SAP Imunisasi

9
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) “IMUNISASI” Dosen Pembimbing : Bd.Andah Septiana S.Keb Disusun Oleh: IS!A"I #$%# &% $'# SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI TAHUN AJARAN 2014 – 2015

description

hv

Transcript of SAP Imunisasi

SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP)

IMUNISASI

Dosen Pembimbing : Bd.Andah Septiana S.Keb

Disusun Oleh:LISTARI 2012 41 052

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBITAHUN AJARAN 2014 2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) IMUNISASI

Judul: ImunisasiSub judul: a. Pengertian imunisasi b. Tujuan imunisasi c. Macam-macam imunisasi d. Imunisasi yang wajib di berikan e. Jadwal imunisasi yang di berikanHari/Tanggal: Sabtu, 14 februari 2015Waktu: 25 MenitPemateri: ListariTempat: Balai DesaSasaran: Balita

I. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)Setelah mengikuti penyuluhan + 25 menit ibu dapat mengetahui tentang pentingnya imunisasi.

II. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK)a. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu mampu menyebutkan pengertian imunisasi dengan bahasa sendiri.b. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu mampu menyebutkan macam macam imunisasi.c. Setelah mengikuti penyuluhan diharapakan ibu mau melaksanakan imunisasi pada anaknya.

III. Materi Penyuluhana. Pengertian imunisasib. Tujuan imunisasic. Macam macam imunisasid. Imunisasi yang wajib di berikane. Jadwal pemberian imunisasi

IV. Metode PenyuluhanCeramah dan Tanya jawab

V. Media dan Alata. Media: leafletb. Alat: -

VI. Sumber Penyuluhan1. Buku tentang balita2. Dari internet

VII. Evaluasia. Jelaskan pengertian imunisasiJawaban : ..

VIII. Kegiatan PenyuluhanNoTopikWaktuKegiatan PenyuluhanKegiatan Peserta

1Pembukaan5 Menit Membuka kegiatan dan mengucapkan salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan penyuluhan Menjawab salam

Mendengarkan Memperhatikan

2Pelaksanaan10 Menit Menyampaikan materi1. Pengertian imunisasi2. Tujuan pemberian imunisasi3. Macam-macam imunisasi4. Imunisasi yang wajib di berikan5. Jadwal pemberian imunisasi Memberi kesempatan peserta bertanya Menjawab pertanyaan Mendengarkan

Bertanya

Mendengarkan

3Evaluasi5 Menit Memberikan soal secara lisan kepada peserta secara bergantian Peserta mengerti seluruh materi yang di sampaikan Menjawab pertanyaan

4Penutup5 Menit Menutup acara dengan memberikan salam Menjawab salam

Jambi, . 2015

Pelaksana

()()

IMUNISASI

A. Pengertian Imunisasi Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh melalui suntikan (misalnya BCG, DPT, dan campak) dan melalui mulut (misalnya vaksin polio). B. Tujuan imunisasi Tujuan pemberian imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yaitu: Hepatitis. Campak. Polio. Difteri. Tetanus Batuk Rejan TBC C. Macam-macam Imunisasia) Imunisasi Aktif.Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yang secara aktif membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio atau campak . Imunisasi aktif juga dapat di bagi 2 macam: Imunisasi aktif alamiah Adalah kekebalan tubuh yang secara ototmatis di peroleh sembuh dari suatu penyakit. Imunisasi aktif buatan Adalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang di berikan untuk mendapatkan perlindungan dari sutu penyakit.

b) Imunisasi Pasif. Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat kekebalan tubuhnya di dapat dari luar.Contohnya Penyuntikan ATC (Anti tetanus Serum).Pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Contah lain adalah: Terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagi jenis antibodi dari ibunya melalui darah placenta selama masa kandungan.misalnya antibodi terhadap campak. Imunisasi pasif ini di bagi yaitu: Imunisai pasif alamiahAdalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan oleh ibu yang merupakan orang tua kandung langsung ketika berada dalam kandungan.

Imunisasi pasif buatan.Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan serum untuk mencegah penyakit tertentu.

D. Imunisasi yang diwajibkan

Imunisasi Wajib inilah ada 5 jenis imunisasi yang wajib diperoleh bayi sebelum usia setahun. Penyakit-penyakit yang hendak dicekalnya memiliki angka kesakitan dan kematian yang tinggi, selain bisa menimbulkan kecacatan.

1. Imunisasi BCG Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tuberkulosis (TBC). BCG diberikan 1 kali sebelum anak berumur 2 bulan. BCG ulangan tidak dianjurkan karena keberhasilannya diragukan. Vaksin disuntikkan secara intrakutan pada lengan atas, untuk bayi berumur kurang dari 1 tahun diberikan sebanyak 0,05 mL dan untuk anak berumur lebih dari 1 tahun diberikan sebanyak 0,1 mL. Vaksin ini mengandung bakteri Bacillus Calmette-Guerrin hidup yang dilemahkanKontraindikasi untuk vaksinasi BCG adalah penderita gangguan sistem kekebalan (misalnya penderita leukemia, penderita yang menjalani pengobatan steroid jangka panjang, penderita infeksi HIV).2. Imunisasi Hepatitis B Kejadian ikutan pasca imunisasi pada hepatitis B jarang terjadi, segera setelah imunisasi dapat timbul demam yang tidak tinggi, pada tempat penyuntikan timbul kemerahan, pembengkakan, nyeri, rasa mual dan nyeri sendi. Orangtua / pengasuh dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI atau air buah), jika demam pakailah pakaian yang tipis, bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin, jika demam berikan parasetamol 15 mg/kgbb setiap 3 - 4 jam bila diperlukan, maksimal 6 kali dalam 24 jam bila diperlukan, maksimal 6 kali dalam 24 jam, boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat. Jika reaksi tersebut menjdai berat dan menetap, atau jika orangtua merasakhawatir, bawalah bayi / anak ke dokter.

3. Imunisasi DPT Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus. Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal. Pertusis (batuk rejan) adalah inteksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang melengking. Pertusis berlangsung selama beberapa minggu dan dapat menyebabkan serangan batuk hebat sehingga anak tidak dapat bernafas, makan atau minum. Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak. Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang. Vaksin DPT adalah vaksin 3-in-1 yang bisa diberikan kepada anak yang berumur kurang dari 7 tahun. Biasanya vaksin DPT terdapat dalam bentuk suntikan, yang disuntikkan pada otot lengan atau paha. Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat anak berumur 2 bulan (DPT I), 3 bulan (DPT II) dan 4 bulan (DPT III); selang waktu tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi DPT ulang diberikan 1 tahun setelah DPT III dan pada usia prasekolah (5-6 tahun). Jika anak mengalami reaksi alergi terhadap vaksin pertusis, maka sebaiknya diberikan DT, bukan DPT.Pada kurang dari 1% penyuntikan, DTP menyebabkan komplikasi berikut:- demam tinggi (lebih dari 40,5o Celsius)- kejang- kejang demam (resiko lebih tinggi pada anak yang sebelumnya pernah mengalami kejang atau terdapat riwayat kejang dalam keluarganya)- syok (kebiruan, pucat, lemah, tidak memberikan respon).4. Imunisasi Campak Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak (tampek). Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dosis pada saat anak berumur 9 bulan atau lebih. Pada kejadian luar biasa dapat diberikan pada umur 6 bulan dan diulangi 6 bulan kemudian. Vaksin disuntikkan secara subkutan dalam sebanyak 0,5 mL. Kontra indikasi pemberian vaksin campak: - infeksi akut yang disertai demam lebih dari 38o Celsius - gangguan sistem kekebalan - pemakaian obat imunosupresan - alergi terhadap protein telur - hipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisin - wanita hamil. Efek samping yang mungkin terjadi berupa demam, ruam kulit, diare, konjungtivitis dan gejala kataral serta ensefalitis (jarang).5. Imunisasi Polio Imunisasi polio memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit poliomielitis. Polio bisa menyebabkan nyeri otot dan kelumpuhan pada salah satu maupun kedua lengan/tungkai. Polio juga bisa menyebabkan kelumpuhan pada otot-otot pernafasan dan otot untuk menelan. Polio bisa menyebabkan kematian. Terdapat 2 macam vaksin polio: IPV (Inactivated Polio Vaccine, Vaksin Salk), mengandung virus polio yang telah dimatikan dan diberikan melalui suntikan OPV (Oral Polio Vaccine, Vaksin Sabin), mengandung vaksin hidup yang telah dilemahkan dan diberikan dalam bentuk pil atau cairan. Bentuk trivalen (TOPV) efektif melawan semua bentuk polio, bentuk monovalen (MOPV) efektif melawan 1 jenis polio. Imunisasi dasar polio diberikan 4 kali (polio I,II, III, dan IV) dengan interval tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi polio ulangan diberikan 1 tahun setelah imunisasi polio IV, kemudian pada saat masuk SD (5-6 tahun) dan pada saat meninggalkan SD (12 tahun). Di Indonesia umumnya diberikan vaksin Sabin. Vaksin ini diberikan sebanyak 2 tetes (0,1 mL) langsung ke mulut anak atau dengan menggunakan sendok yang berisi air gula. Kontra indikasi pemberian vaksin polio: - Diare berat, - Gangguan kekebalan (karena obat imunosupresan, kemoterapi, kortikosteroid), dan - Kehamilan

E. Jadwal Pemberian ImunisasiJADWAL PEMBERIAN IMUNISASINoUmurImunisasi yg di berikan

10-7 hariHb0

21 bulanBCG & Polio 1

32 bulanDPT HB Combo 1 & polio 2

43 bulanDPT HB Combo 2& polio 3

54 bulanDPT HB Combo 3 & polio 4

69 bulanCampak