Sap Napza Fix

19

Click here to load reader

description

SAP

Transcript of Sap Napza Fix

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEGIATAN PENYULUHAN PADA REMAJA TENTANG NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF DI RW IV KELURAHAN BULAK KECAMATAN BULAK

SURABAYA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK RW 4ANGKATAN IVPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI KEPERWATAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

2014KEPERAWATAN KOMUNITAS

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES HANG TUAH SURABAYA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PADA REMAJA DI RW 4 KELURAHAN BULAK, KECAMATAN BULAK

STIKES HANG TUAH SURABAYAPokok Bahasan : Penyuluhan Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif

Sasaran

: Remaja RW IV Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak

Metode

: Ceramah

Diskusi

Media

: Leaflet

Poster

LCD

Laptop

Waktu

: 30 menit.

Tempat

: Balai RW IV Kelurahan Bulak, Kecamatan Bulak

Hari dan tanggal : Minggu, 15 Juni 2014Pukul

: 19.00 WIB

1. LATAR BELAKANG

Narkoba yang juga sering disebut NAPZA adalah singkatan dari Narkotika dan obat-obatan terlarang yang sering disalahgunakan. Penyalahgunaan obat adalah: Pemakaian di luar indikasi medik, tanpa petunjuk/ resep dokter, pemakaian sendiri secara relatif teratur sekurang-kurangnya selama satu bulan.

Remaja adalah calon orang tua yang diharapkan melahirkan anak anak yang sehat kelak. Kesehatan secara umum dan khususnya adalah kesehatan reproduksi pada masa remaja akan menentukan sekali apakah si calon orang tua tersebut akan berhasil menurunkan generasi yang sehat berikutnya nanti.

Pola perilaku remaja yang cenderung mencoba coba, meskipun memang wajar bila mengingat ciri perkembangannya, acapkali berisiko. Cara kerkendaraan, pola makan, pola tidur, merokok, minum minuman keras dan terutama masalah pergaulan, membawa resiko pada kondisi kesehatan remaja. Sangat banyak kondisi di masa depan yang ditentukan pada waktu seseorang tersebut berada pada masa remaja.

Siklus kehidupan memang tidak hanya bertumpu pada usia remaja. Namun demikian, sebelum memasuki usia remaja agaknya sulit bagi kita untuk mengharapkan tanggung jawab pribadi seseorang bagi dirinya sendiri. Mulai ketika seseorang memasuki usia remaja hingga bisa diharapkan bahwa seseorang mengembangkan perhatian kepada kesehatannya sendiri untuk masa depannya sendiri.

Cara remaja merawat dirinya melalui perilaku perilaku sehat sangat perlu dikembangkan. Pada masa sekarang ini lebih banyak penyakit yang berbasis perilaku daripada organo biologis. Sehingga yang lebih penting adalah memperhatikan masalah perilaku sehari hari. Tidak ada perilaku remaja yang tidak penting bagi masa depannya. Namun yang peling menonjol dalam kaitan dengan masalah pergaulan. Hal ini akan banyak kita diskusikan pada kesempatan ini.

2. TIU ( Tujuan Intruksional Umum )

Meningkatkan status kesehatan dan kualitas kehidupan remaja agar dapat menikmati masa muda yang sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi diri, kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan lingkungannya.

3. TIK ( Tujuan Intruksional Khusus )

a. Menyebutkan bahaya pemakaian napza khususnya bagi para remaja di RW IV Kelurahan Bulak Kecamatan Bulak, Surabaya

b. Menyebutkan jenis-jenis napza kepada para remaja di RW IV Keluarahan Bulak Kecamatan Bulak, Surabaya

c. Menyebutkan usaha-usaha untuk menghindarkan diri dari bahaya pemakaian napza khususnya bagi para remaja di RW IV Kelurahan Bulak Kecamatan Bulak, Surabaya

4. SASARAN

Remaja RW IV Kelurahan Bulak, Kecamatan Bulak

5. MATERI (TERLAMPIR)6. METODE

a. Ceramah

b. Diskusi

7. MEDIA

a. Leaflet

b. Poster

c. LCD

d. Laptop

8. KRITERIA EVALUASI

a. Kriteria Struktur :

1) Peserta hadir minimal 15 orang

2) Penyelenggara penyuluhan dilakukan di Balai RW IV Kelurahan Bulak, Kecamatan Bulak

3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhanb. Kriteria Proses :

1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

2) Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan

3) Paserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benarc. Kriteria Hasil :

1) Menyebutkan bahaya pemakaian napza dengan benar

2) Menyebutkan jenis-jenis napza dengan benar

3) Menyebutkan usaha-usaha untuk menghindarkan diri dari bahaya pemakaian napza dengan benar

9. KEGIATAN PENYULUHAN

NoWaktuKegiatan penyuluhanKegiatan Audience

15 MenitPembukaan

1.Penyuluh memulai penyuluhan dengan mengucapkan salam

2.Memperkenalkan diri

3.Menjelaskan tujuan penyuluhan

4.Menyebutkan materi yang akan diberikan

5.Membagikan leaflet1.Menjawab salam

2.Memperhatikan

3.Memperhatikan

4.Memperhatikan

5.Menerima dan membaca

210 MenitPelaksanaan

1.Menjelaskan pengertian Napza

2.Menyebutkan bahaya pemakaian Napza

3. menyebutkan jenis-jenis Napza

4.Menyebutkan usaha untuk menghindari diri dari Napza

5. memberi kesempatan bertanya1.Memperhatikan

2.Memperhatikan

3.Memperhatikan

4. Memperhatikam

5.Bertanya dan mendengarkan jawaban

310 MenitEvaluasi :

1.Meminta audience menyebutkan bahaya pemakaian Napza

2.Meminta audience menyebutkan usaha untuk menghindari diri dari Napza1.Menjelaskan bahaya pemakaian Napza

2.Menyebutkan usaha untuk menghindari diri dari Napza

45 MenitTerminasi

1.Mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan

2.Mengucapkan salam penutup1.Memperhatikan

2.Membalas salam

10. SETTING TEMPAT

Keterangan :

: Pembawa acara dan moderator

: Observer

: Penyaji

: Audiance

: Fasilitator

11. PENGORGANISASIAN

a. Pembawa acara dan moderator: Achmad Arvan Adinata, S.Kep

b. Penyaji

: Rahma Setya, S.Kepc. Observer

: Norma Sistina, S.Kep

d. Fasilitator

: 1. Peni Puspa Rini, S.Kep

2. Retno Triantini, S.Kep 3. Wahyu Lestari, S. Kep

4. Indah Gusraini, S. Kepe. Konsumsi

: 1. Siti Maysaroh, S.Kep

2. Kristiadina, S.Kep

f. Dokumentasi

: 1. Gabriela Kiki, S.Kep

2. Maya Sofyana, S. Kepg. Perlengkapan

: 1. Aldi Akbar, S.Kep

2. Riya Novitasari, S.Kep

3. Apolonia Ladokeo, S. Kep Surabaya, 15 Juni 2014

Mengetahui, Penanggung Jawab Kegiatan

(Norma Sistina, S.Kep) Ketua Kelompok

(Aldi Akbar, S,Kep)

Pembimbing Institusi

(Dhian Satya Rachmawati., S.Kep.,Ns.,M.Kep)

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian

Narkoba atau NAPZA adalah bahan/ zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/ psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.

Menurut orang orang ahli kesehatan, narkoba sebenarnya penghilang rasa nyeri atau disebut psitropika. Namun kini banyak terjadi penyalahgunaan pemakaian narkoba.

Saat ini penyebaran narkoba sudah hampir tidak bisah dicegah, mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah memperoleh narkoba dari oknum oknum yang tidak bertanggung jawab.

2. Jenis jenis NapzaBerdasarkan jenisnya, Napza dibedakan menjadi 3 katagori :

a. Narkotika

Narkotika berasal dari bahasa yunani yang berarti membuat lumpuh atau mati rasa. Menurut undang undang RI NO. 22/ 1997 narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman yang menyebabkan penurunan kesadaran, mengurang atau sampai menghilangkan nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan dan kecanduan.

Narkotika terdiri dari 3 golongan :

Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.

Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.

Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/ atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.

Contoh : Morfin, Petidin.

Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/ atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.

Contoh : Codein.

b. Psikotropika

Menurut UU RI No 5/ 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.

Psikotropika terdiri dari 4 golongan :

Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Contoh : Ekstasi.

Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan/ atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Contoh : Amphetamine.

Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/ atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Phenobarbital.

Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/ atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Diazepam, Nitrazepam (BK, DUM).

c. Zat adiktif lainnya

Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan/ zat yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :

Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat/ zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol :

Golongan A : kadar etanol 1 5 % (Bir).

Golongan B : kadar etanol 5 20 % (Berbagai minuman anggur)

Golongan C : kadar etanol 20 45 % (Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker).

Inhalasi (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.

Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat. Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.

3. Usaha pencegahan diri dari Napza

Upaya pencegahan meliputi 3 hal :

a. Pencegahan primer : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi.

Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.

b. Pencegahan Sekunder : mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan NAPZA.

c. Pencegahan Tersier : merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA.

4. Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA dapat digolongkan menjadi 3 golongan :

a. Golongan Depresan (Downer).Adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda (Morfin, Heroin, Codein), sedative (penenang), Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas).

b. Golongan Stimulan (Upper).Adalah jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan bersemangat.

Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.

c. Golongan Halusinogen.Adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu.

Contoh: Kanabis (ganja).

5. TANDA-TANDA UMUM PENYALAH GUNAAN ZAT/OBAT

a. Perubahan Fisik

Badan kurus

Tampak mengantuk

Mata merah, cekung

Bekas suntikan/goresan di lengan /kakib. Perubahan Perilaku

Emosi labil

Takut sinar/air

Menyendiri

Bohong/mencuri

Menjual barang

Pergi tanpa pamit

Halusinasi

Paranoid

6. SIKAP TERBAIK MENGHADAPI PENYALAHGUNAAN ZAT/ OBAT ?

a. Memberikan dukungan secara realistis, tidak mendikte, cur - hat

b. Terimalah sebagai individu yang dewasa.

c. Beri kesempatan memecahkan masalah

d. Beri reward yang positif

e. Beri kepercayaan

f. Proses kesembuhan pasang surut sehingga memerlukan waktu

g. Berusaha menerima lembaran hitam.

DAFTAR HADIR KEGIATAN PENYULUHAN PADA REMAJA TENTANG NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF DI

RW IV KELURAHAN BULAK KECAMATAN BULAK

SURABAYA

NoNamaTanda Tangan

1.1.

2.2.

3.3.

4.4.

5.5.

6.6.

7.7.

8.8.

9.9.

10.10.

11.11.

12.12.

13.13.

14.14.

15.15.

16.16.

17.17.

18.18.

19.19.

20.20.

21.21.

22.22.

23.23.

24.24.

25.25.