Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015

37
Assalamualaiku m Wr.Wb

Transcript of Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015

1. Mekanika Teknik Mesin (Sambungan Las) 2. Kelompok 6 1.M.Nur Huda (21) 2.M.Anas Musalim (22) 3.Nur Alfani Husen (23) 4.Pinki Wahyudi (24) Kelas : X TMP 3 Pembimbing : Pak Suryadi Tahun Ajaran 2014/2015 3. INDIKATOR: 1. Pengertian sambungan 2. Macam macam Sambungan 3. fungsi dan prinsip kerja sambungan las 4. Properti Alat alat Keselamatan Dalam Mengelas 5. Contoh Soal dan Penylesainya 4. PENGERTIAN SAMBUNGAN Mesin atau konstruksi terdiri dari beberapa bagian, yang mana bagian yang satu dengan yang lain akan dihubungkan. Salah satu cara untuk menghubungkan suku bagian-suku bagian tersebut adalah dengan cara memberikan sambungan. Sambungan adalah hasil dari penyatuan beberapa bagian atau konstruksi dengan menggunakan suatu cara tertentu. 5. SAMBUNGAN LAS Mengelas adalah menyambung dua bagian logam dengan cara memanaskan sampai suhu lebur dengan memakai bahan pengisi atau tanpa bahan pengisi. Sistem sambungan las ini termasuk jenis sambungan tetap dimana pada konstruksi dan alat permesinan, sambungan las ini sangat banyak digunakan. Untuk menghitung kekuatan sambungan las ini, disesuaikan dengan cara pengelasannya serta jenis pembebanan yang bekerja pada penampang yang dilas tersebut. 6. Keuntungan sambungan Las dibanding dengan Sambungan Keling dan Sambungan Baut: 1. Kampuh las lebih ringan, hanya sekitar 1 - 1,5% dari berat konstruksi. Untuk sambungan Keling & Baut mempunyai berat 2,5 4 % dari berat konstruksi. 2. Bagian yang akan dilas pada umumnya tidak perlu diberi lapisan lagi, misalnya dengan bahan pelat atau yang sejenis. 3. Lebih efisien, terutama terhadap tegangan tarik, sebab tidak ada lubang yang melemahkan penampang batang tarik Kekurangan pada sambungan las adalah kwalitas sambungan las sangat tergantung pada keahlian juru las. 7. Metode Mengelas ada 3, yaitu: 1. Las Padat a.)Las Tempa (Forge Welding) b.)Las Dingin(Cold Welding) c.)Las Roll (Roll Welding) d.)Las Ledak (Explosion Welding) 1. Las Otogin (Las Gas) 2. Las Listrik Keterangan 1. A.)Las Tempa Pada metode Las Tempa, kedua bagian ujung yang akan disambung dipanaskan mendekati suhu lebur, ditempelkan lalu ditempa atau dipukul berkali-kali sehingga menjadi satu sambungan yang homogen. Untuk sambungan Las Tempa ini tidak menggunakan logam pengisi atau tidak menggunakan bahan tambah. 8. Pengelasan dingin (cold welding, CW) Adalah proses penyambungan logam pada temperatur ruang di bawah pengaruh tekanan. Akibat tekanan, permukaan benda kerja mengalami aliran dan menghasilkan sambungan las. Suatu contoh, kawat dan batang dijepit dalam jepitan khusus kemudian ditekan dengan tekanan yang cukup besar sehingga terjadi aliran plastik pada ujung sambungan. Sebelum penyambungan permukaan dibersihkan terlebih dahulu dengan sikat sehingga terbebas dari lapisan oksida. Beban tekan dapat dilakukan dengan perlahan-lahan atau dengan tumbukan (impak). Pengelasan dingin ini umumnya diterapkan pada aluminium dan tembaga, tetapi kadang-kadang juga diterapkan untuk penyambungan nikel, seng, dan monel. 9. Las Roll(Roll Welding) Termasuk proses pengelasan padat dimana proses penekanannya menggunakan peralatan rol, baik dengan pemanasan dari luar atau tidak.Bila tanpa menggunakan panas dari luar, prosesnya disebut pengelasan rol dingin, sedang bila menggunakan panas dari luar prosesnya disebut pengelasan rol panas. Pengelasan rol biasa digunakan untuk melapisi baja karbon atau baja paduan dengan baja tahan karat agar memiliki ketahanan terhadap korosi, atau untuk membuat dwimetal yang digunakan untuk pengukuran temperatur. 10. Las Ledak (Explosion Welding) Merupakan proses pengelasan padat dimana dua permukaan logam dijadikan satu di bawah pengaruh impak dan tekanan. Tekanan tinggi berasal dari ledakan yang ditempatkan dekat logam.Kadang- kadang bahan pelindung seperti karet, menylubungi panel atas untuk menjcegah kerusakan permukaan. Keseluruhan ditempatkan di atas landasan yang dapat menyerap energi yang terjadi sewaktu operasi penyambungan. 11. 2. Las Otogin (Las Gas) Pada metode dengan Las Otogin, kedua bagian yang akan disambung dipanaskan sampai mendekati titik leburnya menggunakan api yang berasal dari campuran gas asetilin dan gas asam, kemudian pada bagian yang hampir meleleh tersebut diisi dengan lelehan kawat las 12. 3. Las LISTRIK Las busur listrik umumnya disebut las listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut. 13. Intalasi Las Listrik 14. Proses Las Listrik 15. Pengkutuban langsung Pengkutuban terbalik 16. BENTUK-BENTUK KAMPUH LAS Kampuh las adalah bentuk persiapan pada suatu sambungan. Umumnya hanya ada pada sambungan tumpul, namun ada juga pada beberapa bentuk sambungan sudut tertentu, yaitu untuk memenuhi persyaratan kekuatan suatu sambungan sudut. Bentuk kampuh las yang banyak dipergunakan pada pekerjaan las dan fabrikasi logam adalah : 1. Kampuh I (open square butt) 2. Kampuh V (single Vee butt) 3. Kampuh X (duoble Vee butt) 4. Kampuh U (single U butt) 5. Kampuh K/ sambungan T dengan penguatan pada kedua sisi (reinforcemen on T-butt weld ) 6. kampuh J/ sambungan T dengan penguatan satu sisi (single J-butt weld ). 17. Bentuk Kampuh Las: 18. Aplikasi Simbol Las Pada pekerjaan las dan fabrikasi logam gambar kerja sangat memegang peranan penting, terutama tentang simbol las, karena dengan adanya simbol las seorang pekerja akan dapat menentukan konstruksi sambungan yang akan dikerjakan. Oleh karena itu pemahaman tentang simbol- simbol las sangat perlu dikuasai oleh seseorang yang bekerja di bidang las dan fabrikasi logam. 19. Berikut ini adalah macam-macam simbol las secara umum/ dasar yang digunakan dalam berbagai konstruksi pengelasan : 20. KESELAMATAN KERJA PADA BENGKEL LAS BAHAYA SENGATAN LISTRIK (55 85 V) BAHAYA SINAR ULTRA VIOLET DARI CAHAYA LAS BAHAYA PANAS BENDA SAAT ATAU SETELAH PENGELASAN 21. KACA MATA LAS Melindungi mata dan wajah dari sinar ultra violet dan panas pengelasan 22. SARUNG TANGAN LAS Menghindari panas akibat pengelasan (saat memegang benda kerja) 23. SEPATU LAS Melindungi kaki dari olie, dari sengatan listrik dan benda-benda tajam. 24. MASKER LAS Melindungi mata, wajah dari sinar ultar violet dan penciuman dari asap pengelasan 25. APRON Melindungi badan dari panas dan percikan bunga api pengelasan 26. JAKET LAS Melindungi badan dari panas dan percikan bunga api pengelasan 27. KAMAR LAS 28. Contoh Perhitungan Las