Sak CA Mammae Poli

43
PENDAHULUAN Buku Standar Asuhan Keperawatan pasien ini dirancang sebagai model untuk panduan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang aman efektif dan berkualitas. Buku ini terdiri dari beberapa bagian yaitu : I. Definisi dan Patofisiologi : menggambarkan secara singkat mengenai penyakit dan perjalannya. II. Pengkajian terhadap : Tanda dan gejala secara subjektif dan objektif dari pasien. Data Laboratorium : Mengidentifikasi kondisi secara tepat melalui tes laboratorium. Data tes diagnostik : Mengidentifikasi kondisi atau prosedur potensial yang berhubungan dengan komplikasi. III. Penatalaksanaan Medik Teriri dari tindakan-tindakan medik utama. IV Diagnosa keperawatan, hasil yang diharapkan dan rencana tindakan : Pre- tindakan dan post tindakan. V. Implikasi Keperawatan. Terdiri dari : - Pemeriksaan laboratorium yang meliputi diagnosa keperawatan dan implikasi keperawatan. - Tes diagnosa meliputi diagnosa keperawatan dan implikasi keperawatan. - Obat-obatan meliputi : Pemakaian umum, cara kerja, kontra indikasi, pencegahan atau perhatian dan implikasi keperawatan serta jenis obat yang terkait. - Penyuluhan meliputi : Pengetahuan tentang kondisi, diet, obat, aktivitas perawatan diri. Standar Asuhan Keperawatan pasien ini dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan kesinambungan konsistensi dan mutu pelayanan.

Transcript of Sak CA Mammae Poli

Page 1: Sak CA Mammae Poli

PENDAHULUAN

Buku Standar Asuhan Keperawatan pasien ini dirancang sebagai model untuk panduan bagi

perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang aman efektif dan berkualitas.

Buku ini terdiri dari beberapa bagian yaitu :

I. Definisi dan Patofisiologi : menggambarkan secara singkat mengenai penyakit dan

perjalannya.

II. Pengkajian terhadap :

Tanda dan gejala secara subjektif dan objektif dari pasien.

Data Laboratorium : Mengidentifikasi kondisi secara tepat melalui tes laboratorium.

Data tes diagnostik : Mengidentifikasi kondisi atau prosedur potensial yang berhubungan

dengan komplikasi.

III. Penatalaksanaan Medik

Teriri dari tindakan-tindakan medik utama.

IV Diagnosa keperawatan, hasil yang diharapkan dan rencana tindakan : Pre- tindakan dan post

tindakan.

V. Implikasi Keperawatan.

Terdiri dari :

- Pemeriksaan laboratorium yang meliputi diagnosa keperawatan dan implikasi

keperawatan.

- Tes diagnosa meliputi diagnosa keperawatan dan implikasi keperawatan.

- Obat-obatan meliputi : Pemakaian umum, cara kerja, kontra indikasi, pencegahan atau

perhatian dan implikasi keperawatan serta jenis obat yang terkait.

- Penyuluhan meliputi : Pengetahuan tentang kondisi, diet, obat, aktivitas perawatan diri.

Standar Asuhan Keperawatan pasien ini dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan

kesinambungan konsistensi dan mutu pelayanan.

Page 2: Sak CA Mammae Poli

KANKER PAYUDARA

A. Definisi

Kanker payudara adalah tumor ganas pada payudara atau salah satu payudara.

B. Anatomi Fisiologi

Secara garis besar,anatomi fisiologi payudara tersusun atas tiga bagian utama yaitu:

1. korpus / badan payudara/ korpus mammae :

Bagian payudara yang tampak membusung dan besar , secara anatomi ,korpus terdiri atas:

Alveolus yaitu unit terkecil yang memproduksi susu.beberapa lobulus berkumpul

membentuk lobus. Dalam satu payudara wanita terdapat antara 15-20 lobus.

2. Areola:

Bagian yang lebih berpigmen / warna lebih gelap disekeliling puting.

Fungsi kelenjar ini untuk mengeluarkan cairan yang melemaskan dan melindungi

areola sewaktu menyusui.

3. puting/ papilla.

Bagian yang terdapat ditengah-tengah areola . puting susu memiliki ujung-ujung saraf perasa

yang sensitif dan otot polos yang akan berkontraksi bila ada rangsangan.

Pada perempuan dewasa rata-rata berat payudara kurang lebih sekitar 200 gram ,pada

saat hamil , berat ini akan bertambah hingga tiga kali lipat,bahkan saat menyusui

pertambahan beratnya bisa mencapai 4 kali lipat dari normalnya.

Struktur anatomi payudara:

Payudara tersusun atas jaringan lemak dengan berbagai kelenjar yang bertanggung

jawab terhadap produksi susu pada saat hamil dan setelah bersalin. Wanita memiliki

sepasang payudara meskipun sepasang namun keduanya tidak selalu mempunyai ukuran

dan bentuk yang sama.payudara mulai terbentuk lengkap satu atu dua tahun setelah

menstruasi pertama kali.saat hamil payudara akan bertambah besar dan akan mengalami

pengecilan / atropi, pada saat setelah masa menopause

Page 3: Sak CA Mammae Poli

C. Penyebab / Etiologi :

1. Riwayat keluarga:

Beberapa ahli berpendapat bahwa kanker payudara ditularkan secara keturunan.

2. obesitas:

Kegemukan meningkatkan resiko kanker payudara pada wanita pasca menapause sebesar

30 % ini disebabkan karena kelebihan lemak tubuh yang dapat meningkatkan kadar hormon

ekstrogen dan insulin yang menjadi penyebab umum terjadi kanker

3. Umur:

Wanita berusia 50-69 berada dalam kategori yang paling beresiko terutama bagi mereka

yang mengalami menapause terlambat.

4. persalinan:

Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa aktifitas menyusui bayi menggunakan asi dapat

mengurangi resiko kanker payudara pada wanita.

5. Gaya hidup:

Olahraga secara berlebihan dapat juga membuat tubuh menjadi asam sehingga meningkatkan

resiko tumor payudara,merokok dan mengkonsumsi alkohol juga adalah faktor-faktor yang

memicu resiko kanker payudara.

6. HRT / Hormon Therapi:

Wanita yang menggunakan hormon pengganti memiliki resiko sebanyak 66% kanker

bpayudaratapi resikonya bersipat sementara , jika therapi dihentikan.

7. Alat kontrasepsi

Kontrasepsi pil meningkatkan resiko sebanyak seperempat kali lipat tapi karena pengguna

oral kebanyakan wanita muda maka resiko menjadi rendah.

8. Alkohol:

Mengkonsumsi alkohol dapat meninf=gkatkan resiko kanker payudara sebanyak 12%.

Page 4: Sak CA Mammae Poli

D. Patofisiologi :

Kanker payudara sering terjadi pada wanita diatas umur 40-50 tahun. Merupakan

penyakit yang mempunyai banyak faktor terkait dan tergantung pada tempat, lokasi, jaringan

terserang.

Penyebab tidak dapat ditemukan dengan pasti, ada 3 faktor yang dapat mendukung yaitu

hormon, virus, dan genetik.

Kanker payudara dapat menjalar langsung pada struktur tubuh terdekat atau berjarak oleh

emboli sel kanker yang dibawa melalui kelenjar getah bening atau pembuluh darah.

Kelenjar getah bening diaxilla supra claviculla atau mediastinal merupakan tempat

penyebaran pertama sedangkan struktur tubuh lain adalah : Paru, hati, tulang belakang, tulang

pelvis.

Diagnosa dini sangat diperlukan untuk keberhasilan pengobatan dan disgnosa penyakit ini

tergantung dari luasnya daerah yang diserang.

Faktor Resiko Kanker Payudara :

a. Resiko tinggi

- Usia lanjut.

- Anak pertama lahir sesudah berumur 30 tahun.

- Ikatan keluarga dekat (ibu, kakak, bibi dari ibu) menderita kanker payudara.

- Riwayat tumor payudara.

- Diagnosa sebelumnya kanker payudara.

b. Resiko Sedang

- Menstruasi dini (sebelum umur 12 tahun).

- Menopause lambat (sesudah 50 tahun).

- Penggunaan hormon pada gejala menopouse.

- Terkena radiasi berlebihan dibawah umur 35 tahun.

- Mempunyai riwayat kanker uterus, ovarium atau calon

c. Kemungkinan resiko

- Penggunaan reserpin prolacitin dalam waktu lama.

- Kegemukan, konsumsi lemak berlebihan.

- Stress psikologik kronis.

Kanker payudara merupakan massa atau benjolan tunggal, sering terdapat didaerah

kuadran atas bagian luar. Benjolan itu tidak sakit, keras, bentuknya tidak beraturan dan

dapat digerakkan

Page 5: Sak CA Mammae Poli

E. MANIFESTASI KLINIK

1. Gejala klinisnya insidensius, umumnya lesi dan tidak ada nyeri tekan, terikat, dan keras

dengan perbatasan tak teratur, mayoritas terjadi pada kuadran luar atas, lebih sering pada

payudara kiri.

2. Nyeri biasanya terjadi pada tahap akhir, sebagian wanita tidak menunjukkan gejala-

gejala dan tidak mempunyai benjolan yang dapat terapa namun hasil mammogram abnormal

3. Dimpling atau peau d’orange yaitu kondisi yang disebabkan oleh obstruksi sirkulasi

limfatik lapisan dermal.

4. Asimetris dan peninggian payudara yang terkena, retraksi puting susu, payudara sedikit

terikat pada dinding dada, ulserasi, dan metastasis (Smeltzer, 2000)

F. Prognosis:

Terdapat beberapa faktor yang menentukan baik buruknya prognosis pada kanker payudara

antara lain;

Stadium kanker

Status nodus

Gambaran histologi yang makin buruk, maka prognosis juga semakin buruk.

Status menopause dan reseeptor hormonal.

G. Pemeriksaan Diagnostik:

1. Data pemeriksaan diagnostik :

- Foto badan

- Mammography.

- Scanning (axila tomography)

2. Potensial komplikasi

- Injeksi

- Metastase

- Perdarahan

3. Data laboratorium

Darah : Hemoglobin, Hemotokrit, Leukosit.

Carcineom bryonic Antigen (CEA).

Human Chorionic Gonodotropin (HCG

Page 6: Sak CA Mammae Poli

H. . Penatalaksanaan Medik

A. Radiotherapy

B. Kemoterapi

C. Biopsi atau operasi

D. Obat-obatan :

- Anti neoplastik

- Anti emetik

- Antaside

- Cairan infus.

Laboratorium tes:

- Leokosit

- Trombosit

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Kurang pegetahuan berhubungan dengan kurang informasi cara pencegahan dan deteksi dini

kanker payudara.

A. PENGKAJIAN

a. Data Subjektif :

Ada benjolan dipayudara, tidak sakit, letaknya dikuadran atas bagian luar.

Ada pembengkakan dan eritema dipayudara.

Puting susu berubah, kadang keluar cairan.

Merasa tegang tidak berdaya terhadap sakitnya.

Mengeluh mual tidak ada nafsu makan.

Mengungkapkan kekhawatiran tentang adanya penyakitnya.

b. Data Objektif

Benjolan dipayudara tidak sakit dan letaknya dikuadran atas bagian luar.

Puting susu retraksi, kadang keluar cairan.

Edema, eritema, bentuk payudara berubah.

Adenopaty diaxilla

Pada metastase : Nyeri tulang, pleura effusi.

Kelihatan cemas, tegang, cepat marah.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kurang pegetahuan berhubungan dengan kurang informasi cara pencegahan dan deteksi

dini kanker payudara.

Hasil yang diharapkan :

Menyampaikan rasa takut dan faktor resiko yang berhubungan dengan kanker payudara.

Mendemonstrasikan cara memeriksa payudara.

Intervensi :

Page 7: Sak CA Mammae Poli

Kaji kesiapan untuk belajar.

Kaji tingkat kecemasan, observasi prilaku.

Kaji kekhawatiran tentang penyakit kanker payudara.

Beritahu pasien cara mendeteksi tanda dan gejala kanker payudara.

Beritahu frekuensi pemeriksaan baik sendiri maupun mamography.

Observasi ukuran, perbedaan kulit, puting, bentuk , dan lain-lain.

Palpasi payudara dengan cara tepat.

2. Potensial perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake

makanan yang tidak memadai.

Hasil yang diharapkan :

Dapat menghabiskan makanan yang disajikan.

Berat badan pasien tidak turun.

Intervensi :

Kaji nafsu makan pasien dan porsi yang dihabiskan.

Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering (4-6 kali).

Hidang dalam bentuk yang menarik.

Beri makanan yang disukai.

Temani saat makan, libatkan keluarga.

Anjurkan dan ajarkan menarik nafas saat mual.

Beri lingkungan nyaman.

3. Potensial kerusakan integritas kulit berhubungan dengan meningkat kerapuhan kulit.

Hasil yang diharapkan :

Tidak dapat kemerahan atau iritasi.

Kulit kering

Intervensi :

Kaji kulit sekitar payudara dari tanda merah atau iritasi.

Menjaga kulit bersih dan kering.

Monitor tanda-tanda infeksi.

Menggunakan BH yang tidak menekan.

B. RENCANA ASUHAN KEPERAWATN

a. Pemeriksaan laboratorium

1. Carcino Embryonic Antigen serum atau plasma (CEA).

Kecemasan berhubungan dengan kemungkinan keganasan dari hasil tes.

Page 8: Sak CA Mammae Poli

Potensial tidak efektifnya mekanisme penyesuaian berhubungan dengan hasil

pemeriksaan atau pengobatan.

Ketidakmampuan menyesuaikan berhubungan dengan tidak menerima perubahan

status kesehatan.

Impilkasi Keperawatan :

Menjelaskan bahwa pemeriksaan ini sering digunakan untuk manajement

pengobatan kanker tetapi peningkatan CEA tidak selalu menunjukkan adanya

kanker.

Didukung oleh pasien dan keluarga dalam menunggu hasil laboratorium.

Pemberian heparin 2 hari sebelum tes dan tuliskan pada sormuur laboratorium

tanggal dan waktu pemberian dengan tepat.

1. Human Choripaic Gonodoctropin (HCG)

Kecemasan berhubungan dengan hasil pemeriksaan.

Implikasi Keperawatan :

Tanyakan pasien bilamana menstruasi berakhir.

Dengarkan penjelasan pasien.

Beritahu pasien bahwa pemeriksaan ini akan menunjang ketepatan diagnosa.

b. Pemeriksaan Diagnostik

1. Foto dada atau thorax.

2. Mammography

Kecemasan berhubungan dengan kemungkinan kanker dari hasil pemeriksaan.

Perubahan rasa nyaman berhubungan dengan kompresi mamae.

Gangguan konsep diri berhubungan dengan benjolan.

Implikasi Keperawatan :

- Yakinkan bahwa pasien tidak sedang hamil.

- Beri tahu pasien untuk tidak menggunakan minyak, bedak atau deodoran pada

mamea atau dibawah ketiak pada waktu pemeriksaan.

- Tanyakan pasien untuk mengantisipasi benjolan yang ada.

- Beri tahu pasien untuk tidak cemas bila foto tambahan diperlukan.

- Dukung pasien dan biarkan pasien mengungkapkan kecemasan dan ketakutannya.

- Anjurkan pasien untuk memeriksakan sendiri setiap bulan, demonstrasikan

caranya.

3. Nuclear scans (Tulang, Hati)

- Kecemasan berhubungan dengan penggunaan radioaktif isotop.

- Potensial perlukan berhubungan dengan Penggunaan radio nuklir.

- Kurang pengetahuan berhubungan dengan alat yang digunakan (gambar alat).

Implikasi Keperawatan :

Page 9: Sak CA Mammae Poli

- .Jelaskan pada pasien maksud dan tujuan prosedur.

- Dapatkan riwayat singkat tentang tindakan radio isotop yang demam dilakukan,

alergi, kehamilan, menyusui dan obat.

- Jelaskan dosis radiasi yang diberikan.

- Beritahu obat radioaktif yang diberikan tidak akan mempengaruhi keluarga, tamu

dan akan dikeluarkan lagi dari tubuh 6-24 jam.

- Jelaskan bahwa alat akan bergerak keseluruh bagian tubuh yang diperlukan dan

tidak akan merasa apa-apa.

- Beri tahu bahwa tindakan ini memerlukan waktu 30 – 60 menit tergantung

luasnya.

- Beri tahu pasien untuk melepaskan semua perhiasan atau barang dari mual.

- Pasien harus datang tepat waktu dan menjalankan instruksi yang diminta.

- Informasikan dokter bila pasien mengalami perubahan, beri dukungan dan

anjurkan untuk bertanya.

- Tuliskan obat-obatan yang dilarang mengandung iodine.

A. Radiotherapy.

I.Pengkajian

a. Data Subjektif

Menanyakan tujuan dari terapi dan akibatnya.

Mengeluh sukar tidur.

b. Data Objektif

Kulit daerah radiasi : erietema, pruritis, edema, kulit kering, hiperpigmentasi,

aritrophy dan nyeri.

Mual

Muntah

Anorexsia

Berat badan menurun.

Cepat lelah.

Meningkatkan kepekaan terhadap infeksi.

c. Data laboratorium

Darah lengkap

Thrombosit

Elektrolit.

d. Potensial komplikasi

Infeksi

Anemia

II. Penatalaksanaan Medik.

Antiemetik

Page 10: Sak CA Mammae Poli

IV atau intervena terapi

Antibiotik

Diagnosa Keperawatan, hasil yang diharapkan atau evaluasi dan rencana

tindakan.

a. Pra – Radioterapi

1. Kecemasan yang berhubungan dengan tindakan pengobatan radio therapy

Hasil yang diharapkan :

- Menyatakan cemas dengan pengobatan yang akan dialami.

- Mengerti maksud dari prosedur yang harus dilakukan.

Intervena

- Kolaborasi dengan dokter untuk menjelaskan prosedur dan manfaat

pengobatan pada pasien.

- Dorong untuk mendiskusikan rasa cemas, ketidakjelasan dan persepsi yang

salah tentang pengobatan.

- Jelaskan daerah yang akan diradiasi.

- Jelaskan prosedur dan apa yang harus dilakukan oleh pasien.

- Prosedur tidak menyakitkan tetapi pasien harus menjaga posisi sesuai

dengan therapy minimal 10 menit atau lebih.

b. Post – radioterapi.

1. Potensial kerusakan integritas kulit berhubungan dengan akibat tindakan radiasi.

Hasil yang diharapkan

Mencegah atau mengurangi masalah kulit yang mungkin timbul

Intervensi

- Jelaskan pentingnya menghindari dari orang yang terkena infeksi.

- Diskusikan tanda dan gejala infeksi : Demam, merah, nyeri iritasi.

- Jelaskan pentingnya menjaga diet nutrisi dan masukan cairan 3 liter / hari.

- Jangan segera makan setelah pengobatan.

- Jelaskan pada pasien tentang efek pengobatan.

- Jelaskan penting kebersihan.

- Jelaskan tanda dan gejala mual, muntah, sakit kepala, merah, gatal, nyeri

daerah terapi.

- Jelaskan nama obat, dosis, waktu pemberian, tujuan dan efek samping.

Implikasi Keperawatan

a. Obat-obatan.

1. Anti – emetik.

Pemakaian umum :

Page 11: Sak CA Mammae Poli

Digunakan untuk mual dan muntah yang disebabkan operasi, anestesi, terapi,

antineoplastic (phenothiazine, berquinanide dan metociopromide) Scopolamin

dan ondon setron digunakan untuk antineoplastic.

Cara Kerja :

- Phenothiazine, berquinanide berperan dalam cheno resiptor untuk mual

dan muntah.

- Scopolamin dan mechizine berperan antiemetik untuk mabuk.

- Metociopromide untuk mual atau muntah dengan mempengaruhi

pengosongan lambung.

- Dronobinal menurun mual dan muntah.

Kontra Indikasi

- Kepekaan yang hebat sebelumnya.

Pencegahan atau Perhatian

- Penggunaan phenothiazine sebaiknya tidak dianjurkan pada anak yang

sakit karena virus.

- Hati-hati memilih obat pada bumil.

Intraksi

Penekanan susunan saraf pusat yang terus menerus dapat diberikan dengan

obat. Penekanan susunan saraf pusat antidefresi, antihistamin, analgetic

narcotic. Phenothiazine dapat menimbulkan hipotensi bila digunakan bersama

dengan antihipotensi, nitrat atau alkohol.

Implikasi Keperawatan :

Pengkajian :

- Kaji mual, muntah, bising usus dan sakit daerah perut sebelum dan sesudah

pemberian obat.

- Monitor status hidrosi.

- Bila muntah terus menerus pasang infus sebagai tambahan antimetic.

Potensial Diagnosa Keperawatan :

- Potensial kekurangan volume cairan.

- Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh.

- Potensial perlukaan.

Implementasi :

Penggunaan obat-obatan tertentu, percatatan waktu efektif yang

mempengaruhi respon muntah.

Penyuluhan pasien atau keluarga :

- Anjurkan pasien atau keluarga agar pasien minum sedikit-sedikit, makan

porsi kecil, kebersihan mulut, menjaga lingkungan.

- Obat dapat menimbulkan agensik, maka anjurkan pasien untuk meminta

bantuan bila akan ambulasi.

Page 12: Sak CA Mammae Poli

- Anjurkan alih baring perlahan-lahan untuk mencegah perasaan tidak

nyaman akibat orthostatic hipotensi.

Evaluasi :

- Menurunnya mual dan muntah.

Obat antimetik meliputi :

- Anticholinergic : Scopolomme

- Antihistamin : Mechizine

- Pherethiazine : Chopromazine

: Perheriezine

: Pranethozine

: Thiethylperozine

- Miscuclloneons : Berzquinaide

: Drannbinol

: Metoclopramide

: Ondorsetron

: Trimethoberzamide

Penyuluhan

I. Perawat kulit post radiasi payudara

- Cuci daerah terapi radiasi dengan sabun yang lembut dan air kemudian keringkan.

- Jaga agar kulit bersih dan kering.

- Jangan memoleskan krem, lation atau minyak-minyakan pada daerah tersebut

kecuali dianjurkan atau diminta oleh petugas radioterapi.

- Jangan memakai pakaian yang dapat menimbulkan iritasi.

- Pakai BH yang halus jangan banyak jahitannya.

- Jangan menghilangkan tanda yang di buat oleh petugas.

- Bila kulit menjadi merah, gatal atau mengelupas laporkan pada petugas.

- Daerah luka jangan terkena panas atau dingin ( Kantung panas atau kompres es).

Kemoterapi

Merupakan pengobatan kanker dengan menggunakan obat-obatan yang akan

mempengaruhi siklus sel. Pengobatan ini dimanfaat bila ada : penyebaran penyakit atau

bila ada resiko tinggi untuk ulang kembali, penyakit dapat disembuhkan, ada harapan

untuk memperpanjang hidup atau penderitaan dapat diringankan. Sering digunakan

sebagai tindak lanjut atau profilatik sesudah operasi atau sesudah terapi radiasi.

I. Pengkajian

Page 13: Sak CA Mammae Poli

Respon fisik terhadap kondisi tertentu.

Kemampuan dan hasrat untuk belajar.

Hambatan untuk belajar, kelelahan, penyangkalan.

Pengetahuan tentang rencana pengobatan, diagnosa penyakit, harapan akan hasil

persepsi pasien tentang perannya.

Sikap terhadap pengobatan terapeutik.

Respon psikososial berdasarkan mekanisme penyesuaian pasien, sistem dukungan

pengalaman dengan kemoterapi yang lalu dan jernih informasi yang diberikan

berkaitan dengan proses penyakit.

Pengkajian dasar sebelum mulai kemoterapi dan berlanjut priode pengobatan.

Potensial Komplikasi :

Efek samping dan tingkat keracunan khusus untuk tiap pengobatan.

Masalah umujm antara alin :

Penekanan pada produksi sumsum tulang.

Manifestasi perkulitan.

Disfungsi alat pencernaan, pernafasan, ginjal, jantung dan lain-lain.

Ketidak seimbangan elektrolit

II. Penatalaksanaan Medik

1. Obat-obatan :

- Anti neoplastik

- Anti emetik

- Antaside

- Cairan infus.

2. Laboratorium tes.

- Leokosit

- Trombosit

III. Diagnosa Keperawatan, hasil yang diharapkan atau evaluasi dan rencana

tindakan.

a. Pra- kemoterapi

1. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan tindakan pengobatan

kemoterapi.

Hasil yang diharapkan

Menyatakan rasa takut mulai dapat diatasi sedikit demi sedikit.

Intervensi :

Kaji persoalan terdahulu dengan pengobatan yang diberikan, pemahaman

akan kemoterapi.

Menghilangkan tahayul dengan fakta informasi.

Page 14: Sak CA Mammae Poli

Membantu pasien dan orang lain untuk mengenali dan klasifikasi rasa

takut dengan mengembangkan strategi mekanisme penyesuaian yang dapat

dibantu.

Mendampingi pasien agar dapat menggunakan ketrampilan penyesuaian

dirinya.

b. Post Kemoterapi

1. Perubahan nutrisi, kurang dibutuhkan berhubungan dengan pemasukan yang

tidak adekurat karena mual, muntah, anoreksia dan stomatis.

Hasil yang diharapkan :

Masukkan kalori meningkat, mampu menghabiskan makanan yang

disediakan.

Berat badan meninggi.

Intervensi :

Kaji status nutrisi dan perkembangannya.

Ukur berat badan dan tinggi badan, bandingkan dengan berat badan ideal.

Kaji nilai laboratorium untuk albumin, hitung jenis leukosit.

Evaluasi adanya kelelahan, depresi, kecemasan dan nyeri.

Jelaskan tanda dan gejala yang dapat mengurangi masukkan nutrisi, mual,

muntah sakit tenggorokan, sukar menelan, perut terasa penuh.

Jaga kebersihan kulit.

Hindari makanan yang panas dan berbumbu.

Barang keluarga untuk menyaipkan makanan yang disukai.

Jaga masukan cairan 2500 cc perhari.

Diet TKTP, timbang berat badan perminggu.

Jelaskan cara mengatasi perubahan selera.

Evaluasi status hidrasi dan turgor kulit.

Monitor keseimbangan cairan.

Jelaskan cara mencegah konstipasi.

Kaji tanda dan gejala mual, muntah, frekuensi dan penyebabnya.

Perawatan mulut sebelum dan sesudah makan serta sebelum tidur.

Kontrol rasa terbakar pada mulut, perubahan terhadap makanan yang

ditoleransi.

Ajarkan tanda-tanda yang membutuhkan tindak lanjut.

2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek tindakan kemoterapi.

Hasil yang diharapkan :

Tidak terjadi luka, iritasi pada kulit.

Perbaikan integritas kulit.

Intervensi :

Page 15: Sak CA Mammae Poli

Kaji kondisi kulit terhadap : warna, suhu, kelenturan, gatal-gatal, turgor.

Periksa kulit didaerah lipatan : ketiak, perineum.

Tentukan status cairan dan nutrisi.

Ajarkan perawatan kulit.

Hindari sinar matahari langsung terhadap kulit.

Ajarkan pada pasien tanda dan gejala perubahan kulit.

Bila kulit menjadi kering, gunakan cairan pelembab.

Gunakan pakaian yang terbuat dari katun.

3. Kurang volume cairan berhubungan dengan efek tindakan kemoterapi.

Hasil yang diharapkan :

Keseimbangan cairan tetap terjaga, tidak ada tanda-tanda dehidrasi.

Intervensi :

Kaji masukan dan keluaran cairan.

Observasi turgor kulit, selaput lendir mulut.

Kaji berat badan dan vital secara teratur.

Evaluasi nilai tes diagnostik.

Dorong pasien untuk minum 2500 cc / hari.

Pemberian IV bila diperlukan.

Identifikasi dan perhatikan efek samping yang mempengaruhi masukan

cairan.

Kaji faktor-faktor yang dapat menimbulkan kehilangan cairan.

4. Potensial gangguan harga diri berhubungan dengan perubahan fisik dan fungsi

akibat kemoterapi.

Hasil yang diharapkan :

Pasien menyadari adanya perubahan dalam harga dirinya.

Menunjukan usaha mengadakan perbaikan dengan konsep dirinya.

Intervensi :

Kaji faktor pencetus dari proses penyakit, pengobatan atau pengetahuan

pasien.

Evaluasi bagaimana diagnosa dan pengobatan mempengaruhi gaya hidup

pasien.

Evaluasi sistem dukungan yang ada.

Tentukan strategi penyesuaian pasien atau keluarga.

Beri kesempatan diskusi tentang keadaan diri secara fisik dan peran fungsi

serta ketergantungan atau kemandirian.

Kaji kebutuhan akan konsultasi pada profesional.

5. Ketidak mampuan merawat diri berhubungan dengan kelemahan fisik.

Hasil yang diharapkan :

Page 16: Sak CA Mammae Poli

Mampu beradaptasi dan secara bertahap kembali mendiri.

Intervensi :

Tentukan tingkat ketergantungan pasien.

Kaji kesediaan keluarga dalam membantu pasien.

Dukung pasien.

Biarkan pasien melakukan hal yang dapat dilakukan tanpa bantuan.

Puji pasien atas perkembangan yang telah dicapai.

Bantu pasien dalam merencanakan asuhan jangka panjang atau untuk

perawatan dirumah.

Ajarkan keluarga untuk perawatan dirumah.

6. Kurang pengetahuan tentang kemotherapy.

Hasil yang diharapkan :

Memahami tentang proses penyakit pengobatan dan efek samping dari

terapi dan tindakan untuk mengatasinya.

Intervensi :

Kaji kemampuan dan hasiat untuk belajar.

Kaji pengetahuan dan tingkat pemahaman tentang penyakitnya.

Kaji harapan dari hasil pengobatan ini.

Jelaskan cara kerja obat dan efek pengobatan tersebut, baik sebelum

maupun sesudah pengobatan.

Jelaskan cara pemberian, frekuensi dan lamanya pengobatan ini.

Berikan bahan bacaan tentang pengobatan ini.

Jelaskan efek sampingan pengobatan : mual atau muntah.

Libatkan keluarga dalam perencanaan.

IV. Implikasi Keperawatan

1. Obat-obatan

Anti neoplastik

Pemakaian umum :

Digunakan untuk pengobatan berbagai tumor ganas.

Lympoma dan leuremia serta gangguan acetoimun seperti erithiritis biasanya

digunakan kombinasi untuk mengurangi keracunan dan meningkatkan

respon. Pengobatan ini sering dikombinasi dengan pengobatan lain, operasi,

radiasi. Besarnya dosis tergantung pada berat ringannya penyakit,

penggunaan pengobatan lain dan kondisi pasien.

Cara Kerja :

Page 17: Sak CA Mammae Poli

Umumnya mempengaruhi DNA dan kegiatan tidak terbatas pada sel

neoplastik saja.

Kontra Indikasi :

Depresi, hipersensitivitas dari sumsum tulang.

Kehamilan dan laktasi.

Pencegahan :

Allupurinol menurunkan metabolisme dari mercaptopurine, racun dan

nephiotonix lain atau dosis tinggi aspirin atau obat anti peradangan depresi

sumsum tulang menimbulkan ketagihan.

Implikasi Keperawatan :

Pengkajian :

Kaji tanda dan gejala : demam, menggigil, sakit kerongkongan, tanda-

tanda infeksi, beri tahu dokter bila terjadi.

Monitor jumlah sel darah selama terapi, kaji perdarahan yang dapat terjadi

(perdarahan gigi, petechea dan lain-lain).

Bila terjadi throbosinopene hindari penyuntikan ion dan penekatan vena

selama 10 menit.

Monitor intake dan output, selera makan, intake nutrisi, konfirmasi dengan

dokter untuk pemberian obat anti metik.

Sesuaikan diet yang ditoleransi untuk menjaga keseimbangan cairan,

elektrik dan status nutrisi.

Bila terjadi anemia, monitor peningkatan rasa lelah, dispea, hipertensi

arthostustui.

Monitor tanda gejala gout (uric acid meninggi, sakit sendi dan edema).

Dukung pasien untuk minum paling sedikit 2 liter / hari. Allopurinol

diberikan untuk menurunkan uric acid, alkalinisasi untuk dapat diberikan

untuk meninggikan pengeluaran uric acid.

Potensial Diagnosa Keperawatan :

Infeksi

Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan.

Kurang pengetahuan tentang obat-obatan.

Implementasi

Cairan suntikan disiapkan khusus, gunakan sarung tangan, asier waktu

melakukan prosedur.

Penyuluhan pasien atau keluarga :

Beri tahu pasien untuk menghindari infeksi orang diketahui terinfeksi.

Page 18: Sak CA Mammae Poli

Memberi tahu pasien bila terjadi ada tanda atau gejala yang timbul.

Beri tahu pasien bila terjadi perdarahan yang tidak biasa, kemungkinan

disebabkan tromboctopeni.

Obat ini dapat menyebabkan supresi gonadal, pasien tetap menggunakan

konsepsi dan beri tahu pasien untuk beri tahu dokter segera bila ia hamil.

Diskusikan dengan pasien kemungkinan rambut rontok, eksplorasi cara

penyesuaian yang digunakan pasien.

Beri tahu pasien untuk memeriksa mukosa mulut dari eritema dan ulserasi,

bila terjadi ulserasi anjurkan pasien menggunakan sikat gigi lembut,

berkumur setelah makan dan minum, beri tahu dokter bila sakit

mengganggu waktu makan.

Beri tahu pasien untuk tidak mendapatkan vaksinasi tanpa nasehat dokter.

Anjurkan pasien untuk menindak lanjuti pengobatan dan melakukan

laboratorium tes rutin.

Evaluasi :

Efektivitas pengobatan dapat dilihat melalui penurunan ukuran dan

penyebaran tumor serta peningkatan hemoglobin dari anemia.

Obat-obatan anti neoplastik :

1. Alkylating :

- Busulfan

- Carboplastin

- Clhorambucil

- Ciplatin

- Cyclophosphanide

- Meeh lorethamine

- Procerbazine

2. Anti metabolik :

- Cytarabine

- Fluorouracil

- Mercaptopurine

- Merhotrexate.

2. Laboratorium:

Thrombositopenia

Page 19: Sak CA Mammae Poli

Diagnosis Keperawatan :

Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perdarahan yang sulit

dihentikan.

Implikasi Keperawatan :

- Periksa trombosit terutama jika ada perdarahan, penggunaan obat-obatan

kemoterapi.

- Observasi tanda dan gejala perdarahan : peteksia, hemotemesis, perdarahan

rektal dan laporkan pada dokter.

- Anjurkan pasien menghindari perlukaan.

- Monitor trombosit sesuai program medic

* Leukopenia

Diagnosis Keperawatan :

- Potensial infeksi berhubungan dengan proses penyakit infeksi.

- Potensial perlukaan berhubungan dengan infeksi akut dan nekrose

jaringan.

Implikasi Keperawatan :

Ajarkan pasien untuk mengontrol efek samping dari obat-obatan paten

yang dapat menyebabkan penurunan leukosit darah, agranukosis.

Anjurkan pasien leukopeni untuk menghindari dari orang dengan macam-

macam kondisi penyakit menular.

Monitor tanda vital, tanda dan gejala peradangan atau infeksi.

Informasikan pada dokter bila terjadi perubahan kondisi pasien (demam,

nadi meningkat, irama nafas meninggi dan leocosit meninggi).

Page 20: Sak CA Mammae Poli

B. Mastrectomi

I. Defenisi

Mastroctomi adalah tindakan operasi untuk mengangkat payudara dan dilakukan

untuk pengobatan kanker payudara.

Macam tindakan :

- Standar radical mastectomi.

- Extanded radical mastectomi.

- Total (simple) mastectomi.

- Neophylactic mastectomi.

II. Pengkajian

Post operasi

a. Data Subjektif

- Mengeluh rasa sakit didaerah operasi

- Lengan sakit digerakan.

- Menyarankan bahwa tubuhnya tidak sempurna, penampilan tidak menarik.

- Butanya apakah akan mempengaruhi keharmonisan keluarga.

- Luka operasi terasa tebal.

b. Data Objektif

- Luka operasi

- Lengan yang terpengaruhi tidak dapat digerakkan dengan bebas.

- Tampak sedih, diam dan murung.

III.Penatalaksanaan Medik

a. Operasi

b. Obat-obatan antibiotika, sedativa.

c. Mobilisasi sesuai dengan pulihnya kekuatan pasien.

IV. Diagnosa Keperawatan, hasil yang diharapkan dan rencana tindakan

a. Pre-operasi

1. Kecemasan berhubungan dengan takut sakit sesudah operasi, perubahan peran

dan gaya hidup.

Hasil yang diharapkan :

- Menyatakan kecemasan berkurang.

- Menyatakan pemahaman tentang rasa sakit sesudah operasi, pengaruh

operasi.

Page 21: Sak CA Mammae Poli

Intervensi :

- Kaji tanda dan gejala ketakutan, kecemasan.

- Kolaborasi dengan dokter untuk menjelaskan dan klarifikasi prosedur

operasi.

- Jelaskan semua prosedur diagnostik tes dan laboratorium.

- Berikan lingkungan yang tenang.

- Bantu pasien untuk mengindentifikasikan stressor khusus dan cara

penanganan.

- Sertakan keluarga dalam dukungan pada pasien.

2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan persiapan tindakan operasi dan

sesudah operasi :

Hasil yang diharapkan :

- Berpartisipasi dalam tindakan pernafasan operasi.

- Mendemonstrasikan cara-cara yang perlu dilakukan sesudah operasi.

Intervensi :

- Kaji stressor yang ada pada pasien.

- Kaji sumber dukungan yang dapat digunakan.

- Dorong pasien untuk bertanya, mengungkapkan apa yang diperlukan dan

menyampaikan rasa cemas.

- Jelaskan pada pasien pentingnya mengungkapkan emosi dan tekanan yang

dialami.

- Ciptakan hubungan terapeutik.

- Dengarkan keluhan pasien.

- Libatkan keluarga untuk membantu pasien beradaptasi.

- Kolaborasi dengan dokter untuk menjelaskan tentang penyakitnya.

b. Post Operasi

1. Nyeri Berhubungan dengan adanya luka operasi.

Hasil yang diharapkan :

- Rasa nyeri hilang bertahap.

- Tanda vital dalam batas normal.

Rencana Tindakan :

- Kaji dan catat integritas nyeri.

- Jelaskan Penggunaan drain atau akut bantu.

- Ajarkan dan anjurkan untuk menarik nafas panjang dan batuk yang benar.

Page 22: Sak CA Mammae Poli

- Beri obat analgetik sesuai pesanan dokter.

- Kaji efek dari analgetik pada pasien tersebut.

- Kaji efek dari analgetik tersebut.

- Observasi dan catat tanda vital tiap 4 jam kalau perlu extra.

- Observasi dan catat tanda perdarahan bila perlu hubungi dokter.

- Dampingi saat pasien merasa kesakitan atau nyeri.

- Libatkan keluarga untuk mendampingi pasien.

- Beri lingkungan yang nyaman dan aman.

2. Gangguan mobilisasi fisik atau keterbatasan rentang gerak lengan

berhubungan dengan efek dari operasi yang dilakukan.

Hasil yang diharapkan :

- Pasien disini mungkin berpartisipasi dalam latihan tangan.

- Pasien dapat beraktivitas kembali normal.

Rencana Tindakan :

- Jelaskan penyebab keterbatasan aktivitas.

- Jelaskan pentingnya, aktivitas bagi tubuh dan latihan.

- Ajarkan (demonstrsikan) pasien untuk latihan awal.

- Gerakan tangan : flexi dan extansi jari pronasi dan supinasi lengan.

- Sesudah operasi : berikan bola tangan dari karet untuk digenggam pada

tangan yang sakit.

- Latih untuk menggosok gigi dan menyisir rambut sendiri.

- Beri dukungan saat pasien melakukan latihan.

- Kaji kembali sejauh mana kemampuan pasien dalam berlatih.

- Libatkan keluarga.

3. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan efek dari tindakan mastectomi.

Hasil yang diharapkan :

- Dapat menerima perubahan penampilan dirinya.

- Merencanakan untuk memilih pakaian yang tepat.

- Mengungkapkan akan menggunakan protese.

Intervensi :

- Kaji perubahan emosi pasien sesudah operasi.

- Dengarkan keluhan pasien.

- Beri penjelasan apa yang dapat dilakukan pasien untuk tetap

berpenampilan baik.

- Anjurkan penggunaan pakaian yang tepat.

- Kaji dukungan keluarga dan libatkan keluarga.

- Dukungan suami sangat diperlukan.

- Libatkan petugas pastoral jika diperlukan.

Page 23: Sak CA Mammae Poli

4. Kesedihan yang diantisipasi berhubungan dengawn efek dari tindakan

mastectomi.

Hasil yang diharapkan :

- Dapat menerima perubahan penampilan dirinya.

- Merencanakan untuk memilih pakaian yang tepat.

- Mengungkapkan akan menggunakan protese.

Intervensi :

- Kaji perubahan emosi pasien sesudah operasi.

- Dengarkan keluhan pasien.

- Beri penjelasan apa yang dapat dilakukan pasien untuk tetap

berpenampilan baik.

- Anjurkan penggunaan pakaian yang tepat.

- Kaji dukungan keluarga dan libatkan keluarga.

- Dukungan suami sangat diperlukan.

- Libatkan petugas pastoral jika diperlukan.

5. Kesedihan yang diantisipasi berhubungan dengan hilangnya bagian tubuh.

Hasil yang diharapkan :

- Mengungkapkan bahwa kesedihan sudah dapat diatasi.

- Mampu mengintegrasikan perubahan tubuh dalam gambaran yang positif.

- Berani untuk melihat luka operasi dan mengungkapkan perasaannya.

Intervensi :

- Dampingi pasien dalam beradaptasi dengan perubahan fisiknya.

- Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaannya.

- Bantu pasien untuk mengidentifikasikan kemampuan individu dan dukung

untuk melakukan dari posisi positif.

- Kaji kebutuhan akan bantuan dari orang yang berwenang.

- Diskusikan dengan dokter yang merawatnya.

- Bantu pasien dengan memberikan alternatif tindakan untuk menghadapi

masalah.

6. Potensial infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi.

Hasil yang diharapkan :

- Luka kering tanpa adanya tanda-tanda kemerahan, kelur cairan.

- Cairan keluar dari drain.

Intervensi :

- Beri posisi pasien semi fowler agar drain mengalir dengan lancar.

- Observasi tanda dan gejala infeksi pada luka operasi.

- Menjaga luka balutan agar tetap bersih bebas dari kontaminasi.

Page 24: Sak CA Mammae Poli

- Catat cairan yang keluar dari drain.

- Observasikan tanda-tanda vital.

- Rawat luka dengan streril.

- Tidak boleh mengukur tensi pada lengan dekat daerah tropis.

7. Kurang pengatahuan berhubungan dengan program rehabilitasi sesudah

operasi.

Hasil yang diharapkan :

- Memahami manfaat latihan dan mau melaksanakan.

- Mendemonstrasikan rehabilitasi yang dilakukan.

Intervensi :

- Kaji pengetahuan pasien tentang tindakan atau latihan sesudah operasi.

- Jelaskan tujuan dan manfaat latihan teratur.

- Ajarkan latihan bertahap :

Memanjat dinding

Mengayun tangan.

Menarik satu siku direntangkan lebar.

Kaji kemampuan pasien melakukan latihan.

Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan.

Ajarkan cara merawat luka.

Anjurkan untuk berkonsultasi pada pusat. Rehabilitasi ortopedi atau

agen yang menyediakan alat bantu atau protese.

V. Implikasi Keperawatan

a. Obat-obatan

1. Anti biotik

Penggunaan umum :

Untuk pengobatan dan pencegahan berbagai infeksi oleh bakteri ( lihat

kembali broser pada masing-masing obat).

Cara Kerja :

Anti infeksi membunuh atau mengahambat pertumbuhan (bakteri ostotik)

bakteri patogen yang rentan, tidak menghambat aktivitas virus dan jamur. Anti

infeksi dibagi dalam katagori yang tergantung pada susunan kimia yang sama

dan spektrum antimikrobial.

Kontra Indikasi :

Individu yang telah diketahui sangat sensitif terhadap antibiotik.

Perhatian :

Page 25: Sak CA Mammae Poli

Perlu dilakukan modifikasi dosis untuk pasien yang menderita insufisiensi

ginjal dan hepar. Perlu hati-hati bila digunakan pada wanita hamil dan

menyusui. Penggunaan “Broad spectrum” anti infeksi dalam waktu lama dapat

menyebabkan jamur menjadi ganas atau resisten.

Implikasi Keperawatan :

Pengkajian :

- Kaji tanda dan gejala infeksi sebelum dan selama terapi.

- Menentukan hipersensitivitas pada pasien yang mendapat penicillin.

- Periksa biakan dan sensitivitas dari bahan (darah, urine, feces, sekret

tubuh, sputum dan lain-lain) sebelum mulai terapi dengan pengobatan

sesuai program medik.

Potensial Diagnosa Keperawatan :

- Potensial infeksi.

- Kurang pengetahuan berhubungan dengan aturan atau cara pengobatan.

- Ketidak taatan menjalankan pengobatan.

Implementasi :

Hampir semua anti infeksi harus diberikan dalam interval waktu yang

sama dalam 24 jam, untuk mempertahankan kadar dosis terapeutik obat

obat tersebut dalam serum.

Penyuluhan pasien atau keluarga :

- Ingatkan pasien untuk meneruskan minum obat, dalam interval waktu

yang sama selama 24 jam sampai habis walaupun sudah merasa lebih

baik.

- Menganjurkan pasien untuk melaporkan tanda-tanda super infeksi (rasa

tebal pada lidah, gatal pada vagina atau keluar cairan dan feses berbau

khas) kepada dokter.

- Anjurkan pasien untuk berobat ke dokter bila mengalami peningkatan

suhu tubuh dan diare, khususnya bila feses mengandung pus, darah

atau lendir. Jelaskan kepada pasien bahwa tidak boleh mengobati diare

sendiri tanpa sepengetahuan dokter.

2. Analgetik.

Analgetik narkotik

Analgetik non-narkotik atau non-steroid

Analgetik narkotik

Page 26: Sak CA Mammae Poli

Pemakaian umum :

Untuk nyeri atau sakit yang tidak teratasi dengan obat non- narkotik.

Cara Kerja :

Narkotika mempengaruhi susunan saraf yang mengakibatkan perubahan

persepsi dan respon nyeri.

Kontra Indikasi :

- Riwayat allergi.

Pencegahan :

- Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan abdomen, trauma

kepala, penyakit hati atau mempunyai riwayat kecanduan.

- Gunakan dosis kecil pada lansia atau penyakit pernafasan.

- Penggunaan yang menyebabkan toleransi dan membutuhkan dosis

yang lebih besar untuk mengurangi sakit.

Implikasi Keperawatan

Pengkajian :

- Kaji jenis, lokasi dan integritas nyeri sebelum pemberian obat.

- Kaji tensi, nadi pernafasan sebelum dan selama pemberian.

- Penggunaan yang lama menyebabkan ketagihan.

- Penggunaan dosis yang tinggi sering diperlukan untuk

membebaskan nyeri pada terapi lama.

- Kaji fungsi defifasi secara teratur.

- Tingkatkan pemasukan cairan, pemakaian laksansia untuk

mengurangi efek konstipasi.

- Pantau pemasukan dan pengeluaran cairan, kaji retensi urine yang

dapat terjadi.

- Pantau dengan ketat bila dosis perlu diulang.

- Bila terjadi dosis berlebihan, pantau pasien secara ketat.

Potensial Diagnosa Keperawatan :

- Perubahan rasa nyaman : nyeri.

- Perubahan perpepsi sensorik : penglihatan dan pendengaran (efek

obat).

- Potensial terjadi perlukaan (efek potensial).

- Kurang pengetahuan berhubungan dengan program pengobatan.

Implementasi :

- Jelaskan nilai terapeutik dari obat yang ditentukan (akan

mempertinggi efek analgetik).

Page 27: Sak CA Mammae Poli

- Pemberian secara teratur lebih efektif dari pemberian sewaktu-

waktu dan lebih efektif diberikan bila sakit belum menjadi hebat.

- Pemberian bersama dengan non-narkotik dapat mempengaruhi

ketagihan analgesik, diijinkan untuk dosis rendah.

- Obat harus dihentikan secara bertahap setelah penggunaan dalam

waktu lama.

Penyuluhan pasien atau keluarga :

- Beri tahu pasien bagaimana dan kapan minta obat pengurang sakit.

- Obat dapat menyebabkan ngantuk, pusing, maka beri tahu untuk

minta bantuan bila ambulasi.

- Sarankan pasien untuk mengubah dosis perlahan-lahan untuk

meminimalkan hipotensi ortostatik.

- Beri tahu pasien untuk menghindari penggunaan alkohol atau obat

lain yang berlawanan dengan pengobatan ini.

- Anjurkan pasien untuk alih baring, batuk dan nafas dalam setiap 2

jam untuk mencegah atelektasis.

Evaluasi :

Menurunkan rasa nyeri tanpa ada perubahan pada tingkat kesadaran,

status pernafasan atau tekanan darah.

Jenis Obat yang termasuk dalam golongan ini :

Codein

Fentanyl

Hydromorphone

Meperidine

Morphine

Oxydone

Propoxyphene

Dan lain-lain

Analgetik non narkotik atau non steroid

Pemakaian umum :

Obat kelompok ini digunakan untuk mengontrol nyeri ringan, sedang,

demam dan berbagai kondisi peradangan seperti : rematoid, artritis,

osteoarthritis.

Acetaminophen mempunyai kekuatan analgetik dan anti piretik tetapi

tidak efektif sebagai anti peradangan, phenozopyridine digunakan

sebagai analgesik saluran kemih saja.

Page 28: Sak CA Mammae Poli

Cara Kerja :

Kelompok besar dari non-narkotik analgetik adalah anti peradangan non-

steroid.

Mekanisme dari analgetik untuk menghalangi sintesa prostagladin

disusun saraf pusat dan vasodilator.

Kontra Indikasi :

- Peka terhadap aspirin merupakan kontra indikasi untuk golongan

ini.

- Hanya golongan acetaminophen yang aman untuk sekali-kali

dipakai pada kehamilan atau menyusui.

Pencegahan :

Pengunaan obat ini harus hati-hati pada pasien dengan riwayat gangguan

perdarahan atauperdarahan gastro intestinal, penyakit hati, ginjal atau

jantung yang berat.

Keamanan untuk wanita hamil tidak ditentukan.

Interaksi :

Golongan ini memperpanjang waktu perdarahan dan potensial

mempengaruhi antikoagulan, thrombolitik. Penggunaan obat yang kronis

dengan aspirin dapat menyebabkan meningkatnya efek sampingan pada

saluran pencernaan dan menurunkan efektifitas.

Implikasi Keperawatan :

Pengkajian :

- Pasien dengan asma, alergi aspirin dan polip hidung mempunyai

resiko untuk menjadi peka terhadap reaksi obat tersebut.

- Pantau adanya rinitis, asma dan urtikaria.

- Osteoortritis : Kaji sakit dan rentang gerak sebelum dan sesudah

pemberian 1 – 2 jam.

- Nyeri atau sakit : Kaji lokasi, lamanya, intensitas sebelum dan

sesudah 1 jam pemberian.

Potensial Diagnosa Keperawatan :

Perubahan rasa nyaman : nyeri

Kurang pengetahuan sehubungan dengan program pengobatan.

Implementasi :

Page 29: Sak CA Mammae Poli

Pemberian bersama antara analgetik dan narkotik dapat mempunyai

efek ketagihan bila perlu dosis rendah dapat diberikan.

Agar pengaruhnya cepat berikan 30 menit sebelum atau 2 jam

sesudah makan.

Dapat diminum bersama susu, makanan atau antasid untuk

mengurangi iritasi.

Penyuluhan pasien atau keluarga :

Anjurkan untuk minum obat dengan segelas air dan tetap pada posisi

tegak 15 – 30 menit sesudah pemberian.

Beri tahu pasien untuk minum obat sesuai pesanan, bila lupa segera

minum, tetapi bila sudah dekat waktu dengan pemberian yang kedua

jangan diminum, jangan minum dengan dosis ganda.

Dapat menyebabkan rasa ngantuk, pusing dan beri tahu pasien untuk

tidak melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan sampai

reaksi obat hilang.

Peringatkan pasien untuk tidak menggunakan secara bersamaan

antara alkohol, aspirin, acetaminophen atau obat lain tanpa konsultasi

dokter.

Beri tahu dokter bila merasa gatal, kemerahan, kedinginan, demam,

penglihatan terganggu, tinitus (gajala ketidak seimbangan ), edema,

bab hitam, diare atau sakit kepala.

Evaluasi :

- Menurunkan rasa nyeri.

- Meningkatkan mobilitas sendi

VI. Penyuluhan

1. Latihan lengan post mastectomi

a. Memanjat dinding

- Berdiri menghadap dinding dengan gerak sedikit mungkin.

- Tekuk siku dan tempatkan telapak tangan didinding setinggi bahu.

- Gerakkan kedua tangan bergantian secara terkontrol dan sejauh

mungkin sampai daerah inti terasa tertarik.

- Gerakkan kedua tangan kembali ketempat semula.

- Tujuan untuk latihan ekstensi dengan siku lurus.

2. Mengayun lengan

Page 30: Sak CA Mammae Poli

- Bungkukkan badan dari pinggang kedua lengan rileks dan tergantung

bebas.

- Ayun kedua lengan bersama dari kiri kekanan (gerakkan dari kedua

bahu).

- Ayun kedua lengan bersamaan dalam bentuk putaran.

- Berdiri perlahan-lahan.

3. Menarik tali :

- Kaitkan tali pada tempat yang lebih tinggi.

- Pegang kedua ujungnya dan gerakkan tali dengan bebas dengan

mengangkat l;engan yang sakit sampai inti terasa tertarik.

4. Memutar tali

- Ikatkan salah satu ujung tali dipengangan pintu.

- Ujung tali dipegang oleh lengan yang sakit.

- Menjauh dari pintu sampai lengan tertarik.

- Sejajar dengan pintu putar tali selebar mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Degin, J.H. and Vallerand, A.H. (1993). Nurse’s Med Deck Philladelphia Fa. Davis Company.

Donges, M.E, and Noorhouse, M. F. L. (1990). Nurse Pocket Guide : Nursing Diagnosis With

Interventions, philladelphia : F.A. Davis Company.

Kee, J.L.F (1990) hand Book OF Laboratory and Diagnostic tests. With Nursing Implications.

Appleton E-Lange Connecticut : Norwork.

Luckman, J. and K.C. Sorensen (1987) Medical Surgical Nursing philladelphia : W.B. Saunders

Company.

Tucker, SM, Cannobio, M.M. (1992). Patient care Standards Nursing Proces, Diagnosis , and

outcome. ST Louis : Mosby Year Book.

Ulrich, S.P, Canale, W.S and Wendell, S.A (1986) Nursing care Planning Gides, A. Nursing

Diagnosis Approach philadelphia : W.B. Sounders Company.

Swearingen, P.L. (1986) Manual Of nursing Therapevtics Addison Wensley Publishing

Company.