QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012...

23
1 QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI SIMEULUE, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam pemberian izin mendirikan bangunan Pemerintah Kabupaten memerlukan sumber pendapatan yang mampu mendukung peningkatan pelayanan dibidang Izin Mendirikan Bangunan; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 142 dan Pasal 156 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pemerintah Kabupaten berwenang untuk memungut Retribusi atas Izin Mendirikan Bangunan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu membentuk Qanun Kabupaten Simeulue tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 2. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Simeulue (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3897); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 5. Undang-Undang……

Transcript of QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012...

Page 1: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

1

QANUN KABUPATEN SIMEULUENOMOR 23 TAHUN 2012

TENTANG

RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIMATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI SIMEULUE,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepadamasyarakat dalam pemberian izin mendirikan bangunanPemerintah Kabupaten memerlukan sumber pendapatanyang mampu mendukung peningkatan pelayanandibidang Izin Mendirikan Bangunan;

b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 142 dan Pasal 156ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentangPajak Daerah dan Retribusi Daerah Pemerintah Kabupatenberwenang untuk memungut Retribusi atas IzinMendirikan Bangunan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudpada huruf a dan huruf b perlu membentuk QanunKabupaten Simeulue tentang Retribusi Izin MendirikanBangunan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3209);

2. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 1999 tentang

Pembentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten

Simeulue (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

176, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3897);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentangBangunan Gedung (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4247);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan LembaranNegara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah keduakalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

5. Undang-Undang……

Page 2: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

2

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 TentangPemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4633);

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang PenataanRuang ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007Nomor 68 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4725);

8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang PajakDaerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5049);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentangPeraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 28 Tahun2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010tentang Pedoman Pemberian Izin Mendirikan Bangunan;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (BeritaNegara Republik Indonesia tahun 2011 nomor 694;

12. Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2011 tentang Tata CaraPembentukan Qanun (Lembaran Daerah Aceh Tahun2011 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah AcehNomor 38).

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN SIMEULUE

danBUPATI SIMEULUE

MEMUTUSKAN

Menetapkan: QANUN TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKANBANGUNAN.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Qanun ini yang dimaksud dengan :1. Kabupaten adalah Kabupaten Simeulue.2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten

Simeulue.3. Bupati adalah Bupati Simeulue.4. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu dalam

bidang retribusi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Badan……..

Page 3: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

3

5. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yangmerupakan kesatuan baik yang melakukan usahamaupun yang tidak melakukan usaha yang meliputiPerseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, perseroanlainnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau BadanUsaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama dan dalambentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun,persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa,organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya,lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrakinvestasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

6. Retribusi perizinan tertentu adalah retribusi ataskegiatan Pemerintah Kabupaten dalam rangkapemberian izin kepada orang pribadi atau badan yangdimaksud untuk pembinaan, pengaturan pengendaliandan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang,penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana,sarana atau fasilitas tertentu guna melindungikepentingan umum dan menjaga kelestarianlingkungan.

7. Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disebutIMB adalah izin yang diberikan oleh PemerintahKabupaten kepada orang pribadi atau badan untukmendirikan bangunan/membangun baru,rehabilitasi/renovasi, dan/atau memugar dalam rangkamelestarikan bangunan sesuai dengan persyaratanadministrasi dan persyaratan teknis.

8. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah bilangan pokokatas perbandingan antara luas dasar bangunanterhadap luas persil/kavling/blok peruntukan.

9. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah bilangan pokokperbandingan antara luas lantai keseluruhan lantaibangunan terhadap persil/kavling/blok peruntukan.

10. Koefisien Ketinggian Bangunan (KKB) adalah tinggibangunan diukur dari permukaan tanah sampai dengantitik teratas dari bangunan tersebut.

11. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnyadisebut retribusi adalah pembayaran atas pemberianizin mendirikan bangunan oleh Pemerintah Kabupatenkepada orang pribadi atau badan, termasuk merubahbangunan.

12. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yangmenurut peraturan perundang-undangan retribusidiwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi,termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu.

13. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentuyang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusiuntuk memanfaatkan Izin Mendirikan Bangunan.

14. Bangunan adalah bangunan gedung dan bangunanbukan gedung;

15. Bangunan……..

Page 4: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

4

15. Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaankonstruksi yang menyatu dengan tempatkedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yangberfungsi sebagai tempat manusia melakukankegiatannya, baik untuk hunian tempat tinggal,kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial,budaya, maupun kegiatan khusus.

16. Bangunan bukan gedung adalah suatu perwujudan fisikhasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengantempat kedudukannya berada di atas dan/atau didalam tanah dan/atau air, yang tidak digunakan untuktempat hunian atau tempat tinggal.

17. Mendirikan bangunan adalah pekerjaan melaksanakanbangunan secara fisik seluruhnya atau sebagiantermasuk bangunan jalan, jembatan, pendirian tiangtelephon/listrik, penanaman kabel tanam telephon,perpipaan, tower dan lain-lain baik yang berdiri di atastanah maupun yang tertanam di dalam tanah.

18. Merubah Bangunan adalah pekerjaan mengganti danatau menambah bangunan yang ada, termasukpekerjaan membongkar yang berhubungan denganpekerjaan mengganti bagian bangunan tersebut.

19. Garis Sempadan adalah garis khayal yang ditarik padajarak tertentu sejajar dengan as jalan, as sungai sesuaidengan ketentuan yang merupakan batas antara bagiankapling atau pekarangan yang boleh dan tidak bolehdibangun suatu bangunan.

20. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnyadisingkat SKRD adalah surat ketetapan retribusi yangmenentukan besarnya jumlah pokok retribusi yangterutang.

21. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang BayarTambahan, yang selanjutnya disingkat SKRDKBTadalah surat keputusan yang menentukan tambahanatas jumlah retribusi yang telah ditetapkan.

22. Surat Tagihan Retrebusi Daerah, yang selanjutnyadisingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihanretribusi dan/atau saksi administrasi berupa bungadan/atau denda.

23. Surat Keputusan Keberatan adalah keputusan ataskeberatan terhadap SKRD atau dokumen lain yangdipersamakan, SKRDKBT dan SKRDLB yang diajukanoleh Wajib Retribusi.

24. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untukmencari, mengumpulkan dan mengolah data dan atauketerangan lainnya dalam rangka pengawasankepatuhan kewajiban retribusi berdasarkan peraturanperundang-undangan Retribusi Daerah.

25. Penyidikan........

Page 5: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

5

25. Penyidikan tindak pidana di bidang retribusi adalahserangkaian tindakan yang dilakukan oleh PenyidikPegawai Negeri Sipil yang selanjutnya dapat disebutPenyidik, untuk mencari serta mengumpulkan buktiyang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang retribusi yang terjadi serta menemukantersangkanya.

BAB IINAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI

Pasal 2

Dengan nama Retribusi Izin Mendirikan Bangunandipungut retribusi sebagai pembayaran atas Pemberian Izinuntuk Mendirikan Bangunan.

Pasal 3

(1) Objek Retribusi Izin Mendirikan Bangunan adalahsetiap pemberian Izin Mendirikan Bangunan olehBupati kepada orang pribadi atau badan yang meliputi:a. Bangunan gedung;b. Bangunan bukan gedung.

(2) Pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi kegiatan peninjauan desain dan pemantauanpelaksana pembangunannya agar tetap sesuai denganrencana teknis bangunan dan rencana tata ruang,dengan tetap memperhatikan koefisien dasar bangunan(KDB), koefisien luas bangunan (KLB), koefisienketinggian bangunan (KKB), dan pengawasanpenggunaan bangunan yang meliputi pemeriksaandalam rangka memenuhi syarat keselamatan bagi yangmenempati bangunan tersebut.

(3) Bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berfungsi sebagai:a. Hunian;b. Keagamaan;c. Usaha;d. Sosial dan budaya;e. Ganda/campuran.f. Bangunan khusus

(4) Fungsi hunian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf a terdiri atas bangunan gedung hunian tinggalsederhana dan rumah tinggal tidak sederhana.

(5) Fungsi Keagamaan sebagaimana dimaksud pada ayat(2) huruf b terdiri atas mesjid/mushola dan bangunanpelengkap keagamaan lainnya;

(6) Fungsi usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf c terdiri atas perkantoran komersil, pasarmodern, ruko, rukan, mal/supermarket, hotel, restoran,dan lain sejenisnya;

(7) Fungsi……..

Page 6: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

6

(7) Fungsi sosial dan budaya sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf d terdiri atas bangunan olahraga,bangunan pemakaman, bangunankesenian/kebudayaan, bangunan pasar tradisional,bangunan terminal/halte bus, bangunan pendidikan,bangunan kesehatan, kantor pemerintahan, bangunanpanti jompo, panti asuhan, dan lain sejenisnya;

(8) Fungsi ganda/campuran sebagaimana pada ayat (2)huruf e terdiri atas hotel, apartemen, mal/shoppingcenter, sport hall, dan/atau hiburan;

(9) Bangunan fungsi khusus sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf f terdiri dari Bangunan Pabrik/industridan tower,menara.

Pasal 4

Bangunan bukan gedung sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 ayat (1) huruf b terdiri atas:a. pelataran untuk parkir, lapangan tenis, lapangan basket,

lapangan golf dan lain sejenisnya;b. pondasi, pondasi tangki, dan lain-lain sejenisnya;c. pagar tembok/besi dan tanggul/turab, dan lain-lain

sejenisnya;d. septic tank/bak penampungan bekas air kotor, dan lain-

lain sejenisnya;e. sumur resapan dan lain-lain sejenisnyaf. teras tidak beratap atau tempat pencucian, dan lain-lain

sejenisnya;g. dinding penahan tanah, dan lain-lain sejenisnya;h. jembatan penyeberangan orang; jembatan jalan

perumahan dan lain-lain sejenisnya;i. penanaman tangki, landasan tangki, bangunan

pengolahan air, gardu listrik, gardu telepon, tianglistrik/telepon, dan lain-lain sejenisnya;

j. kolam renang, kolam ikan air deras, dan lain-lainsejenisnya; dan;

k. gapura, bangunan reklame, monumen dan lain-lainsejenisnya.

Pasal 5

Tidak termasuk objek retribusi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 3 adalah pemberian izin untuk bangunan milikPemerintah dan Pemerintah Daerah.

Pasal 6

Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yangmemperoleh Izin Mendirikan Bangunan dari PemerintahKabupaten.

BAB………

Page 7: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

7

BAB IIIGOLONGAN RETRIBUSI

Pasal 7

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan digolongkan sebagaiRetribusi Perizinan Tertentu.

BAB IVCARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA

Pasal 8

(1) Tingkat Penggunaan Jasa Izin Mendirikan Bangunandiukur dengan rumus yang didasarkan atas faktor luaslantai bangunan, ketinggian bangunan dan rencanapenggunaan bangunan.

(2) Faktor-faktor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan bobot (koefisien).

(3) Besarnya koefisien sebagaimana pada ayat (1) diberikanbobot sebagai berikut :

a. Koefisien Luas Bangunan (KLB)

b. Koefesien Ketinggian Bangunan (KKB)

c. Koefesien………

No Luas Bangunan Koefisien

1 Bangunan dengan luas s/d 100 M2 1,002 Bangunan dengan luas s/d 250 M2 1,503 Bangunan dengan luas s/d 500 M2 2,504 Bangunan dengan luas s/d 1000 M2 3,505 Bangunan dengan luas s/d 2000 M2 4,006 Bangunan dengan luas s/d 3000 M2 4,507 Bangunan dengan luas s/d 4000 M2 5,00

No Ketinggian Bangunan Koefisien

1 Bangunan 1 Lantai 1,002 Bangunan 2 Lantai 1,503 Bangunan 3 Lantai 2,504 Bangunan 4 Lantai 3,505 Bangunan 5 Lantai 4,00

Page 8: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

8

c. Koefesien Guna Bangunan

BAB VPRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIFPasal 9

(1) Prinsip dan sasaran penetapan tarif retribusi didasarkanpada tujuan untuk menutup sebagian atau sama denganbiaya pembinaan dan penyelenggaraan pemberian izin.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputibiaya pengecekan dan pengukuran lokasi, biaya advisplanning dan pemetaan situasi, biayapenelitian/pemeriksaan konstruksi, dan biayatransportasi dalam rangka pengawasan danpengendalian.

BAB VISTRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

Pasal 10

(1) Tarif ditetapkan seragam untuk semua bangunan.(2) Tarif retribusi untuk bangunan ditetapkan sebesar Rp.

2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) per m² (meterpersegi) luas lantai bangunan.

(3) Tarif retribusi untuk bangunan bukan gedung ditetapkansebesar Rp. 500,- (lima ratus rupiah) per m’ (per meterlari) panjang bangunan pagar.

(4) Tarif retribusi untuk basement (lantai dasar) bangunanadalah sama dengan besar tarif retribusi yang dihitunguntuk lantai satu bangunan sesuai dengan fungsinya.

Pasal……..

No Guna Bangunan Koefisien

1 Bangunan Sosial 0,502 Bangunan Perumahan/Hunian 1,003 Bangunan Fasilitas Umum 1,004 Bangunan Pendidikan 1,005 Bangunan Kelembagaan/Kantor 1,506 Bangunan Perdagangan dan jasa 2,007 Bangunan Industri 2,008 Bangunan Khusus 2,509 Bangunan Campuran 2,7510 Bangunan Lain- lain. 3,00

Page 9: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

9

Pasal 11

(1) Besar retribusi yang harus dibayar setiap orang pribadiatau badan yang memperoleh jasa penyelenggaraan izindihitung dengan cara mengalikan tarif retribusisebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dengan tingkatpenggunaan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8(koefesien luas x koefesien tingkat x koefesien gunabangunan).

(2) Besar retribusi untuk penanaman tangki, landasantangki, gardu listrik, gardu telepon, tiang listrik, tiangtelepon dan sejenisnya dihitung berdasarkan luaspemakaian tanah dikalikan dengan koefesien (koefesienluas x koefesien tingkat x koefisien guna bangunan);

(3) Besar retribusi Gapura, bangunan reklame, monumentdan lain-lain sejenisnya dihitung berdasarkan luas arealyang digunakan dikalikan dengan koefesien (koefesienluas x koefesien tingkat x koefesien guna bangunan).

Pasal 12

Besar tarif retribusi untuk rehabilitasi/renovasi bangunanadalah 50 % (lima puluh perseratus) dari besarnya tarifretribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10.

BAB VIIWILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 13

Retribusi yang terutang dipungut di wilayah Kabupaten.

BAB VIIIMASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG

Pasal 14

Masa Retribusi adalah seumur bangunan.

Pasal 15

Saat terutangnya retribusi adalah pada saat diterbitkannyaSKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

BAB IXPENETAPAN RETRIBUSI

Pasal 16

(1) Pejabat yang ditunjuk atas nama Bupati menerbitkanSKRD dan STRD untuk penetapan dan penagihanretribusi.

(2) Bentuk, isi, serta tata cara penerbitan SKRD ataudokumen lain yang dipersamakan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.

BAB………

Page 10: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

10

BAB XTATA CARA PEMUNGUTAN

Pasal 17

(1)Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.(2)Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau

dokumen lain yang dipersamakan.

BAB XISANKSI ADMINISTRASI

Pasal 18

Dalam hal wajib Retribusi tidak membayar tepat waktuatau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasiberupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dariretribusi yang terutang atau kurang bayar dan ditagihdengan menggunakan STRD.

BAB XIITATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 19

(1)Pembayaran retribusi yang terutang dilunasi sekaligus.(2)Retribusi yang terutang dilunasi selambat-lambatnya 14

(empat belas) hari sejak diterbitkannya SKRD ataudokumen lain yang dipersamakan dan STRD.

(3)Tata cara pembayaran, penyetoran dan tempatpembayaran retribusi diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XIIITATA CARA PENAGIHAN

Pasal 20

(1)Pengeluaran surat teguran/peringatan/surat lainnyayang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaanpenagihan retribusi dikeluarkan setelah 7 (tujuh) harisejak jatuh tempo pembayaran.

(2)Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal suratteguran/peringatan/ surat lainnya yang sejenis, WajibRetribusi harus melunasi retribusi yang terutang.

(3)Surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikeluarkan oleh Pejabat yang ditunjuk.

BAB XIVKEBERATAN

Pasal 21

(1)Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanyakepada Bupati atau Pejabat yang ditunjuk atas SKRDatau dokumen lain yang dipersamakan, SKRKDBT danSKRDLB.

(2)Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasaIndonesia dengan disertai alasan-alasan yang jelas.

(3) Dalam……..

Page 11: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

11

(3)Dalam hal Wajib Retribusi mengajukan keberatan atasketetapan retribusi, Wajib Retribusi harus dapatmembuktikan ketidakbenaran ketetapan retribusitersebut.

(4)Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu palinglama 2 (dua) bulan sejak SKRD atau dokumen lain yangdipersamakan, SKRKDBT dan SKRDLB diterbitkan,kecuali apabila Wajib Retribusi tertentu dapatmenunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapatdipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.

(5)Keberatan yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) tidakdianggap sebagai Surat Keberatan, sehingga tidakdipertimbangkan.

(6)Pengajuan keberatan tidak menunda kewajibanmembayar retribusi dan pelaksanaan penagihanretribusi.

Pasal 22

(1)Bupati dalam jangka waktu tertentu paling lama 6(enam) bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterimaharus memberi keputusan atas keberatan yangdiajukan.

(2)Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupamenerima seluruhnya atau sebagian, menolak, ataumenambah besarnya retribusi terutang.

(3)Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat(1) telah lewat dan Bupati tidak memberikan suatukeputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggapdikabulkan.

BAB XVPENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN

Pasal 23

(1) Atas kelebihan pembayaran retribusi, Wajib Retribusidapat mengajukan permohonan pengembalian kepadaBupati.

(2) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulansejak diterimanya permohonan kelebihan pembayaranretribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harusmemberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat(2) telah dilampaui dan Bupati tidak memberikan suatukeputusan, permohonan pengembalian kelebihanretribusi dianggap dikabulkan dan SKRDDLB harusditerbitkan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu)bulan.

(4) Apabila Wajib Retribusi mempunyai utang retribusilainnya, kelebihan pembayaran retribusi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) langsung diperhitungkan untukmelunasi terlebih dahulu utang retribusi tersebut.

(5) Pengembalian……..

Page 12: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

12

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran retribusisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalamjangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejakditerbitkannya SKRDLB.

(6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran retribusidilakukan setelah lewat jangka waktu 2 (dua) bulan,Bupati memberikan imbalan sebesar 2% (dua persen)sebulan atas kelambatan pembayaran kelebihanretribusi.

Pasal 24

(1) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaranretribusi diajukan secara tertulis kepada Bupati dengansekurang-kurangnya menyebutkan:a. nama dan alamat Wajib Retribusi;b. masa retribusi;c. besarnya kelebihan pembayaran; dand. alasan yang singkat dan jelas;

(2) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaranretribusi disampaikan secara langsung atau melaluipos tercatat.

(3) Bukti penerimaan oleh Pejabat atau bukti pengirimanpos tercatat merupakan bukti saat permohonanditerima oleh Bupati.

Pasal 25

(1)Pengembalian kelebihan retribusi dilakukan denganmenerbitkan Surat Perintah Membayar KelebihanRetribusi.

(2)Apabila kelebihan retribusi diperhitungkan denganutang retribusi lainnya, sebagimana dimaksud dalamPasal 22 ayat (4), pembayaran dilakukan dengan carapemindahbukuan dan bukti pemindahbukuan berlakusebagai bukti pembayaran.

BAB XVIPENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN

RETRIBUSIPasal 26

(1)Bupati dapat memberikan pengurangan dan/ataukeringanan retribusi IMB berdasarkan kriteria :a. bangunan fungsi sosial dan budaya; danb. bangunan fungsi hunian bagi masyarakat

berpenghasilan rendah, tertimpa bencana alamdan/atau kerusuhan.

(2) Bupati dapat memberikan pembebasan retribusi IMBberdasarkan kriteria :a. bangunan fungsi keagamaan;b. bangunan bukan gedung sebagai sarana dan

prasarana umum yang tidak komersial.(3) Tata........

Page 13: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

13

(3)Tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasanretribusi diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XVIIKEDALUWARSA PENAGIHAN

Pasal 27

(1) Hak untuk melakukan penagihan retribusi menjadikedaluarsa setelah lampau waktu 3 (tiga) tahunterhitung sejak saat terutangnya retribusi, kecualiapabila Wajib Retribusi melakukan tindak pidana dibidang retribusi.

(2) Kedaluarsa penagihan retribusi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) tertangguh apabila :a. diterbitkannya Surat Teguran dan Surat Paksa,

atau;b. ada pengakuan utang pajak dan Wajib Retribusi

baik langsung maupun tidak langsung.(3) Dalam hal diterbitkan Surat Teguran dan Surat

Paksa sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) hurufa, kadaluarsa penagihan dihitung sejak tanggalpenyampaian Surat Paksa tersebut.

(4) Pengakuan utang retribusi secara langsungsebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf badalah Wajib Retribusi dengan kesadarannyamenyatakan masih mempunyai utang retribusi danbelum melunasinya kepada Pemerintah Daerah.

(5) Pengakuan utang secara tidak langsungsebagaimana dimaksud pada ayat (2) hurut b dapatdiketahui dari pengajuan permohonanangsuran/penundaan pembayaran dan permohonankeberatan oleh Wajib Retribusi.

Pasal 28

(1) Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi

karena hak untuk melakukan penagihan sudah

kedaluwarsa dapat dihapuskan.

(2) Bupati menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang

Retribusi yang sudah kedaluwarsa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1).

(3) Tata cara penghapusan piutang Retribusi yang sudah

kedaluwarsa diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB………

Page 14: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

14

BAB XVIIIKETENTUAN PIDANA

Pasal 29

(1) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannyasehingga merugikan Keuangan Daerah diancam pidanakurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana dendapaling banyak 3 (tiga) kali jumlah retribusi terhutangyang tidak atau kurang bayar.

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah pelanggaran.

BAB XIXPENYIDIKAN

Pasal 30

(1)Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkunganPemerintah Kabupaten diberi wewenang khusus sebagaiPenyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana diBidang Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara Pidana.

(2)Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat(1) adalah:a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti

keterangan atau laporan berkenaan dengan tindakpidana di bidang Retribusi Daerah agar keteranganatau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas;

b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keteranganmengenai orang pribadi atau badan tentangkebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungandengan tindak pidana Retribusi Daerah tersebut;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orangpribadi atau badan sehubungan dengan tindakpidana di bidang Retribusi Daerah;

d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dandokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindakpidana di bidang Retribusi Daerah.

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkanbahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadapbahan bukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangkapelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah;

g. menyuruh berhenti dan atau melarang seseorangmeninggalkan ruangan atau tempat pada saatpemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksaidentitas orang dan atau dokumen yang dibawasebagaimana dimaksud pada huruf e;

h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindakpidana Retribusi Daerah;

i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dandiperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. menghentikan…….

Page 15: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

15

j. menghentikan penyidikan;k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk

kelancaran;l. penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah

menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

(3)Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memberitahukan dimulainya penyidikan danmenyampaikan hasil penyidikannya kepada PenuntutUmum, sesuai dengan ketetuan yang diatur dalamUndang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara Pidana.

BAB XXKETENTUAN PENUTUP

Pasal 31

Dengan berlakunya Qanun ini, maka Qanun KabupatenSimeulue Nomor 12 Tahun 2002 tentang Retribusi IzinMendirikan Bangunan (Lembaran Daerah KabupatenSimeulue Nomor 13 seri E Nomor 4) dan QanunKabupaten Simeulue Nomor 2 Tahun 2006 tentangPerubahan atas Qanun Kabupaten Simeulue Nomor 12Tahun 2002 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunandicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 32

Qanun ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Qanun ini dengan penempatan dalamLembaran Daerah Kabupaten.

Ditetapkan di Sinabangpada tanggal 06 November 2012 M

21 Dzulhijjah 1433 H

BUPATI SIMEULUE

RISWAN. NS

Diundangkan di Sinabangpada tanggal 06 November 2012 M

21 Dzulhijjah 1433 H

SEKRETARIS DAERAH

NASKAH BIN KAMAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2012NOMOR 23

Page 16: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

16

PENJELASAN

ATAS

QANUN KOTA BANDA ACEHNOMOR .... TAHUN 2010

TENTANG

RETRIBUSI IMB

I. UMUMKota Banda Aceh sebagai kota jasa yang menjadi pusat

pelayanan dan ibu kota Provinsi Aceh dewasa ini sedang giat-giatnyamelakukan berbagai kegiatan pembangunan, baik pembangunanbangunan gedung milik pemerintah, perorangan maupun swastadengan berbagai fungsi peruntukannya. Untuk mengantisipasi danmengendalikan laju pembangunan ini, maka Pemerintah Kota BandaAceh selaku administrator pembangunan di Ibukota Provinsi yangpaling ujung di wilayah Barat Republik Indonesia berupaya melakukanpembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan pembangunantersebut. Salah satu upaya yang dilakukan tersebut adalah melaluipenerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Dengan adanya IMBruang kota akan dapat dimanfaatkan secara optimal, berdaya guna danberhasil guna, dalam hal ini IMB menjadi alat untuk mengendalikanpemanfaatan ruang dan keteraturan bangunan.

Dalam melakukan berbagai kegiatan pembinaan danpenyelenggaraan pembangunan bangunan gedung harusmemperhatikan kepentingan umum, disamping itu Pemerintah Kotajuga harus berperan aktif untuk mengajak masyarakat dan atau pihakpembangunan supaya terlebih dahulu mengurus IMB sebelumdidirikannya suatu bangunan dan mensosialisasikan tentangpentingnya IMB untuk mendukung penataan bangunan danlingkungan kota serta sanksi yang dibebankan apabila suatubangunan tidak memiliki IMB.

Agar lancarnya kegiatan pembinaan dan penyelenggaranpembangunan melalui penerbitan IMB perlu didukung oleh retribusiIMB yang ditagih melalui pemohon IMB, yang nantinya uang retribusitersebut akan dijadikan sebagai biaya untuk kegiatan pembinaan danpenyelenggaran IMB. Oleh karena itu sepantasnya bagi setiappemberian iIMB dikenakan kewajiban membayar retribusi. Retribusidikenakan berdasarkan prinsip keadilan, sehingga besarnya retribusiyang dikenakan harus berkorelasi dengan fungsi dan volume bangunanyang dibangun.

Demi terwujudnya ruang kota yang tertib, indah dan teratur,serta mendorong meningkatnya Pendapatan Asli Daerah diwajibkankepada setiap masyarakat dan atau pihak pembangun yang hendakdan mendirikan bangunan atau bangunannya belum memiliki IMB

Page 17: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

17

supaya mengurus IMB. Setiap pembangunan baru, perubahan,perluasan dan pembongkaran gedung diwajibkan memiliki izin dariBupati.

Untuk mewujudkan tertib IMB tersebut, Pemerintah Kotaberwenang dalam melakukan pengawasan terhadap setiap kegiatanpembangunan bangunan gedung, rumah tempat tinggal, fasilitassocial, fasilitas umum, bangunan usaha, dan bangunan lainnya, sertamewajibkan kepada setiap pemilik bangunan yang belum memiliki izinsupaya mengurus IMB terhadap bangunan tersebut.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1Cukup jelas

Pasal 2Wewenang untuk mengatur dan mengendalikan serta mengawasikegiatan pendirian bangunan ada pada Pemerintah Kota.

Pasal 3Cukup jelas

Pasal 4Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelasAyat (4)

Cukup jelas

Pasal 5Cukup jelas

Pasal 6Pemegang IMB adalah orang/badan usaha atau pemilik IMByang namanya tertera pada Surat IMB (SIMB).

Pasal 7Cukup jelas

Pasal 8Pengecualian tersebut dimaksudkan terhadap bangunan yangsudah pernah memiliki IMB

Pasal 9Cukup jelas

Pasal 10Ayat (1)

Pembongkaran bangunan dapat dilakukan terhadapkeseluruhan bangunan atau sebagian sesuai dengantingkat penyimpangan bangunan tersebut terhadap IMBatau ketentuan yang telah ditetapkan.

Page 18: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

18

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 11Cukup jelas

Pasal 12Cukup jelas

Pasal 13Sebelum IMB diterbitkan, Tim Teknis dari Pemerintah Kotamelakukan pemasangan patok (bouwplank) terlebih dahulu, danapabila sudah sesuai dengan pemasangan patok dengan gambarKeterangan Situasi Bangunan (KSB) yang dikeluarkan olehDinas Teknis, maka SIMB tersebut baru dapat diberikan kepadayang bersangkutan.

Pasal 14Cukup jelas

Pasal 15Cukup jelas

Pasal 16Cukup jelas

Pasal 17Cukup jelas

Pasal 18Cukup jelas

Pasal 19Ayat (1)

Indeks per meter luas lantai adalah merupakan nilaiindeks terintegrasi yang dipakai untuk menghitunganbesarnya tarif IMB yang dikenakan kepada wajib retribusi.Nilai indeks terintegrasi tersebut berbeda untuk setiapfungsi, klasifikasi, parameter dan jangka waktupenggunaan terhadap bangunan yang dikenakan IMB.

Ayat (2)f) Menara komersial seperti tower BTS, tower radio swasta,

dan tower untuk kepentingan komersial lainnyadikelompokkan ke dalam fungsi campuran, hal inimengingat keberadaan tower tersebut dapat berfungsiganda dengan bangunan pendukungnya.

Pasal 20Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Page 19: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

19

Cukup jelas

Pasal 21Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelasAyat (4)

Cukup jelas

Pasal 22Besarnya tarif retribusi dihitung sesuai dengan jumlah lantaibangunan. Tarif retribusi pada lantai 1 (satu) bangunan berbedadengan lantai 2 (dua) dan lantai 3 (tiga) bangunan yangdikenakan IMB. Besarnya tarif retribusi tersebut disesuaikandengan nilai indeks terintegrasi yang ditetapkan untuk setiaplantai bangunan sebagaimana tercantum pada Lampiran I.Apabila bangunan yang dimohon IMB berjumlah 2 (dua) lantaiatau lebih, maka besarnya tarif retribusi dihitung dari jumlahtotal retribusi per setiap lantai bangunan tersebut.

Pasal 23Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasPasal 24

Cukup jelas

Pasal 25Cukup jelas

Pasal 26Cukup jelas

Pasal 27Cukup jelas

Pasal 28Cukup jelas

Pasal 29Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelas

Pasal 30Ayat (1)

Cukup jelas

Page 20: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

20

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 31Cukup jelas

Pasal 32Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelas

Pasal 33Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelas

Pasal 34Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelasAyat (4)

Cukup jelasAyat (5)

Cukup jelasAyat (6)

Cukup jelas

Pasal 35Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelas

Pasal 36Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelasAyat (4)

Cukup jelasAyat (5)

Cukup jelas

Page 21: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

21

Ayat (6)Cukup jelas

Pasal 37Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelas

Pasal 38Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelas

Pasal 39Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelasAyat (4)

Cukup jelas

Pasal 40Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelas

Pasal 41Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelas

Pasal 42Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelas

Pasal 43Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Pasal 44

Page 22: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

22

Cukup jelas

Pasal 45Cukup jelas

Pasal 46Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Pasal 47Cukup jelas

Pasal 48Cukup jelas

Page 23: QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2012 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenSimeulue-2012-23.pdf1 qanun kabupaten simeulue nomor 23 tahun 2012 tentang retribusi

23