SAP 4 FULL
-
Upload
anggadewiputri -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
description
Transcript of SAP 4 FULL
MASALAH PENELITIAN
4.1. Sumber-sumber Masalah Penelitian
Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa
yang benar – benar terjadi, anatra teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan,
antara rencana dengan pelaksanaan (Stoner: 1982).
1. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan.
2. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan.
Suatu rencana yang telah ditetapkan, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan tujuan dari
rencana terserbut, maka tentu ada masalah. Untuk menemukan masalah dapat diperoleh
dengan melihat dari adanya penyimpanan antara yang direncanakan dengan kenyataan.
3. Ada Pengaduan. Adanya pihak tertentu yang mengadukan produk pelayanan yang
diberikan perusahaan dapat juga menimbulkan masalah dalam organisasi.
4. Ada kompetensi. Adanya saingan atau kompetisi sering dapat menimbulkan masalah
besar, bila tidak memanfaatkan untuk kerja sama.
4.2. Kriteria Pemilihan Masalah Penelitian
Karakteristik yang pertama adalah permasalahan tersebut dapat diselidiki melalui pengumpulan
dan analisis data. Penelitian dapat mengungkapkan bagaimana sekelompok karyawan merasakan, atau
bagaimana mereka berpikir tentang hal-hal tertentu, namun penelitian tidak akan dapat menjawab
permasalahan yang dirasakan oleh sekelompok karyawan tersebut.
Karakteristik yang kedua adalah mempunyai arti penting dari latar belakang teori
maupun praktek. Permasalahan yang baik, sebenarnya adalah permasalahan yang dirasakan
baik oleh peneliti, dalam arti empat macam hal berikut : 1) peneliti mempunyai keahlian
dalam bidang tersebut, 2) tingkat kemampuan peneliti memang sesuai dengan tingkat
kemampuan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang ada, 3) peneliti
mempunyai sumber daya yang diperlukan, 4) peneliti telah mempertimbangkan kendala
waktu, dana, dan berbagai kendala yang lain dalam pelaksanaan penelitian yang akan
dilakukan
4.3. Pedoman Merumuskan Masalah Penelitian
Perumusan masalah adalah konteks dari penelitian, alasan mengapa penelitian
diperlukan, dan petunjuk yang mengarahkan tujuan penelitian (Evan, 1997:63). Beberapa
karakterisktik perumusah masalah yang baik adalah sebagai berikut:
1. Pada umumnya menunjukkan variabel yang menarik peneliti dan hubungan deskriptif.
Permasalahan diungkapkan dalam suatu pernyataan yang harus dijawab.
1
2. Menyusun definisi dari semua variabel yang relevan, baik secara langsung maupun
operasional. Arti operasional adalah penjelasan dalam terminologi operasional/proses.
Perumusan masalah harus disertai dengan latar belakang masalah, yaitu segala informasi
yang diperlukan untuk memahami perumusan masalah yang disusun oleh peneliti atau
informasi yang diperlukan untuk mengerti permasalahan yang ada. Karakteristik perumusan
masalah yang baik meliputi: variabel yang menarik peneliti, definisi operasional dari variabel
yang relevan, dan disertai dengan latar belakang masalah.
Menurut Suryabrata (1998:65), tidak ada aturan umum mengenai cara merumuskan
masalah dalam suatu penelitian, melainkan dapat disarankan pada hal-hal, yaitu: (1) masalah
hendaknya dirumuskan dalam kalimat tanya, (2) rumusan hendaklah padat dan jelas, dan (3)
rumusan hendaknya memberi petunjuk tentang kemungkinan mengumpulkan data guna
menjawab pertanyaan yang terkandung dalam rumusan tersebut.
Menurut Subana dan Sudrajat (1996:67), proses perumusan masalah adalah: (1)
berangkat dari teori atau konsep serta hasil-hasil pnelitian sebelumnya, (2) diperoleh suatu
kesenjangan, (3) dari kesenjangan dipilih masalah yang benar-benar layak untuk diteliti yaitu
dengan memperhatikan ciri-ciri masalah yang baik, dan (4) kemudian masalah identifikasi,
diseleksi dan dirumuskan menjadi sebuah rumusan masalah.
4.4. Pertanyaan Penelitian, Pertanyaan Manajemen, Pertanyaan Investigatif, dan
Pertanyaan Pengukuran
Secara hirarkis suatu permasalahan atau pertanyaan penelitian dimulai dari pertanyaan
yang lebih umum kemudian menukik ke pertanyaan yang sifatnya lebih khusus. Cooper dan
Emory (1996) membedakan hirarkis pertanyaan menjadi 4 tingkatan yaitu pertanyaan
penelitian, pertanyaan manajemen, pertanyaan penyelidikan, dan pertanyaan pengukuran.
1. Pertanyaan Penelitian. Pertanyaan penelitian (research question) yaitu suatu
pertanyaan yang menekankan pada fakta dan pengumpulan informasi. Terkait dengan
kegagalan bank dalam memperoleh keuntungan lebih tinggi, dapat diajukan beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
a) Faktor utama apa yang menyebabkan kegagalan bank dalam mencapai
pertumbuhan yang lebih tinggi dalam tingkat tabungannya?
b) Seberapa baik bank menjalankan hal-hal berikut?
c) Mutu lingkungan kerjanya?Efisiensi operasi dibandingkan dengan standar
industri perbankan?
d) Keadaan keuangan dibandingkan dengan standar industri perbankan?
2
2. Pertanyaan Manajemen. Pertanyaan manajemen adalah pertanyaan yang
mencerminkan suatu keputusan yang harus dibuat seorang manajer dan merupakan
masalah yang menyebabkan penelitian dilakukan. Suatu pertanyaan yang menunjukkan
pertanyaan manajemen seperti misalnya bagaimana meningkatkan keuntungan? Dalam
hal ini tidak terlihat jenis penelitian yang akan dilakukan. Pertanyaan manajemen
terkait dengan masalah manajerial. Manajer harus melangkah dari dilema manajemen
ke pertanyaan manajemen untuk melanjutkan proses riset. Jumalah pertanyaan
manajemen terlalu banyak untuk didaftar, tetapi kita dapat menggolongkannya :
a) Memilih tujuan atau sasaran.
b) Menciptakan atau memunculkan solusi.
c) Menyelesaikan masalah atau mengendalikan situasi.
3. Pertanyaan Investigatif. Pertanyaan penyelidikan (investigation question) merupakan
pertanyantaan yang harus dijawab peneliti untuk dapat menanggapi pernyataan umum
secara memuaskan. Tujuannya adalah untuk mengambil pertanyaan penelitian yang
lebih umum dan merincinya menjadi pertanyaan–pertanyaan yang lebih rinci.
Pertanyaan investigasi adalah pertanyaan yang harus dijawab oleh periset agar tiba pada
kesimpulan yang memuaskan mengenai pertanyaan riset. Untuk merumuskan
pertanyaan investigasi, periset menggunakan pertanyaan riset umum dan memecahnya
menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik untuk mempermudah pengumpulan
data. Proses pemecahan ini dapat berlanjut melalui beberapa tingkat yang semakin
spesifik. Pertanyaan investigasi harus disertakan di dalam proposal riset, karena
pertanyaan ini menuntun pengembangan desain riset. Pertanyaan ini adalah dasar untuk
menciptakan instrument pengumpulan data riset.
4. Pertanyaan Pengukuran. Pertanyaan pengukuran (measurement question) adalah
pertanyaan yang benar-benar kita ajukan kepada responden. Pertanyaan ini harus
muncul dalam kuisioner. Informan atau orang yang mendapat questioner harus
menjawab pertanyaan yang dipaparkan oleh peneliti guna mendapatkan informasi dan
menemukan solusi dari pertanyaan manajemen. Dalam studi observasi, pertanyaan
pengukuran adalah pertanyaan yang harus dicatat oleh periset observasi mengenai tiap
subyek yang dipelajari.
3
DAFTAR PUSTAKA
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi Edisi 3. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Rahyuda, I Ketut, I Gst Wayan Murjana Yasa dan Ni Nyoman Yuliarmi. 2004. Buku Ajar:
Metodologi Penelitian. Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
http://anggunfreeze.blogspot.co.id/2012/10/identifikasi-pemilihan-dan-perumusan.html
(diakses tanggal 29 September 2015).
http://qisthialifitriah.blogspot.co.id/2014/05/questionnaires-and-instruments.html (diakses
tanggal 29 September 2015).
https://www.scribd.com/doc/131328072/Metode-Penelitian-Bisnis (diakses tanggal 29
September 2015).
https://www.scribd.com/doc/197156490/Rumusan-Masalah-Dhila-Joned (diakses tanggal 29
September 2015).
4