SAP Menyusui Bayi

19
SATUAN ACARA PENYULUHAN Teknik Menyusui Bayi Yang Benar Di Ruangan Kebidanan RST. III Reksodiwiryo Padang A. LATAR BELAKANG Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu. Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan faktor pertumbuhan, antialergi serta anti inflamasi. Zat- zat anti infeksi yang terkandung dalam ASI membantu melindungi bayi terhadap penyakit, selain itu terdapat hubungan penting antara menyusui dengan penjarangan kehamilan (KB). Keunggulan ASI tersebut perlu ditunjang dengan cara pemberian ASI yang benar, antara lain pemberian ASI segera setelah lahir atau IMD (30 menit pertama bayi harus sudah disusukan) kemudian pemberian ASI saja sampai bayi umur 6 bulan (ASI 1

description

SAP menyusui bayi dengan benar

Transcript of SAP Menyusui Bayi

SATUAN ACARA PENYULUHANTeknik Menyusui Bayi Yang BenarDi Ruangan Kebidanan RST. III Reksodiwiryo Padang

A. LATAR BELAKANGMenyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu. Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan faktor pertumbuhan, antialergi serta anti inflamasi. Zat- zat anti infeksi yang terkandung dalam ASI membantu melindungi bayi terhadap penyakit, selain itu terdapat hubungan penting antara menyusui dengan penjarangan kehamilan (KB). Keunggulan ASI tersebut perlu ditunjang dengan cara pemberian ASI yang benar, antara lain pemberian ASI segera setelah lahir atau IMD (30 menit pertama bayi harus sudah disusukan) kemudian pemberian ASI saja sampai bayi umur 6 bulan (ASI eksklusif), selanjutnya pemberian ASI sampai 2 tahun dengan pemberian makanan pendamping ASI yang benar. Sehingga diperlukan usaha- usaha atau pengelolaan yang benar, agar setiap ibu dapat menyusui sendiri bayinya (Purwanti, 2004 dalam Angsuko, 2009). Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka perlu di perhatikan agar dapat terlaksana dengan benar. Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah dengan menyusui secara dini dengan posisi yang benar, teratur dan eksklusif. Sehubungan dengan hal tersebut telah ditetapkan dengan Kepmenkes RI No.450/Menkes/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi Indonesia. Dari berbagai provinsi di Indonesia banyak dilaporkan kasus gizi buruk pada anak balita. Yang lebih memprihatinkan adalah bahwa 11,7 % dari gizi buruk terdapat pada bayi berumur kurang dari 6 bulan. Dari hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 didapatkan data 95% bayi pernah diberi ASI, 44% bayi diberi ASI dalam jam pertama setelah lahir, 62% bayi diberi ASI pada hari pertama kelahiran. Setelah 6 bulan 32% mendapatkan ASI eksklusif, 30% mendapatkan ASI dan makanan tambahan, l8% mendapatkan ASI dan susu botol, 9% mendapatkan ASI dan cairan lain, 20% mendapatkan ASI dan juice buah (Irianto, 2009, dalam Angsuko, 2009). Pada tahun 2007, menurut Dinas Kesehatan Kota Medan jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif hanya berjumlah 623 dari jumlah bayi 41,346 atau dengan kata lain hanya sekitar 1,51% bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Menyusui adalah proses yang alami. Namun demikian, menyusui perlu dipelajari antara lain, belajar bagaimana cara memegang bayi agar dapat menyusu dengan baik dan mengatur posisi tubuh agar merasa nyaman selama menyusui (Musbikin, 2005). Teknik menyusui terdiri dari posisi menyusui dan perlekatan bayi pada payudara yang tepat, yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui dan pengeluaran ASI. Dimana bila teknik menyusui tidak benar dapat menyebabkan puting lecet dan ibu menjadi enggan menyusui dan bayi jarang menyusu. Selain ibu harus menemukan posisi yang sesuai selama pemberian ASI, bayi juga harus berada dalam posisi yang nyaman untuk mempermudah menjangkau puting (Danuatmaja, dkk. 2003). Posisi ibu saat menyusui berhubungan langsung dengan banyak banyak sedikitnya ASI yang keluar dari payudara. Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap air susu. Posisi yang tepat akan mendorong keluarnya ASI secara maksimal. Ada berbagai macam posisi menyusui yaitu berdiri, rebahan, duduk, madonna (menggendong), menggendong menyilang, football (mengepit) dan berbaring miring. Apapun teknik bersalinnya, ibu dapat menyusui bayi sesegera mungkin. Begitu pula jika ibu melahirkan bayi kembar. Petugas kesehatan dapat membantu ibu nifas dalam mengambil posisi yang tepat untuk menyusui agar tidak menimbulkan masalah. Namun sering kali ibu- ibu kurang mendapatkan informasi tentang manfaat ASI dan tentang teknik menyusui yang benar (Maryunani, 2009). B. TUJUAN1. Tujuan Instruksional UmumSetelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan Audiens dapat mengerti tentang cara menyusui bayi yang benar.2. Tujuan Instruksional KhususSetelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan Ibu menyusui di ruang Kebidanan RS. Dr. Reksodiwiryo Padang mampu :a. Menyebutkan kembali pengertian cara menyusui yang benarb. Mendemontrasikan cara menyusui yang benarc. Menjelaskan kembali Posisi menyusui yang benard. Mendemontrasikan cara menyangga payudara yang benare. Menjelaskan kembali cara menyendawakan bayi yang benarf. Menjelaskan kembali cara memasukkan putting ke mulut bayiC. RENCANA KEGIATAN1. Topik: Cara menyusui bayi yang benar2. Sasaran: Ibu menyusui di Ruangan Kebidanan RST. III Reksodiwiryo Padang3. Metode: Ceramah, video dan Tanya Jawab4. Media: leaflet, infocus, laptop5. Waktu dan Tempata. Hari/Tanggal: Kamis, 7 Mei 2015b. Waktu: 10.30 wib s/d 11.00 wibc. Tempat: Ruang kelas III Kebidanan RST. III Reksodiwiryo Padang6. Pengorganisasiana. Leader: Arkis, S.Kepb. Co. leader: Arini Amajihono, S.Kepc. Moderator: Vebi Habibullah, S.Kepd. Observer: Yola Puspita Sari, S.Kepe. Fasilitator: 1) Anizah Hariyani, S.Kep2) Rika Irawati, S.Kep3) Tri Febriani, S.Kep4) Amal Budiman, S.Kep5) M. Yanes, S.Kep6) Rahmiwati, S.Kep7) Sarbidi, S.Kep8) Tikae Julianti, S.Kep9) Vina Mutia Dewi, S.KepD. SETTING TEMPAT

Keterangan:

: Pembimbing Akademik: Fasilitator

: Pembimbing Klinik: Audiens

: Moderator

: Penyaji

: Observer

E. STRATEGI PELAKSANAAN KEGIATAN

No.WaktuKegiatan

PembicaraRespon Peserta

1.5 menitPembukaan1) Mengucapkan Salam2) Memperkenalkan Kelompok dan Pembimbing3) Menyampaikan Topik4) Menjelaskan Tujuan Penyuluhan5) Melakukan Kontrak Waktu1. Menjawab salam1. Mendengarkandan Memperhatikan1. Mendengarkan1. Mendengarkan1. Menyetujui kontrak waktu

2.25 menitPenyajian :a. Menggali pengetahuan ibu tentang menyusui yang benarb. Memberikan reinforcement positifc. Menjelaskan pengertian cara menyusui yang benard. Menggali pengetahuan ibu tentang teknik menyusui yang benare. Memberikan reinforcement positiff. Menjelaskan teknik menyusui yang benar

g. Menggali pengetahuan ibu tentang posisi menyusui yang benarh. Memberikan reinforcement positifi. Menjelaskan posisi menyusui yang benar

j. Menggali pengetahuan ibu tentang cara menyanga payudara yang benark. Memberikan reinforcement positifl. Menjelaskan cara menyangga payudara yang benarm. Menggali pengetahuan ibu tentang cara menyendawakan bayin. Memberikan reinforcement positifo. Menjelaskan cara menyendawakan bayip. Menggali pengetahuan ibu tentang cara memasukan putting ke mulut bayiq. Memberikan reinforcement positifr. Menjelaskan cara memasukkan putting ke mulut bayi yang benara. Menjelaskan

b. Mendengarkan

c. Mendengarkan dan memperhatikan

d. Menjelaskan

e. Mendengarkan

f. Mendengarkan dan memperhatikan

g. Menjelaskan

h. Mendengarkan

i. Mendengarkan dan memperhatikan

j. Menjelakan

k. Mendengarkan

l. Mendengarkan dan memperhatikan

m. Menjelaskan

n. Mendengarkan

o. Mendengarkan dan memperhatikanp. Menjelaskan

q. mendengarkan

r. mendengarkan dan memperhatikan

3.10 menitEvaluasi1. Memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya1. Memberikan reinforcement1. Menanyakan kembali pada peserta tentang materi yang disampaikan1. Memberikan reinforcment1. Bertanya

1. Mendengarkan1. Menjawab

1. Mendengarkan

4.5 menitPenutup1. Menyimpulkan materi1. Memberi salam1. Mendengarkan1. Menjawab salam

F. URAIAN TUGAS1. Penanggung jawabBertanggung jawab terhadap pelaksaan penyuluhan2. Leader/ketuaMengkoordinir Persiapan dan Pelaksanaan Penyuluhan3. Moderatora. Membuka acarab. Memperkenalkan anggota kelompokc. Membuat kontrak waktud. Menjelaskan tujuan penyuluhane. Memimpin acara sampai selesai4. PenyajiMenjelaskan dan menyampaikan topik penyuluhan kepada audiens khususnya ibu yang menyusui di ruang kebidanan RS. Dr. Reksodiwiryo Padang5. Observera. Melakukan pemantauan terhadap jalannya seluruh kegiatan penyuluhanb. Membuat laporan hasil penyuluhan yang dilaksanakan6. Fasilitatora. Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam penyuluhanb. Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif selama penyuluhanG. KRITERIA EVALUASI1. Evaluasi Struktura. 90% dari ibu menyusui di ruang kebidanan mengikuti kegiatan penyuluhanb. Media dan alat sesuai dengan yang direncanakanc. Setting tempat sesuai perencanaan2. Evaluasi Prosesa. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakanb. Peserta berperan aktif dalam kegiatanc. Tidak ada gangguan selama kegiatand. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir3. Evaluasi AkhirSetelah mengikuti penyuluhan sebagian besar peserta mampu : 70% ibu mampu menyebutkan kembali pengertian cara menyusui yang benar. 70% ibu mampu mendemonstrasikan cara menyusui yang benar. 70% ibu mampu menjelaskan kembali posisi menyusui yang benar. 70% ibu mampu mendemonstrasikan cara menyangga payudara yang benar. 70 % ibu mampu menjelaskan kembali cara menyendawakan bayi yang benar. 70% ibu mampu menjelaskan kembali memassukan putting ke mulut bayi.

DIKETAHUI OLEH :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

() ( )

MATERI PENYULUHAN KESEHATANCara Menyusui Bayi Yang Benar

1. Pengertian cara menyusui yang benarMerupakan cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi yang benar.Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 2000).

2. Cara Menyusui yang benar Mencuci tangan dengan sabun sampai bersih Kedua putting susu dibersihkan dengan kapas air hangat Ibu dalam posisi yang nyaman Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri lalu ke sebelah kanan Setelah selesai menyusui, mulut dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan kapas air hangat Sebelum ditidurkan bayi disendawakan dulu supaya udara yang terhisap bisa keluar

3. Posisi Menyusui yang Benar Posisi MendekapPosisi yang sering digunakan pd minggu pertama

Posisi mendekap silangPosisi ini digunakan pada masa awal menyusui ,Posisi ini menggunakan penyanggah bantal yang diletakkan pada pangkuan ibu dan berfungsi untuk menaikkan posisi badan bayi agar mencapai putting susu ibu Posisi mencekeram atau sepak bolaPosisi ini sangat baik untutk ibu yang melahirkan seacra sesar, dengan posisi ini bayi berada jauh dari luka operasi Posisi tidur MenyampingPosisi ini banyak digunakan ibu karena mereka lebih merasa nyaman dengan berbaring saat menyusui di malam hari.Agar lebih nyaman anda dapat meletakkan bantal penyanggah di bagian punggung, kaki, atau lutut.

4. Cara Menyangga PayudaraSanggalah payudara kiri anda dengan keempat jari tangan kanan dan ibu jari diatasnya. Menyanggah payudara akan memindahkan berat payudara ibu dari dagu bayi sehingga bayi l;ebih dapat menyusui secara baik dan efektif.5. Cara Menyendawakan bayiGendong bayi dalam keadaan tyegak, kemudian sandarkan bayi dipundak ibu lalu tepuklah punggung bayi secara pelan- pelan agar udara yang terhisap bayi bisa keluar

6. Cara memasukkan putting ke mulut bayi Dekatkan atau tempelkan putting ibu ke bibir bawah bayi Sentuh mulut bayi dengan putting sehingga mulut bayi membuka lebar Kemudian secara pelan- pelan posisikan putting anda ke dalam mulut bayi kearah langit- langit mulut. Masukkan seluruh putting sampai ke areola (lingkat hitam sekitar putting ) kedalam mulut bayi Kemudian dekatkan bayi anda dengan posisi dagu menempel Jika bayi anda sudah kenyang, lepaskan dengan cara meletakkan jari anda ke mulut bayi secara perlahan.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, dkk. 2004. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGCDepkes RI. 2001. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan Dan Petugas Kesehatan Di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat. JakartaMellyna, H. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta : Puspa SwaraHubertin, SP. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Hal 65. Jakarta : EGCSiregar. 2004. Penelitian Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Varney, Helen et all. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGCVerrals, S. 2003. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan. Hal 8. Jakarta : EGCChayatin, Nurul dkk. 2009. Salema media.FKUI. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2, Edisi 3. Media Auskulapius : Jakarta9