SAP Nutrisi Balita

11

Click here to load reader

description

SAP Nutrisi balita

Transcript of SAP Nutrisi Balita

Page 1: SAP Nutrisi Balita

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : GIZI

Pokok Bahasan : Penyuluhan Kesehatan Gizi Balita

Sub Pokok Bahasan : Gizi Balita

Sasaran : Ibu An. A

Waktu : 30 menit

Pertemuan Ke : 1 ( satu )

Tanggal : Rabu, 29 Januari 2014

Tempat : Bangsal Anggrek RSUD Panembahan Senopati Bantul

Penyuluh : Diyah

I. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )

Setelah diberikan penyuluhan, ibu An. A tahu tentang pengertian gizi, gizi yang baik untuk

balita, zat makanan yang baik untuk balita, intake makanan yang dianjurkan untuk balita dan

pola makan yang sehat.

II. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )

Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan ibu An. A dapat :

1. Menyebutkan kembali pengertian gizi

2. Menyebutkan kembali zat –zat yang penting untuk balita.

3. Menyebutkan kembali porsi makan yang tepat untuk balita.

4. Menyebutkan kembali menu sehat untuk balita.

III. Materi Penyuluhan

1. Pengertian gizi

2. Zat makanan yang baik untuk balita

3. Porsi makan untuk balita

4. Intake makan yang dianjurkan untuk balita

5. Menu makan yang sehat untuk balita

IV. Pelaksanaan Kegiatan

NO PENYULUH RESPON KELUARGA WAKTU

1. Pembukaan

a. Salam pembukaan Menjawab salam

5 Menit

Page 2: SAP Nutrisi Balita

b. Perkenalan

c. Apersepsi

d. Mengkomunikasikan tujuan

Memperhatikan

Berpartisipasi aktif

Memperhatikan

2. Kegiatan inti penyuluhan

a. Menjelaskan dan menguraikan materi

tentang:

1. Pengertian gizi

2. Zat makanan yang baik untuk balita

3. Porsi makan untuk balita

4. Intake makan yang dianjurkan

untuk balita

5. Menu makan yang sehat untuk

balita

b. Memberikan kesempatan kepada ibu

yang disuluh untuk bertanya

c. Menjawab pertanyaan ibu yang disuluh

yang berkaitan dengan materi yang

belum jelas

Memperhatikan

penjelasan penyuluh

dengan cermat

Menanyakan hal-hal

yang belum jelas.

Memperhatikan

jawaban dari

penyuluh.

15 Menit

3. Penutup

a. Menyimpulkan materi yang telah

disampaikan

b. Melakukan evaluasi penyuluhan

dengan pertanyaan

c. Mengakhiri kegiatan penyuluhan.

Memperhatikan

kesimpulan materi

penyuluhan yang

telah disampaikan.

Menjawab

pertanyaan dengan

baik

Menjawab salam

10 menit

V. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi

Page 3: SAP Nutrisi Balita

VI. Media dan Alat

1. Leaflet

VII. Evaluasi

1. Persiapan

a. Materi

b. Tempat yang akan digunakan

c. Sasaran responsive

2. Struktur

a. Tempat tersedia dan siap untuk digunakan

b. Media dan alat siap untuk digunakan (100%)

c. Ibu An. A siap untuk mengikuti pendidikan kesehatan (80 %)

3. Proses

a. Ibu An. A mendengarkan penjelasan yang diberikan

b. Tanya jawab/diskusi berjalan dengan lancar sesuai waktu yang telah ditentukan

4. Hasil

a. Ibu An. A memahami gizi balita yang baik

b. Ibu An. A mampu untuk menjawab pertanyaan seputar materi yang telah

disampaikan

Page 4: SAP Nutrisi Balita

MATERIKEBUTUHAN GIZI BALITA

A. PENGERTIANGizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang terkandung di dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang harus makan makanan dan minum minuman yang mengandung tiga zat gizi utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat pembangun maupun zat pengatur. Tidak seimbang ataupun kurang asupan gizi akan dapat mempengaruhi tubuh seseorang.Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh. Apabila kebutuhan nutrisi pada bayi dan anak terpenuhi, diharapkan anak dapat tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan kualitas hidup serta mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas. Banyak ditemukan berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi yang tidak seimbang, seperti tidak suka makan, tidak mau atau tidak mampu untuk makan padahal makanan yang tidak disukai tersebut mengandung zat gizi seimbang. Disamping itu, pada anak sakit dapat dijumpai masalah masukan nutrisi yang kurang, sedangkan kebutuhan dalam tubuh semakin meningkat karena adanya peningkatan metabolisme akibat suatu penyakit, sehingga pada anak yang sakit diperlukan makanan tambahan yang mengandung semua unsur zat gizi yang seimbang (Behrman, 2000).

B. KOMPONEN ZAT GIZI (Menurut Pudjiadi, 2001)1. Karbohidrat

Merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap makanan. Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15% dari kalori yang ada menyebabkan terjadi kelaparan dan BB menurun. Demikian sebaliknya, apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan berat badan (obesitas). Jumlah karbohidrat yang cukup dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buah-buahan, sukrosa, sirup, tepung, dan sayur-sayuran.

2. LemakMerupakan zat gizi yang berperan dalam pengangkut vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak. Lemak merupakan sumber yang kaya akan energi dan pelindung organ tubuh terhadap suhu, membantu memberikan rasa kenyang. Komponen lemak dalam tubuh harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan lemak akan menyebabkan terjadinya perubahan kulit, khusunya asam linoleat yang rendah dan berat badan kurang. Jumlah lemak yang cukup dapat diperoleh dari susu, mentega, kuning telur, daging, ikan, keju, kacang-kacangan, dan minyak sayur.

3. ProteinMerupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel. Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan

Page 5: SAP Nutrisi Balita

sel jaringan dan sebagai larutan untuk menjaga keseimbangan osmotik plasma. Protein ini terdiri atas dua puluh empat asam amino, diantaranya 9 asam amino esensial dan elebihnya asam amino non esensial. Komponen protein dalam tubuh harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan protein akan menyebabkan kelemahan, edema, bahkan kwashiorkor dan marasmus. Jika kelebihan protein makan akan memperburuk insufisiensi ginjal. Komponen zat gizi protein dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan, unggas, keju, kedelai, kacang, buncis, dan padi-padian.

4. AirAir merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting, mengingat kebutuhan air pada bayi relatif tinggi, yaitu sebesar 75-80% dari berat badan dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60%. Air bagi tubuh dapat berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran seluler, sebagai medium untuk ion, transport nutrient dan produk buangan, serta pengaturan suhu tubuh. Sumber air dapat diperoleh dari air dan semua makanan.

5. VitaminMerupakan senyawa organik yang digunakan untuk mengatalisasi metabolisme sel yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan serta pertahanan tubuh anak. Vitamin yang dibutuhkan antara lain :a. Vitamin A

Berfungsi dalam kemampuan fungsi mata, pertumbuhan tulang dan gigi, serta pembentukan maturasi epitel. Vitamin ini dapat diperoleh dari hati, minyak ikan, susu, kuning telur, margarine, tumbuh-tumbuhan, saur-sayuran, dan buah-buahan.

b. Vitamin BMerupakan vitamin yang larut dalam air, dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Kekurangan vitamin ini menyebabkan penyakit beri-beri, kelelahan, anoreksia, konstipasi, nyeri kepala, insomnia, takikardi, edema dan peningkatan kadar asam piruvat dalam darah. Kebutuhan vitamin ini dapat diperoleh dari hati, daging, susu, padi, biji-bijian, kacang, dan lain-lain.

c. Vitamin CMerupakan vitamin yang larut dalam air yang mudah dioksidasi dan dipercepat oleh panas atau cahaya. Kekurang vitamin ini menyebabkan lamanya proses penyembuhan luka. Vitamin ini dapat diperoleh dari tomat, semangka, kubis, dan sayur-sayuran hijau.

d. Vitamin DMerupakan vitamin yang dapat larut dalam lemak dan akan stabil dalam suasana panas. Vitamin ini selain berguna untuk mengatur penyerapan serta pengendapan kalsium dan fosfor dengan mempengaruhi permeabilitas membran usus. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan gangguan pertumbuhan dan osteomalasia. Dapat diperoleh dari susu, margarine, minyak ikan, sinar matahari, dan sumber ultraviolet lain.

e. Vitamin EBerfungsi untuk meminimalkan oksidasi karoten, vitamin A, dan asam linoleat, disamping menstabilkan membran sel. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan hemolisis sel darah merah pada bayi premature dan kehilangan keutuhan sel saraf. Vitamin E dapat diperoleh dari minyak, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

f. Vitamin K

Page 6: SAP Nutrisi Balita

Berfungsi untuk pembentukan protombin, faktor koagulasi. Kekurangan vitamin K menyebabkan perdarahan dan metabolism tulang yang tidak stabil. Vitamin ini dapa ditemukan dalam sayur-sayuran hijau, daging dan hati.

6. MineralMerupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro, yaitu mencakup kalsium, klorida, kromium, kobalt, tembaga, fluorin, iodium, zat besi, magnesium, mangan, fosfor, seng, dll.

C. KEBUTUHAN NUTRISI BERDASARKAN USIA TUMBUH KEMBANG1. Usia 0-6 bulan

Pada usia ini semua kebutuhan nutrisi bayi dapat dipenuhi melalui ASI yang mengandung komponen paling seimbang. Pemberian ASI eksklusif berlangsung hingga enam bulan tanpa makanan pendamping lain, sebab kebutuhannya sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh bayi. Keunggulan ASI dibanding dengan susu sapi adalah :a. ASI mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan konsentrasi

yang sesuai dengan kebutuhan bayi.b. ASI mengandung kadar laktosa yang lebih tinggi, dimana laktosa ini dalam usus akan

mengalami peragihan hingga membentuk asam laktat yang bermanfaat dalam usus bayi, yaitu :1) Menghambat pertumbuhan bakteri yang pathologis2) Merangsang pertumbuhan mikroorganik yang dapat menghasilkan berbagai asam

organic dan mensintesa beberapa jenis vitamin dana usus3) Memudahkan peyerapan protein susu4) Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral.

c.ASI mengandung berbagai zat penolak yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi.

d. ASI lebih aman dari Kontaminasi karena diberikan langsung.e. Resiko alergi pada bayi kecil sekali.f. ASI dapat sebagai perantara untuk menjalin hubungan kasih saying antara ibu dan bayi.g. Suhu ASI sesuai dengan suhu tubuh bayi.h. ASI membantu pertumbuhan gigi lebih baik.i. ASI ekonomis, praktis tersedia setiap waktu.

2. Usia 6-9 bulanPada usia ini anak mendapatkan nutrisi dari ASI dan makanan pendamping berupa bubur susu, bubur tim saring, dan buah. Pemberian makanan pendamping ASI disesuaikan dengan ukuran kebutuhan nutrisi pada usia anak. Makanan pendamping ASI diberikan pada usia ini karena bayi mulai mengunyah apa saja dan memasukkan semua makanan ke dalam mulut.

3. Usia 10-12 bulan Pada usia ini anak masih tetap harus diberikan ASI dengan tambahan makanan padat berupa bubur susu, bubur tim kasar, dan buah. Bentuk makanan yang disediakan dapat lebih padat dan lebih banyak jumlahnya, mengingat pertumbuhan gigi dan kemampuan fungsi pencernaan sudah meningkat. Pada usia ini anak lebih senang makan sendiri dengan

Page 7: SAP Nutrisi Balita

mengggunakan sendok atau tangan. Masa ini merupakan saat yang baik untuk membimbing anak mencoba dan merasakan bentuk makanan.

4. Usia toddler dan pra sekolahPada usia ini kemandirian anak mulai terbentuk, begitu pula dalam hal makan. Segala peralatan yang berhubungan dengan makan seperti garpu, piring, sendok, dan gelas semuanya harus dijelaskan atau diperkenalkan pada anak. Berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada usia ini, sebaiknya penyediaan menu makanan dibuat bervariasi untuk mencegah kebosanan. Makanan yang dapat diberikan antara lain, susu, daging, sup, sayuran, dan buah-buahan. Pada umumnya jenis makanan yang diberikan pada anak adalah makanan padat sebab kemampuan mengunyah sudah mulai kuat.

D. HUBUNGAN NUTRISI DENGAN TERJADINYA SUATU PENYAKITPenilitian epidemiologis dan klinis menunjukkan bahwa kekurangan gizi menghambat respon imunitas dan meningkatkan resiko penyakit infeksi. Dalam penelitiannya, Scrimshaw (dalam Siagian, 2010)mengatakan bahwa kaitan antara malgizi dan infeksi adalah sinergistis. Artinya, malgizi memperparah pennyakit infeksi, demikian juga halnya infeksi memperburuk malgizi. Mekanisme zat gizi mencegah atau mengurangi beban penyakit infeksi adalah peningkatan daya tahan tubuh. Peningkatan daya tahan tubuh ini melalui produksi antibody humoral dan kapasitas fagosit terhadap bakteri. Kekurangan energy protein menyebabkan penurunan pada proliferasi limfosit, produksi sitokin, dan respon antibody terhadap vaksin yang akan menurunkan imunitas tubuh pada seseorang.

Page 8: SAP Nutrisi Balita

DAFTAR PUSTAKA

Behrman, R.E., dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Volume 1. Diterjemahkan oleh A. Samik

Wahab. Jakarta : EGC

http://www.slideshare.net/liunchenshe/makalah-gizi-seimbang-pada-anak

Pudjiadi, S. 2001. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Edisi Ke-4. Jakarta : FKUI

Siagian, Albiner. 2010. Gizi, Imunitas, dan Penyakit Infeksi. Tinjauan Pustaka. Medan : Departemen

Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM USU