Sap Mioma Uteri

13
SATUAN ACARA PENYULUHAN MIOMA UTERI Untuk memenuhi tugas praktik keperawatan Keperawatan Maternitas Oleh Kelompok 16 & 18 Indra Aulia Rahman 1301460023 Rizka Dwi Ardhiyanti 1301460036 Vera Rizki Febriana 1301460052 Lutfiah 13014600 Muhammad Imron R 1301460028 Dyah Ayu Retno Palupi 13014600

description

sap

Transcript of Sap Mioma Uteri

Page 1: Sap Mioma Uteri

SATUAN ACARA PENYULUHANMIOMA UTERI

Untuk memenuhi tugas praktik keperawatanKeperawatan Maternitas

OlehKelompok 16 & 18

Indra Aulia Rahman 1301460023Rizka Dwi Ardhiyanti 1301460036Vera Rizki Febriana 1301460052Lutfiah 13014600Muhammad Imron R 1301460028Dyah Ayu Retno Palupi 13014600

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANGJURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN MALANGOktober 2015

Page 2: Sap Mioma Uteri

PAKET PENYULUHAN

“Gangguan Reproduksi Pada Wanita”

1. Topik : Gangguan Reproduksi Pada Wanita

2. Pokok Bahasan : Mioma uteri

3. Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien Ruang Cempaka

4. Hari/Tanggal : Jumat, 30 Oktober 2015

5. Alokasi Waktu : 30 Menit

6. Jam : 10.00 – 11.30

7. Tempat : Ruang Cempaka RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar

8. Metode : Ceramah dan Tanya jawab

9. Media : Lembar Balik & leaflet

10. Pemberi Materi : Mahasiswa D IV Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Malang

11. Latar belakang

Mioma uteri, sering disebut dengan istilah fibromioma uteri, leiomioma uteri

merupakan neoplasma jinak yang terdiri dari otot polos uterus, yang diselingi

untaian jaringan ikat, dan dikelilingi kapsul yang tipis. Tumor ini berasal dari

setiap bagian duktus Muller, tetapi paling sering terjadi pada miometrium.

Tumor ini ditemukan pada 20-25% wanita dalam masa reproduksi.

Etiologi tumor ini belum diketahui secara jelas, namun kemungkinan

berhubungan dengan faktor hormon estrogen, sehingga lebih sering mengenai

wanita usia reproduksi. Mioma tidak terdeteksi sebelum pubertas dan

berespon terhadap hormon, umumnya tumbuh hanya selama usia reproduksi.

Walaupun tumor ini dapat tumbuh terisolasi, tapi pada umumnya mereka

terdapat secara multipel, dengan berbagai variasi ukuran serta dapat mencapai

berat lebih dari 45 kg.

Berdasarkan otopsi, Novack menemukan 27% wanita berumur 25 tahun

mempunyai sarang mioma dan pada wanita berkulit hitam ditemukan lebih

banyak. Di Indonesia mioma uteri ditemukan 2,39 – 11,7% pada semua

Page 3: Sap Mioma Uteri

penderita ginekologi yang dirawat. Sedangkan di RSUD Dr. Soetomo

Surabaya, mioma uteri merupakan 5 penyakit besar yang ditemukan di poli

kandungan sepanjang tahun ini. Beberapa upaya pengobatan yang dapat

dilakukan adalah dengan pembedahan, radioterapi dan observasi (pada mioma

yang masih kecil) dengan kontrol setiap 3-6 bulan.

Sehingga sangat penting untuk memerikan informasi secara dini dan tepat

agar dapat segera dilakukan penanganan yang terbaik. Maka dari itu

penyuluhan tentang mioma uteri sangat perlu dilakukan pada wanita-wanita

dalam usia produktif. 

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ny. E, diketahui bahwa Ny. E belum

mengerti tentang apa penyakit mioma uteri itu dan apa penyebab dari mioma

uteri. Untuk menindak lanjutinya perlu diberikan solusi, salah satunya berupa

penyuluhan agar Ny. E agar bisa mengetahui penyebab dan cara

menanganinya

12. Tujuan

Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu dapat memahami tentang

penyakit mioma uteri, sehingga dapat mencegah dan menangani penyakit

mioma uteri.

Tujuan Khusus

Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, diharapkan ibu

dan keluarga pasien dapat menjelaskan :

a. Pengertian mioma uteri secara tepat

b. Penyebab dan faktor predisposis mioma uteri dengan tepat

c. Tanda dan gejala mioma uteri dengan benar

d. Pencegahan dan penanganan mioma uteri dengan benar

13. Materi :

(terlampir)

Penyajian :

Page 4: Sap Mioma Uteri

Tahap Kegiatan

Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Media

Pembukaan 5 Menit 1. Mengucapkan Salam Pembuka dan memperkenalkan diri

2. Menjelaskan topic dan tujuan penyuluhan

3. Menggali pengetahuan mengenai penyakit mioma uteri

4. Melakukan kontrak waktu dengan keluarga pasien

5. Melakukan kontrak bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan berlangsung

1. Menjawab salam2. Mendengarkan3. Menjawab

pertanyaan yang di ujikan penyaji

Ceramah Lembar balik

Pelaksanaan 20 Menit 1. Menjelaskan isi materi penyuluhana. Pengertian mioma

uteri b. Penyebab dan faktor

predisposis mioma uteri

c. Pengklasifikasian mioma uteri

d. Tanda dan gejala mioma uteri

e. Pencegahan dan penanganan mioma uteri dengan benar

2. Memberi kesempatan pada pasien dan keluarga pasien untuk bertanya jika ada yang kurang jelas

1. Mendengarkan dan memperhatikan

2. Mengajukan pertanyaan bila tidak mengerti

Cerama dan

Tanya jawab

Lembar balik dan leaflet

Penutup 5 1. Mengevaluasi pengetahuan keluarga paien setelah diberikan pendidikan kesehatan.

2. Memberikan pujian.

1. Memperhatikan dan menjawab pertanyaan

2. Menjawab salam

Ceramah dan Tanya jawab

Lembar balik dan leaflet

Page 5: Sap Mioma Uteri

3. Salam Penutup

14. Struktur OrganisasiLeader : Mohammad Imron RosadiCo. Leader : Dyah Ayu Retno PalupiModerator : Vera Rizki FebrianaFasilitator : Rizka Dwi Ardhiyanti

LutfiahObserver : Indra Aulia Rahman

15. Evaluasia. Evaluasi Terstruktur

Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan

Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada SAP Kesiapan penyuluh termasuk persiapan modul dan media yang

digunakan Kesiapan peserta meliputi kesiapan menerima penyuluhan

b. Evaluasi Proses Peserta antusias terhadap materi penyuluhan Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan Peserta mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang

disampaikan penyuluh Penyuluh menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas dan

dengan suasana yang rileks

c. Evaluasi

Sebanyak 70% peserta dapat menjawab benar pertanyaan post test terkait penyakit mioma uteri

15. SumberHanifa Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Jakarta: Yayasan Nina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 1997Derek Liewellyn-Jones. Fundamentals of Obstetry ang Gynaecology. Edisi 6.

Syney; 1994Refarat Mioma Uteri. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Jakarta

Page 6: Sap Mioma Uteri

LAMPIRAN MATERI

MIOMA UTERI

A. Pengertian Mioma Uteri

Mioma Uteri adalah suatu tumor jinak pada rahim yang berasal dari otot

rahim. Dikenal juga dengan istilah mioma, myom, tumor otot rahim, fibromioma,

leiomioma, ataupun fibroid. Jumlah penderita mioma uteri ini sulit diketahui

secara akurat karena banyak yang tidak menimbulkan keluhan sehingga penderita

tidak memeriksakan dirinya ke dokter.

B. Penyebab Mioma Uteri

Penyebab mioma uteri belum diketahui. Namun beberapa ahli

menyebutkan beberapa faktor predisposisi kejadian mioma uteri, yaitu sebagai

berikut:

1. Umur: mioma uteri jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun, ditemukan

sekitar 10% pada wanita berusia lebih dari 40 tahun. Tumor ini paling sering

memberikan gejala klinis antara usia 35-45 tahun.

2. Paritas: lebih sering terjadi pada nullipara atau pada wanita yang relatif

infertil, tetapi sampai saat ini belum diketahui apakah infertilitas

menyebabkan mioma uteri atau sebaliknya mioma uteri yang menyebabkan

infertilitas, atau apakah kedua keadaan ini saling mempengaruhi.

3. Faktor ras dan genetik: pada wanita ras tertentu, khususnya wanita berkulit

hitam, angka kejadian mioma uteri tinggi. Terlepas dari faktor ras, kejadian

tumor ini tinggi pada wanita dengan riwayat keluarga ada yang menderita

mioma.

4. Fungsi ovarium: diperkirakan ada korelasi antara hormon estrogen dengan

pertumbuhan mioma, dimana mioma uteri muncul setelah menarke,

berkembang setelah kehamilan dan mengalami regresi setelah menopause.

5. Kebiasaan Merokok

Page 7: Sap Mioma Uteri

C. Tanda dan Gejala Mioma Uteri

Sebagian penyakit ini ditemukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan

panggul rutin. Gejala yang timbul tergantung pada lokasi dan besarnya tumor,

yang paling sering ditemukan antara lain:

1. Perdarahan abnormal

a. Hipermenorea atau perdarahan banyak saat menstruasi, karena

meluasnya permukaan endometrium dalam proses menstruasi

b. Gangguan kontraksi otot rahim

c. Perdarahan berkepanjangan. Akibat pendarahan penderita dapat

mengeluh anemis karena kekurangan darah, pusing, cepat lelah, dan

mudah terjadi infeksi.

2. Penekanan rahim

Penekanan rahim karena pembesaran mioma uteri dapat menimbulkan

rasa, yaitu:

a. Terasa berat di abdomen bagian bawah

b. Sukar miksi atau defekasi

c. Terasa nyeri karena tertekannya urat saraf

3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan

Kehamilan dengan disertai mioma uteri menimbulkan proses saling

mempengaruhi :

a. Kehamilan dapat mengalami keguguran

b. Persalinan prematuritas

c. Gangguan saat persalinan

d. Tertutupnya saluran indung telur menimbulkan infertilitas

D. Penanganan dan Pencegahan Mioma Uteri

Penanganan mioma uteri tergantung pada umur, paritas, lokasi, dan

ukuran tumor, yaitu:

1. Penanganan konservatif.

Bila mioma yang kecil pada pra dan post menopause tanpa gejala.

Page 8: Sap Mioma Uteri

2. Penanganan operatif, bila :

1) Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus 12-14 minggu.

2) Pertumbuhan tumor cepat.

3) Mioma subserosa bertangkai dan torsi.

4) Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya.

5) Hipermenorea pada mioma submukosa.

6) Penekanan pada organ sekitarnya.

Pada pencegahan mioma uteri dapat dilakukan dengan beberapa cara

diantarnya:

1. Pencegahan Primordial

Pencegahan ini dilakukan pada perempuan yang belum menarche atau

sebelum terdapat resiko mioma uteri. Upaya yang dapat dilakukan yaitu

dengan mengonsumsi makanan yang tinggi serat seperti sayuran dan buah.

2. Pencegahan Primer

Pencegahan primer merupakan awal pencegahan sebelum seseorang

menderita mioma. Upaya pencegahan ini dapat dilakukan dengan

penyuluhan mengenai faktor-faktor resiko mioma terutama pada kelompok

yang beresiko yaitu wanita pada masa reproduktif. Selain itu tindakan

pengawasan pemberian hormon estrogen dan progesteron dengan memilih

pil KB kombinasi (mengandung estrogen dan progesteron), pil kombinasi

mengandung estrogen lebih rendah dibanding pil sekuensil, oleh karena

pertumbuhan mioma uteri berhubungan dengan kadar estrogen.

3. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder ditujukan untuk orang yang telah terkena mioma

uteri, tindakan ini bertujuan untuk menghindari terjadinya komplikasi.

Pencegahan yang dilakukan adalah dengan melakukan diagnosa dini dan

pengobatan yang tepat.

MEDIA YANG DIGUNAKAN

Lembar balik

Page 9: Sap Mioma Uteri

Leaflet

DAFTAR HADIR

PENYULUHAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA WANITA

MIOMA UTERI

DI RSUD NGUDI WALUYO WLINGI BLITAR

NO NAMA ALAMAT TTD

Page 10: Sap Mioma Uteri