SAP Hipertensi Baru
description
Transcript of SAP Hipertensi Baru
SATUAN ACARA PENGAJARAN
POKOK BAHASAN
HIPERTENSI
SUB POKOK BAHASAN
PENGERTIAN HIPERTENSI DAN CARA PENANGANANNYA
KELOMPOK IV
DUKUH CANDI DESA CANDIREJO
AKADEMI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SAINS AL QURAAN
WONOSOBO 2009
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Mata Kuliah : Komunitas
Pokok Bahasan : Hipertensi
Waktu : 30 menit
Sasaran : Ibu-Ibu Warga Dusun Santan
Tempat : Rumah Ibu Tinem RT 02
A. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat mengetahui dan memahami
tentang penyakit Hipertensi.
Tujuan khusus
a. Peserta mengetahui definisi dari Hipertensi.
b. Peserta mengetahui penyebab Hipertensi.
c. Peserta mengetahui faktor-faktor yang beresiko menderita penyakit
Hipertensi.
d. Peserta mengetahui beberapa komplikasi dari Hipertensi.
e. Peserta mengetahui penatalaksanaan dari Hipertensi.
f. Peserta dapat menyebutkan bahan-bahan obat tradisional dan cara
mengolahnya untuk penyakit hipertensi.
g. Peserta mengetahui hal-hal yang pertu diperhatikan bagi penderita
Hipertensi.
h. Peserta mengetahui pencegahan terjadinya Hipertensi.
Kegiatan Belajar Mengajar
No Tahap waktu Kegiatan Respon yang
Diharapkan
1 pembukaan 5 menit Mengucapkan
salam dan perkenalan.
Menjelaskan
maksud dan tujuan
pembelajaran.
Apersepsi
tentang Hipertensi.
menjawab
salam
memahami
maksud dan
tujuan
pembelajaran
mampu
menjawab
2 Pelaksanaan 20 menit Menjelaskan materi tentang
Hipertensi.
Mendiskusikan
a. Peserta
mengetahui definisi dari
Hipertensi.
b. Peserta
mengetahui penyebab
Hipertensi.
c. Peserta
mengetahui faktor-faktor
yang beresiko menderita
penyakit Hipertensi.
d. Peserta
mengetahui beberapa
mampu
mengetahui
dan
memahami
semua materi
yang
disampaikan.
komplikasi dari
Hipertensi.
e. Peserta
mengetahui
penatalaksanaan dari
Hipertensi.
f. Peserta
dapat menyebutkan bahan-
bahan obat tradisional dan
cara mengolahnya.
g. Peserta
mengetahui hal-hal yang
pertu diperhatikan bagi
penderita Hipertensi.
h. Peserta
mengetahui pencegahan
terjadinya Hipertensi.
3 Penutup 5 menit Melakukan evaluasi
dengan tanya jawab.
Salam penutup
A
udience
mampu
menjawab
pertanyaan
yang
diberikan.
A
udience mau
menjawab
salam.
Metode pembelajaran : Diskusi
Media : Leaflet
Evaluasi : Evaluasi yang dilakukan meliputi :
Standar persiapan alat yang disiapkan untuk kegiatan
penyuluhan tentang penyakit Hipertensi, pengaturan
tempat sesuai dengan peserta penyuluhan sehingga
peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik, serta
kesiapan materi oleh perawat sehingga materi yang
diberikan tepat dan benar kepada peserta.
Standar proses yaitu strategi yang digunakan didalam
memberikan penyuluhan, metode ceramah,media tepat
dan waktu yang efisien.
Standar hasil yaitu kriteria hasil yang diharapkan
dalam pemberian penyuluhan yaitu kepala keluarga
dapat menjelaskan tentang pengertian,penyebab,faktor
resiko, komplikasi, penatalaksanaan, dan pencegahan
Hipertensi.
Pertanyaan
a. Apakah yang dimaksud dengan Hipertensi?
Jawab : Hipertensi adalah merupakan gejala penyakit yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya > 140 mmHg
dan diastoliknya > 90 mmHg. (Brunner & Suddarth, 2002)
b. Apakah penyebab Hipertensi?
Jawab : Penyebab dari Hipertensi adalah
Primer : tidak diketahui penyebabnya
Sekunder : penyebabnya diketahui misal: penyakit ginjal kronik,
kontrasepsi oral, aldosteronisme, coartatio aortae, pheochromocytoma.
c. Faktor resiko apa saja yang menyebabkan
Hipertensi?
Jawab :Beberapa faktor resiko yang menyebabkan Hipertensi antara lain:
Umur : > 40 tahun
Ras : Kulit hitam > Putih
Genetik
BB lahir rendah
Urban/rural : Kota/Desa
Geografis : Pantai > Pegunungan
Jenis kelamin : Wanita > Lki-laki
BB : Gemuk > Kurus
Stres : Type A > B
Makanan : tinggi garam, tinggi lemak
Minuman : minuman berakohol atau sodium
Kopi
Perokok
Diabetes mellitus (kencing manis)
Kontrasepsi hormonal ( kurang lebih 12 tahun berturut-turut)
Obat-obatan
d. Komplikasi apa yang muncul pada penyakit
HIPERTENSI?
Jawab : Komplikasi yang muncul antara lain :
Otak : TIA atau Stroke
Mata : Retinopathy
Jantung : Hipertrofi ventrikel kiri
Angina atau AMI : Gagal jantung
Ginjal : Gagal ginjal kronik
e. Bagaimana penatalaksanaan penyakit
HIPERTENSI?
Jawab : Non medikantosa
Penurunan BB
Hentikan konsumsi alkohol
Pembatasan konsumsi garam dapur
Hentikan merokok
Olahraga teratur
Istirahat cukup dan hindari stres
Pemberian kalium dalam bentuk sayur dan buah
Makanan yang harus dihindari: daging asap, dendeng, ikan
asin, ikan kaleng, sayur dalam kaleng, asinan, margarin dan mentega
biasa, bumbu-bumbu; garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin,
maggi,petis dll.
Medikantosa
Hidroclorotiazid (HCT) 12,5-25 mg/hari dosis tunggal pagi hari,
Propanolol 2x20-40 mg sehari, Methyldopa,
MgSO4,
Kaptopril 2-3x12,5 mg sehari, Nifedipin long acting 1x20-60 mg,
Tensigard 3x1 tablet,
Amlodipine 1x5-10mg,
Diltiazem 3x30-60 mg sehari.
f. Sebutkan bahan-bahan obat tradisional untuk
penyakit HIPERTENSI dan bagaimana cara pengolahannya?
Jawab :
1. Buah belimbing.
Caranya: Buah belimbing yang cukup besar dan sudah agak matang,
diparut halus. Kemudian, air parutan diperas sebanyak satu gelas. Air
perasan ini diminum setiap pagi. Lakukan selama 3 minggu sampai satu
bulan. Setelah satu bulan, Anda bisa menguranginya dua hari sekali saja
meminumnya. Tidak perlu menambahkan gula pasir atau sirup pada air
perasannya
2. Daun seledri
Caranya: menumbuk segenggam daun seledri sampai halus, saring, dan
peras dengan memakai kain halus. Air saringan usahakan satu gelas.
Diamkan selama lebih kurang 1 jam, kemudian diminum pagi dan sore
dengan sedikit ampasnya yang ada di dasar gelas.
3. Bawang putih
Caranya: memakan langsung tiga siung bawang putih mentah, setiap pagi
dan sore hari. Pilihlah bawang putih yang kulitnya berwarna coklat
kehitaman karena mutunya lebih baik. Jika tidak ”kuasa” untuk
memakannya dalam keadan mentah, bisa direbus atau dikukus dulu,
namun karena banyak zat-zat berkhasiatnya yang ikut larut dalam air
rebusan, sebaiknya ditambah menjadi 8-9 siung sekali makan.
4. Buah mengkudu/pace
Caranya: hampir sama dengan cara untuk buah belimbing, yaitu dengan
memarut halus, kemudian diperas pakai kain kasa yang bersih, diambil
airnya. Minum pagi/sore hari secara teratur.
g. Bagaimanakah cara pencegahan penyakit
HIPERTENSI?
Jawab:
Kontrol berat badan
Menghindari konsumsi alkohol
Berhenti merokok
Diet sayuran berserat tinggi
Pola diet yang sehat
Hindari konsumsi tinggi garam dan tinggi lemak
Lampiran :
Materi
leaflet
Referensi :
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Saku Keperawatan
Medikal Bedah. EGC: Jakarta.
Dinkes, Prop Jateng. 2004. SOP Penatalaksanaan
Penyakit Tidak Menular Puskesmas.
Astawan, Made MS.Guru Besar Jurusan Teknologi
Pangan dan Gizi IPB). 2004. htp.www.hipertensi.com
TonnySumarsono. http://www.pikiranrakyat.com
MATERI
a. Pengertian
Hipertensi merupakan gejala penyakit yang ditandai dengan peningkatan
tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya > 140 mmHg dan
diastoliknya > 90 mmHg. (Brunner & Suddarth, 2002)
b. Penyebab Hipertensi
Primer : tidak diketahui penyebabnya
Sekunder : penyebabnya diketahui misal: penyakit ginjal kronik,
kontrasepsi oral, aldosteronisme, coartatio aortae, pheochromocytoma.
c. Tanda-tanda
Kepala pusing
Mata berkunang-kunang
Jantung bisa berdebaran
Tubuh terasa gemetar
Dan sulit tidur
d. Faktor resiko pada penyakit DM
Umur : > 40 tahun
Ras : Kulit hitam > Putih
Genetik
BB lahir rendah
Urban/rural : Kota/Desa
Geografis : Pantai > Pegunungan
Jenis kelamin : Wanita > Lki-laki
BB : Gemuk > Kurus
Stres : Type A > B
Makanan : tinggi garam, tinggi lemak
Minuman : minuman berakohol atau sodium
Kopi
Perokok
Diabetes mellitus (kencing manis)
Kontrasepsi hormonal ( kurang lebih 12 tahun berturut-turut)
Obat-obatan
e. Klasifikasi
Kategori tekanan darah sistolik tekanan darah diastolik
Normal dibawah 130 mmhg dibawah 85 mmhg
normal tinggi 130-139 mmhg 85-89 mmhg
stadium 1
(hipertensi ringan)140-159 mmhg 90-99 mmhg
stadium 2
(hipertensi sedang)160-179 mmhg 100-109 mmhg
stadium 3
(hipertensi berat)180-209 mmhg 110-119 mmhg
stadium 4
(hipertensi maligna)210 mmhg atau lebih 120 mmhg atau lebih
f. Penatalaksanaan penyakit Hipertensi
Non medikantosa
Penurunan BB
Hentikan konsumsi alkohol
Pembatasan konsumsi garam dapur
Hentikan merokok
Olahraga teratur
Istirahat cukup dan hindari stres
Pemberian kalium dalam bentuk sayur dan buah
Makanan yang harus dihindari: daging asap, dendeng, ikan
asin, ikan kaleng, sayur dalam kaleng, asinan, margarin dan mentega biasa,
bumbu-bumbu; garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin, maggi,petis
dll.
Medikantosa
Hidroclorotiazid (HCT) 12,5-25 mg/hari dosis tunggal pagi hari,
Propanolol 2x20-40 mg sehari, Methyldopa,
MgSO4,
Kaptopril 2-3x12,5 mg sehari, Nifedipin long acting 1x20-60 mg, Tensigard
3x1 tablet,
Amlodipine 1x5-10mg,
Diltiazem 3x30-60 mg sehari.
Obat-obat tradisional
1. Buah belimbing
Buah ini bisa mengontrol tekanan darah dalam keadaan normal dan juga bisa
menurunkan tekanan darah bagi mereka yang sudah mengalaminya.
Caranya: Buah belimbing yang cukup besar dan sudah agak matang, diparut
halus. Kemudian, air parutan diperas sebanyak satu gelas. Air perasan ini
diminum setiap pagi. Lakukan selama 3 minggu sampai satu bulan. Setelah
satu bulan, Anda bisa menguranginya dua hari sekali saja meminumnya. Tidak
perlu menambahkan gula pasir atau sirup pada air perasannya.
agi mereka yang sudah telanjur menderita hipertensi, sebaiknya menggunakan
buah belmbing yang besar sehingga air perasannya lebih banyak.
2. Daun seledri
Caranya dengan menumbuk segenggam daun seledri sampai halus, saring,
dan peras dengan memakai kain halus. Air saringan usahakan satu gelas.
Diamkan selama lebih kurang 1 jam, kemudian diminum pagi dan sore dengan
sedikit ampasnya yang ada di dasar gelas. Khasiat daun seledri ini sudah
dibuktikan secara ilmiah oleh para peneliti di Universitas Kentucky, Amerika
Serikat. Prof. James Elliot dan koleganya melakukan percobaan terhadap 45
orang yang berusia sekisar 45-50 tahun. Kelompok pertama terdiri dari 20
orang yang tidak diberi apa-apa dan kelompok kedua diberi minum air perasan
seledri selama 1 bulan setiap pagi dan sore hari.
Setelah diadakan evaluasi pada bulan berikutnya, ternyata pada kelompok
pertama fluktuasi kenaikan tekanan darahnya sangat lebar, sedangkan pada
kelompok kedua fluktuasinya kecil. Disimpulkan, tekanan darah mereka yang
rajin mengonsumsi daun seledri, lebih stabil. Pada percobaan itu, pengukuran
tekanan darahnya dilakukan setiap saat pada setiap anggota kelompok tadi.
3. Bawang putih
Bumbu dapur yang berbau khas ini, ternyata juga bisa menstabilkan tekanan
darah seseorang.
Caranya dengan memakan langsung tiga siung bawang putih mentah, setiap
pagi dan sore hari. Pilihlah bawang putih yang kulitnya berwarna coklat
kehitaman karena mutunya lebih baik. Jika tidak ”kuasa” untuk memakannya
dalam keadan mentah, bisa direbus atau dikukus dulu, namun karena banyak
zat-zat berkhasiatnya yang ikut larut dalam air rebusan, sebaiknya ditambah
menjadi 8-9 siung sekali makan.
4. Buah mengkudu/pace
Buah ini sekarang sedang ngetren sebagai jenis buah yang sudah terbukti
banyak sekali khasiatnya. Untuk menekan hipertensi pun ternyata buah ini
sudah dibuktikan sebagai salah satu alternatifnya.
Caranya hampir sama dengan cara untuk buah belimbing, yaitu dengan
memarut halus, kemudian diperas pakai kain kasa yang bersih, diambil airnya.
Minum pagi/sore hari secara teratur.
Menurut penelitian Dr. Ralph Heinecke yang melakukannya di Hawaii, telah
menemukan bahwa buah ini kaya akan proxeronine suatu bahan aktif pembuat
xeronine yang berfungsi mengaktifkan enzim-enzim dalam tubuh agar bisa
berfungsi lebih sempurna. Jumlahnya dalam tubuh sangat sedikit sehingga
dengan mengonsumsi proxeronine, sangat bijak sekali untuk membantu
pembentukan xeronine yang sangat diperlukan tubuh.
Selain itu, pace juga mengandung scopoletin yang diduga bisa melebarkan
pembuluh darah dan penemuan ini juga diperkuat oleh para peneliti dari
Universitas Stanford di Amerika Serikat, Union College of London di Inggris
dan Universitas Meets di Prancis yang semuanya menyebutkan bahwa buah
pace dapat menurunkan tekanan darah.
Sebagai alternatif pengobatan, rata-rata penderita menurut para peneliti itu
bisa merasakan khasiatnya setelah mengonsumsi selama 4-8 minggu terus-
menerus. Sebuah riset lain yang ditulis oleh Nature’s Amazing Healer dari
Neil Solomon, M.D., Ph.D. mengatakan, dari 721 penderita tekanan darah
tinggi, ternyata berhasil baik sampai 87%. Kini, di pasaran sudah ada
mengkudu dalam bentuk sirup dan kapsul, jadi akan lebih mudah lagi untuk
mengonsumsinya dengan teratur.
g. Pencegahan
Kontrol berat badan
Menghindari konsumsi alkohol
Berhenti merokok
Diet sayuran berserat tinggi
Pola diet yang sehat
Hindari konsumsi tinggi garam dan tinggi lemak