Sap Hiv Aids
-
Upload
faulya-nurmala-arova -
Category
Documents
-
view
1.898 -
download
16
Transcript of Sap Hiv Aids
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIV/ AIDS
Disusun Oleh:
Faulya Nurmala A (109104000046)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : HIV/AIDS
Pokok bahasan : Bahaya HIV/AIDS dan Pencegahannya
Sub pokok bahasan :
a. Pengertian HIV/AIDS
b. Cara Penularan HIV/AIDS
c. Perkembangan Klinis HIV/AIDS
d. Tanda dan Gejala HIV/AIDS
e. Upaya Pencegahan dari HIV/AIDS
Sasaran : Siswa SMA Negeri 4 Tangerang Selatan
Hari/Tanggal : Kamis, 26 Mei 2011
Waktu : 09.00-10.00 WIB
Tempat : Aula SMA Negeri 4 Tangerang Selatan
Penyuluh : Tim Mahasiswa PSIK UIN Syarif Hidayatullah
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Media :
a. Microsoft Power Point
b. LCD Proyektor
c. Leaflet
d. Hand out Bahan ajar
e. White Board dan Spidol
Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, siswa diharapkan dapat mengetahui dan
memahami tentang pengertian HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, perkembangan
klinis HIV/AIDS, tanda dan gejala HIV/AIDS dan pencegahan dari HIV/AIDS.
Tujuan Khusus
- Siswa mampu menyebutkan pengertian HIV/AIDS.
- Siswa mampu menyebutkan cara penularan HIV/AIDS.
- Siswa mampu menyebutkan perkembangan klinis HIV/AIDS.
- Siswa mampu menyebutkan tanda dan gejala HIV/AIDS.
- Siswa mampu menyebutkan upaya pencegahan dari HIV/AIDS.
Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
- Mahasiswa dapat memperdalam dan memahami tentang HIV/AIDS .
- Mahasiswa mampu membandingkan pemahamannya tentang HIV/AIDS dengan
pemahaman yang dimiliki remaja di masyarakat.
b. Bagi Masyarakat
- Masyarakat mampu atau meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS.
- Masyarakat mampu melaksanakan cara pencegahan dari HIV/AIDS.
- Masyarakat mampu mengajak keluarga/rekan atau sejawat untuk berhati-hati
terhadap HIV/AIDS dan cara penularannya dengan memberikan informasi yang
telah didapat seputar HIV/AIDS.
Langkah-Langkah Penyuluhan
A. Kegiatan Pra Penyuluhan
1. Mempersiapkan materi, media, dan tempat
2. Memberi salam
3. Perkenalan
4. Kontrak waktu
B. Membuka Penyuluhan
1. Menjelaskan tujuan
2. Menjelaskan pokok bahasan
3. Apersepsi
C. Kegiatan Inti
1. Sasaran menyimak materi
2. Sasaran mengajukan pertanyaan
3. Sasaran menyimpulkan
D. Penutup Penyuluhan
1. Memberikan post test
2. Menyimpulkan materi
3. Memberi salam
Tahap Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Estimasi Waktu
Kegiatan Pra Penyuluhan
Mempersiapkan materi, media, dan
tempat
Memberi salam
Perkenalan
Kontrak waktu
5 menit
Membuka penyuluhan
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan pokok bahasan
Apersepsi
10 menit
Kegiatan Inti
Sasaran menyimak materi
Sasaran mengajukan pertanyaan
Sasaran menyimpulkan
30 menit
Penutup Penyuluhan
Memberikan post test
Menyimpulkan materi
Memberi salam
15 menit
Evaluasi
Setelah dilakukan penyuluhan terkait NAPZA, Siswa-siswa mampu menjawab
pertanyaan sebagai berikut:
1. Prosedur : Post test
2. Jenis test : Pertanyaan secara lisan
3. Butir soal : 5 soal
a. Jelaskan pengertian HIV AIDS?
b. Sebutkan cara penularan HIV/AIDS?
c. Sebutkan perkembangan klinis HIV/AIDS?
d. Jelaskan tanda dan gejala HIV/AIDS?
e. Sebutkan upaya pencegahan dari HIV/AIDS?
Materi
A. Pengertian HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sebuah virus RNA yang spesifik
menyerang sistem imun tubuh manusia dan menghancurkan atau merusak fungsinya.
AIDS (Acquired Immunodefciency Syndrome) merupakan sekumpulan gejala klinis
akibat penurunan sistem imun yang timbul akibat infeksi virus HIV. AIDS sering
dikaitkan dengan munculnya gejala berbagai penyakit
B. Cara Penularan
Penyakit ini menular melalui berbagai cara, antara lain melalui cairan tubuh seperti
darah, cairan genitalia, dan ASI. Virus juga ditemukan dalam saliva, aair mata, dan
urin (sangat rendah). Selain dapat juga ditularkan melalalui :
1. Ibu hamil
Secara intrauterinm, intrapartum, dan postpartum (ASI)
Angka transmisinya 20-50%
Angka melalui ASI lebih dari sepertiganya
Laporan lain menyatakan risiko penularan ASI 11-29%
2. Jarum suntik
Prevalensinya 5-10%
Penularan HIV pada anak dan remaja biasanya melalui jarum suntik
karena penyalahgunaan obat
3. Transfusi darah
Resiko penularan sebesar 90 %
Prevalensinya 3-5%
4. Hubungan seksual
Prevalensinya 70-80%
Kemungkinan tertular adalah 1 dalam 200 kali hubungan intim.
Merupakan model penularan tersering di dunia.
C. Perkembangan Klinis
Perkembang klinis dari penyakit ini meliputi 4 fase sebagai berikut :
1. Fase infeksi awal (“window period”)
Window period terjadi selama 6-8 minggu merupakan waktu dimana tubuh sudah
terinfeksi HIV tetapi belum terdeteksi oleh pemeriksaan laboratorium.Pasien ini
bersifat menularkan selama periode ini dan dapat memindahkan virus ke orang
lain. Gejalanya dapat muncul sekitar 1-4 minggu setelah terpajan.
2. Fase infeksi akut
Infeksi akut terjadi pada tahap serokonversi dari status antibodi negatif menjadi
positif. Gejalanya mungkin berupa malaise, demam, limfadenopati dan
makulopapular. Selama periode ini dapat terdeteksi HIV dengan kadar tinggi pada
perifer
3. Fase asimtomatik
Terjadi setelah beberapa minggu setelah fase infekasi akut. Kadar CD4 umumnya
sudah kembali mendekati normal. Namun, kadar CD4 menurun secara bertahap
seiring dengan waktu. Selama fase ini baik virus maupun antibodi virus dapat
ditemukan dalam darah.
4. Fase simtomatik
Hitung sel CD4 pasien biasanya telah turun dibawah 300 /μl
D. Tanda dan Gejala
Gejalanya dari pasien HIV/AIDS meliputi gejala utama, gejala mayor, dan gejala
minor yang masing-masing diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Gejala utama
Demam, berkeringat (terutama pada malam hari)
pembengkakan kelenjar
Kedinginan
Merasa lemah
Penurunan berat badan hingga 10% dibawah normal
Virus cacar air (herpes simplex) atau cacar api (herpes zoster)
kulit kering berbercak (psoriasis)
2. Gejala mayor
Demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan
Diare kronis lebih dari 1 bulan , berulang maupun terus menerus
Penurunan berat badan lebih dari 10% dalam 3 bulan
TBC
3. Gejala minor
Batuk kronis selama lebih dari 1 bulan
Infeksi pada mulut dan tenggorokan
Penurunan berat badan lebih dari 10% dalam 3 bulan
Muncul bercak- bercak gatal di seluruh tubuh
E. Upaya Pencegahan
Penyakit ini dapat dilakukan upaya pengobatan dan upaya pencegahan. Seperti kata
pepatah “ lebih baik mencegah daripada mengobati” jadi alangkah baiknya jika kita
juga ikut berpartisipasi dengan cara melakukan upaya pencegahan seperti :
a. Menghindari hubungan seksual dengan penderita AIDS atau tersangka penderita
AIDS
b. Mencegah berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan
c. Menghindari penggunaan jarum suntik bergantian
d. Menghindari kontak langsung dengan cairan penderita AIDS
e. Memastikan sterilisasi alat suntik
f. Memberikan tranfusi darah pada pasien yang benar-benar melakukan
g. Pencegahan penularan dari ibu ke bayi
DAFTAR PUSTAKA
Nurs, Nursalam M. & Ninuk Dian Kurniawati. 2008. Asuhan Keperawatan pada
Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta : Salemba Medika
Widoyono .2008. Penyakit Tropis : Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan
Pemberantasannya. Jakarta : Penerbit Erlangga