S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar...

44
No. 12/ 18 /DPM Jakarta, 7 Juli 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA Perihal : Operasi Pasar Terbuka. Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/11/PBI/2010 tanggal 2 Juli 2010 tentang Operasi Moneter (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5141), perlu ditetapkan ketentuan mengenai pelaksanaan Operasi Pasar Terbuka dalam suatu Surat Edaran Bank Indonesia sebagai berikut : I. KETENTUAN UMUM Dalam Surat Edaran Bank Indonesia ini yang dimaksud dengan : 1. Operasi Moneter adalah pelaksanaan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia dalam rangka pengendalian moneter melalui Operasi Pasar Terbuka dan Koridor Suku Bunga (Standing Facilities). 2. Operasi Pasar Terbuka yang selanjutnya disebut OPT adalah kegiatan transaksi di pasar uang yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan Peserta OPT dalam rangka Operasi Moneter. 3. Peserta ...

Transcript of S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar...

Page 1: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

No. 12/ 18 /DPM Jakarta, 7 Juli 2010

S U R A T E D A R A N

Kepada

SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

Perihal : Operasi Pasar Terbuka.

Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor

12/11/PBI/2010 tanggal 2 Juli 2010 tentang Operasi Moneter (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5141), perlu ditetapkan ketentuan mengenai

pelaksanaan Operasi Pasar Terbuka dalam suatu Surat Edaran Bank Indonesia

sebagai berikut :

I. KETENTUAN UMUM

Dalam Surat Edaran Bank Indonesia ini yang dimaksud dengan :

1. Operasi Moneter adalah pelaksanaan kebijakan moneter oleh Bank

Indonesia dalam rangka pengendalian moneter melalui Operasi Pasar

Terbuka dan Koridor Suku Bunga (Standing Facilities).

2. Operasi Pasar Terbuka yang selanjutnya disebut OPT adalah kegiatan

transaksi di pasar uang yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan

Peserta OPT dalam rangka Operasi Moneter.

3. Peserta ...

Page 2: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

2

3. Peserta OPT adalah Bank yang memenuhi persyaratan sebagai peserta

Operasi Moneter sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia

mengenai kriteria dan persyaratan Surat Berharga, Peserta dan Lembaga

Perantara dalam Operasi Moneter.

4. Bank adalah Bank Umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang tentang Perbankan yang berlaku, yang melakukan kegiatan

usaha secara konvensional.

5. Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing,

dan pialang pasar modal yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan Republik

Indonesia sebagai dealer utama sebagaimana diatur dalam ketentuan

Bank Indonesia mengenai kriteria dan persyaratan Surat Berharga,

Peserta dan Lembaga Perantara dalam Operasi Moneter.

6. Surat Berharga adalah Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Berharga

Negara yang digunakan dalam transaksi OPT sebagaimana dimaksud

dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur kriteria dan persyaratan

Surat Berharga, Peserta dan Lembaga Perantara dalam Operasi Moneter.

7. Sertifikat Bank Indonesia yang selanjutnya disebut SBI adalah Surat

Berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia

sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek.

8. Surat Berharga Negara yang selanjutnya disebut SBN adalah Surat

Utang Negara dan Surat Berharga Syariah Negara.

9. Surat Utang Negara yang selanjutnya disebut SUN adalah Surat

Berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah

maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya

oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya,

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang berlaku.

10. Surat ...

Page 3: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

3

10. Surat Berharga Syariah Negara yang selanjutnya disebut SBSN, atau

dapat disebut Sukuk Negara, adalah SBN yang diterbitkan berdasarkan

prinsip syariah baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing

sebagai bukti atas penyertaan terhadap aset SBSN, sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang yang berlaku.

11. Obligasi Negara adalah SUN yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua

belas) bulan dengan kupon dan/atau dengan pembayaran bunga secara

diskonto.

12. Surat Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disebut SPN adalah SUN

yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan, dengan

pembayaran bunga secara diskonto.

13. Zero Coupon Bond yang selanjutnya disebut ZCB adalah Obligasi

Negara tanpa kupon, dengan pembayaran bunga secara diskonto.

14. Obligasi Negara Ritel yang selanjutnya disebut ORI adalah Obligasi

Negara yang pada pasar perdana dijual kepada individu atau

perseorangan Warga Negara Indonesia.

15. Transaksi Repurchase Agreement yang selanjutnya disebut transaksi

Repo adalah transaksi penjualan Surat Berharga oleh Peserta OPT

kepada Bank Indonesia, dengan kewajiban pembelian kembali oleh

Peserta OPT sesuai dengan harga dan jangka waktu yang disepakati.

16. Transaksi Reverse Repo adalah transaksi pembelian Surat Berharga oleh

Peserta OPT dari Bank Indonesia, dengan kewajiban penjualan kembali

oleh Peserta OPT sesuai dengan harga dan jangka waktu yang

disepakati.

17. Penempatan Berjangka yang selanjutnya disebut Term Deposit adalah

penempatan dana rupiah milik Peserta OPT secara berjangka di Bank

Indonesia.

18. Transaksi ...

Page 4: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

4

18. Transaksi Outright adalah transaksi pembelian dan penjualan Surat

Berharga oleh Peserta OPT dari Bank Indonesia secara putus tanpa

kewajiban penjualan dan pembelian kembali oleh Peserta OPT.

19. Rekening Giro adalah rekening giro rupiah Peserta OPT di Bank

Indonesia.

20. Rekening Surat Berharga adalah rekening Surat Berharga Peserta OPT

yang tercatat di rekening perdagangan/aktif (active) di Bank Indonesia-

Scripless Securities Settlement System.

21. Sub-Registry adalah Bank dan lembaga yang melakukan kegiatan

kustodian yang memenuhi persyaratan dan disetujui oleh Bank

Indonesia melakukan fungsi penatausahaan Surat Berharga untuk

kepentingan nasabah.

22. Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System yang selanjutnya

disebut BI-SSSS adalah sarana transaksi dengan Bank Indonesia

termasuk penatausahaannya dan penatausahaan Surat Berharga secara

elektronik dan terhubung langsung antara peserta, penyelenggara dan

Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement.

23. Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement yang selanjutnya

disebut Sistem BI-RTGS adalah suatu sistem transfer dana elektronik

antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang rupiah yang

penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara

individual.

24. Sistem Laporan Harian Bank Umum yang selanjutnya disebut Sistem-

LHBU adalah sarana pelaporan Bank kepada Bank Indonesia secara

harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang dan pengumuman

dari Bank Indonesia.

II. PENERBITAN ...

Page 5: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

5

II. PENERBITAN SBI

1. Penerbitan SBI merupakan instrumen yang digunakan Bank Indonesia

untuk absorpsi likuiditas rupiah di pasar uang.

2. SBI memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. memiliki satuan unit sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah);

b. berjangka waktu paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 12

(dua belas) bulan yang dinyatakan dalam jumlah hari yang dihitung

sejak 1 (satu) hari setelah tanggal setelmen sampai dengan tanggal

jatuh waktu;

Contoh perhitungan jangka waktu SBI tercantum pada Lampiran 1.

c. diterbitkan dan diperdagangkan dengan sistem diskonto;

d. diterbitkan tanpa warkat (scripless) dan ditatausahakan di BI-SSSS;

e. nilai tunai SBI dihitung berdasarkan diskonto murni (true discount)

dengan rumus sebagai berikut:

( ) WaktuJangka x DiskontoTingkat 360

360 x Nominal Nilai Tunai Nilai

+=

Nilai diskonto = Nilai Nominal – Nilai Tunai

Contoh perhitungan nilai diskonto dan nilai tunai SBI tercantum

pada Lampiran 2.

f. dapat dipindahtangankan (negotiable);

g. dapat ditransaksikan dengan cara penjualan bersyarat (repurchase

agreement), pembelian atau penjualan secara outright, atau dijadikan

agunan;

h. SBI yang masih dalam status agunan tidak dapat diperdagangkan;

i. dilunasi pada saat jatuh waktu sebesar nilai nominal SBI jatuh

waktu; dan

j. Bank ...

Page 6: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

6

j. Bank Indonesia dapat melunasi SBI sebelum jatuh waktu (early

redemption) dengan persetujuan pemilik SBI.

3. Metode Transaksi Lelang SBI

a. Penerbitan SBI dilakukan dengan mekanisme lelang melalui BI-SSSS.

b. Mekanisme lelang SBI dilakukan dengan metode sebagai berikut:

1) harga tetap (fixed rate tender)

Tingkat diskonto lelang SBI ditetapkan oleh Bank Indonesia; atau

2) harga beragam (variable rate tender)

Tingkat diskonto lelang SBI diajukan oleh Peserta OPT.

4. Pengumuman dan Pelaksanaan Lelang SBI

a. Lelang SBI dilakukan pada hari Rabu dan/atau pada hari kerja lain

yang ditetapkan Bank Indonesia.

b. Window time lelang SBI dari pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul

14.00 WIB, atau waktu lain yang ditetapkan.

c. Bank Indonesia mengumumkan rencana lelang SBI dan perubahannya

paling lambat pada 1 (satu) hari kerja sebelum pelaksanaan lelang SBI

melalui BI-SSSS, Sistem-LHBU dan/atau sarana lainnya.

d. Pengumuman rencana lelang SBI memuat antara lain :

1) tanggal lelang;

2) jangka waktu SBI;

3) metode lelang;

4) target indikatif (apabila lelang dilakukan dengan metode variable

rate tender);

5) tingkat diskonto SBI (apabila lelang dilakukan dengan metode fixed

rate tender);

6) window time; dan

7) waktu dan tanggal setelmen.

5. Pengajuan ...

Page 7: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

7

5. Pengajuan Penawaran Lelang SBI

a. Peserta OPT dapat mengajukan penawaran lelang SBI secara langsung

dan/atau melalui Lembaga Perantara.

b. Lembaga Perantara mengajukan penawaran lelang SBI untuk

kepentingan Peserta OPT.

c. Peserta OPT secara langsung dan/atau melalui Lembaga Perantara

mengajukan penawaran lelang SBI kepada Bank Indonesia melalui BI-

SSSS dalam window time yang ditetapkan.

d. Pengajuan penawaran lelang SBI meliputi:

1) penawaran kuantitas, untuk lelang dengan metode fixed rate tender;

atau

2) penawaran kuantitas dan tingkat diskonto, untuk lelang dengan

metode variable rate tender,

untuk masing-masing jangka waktu SBI yang akan diterbitkan.

e. Pengajuan setiap penawaran kuantitas dari Peserta OPT paling kurang

1.000 (seribu) unit atau sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu miliar

rupiah) dan selebihnya dengan kelipatan 100 (seratus) unit atau sebesar

Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

f. Dalam hal lelang SBI dilakukan dengan metode variable rate tender,

pengajuan setiap penawaran tingkat diskonto dilakukan dengan

kelipatan sebesar 0,01% (satu per sepuluh ribu).

g. Peserta OPT dan Lembaga Perantara bertanggung jawab atas

kebenaran data penawaran SBI yang disampaikan kepada Bank

Indonesia.

h. Peserta OPT dan Lembaga Perantara dilarang membatalkan penawaran

yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia.

6. Penetapan ...

Page 8: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

8

6. Penetapan Pemenang Lelang SBI

a. Dalam hal lelang SBI dilakukan dengan metode fixed rate tender, maka

penetapan kuantitas SBI yang dimenangkan dihitung dengan cara:

1) Penawaran kuantitas yang diajukan Peserta OPT dimenangkan

seluruhnya.

2) Dalam hal diperlukan, penawaran kuantitas yang diajukan Peserta

OPT dapat dimenangkan sebagian dengan perhitungan secara

proporsional dengan pembulatan nominal terkecil SBI sebesar

Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

b. Dalam hal lelang SBI dilakukan dengan metode variable rate tender,

maka penetapan kuantitas SBI yang dimenangkan dihitung dengan

cara:

1) Bank Indonesia menetapkan tingkat diskonto tertinggi yang dapat

diterima atau Stop Out Rate (SOR); dan

2) Bank Indonesia menetapkan kuantitas SBI yang dimenangkan

dengan cara:

a) dalam hal tingkat diskonto yang diajukan Peserta OPT lebih

rendah dari SOR yang ditetapkan, maka Peserta OPT yang

bersangkutan memenangkan seluruh SBI yang diajukan; dan

b) dalam hal tingkat diskonto yang diajukan Peserta OPT sama

dengan SOR yang ditetapkan, maka Peserta OPT yang

bersangkutan memenangkan seluruh atau sebagian dari SBI

yang diajukan sebesar hasil perhitungan secara proporsional

dengan pembulatan nominal terkecil SBI sebesar

Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

Contoh penetapan dan perhitungan kuantitas pemenang lelang SBI

berdasarkan metode fixed rate tender dan variable rate tender terdapat

pada Lampiran 3a dan Lampiran 3b.

c. Bank ...

Page 9: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

9

c. Bank Indonesia dapat menetapkan bahwa tidak ada pemenang lelang

SBI.

7. Pengumuman Hasil Lelang SBI

Bank Indonesia mengumumkan hasil lelang SBI setelah window time

ditutup, paling lambat pukul 16.00 WIB sebagai berikut:

a. secara individual kepada pemenang lelang melalui BI-SSSS, antara lain

berupa nilai nominal, tingkat diskonto dan nilai tunai SBI yang

dimenangkan; dan

b. secara keseluruhan melalui BI-SSSS, Sistem-LHBU dan/atau sarana

lainnya, antara lain berupa nilai nominal seluruh penawaran yang

masuk, kisaran bid rate, rata-rata tertimbang tingkat diskonto SBI dan

nilai nominal yang dimenangkan.

8. Setelmen Lelang SBI

a. Setelmen Hasil Lelang SBI

1) Bank Indonesia melakukan setelmen hasil lelang SBI paling lambat

1 (satu) hari kerja setelah pengumuman hasil lelang SBI.

2) Peserta OPT wajib memiliki dana di Rekening Giro yang

mencukupi untuk setelmen hasil lelang SBI.

3) Bank Indonesia melakukan setelmen dana hasil lelang SBI dengan

mendebet Rekening Giro sebesar nilai tunai SBI dan setelmen Surat

Berharga dengan mengkredit Rekening Surat Berharga sebesar nilai

nominal SBI.

4) Nilai tunai SBI sebagaimana dimaksud dalam angka 3) dihitung

dengan rumus:

( ) WaktuJangka x DiskontoTingkat 360

360 x Nominal Nilai

SBI

Tunai Nilai

+=

Keterangan ...

Page 10: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

10

Keterangan:

Nilai nominal = nilai nominal SBI yang dimenangkan. Tingkat diskonto = tingkat diskonto yang dimenangkan. Jangka waktu = jumlah hari yang dihitung sejak 1 (satu) hari

sesudah tanggal setelmen lelang SBI sampai dengan tanggal jatuh waktu.

5) Setelmen dana sebagaimana dimaksud dalam angka 3) dilakukan

secara gabungan untuk setiap pemenang lelang dan setelmen Surat

Berharga sebagaimana dimaksud dalam angka 3) dilakukan secara

per transaksi (gross to gross).

6) Setelmen dana hasil lelang SBI dilakukan per lelang (auction

number).

7) Dalam hal dana di Rekening Giro tidak mencukupi untuk memenuhi

kewajiban setelmen sampai dengan cut-off warning Sistem BI-

RTGS, sehingga mengakibatkan kegagalan setelmen lelang SBI, BI-

SSSS secara otomatis membatalkan transaksi lelang SBI yang

dimenangkan Peserta OPT yang bersangkutan.

8) Atas batalnya transaksi lelang SBI sebagaimana dimaksud dalam

angka 7), Peserta OPT dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam

Peraturan Bank Indonesia tentang Operasi Moneter.

b. Setelmen Pelunasan SBI

1) Pada tanggal jatuh waktu SBI, Bank Indonesia melunasi SBI jatuh

waktu berdasarkan pencatatan kepemilikan SBI yang tercatat di BI-

SSSS pada 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal jatuh waktu SBI.

2) Dalam hal setelah terjadinya transaksi, tanggal jatuh waktu SBI

ditetapkan sebagai hari libur oleh pemerintah, pelaksanaan setelmen

pelunasan SBI dilakukan pada hari kerja berikutnya tanpa

memperhitungkan tambahan diskonto untuk hari libur dimaksud.

3) Bank Indonesia melakukan pelunasan SBI dengan cara:

a) mengkredit ...

Page 11: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

11

a) mengkredit Rekening Giro pemilik SBI sebesar nilai nominal

SBI jatuh waktu; dan

b) mendebet Rekening Surat Berharga pemilik SBI sebesar nilai

nominal SBI jatuh waktu.

9. Pembatasan Transaksi SBI Selama 1 (satu) Bulan Sejak Kepemilikan SBI

(Minimum One Month Holding Period)

a. Ketentuan

1) Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan yaitu 28 (dua puluh delapan)

hari sejak setelmen pembelian, pemilik SBI dilarang

mentransaksikan SBI yang dimiliki dengan pihak lain.

2) Transaksi SBI yang dilarang sebagaimana dimaksud dalam angka 1)

mencakup antara lain transaksi repo, transaksi outright, hibah dan

pengagunan.

3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam angka 1), tidak berlaku

untuk transaksi SBI oleh Peserta OPT dengan Bank Indonesia.

4) Sub-Registry wajib menatausahakan SBI milik nasabahnya dengan

memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam angka 1).

b. Peralihan

Transaksi atas SBI yang dilakukan setelah berlakunya Surat Edaran ini

yang merupakan bagian dari transaksi yang telah dilakukan sebelum

Surat Edaran ini diberlakukan, dikecualikan dari ketentuan

sebagaimana dimaksud pada butir 9.a.1) sampai dengan transaksi yang

bersangkutan jatuh waktu. Transaksi dimaksud antara lain adalah

transaksi repo.

c. Pengawasan

1) Bank Indonesia melakukan monitoring dan/atau pengawasan

langsung atas pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a oleh Peserta OPT dan Sub-Registry.

2) Dalam ...

Page 12: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

12

2) Dalam hal terdapat indikasi pelanggaran ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam butir a.1) dan/atau a.4), Bank Indonesia

menyampaikan surat permintaan konfirmasi kepada Peserta OPT

dan/atau Sub-Registry.

3) Peserta OPT dan/atau Sub-Registry yang menerima surat

permintaan konfirmasi sebagaimana dimaksud dalam angka 2)

wajib menyampaikan tanggapan secara tertulis kepada Bank

Indonesia paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal surat

konfirmasi dari Bank Indonesia.

4) Dalam hal sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud

dalam angka 3) Peserta OPT dan/atau Sub-Registry tidak

menyampaikan tanggapan tertulis maka Peserta OPT dan/atau Sub-

Registry dianggap mengkonfirmasi indikasi pelanggaran tersebut.

5) Atas pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam butir a.1) dan a.4)

Bank Indonesia akan mengenakan sanksi sebagaimana diatur dalam

Peraturan Bank Indonesia tentang Operasi Moneter.

III. TRANSAKSI REPO SURAT BERHARGA

1. Transaksi Repo merupakan instrumen yang digunakan Bank Indonesia

untuk injeksi likuiditas rupiah di pasar uang.

2. Karakteristik Transaksi Repo :

a. Transaksi Repo dilakukan dengan prinsip sell and buyback, yaitu

terdapat perpindahan pencatatan kepemilikan Surat Berharga (transfer

of ownership).

b. Transaksi Repo memiliki jangka waktu paling singkat 1 (satu) hari dan

paling lama 12 (dua belas) bulan yang dinyatakan dalam hari, yang

dihitung sejak 1 (satu) hari setelah tanggal setelmen sampai dengan

tanggal jatuh waktu.

c. Bunga ...

Page 13: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

13

c. Bunga repo dihitung berdasarkan metode bunga dibayar di belakang

(simple interest).

d. Hak penerimaan kupon atas Surat Berharga yang direpokan selama

periode transaksi Repo tetap merupakan milik Peserta OPT.

3. Metode Transaksi Repo

a. Transaksi Repo dilakukan dengan mekanisme lelang melalui BI-SSSS.

b. Pelaksanaan lelang transaksi Repo dilakukan dengan metode sebagai

berikut:

1) harga tetap (fixed rate tender)

Suku bunga repo (repo rate) ditetapkan Bank Indonesia; atau

2) harga beragam (variable rate tender)

Suku bunga repo (repo rate) diajukan Peserta OPT.

4. Pengumuman dan Pelaksanaan Transaksi Repo

a. Transaksi Repo dapat dilakukan pada setiap hari kerja.

b. Window time transaksi Repo dapat dilakukan antara pukul 08.00 WIB

sampai dengan 16.00 WIB.

c. Bank Indonesia mengumumkan rencana lelang transaksi Repo paling

lambat sebelum window time melalui BI-SSSS, Sistem-LHBU dan/atau

sarana lainnya.

d. Pengumuman rencana lelang transaksi Repo memuat antara lain:

1) tanggal lelang;

2) jangka waktu;

3) metode lelang;

4) target indikatif (apabila lelang dilakukan dengan metode variable

rate tender);

5) suku bunga repo (repo rate) (apabila lelang dilakukan dengan

metode fixed rate tender);

6) Surat Berharga yang dapat direpokan;

7) haircut; 8) window ...

Page 14: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

14

8) window time; dan

9) tanggal dan waktu setelmen.

5. Pengajuan Penawaran Transaksi Repo

a. Peserta OPT dapat mengajukan penawaran transaksi Repo secara

langsung dan/atau melalui Lembaga Perantara.

b. Lembaga Perantara mengajukan penawaran transaksi Repo untuk

kepentingan Peserta OPT.

c. Peserta OPT secara langsung dan/atau melalui Lembaga Perantara

mengajukan penawaran transaksi Repo kepada Bank Indonesia melalui

BI-SSSS dalam window time yang ditetapkan.

d. Pengajuan penawaran transaksi Repo antara lain meliputi:

1) Nilai nominal, jenis dan seri Surat Berharga yang direpokan, untuk

lelang dengan metode fixed rate tender; atau

2) Nilai nominal, jenis dan seri Surat Berharga yang direpokan dan

repo rate, untuk lelang dengan metode variable rate tender,

untuk masing-masing jangka waktu transaksi Repo yang akan

dilakukan.

e. Pengajuan setiap penawaran kuantitas dari Peserta OPT paling kurang

sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan selebihnya dengan

kelipatan sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

f. Dalam hal lelang dilakukan dengan metode variable rate tender,

pengajuan setiap penawaran repo rate dilakukan dengan kelipatan

sebesar 0,01% (satu per sepuluh ribu).

g. Peserta OPT dan Lembaga Perantara bertanggung jawab atas

kebenaran data penawaran transaksi Repo yang disampaikan kepada

Bank Indonesia.

h. Peserta OPT dan Lembaga Perantara dilarang membatalkan penawaran

yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia.

6. Penetapan ...

Page 15: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

15

6. Penetapan Pemenang Transaksi Repo

a. Dalam hal lelang transaksi Repo dilakukan dengan metode fixed rate

tender, maka penetapan kuantitas transaksi Repo yang dimenangkan

dihitung dengan cara:

1) Penawaran kuantitas yang diajukan Peserta OPT dimenangkan

seluruhnya.

2) Dalam hal diperlukan, penawaran kuantitas yang diajukan Peserta

OPT dapat dimenangkan sebagian dengan perhitungan secara

proporsional dengan pembulatan nominal terkecil sebesar

Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

b. Dalam hal lelang transaksi Repo dilakukan dengan metode variable

rate tender, maka penetapan kuantitas transaksi Repo yang

dimenangkan dihitung dengan cara:

1) Bank Indonesia menetapkan repo rate terendah yang dapat diterima

(SOR); dan

2) Bank Indonesia menetapkan kuantitas yang dimenangkan dengan

cara:

a) dalam hal repo rate yang diajukan Peserta OPT lebih tinggi dari

SOR yang ditetapkan, Peserta OPT yang bersangkutan

memenangkan seluruh penawaran transaksi Repo yang

diajukan; dan

b) dalam hal repo rate yang diajukan Peserta OPT sama dengan

SOR yang ditetapkan, maka Peserta OPT yang bersangkutan

memenangkan seluruh atau sebagian dari penawaran transaksi

Repo yang diajukan dengan perhitungan secara proporsional

dengan pembulatan nominal terkecil sebesar Rp1.000.000,00

(satu juta rupiah).

Contoh ...

Page 16: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

16

Contoh penetapan dan perhitungan kuantitas pemenang transaksi

Repo berdasarkan metode fixed rate tender dan variable rate tender

terdapat pada Lampiran 4a sampai dengan Lampiran 4d.

c. Bank Indonesia dapat menetapkan bahwa tidak ada pemenang lelang

transaksi Repo.

7. Pengumuman Hasil Lelang Transaksi Repo

Bank Indonesia mengumumkan hasil lelang transaksi Repo setelah

window time ditutup, sebagai berikut:

a. secara individual kepada pemenang lelang melalui BI-SSSS, antara lain

berupa nilai nominal yang dimenangkan dan repo rate; dan

b. secara keseluruhan melalui BI-SSSS, Sistem-LHBU dan/atau sarana

lainnya, antara lain berupa nominal seluruh penawaran yang masuk,

kisaran bid rate dan rata-rata tertimbang repo rate.

8. Setelmen Transaksi Repo

a. Setelmen first leg

1) Bank Indonesia melakukan setelmen first leg paling lambat 1 (satu)

hari kerja setelah pengumuman hasil lelang transaksi Repo.

2) Peserta OPT wajib memiliki Surat Berharga di Rekening Surat

Berharga yang mencukupi untuk setelmen first leg.

3) Setelmen first leg dilakukan melalui Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS

dengan mekanisme Delivery Versus Payment (DVP) secara

transaksi per transaksi (gross to gross) sebagai berikut :

a) Setelmen Surat Berharga, dengan mendebet Rekening Surat

Berharga sebesar nilai nominal Surat Berharga yang direpokan;

dan

b) Setelmen dana, dengan mengkredit Rekening Giro sebesar nilai

setelmen first leg.

4) Perhitungan ...

Page 17: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

17

4) Perhitungan nilai setelmen first leg adalah sebagaimana diatur

dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai kriteria dan persyaratan

Surat Berharga, Peserta dan Lembaga Perantara dalam Operasi

Moneter.

5) Dalam hal Peserta OPT tidak memiliki jenis dan seri Surat

Berharga di Rekening Surat Berharga yang mencukupi untuk

memenuhi kewajiban setelmen sampai dengan waktu yang

ditetapkan untuk setelmen, sehingga mengakibatkan kegagalan

setelmen first leg, BI-SSSS secara otomatis membatalkan transaksi

Repo yang tidak didukung dengan Surat Berharga yang mencukupi.

6) Atas batalnya transaksi Repo sebagaimana dimaksud dalam angka

5), Peserta OPT yang bersangkutan dikenakan sanksi sebagaimana

diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Operasi Moneter.

b. Setelmen second leg

1) Pada tanggal transaksi Repo jatuh waktu (second leg), BI-SSSS

secara otomatis melakukan setelmen second leg sejak Sistem BI-

RTGS dibuka sampai dengan cut-off warning Sistem BI-RTGS.

2) Peserta OPT wajib memiliki dana di Rekening Giro yang

mencukupi untuk setelmen second leg.

3) Setelmen second leg dilaksanakan melalui Sistem BI-RTGS dan

BI-SSSS dengan mekanisme DVP secara transaksi per transaksi

(gross to gross) sebagai berikut:

a) Setelmen dana, dengan mendebet Rekening Giro sebesar nilai

setelmen second leg;

b) Setelmen Surat Berharga, dengan mengkredit Rekening Surat

Berharga sebesar nilai nominal Surat Berharga transaksi Repo

jatuh waktu; dan

c) Perhitungan ...

Page 18: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

18

c) Perhitungan nilai setelmen second leg adalah sebagaimana

diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai kriteria dan

persyaratan Surat Berharga, Peserta dan Lembaga Perantara

dalam Operasi Moneter.

d) Dalam hal Bank Indonesia menerima pembayaran

kupon/imbalan pada periode transaksi Repo, maka

kupon/imbalan dimaksud mengurangi kewajiban Peserta OPT

pada transaksi Repo jatuh waktu (second leg) dengan

perhitungan sebagai berikut:

IndonesiaBank

diterima yang

lankupon/imba Nilai

- Bunga

setelmen

Nilai

setelmen

Nilai

Repoleg firstleg second

+=

e) Dalam hal Bank Indonesia menerima pembayaran

kupon/imbalan, maka perhitungan bunga repo sejak tanggal

pembayaran kupon/imbalan didasarkan pada nilai setelmen first

leg dikurangi dengan penerimaan kupon dimaksud.

4) Dalam hal setelah terjadinya transaksi Repo, tanggal transaksi Repo

jatuh waktu (second leg) ditetapkan sebagai hari libur oleh

pemerintah, pelaksanaan setelmen dilakukan pada hari kerja

berikutnya tanpa memperhitungkan tambahan bunga repo untuk

hari libur dimaksud.

5) Dalam hal dana di Rekening Giro tidak mencukupi untuk

memenuhi kewajiban setelmen second leg sampai dengan cut-off

warning Sistem BI-RTGS sehingga mengakibatkan kegagalan

setelmen second leg, BI-SSSS secara otomatis membatalkan

transaksi Repo jatuh waktu (second leg).

c. Kegagalan...

Page 19: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

19

c. Kegagalan Setelmen Second Leg

Dalam hal Peserta OPT gagal melakukan setelmen second leg, maka

Surat Berharga yang direpokan diperlakukan sebagai berikut:

1) Dalam hal Surat Berharga berupa SBI, Bank Indonesia melakukan

pelunasan SBI sebelum jatuh waktu (early redemption).

2) Dalam hal Surat Berharga berupa SBN maka transaksi yang

bersangkutan diperlakukan sebagai transaksi penjualan secara

outright oleh Peserta OPT.

3) Perhitungan setelmen transaksi outright dan penggunaan harga

Surat Berharga transaksi outright adalah sebagaimana diatur dalam

ketentuan Bank Indonesia mengenai kriteria dan persyaratan Surat

Berharga, Peserta dan Lembaga Perantara dalam Operasi Moneter.

4) Dalam hal nilai transaksi outright :

a) lebih kecil dari kewajiban setelmen second leg, maka Bank

Indonesia mendebet Rekening Giro sebesar selisih nilai

kewajiban setelmen second leg dengan nilai transaksi outright;

b) lebih besar dari nilai kewajiban setelmen second leg, maka

Bank Indonesia mengkredit Rekening Giro sebesar selisih nilai

kewajiban setelmen second leg dengan nilai transaksi outright.

5) Atas batalnya transaksi Repo jatuh waktu (second leg) sebagaimana

dimaksud dalam butir b.5), Peserta OPT dikenakan sanksi

sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang

Operasi Moneter.

9. Kupon Surat Berharga

Dalam hal Bank Indonesia menerima pembayaran kupon/imbalan setelah

transaksi Repo jatuh waktu (second leg), maka Bank Indonesia akan

mengkredit Rekening Giro sebesar kupon/imbalan dimaksud pada tanggal

penerimaan kupon/imbalan.

IV. TRANSAKSI ...

Page 20: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

20

IV. TRANSAKSI REVERSE REPO SURAT BERHARGA NEGARA

1. Transaksi Reverse Repo merupakan instrumen yang digunakan Bank

Indonesia untuk absorpsi likuiditas rupiah di pasar uang.

2. Karakteristik transaksi Reverse Repo:

a. Transaksi Reverse Repo dilakukan dengan prinsip sell and buyback,

yaitu terdapat perpindahan pencatatan kepemilikan SBN (transfer of

ownership).

b. Transaksi Reverse Repo memiliki jangka waktu paling singkat 1 (satu)

hari dan paling lama 12 (dua belas) bulan yang dinyatakan dalam hari,

yang dihitung sejak 1 (satu) hari setelah tanggal setelmen sampai

dengan tanggal jatuh waktu.

c. Bunga Reverse Repo dihitung berdasarkan metode bunga dibayar di

belakang (simple interest).

d. Hak penerimaan kupon atas Surat Berharga yang direverse-repokan

selama periode transaksi Reverse Repo tetap merupakan milik Bank

Indonesia.

3. Metode Transaksi Reverse Repo

a. Transaksi Reverse Repo dilakukan dengan mekanisme lelang melalui

BI-SSSS.

b. Pelaksanaan lelang transaksi Reverse Repo dilakukan dengan metode

sebagai berikut:

1) harga tetap (fixed rate tender)

Suku bunga reverse repo (RR-Rate) ditetapkan Bank Indonesia;

atau

2) harga beragam (variable rate tender)

Suku bunga reverse repo (RR-Rate) diajukan Peserta OPT.

4. Pengumuman dan Pelaksanaan Transaksi Reverse Repo

a. Transaksi Reverse Repo dapat dilakukan pada setiap hari kerja.

b. Window ...

Page 21: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

21

b. Window time transaksi Reverse Repo dapat dilakukan antara pukul

08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.

c. Bank Indonesia mengumumkan rencana lelang transaksi Reverse Repo

paling lambat sebelum window time melalui BI-SSSS, Sistem-LHBU,

dan/atau sarana lainnya.

d. Pengumuman rencana lelang transaksi Reverse Repo, memuat antara

lain:

1) tanggal lelang;

2) jangka waktu;

3) metode lelang;

4) target indikatif (apabila lelang dilakukan dengan metode variable

rate tender);

5) RR-rate (apabila lelang dilakukan dengan metode fixed rate

tender);

6) Surat Berharga yang direverse-repokan;

7) Haircut:

8) window time; dan

9) tanggal dan waktu setelmen.

5. Pengajuan Penawaran transaksi Reverse Repo

a. Peserta OPT dapat mengajukan penawaran transaksi Reverse Repo

secara langsung dan/atau melalui Lembaga Perantara.

b. Lembaga Perantara mengajukan penawaran transaksi Reverse Repo

untuk kepentingan Peserta OPT.

c. Peserta OPT secara langsung dan/atau melalui Lembaga Perantara

mengajukan penawaran transaksi Reverse Repo kepada Bank Indonesia

melalui BI-SSSS dalam window time yang ditetapkan.

d. Pengajuan penawaran transaksi Reverse Repo antara lain meliputi:

1) Nilai nominal transaksi, untuk lelang dengan metode fixed rate

tender; atau 2) Nilai ...

Page 22: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

22

2) Nilai nominal transaksi dan RR-Rate, untuk lelang dengan metode

variable rate tender,

untuk masing-masing jangka waktu transaksi Reverse Repo yang akan

dilakukan.

e. Pengajuan setiap penawaran kuantitas dari Peserta OPT paling kurang

sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan selebihnya dengan

kelipatan sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

f. Dalam hal lelang dilakukan dengan metode variable rate tender,

pengajuan setiap penawaran RR-Rate dilakukan dengan kelipatan

sebesar 0,01% (satu per sepuluh ribu).

g. Peserta OPT dan Lembaga Perantara bertanggung jawab atas

kebenaran data penawaran transaksi Reverse Repo yang disampaikan

kepada Bank Indonesia.

h. Peserta OPT dan Lembaga Perantara dilarang membatalkan penawaran

yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia.

6. Penetapan Pemenang Lelang Transaksi Reverse Repo

a. Dalam hal lelang transaksi Reverse Repo dilakukan dengan metode

fixed rate tender, maka penetapan kuantitas transaksi Reverse Repo

yang dimenangkan dihitung dengan cara:

1) Penawaran kuantitas yang diajukan Peserta OPT dimenangkan

seluruhnya.

2) Dalam hal diperlukan, penawaran kuantitas yang diajukan Peserta

OPT dapat dimenangkan sebagian dengan perhitungan secara

proporsional dengan pembulatan nominal terkecil sebesar

Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

b. Dalam hal lelang transaksi Reverse Repo dilakukan dengan metode

variable rate tender, maka penetapan kuantitas transaksi Reverse Repo

yang dimenangkan dihitung dengan cara :

1) Bank ...

Page 23: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

23

1) Bank Indonesia menetapkan RR-Rate tertinggi yang dapat diterima

(SOR); dan

2) Bank Indonesia menetapkan kuantitas yang dimenangkan dengan

cara:

a) dalam hal RR-Rate yang diajukan Peserta OPT lebih rendah

dari SOR yang ditetapkan, Peserta OPT yang bersangkutan

memenangkan seluruh penawaran transaksi Reverse Repo yang

diajukan; dan

b) dalam hal RR-Rate yang diajukan Peserta OPT sama dengan

SOR yang ditetapkan, maka Peserta OPT yang bersangkutan

memenangkan seluruh atau sebagian dari penawaran transaksi

Reverse Repo yang diajukan dengan perhitungan secara

proporsional dengan pembulatan nominal terkecil sebesar

Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

Contoh penetapan dan perhitungan kuantitas pemenang transaksi

Reverse Repo berdasarkan metode fixed rate tender dan variable

rate tender terdapat pada Lampiran 5a dan Lampiran 5b.

c. Dalam hal Bank Indonesia menawarkan lebih dari 1 (satu) seri Surat

Berharga dalam lelang transaksi Reverse Repo, Bank Indonesia

menentukan alokasi seri dan nominal Surat Berharga yang

dimenangkan Peserta OPT.

d. Bank Indonesia dapat menetapkan bahwa tidak ada pemenang lelang

transaksi Reverse Repo.

7. Pengumuman Hasil Lelang Transaksi Reverse Repo

Bank Indonesia mengumumkan hasil lelang transaksi Reverse Repo

setelah window time ditutup, sebagai berikut:

a. secara individual kepada pemenang lelang melalui BI-SSSS, antara lain

berupa nilai nominal, RR-Rate, jenis dan seri Surat Berharga yang

dimenangkan; dan b) secara ...

Page 24: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

24

b. secara keseluruhan melalui BI-SSSS, Sistem-LHBU, dan/atau sarana

lainnya, antara lain berupa nominal seluruh penawaran yang masuk,

kisaran bid rate dan rata-rata tertimbang RR-Rate.

8. Setelmen transaksi Reverse Repo

a. Setelmen first leg

1) Bank Indonesia melakukan setelmen first leg paling lambat 1 (satu)

hari kerja setelah pengumuman hasil lelang transaksi Reverse

Repo.

2) Peserta OPT wajib memiliki dana di Rekening Giro yang

mencukupi untuk setelmen first leg.

3) Setelmen first leg dilakukan melalui Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS

dengan mekanisme DVP secara transaksi per transaksi (gross to

gross) sebagai berikut:

a) Setelmen dana, dengan mendebet Rekening Giro sebesar nilai

setelmen first leg; dan

b) Setelmen Surat Berharga, dengan mengkredit Rekening Surat

Berharga sebesar nilai nominal Surat Berharga yang

dimenangkan.

4) Perhitungan nilai setelmen first leg adalah sebagaimana diatur

dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai kriteria dan Surat

Berharga, Peserta dan Lembaga Perantara dalam Operasi Moneter.

5) Dalam hal dana di Rekening Giro tidak mencukupi untuk

memenuhi kewajiban setelmen sampai dengan cut-off warning

Sistem BI-RTGS, sehingga mengakibatkan kegagalan setelmen

first leg, BI-SSSS secara otomatis membatalkan transaksi Reverse

Repo yang tidak didukung dengan dana yang mencukupi.

6) Atas ...

Page 25: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

25

6) Atas batalnya transaksi Reverse Repo sebagaimana dimaksud

dalam angka 5), Peserta OPT yang bersangkutan dikenakan sanksi

sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang

Operasi Moneter.

b. Setelmen second leg

1) Pada tanggal transaksi Reverse Repo jatuh waktu (second leg), BI-

SSSS secara otomatis melakukan setelmen second leg sejak Sistem

BI-RTGS dibuka sampai dengan cut-off warning Sistem BI-RTGS.

2) Peserta OPT wajib memiliki jenis dan seri Surat Berharga di

Rekening Surat Berharga yang mencukupi untuk setelmen second

leg.

3) Setelmen second leg dilaksanakan melalui Sistem BI-RTGS dan

BI-SSSS dengan mekanisme DVP secara transaksi per transaksi

(gross to gross) sebagai berikut:

a) Setelmen Surat Berharga, dengan mendebet Rekening Surat

Berharga sebesar nilai nominal Surat Berharga transaksi

Reverse Repo jatuh waktu (second leg);

b) Setelmen dana, dengan mengkredit Rekening Giro sebesar nilai

setelmen second leg;

c) Perhitungan nilai setelmen second leg adalah sebagaimana

diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai kriteria dan

persyaratan Surat Berharga, Peserta dan Lembaga Perantara

dalam Operasi Moneter;

d) Dalam hal Peserta OPT menerima pembayaran kupon/imbalan

pada periode transaksi Reverse Repo, maka kupon/imbalan

dimaksud mengurangi kewajiban Bank Indonesia di second leg

dengan perhitungan sebagai berikut:

Nilai ...

Page 26: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

26

OPT Peserta

diterima yang

lankupon/imba Nilai

- Bunga

setelmen

Nilai

setelmen

Nilai

Repo Reverseleg firstleg second

+=

e) Dalam hal Peserta OPT menerima pembayaran kupon/imbalan,

maka perhitungan bunga reverse repo sejak tanggal

pembayaran kupon/imbalan didasarkan pada nilai setelmen first

leg dikurangi dengan penerimaan kupon/imbalan dimaksud.

4) Dalam hal setelah terjadinya transaksi Reverse Repo, tanggal

Reverse Repo jatuh waktu (second leg) ditetapkan sebagai hari

libur oleh pemerintah, pelaksanaan setelmen dilakukan pada hari

kerja berikutnya tanpa memperhitungkan tambahan bunga reverse

repo untuk hari libur dimaksud.

5) Dalam hal jenis dan seri Surat Berharga di Rekening Surat

Berharga tidak mencukupi untuk memenuhi kewajiban setelmen

second leg sampai dengan cut-off warning Sistem BI-RTGS

sehingga mengakibatkan kegagalan setelmen second leg, BI-SSSS

secara otomatis membatalkan transaksi Reverse Repo jatuh waktu

(second leg).

c. Kegagalan Setelmen Second Leg

1) Dalam hal Peserta OPT gagal melakukan setelmen second leg,

maka transaksi Reverse Repo diperlakukan sebagai transaksi

pembelian secara outright oleh Peserta OPT.

2) Perhitungan setelmen transaksi outright dan penggunaan harga

Surat Berharga transaksi outright adalah sebagaimana diatur dalam

ketentuan Bank Indonesia mengenai kriteria dan Surat Berharga,

Peserta dan Lembaga Perantara dalam Operasi Moneter.

3) Dalam hal nilai transaksi outright : 3) Dalam ...

Page 27: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

27

a) lebih besar dari nilai kewajiban Bank Indonesia di second leg

setelah dikurangi bunga reverse repo, maka Bank Indonesia

mendebet Rekening Giro sebesar selisih nilai kewajiban

setelmen second leg dengan nilai transaksi outright; atau

b) lebih kecil dari nilai kewajiban Bank Indonesia di second leg

setelah dikurangi bunga reverse repo, maka Bank Indonesia

mengkredit Rekening Giro sebesar selisih nilai kewajiban

setelmen second leg dengan nilai transaksi outright dengan

jumlah paling banyak sebesar nilai haircut.

4) Bank Indonesia mendebet Rekening Giro sebesar nilai haircut

Surat Berharga yang direverse-repokan.

5) Atas kegagalan setelmen second leg, Peserta OPT tidak menerima

bunga reverse repo.

6) Atas batalnya transaksi Reverse Repo jatuh waktu (second leg)

sebagaimana dimaksud dalam butir b.5), Peserta OPT dikenakan

sanksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang

Operasi Moneter.

9. Kupon Surat Berharga

Dalam hal Peserta OPT menerima pembayaran kupon/imbalan setelah

transaksi Reverse Repo jatuh waktu (second leg), maka Bank Indonesia

akan mendebet Rekening Giro sebesar nilai kupon/imbalan dimaksud pada

tanggal penerimaan kupon/imbalan.

V. PEMBELIAN DAN PENJUALAN SBN SECARA OUTRIGHT DARI

BANK INDONESIA DI PASAR SEKUNDER

1. Pembelian dan penjualan SBN secara outright dari Bank Indonesia di

pasar sekunder dilakukan dalam rangka:

a. injeksi likuiditas dengan pembelian SBN; dan

b. absorpsi likuiditas dengan penjualan SBN. b. absorpsi ...

Page 28: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

28

2. Bank Indonesia melakukan transaksi pembelian dan penjualan SBN secara

outright dengan mekanisme lelang atau non lelang.

3. Bank Indonesia dapat melakukan transaksi pembelian dan penjualan SBN

secara outright di pasar sekunder pada setiap hari kerja.

4. Transaksi pembelian dan penjualan SBN secara outright dengan

mekanisme Lelang

a. Metode Transaksi

1) Bank Indonesia melakukan lelang transaksi pembelian dan

penjualan SBN melalui BI-SSSS atau melalui sarana lainnya.

2) Mekanisme lelang dilakukan dengan metode sebagai berikut :

a) harga tetap (fixed rate tender)

Yield atau harga transaksi pembelian dan penjualan SBN

ditetapkan oleh Bank Indonesia; atau

b) harga beragam (variable rate tender)

Yield atau harga transaksi pembelian dan penjualan SBN

diajukan oleh Peserta OPT.

b. Pengumuman dan Pelaksanaan Lelang

1) Window time transaksi pembelian dan penjualan SBN dapat

dilakukan antara pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB.

2) Bank Indonesia mengumumkan rencana lelang transaksi pembelian

dan penjualan SBN paling lambat sebelum window time, melalui

BI-SSSS, Sistem-LHBU dan/atau sarana lainnya.

3) Pengumuman rencana lelang pembelian dan penjualan SBN, antara

lain meliputi:

a) tanggal lelang;

b) window time;

c) target indikatif (apabila lelang dilakukan dengan metode

variable rate tender); d) yield ...

Page 29: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

29

d) yield atau harga SBN (apabila lelang dilakukan dengan metode

fixed rate tender);

e) SBN yang akan ditransaksikan; dan

f) tanggal dan waktu setelmen.

c. Pengajuan Penawaran

1) Peserta OPT dapat mengajukan penawaran lelang pembelian dan

penjualan SBN secara langsung dan/atau melalui Lembaga

Perantara.

2) Lembaga Perantara mengajukan penawaran lelang pembelian dan

penjualan SBN untuk kepentingan Peserta OPT.

3) Peserta OPT secara langsung dan/atau melalui Lembaga Perantara

mengajukan penawaran lelang pembelian dan penjualan SBN

kepada Bank Indonesia melalui BI-SSSS dalam window time yang

ditetapkan.

4) Pengajuan penawaran lelang pembelian dan penjualan SBN antara

lain meliputi:

a) kuantitas transaksi, untuk lelang dengan metode fixed rate

tender;

b) kuantitas transaksi dan yield atau harga SBN, untuk lelang

dengan metode variable rate tender.

5) Pengajuan setiap penawaran kuantitas dari Peserta OPT paling

kurang 1.000 (seribu) unit atau sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu

miliar rupiah) dan selebihnya dengan kelipatan 100 (seratus) unit

atau sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

6) Dalam hal transaksi penjualan dan pembelian SBN dilakukan

dengan metode variable rate tender, penawaran yield dilakukan

dengan kelipatan sebesar 0,01% (satu per sepuluh ribu).

7) Peserta ...

Page 30: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

30

7) Peserta OPT dan Lembaga Perantara bertanggung jawab atas

kebenaran data penawaran pembelian dan penjualan SBN yang

disampaikan kepada Bank Indonesia.

8) Peserta OPT dan Lembaga Perantara dilarang membatalkan

penawaran yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia.

d. Penetapan Pemenang Lelang

1) Dalam hal lelang pembelian dan penjualan SBN dengan metode

fixed rate tender, maka penetapan kuantitas pembelian dan

penjualan SBN yang dimenangkan dihitung dengan cara:

a) Penawaran kuantitas yang diajukan Peserta OPT dimenangkan

seluruhnya.

b) Dalam hal diperlukan, penawaran kuantitas yang diajukan

Peserta OPT dapat dimenangkan sebagian dengan perhitungan

secara proporsional dengan pembulatan nominal terkecil SBN

sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

2) Dalam hal lelang pembelian dan penjualan SBN dilakukan dengan

metode variable rate tender, maka Bank Indonesia menetapkan

tingkat yield yang dapat diterima (SOR) atau harga yang dapat

diterima, dan kuantitas yang dimenangkan dihitung dengan cara:

a) Lelang pembelian SBN

(1) dalam hal yield yang diajukan oleh Peserta OPT lebih tinggi

dari SOR atau harga yang diajukan oleh Peserta OPT lebih

rendah dari harga yang dapat diterima, Peserta OPT

memenangkan seluruh kuantitas yang diajukan

(2) dalam ...

Page 31: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

31

(2) dalam hal yield yang diajukan oleh Peserta OPT sama

dengan SOR atau harga yang diajukan oleh Peserta OPT

sama dengan harga yang dapat diterima, Peserta OPT dapat

memenangkan seluruh atau sebagian penawaran kuantitas

yang diajukan dengan perhitungan secara proporsional

dengan pembulatan nominal berdasarkan unit terkecil SBN

sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah).

b) Lelang penjualan SBN

(1) dalam hal yield yang diajukan oleh Peserta OPT lebih

rendah dari SOR atau harga yang diajukan oleh Peserta

OPT lebih tinggi dari harga yang dapat diterima, Peserta

OPT memenangkan seluruh kuantitas SBN yang diajukan;

dan

(2) dalam hal yield yang diajukan oleh Peserta OPT sama

dengan SOR atau harga yang diajukan oleh Peserta OPT

sama dengan harga yang dapat diterima, Peserta OPT dapat

memenangkan seluruh atau sebagian penawaran kuantitas

yang diajukan dengan perhitungan secara proporsional

dengan pembulatan nominal berdasarkan unit terkecil SBN

sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah).

3) Bank Indonesia dapat menetapkan bahwa tidak ada pemenang

lelang pembelian dan penjualan SBN.

e. Pengumuman Hasil Lelang Pembelian dan Penjualan SBN

Bank Indonesia mengumumkan hasil lelang penjualan dan pembelian

SBN setelah window time ditutup, sebagai berikut:

1) secara individual kepada pemenang lelang melalui BI-SSSS, antara

lain berupa nilai nominal dan yield atau harga yang dimenangkan;

dan

2) secara ...

Page 32: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

32

2) secara keseluruhan melalui BI-SSSS, Sistem-LHBU dan/atau

sarana lainnya, antara lain berupa nominal seluruh penawaran yang

masuk, kisaran bid rate dan rata-rata tertimbang tingkat yield.

5. Pembelian dan Penjualan SBN secara Non Lelang

a. Pembelian dan penjualan SBN dilakukan secara bilateral antara Bank

Indonesia dengan Peserta OPT secara langsung atau melalui Lembaga

Perantara.

b. Transaksi dilakukan melalui sarana Reuters Monitoring Dealing System

(RMDS) atau Bloomberg atau sarana lainnya.

6. Setelmen Pembelian dan Penjualan SBN secara Lelang dan Non Lelang

a. Peserta OPT wajib memiliki dana di Rekening Giro yang mencukupi

untuk setelmen pembelian SBN dari Bank Indonesia atau memiliki

jenis dan seri SBN di Rekening Surat Berharga yang mencukupi untuk

setelmen penjualan SBN kepada Bank Indonesia.

b. Setelmen pembelian dan penjualan SBN dilakukan melalui Sistem BI-

RTGS dan BI-SSSS secara DVP dengan mekanisme transaksi per

transaksi (gross to gross).

c. Bank Indonesia melakukan setelmen pembelian dan penjualan SBN

paling lambat pada 2 (dua) hari kerja.

Perhitungan nilai dan setelmen penjualan dan pembelian SBN terdapat

pada Lampiran 6a sampai dengan Lampiran 6b.

d. Dalam hal Peserta OPT tidak memiliki jenis dan seri SBN di Rekening

Surat Berharga atau tidak memiliki dana di Rekening Giro yang

mencukupi untuk memenuhi kewajiban setelmen penjualan dan

pembelian SBN yang dilakukan sampai dengan cut-off warning Sistem

BI-RTGS sehingga mengakibatkan kegagalan setelmen, BI-SSSS

sistem secara otomatis membatalkan transaksi pembelian dan penjualan

SBN dimaksud.

e. Atas ...

Page 33: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

33

e. Atas batalnya transaksi pembelian dan penjualan SBN sebagaimana

dimaksud dalam huruf d, maka Peserta OPT yang bersangkutan

dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia

tentang Operasi Moneter.

VI. PENEMPATAN BERJANGKA (TERM DEPOSIT)

1. Transaksi Term Deposit merupakan instrumen yang digunakan Bank

Indonesia untuk absorpsi likuiditas rupiah di pasar uang.

2. Karakteristik Transaksi Term Deposit:

a. Transaksi Term Deposit memiliki jangka waktu paling singkat 1 (satu)

hari dan paling lama 12 (dua belas) bulan yang dinyatakan dalam hari

yang dihitung sejak 1 (satu) hari setelah tanggal setelmen sampai

dengan tanggal jatuh waktu.

b. Transaksi Term Deposit dilakukan tanpa disertai dengan penerbitan

Surat Berharga.

c. Nilai tunai transaksi Term Deposit dihitung berdasarkan diskonto murni

(true discount) dengan rumus sebagai berikut:

( ) waktuJangka x diskontoTingkat 360

360 x nominal Nilai tunaiNilai

+=

Nilai diskonto = Nilai nominal Term Deposit – Nilai tunai

d. Bank Indonesia menatausahakan pencatatan transaksi Term Deposit

dalam BI-SSSS.

e. Term Deposit dapat dicairkan sebelum tanggal jatuh waktu (early

redemption) baik keseluruhan atau sebagian.

3. Metode Transaksi Term Deposit

a. Transaksi Term Deposit dilakukan dengan mekanisme lelang melalui

BI-SSSS.

b. Lelang ...

Page 34: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

34

b. Lelang transaksi Term Deposit dilakukan dengan metode sebagai

berikut:

1) harga tetap (fixed rate tender)

Tingkat diskonto transaksi Term Deposit ditetapkan Bank

Indonesia; atau

2) harga beragam (variable rate tender)

Tingkat diskonto transaksi Term Deposit diajukan oleh Peserta

OPT.

4. Pengumuman dan Pelaksanaan Transaksi Term Deposit

a. Bank Indonesia dapat melakukan transaksi Term Deposit pada setiap

hari kerja.

b. Window time transaksi Term Deposit dapat dilakukan antara pukul

08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB.

c. Bank Indonesia mengumumkan rencana lelang transaksi Term Deposit

paling lambat sebelum window time melalui BI-SSSS, Sistem-LHBU,

dan/atau sarana lainnya.

d. Pengumuman rencana transaksi Term Deposit, memuat antara lain:

1) tanggal lelang;

2) jangka waktu;

3) metode lelang;

4) target indikatif (apabila lelang transaksi Term Deposit dilaksanakan

dengan metode variable rate tender);

5) tingkat diskonto (apabila lelang transaksi Term Deposit

dilaksanakan dengan metode fixed rate tender);

6) window time; dan

7) tanggal dan waktu setelmen.

5. Pengajuan Penawaran Transaksi Term Deposit

a. Peserta OPT dapat mengajukan penawaran transaksi Term Deposit

secara langsung dan/atau melalui Lembaga Perantara. b) Lembaga ...

Page 35: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

35

b. Lembaga Perantara mengajukan penawaran transaksi Term Deposit

untuk kepentingan Peserta OPT.

c. Peserta OPT secara langsung dan/atau melalui Lembaga Perantara

mengajukan penawaran transaksi Term Deposit kepada Bank Indonesia

melalui BI-SSSS dalam window time yang ditetapkan.

d. Pengajuan penawaran transaksi Term Deposit meliputi:

1) penawaran kuantitas, untuk lelang dengan metode fixed rate tender;

atau

2) penawaran kuantitas dan tingkat diskonto, untuk lelang dengan

metode variable rate tender,

untuk masing-masing jangka waktu transaksi Term Deposit yang akan

dilakukan.

e. Pengajuan setiap penawaran kuantitas dari Peserta OPT paling kurang

sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan selebihnya dengan

kelipatan sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

f. Dalam hal lelang transaksi Term Deposit dilakukan dengan metode

variable rate tender, pengajuan setiap penawaran tingkat diskonto

dilakukan dengan kelipatan sebesar 0,01% (satu per sepuluh ribu).

g. Peserta OPT dan Lembaga Perantara bertanggung jawab atas kebenaran

data penawaran term deposit yang disampaikan kepada Bank Indonesia.

h. Peserta OPT dan Lembaga Perantara dilarang membatalkan penawaran

yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia.

6. Penetapan Pemenang Lelang transaksi Term Deposit

a. Dalam hal transaksi Term Deposit dilakukan dengan metode fixed rate

tender, penetapan kuantitas transaksi Term Deposit yang dimenangkan

dihitung dengan cara:

1) Penawaran kuantitas yang diajukan Peserta OPT dimenangkan

seluruhnya.

2) Dalam ...

Page 36: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

36

2) Dalam hal diperlukan, penawaran kuantitas yang diajukan Peserta

OPT dapat dimenangkan sebagian dengan perhitungan secara

proporsional dengan pembulatan nominal terkecil sebesar

Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

b. Dalam hal transaksi Term Deposit dilakukan dengan metode variable

rate tender, maka penetapan kuantitas transaksi Term Deposit yang

dimenangkan dihitung dengan cara:

1) Bank Indonesia menetapkan tingkat diskonto transaksi Term

Deposit tertinggi yang dapat diterima (SOR); dan

2) Bank Indonesia menetapkan kuantitas yang dimenangkan dengan

cara:

a) dalam hal tingkat diskonto yang diajukan Peserta OPT lebih

rendah dari SOR yang ditetapkan, maka Peserta OPT yang

bersangkutan memenangkan seluruh Transaksi Term Deposit

yang diajukan; dan

b) dalam hal tingkat diskonto yang diajukan Peserta OPT sama

dengan SOR yang ditetapkan, maka Peserta OPT yang

bersangkutan memenangkan seluruh atau sebagian dari

penawaran transaksi yang diajukan dengan perhitungan secara

proporsional dengan pembulatan nominal terkecil sebesar

Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

Contoh penetapan dan perhitungan kuantitas pemenang lelang

transaksi Term Deposit terdapat pada Lampiran 3a dan Lampiran

3b.

c. Bank Indonesia dapat menetapkan bahwa tidak ada pemenang lelang

transaksi Term Deposit.

7. Pengumuman Hasil Lelang transaksi Term Deposit

Bank Indonesia mengumumkan hasil lelang transaksi Term Deposit

setelah window time ditutup, sebagai berikut: a.secara ...

Page 37: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

37

a. secara individual kepada pemenang lelang melalui sarana BI-SSSS,

antara lain berupa nilai nominal dan tingkat diskonto yang

dimenangkan; dan

b. secara keseluruhan melalui BI-SSSS, Sistem-LHBU, dan/atau sarana

lainnya, antara lain berupa nominal seluruh penawaran yang masuk,

kisaran bid rate, dan rata-rata tertimbang tingkat diskonto Term

Deposit.

8. Setelmen transaksi Term Deposit

a. Setelmen lelang transaksi Term Deposit

1) Bank Indonesia melakukan setelmen lelang transaksi Term Deposit

paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah pengumuman hasil lelang

transaksi Term Deposit.

2) Peserta OPT wajib memiliki dana di Rekening Giro yang

mencukupi untuk memenuhi kewajiban setelmen transaksi Term

Deposit.

3) Setelmen dana transaksi Term Deposit dilakukan secara gabungan

untuk setiap Peserta OPT dengan mendebet Rekening Giro sebesar

total nilai tunai Term Deposit per lelang (auction number).

4) Nilai tunai Term Deposit sebagaimana dimaksud dalam angka 3)

dihitung berdasarkan diskonto murni (true discount) dengan rumus:

( ) waktuJangka x diskontoTingkat 360

360 x Nominal tunaiNilai

+= Deposit Term

Nilai diskonto = nilai nominal – nilai tunai

Keterangan:

Nominal Term Deposit = Nilai nominal Term Deposit yang dimenangkan dari hasil lelang.

Tingkat diskonto = Tingkat diskonto yang dimenangkan dari hasil lelang.

Jangka ...

Page 38: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

38

Jangka waktu = Jumlah hari yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal setelmen lelang sampai dengan tanggal transaksi Term Deposit jatuh waktu.

5) Dalam hal dana di Rekening Giro tidak mencukupi untuk

memenuhi kewajiban setelmen transaksi Term Deposit sampai

dengan waktu yang ditetapkan untuk setelmen, sehingga

mengakibatkan kegagalan setelmen, BI-SSSS secara otomatis

membatalkan transaksi Term Deposit Peserta OPT yang

bersangkutan.

6) Atas batalnya transaksi Term Deposit sebagaimana dimaksud

dalam angka 5), Peserta OPT dikenakan sanksi sebagaimana diatur

dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Operasi Moneter.

b. Setelmen Jatuh Waktu Transaksi Term Deposit

1) Pada tanggal jatuh waktu transaksi Term Deposit, Bank Indonesia

melakukan pelunasan Term Deposit jatuh waktu secara otomatis

melalui BI-SSSS sebesar nilai nominal Term Deposit dengan

mengkredit Rekening Giro.

2) Dalam hal setelah terjadinya transaksi Term Deposit, tanggal jatuh

waktu transaksi Term Deposit ditetapkan sebagai hari libur oleh

pemerintah, pelaksanaan setelmen transaksi dimaksud dilakukan

pada hari kerja berikutnya tanpa memperhitungkan tambahan

diskonto untuk hari libur dimaksud.

9. Pencairan Sebelum Jatuh Waktu (Early Redemption) Transaksi Term

Deposit

a. Persyaratan

1) Early Redemption hanya dapat dilakukan terhadap Term Deposit

yang berjangka waktu paling kurang 1 (satu) bulan pada saat

diterbitkan.

2) Early ...

Page 39: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

39

2) Early Redemption hanya dapat dilakukan apabila Peserta OPT yang

bersangkutan tidak memiliki Surat Berharga yang tercatat di

Rekening Surat Berharga.

b. Pengajuan Early Redemption

1) Peserta OPT dapat mengajukan dari pukul 15.00 WIB sampai

dengan pukul 17.00

2) Nilai nominal setiap pengajuan paling kurang sebesar

Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan selebihnya dengan

kelipatan sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

3) Pengajuan dilakukan melalui Reuters Monitoring Dealing System

(RMDS) atau telepon yang dikonfirmasi dengan faximile kepada

Biro Operasi Moneter–Direktorat Pengelolaan Moneter.

c. Setelmen Early Redemption

Bank Indonesia melakukan setelmen pada tanggal pengajuan early

redemption (same day settlement) segera setelah pre cut-off Sistem BI-

RTGS.

d. Perhitungan nilai Early Redemption

Nilai tunai Early Redemption dihitung sebagai berikut :

×+

×=

Waktu Jangka Sisa

nditerbitkasaat pada

diskonto RRT

hari 360

hari 360 di yang Nominal Nilai

Tunai Nilai

Deposit Term

redeemearly Deposit Term

RedemptionEarly

360

WaktuJangka Sisa x x

di yg

Nominal

BiayaFacility Lending

rate Repo

redeemearly

Deposit Term=

Biaya tunaiNilaisetelmen Nilai

−=RedemptionEarly RedemptionEarly

Keterangan :

RRT = rata-rata tertimbang

VII. TATA ...

Page 40: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

40

VII. TATA CARA PENGENAAN SANKSI

1. Sanksi Karena Batalnya Transaksi OPT

a. Dalam hal Peserta OPT tidak dapat memenuhi kewajiban pada saat

dilakukan setelmen sehingga menyebabkan batalnya transaksi OPT,

Peserta OPT dikenakan sanksi berupa:

1) teguran tertulis dengan tembusan kepada:

a) Direktorat Pengawasan Bank yang terkait, dalam hal sanksi

diberikan kepada Bank yang berkantor pusat di wilayah kerja

Kantor Pusat Bank Indonesia (KPBI); atau

b) Tim Pengawas Bank-Kantor Bank Indonesia (KBI) setempat,

dalam hal sanksi diberikan kepada Bank yang berkantor pusat di

wilayah kerja KBI; dan

2) kewajiban membayar sebesar 0,01% (satu per sepuluh ribu) dari

nilai nominal transaksi OPT yang dinyatakan batal, paling sedikit

sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak

sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

b. Penyampaian teguran tertulis sebagaimana dimaksud dalam butir a.1)

dilakukan pada 1 (satu) hari kerja setelah terjadinya pembatalan

transaksi.

c. Pengenaan sanksi kewajiban membayar sebagaimana dimaksud dalam

butir a.2) dilakukan dengan mendebet Rekening Giro yang

bersangkutan pada 1 (satu) hari kerja setelah terjadinya pembatalan

transaksi.

d. Atas batalnya transaksi Operasi Moneter, yang meliputi transaksi

Operasi Pasar Terbuka dan transaksi Standing Facilities, yang ketiga

kali dalam kurun waktu 6 (enam) bulan, selain dikenakan sanksi

sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Peserta OPT juga dikenakan

sanksi penghentian sementara untuk mengikuti kegiatan Operasi

Moneter selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut. e. Sanksi ...

Page 41: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

41

e. Sanksi penghentian sementara untuk mengikuti kegiatan Operasi

Moneter sebagaimana dimaksud dalam huruf d diberlakukan mulai 1

(satu) hari kerja setelah terjadinya pembatalan transaksi.

f. Dalam hal terdapat lebih dari 3 (tiga) kali pembatalan transaksi Operasi

Moneter dalam 1 (satu) hari, maka pengenaan sanksi penghentian

sementara sebagaimana dimaksud dalam huruf d hanya

memperhitungkan 3 (tiga) kali pembatalan.

Contoh pengenaan sanksi karena pembatalan transaksi operasi moneter

terdapat pada Lampiran 7.

2. Sanksi Pelanggaran Kewajiban Minimum One Month Holding Period SBI

Dalam hal Bank dan/atau Sub-Registry tidak memenuhi ketentuan

kewajiban sebagaimana dimaksud dalam butir II.9 dikenakan sanksi

sebagai berikut :

a. Teguran tertulis dengan tembusan kepada:

1) Direktorat Pengawasan Bank yang terkait, dalam hal sanksi

dikenakan kepada Bank yang berkantor pusat di wilayah kerja

Kantor Pusat Bank Indonesia (KPBI); atau

2) Tim Pengawas Bank-Kantor Bank Indonesia (KBI) setempat,

dalam hal sanksi dikenakan kepada Bank yang berkantor pusat di

wilayah kerja KBI.

3) Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan dalam hal

sanksi dikenakan kepada Sub-Registry.

b. kewajiban membayar sebesar 0,01% (satu per sepuluh ribu) dari nilai

nominal transaksi SBI yang tidak memenuhi ketentuan dimaksud,

paling sedikit sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan paling

banyak sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per hari.

c. Penyampaian …

Page 42: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

42

c. Penyampaian surat teguran tertulis sebagaimana dimaksud dalam butir

2.a dilakukan pada 1 (satu) hari kerja setelah terlampauinya batas waktu

penyampaian tanggapan sebagaimana dimaksud dalam butir II.9.c.3).

d. Pengenaan sanksi kewajiban membayar sebagaimana dimaksud dalam

butir 2.b dilakukan dengan mendebet Rekening Giro dan/atau rekening

giro Sub-Registry.

VIII. PENUTUP

Dengan berlakunya Surat Edaran Bank Indonesia ini, maka :

1. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/21/DPM tanggal 26 April 2004

perihal Tata Cara Pembelian dan/atau Penjualan Surat Utang Negara oleh

Bank Indonesia di Pasar Sekunder dalam rangka Operasi Pasar Terbuka;

2. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/1/DPM tanggal 27 Januari 2006

perihal Perubahan Atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/21/DPM

tanggal 26 April 2004 perihal Tata Cara Pembelian dan/atau Penjualan

Surat Utang Negara oleh Bank Indonesia di Pasar Sekunder dalam rangka

Operasi Pasar Terbuka; dan

3. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/22/DPM tanggal 7 Juli 2008

perihal Perubahan Kedua Atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor

6/21/DPM tanggal 26 April 2004 perihal Tata Cara Pembelian dan/atau

Penjualan Surat Utang Negara oleh Bank Indonesia di Pasar Sekunder

dalam rangka Operasi Pasar Terbuka;

4. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/1/DPM tanggal 3 Januari 2005

perihal Pelaksanaan Transaksi Fine Tune Operation Dalam Rangka

Operasi Pasar Terbuka;

5. Surat ...

Page 43: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

43

5. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/5/DPM tanggal 26 Maret 2007

perihal Perubahan Atas SE BI No. 7/1/DPM tanggal 3 Januari 2005

perihal Pelaksanaan Transaksi Fine Tune Operation Dalam Rangka

Operasi Pasar Terbuka;

6. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/23/DPM tanggal 14 Juli 2008

perihal Perubahan Kedua Atas SE BI No. 7/1/DPM tanggal 3 Januari 2005

perihal Pelaksanaan Transaksi Fine Tune Operation Dalam Rangka

Operasi Pasar Terbuka;

7. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/30/DPM tanggal 23 September

2008 perihal Perubahan Ketiga Atas SE BI No. 7/1/DPM tanggal 3 Januari

2005 perihal Pelaksanaan Transaksi Fine Tune Operation Dalam Rangka

Operasi Pasar Terbuka;

8. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/13/DPM tanggal 1 Mei 2006

perihal Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia Melalui Lelang;

9. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/1/DPM tanggal 25 Januari 2008

perihal Perubahan Atas SE BI No. 8/13/DPM Tanggal 1 Mei 2006 perihal

Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia Melalui Lelang;

10. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/28/DPM tanggal 1 September

2008 perihal Perubahan Kedua Atas SE BI No. 8/13/DPM Tanggal 1 Mei

2006 perihal Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia Melalui Lelang;

11. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/37/DPM tanggal 13 November

2008 perihal Transaksi Reverse Repo Dengan Bank Indonesia Dalam

Rangka Operasi Pasar Terbuka;

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia ini mulai berlaku pada

tanggal 7 Juli 2010. ____________

Agar ...

Page 44: S U R A T E D A R A N SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA ... · Lembaga Perantara adalah pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, ... harian, termasuk penyediaan informasi pasar uang

44

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran

Bank Indonesia ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik

Indonesia.

Demikian agar Saudara maklum.

BANK INDONESIA,

HENDAR DIREKTUR PENGELOLAAN MONETER