Sap Materi Dhf

17
PENDIDIKAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA MANCASAN BAKI SUKOHARJO Disusun oleh : PROGRAM PROFESI NERS

description

akkkiiuuiiyu

Transcript of Sap Materi Dhf

Page 1: Sap Materi Dhf

PENDIDIKAN KESEHATAN

DEMAM BERDARAH DENGUE

DI DESA MANCASAN BAKI SUKOHARJO

Disusun oleh :

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: Sap Materi Dhf

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

Pokok Bahasan : Dengue haemorargic Fever / Demam Berdarah Dengue

Sub Pokok bahasan : Awas DBD

1. Pengertian DBD

2. Penyebab terjadinya DBD

3. Tanda dan gejala terjadinya DBD

4. Cara penularan DBD

5. Menjelaskan penanganan /perawatan DBD

6. Cara pencegahan DBD

Waktu dan pelaksanaan :

Tempat : Posyandu di Desa Mancasan Baki Sukoharjo

Pelaksana :

Audience / sasaran : Pengunjung/orangtua yang sedang memeriksakan

anaknya di Posyandu Desa Mancasan Baki Sukoharjo

Page 3: Sap Materi Dhf

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit: orang

tua mampu mengetahui, mencegah dan melakukan perawatan di rumah

bagi anggota keluarga yang terkena DBD.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pengunjung/orangtua

mampu :

1. Menjelaskan pengertian DBD

2. Menjelaskan penyebab DBD

3. Menjelaskan tanda dan gejala DBD

4. Menjelaskan cara penularan DBD

5. Menjelaskan penanganan /perawatan DBD

6. Menjelaskan cara pencegahan DBD

C. MATERI

1. Pengertian DBD

2. Penyebab DBD

3. Tanda dan gejala DBD

4. Cara penularan DBD

5. Penanganan /perawatan DBD

6. Cara pencegahan DBD

Page 4: Sap Materi Dhf

D. PENATALAKSANAAN

TAHAP KEGIATAN

Pendahuluan

(5 menit)

1. Memberi salam

2. Memperkenalkan diri

3. Membangun semangat

4. Mengkaji pengetahuan pengunjung/orangtua

tentang DBD

Pemberian materi

(20 menit)

1. Menjelaskan tentang :

a. Mengkaji pengetahuan tentang pengertian

DBD

b. Pengertian DBD

c. Mengkaji pengetahuan tentang penyebab

DBD

d. Menjelaskan penyebab DBD

e. Mengkaji pengetahuan tentang tanda dan

gejala DBD

f. Menjelaskan tanda dan gejala DBD

g. Mengkaji pengetahuan tentang cara

penularan DBD

h. Menjelaskan cara penularan DBD

i. Menjelaskan penanganan /perawatan DBD

j. Mengkaji pengetahuan tentang cara

pencegahan DBD

k. Menjelaskan cara pencegahan DBD

2. Berdiskusi dengan cara memberi kesempatan

pada pengunjung/orangtua untuk bertanya.

Penutup (5 menit) 1. Menyimpulkan materi yang telah diberikan.

2. Evaluasi dengan cara tanya jawab.

Page 5: Sap Materi Dhf

E. METODE

1. Ceramah

2. Tanya jawab

F. MEDIA

1. LCD

2. Laptop

3. Leaflet

3. Microphone

G. EVALUASI

Evaluasi dilakukan dengan cara tanya jawab.

Page 6: Sap Materi Dhf

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN (DBD)

( DEMAM BERDARAH DENGUE)

A. PENGERTIAN

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang

ditularkan oleh nyamuk, disebabkan oleh virus yang ditandai dengan

demam, nyeri otot dan sendi, limfadenopati, serta ruam ( Sodikin, 2012).

Demam dengue dan demam berdarah dengue adalah penyakit yang

yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hasil studi

epidemiologi bahwa penyakit DBD menyerang kelompok umur balita

sampai umur 15 tahun. Sumber penularan utama adalah manusia dan

primata, sedang penularnya adalah nyamuk Aedes (Soedarto, 2010)

Demam berdarah dengue merupakan merupakan penyakit infeksi

yang endemis menyebar luas di seluruh dunia terutama didaerah subtropis

dan tropis seperti Indonesia. Penyakit infeksi ini berlangsung sepanjang

tahun dan mencapai puncaknya pada saat musim hujan. Hal ini disebabkan

karena banyaknya tempat yang menjadi sumber genangan air yang

merupakan sarana perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti

si pembawa virus dengue (Nasronudin, 2007).

Kejadian luar biasa (KLB) dengue biasanya terjadi di daerah

endemik dan berkaitan dengan datangnya musim hujan, sehingga terjadi

peningkatan aktivitas vektor dengue pada musim hujan dapat

menyebabkan terjadinya penularan penyakit DBD pada manusia melalui

vektor aedes (Djunaedi, 2006).

B. ETIOLOGI

Penyebab Demam berdarah dengue menurut Nasronudin (2007) yaitu

sebagai berikut :

1. Penyebab dari penyakit demam berdarah yaitu virus dengue yang

berasal dari nyamuk Aedes aegypti.

2. Ciri – ciri nyamuk Aedes aegypti, antara lain:

a. Nyamuk berukuran kecil

b. Warna seluruh tubuh belang-belang

Page 7: Sap Materi Dhf

c. Nyamuk menggigit disiang hari

d. Hidup dan berkembang biak didalam baik didalam maupun diluar

rumah

e. Pada malam hari nyamuk bersembunyi didalam pakaian yang

menggantung atau didalam gorden, terutama diruang gelap.

f. Nyamuk aedes aegypti berkembang biak pada air jernih pada

penampungan air atau barang lain yang memungkinkan dapat

menampung air dan tidak berhubungan langsung dengan tanah.

Seperti : bak mandi / wc, tempayan, drum, tempat minum burung

vas bunga / pot tanaman air, kaleng bekas, ban bekas, botol,

tempurung kelapa plastik bekas.

C. TANDA DAN GEJALA MENURUT AMIEN

Tanda dan Gejala Demam berdarah dengue menurut Amien (2013) yaitu :

1. Diagnosa klinis

a. Demam tinggi mendadak 2 sampai 7 hari (38-400C)

b. Mengeluh pusing, persendian sakit, nafsu makan hilang disertai

muntah

c. Timbul bintik-bvintik merah pada kulit, kalau ditekan tidak mau

hilang.

d. Tahap lanjut penderita mengeluh sakit ulu hati disertai gelisah,

keluar banyak keringat tapi kulit teraba dingin.

e. Pada stadium lanjut timbul bercak-bercak perdarahan berupa

memar atau perdarahan hidung, gusi, muntah darah, buang air

besar kehitaman.

f. Tahap lebih lanjut akan terjadi syok atau nadi melemah dan

tekanan darah tak terukur.

2. Diagnosa Laboratoris

a. Trombositopeni pada hari ke-3 sampai ke-7 ditemukan penurunan

trombosit hingga 100.000 sel per mm3.

b. Hemokonsentrasi, meningkatnya hematokrit sebanyak 20% atau

lebih

Page 8: Sap Materi Dhf

D. FASE PERJALANAN PENYAKIT DBD

Fase perjalanan penyakit DBD Menurut Satari (2008) yaitu sebagai

berikut :

1. Fase Demam

Dilakukan pengobatan simptomatik atau pengobatan terhadap

gejala, seperti menurunkan demam dan pengobatan suportif atau

tindakan yang dapat memperbaiki keadaan penderita DBD. Terapi

dokter adalah dengan pemberian obat penurun panas, obat tetap

diberikan jika suhu tubuh belum kembali normal.

2. Fase Kritis

Tahap ini berlangsung selama 24-48 jam. Dimulai hari keempat

atau kelima perjalanan penyakit. Fase ini ditandai dengan demam mulai

menurun disertai dengan penurunan kadar trombosit dalam, Penderita

tidak dapat makan dan minum karena anoreksia dan muntah. Pada tahap

ini penderita mengalami perdarahan hidung, mulut. Selama fase kritis

terapi dokter yang diberikan adalah dengan pemberian cairan intravena

atau infus.

3. Fase penyembuhan (pemulihan)

Terjadi pada hari ke 6-7. Keadaan umum mulai membaik, nafsu

makan kembali, peredaran darah stabil, dan diuresis (frekuensi BAK)

baik. Penatalaksanaan yang dapat diberikan adalah dengan memberikan

gizi yang seimbang untuk meningkatkan keadaan serta meningkatkan

kadar trombosit.

E. CARA PENULARAN

1. Darah penderita penyakit demam berdarah sudah mengandung

virus dalam waktu 1-2 hari, sebelum terserang demam. Virus akan

berada dalam darah selama 4-7 hari.

2. Penderita menjadi sumber penularan. Bila penderita digigit

nyamuk, maka virus akan masuk kedalam lambung nyamuk.

Page 9: Sap Materi Dhf

3. Virus akan memperbanyak diri didalam tubuh nyamuk dan tersebar

ke seluruh jaringan tubuh nyamuk, termasuk kelenjar air liurnya.

4. Nyamuk pembawa virus menggigit orang sehat , secara otomtis

nyamuk akan mengeluarkan air liurnya (agar darah yang disedot

tidak beku), bersamaan dengan air liur itu, virus yang bersifat

infeksius akan ditularkan kedalam pembuluh kapiler orang sehat.

(Soedarmo, 2005).

F. PERAWATAN PADA PENDERITA DBD DI RUMAH

1. Memberikan minum yang cukup

2. Memberikan makanan dengan gizi yang seimbang

3. Menganjurkan untuk istirahat yang cukup

4. Selama panas (suhu >37,50C) dapat dikompres dingin, diberi obat

penurun panas misalnya: paracetamol dengan takaran 10mg/kg berat

badan/kali dapat diberikan 4-5 kali perhari (tablet berisi 500 mg/tablet;

sirup 125mg/sendok obat)

5. Tidak boleh diberikan asetosal, aspirin, antiinflamasi nonsteroid karena

potensial mendorong terjadinya pendarahan.

6. Apabila penderita tidak bersedia opname, sebaiknya kontrol ke dokter

setiap hari serta diperiksa darah untuk pemeriksaan hematokrit,

trombosit serta faal pembekuan darah bila dipandang perlu.

7. Dirawat dirumah sakit terutama pada DBD derajat II, III dan IV, atau

derajat I dan penderita terus muntah, terdapat tanda-tanda kekurangan

cairan sehingga tidak memungkinkan perawatan di rumah.

8. Membawa ke rumah sakit jika kesadaran menurun, kulit kaki-tangan

dingin, kencing berkurang atau tidak keluar, kejang, keluar

pendarahan-pendarahan (hidung, kulit, mulut, anus) pada kondisi ini

terlalu tinggi resikonya sehingga dianjurkan lebih awal dibawa ke

rumah sakit (nasronudin, 2007).

Page 10: Sap Materi Dhf

G. PENCEGAHAN

Menurut Depkes RI (2005) pemberantasan terhadap jentik

nyamuk aedes aegepty dikenal dengan istilah Pemberantasan Sarang

Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) dilakukan dengan

cara:

1. Fisik/lingkungan

Dikenal dengan kegiatan 3 M yaitu :

a) Menguras bak mandi, penampungan air, vas bunga dan tempat

minum burung sekurang-kurangnya sekali seminggu.

Tujuan : Agar nyamuk tidak dapat berkembang biak di tempat

tersebut. Nyamuk senang berada di penampungan air

karena tempat itu tidak terkena sinar matahari

langsung. Pengurasan/pemberantasan dilakukan setiap

seminggu sekali karena sebab siklus hidup nyamuk

aedes aegypti mulai dari telur sampai dewasa perlu

waktu 9 – 12 hari, dengan demikian pengurasan

seminggu sekali, akan membunuh jentik nyamuk, dan

nyamuk tdk sempat menjadi dewasa. Kalau PSN

dilaksanakan secara rutin setiap seminggu sekali akan

dapat memutus mata rantai perkembang biakan

nyamuk, dan dbd pasti musnah.

b) Menutup dengan rapat tempat penampungan air.

Tujuan : Mencegah nyamuk masuk dan berkembangbiak di

dalam tempat itu.

c) Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di

sekitar rumah-dan sampah lainnya.

Tujuan : Mengubur barang-barang yang sulit terurai dan agar

tidak menjadi tempat penampungan air untuk

perkembangbiakkan nyamuk.

Page 11: Sap Materi Dhf

2. Biologi

Pemberantasan jentik nyamuk aedes aegypti dapat

dilakukan dengan memelihara ikan pemakan jentik ( ikan

kepala timah, ikan cupang, tempalo, dan lain-lain) serta

pemantauan jentik nyamuk rutin.

3. Kimia

a. Pengasapan atau fogging dengan menggunakan malathion

dan fenthion.

1) Keuntungan :

- Mengurangi jumlah nyamuk yang berada di

lingkungan tersebut

2) Kerugian :

- Membutuhkan biaya yang besar

- Hanya bersifat sementara

b. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat

penampungan air seperti, gentong air, kolam dan lain-lain

untuk membunuh jentik nyamuk.

(Sukohar, 2014).

1) Keuntungan :

- Efektif membunuh jentik

- Harganya terjangkau

- Tidak berefeksamping

2) Kerugian :

- Hanya membunuh jentik yang berada dalam bak

mandi atau tempat penampungan air

Page 12: Sap Materi Dhf

H. DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2005. “Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah

Dengue di Indonesia”. Jakarta : Depkes RI.

Djunaedi, D. 2006. “Demam berdarah ( dengue DBD ) epidemiologi,

immunopatologi, patogenesis, diagnosis dan

penatalaksanaan”. Malang : UMM Press

NANDA NIC –NOC.2013. “Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan

Diagnosa Medis”. Yogyakarta : mediaction publishing.

Nasronudin. 2007. Penyakit Infeksi di indonesia Solusi Kini dan

Mendatang. Surabaya: Erlangga University Press.

Satari, H. 2008. “Demam Berdarah Perawatan dirumah dan Rumah

Sakit”. Jakarta : Puspa swara

Sukohar, A. Demam Berdarah Dengue (DBD). Lampung: Bagian

Farmakologi,Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Medula,

Volume 2, Nomor 2, Februari 2014.

Soedarmo, Sumarmo, dkk. 2005. “Demam Berdarah (Dengue) pada

Anak”. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Sodikin. 2012. “Prinsip Perawatan Demam Pada Anak”. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.