Sap Hipertensi Limpakuwus

download Sap Hipertensi Limpakuwus

of 12

description

SAP hipertensi

Transcript of Sap Hipertensi Limpakuwus

SATUAN ACARA PENYULUHANHIPERTENSIPokok Bahasan: Kesehatan Lanjut UsiaSub Pokok Bahasan: Bahaya HipertensiSasaran:Warga RW 04 Desa Limpakuwus Kecamatan SumbangWaktu

: 30 menit

Hari/tanggal

: Kamis, 23 April 2015Tempat

: Rumah Bapak Slamet RT 03Penyuluh

: Tim

A. Latar BelakangUsia lanjut adalah proses alami yang dialami oleh setiap orang dan tidak dapat dihindarkan. Hasil pengkajian menunjukkan lansia dengan hipertensi di desa limpakuwus sebesar 32,30%.

Hipertensiadalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHG (Doengoes, 2000). Hipertensi yaitu apabila tekanan darah seseorang tekanan sistoliknya 140 mmHg atau lebih atau tekanan diastoliknya 90 mmHg atau lebih atau sedang memakai obat anti hipertensi.. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu kegiatan yang positif seperti penyuluhan yang tujuannya agar lansia mengetahui penanganan dan pencegahan komplikasi dari penyakit hipertensi.B. Tujuan1. Tujuan Instruksional UmumSetelah selesai mengikuti penyuluhan tentang hipertensi selama 30 menit peserta penyuluhan mampu memahami cara penanganan dan pencegahan hipertensi.2. Tujuan Instruksional KhususSetelah mendapatkan penyuluhan diharapkan warga RW 4 Desa Limpakuwus mampu:

1. Mengetahui pengertian hipertensi

2. Mengetahui klasifikasi hipertensi

3. Mengetahui faktor resiko terjadinya hipertensi4. Mengetahui cara penanganan dan pencegahan hipertensi

5. Mengetahui komplikasi hipertensi

C. MateriTerlampirD. Kegiatan Belajar MengajarNOWAKTUKEGIATAN

PENYULUHPESERTA

1.5 Menit

15 Menit

10 menitPembukaan

a. Salam pembukaan

b. Perkenalan

c. Mengkomunikasikan tujuand. Apersepsi Kegiatan inti penyuluhan

a. Menjelaskan dan menguraikan materi tentang: hipertensi, faktor resiko, penanganan dan pencegahan, dan komplikasi hipertensi.b. Memberikan kesempatan kepada peserta penyuluhan untuk bertanya

c. Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan yang berkaitan dengan materi yang belum jelas.Penutup

a. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

b. Melakukan evaluasi penyuluhan dengan pertanyaan secara lisan.c. Mengakhiri kegiatan penyuluhan. Menjawab salam

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan dan mencatat penjelasan penyuluh dengan cermat

Menanyakan hal-hal yang belum jelas.

memperhatikan jawaban dari penyuluh.

Memperhatikan keterangan kesimpulan dari materi penyuluhan yang telah disampaikan.

Menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh penyuluh.

Menjawab salam

E. Metodea. Ceramah

b. Tanya jawabF. Media dan Alata. LeafletG. Setting Tempat

Keterangan:

A= Penyaji

B= Peserta

C= Observer

D= FasilitatorH. EvaluasiPeserta penyuluhan dapat menjelaskan

1. Pengertian hipertensi

2. Cara mencegah dan penanganan hipertensi 3. Faktor resiko dan komplikasi hipertensiI. Pengorganisasian KelompokModerator :Ikke NovaPenyaji:Yudi PermanaObserver: Sofyana Nastiti, Christine OlifianiFasilitator:Ajunda Umi H, Mursetyaning P, Totoh Siti, Arianto SHipertensiHipertensiadalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolik 120 mmHg (Brunner & Suddarth, 2002). Hipertensiadalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHG (Doengoes, 2000)

Hipertensi yaitu apabila tekanan darah seseorang tekanan sistoliknya 140 mmHg atau lebih atau tekanan diastoliknya 90 mmHg atau lebih atau sedang memakai obat anti hipertensi. A. Klasifikasi HipertensiThe sixth Report of The joint national Committee on Prevention, detection, Evaluation and Treatment of High Blood Presure (JNC VI) mengklasifikasikan tekanan darah untuk orang dewasa menjadi enam kelompok yang terlihat seperti pada tabel 1 dibawah.Tabel I. Klasifikasi tekanan darah untuk orang dewasa yang berusia 18 tahun atau lebih.KategoriSistolik (mmHg)Diastolik (mmHg)

Optimal

Normal

Normal tinggi

Hipertensi

Derajat I

Derajat II

Derajat III< 120

120 / 80 mmHg akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler.

Penurunan berat badan efektif untuk menurunkan hipertensi, Penurunan berat badan sekitar 5 kg dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan.f. Stress

Hubungan antara stres dengan hipertensi diduga melalaui saraf simpatis yang dapat meningkatkan tekanan darah secara intermiten. Apabila stres berlangsung lama dapat mengakibatkan peninggian tekanan darah yang menetap. Pada binatang percobaan dibuktikan bahwa pajanan terhadap stres menyebabkan binatang tersebut menjadi hipertensi.

g. Aktifitas Fisik

Orang dengan tekanan darah yang tinggi dan kurang aktifitas, besar kemungkinan aktifitas fisik efektif menurunkan tekanan darah. Aktifitas fisik membantu dengan mengontrol berat badan. Aerobik yang cukup seperti 30 45 menit berjalan cepat setiap hari membantu menurunkan tekanan darah secara langsung. Olahraga secara teratur dapat menurunkan tekanan darah pada semua kelompok, baik hipertensi maupun normotensi.D. Pencegahan dan Penanganan Hipertensi1. Penanganan hipertensi:

a. Penatalaksanaan farmakologis

b. Penatalaksanaan non farmakologis ( diet)

Penatalaksanaan non farmakologis (diet) sering sebagai pelengkap penatalaksanaan farmakologis, selain pemberian obat-obatan antihipertensi perlu terapi dietetik dan merubah gaya hidup.

Tujuan dari penatalaksanaan diet:

Membantu menurunkan tekanan darah secara bertahap dan mempertahankan tekanan darah menuju normal.

Mampu menurunkan tekanan darah secara multifaktoral

Menurunkan faktor resiko lain seperti BB berlebih, tingginya kadar asam lemak, kolesterol dalam darah.

Mendukung pengobatan penyakit penyerta seperti penyakit ginjal, dan DM.

Prinsip diet penatalaksanaan hipertensi:

Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang

Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita

Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan jenis makanan dalam daftar diet

Konsumsi garam dapur tidak lebih dari - sendok teh/hr atau dapat menggunakan garam lain diluar natrium.

2. Pencegahan hipertensi

Resiko seseorang untuk mendapatkan hipertensi dapat dikurangi dengan cara :

Memeriksa tekanan darah secara teratur

Menjaga berat badan dalam rentang normal

Mengatur pola makan, antara lain dengan mengkonsumsi makanan berserat, rendah lemak dan mengurangi garam.

Hentikan kebiasaan merokok dan minuman beralkohol

Berolahraga secara teratur

Hidup secara teratur

Mengurangi stress dan emosi

Jangan terburu-buru Mengurangi makanan berlemakE. Komplikasi Hipertensi1. Penyakit Jantung HipertensiPeningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan darah dari ventrikel kiri, sehingga beban jantung bertambah. Sebagai akibatnya terjadi hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi. Hipertrofi ini ditandai dengan ketebalan dinding yang bertambah, fungsi ruang yang memburuk, dan dilatasi ruang jantung. Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung. Jantung semakin terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner. Angina pectoris juga dapat terjadi karena gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang bertambah akibat penambahan massa miokard.

2. Penyakit Arteri KoronariaHipertensi umumnya diakui sebagai faktor resiko utama penyakit arteri koronaria, bersama dengan diabetes mellitus. Plaque terbentuk pada percabangan arteri yang ke arah ateri koronaria kiri, arteri koronaria kanan dan agak jarang pada arteri sirromflex. Aliran darah ke distal dapat mengalami obstruksi secara permanen maupun sementara yang di sebabkan oleh akumulasi plaque atau penggumpalan. Sirkulasi kolateral berkembang di sekitar obstruksi arteromasus yang menghambat pertukaran gas dan nutrisi ke miokardium. Kegagalan sirkulasi kolateral untuk menyediakan supply oksigen yang adekuat ke sel yang berakibat terjadinya penyakit arteri koronaria.

3. Aorta disekansPembuluh darah terdiri dari beberapa lapisan, tetapi ada yang terpisah sehingga ada ruangan yang memungkinkan darah masuk. Pelebaran pembuluh darah bisa timbul karena dinding pembuluh darah aorta terpisah atau disebut aorta disekans. Ini dapat menimbulkan penyakit Aneurisma, dimana gejalanya adalah sakit kepala yang hebat, sakit di perut sampai ke pinggang belakang dan di ginjal. Mekanismenya terjadi pelebaran pembuluh darah aorta (pembuluh nadi besar yang membawa darah ke seluruh tubuh). Aneurisma pada perut dan dada penyebab utamanya pengerasan dinding pembuluh darah karena proses penuaan (aterosklerosis) dan tekanan darah tinggi memicu timbulnya aneurisma.

4. Gagal GinjalGagal ginjal merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan irreversible dari berbagai penyebab, salah satunya pada bagian yang menuju ke kardiovaskular. Mekanisme terjadinya hipertensi pada Gagal Ginjal Kronik oleh karena penimbunan garam dan air, atau sistem renin angiotensin aldosteron (RAA).

DAFTAR PUSTAKA

Armilawaty, dkk. (2007). Hipertensi dan Faktor Resiko dalam Kajian Epidemiologi. Makassar : FKM Unhas.Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2. Jakarta. EGC.

Doengoes., Marilynn E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Gunawan, Lany. (2001). Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta. Penerbit Kanisius.

Marvyn, Leonard. (1995). Hipertensi : Pengendalian Lewat Vitamin, Gizi dan Diet. Jakarta: Penerbit Arcan.

Sobel, Barry J, et all. (1999). Hipertensi : Pedoman Klinis Diagnosis dan Terapi. Jakarta: Penerbit Hipokrates.

C

A

C

B

B

B

B

D

D

B

B

B

B

D

B

B