Sap Kebutuhan Tidur
-
Upload
m-syaqib-arsalan -
Category
Documents
-
view
130 -
download
29
description
Transcript of Sap Kebutuhan Tidur
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR PADA LANSIA
DI POLIKLINIK GERIATRI RSUD ULIN BANJARMASIN
A. Topik : Kebutuhan istirahat tidur pada lansia.
B. Sub Topik :
a. Definisi istirahat tidur.
b. Waktu pemenuhan kebutuhan istirahat tidur pada lansia.
c. Penyebab gangguan tidur pada lansia.
d. Jenis gangguan tidur pada lansia.
e. Penatalaksanaan gangguan tidur pada lansia.
C. Tujuan
Tujuan Instruksional Umum:
Setelah dilakukan penyuluhan, lansia mampu memahami pemenuhan kebutuhan
istirahat tidur.
Tujuan Instruksional khusus:
a. Menyebutkan dan menjelaskan pengertian istirahat tidur.
b. Menyebutkan dan menjelaskan waktu pemenuhan kebutuhan istirahat tidur pada lansia.
c. Menyebutkan dan menjelaskan penyebab gangguan tidur pada lansia.
d. Menyebutkan dan menjelaskan jenis gangguan tidur pada lansia.
e. Menyebutkan dan menjelaskan penatalaksanaan gangguan tidur pada lansia.
C. Perencanaan Penyuluhan
1. Waktu
a. Hari : Sabtu
b. Tanggal : 29 Desember 2012
c. Jam : 10.00- 10.30 WITA
2. Tempat : Poliklinik Geriatri RSUD Ulin Banjarmasin
3. Sasaran : Pasien poliklinik geriatri
4. Metode : Ceramah dan Tanya jawab
5. Media : Laptop, LCD, microphone, sound sistem, dan
leaflet.
D. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
KegiatanWaktu
Kegiatan
PenyuluhanKegiatan Peserta Media
Pendahuluan 5 menit 1. Memperkenalkan diri
dan anggota tim
2. Memberikan
penjelasan mengenai
topik penyuluhan
kepada peserta.
3. Menanyakan kepada
peserta penyuluhan
apakah ada yang
mengetahui tentang
pemenuhan
kebutuhan istirahat
tidur pada lansia.
1. Mendengarkan
dan
memperhatikan
2. Mendengarkan
dan
memperhatikan
3. Menjawab
petanyaan yang
diajukan
penyaji
Microphone,
Sound sistem
Penyajian 20
menit
1. Menjelaskan
pengertian istirahat
tidur.
a. Menanyakan kepada
peserta tentang
pengertian istirahat
tidur.
b. Menyebutkan dan
menjelaskan
pengertian istirahat
tidur.
2. Menjelaskan waktu
pemenuhan
kebutuhan istirahat
1. Mendengarkan,
memperhatikan,
dan menjawab
pertanyaan dari
penyaji
2. Mendengarkan,
memperhatikan,
dan menjawab
Microphone,
Sound sistem
LCD, Leaflet
tidur pada lansia.
a. Menanyakan kepada
peserta penyuluhan
waktu yang
dibutuhkan untuk
pemenuhan istirahat
tidur pada lansia.
b. Menyebutkan dan
menjelaskan waktu
pemenuhan
kebutuhan istirahat
tidur pada lansia.
3. Menjelaskan
penyebab gangguan
tidur pada lansia.
a. Menanyakan kepada
peserta penyuluhan
penyebab gangguan
tidur pada lansia.
b. Menyebutkan dan
menjelaskan
penyebab gangguan
tidur pada lansia.
4. Menjelaskan jenis
gangguan tidur pada
lansia.
a. Menanyakan kepada
kepada peserta
penyuluhan jenis
gangguan tidur yang
dialami.
b. Menyebutkan dan
menjelaskan jenis
gangguan tidur pada
pertanyaan dari
penyaji
3. Mendengarkan,
memperhatikan,
dan menjawab
pertanyaan dari
penyaji.
4. Mendengarkan,
memperhatikan,
dan menjawab
pertanyaan
penyaji.
lansia.
5. Menjelaskan dan
menyebutkan
penatalaksanaan
gangguan tidur.
5. Memperhatikan
penyaji.
Penutup 5 menit 1. Melakukan evaluasi
dengan cara:
menunjuk salah satu
lansia yang mau
untuk menjawab
pertanyaan tentang
materi yang sudah
disampaikan
2. Memberikan reward
kepada peserta yang
dapat menjawab
pertanyaan dari
penyaji
3. Menyimpulkan materi
yang telah
disampaikan
4. Memberi kesempatan
peserta untuk
bertanya kepada
penyaji
5. Memberikan
reinforcment kepada
pesertayang sudah
berpartisipasi dalam
kegiatan penyuluhan
6. Mengakhiri kegiatan
dengan cara yang baik
1. Mendengarkan,
memperhatikan,
dan menjawab
pertanyaan
2. Mendengarkan
dan
memperhatikan
3. Mendengarkan
dan
memperhatikan
4. Mendengarkan
dan memberi
pertanyaan
5. Mendengarkan
dan
memperhatikan
6. Mendengarkan
dan
Microphone,
Sound sistem
(salam) memperhatikan
E.Materipenyuluhan:Terlampir
F. Evaluasi :
1. Evaluasi Struktur
Tim penyuluh menyiapkan saranan dan prasaran sebelum waktu kegiatan. Pasien
yang mengikuti penyuluhan minimal 8 orang.
2. Evaluasi Proses
Pelaksanaan penyuluhan berjalan sesuai rencana. Peserta penyuluhan antusias
mendengarkan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan yang diajukan penyaji.
3. EvaluasiHasil
Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh:
a. Berapa waktu istirahat tidur yang diperlukan lansia?
b. Bagaimana penatalaksanaan gangguan tidur?
Lampiran I
Materi Penyuluhan
A. Pengertian Istirahat Tidur
Istirahat :
Suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres emosional, bebas dari kecemasan. Namun
tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring
di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit
tidak beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang
selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat dalam
hal ini berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana yang nyaman untuk beristirahat
bagi klien/pasien.
Menurut Narrow (1645-1967) terdapat enam kondisi seseorang dapat beristirahat : Merasa
segala sesuatu berjalan normal ; Merasa diterima ; Merasa diri mengerti apa yang sedang
berlangsung ; Bebas dari perlukaan dan ketidak nyamanan ; Merasa puas telah melakukan
aktifitas-aktifitas yang berguna ; Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila
membutuhkannya.
Tidur :
Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan
ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur,
silih berganti dengan keadaan terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman).
Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan suatu keadaan istirahat yang terjadi
dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki sistem
tubuh/memulihkan energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar
yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.
B. Waktu Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Tidur pada Lansia.
Rata-rata dewasa sehat membutuhkan waktu 7½ jam untuk tidur setiap malam. Tidur
normal dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya usia. Waktu tidur lansia berkurang
berkaitan dengan faktor penuaan. Rata-rata lansia memerlukan waktu tidur kurang lebih 6
jam/hari.
Perubahan Pola Tidur pada Proses Penuaan
Perubahan tersebut mencakup :
1. Kelatenan tidur
2. Terbangun pada dini hari
3. Peningkatan jumlah tidur siang
4. Jumlah waktu yang dihabiskan untuk tidur yang lebih dalam juga menurun.
C. Penyebab Gangguan Tidur pada Lansia
Banyak lansia yang mengalami berbagai masalah medis dan psikososial yang mengalami
gangguan tidur. Kondisi – kondisi tersebut antara lain:
1. Penyakit psikiatrik, terutama depresi
2. Penyakit Alzheimer dan penyakit degeneratif neuro lainnya.
3. Penyakit kardiovaskuler dan perawatan pasca operasi bedah jantung
4. Penyakit paru
5. Inkompetensi jalan napas atas
6. Sindrom nyeri
7. Penyakit prostatic
8. Endokrinopati
D. Jenis Gangguan atau Keluhan Tidur pada Lansia.
1. Insomnia
Adalah ketidakmampuan untuk tidur walaupun ada keinginan untuk melakukannya. Keluhan
insomnia mencakup “ketidakmampuan untuk tertidur, sering terbangun, ketidakmampuan
untuk kembali tidur dan terbangun pada dini hari”.
Insomnia terdiri dari tiga jenis :
a. Jangka Pendek
b. Kronis
c. Sementara
2. Hipersomnia
Dicirikan dengan tidur lebih dari 8 atau 9 jam per periode 24 jam dengan keluhan tidur
berlebihan. Penyebab hypersomnia masih bersifat spekulatif tetapi dapat berhubungan dengan
ketidakefektifan, gaya hidup yang membosankan, atau depresi. Orang tersebut dapat
menunjukan mengantuk di siang hari yang persisten, mengalami “serangan tidur”, tampak
mabuk atau komatosa, atau mengalami mengantuk pascaensefalitik. Keluhan keletihan,
kelemahan, dan kesulitan mengingat atau belajar merupakan hal yang sering terjadi.
3. Apnea Tidur
Berhentinya pernapasan selama tidur. Gejala apnea tidur antara lain adalah :
a. Dengkuran yang keras dan periodic
b. Aktivitas malam yang tidak biasa, seperti duduk tegak, berjalan dalam tidur, terjatuh dari
tempat tidur
c. Gangguan tidur dengan seringnya terbangun di malam hati (nocturnal waking)
d. Perubahan memori
e. Depresi
f. Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari
g. Nokturia
h. Sakit kepala di pagi hari
i. Ortopnea akibat apnea tidur
E. Penatalaksanaan Gangguan Tidur pada Lansia.
Pencegahan gangguan tidur yaitu:
Pencegahan primer meliputi
a. Tidur seperlunya
b. Waktu bangun yang teratur di pagi hari
c. Olahraga rutin
d. Kamar tidur kedap suara dapat membantu bagi orang-orang yang harus tidur di dekat
kebisingan
e. kudapan ringan dapat membantu tidur.
f. Suhu kamar tidur sesuai keinginan.
g. menghindari pil tidur.
h. menghindari kafein
i. menghindari alkohol
j. Menghindari tembakau
k. Menghindari stress
Botzin dan Nicassio menganjurkan aturan-aturan berikut untuk mempertahankan
kenormalan pola tidur :
1. Pergi tidur jika hanya mengantuk.
2. Gunakan tempat tidur jika hanya untuk tidur, jangan membaca, menonton televisi, atau
makan ditempat tidur.
3. Jika tidak dapat tidur, bangun dan pindah keruangan lain. Bangun sampai anda benar-
benar mengantuk, kemudian baru kembali ketempat tidur. Jika tidur masih tida dapat
dilakukan dengan mudah, bangun lagi dari tempat tidur. Tujuannya adalah menghubungkan
antara tempat dengan tempat tidur cepat. Ulangi langkah ini sesering yang diperlukan
sepanjang malam.
4. Siapkan alarm dan bangun di waktu yang sama setiap pagi tanpa memperdulikan berapa
banyak anda tidur di malam hari. Hal ini membantu tubuh menetapkan irama tidur bangun
yang konstan.
5. Jangan tidur di siang hari.