SAMPUL LUARrepository.utu.ac.id/682/1/I-V.pdf · SAMPUL LUAR . ii FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...
Transcript of SAMPUL LUARrepository.utu.ac.id/682/1/I-V.pdf · SAMPUL LUAR . ii FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...
-
i
SAMPUL LUAR
-
ii
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDAPATAN PETANI CENGKEH
(Studi Kasus Di Gampong Putra Jaya Kecamatan
Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue)
SKRIPSI
OLEH
KHAIRAWAN
NIM : 07C20101069
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH, ACEH BARAT
2015
-
iii
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDAPATAN PETANI CENGKEH
(Studi Kasus Di Gampong Putra Jaya Kecamatan
Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue)
SKRIPSI
OLEH
KHAIRAWAN
NIM : 07C20101069
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Teuku Umar Meulaboh
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH-ACEH BARAT
2015
-
iv
ABSTRAK
KHAIRAWAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Cengkeh
(Studi Kasus Di Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten
Simeulue). Dibawah bimbingan Dian Ariani dan Masykur.
Penelitian ini dilaksanakan di Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeulue
Tengah Kabupaten Simeulue, Data primer yang dikumpulkan di lapangan untuk
keperluan analisa diperoleh dari wawancara dengan menggunakan daftar
pertanyaan (kuesioner) yang telah dipersiapkan telebih dahulu, sedangkan data
sekunder diperoleh dari studi Kepustakaan dan instansi terkait yang ada
hubungannya dengan penelitian ini.
Hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa koefesien korelasi Variabel
independen (Harga X1dan Produksi X2) diperoleh R = 0.998a secara Positif
menjelaskan terdapat hubungan yang sangat tinggi dan kuat antara variabel
independen (X) terhadap Pendapatan (Y) dengan keeratan hubungan 99,8 persen.
Hasil penngujian secara parsial maka untuk variabel harga nilai thitung>ttabel (14.543>1.73961). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga secara individual
variabel harga berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan Petani cengkeh
di daerah Penelitian, untuk variabel produksi nilai thitung>ttabel (68.181>1.73961).
Maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga secara individual variabel produksi
berpengaruh secara indivdual terhadap Pendapatan Petani cengkeh. untuk variabel
tenaga kerja mempunyai nilai thitung
-
v
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
Judul Skripsi/tugas akhir : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDAPATAN PETANI CENGKEH (Studi
Kasus Di Gampong Putra Jaya Kecamatan
Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue)
Nama Mahasiswa : KHAIRAWAN
NIM : 07C20101069
Program Studi : EKP (Ekonomi Pembangunan)
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
Dian Ariani, M.Si Masykur, SE
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi
Ekonomi Pembangunan
Dr. Ishak Hasan, M.Si Yayuk EW, SE.,M.Si
Tanggal Lulus : 27 Agustus 2015
-
vi
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi/ Tugas Akhir dengan Judul
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI
CENGKEH (Studi Kasus Di Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue)
Yang disusun oleh : KHAIRAWAN
Nim : 07C20101069
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji pada tanggal 27 Agustus 2015 dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
1. Dr. Ishak Hasan, M.Si (Ketua Penguji) ( ................................................ )
2. Dian Ariani, M,Si (Anggota Penguji I) ( ................................................ )
3. Masykur, SE (Anggota Penguji II) ( ................................................ )
4. Mahrizal, SE. M,Si (Anggota Penguji IV) ( ................................................ )
Alue Peunyareng 30 Agustus 2015
Ketua Program Studi
Ketua Jurusan
Yayuk EW, SE, M.Si
-
vii
RIWAYAT HIDUP
Nama : KHAIRAWAN
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal lahir : Bubuhan, 09 Agustus 1984
Agama : Islam
Status : Belum Nikah
Alamat Rumah : Jalan Purnama, Lorong Cut Ali. No. 37A
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten
Aceh Barat
Pendidikan Formal
Sekolah Dasar (1993-1998) : SDN WEL-WEL
SLTP (1998-2001) : MTsN Kampung Air
SMA (2001-2003) : SMA Negeri 1 Semeulue Tengah
PerguruanTinggi : Fakultas Ekonomi
Prodi EKP (Ekonomi Pembangunan)
Universitas Teuku Umar Meulaboh
Tahun Masuk 2007
-
viii
Motto Dan Persembahan
MOTTO
Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi.
Sesungguhnya manusia itu sudah ditakdirkan setiap jalan hidupnya, namun semua itu tegantung dari manusia itu sendiri untuk menjalaninya, semua tergantung dari akal, pikiran, dan hati manusia itu sendiri, jika manusia selalu berikhtiar dan berdoa di jalan-Nya, maka dia akan memetik dari hasil setiap ikhtiar dan doa yang dilakukanya, sesungguhnya DIA maha mengetahui segala urusan. ( Hadist Riwayat Bukhari )
“Sesungguhnya Aku mengingatkan kepadamu supaya kamu tidak termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan. (Q.s.Huud. 11: 46) “Janganlah mengukur kesuksesan dengan uang. Kesuksesan adalah ketika kita memiliki ilmu yang bermanfaat, pengalaman, nama baik, dan nilai yang barokah.“ (Aa Gym)
KUPERSEMBAHAN KEPADA :
Bapak dan Ibu tercinta selalu menjadi sumber inspirator dan sumber semangat hidup Kakak dan adikku yang memberikan aku dukungan semangat dan teman-taman seperjuangan yang selalu membuatku tetap tegar dalam liku-liku kehidupan ini.
By Khairawan
-
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
dapat menyelesaikan penelitian dan Skripsi/tugas akhir yang berjudul : “Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Cengkeh (Studi Kasus di
Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue)”.
Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu gelar kelulusan dalam meraih
derajat Sarjana Ekonomi pada jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Teuku
Umar.
Selama penelitian ini, penulis tidak luput dari kendala. Kendala tersebut
dapat diatasi penulis berkat adanya bantuan, bimbingan dan dukungan berbagai
pihak, oleh kerena itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sebesar-
besarnya kepada :
1. Ibu Dian Ariani, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Ketua dan Bapak Masykur,
SE selaku Dosen Pembimbing Anggota yang telah banyak meluangkan waktu
dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan, masukan-masukan,
saran, tenaga, dan pikiran untuk membimbing serta tidak bosan-bosannya
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi/tugas akhir ini.
2. Ibu Yayuk EW, SE. M.Si, selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar.
3. Bapak, Dr. Ishak Hasan, M.Si selaku plt Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Teuku Umar yang telah memberikan banyak bantuan berupa
sarana fasilitas guna pelaksanaan Skripsi /tugas akhir ini.
-
x
4. Bapak Ibu Dewan Penguji yang terdiri dari Bapak Dr. Ishak Hasan, M.Si
selaku Ketua Penguji, Ibu Dian Ariani, M.Si selaku Anggota Penjuji I, Bapak
Masykur, SE selaku Anggota Pengjuji II dan Bapak Mahrizal, SE., M.Si
selaku Anggota Penguji II.
5. Ayahanda dan Ibunda yang tercinta, yang telah banyak memberikan doa,
semangat, kasih sayang, dorongan moral dan serta semua yang telah
Ayahanda dan Ibunda korbankan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi tugas akhir ini.
6. Seluruh dosen dan staf serta Civitas Akademika Fakultas Ekonomi
Universitas Teuku Umar Aceh Barat.
7. Sahabat-sahabat saya yang terbaik yang telah mendukung dan menemani saya
dalam menyelesaikan skripsi ini sebaik mungkin.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah
banyak membantu penulis selama pendidikan di Program Studi Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar:
Alue Penyareng, September 2015
KHAIRAWAN
-
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ......................................................................... i
HALAMAN JUDUL ............................................................................ ii
HALAMAN TUJUAN ......................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ................................... v
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ............................................ iv
RIWAYAT HIDUP .............................................................................. vii
MOTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xiv
I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Balakang Masalah ............................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4 1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................ 4 1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................. 5
1.5 Sistematika Pembahasan ............................................................. 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 7 2.1.Pertanian ..................................................................................... 7
2.1.1. Pengertian Pertanian .......................................................... 7 2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani ....... 8
2.2.Pendapatan .................................................................................. 9
2.2.1. Pengertian Pendapatan ...................................................... 9 2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan.................. 9 2.2.3. Penerimaan dan Pendapatan .............................................. 11
2.3.Produksi ...................................................................................... 12
2.3.1. Pengertian Produksi........................................................... 12 2.3.2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Produksi ..................... 12 2.3.3. Fungsi Produksi................................................................. 13
2.4.Harga........................................................................................... 14
2.4.1. Pengetian Harga ................................................................ 14 2.4.2. Fungsi Harga ..................................................................... 15
2.5.Biaya ........................................................................................... 15
2.5.1. Pengertian Biaya ............................................................... 15 2.5.2. Biaya Produksi .................................................................. 16
2.6.Tenaga Kerja ............................................................................... 17
2.7.Hipotesis Penelitian ..................................................................... 19
-
xii
III.METODE PENELITIAN ................................................................ 20
3.1 Populasi dan Sampel ................................................................... 20 3.2 Data Penelitian ........................................................................... 20
3.2.1 Jenis dan Sumber Data ...................................................... 20 3.2.2 Teknik Pengumpulan Data................................................. 21
3.3 Model Analisis Data ................................................................... 22 3.4 Definisi Operasional Variabel ..................................................... 24
3.5 Pengujian Hipotesis .................................................................... 24
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 27
4.1. Deskripsi Variabel Penelitian ..................................................... 27 4.2. Gambar Umum Lokasi Penelitian ............................................... 27 4.3. Pengujian Hipotesis .................................................................... 30 4.4. Pembahasan Penelitian ............................................................... 30
4.4.1. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi .................... 32 4.4.2. UjiRegresi Linear Berganda ............................................. 33 4.4.3. Uji t (Parsialatau Individu) ............................................... 35 4.4.4. Uji Silmultan (Uji F) ........................................................ 36
4.5. PembahasanHasilPenelitian ........................................................ 37
V. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 38
5.1. Simpulan .................................................................................... 38 5.2. Saran .......................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 40
LAMPIRAN ......................................................................................... 42
-
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Luas lahan dan jumlah Produksi cengkeh pada Tahun 2010-2012 Di Kabupaten Seumeulue ............................................................................... 3
2. Jumlah Harga dan tingkat produksi cengkeh di Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue ................................... 28
3. Klafikasi Biaya Bibit, Jumlah Tenaga Kerja dan rata-rata jumlah Bibit cengkeh ............................................................................................ 29
4. Standar Deviasi Rata-rata dan Observasi ................................................... 31
5. Hasil Koefesien Korelasi dan Determinasi................................................. 32
6. Coeffecientsi ............................................................................................ 33
7. Uji Signifikan Simultan (Uji F) ................................................................. 36
-
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Data Input Pendapatan, Harga dan Produksi ............................................. 42
2. Identitas respondens ................................................................................. 43
3. Hasil Produksi cengkeh ............................................................................ 44
4. Total Modal yang dikeluarkan .................................................................. 45
5. Hasil Pengolahan SPSS ............................................................................ 46
6. Titik Persentase Distribusi t...................................................................... 50
7. Titik Persentase Distribusi F .................................................................... 51
8. Data Quisoner .......................................................................................... 52
9. Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................................. 53
10. Surat Balasan Penelitian BPS ................................................................... 54
11. Surat Keterangan Penelitian Dinas Kehutanan dan Perkebunan .............. 55
12. Surat Keterangan Penelitian Desa ............................................................. 56
-
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara agraris, dimana sebagian besar penduduk
Indonesia tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian penduduknya adalah
sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan suatu sektor yang mempunyai
cakupan kegiatan yang sangat luas dalam prakteknya. Sektor pertanian ini
diklasifikasikan kedalam beberapa subsektor yang didasarkan atas karakteristik
yang dimiliki dalam kegiatan tersebut, antara lain jenis tanaman yang diusahakan
dan lokasi dimana lahan tersebut berada pada subsektor yang meliputi tanaman
pangan, subsektor tanaman perkebunan dan sub sektor kehutanan.
Perkembangan usaha tani cukup strategis dalam pertumbuhan pendapatan,
salah satu subsektor di sektor pertanian adalah sub sektor perkebunan. Subsektor
ini semakin penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional,
pada subsektor perkebunan terdapat banyak komoditas yang ditawarkan dan
menjadi pilihan ekspor ke negara-negara lain, baik negara-negara maju maupun
negara-negara berkembang.
Cengkeh adalah salah satu komoditi perkebunan yang cukup memberi
harapan bagi penerimaan melalui kegiatan pertanian. Peran lain agribisnis
cengkeh dalam perekonomian juga memberi dampak terhadap penyerapan tenaga
kerja, baik tenaga kerja yang terkait langsung maupun tidak langsung. Selain itu,
cengkeh juga berperan sebagai penyumbang pendapatan petani.
Provinsi Aceh, khususnya Kabupaten Simeulue lebih cocok dijadikan
sentra pertanian tanaman cengkeh, dikarenakan potensi sumber daya alam yang
-
2
dimiliki daerah kepulauan itu dan hal lain yang mendukung untuk pengembangan
cengkeh karena letak geografis, kondisi sarana transportasi penghubung dengan
pasar begitu minim menjadi peluang untuk proses pengeringan cengkeh. Pertanian
cengkeh di Kabupaten Semeulue telah terkenal mulai tahun tahun 1970 s/d 1990
dengan sebutan “bungolawang”. Saat itu daerah Simeulue masih berstatuskan
daerah pembantu atau Wedana dari Kabupaten Aceh Barat.
Pemekaran Kabupaten Simeulue terjadi pada tanggal 12 Oktober 1996 saat
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Ad Interim Faisal Tanjung
meresmikan lahirnya Kabupaten Simeulue dan tanggal inilah yang dijadikan
sebagai hari jadi Kabupaten Simeulue yang setiap tahunnya diperingati. Tahun
1993. Potensi pertanian unggul Kabupaten ini seakan hilang seiring dengan
hadirnya Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC) yang telah
memonopoli harga cengkeh, harga cengkeh sebelumnya sebesar Rp.8.000/Kg
mengalami penurunan harga sebesar Rp. 1.500/Kg. Efek dari kebijakan tersebut
telah mengakibatkan penurunan harga jual cengkeh yang cukup drastis, sehingga
pendapatan petani cengkeh juga mengalami penurunan yang berorientasi terhadap
hasil pertanian cengkeh yang semakin memburuk dan para petani cengkeh
perlahan-lahan mulai menutupi lahan pertaniannya. https: //saptiansimeulueaceh.
wordpress.com. diakses 17 Februari 2015.
Perkembangan pertanian cengkeh pada tahun 2012 mengalami kenaikan
harga berkisar Rp. 50.000 sampai dengan Rp. 80.000 perkilogram, sehingga pada
tahun tersebut petani cengkeh mulai membuka lahan pertanian kembali untuk
meningkatkan hasil produksi cengkeh. Harga cengkeh memberikan rangsangan
terhadap pendapatan petani dan terhadap peningkatan hasil produksi pertaniannya
https://saptiansimeulueaceh.wordpress.com/2012/05/11/tulisan-berikut-4https://saptiansimeulueaceh.wordpress.com/2012/05/11/tulisan-berikut-4
-
3
yang akhirnya berorientasi terhadap terbukanya lapangan kerja. Luas lahan dan
produksi cengkeh di Kabupaten Simeuleu pada tahun 2012 dapat dilihat pada
tabel dibawah ini
Tabel 1
Luas lahan dan jumlah Produksi cengkeh pada Tahun 2010-2012
Di Kabupaten Seumeulue
No Tahun Luas lahan (Ha) Produksi (Ton) Jumlah %
1 2010 3.673 800 24,3
2 2011 3.673 652 19,8
3 2012 3.673 1.836 55,8 Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh dalam Angka 2013
Berdasarkan tabel 1 di atas bahwa pada tahun 2010 luas lahan perkebunan
cengkeh dengan luas 3.673 Hektar dengan produksi 800 ton atau 24,3 persen,
selanjutnya pada tahun 2011 luas lahan mencapai 3.673 hektar dengan produksi
sebesar 652 ton atau 19,8 persen. Sedangkan tahun 2012 mengalami peningkatan
sebesar 55,8 persen dengan luas lahan 3.673 Hektar hingga mencapai nilai
produksi sebesar 1.836 ton. Hal ini menunjukkan bahwa hasil produksi cengkeh
mengalami peningkatan pada tahun 2012.
Perkebunan cengkeh di Kabupaten Simeulue letak strategisnya berada di
Kecamatan Simeulue Tengah dimana daerah tersebut merupakan daerah
perkebunan cengkeh, Kecamatan Simeulue Tengah terdiri 16 gampong dengan
jumlah penduduk mencapai 10.022 jiwa. Aktifitas pertanian cengkeh di
Kecamatan Simeulue Tengah memiliki jumlah produksi berkisar 119 Ton dan
dengan luas lahan tanaman cengkeh sebesar 382 Hektar. Sedangkan tanaman
cengkeh panen mulai umur tanaman 4,5 - 6,5 tahun, dan pemetikan dapat diulangi
setiap 10-14 hari selama 3-4 bulan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
-
4
Petani Cengkeh (Studi Kasus di Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeulue
Tengah Kabupaten Simeulue)”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah adalah
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani cengkeh di
Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue (Studi Kasus di Gampong
Putra Jaya Kecamatan Simeulue Tengah).
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan
petani cengkeh di Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue (Studi Kasus
di Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeulue Tengah).
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
a. Bagi penulis atau peneliti adalah dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani
cengkeh.
b. Bagi lingkungan akademik dapat dijadikan sebagai bahan referensi kedepan
untuk rekan-rekan yang melakukan penelitian. Memungkinkan pula karya
ilmiah ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi penulis pemula.
-
5
1.4.2. Manfaat Praktis
Bagi instansi terkait dalam hal ini dimana perkebunan cengkeh dapat
dijadikan sebagai bahan masukan guna dapat merumuskan kebijiakan-kebijakan
yang dirasa penting dan bermanfaat untuk kelanjutan pengembangan usaha
perkebunan cengkeh yang akan datang.
1.5. Sistematika Pembahasan
Penelitian ini pada bagian pertama berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan. Bab
ini merupakan bab yang berisi latar belakang mengenai permasalahan yang
dihadapi berkaitan dengan judul yang dipilih, yaitu : Faktor-faktor yang
mempengaruhi Pendapatan Petani Cengkeh di Kecamatan Simeulue Tengah
Kabupaten Simeulue.
Bagian kedua Tinjauan Pustaka merupakan bagian yang tersusun atas teori
umum yang merupakan dasar-dasar pemikiran yang akan penulis gunakan dalam
menjawab permasalahan pada penulisan ini, pertanian, pendapatan, produksi,
harga, biaya, tenaga kerja dan hipotesis penelitian.
Bagian ketiga Metode Penelitian merupakan bagian yang terdiri dari
populasi dan sampel penelitian, data penelitian, variabel penelitian, metode
analisis data, dan pengujian hipotesis.
Pada Bagian empat berisi tentang Hasil dan Pembahasan yang didalamnya
dijelaskan mengenai Dekripsi variabel penelitia, gambar umum lokasi penelitian,
pengujian hipotesis, pembahasan penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
-
6
Pada bab lima berisi Simpulan dan Saran yang didalamnya dijelaskan
mengenai simpulan-simpulan yang diambil dari keseluruhan hasil penelitian serta
saran-saran. Serta dalam skripsi ini dilengkapi dengan daftar pustaka yang
penulis guna untuk melengkapi penyusunan skripsi ini.
-
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pertanian
2.1.1. Pengertian Pertanian
Pertanian (agiculture) bukan hanya merupakan aktivitas ekonomi untuk
menghasilkan pendapatan bagi petani saja. Lebih dari itu, pertanian adalah sebuah
cara hidup (way of life atau livehood) bagi sebagian besar petani. Oleh karena
sektor dan sistem pertanian harus menempatkan subjek petani sebagai pelaku
sector pertanian secara utuh, tidak saja petani sebagai homo economicus,
melainkan juga sebagai homo socius dan homo religious. Konsekuensi pandangan
ini adalah dikaitkannya unsur-unsur nilai sosial-budaya lokal, yang memuat aturan
dan pola hubungan sosial, politik, ekonomi, dan budaya ke dalam kerangka
paradigma pembangunan sistem pertanian secara menyeluruh (Simatupang 2003,
h.14-15).
Pengertian pertani perlu dilihat dari pengertian ilmu pertanian yaitu ilmu
yang mempelajari bercocok tanam, bisa juga diartikan suatu ilmu yang
mempelajari segala sesuatu tentang pertanian, baik mengenai sektor perkebunan,
perternakan dan perikanan (Daniel 2004, h. 14)
Pertanian cengkeh merupakan salah satu komoditi perkebunan yang cukup
memberi harapan bagi penerimaan negara melalui cukai rokok dan kegiatan
ekspornya. Peran lain agribisnis cengkeh dalam perekonomian adalah dalam
penyerapan tenaga kerja, penyumbang pendapatan petani, mendukung
berkembangnya industri, dan potensial untuk menjadi sarana pengembangan dan
pemerataan pembangunan wilayah (Siregar dan Suhendi 2006. h. 321).
-
8
Pendapat diatas dapat penulis uraikan bahwa pertanian merupakan
kegiatan manusia dalam membuka lahan dan menanaminya dengan berbagai jenis
tanaman yang termasuk tanaman semusim maupun tanaman tahunan dan tanaman
pangan maupun tanaman non-pangan. Pengertian tersebut sangat sederhana,
karena tidak dilengkapi dengan berbagai jenis tujuan dan alasan mengapa lahan
dibuka dan diusahakan oleh manusia.
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani
Menurut Daniel (2004, h. 30-31) Pendapatan petani dipengaruhi oleh
empat hal dalam permasalahannya yaitu :
a. Jarak waktu yang lebar antara pengeluaran dan penerimaan dalam usaha
pertanian.
b. Pembiayaan.
c. Tekanan penduduk.
d. Pertanian subsistence.
Keempat masalah ini merupakan masalah yang abadi dalam konsep
pembangunan pertanian atau peningkatan pendapatan petani. Mengenai hal itu
(Sukirno 2006, h. 56) mengatakan bahwa pendapatan petani pada umumnya
merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesejahteraan
mereka, namun faktor itu perlu kita lihat seperti faktor non ekonomi yang mana
dipengaruhi oleh adat istiadat dalam kehidupan masyarakat, keadaan iklim dan
alam sekitar. Hal itu dapat kita rasakan pada usaha petani cengkeh juga
memberikan informasi penting terhadap wilayah dan adat istiadatnya berpengaruh
penting terhadap permintaan akan jumlah produksinya.
-
9
2.2. Pendapatan
2.2.1. Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah suatu hasil yang didapatkan oleh seseorang setelah
melakukan pekerjaan walaupun hasil yang dicapainya masih rendah ataupun
sudah cukup tinggi yang nantinya digunakan untuk mencukupi suatu kebutuhan
ataupun mengkonsumsi suatu barang dan jasa. http://firdaaprilianto.
blogspot.com. diakses tanggal 17 Februari 2015
Pendapatan adalah total penerimaan yang dimiliki suatu unit usaha yang
diperoleh dari hasil penjualan output. Penerimaan total adalah output dikali harga
jual, dirumuskan sebagai berikut (Mankiw 2006, h.113) :
TR = P . Q
Keterangan :
TR : total revenue (total pendapatan)
P : harga
Q : output
Penulis menguraikan bahwa analisis pendapatan sangat mengacu pada
hasil produksi yang mampu mendistribusikan pasar. Adapun dalam meningkatkan
produksi perlunya meningkat prasarana yang dibutuhkan oleh usaha tersebut.
2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Faktor yang mempengaruhi pendapatan kita melihat pada pertumbuhan
ekonomi yang baik secara umum menunjukan tingkat perbaikan kesejahteraan
masyarakat. Hal ini biasanya diikuti dengan kegiatan pasar modal yang semakin
bergairah. Sebaliknya kondisi ekonomi yang lesu akan ditunjukan juga kegiatan
pasar yang melemah. Oleh karena itu manusia perlu memilih alternatif-alternatif
-
10
yang terbaik sehingga dengan sumber daya yang terbatas, kepuasan bisa
dimaksimumkan (Pandji 2003, h.110).
Secara normal faktor pendapatan adalah suatu yang akan mempunyai
pengaruh terhadap konsumsi barang-barang dan jasa. Perubahan jumlah barang
yang dikonsumsi (diminta) karena perubahan pendapatan disebut dampak
pendapatan. Pada umumnya pendapatan naik maka jumlah barang tertentu yang
diminta akan naik pula (ceteris paribus) (Soeharno 2007, h. 51).
Faktor pendapatan didalam kegiatan ekonomi perlu ditinjau pada faktor
pertumbuhan ekonomi yang mana tergantung pada modal, tenaga kerja dan
teknologi, sedangkan untuk melihat faktor pendapatan yang dipengaruhi yaitu:
1. Akumulasi modal.
2. Pertumbuhan Penduduk.
3. Kemajuan Teknologi (Amalia 2007, h.23-24).
Penjelasan di atas dapat kita uraikan dimana, akumulasi modal (Capital
Accumulation) terjadi apabila sebagian-sebagian pendapatan di tabungan dan
investasi kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan kemudian
hari. Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja dianggap sebagai
salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi, karena
pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar domestik lebih
besar. Kemajuan teknologi adalah ditemukan cara baru atau perbaikan cara lama
dalam mengenai pekerjaan tradisional.
Faktor harga juga mempengaruhi pendapatan karena pendapatan yang
bertambah secara rill pendapatanya tidak mengalami perubahan, atau pendapatan
-
11
rill (real income) tetap kerena kenaikan pendapatannya itu telah diimbangi dengan
tepat oleh kenaikan tingkat harga (Rosyidi 2012, h. 125)
2.2.3. Penerimaan dan Pendapatan
Pendapatan/penerimaan keuntungan mempunyai arti yang sedikit berbeda
dengan pengertian keuntungan dari segi pembukuan, ditinjau dari sudut
pandangan perusahaan/pembukuan seperti telah diterangkan di atas.
Pendapatan/penerimaan keuntungan adalah perbedaan nilai uang dari hasil
penjualan yang diperoleh dengan seluruh biaya yang dikeluarkan. Keuntungan
menurut pandangan pembukuan, apabila dikurangi lebih lanjut oleh biaya
tersembunyi, akan menghasilkan keuntungan ekonomi atau keuntungan murni
(Pure profit) (Sukirno 2011, h. 384).
Hasil penjualan adalah pendapatan yang diterima oleh para penjual dari
pembayaran terhadap barang yang dibeli para konsumen. Nilainya adalah sama
dengan harga dikalikan dengan jumlah barang yang dibeli para pembeli. Kalau
harga berubah maka hasil penjualan dengan sendirinya akan berubah. Sifat
perkaitan demikian hanya benar apabila permintaan adalah tidak elastis. Untuk
permintaan yang bersifat elastis kenaikan harga akan menyebabkan penurunan
dalam hasil penjualan (Sukirno 2011, h.113-114).
Pengaruh penerimaan dan pendapatan dapat dilihat dari hasil penjualan,
perubahan harga tergantung pada tinggi dan rendahnya tingkat permintaan, dan
perubahan jumlah barang yang dikonsumsi (diminta) dapat dilihat dari pendapatan
konsumen.
-
12
2.3. Produksi
2.3.1. Pengertian Produksi
Produksi merupakan subsistem agribisnis yang melakukan kegiatan
ekonomi untuk menghasilkan dan memperdagangkan sarana produksi. Jenis usaha
atau industri yang terlibat dalam subsistem ini antara lain adalah usaha penyediaan
bahan baku, pengolahan bahan baku dan penyediaan peralatan (Rihardi dan Rudi
2003, h. 16)
Menurut Gasvers (2005, h. 168) menjelaskan bahwa produksi adalah
bidang yang harus terus berkembang selaras dengan perkembangan teknologi,
dimana produksi memiliki suatu jalinan hubungan timbal balik yang sangat erat
dengan teknologi. Menurut Mankiw (2006, h. 486) produksi adalah input yang
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Tenaga kerja, tanah dan modal
adalah tiga faktor produksi yang paling penting.
Penulis menguraikan bahwa dari pendapat di atas yaitu produksi adalah
suatu pengolahan barang dan jasa, baik pengadaan modal, pengolahan dengan
teknologi atau jumlah tenaga kerja yang bertujuan untuk meningkatkan nilai
produksi. Seperti produksi cengkeh dimana jumlah cengkeh yang dihasilkan
melalui pemepetikan dan pengeringan yang dilakukan oleh tenaga kerja.
2.3.2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Produksi
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi yaitu teknologi yang
digunakan, intensitas penggunaan tenaga kerja atau modal. Proses produksi
terdapat berbagai faktor yaitu terdiri empat komponen adalah:
a. Tanah.
b. Modal.
-
13
c. Tenaga kerja.
d. Skil.
Masing-masing faktor ini mempunyai fungsi yang berbeda, namun saling
berkaitan satu sama lain. Sebagaimana faktor ini ditekankan pada usaha tani yang
maju dan berorientasi pasar pada keuntungan (Daniel 2004, h.50).
Menurut Sa’id dan Intan (2004, h.66-70) faktor produksi juga dapat
dipengaruhi oleh musiman, bervariasi dalam jumlah nilai, wilayah produksi
tersebar dan biaya produksi yang berbeda setiap daerah produksi, karena ada
daerah yang berproduksi efesien dan ada yang tidak efesien untuk suatu komoditi
tertentu. Upaya itu perlu melihat pengaruh permitaan oleh tingkat konsumsi
masyarakat yang tinggi akan berimplikasi kepada peningkatan volume penjualan
dan pada gilirannya merangsang peningkatan volume produksi.
Faktor dalam proses produksi, penulis mengkaitkan dengan faktor
produksi cengkeh dimana produksi tanaman tersebut sangat tergantung pada letak
strategis wilayah dan tingkat harga cengkeh sebagai daya tarik terhadap
pendapatan petani.
2.3.3. Fungsi Produksi
Fungsi produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi
selalu juga disebut sebagai output. fungsi produksi selalu dinyatakan dalam
rumus, yaitu sebagai berikut :
Q = f ( K, L, R, T)
di mana K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini
meliputi jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawanan, R adalah kekayaan alam,
dan T adalah tingkat teknologi yang digunakan. Sedangkan Q adalah jumlah
-
14
produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor-faktor produksi tersebut, yaitu
secara bersama-sama digunakan untuk memproduksi barang yang sedang
dianalisis sifat produksinya (Sukirno 2008, h. 195).
2.4. Harga
2.4.1. Pengertian Harga
Menurut Rosyidi (2012, h. 289) Harga merupakah harga suatu barang atau
jasa menurut tingkat penilaian yang pada tingkat itu barang yang bersangkutan
dapat ditukarkan dengan suatu yang lain, apapun bentuknya. Menurut Daniel
(2004, h.89-99) harga merupakan salah satu faktor yang sulit dikendalikan karena
harga adalah hubungan output dan input dalam proses produksi suatu komoditas.
Harga-harga komoditas yang ditetapkan biasanya menyangkut barang-barang
pokok atau kebutuhan utama masyarakat, komoditas pangan, industri, serta yang
mempunyai fungsi strategi lainnya.
Harga merupakan strategi bisnis yang dijalankan produsen dengan menjual
output yang sama pada tingkat harga jual berbeda-beda, namun demikian
perusahaan yang menjual output di dalam pasar pada tingkat harga yang berbeda-
beda tersebut memiliki ongkos produksi yang bersifat identik satu sama lain
(Teguh 2010, h. 144)
Pengertian harga di atas dapat penulis uraikan bahwa harga adalah nilai
harga barang atau jasa yang telah ditentukan oleh produsen untuk strategi
pemasaran dalam menjual hasil produksi yang dibutuhkan oleh konsumen.
-
15
2.4.2. Fungsi Harga
Menurut Joe S dalam Teguh (2010, h. 125) harga berfungsi dalam
persaingan yang menempuh dua cara, pertama perusahaan menentukan harga
yang tinggi guna memaksimumkan keuntungan, kedua, harga diatur sedemikian
rupa sampai kepada batas tingkat pencegahan calon persaing untuk memasuki
pasar.
Fungsi harga dalam pertanian adalah pengkaitannya dengan kebijakan
harga yaitu kebijakan pengelola pertanian sebagai perangsang produksi seperti
kebijaksanaan penetapan harga dasar, waktu pengumuman harga dasar, efektivitas
kebijakan harga dan penyuluhan harga dasar dan teknologi pasca panen (Daniel
2004, h.108)
Uraian di atas dapat kita paparkan bahwa fungsi harga untuk menentukan
tingkat harga dalam persaingan calon produsen baik dalam pengolahan hasil
pertanian dan hasil lainnya.
2.5. Biaya
2.5.1. Pengertian Biaya
Menurut Rosyidi (2012, h. 368-372) biaya terbagi tiga yaitu biaya tetap
(fixed cost), biaya variabel (variable cost) dan biaya total, pengertian biaya
tersebut yaitu :
1. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh
jumlah output yang dihasilkan. contoh sewa, asuransi, biaya pemeliharaan,
biaya penyusutan barang.
-
16
2. Biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang besarnya berubah searah
dengan berubahnya jumlah output yang dihasilkan, misalnya pembayaran
upah, bahan mentah, bahan bakar, pengangkutan.
3. Biaya total (total cost) adalah penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel
misal : TC = FC + VC
Pengetian biaya dapat penulis simpulkan bawah biaya merupakan jumlah
biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi, seperti biaya bahan mentah, bahan
bantu, bahan bakar, biaya penyusutan, gaji dan sebagainya.
2.5.2. Biaya Produksi
Menurut Gaspersz (2005, h. 95-96) biaya produksi atau operasional dalam
sistem industri memainkan peran yang sangat penting, karena ia menciptakan
keunggulan kompetitif dalam persaingan antar industri dalam pasar global.
Beberapa strategi pengendalian biaya produksi dapat menggunakan
skenario berikut :
1. Pertama, biaya harus dipandang sebagai keuntungan potensial (potential
profit), bukan sekedar pengeluaran atau ongkos produksi yang memang harus
dikeluarkan. Dengan demikian reduksi biaya produksi melalui peningkatan
efisiensi (menghilangkan pemborosan, menurunkan produk cacat,
menyelesaikan masalah-masalah kualitas, meningkatkan produktvitas, dan lain-
lain).
2. Setelah persepsi tentang biaya produksi di atas berubah, menajemen harus
melakukan aktivitas produksi bernilai tambah (bukan sekedar mengubah input
menjadi output) dengan jalan berproduksi pada biaya produksi yang minimum.
-
17
3. Keunggulan kompetitif produk di pasar akan meningkatkan pangsa pasar
(market share) yang berarti akan meningkatkan penerimaan total (TR) dari
penjualan produk-produk itu.
4. Strategi reduksi biaya produksi dan penetapan harga produk yang kompetitif di
pasar akan meningkatkan keuntungan perusahaan, karena keuntungan adalah
net benefit antara total revenue dan total cost, di mana : π = TR - TC.
5. Dengan demikian strategi tersebut harus dilakukan melalui skenario: (1)
melaksanakan aktivitas produksi pada tingkat biaya produksi minimum
(reduksi biaya terus-menerus), (2) menetapkan harga produk yang kompetitif di
pasar, (3) memperluas pangsa pasar (market share) melalui keunggulan
kompetitif (meningkatkan daya saing terus-menerus), (4) memperoleh
penerimaan total (TR) yang terus-menerus meningkat, (5) meningkatkan
kesejahteraan bagi stakebolders (pemegang saham, karyawan, manajemen,
masyarakat industri, bangsa dan negara).
Sukirno (2008, h. 12) mengemukakan biaya produksi adalah sebagai semua
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi
dan bahan-bahan mentah yang digunakan untuk menciptakan barang-barang yang
diproduksi tersebut.
2.6. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik
di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (UU Ketenagakerjaan No. 14 Tahun
1999) Oleh karena itu perusahaan akan memberikan balas jasa kepada pekerjaan
dalam bentuk upah. Jadi yang dimaksud dengan upah tenaga kerja adalah semua
-
18
balas jasa (taken pretasi) yang diberikan oleh perusahaan kapad semua pekerja
(Sudarno, et. al, 2000, h 20).
Pengertian lain tenaga kerja secara mikro adalah orang yang tidak saja
mampu bekerja, tapi secara nyata menyumbangkan potensi kerja yang dimilikinya
kepada lingkungan kerjanya dan menerima imbalan upah, dan upah tersebut bisa
berupa barang atau uang. Sedangkan pengertian secara makro termuat dalam
Undang-undang Pokok Ketenagakerjaan no.14 tahun 1969, yaitu “Setiap orang
yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja
guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
http://economicsjurnal.blogspot.com. diakses tanggal 17 Februari 2015.
Tenaga kerja dari paparan diatas dapat penulis simpulkan bahwa tenaga
kerja dalam menghasilkan barang dan jasa sangat berkaitan dengan kuantitas,
tenaga kerja bukanlah suatu hal yang sulit, untuk mendapatkan tenaga kerja yang
baik dan bertanggung jawab, diperlukan prses seleksi agar tenaga kerja memiliki
jalur karir sendiri. Dalam proses seleksi tenaga kerja, perlu diperhatikan beberapa
faktor, seperti tingkat pendidikan, pengalaman, keterampilah, kondisi fisik, dan
jenis kelamin.
Pengelolaan tenaga kerja juga perlu diperhatikan dengan jumlah karena.“
kekurangan tenaga kerja dari segi jumlah akan dapat menghambat proses produksi
sesuai dengan yang direncanakan. Sedangkan mutu tenaga kerja yang diperlukan
dalam proses produksi sangat penting untuk menjamin agar penempatan tenaga
kerja yang direkrut sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dalam suatu jenis
pekerjaan” (Sa’id dan Intan 2004, h. 44)
-
19
Melihat tenaga kerja ini, perlunya proses seleksi dalam hal prilaku dan
pengetahuannya, dan pengelolaan tenaga kerja juga perlu memperhatikan
kuantitas atau jumlah tenaga kerja agar dapat menciptakan produksi yang
seimbang dalam menentukan permintaan terhadap konsumen.
2.7. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan Latar Belakang dan teori yang telah dikemukakan di atas,
maka penulis mengemukakan hipotesis yaitu : “diduga bahwa harga dan jumlah
produksi cengkeh berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani cengkeh di
Kecamatan Simeulue Tengah (Studi Kasus di Gampong Putra Jaya Kecamatan
Simeulue Tengah) Kabupaten Simeulue”
-
20
III. METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah petani cengkeh yang ada di
Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue yang
berjumlah 20 orang petani cengkeh, sedangkan alasan pengambilan populasi pada
Gampong Putra Jaya karena Gampong tersebut merupakan daerah perkebunan
cengkeh yang langsung di kelola oleh petani, baik produksi dan pemasaran.
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh petani cengkeh yang ada di
Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue. Menurut
Arikunto (2001, h. 107) mengemukakan bahwa apabila subjek kurang dari 100
lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi dan apabila jumlah populasi lebih dari 100, maka dapat diambil antara
10-15% atau 20-25% atau lebih.
Berdasarkan pendapat di atas maka penulis mengambil sampel seluruh
petani cengkeh yang ada di Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeulue Tengah
Kabupatan Simeulue. Sedangkan teknik pengambilan sampel yaitu dengan
sampling jenuh (sensus) yaitu teknik penentuan sampel mengambil semua
anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel.
3.2. Data Penelitian
3.2.1. Jenis dan Sumber Data
Untuk keperluan analisis, maka dalam penelitian digunakan data primer
dan sekunder yaitu:
-
21
1. Data Primer
Data yang mendukung data sekunder dan data primer ini diperoleh
langsung dari lapangan berupa hasil wawancara langsung dengan petani cengkeh
di Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeuleu Tengah Kabupaten Simeulue.
2. Data Sekunder
Sumber data yang berbentuk dalam rangkaian waktu ini bersumber dari
Badan Pusat Statistik dan Dinas Pertanian Kabupaten Simeulue dan instansi lain
yang terkait dan mempunyai relevansi dengan pokok permasalahan penelitian.
3.2.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Studi Pustaka ( Library Research )
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dengan
cara membaca buku-buku dan literatur lainnya baik yang diwajibkan maupun
yang dianjurkan yang berhubungan dan ada kaitannya dengan masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini.
2. Penelitian Lapangan ( Field Research )
Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan wawancara secara
langsung kepada pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan yang
berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. Dalam penelitian ini, penulis
melakukan wawancara langsung dengan petani cengkeh di Gampong Putra Jaya
Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue.
-
22
3.3. Model Analisis Data
Teknik yang digunakan sebagai alat analisis dalam penelitian ini yaitu
dengan menggunakan analisa regresi berganda, analisa korelasi, uji t dan uji F
yang akan diolah dengan menggunakan program SPSS dengan penjelasan sebagai
berikut :
a. Analisa Regresi Berganda
Analisa ini digunakan sebagai alat analisis peramalan nilai dua variabel
bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat. Rumus persamaan regresi berganda
menurut Husaini et.al (2006, h. 242) adalah :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3…+bnXn …………………………… (1)
Dari persamaan di atas (1) bila variabel Y dan X diformulasikan ke bentuk
regresi linier berganda menjadi sebagai berikut:
Y = a + b1P + b2Q + b3T+e
Dimana :
Y : Variabel Pendapatan
a : Nilai konstan (intercept)
b1, b2,b3, : Koefisien regresi (slope)
P : Variabel harga, diukur dengan harga 1 Kilogram cengkeh di
input dalam satuan Rupiah (Rp).
Q : Variabel produksi, diukur dalam satuan jumlah cengkeh yang
dihasilkan sekali panen di ukur dalam kilogram (Kg).
T : Tenaga Kerja, diukur dalam satuan Hari orang Kerja (HOK)
e : Error term (Kesalahan).
-
23
b. Koefesien Korelasi (r)
Analisa korelasi adalah suatu analisa untuk mengetahui tingkat hubungan
antara satu variabel atau lebih yaitu X (variabel bebas) dan Y (variabel terikat).
Rumus analisa korelasi menurut Pearson dalam Supangat (2005, h. 341) adalah
sebagai berikut :
2222..
yynxxn
yxxynr
....................... (2)
Dimana :
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Responden
x = Harga Produksi Cengkeh dan Tenaga Kerja
y = Pendapatan Cengkeh
c. Koefesien Determinasi ( 2r )
Analisa ini digunakan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Koefisien determinasi ( 2r )
merupakan kuadrat dari nilai koefisien korelasi.
Rumus koefisien determinasi menurut Hasan (2007, h. 236) :
KP = 2r × 100 %
Dimana :
Kp = Besarnya Koefisien penentu (determinasi)
r = Koefisien Korelasi
d. Uji t
Uji t digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat secara individu (parsial).
-
24
e. Uji F
Uji - F diperuntukan guna melakukan uji hipotesis koefesien (slope)
regresi secara bersama-sama, dengan demikian ditulis sebagai berikut (Nacrowi,
2006, h. 17).
F =
k
kn
R
R 1
1 2
2
Keterangan :
R2 = Koefesien Determinasi
n = Jumlah Responden
k = Jumlah Variabel Bebas
3.4. Definisi Operasional Variabel
1. Pendapatan petani cengkeh (Y) adalah jumlah output atau hasil penjualan
cengkeh yang dikurangi dengan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk sekali
panen yang diukur dalam satuan Rupiah (Rp).
2. Harga cengkeh (X1) adalah jumlah harga dalam satu kilogram cengkeh
menurut permintaan pasar yang di ukur dalam satuan Rupiah (Rp).
3. Produksi (X2) adalah banyaknya hasil produksi cengkeh yang diperoleh petani
cengkeh dalam sekali panen yang di ukur dalam Kilogram (Kg).
4. Tenaga Keraja (X3) adalah jumlah tenaga kerja yang melakukan kegiatan
produksi cengkeh yang diukur dengan jumlah hari kerja.
3.5. Pengujian Hipotesis
Hipotesis statistik secara simultan dengan uji t yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
-
25
H0 : β = 0, Faktor Harga, Produksi dan Tenaga Kerja yang diteliti secara parsial
tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani cengkeh di
Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten
Simeulue.
H1: β ≠ 0, Faktor Harga, Produksi dan Tenaga Kerja yang diteliti secara parsial
berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan petani cengkeh di
Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten
Simeulue.
Hipotesis statistik uji F yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
H0 : β = 0, Faktor Harga, Produksi dan Tenaga Kerja yang diteliti secara
simultan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani
cengkeh di Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeulue Tengah
Kabupaten Simeulue.
H1 : β ≠ 0, Faktor Harga, Produksi dan Tenaga Kerja yang diteliti secara
simultan berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani cengkeh di
Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten
Simeulue.
Kriteria uji hipotesis uji t yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :
a. Apabila th ≥ tα/2 atau th ≤ - tα/2, maka H0 ditolak H1 diterima, artinya terdapat
pengaruh yang nyata antara faktor-faktor yang diteliti (Harga, Produksi dan
Tenaga Kerja) terhadap pendapatan petani cengkeh di Gampong Purta Jaya
Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue.
b. Apabila tα/2 ≤th ≤ tα/2, maka H0 diterima H1 ditolak, artinya tidak terdapat
pengaruh yang nyata antara faktor-faktor yang diteliti (Harga, Produksi dan
-
26
Tenaga Kerja) terhadap pendapatan petani cengkeh di Gampong Putra Jaya
Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue.
Kriteria uji hipotesis uji F yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :
a. Apabila Fh >Ft maka H0 ditolak H1 diterima, artinya terdapat pengaruh yang
nyata antara faktor-faktor yang diteliti (Harga, Produksi dan Tenaga Kerja)
terhadap pendapatan petani cengkeh di Gampong Putra Jaya Kecamatan
Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue.
b. Apabila Fh < Ft, maka H0 diterima H1 ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh
yang nyata antara faktor-faktor yang diteliti (Harga, Produksi dan Tenaga
Kerja) terhadap pendapatan petani cengkeh di Gampong Putra Jaya
Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue.
-
27
IV. HASIL PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Variabel Penelitian
Bagian ini penulis akan menjelaskan tentang Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pendapatan Petani Cengkeh (Studi Kasus di Gampong Putra Jaya
Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue).
4.2. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Gampong Putra merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan
Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue dengan luas wilayah mencapai 36,42 Ha.
Setelah pengumpulan data yang berupa data Pendapatan Petani Cengkeh di
Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue yang daerah penelitian berada
pada Gampong Putra Jaya ialah, dari data tersebut jumlah sampel yang diambil
penulis adalah 20 orang pertani cengkeh yang diperoleh melalui data primer.
Selanjutnya penulis melakukan analisis data yang bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor Pendapatan Petani Cengkeh di Kecamatan Simeulue Tengah
Kabupaten Simeulue.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan adalah untuk
membuktikan hipotesis yang telah di ajukan benar adanya.Desa yang memiliki
usaha tani cengkeh tersebut adalah Gampong Putra Jaya, maka dari itu peneliti
memilih desa tersebut.
Analisis yang digunakan pada Penelitian ini adalah analisis kuantitatif
yang menjelaskan tentang gambaran data-data variabel penelitian yaitu data yang
dilihat dari harga cengkeh, produksi cengkeh dan tenaga kerja yang mengelola
kegiatan pertanian cengkeh.
-
28
Berikut adalah data jumlah produksi cengkeh dan tingkat harga cengkeh
yang dihasilkan oleh para petani cengkeh di Gampong Putra Jaya Kecamatan
Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2
Jumlah Harga dan tingkat produksi cengkeh di Gampong
Putra Jaya Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue
No Nama Responden Jumlah Harga/Kg
(Rp)
Jumlah Produksi
(Kg)
1 2 3 4
1 Sakyan Arif 115.000 2760
2 Jaharuddin 110.000 1464
3 Rismon 112.000 1872
4 Saldimir 113.000 2112
5 Yardian 114.000 2268
6 Ali Rahman 130.000 2160
7 Amrian 115.000 2544
8 Sadariman 110.000 2160
9 Husmil 112.000 1260
10 M. Sair 113.000 2160
11 Din Usman 114.000 1140
12 Mak Kamin 130.000 1176
13 Johanis 115.000 1140
14 Samsuliman 110.000 2184
15 Dahliman 112.000 2160
16 Ali Inan 113.000 1116
17 Jahiruddin 114.000 2460
18 Amir Yusuf 130.000 2580
19 Wasir 115.000 2220
20 Asil 115.000 1080
Jumlah 38016
Sumber : Data Primer penelitian (Maret 2015 diolah)
Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat kita lihat bahwah tingkat produksi
cengkeh tertinggi sebesar 2760 Kg/tahunnya sedangkan produksi cengkeh paling
rendah berkisar sebesar 1464 Kg/tahunya. Maka jumlah produksi cengkeh untuk
kesuluruhan yang ada di daerah penelitan mencapai 38016 Kg/tahunnya. Dengan
-
29
tingkat harga tertinggi mencapai Rp. 130.000/Kg dan terendah mencapai Rp.
110.000/Kg.
Sedangkan jumlah bibit cengkeh dan jumlah tenaga Kerja yang mengelola
juga memiliki variasi dalam kuantitasnya, hal ini tergantung kemampuan petani
cengkeh untuk merencanakan biaya yang akan dikeluarkan untuk pengadaan bibit
cengkeh dan jumlah tenaga kerja yang digunakan yang mana klafisikasi biaya
dengan tenaga kerja dan jumlah bibit cengkeh dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 3
Klafikasi Biaya Bibit, Jumlah Tenaga Kerja dan rata-rata jumlah Bibit cengkeh
No Klafikasi Biaya Bibit
Cengkeh (Rp)
Jumlah Tenaga
Kerja (Orang)
Jumlah Rata-Rata
Bibit (Batang) 1 2 3 4
1 1.500.000 300 383
3 1.500.000>2.000.000 700 1272
4 2.000.000> 500 1042
200 3168
Sumber : Data Primer penelitian (Maret 2015 diolah)
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat kita lihat bahwa jumlah pembelian bibit
batang cengkeh dengan biaya dibawah 1.000.000 diatas terdiri 500 orang tenaga
kerja dengan jumlah bibit mencapai 471 batang, sedangkan biaya
1.000.000>1.500.000, terdiri 300 orang tenaga kerja sehingga mencapai 383
batang cengkeh, dan klasifikasi harga 1.500.000>2000.000 terdiri 700 orang
Tenaga Kerja dengan jumlah Bibit 1272 batang cengkeh dan untuk klasifikasi
harga 2.000.000, diatas terdiri 500 orang tenaga Kerja dengan perolehan 1042
batang cengkeh. Hal ini dapat digambarkan bahwa jumlah pembelian bibit batang
cengkeh sangat tergantung pada jumlah biaya (modal) yang dikeluarkan oleh
petani cengkeh.
-
30
Selanjutnya peneliti melakukan analisis Stastistik yang digunakan untuk
membuktikan hipotesis penelitian dalam hal ini digunakan analisis regresi liner
berganda, analisis korelasi, dan uji t yang diolah melalui program komputer
Stastistik atau SPSS 20,0 dengan variabel Dependen pendapatan (Y), dan variabel
Independen (X) yang meliputi, harga cengkeh, jumlah produksi dan tenaga kerja.
4.3. Pengujian Hipotesis
Hasil penelitian pada tabel diatas dapat dilihat bahwa Faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani cengkeh di Kecamatan Simeulue Tengah
Kabupaten Simeulue adalah tingkat harga, jumlah produksi dan jumlah tenaga
kerja. Karena dengan adanya tingkat harga maka petani cengkeh berusaha untuk
memproduksi cengkeh hingga pendapatan akan bertambah setiap tahunnya
dengan meningkatkan produksi dan tingkat harga/Kg yang dikelola oleh tenaga
kerja. Namun ada faktor lain diluar yang bisa membuat pengaruh lebih besar bagi
pendapatan cengkeh yang ada di daerah peneliti lakukan seperti gagal panen,
tranportasi, dan lain sebagainya.
4.4. Pembahasan Penelitian
Bagian ini penulis akan membahas tentang fakto-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani cengkeh di Kecamatan Simeulue Tengah
Kabupaten Simeulue yang akan dianalisis dengan menggunakan model analisis
regresi berganda yang akan diolah melalui Program Stastistik SPSS 20,0. Dari
hasil penelitian diperoleh hasilnya sebagai berikut :
-
31
Tabel 4
Standar Deviasi Rata-rata dan Observasi
No Variabel Mean Std. Deviation N
1 Pendapatan 188387850.0000 60706066.70805 20
2 Harga 115600.0000 6426.91708 20
3 Produksi 1900.8000 568.05574 20
4 Tenaga Kerja 575.0000 44.42617
Sumber : Hasil Regresi ( Juli 2015 diolah)
Pada tabel 4 diatas penulis dapat menjelaskan bahwa rata-rata pendapatan
cengkeh di Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue adalah sebesar Rp.
188.387.850 /Tahun dengan Standar deviasi 60706066.70805/Tahun, sedangkan
rata-rata harga cengkeh Rp. 115.600,-/Kg dengan standar deviasi sebesar Rp.
6426.91708/Tahun tingkat harga dalam penelitian ini dapat mempengaruhi
pendapatan petani cengkeh.
Kemudian untuk Pendapatan petani cengkeh di Gampong Putra Jaya
Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue terhadap variabel produksi
adalah untuk rata-rata diperoleh 1900 Kg/tahun dan untuk Standar Deviasi
diperoleh. 568.05574/tahun, hal ini berarti jumlah produksi secara bersama dapat
mempengaruhi Pendapatan petani cengkeh di Kecamatan Simeulue Tengah
Kabupaten Simeulue. Sedangkan untuk pendapatan petani cengkeh terhadap
variabel tenaga kerja diperoleh rata-rata 575 hari dengan standar deviasi diperoleh
44.42617. hal ini berarti jumlah Tenaga kerja secara bersama dapat
mempengaruhi Pendapatan tani cengkeh di Kecamatan Simeulue Tengah
Kabupaten Simeulue.
-
32
4.4.1. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi
Tabel 5
Hasil Koefesien Korelasi dan Determinasi
Variabel Pendapatan Harga Produksi Tenaga
Kerja
Person Correlation
a. Pendapatan b. Harga c. Produksi d. Tenaga Kerja
1.000
0.226
0.977
0.087
0.226
1.000
0.063
0.018
0.977
0.063
1.000
0.078
0.087
0.018
0.078
1.000
a. Koefesien Korelasi (R) b. Koefesian Determinasi
Adjusted
c. Koefesien Determinasi (R
2)
0.998a
0.997
0. 996
Sumber : Hasil Regresi (Juli 2015 diolah)
Berdasarkan tabel 5 diatas peneliti dapat menjelaskan bahwa koefisien
korelasi variabel Independen (Harga X1, produksi X2 dan Tenaga kerja X3)
diperoleh R = 0.998 secara positif menjelaskan terdapat hubungan yang sangat
tinggi dan kuat antara variabel independen (X) terhadap pendapatan (Y) dengan
keeratan hubungan 99,8 persen. Dikarenakan apabila Harga, Produksi dan Tenaga
Kerja meningkat maka pendapatan akan meningkat, bergitu juga sebaliknya
apabila Harga, Produksi dan Tenaga Kerja kurang bagus maka pendapatan usaha
petani cengkeh di Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten
Simeulue akan menurun, jadi pengaruh yang ditimbulkan juga sangat berarti.
Adapun mengetahui kriteria pengujian hubungan atau koefesien korelasi
(KK) antara variabel menurut Hasan (2007, h. 234) adalah sebagai berikut :
a. KK = 0, artinya tidak ada korelasi
b. 0
-
33
e. 0,70 < KK < 0,90 artinya korelasi yang tinggi dan kuat
f. 0,90 < KK < 1,00 Korelasi yang sangat tinggi dan kuat
g. KK = 1, artinya korelasi yang sempurna.
Berdasarkan hasil pengujian ini maka dapat diketahui harga X1, produksi
X2 dan tenaga kerja X3 terhadap pendapatan usaha tani cengkeh Kecamatan
Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue. Koefesien determinasi dalam penelitian
ini dapat diketahui dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut:
Koefesien determinasi = R2 x 100 %
Koefesien determinasi = (0.997) x 100%
Koefesien determinasi = 100 %
Berdasarkan perhitungan Analisis Koefesien Korelasi dan Determinasi
penulis dapat menjelaskan bahwa nilai koefesien determinasi (R2) Adjusted
bernilai 0.997 persen. Dan menghasilkan R2 (R squer) sebesar 0.986 persen, yang
dapat diartikan bahwa, 99,6 persen dapat dijelaskan oleh variabel Harga, Produksi
dan Tenaga Kerja (X). Sedangkan sisanya sebesar 0,4 persen.
4.4.2. Uji Regresi Linear Berganda
Tabel 6
Coeffecientsi
Model
Unstandardized Coefficients
Standard
ized
Coefficients
t Sig.
95,0% Confidence Interval for B
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) 224130142.671 19303402.918 11.611 .000 -265051528.809 -183208756.533
Harga 1935.886 133.110 0.205 14.543 .000 1653.705 2218.067
Produksi 102973.217 1510.289 0.964 68.181 .000 99771.546 106174.887
Tenaga Kerja
2177.317 9276.241 0.109 0.632 .536 53041.000 28686.489
Sumber : Hasil Regresi Linear Berganda (diolah) Maret 2015
-
34
Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperoleh persamaan regresi linear
Berganda akhir estimasi sebagai berikut:
Y = a + bx1 + bx2 +bx3+ e
Y = 224130142.671+ 1935.886+ 102973.217+2177.317 + e
Persamaan Regresi linear tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Konstanta
Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa nilai konstanta benilai positif
yaitu sebesar 224130142.671. Nilai konstanta ini menggambarkan apabila
Variabel Independen apabila Harga, Produksi dan Tenaga Kerja dianggap tetap
maka pendapatan petani cengkeh meningkat sebesar Rp. 224.130.142.
b. Koefesien Regresi dari Variabel Independen X
Berdasarkan persamaan diatas dapat dilihat bahwa nilai koefesien untuk
variabel Independen:
1. Untuk Variabel harga hasil yang didapatkan bernilai positif yaitu sebesar
1935.886. dapat diartikan bahwa setiap kenaikan variabel pendapatan 1
persen maka variabel harga juga akan meningkat sebesar Rp 1.935, dengan
asumsi variabel produksi dan tenaga kerja dianggap tetap.
2. Untuk variabel produksi hasil yang didapatkan 102973.217 Kg, juga bernilai
positif ini berarti bahwa setiap kenaikan variabel Pendapatan 1 persen maka
variabel produksi akan meningkat sebesar 102973 Kg /Tahun dengan asumsi
variabel bebas lain yaitu harga dan tenaga kerja dianggap tetap.
3. Untuk variabel Tenaga kerja hasil yang didapatkan 2177.317 jam, juga
bernilai positif ini berarti bahwa setiap kenaikan variabel Pendapatan 1 persen
-
35
maka variabel tenaga kerja akan meningkat sebesar 2.177 hari /Tahun dengan
asumsi variabel bebas lain yaitu harga dan produksi dianggap tetap.
4.4.3. Uji t (Parsial atau Individu)
Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara
variabel bebas Harga X1, Produksi X2 dan Tenaga kerja X3, terhadap pendapatan
(Y) secara individual dengan tingkat kepercayaan (Level of confidence 95 %)
yaitu :
Berdasarkan tabel diatas nilai thitung dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Harga X1
Bedasarkan tabel diatas terlihat bahwa untuk variable hargar nilai
thitung1.73961). maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga secara
individual variabel harga berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan
petani cengkeh di Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten
Simeulue.
b. Produksi X2
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa untuk variabel Produksi
mempunyai nilai thitung> ttabel (68.181>1.73961). Maka H0 ditolak dan H1 diterima,
sehingga secara individual variabel produksi berpengaruh terhadap Pendapatan
petani cengkeh di Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten
Simeulue.
c. Tenaga Kerja X3
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa untuk variabel tenaga kerja
mempunyai nilai thitung< ttabel (0.632>1.73961). Maka H0 diterima dan H1 ditolak,
sehingga secara individual variabel tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap
-
36
Pendapatan petani cengkeh di Gampong Putra Jaya Kecamatan Simeulue Tengah
Kabupaten Simeulue.
4.4.4. Uji Simultan (Uji F)
Untuk melihat hubungan antara variabel Harga X1, Produksi X2 dan
Tenaga kerja X3 terhadap Produksi cengkeh secara serentak dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel. 7
Uji Signifikan Simultan (Uji F)
ANOVA df SS MS F
Significa
nce F.
1 Regression 3 69797743030187400.000 23265914343395820.000 1680.144 0.000(a)
Residual 16 221561137903206.300 13847571118950.390
Total 19 70019304168090600.000
Sumber : Hasil Regresi Linear Berganda (diolah) Maret 2015
Berdasarkan hasil uji F pada penelitian ini didapatkan nilai Fhitung Sebesar
1680.144 dengan angka signifikansi (P value) sebesar 0.000, dengan tingkat
signifikansi 95% (α =0,05) angka signifikansi (P value) sebesar 0.000< 0,05.
Atas dasar pertimbangan tersebut, maka H0 ditolak dan H1 diterima, atau berarti
variabel Harga, Produksi dan Tenaga Kerja mempunyai hubungan yang signifikan
secara bersama-sama terhadap pendapatan petani cengkeh.
Hasil pengujian secara simultan diperoleh nilai Fhitung =1680.144
sedangkan Ftabel pada F(0,05) = 2.81 dengan demikian Fhitung>Ftabel, maka kaedah
keputusannya adalah hipotesis nol ditolak dan hipotesis alaternatif diterima pada
taraf 95% artinya bahwa Variabel Harga, Produksi dan Tenaga Kerja berpengaruh
nyata terhadap pendapatan petani cengkeh di area penelitian.
-
37
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji t maka variabel harga mempunyai nilai thitung1.73961). maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga secara individual
variabel harga berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan. Untuk variabel
Produksi mempunyai nilai thitung> ttabel (68.181>1.73961).Maka H0 ditolak dan H1
diterima, sehingga secara individual variabel produksi berpengaruh secara
indivdual terhadap Pendapatan. Sedangkan untuk variabel tenaga kerja
mempunyai nilai thitung2.81). Maka kaedah keputusannya
adalah hipotesis nol ditolak dan hipotesis alaternatif diterima pada taraf 95%
artinya bahwa Variabel Harga, Produksi dan Tenaga Kerja berpengaruh nyata
terhadap pendapatan petani cengkeh di area penelitian.
Sedangkan jika dilihat dari nilai koefesien determinasi (R2) menunjukan
bahwa Hubungan yang diberikan oleh variabel Independent yaitu Harga,
Produksi dan Tenaga Kerja mempengaruhi pendapatan dengan menghasilkan R2
(R square) sebesar 0.996 Persen, yang dapat diartikan bahwa 99,6 persen dapat
dijelaskan oleh variabel Harga, Produksi dan Tenaga Kerja(X). Sedangkan sisanya
sebesar 0,4 persen.
-
38
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan Harga, Produksi
dan Tenaga Kerja mempengaruhi pendapatan cengkeh didaerah penelitian dimana
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa koefesien korelasi Variabel
Independen (harga, produksi dan tenaga kerja) diperoleh R= 0.998 secara
positif menjelaskan terdapat hubungan yang sangat tinggi dan kuat antara
variabel independen (X) terhadap pendapatan (Y) dengan keeratan hubungan
99,8 persen. Dikarenakan apabila Harga, Produksi dan Tenaga Kerja
meningkat maka pendapatan akan meningkat, bergitu juga sebaliknya apabila
Harga, Produksi dan Tenaga Kerja menurun maka pendapatan petani cengkeh
di Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue akan menurun, jadi
pengaruh yang ditimbulkan juga sangat berarti.
2. Berdasarkan perhitungan Analisis Koefesien Korelasi dan Determinasi
Penulis dapat menjelaskan bahwa nilai Koefesien determinasi (R2) adjusted
bernilai 0.996 persen. yang dapat diartiakan bahwa 99,6 persen dapat
dijelaskan oleh variabel Harga, Produksi dan Tenaga Kerja (X). Sedangkan
sisanya sebesar 0,4 persen.
3. Berdasarkan hasil output dari penelitian diatas variabel pendapatan
mempunyai hubungan secara positif terhadap Variabel Harga, Produksi dan
Tenaga Kerja usaha petani cengkeh di Kecamatan Simeulue Tengah
Kabupaten Simeulue. Untuk variabel harga nilai thitung1.73961). produksi nilai thitung1.73961). Maka H0
-
39
ditolak dan H1 diterima, sehingga secara individual variabel Harga, Produksi.
Untuk variabel Tenaga Kerja nilai (0.6322.81 dengan demikian Fhitung>Ftabel, maka kaedah
keputusannya adalah hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima
pada taraf 95% artinya bahwa variable harga X1, produksi X2 dan tenaga kerja
berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani cengkeh di area penelitian.
5.2. Saran
1. Bagi para ptani cengkeh di Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten
Simeulue agar meningkatkan produksi cengkeh sesuai dengan
peningkatkan yang berorietasi pada kebutuhan konsumen agar pendapatan
petani cengkeh lebih baik lagi kedepan.
2. Bagi pemerintah dapat memberikan motivasi terhadap peningkatan kinerja
usaha agar petani cengkeh dapat meningkatkan pendapatannya dan mampu
menutupi permintaan terhadap pasar.
3. Bagi tenaga kerja perlu meningkatkan kemampuan dalam menciptakan
nilai produksi cengkeh yang lebih efesien.
-
40
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Lia. 2007. Ekonomi Pembangunan. Edisi I. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Anoraga, Pandji. 2003. Pengantar Pasar Modal.Cet 4. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Arikonto, Panji. 2001. Psikologi Kerja. Rineka Cipta. Jakarta.
Daniel, Moehar. 2004, Pangantar Ekonomi Pertanian. Cet II. PT Bumi Aksara.
Jakarta.
E. Gumbira Sa’id dan A. Harizt Intan.2004. Manajemen Agribisnis. Cet II. Ghalia
Indonesia. Jakarta.
Gaspersz, Vincent. (2005), Ekonomi Manajerial: Panduan Solusi Masalah Bisnis,
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hartono, Rudi dan F. Rihardi. 2003. Agribisnis Peternakan.Cet, 9. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Hasan, Iqbal. 2007. Pokok-pokok Materi Stastistik 2 (Stastistik Inferensif). PT
Bumi Aksara, Jakarta.
Husaini, Usman, et.al. 2006. Pengantar Statistik. PT. Bumi Aksara. Yogyakarta.
Intan, A. Harizt dan Sa’id, E. Gumbira. 2004. Manajemen Agribisnis. Cet II.
Ghalia Indonesia. Jakarta.
Mankiw N, Gregory. 2006. Teori Makro Ekonomi. Edisi IV. Erlangga. Jakarta.
Nacrowi, Djalal. 2006. Analisis Ekonomi dan Keuangan, Ekonometrika, Jakarta.
Rosyidi, Suherman. 2012, Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan kepada Teori
Ekonomi Mikro dan Makro. Cet 10. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Simatupang, Pantjar. 2003, Petani dan Permasalahan Petani, Rajawali Press,
Jakarta.
Siregar. H dan Suhendi. 2006. Usahatani Cengkeh, Industri Rokok, dan Kebijakan
Kenaikan Harga Jual Eceran Rokok. Makalah yang disampaikan pada
Semiloka Nasional Penanganan Permasalahan Percengkehan di Indonesia,
9 Februari 2006, Jakarta.
Soeharno. 2007. Teori Mikroekonomi. Edisi I. CV Andi Offset.Yogyakarta.
Sukirno, Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan : Proses Masalah,dan Dasar
Kebijakan. Cet II. Kecana Prenada Media Group. Jakarta.
-
41
2008 Mikro Ekonomi : Teori pengantar. Edisi III. Rajawali
Pers. Jakarta.
Supangat, Andi. 2005. Statistika dalam Kajian Deskriptif, Iinferensi dan
Nonparametrik. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Sukirno, Sardono. 2011. Mikroekonomi Teori Pengantar. Edisi III. Cet 26.
Rajawali Pers. Jakarta.
Teguh, Muhammad. 2010. Ekonomi Industri. Cet I. PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
http://firdaaprilianto.blogspot.com diakses 17 Februari 2015
http://economicsjurnal.blogspot.com diakses 17 Februari 2015
http://saptiansimeulueaceh.wordpress.com diakses 17 Februari 2015
http://economicsjurnal.blogspot.com/
-
42
Lampiran 1: Data Input Pendapatan, Harga dan Produksi
Pendapatan (Rp) Harga (Rp) Produksi
(Kg)
Tenaga Kerja
(HOK)
3 4 4 5
60688333 115000 2760 600
28545667 110000 1464 500
41277000 112000 1872 500
46483667 113000 2112 500
49692333 114000 2268 500
47325000 130000 2160 500
55823333 115000 2544 600
47450000 110000 2160 600
24440000 112000 1260 600
46958333 113000 2160 600
22053333 114000 1140 600
22779667 130000 1176 600
22106667 115000 1140 600
48002000 110000 2184 600
47566667 112000 2160 600
21646333 113000 1116 600
54226667 114000 2460 600
56760000 130000 2580 600
48665000 115000 2220 600
20855000 115000 1080 600
-
43
Lampiran 2 Identitas respondens
No Nama
Responden
Alamat
Desa
Umur
(Tahun)
Jenis
Kelamin
Jumlah
KK
(Orang)
Pekerjaan Pendidikan
Pengalaman
Usaha
(Tahun)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Sakyan Arif Putra Jaya 41 Laki-Laki 5 Tani SLTA 15
2 Jaharuddin Putra Jaya 55 Laki-Laki 4 Tani SLTA 10
3 Rismon Putra Jaya 35 Laki-Laki 4 Tani SLTA 9
4 Saldimir Putra Jaya 43 Laki-Laki 4 Tani SD 12
5 Yardian Putra Jaya 42 Laki-Laki 5 Tani SMP 12
6 Ali Rahman Putra Jaya 30 Laki-Laki 3 Tani SMA 10
7 Amrian Putra Jaya 50 Laki-Laki 5 Tani SLTA 12
8 Sadariman Putra Jaya 55 Laki-Laki 6 Tani SLTA 15
9 Husmil Putra Jaya 60 Laki-Laki 7 Tani SLTA 20
10 M. Sair Putra Jaya 50 Laki-Laki 5 Tani SMP 16
11 Din Usman Putra Jaya 50 Laki-Laki 6 Tani SMP 10
12 Mak Kamin Putra Jaya 54 Laki-Laki 6 Tani SD 17
13 Johanis Putra Jaya 45 Laki-Laki 5 Tani SLTA 15
14 Samsuliman Putra Jaya 50 Laki-Laki 6 Tani SD 15
15 Dahliman Putra Jaya 45 Laki-Laki 6 Tani SMP 10
16 Ali Inan Putra Jaya 47 Laki-Laki 5 Tani SLTA 10
17 Jahiruddin Putra Jaya 57 Laki-Laki 6 Tani SD 20
18 Amir Yusuf Putra Jaya 48 Laki-Laki 5 Tani SMP 10
19 Wasir Putra Jaya 43 Laki-Laki 9 Tani SMP 15
20 Asil Putra Jaya 45 Laki-Laki 5 Tani SMA 8
-
44
Lampiran 3 : Hasil Produksi cengkeh
No Nama
Responden
Luas Lahan (Ha)
Jumlah Pohon
Cengkeh (Batang)
Panen dalam Pertahun (Panen)
Masa Produksi
Pertahun (Hari)
Hasil Produksi
(Kg)
Harga Cengkeh Menurut Jenis Per
Kilogramnya
Tingkat Kenaikan dan
(Menurun Harga) (Rp)
Jumlah Hasil
Produksi
yang dijual/tahun
(Rp) Basah
Kering
(Rp)
1 2 3 4 5 6 7 3 4 5 5
1 Sakyan Arif 2 230 1 Kali 60 2760 0 115.000 10000 104.880.000
2 Jaharuddin 1 122 1 Kali 50 1464 0 110.000 10000
55.632.000
3 Rismon 1 156 1 Kali 50 1872 0 112.000 10000
71.136.000
4 Saldimir 1 176 1 Kali 50 2112 0 113.000 10000
80.256.000
5 Yardian 2 189 1 Kali 50 2268 0 114.000 10000
86.184.000
6 Ali Rahman 2 180 1 Kali 50 2160 0 130.000 10000
82.080.000
7 Amrian 2 212 1 Kali 60 2544 0 115.000 10000
96.672.000
8 Sadariman 1 180 1 Kali 60 2160 0 110.000 10000
82.080.000
9 Husmil 2 105 1 Kali 60 1260 0 112.000 10000
47.880.000
10 M. Sair 1 180 1 Kali 60 2160 0 113.000 10000
82.080.000
11 Din Usman 1 95 1 Kali 60 1140 0 114.000 10000
43.320.000
12 Mak Kamin 1 98 1 Kali 60 1176 0 130.000 10000
44.688.000
13 Johanis 1 95 1 Kali 60 1140 0 115.000 10000
43.320.000
14 Samsuliman 2 182 1 Kali 60 2184 0 110.000 10000
82.992.000
15 Dahliman 2 180 1 Kali 60 2160 0 112.000 10000
82.080.000
16 Ali Inan 1 93 1 Kali 60 1116 0 113.000 10000
42.408.000
17 Jahiruddin 2 205 1 Kali 60 2460 0 114.000 10000
93.480.000
18 Amir Yusuf 2 215 1 Kali 60 2580 0 130.000 10000
98.040.000
19 Wasir 2 185 1 Kali 60 2220 0 115.000 10000
84.360.000
20 Asil 1 90 1 Kali 60 1080 0 115.000 10000
41.040.000
-
45
Lampiran 4 : Total Modal yang dikeluarkan.
No Nama
Responden
Total Biaya
Pelengkapan
(Rp) x Penyusutan 3
Tahun
Total Biaya
Bibit
Total Upah yang di
keluarkan
Pertahun (Rp)
Total Modal yang
dikeluarkan
1 2 d c d 3
1 Sakyan Arif 491.667 2.300.000 41.400.000 44.191.667
2 Jaharuddin 368.333 1.098.000 25.620.000 27.086.333
3 Rismon 375.000 1.404.000 28.080.000 29.859.000
4 Saldimir 508.333 1.584.000 31.680.000 33.772.333
5 Yardian 581.667 1.890.000 34.020.000 36.491.667
6 Ali Rahman 555.000 1.800.000 32.400.000 34.755.000
7 Amrian 356.667 2.332.000 38.160.000 40.848.667
8 Sadariman 430.000 1.800.000 32.400.000 34.630.000
9 Husmil 340.000 1.050.000 22.050.000 23.440.000
10 M. Sair 561.667 2.160.000 32.400.000 35.121.667
11 Din Usman 366.667 950.000 19.950.000 21.266.667
12 Mak Kamin 348.333 980.000 20.580.000 21.908.333
13 Johanis 313.333 950.000 19.950.000 21.213.333
14 Samsuliman 410.000 1.820.000 32.760.000 34.990.000
15 Dahliman 313.333 1.800.000 32.400.000 34.513.333
16 Ali Inan 301.667 930.000 19.530.000 20.761.667
17 Jahiruddin 303.333 2.050.000 36.900.000 39.253.333
18 Amir Yusuf 430.000 2.150.000 38.700.000 41.280.000
19 Wasir 545.000 1.850.000 33.300.000 35.695.000
20 Asil 385.000 900.000 18.900.000 20.185.000
-
46
Lampiran : 5
Hasil Pengolahan SPSS
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Pendapatan 188387850.0000 60706066.70805 20
Harga 115600.0000 6426.91708 20
Produksi 1900.8000 568.05574 20
Tenaga Kerja 575.0000 44.42617 20
Correlations
PENDAPAT
AN HARGA PRODUKSI Tenga Kerja
Pearson Correlation Pendapatan 1.000 .266 .977 -.087
Harga .266 1.000 .063 -.018
Produksi .977 .063 1.000 -.078
Tenaga Kerja -.087 -.018 -.078 1.000
Sig. (1-tailed) Pendapatan . .129 .000 .357
Harga .129 . .396 .469
Produksi .000 .396 . .373
Tenaga Kerja .357 .469 .373 .
N Pendapatan 20 20 20 20
Harga 20 20 20 20
Produksi 20 20 20 20
Tenaga Kerja 20 20 20 20
Variables Entered/Removed(b)
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1
Tenaga Keja,
harga,
Produksi(a)
. Enter
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: Pendapatan
Model Summary(b)
Model R R Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error of the
Estimate Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Squar
e
Chan
ge F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 0.998(a) 0.997 0.996 3721232.47311 0.997 1680.144 3 16 0.000 2.560
a Predictors: (Constant), Tenaga Kerja, Harga, Produksi
b Dependent Variable: Pendapatan
-
47
ANOVA(b)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 69797743030187400.000 3 23265914343395820.000 1680.144 .000(a)
Residual 221561137903206.300 16 13847571118950.390
Total 70019304168090600.000 19
a Predictors: (Constant), Tenaga Kerja, Harga, Produksi
b Dependent Variable: Pendapatan
Coefficients(a)
Mo
del Unstandardized Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s t Sig. 95% Confidence Interval for B
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) 224130142.671 19303402.918 11.611 0.000 -265051528.809 -183208756.533
Harga 1935.886 133.110 0.205 14.543 0.000 1653.705 2218.067
Produksi 102973.217 1510.289 0.964 68.181 0.000 99771.546 106174.887
Tenaga Kerja 2177.317 9276.241 0.109 .632 0.536 53041.000 28686.489
a Dependent Variable: Pendapatan
Coefficient Correlations(a)
Model Tenaga Kerja Harga Produksi
1 Correlations Tenga Kerja 1.000 .014 .077
Harga .014 1.000 -.062
Produksi .077 -.062 1.000
Covariances Tenga Kerja 371573483.690 34929.992 2229610.759
Harga 34929.992 17718.319 -12418.204
Produksi 2229610.759 -12418.204 2280973.760
a Dependent Variable: Pendapatan
Collinearity Diagnostics(a)
Model Dimension Eigenvalue
Condition
Index
Variance Proportions
(Constant) HARGA PRODUKSI
TENAGA
KERJA
1 1 3.934 1.000 .00 .00 .00 .00
2 .061 8.055 .00 .00 .97 .01
3 .004 29.713 .02 .24 .02 .75
4 .001 57.186 .98 .76 .01 .24
a Dependent Variable: Pendapatan
-
48
Residuals Statistics(a)
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 102236736.0000 285899584.0000 188387850.0000 60609944.91535 20
Std. Predicted Value -1.421 1.609 .000 1.000 20
Standard Error of
Predicted Value 1096671.87500 2520904.50000 1612707.90515 421385.47979 20
Adjusted Predicted Value 101615256.0000 280468864.0000 188418083.4504 60020467.05176 20
Residual -10353526.0000 8220411.0000 .0000 3414837.11489 20
Std. Residual -2.782 2.209 .000 .918 20
Stud. Residual -3.696 2.847 -.003 1.171 20
Deleted Residual -18270724.0000 13651150.0000 -30233.4504 5605096.09895 20
Stud. Deleted Residual -9.359 3.924 -.232 2.362 20
Mahal. Distance .700 7.770 2.850 2.106 20
Cook's Distance .000 2.612 .213 .638 20
Centered Leverage Value .037 .409 .150 .111 20
a Dependent Variable: Pendapatan
-
49
CHARTS
Scatterplot
Dependent Variable: Pendapatan
Regression Adjusted (Press) Predicted Value
3000000002000000001000000000
Pe
nd
ap
ata
n
300000000
200000000
100000000
0
Regression Standardized Residual
2.00
1.50
1.00
.50
0.00
-.50
-1.00
-1.50
-2.00
-2.50
-3.00
Histogram
Dependent Variable:Pendapatan
Fre
qu
en
cy
8
6
4
2
0
Std. Dev = .92
Mean = 0.00
N = 20.00
-
50
Lampiran : 6
Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267