RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS (RAKERNIS) · PDF filepaket bantuan dalam kerangka Program Nasional...

12
1 RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS (RAKERNIS) DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 Bandung, 4-7 Maret 2014 Sebagai tindak lanjut Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tahun 2014 tanggal 28-30 Januari 2014 di Jakarta, telah dilaksanakan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen. PSDKP) Tahun 2014 pada tanggal 4 s/d 7 Maret 2014 di Hotel GH Universal, Bandung, Jawa Barat. Tema Rakernis Ditjen. PSDKP Tahun 2014 yaitu: Meningkatkan Kapasitas dan Kapabilitas Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dalam Rangka Mewujudkan Industrialisasi Dengan Pendekatan Blue Economy, sebagai Basis Pembangunan Kelautan dan Perikanan 2015-2019”. Rakernis dibuka oleh Direktur Jenderal PSDKP dan dihadiri oleh sekitar 180 peserta, terdiri atas para Pejabat Eselon II, III dan IV lingkup Ditjen. PSDKP, para Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi atau yang mewakili, para Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota terpilih atau yang mewakili, para Kepala UPT Pengawasan SDKP dan para Kepala Satker Pengawasan SDKP, dengan menghadirkan para narasumber yang terdiri atas para Pejabat Eselon I lingkup KKP, Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan, Bappenas, Kementerian Keuangan, para perwakilan lintas instansi penegak hukum di laut, dan Akademisi. Memperhatikan : 1. Arahan Menteri Kelautan dan Perikanan pada pembukaan Rakernis Terpadu Eselon I lingkup KKP; 2. Arahan Direktur Jenderal PSDKP tentang Rancangan Kebijakan Pengawasan SDKP Tahun 2015-2019; 3. Materi-materi yang disampaikan oleh para narasumber, yaitu: a. Sekretaris Jenderal tentang arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan Tahun 2015-2019. b. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap tentang isu perikanan tangkap yang memerlukan pengawasan SDKP dan rancangan kebijakan tahun 2015- 2019. c. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya tentang isu perikanan budidaya yang memerlukan pengawasan SDKP dan rancangan kebijakan tahun 2015-2019; d. Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan tentang isu pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang memerlukan pengawasan SDKP, kebijakan SLIN dan rancangan kebijakan tahun 2015- 2019;

Transcript of RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS (RAKERNIS) · PDF filepaket bantuan dalam kerangka Program Nasional...

1

RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS (RAKERNIS) DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA

KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

Bandung, 4-7 Maret 2014

Sebagai tindak lanjut Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tahun 2014 tanggal 28-30 Januari 2014 di Jakarta, telah dilaksanakan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen. PSDKP) Tahun 2014 pada tanggal 4 s/d 7 Maret 2014 di Hotel GH Universal, Bandung, Jawa Barat.

Tema Rakernis Ditjen. PSDKP Tahun 2014 yaitu: “Meningkatkan Kapasitas dan Kapabilitas Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dalam Rangka Mewujudkan Industrialisasi Dengan Pendekatan Blue Economy, sebagai Basis Pembangunan Kelautan dan Perikanan 2015-2019”.

Rakernis dibuka oleh Direktur Jenderal PSDKP dan dihadiri oleh sekitar 180 peserta, terdiri atas para Pejabat Eselon II, III dan IV lingkup Ditjen. PSDKP, para Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi atau yang mewakili, para Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota terpilih atau yang mewakili, para Kepala UPT Pengawasan SDKP dan para Kepala Satker Pengawasan SDKP, dengan menghadirkan para narasumber yang terdiri atas para Pejabat Eselon I lingkup KKP, Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan, Bappenas, Kementerian Keuangan, para perwakilan lintas instansi penegak hukum di laut, dan Akademisi.

Memperhatikan :

1. Arahan Menteri Kelautan dan Perikanan pada pembukaan Rakernis Terpadu Eselon I lingkup KKP;

2. Arahan Direktur Jenderal PSDKP tentang Rancangan Kebijakan Pengawasan SDKP Tahun 2015-2019;

3. Materi-materi yang disampaikan oleh para narasumber, yaitu:

a. Sekretaris Jenderal tentang arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan Tahun 2015-2019.

b. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap tentang isu perikanan tangkap yang memerlukan pengawasan SDKP dan rancangan kebijakan tahun 2015-2019.

c. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya tentang isu perikanan budidaya yang memerlukan pengawasan SDKP dan rancangan kebijakan tahun 2015-2019;

d. Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan tentang isu pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang memerlukan pengawasan SDKP, kebijakan SLIN dan rancangan kebijakan tahun 2015-2019;

2

e. Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil tentang isu kelautan pesisir dan pulau-pulau kecil yang memerlukan pengawasan SDKP dan rancangan kebijakan tahun 2015-2019;

f. Kepala Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan tentang sinergi BKIPM dengan Ditjen. PSDKP;

g. Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan tentang urgensi pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dalam pengelolaan SDKP berkelanjutan;

h. Prof. Dr Ari Purbayanto, M.Sc Akademisi IPB tentang pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan;

i. Prof. Dr Akhmad Fauzi, M.Sc Akademisi IPB tentang tantangan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan ke depan;

j. Direktur Kelautan dan Perikanan, Bappenas tentang pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dalam RKP/RPJMN 2015-2019

k. Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut [ASOP KASAL] tentang kebijakan TNI AL dalam mendukung KKP menanggulangi Illegal Fishing;

l. Sekretaris BAKORKAMLA tentang kebijakan BAKORKAMLA dalam mendukung KKP menanggulangi Illegal Fishing;

m. Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus [JAMPIDSUS] Kejaksaan Agung RI tentang penanganan barang bukti tindak pidana perikanan;

n. Kepala Badan Pemeliharaan Kemanan, MABES POLRI tentang Kebijakan POLRI dalam mendukung KKP menanggulangi illegal fishing;

o. Inspektur II, Inspektorat Jenderal KKP Tentang pelayanan publik dan penerapan manajemen risiko;

p. Direktur Anggaran I, Direktorat Jenderal Anggaran tentang arah kebijakan fiskal tahun 2014 dan base line tahun 2015-2019.

q. Para Pejabat Eselon II lingkup Direktorat Jenderal PSDKP; serta

4. Butir-butir rumusan RAKORNAS Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2014,

serta diskusi yang berkembang, dirumuskan hal-hal sebagai berikut :

I. UMUM

a. Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal PSDKP berkontribusi nyata pada pencapaian setiap target/sasaran strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan, sehingga diperlukan peningkatan kapasitas dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.

b. Kompleksitas tugas dan fungsi Direktorat Jenderal PSDKP di dalam mengawal pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan, memerlukan dukungan alokasi anggaran yang memadai;

c. Koordinasi dan sinergi pengawasan dengan sektor terkait telah dapat dirasakan hasilnya dan perlu terus ditingkatkan secara konsisten;

3

d. Perlu diusulkan insentif bagi PNS Direktorat Jenderal PSDKP yang melaksanakan tugas dengan tingkat risiko tinggi, di daerah terpencil, perbatasan, pulau-pulau kecil terluar, dan/atau di daerah dengan tingkat kemahalan tertentu;

e. Kempok Masyarakat Pengawas [POKMASWAS] yang selama ini dibina oleh Direktorat Jenderal PSDKP, diusulkan untuk dipertimbangkan sebagai kelompok masyarakat yang diprioritaskan dalam menerima paket-paket bantuan dalam kerangka Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan [PNPM-KKP] .

II. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN

TAHUN 2013

Selama tahun 2013, Ditjen. PSDKP telah melaksanakan program dan

kegiatan pengawasan SDKP yang menjadi salah satu prioritas Kementerian

Kelautan dan Perikanan, dengan pencapaian Indikator Kinerja Utama [IKU]

sebagai berikut:

NO INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

TARGET REALISASI %

1. Jumlah kebijakan publik bidang pengawasan SDKP yang diselesaikan

10 dokumen

10 dokumen

100%

2. Jumlah draft peraturan perundangan yang diselesaikan

5 dokumen

7 dokumen

120%

3. Persentase ketaatan kemitraan UPI dan unit usaha penangkapan ikan yang sesuai ketentuan

30% 33,28% 110,93%

4. Persentase ketaatan distribusi impor ikan yang sesuai ketentuan

87,30% 88,78% 101,7%

5. Wilayah perairan bebas IUU fishing dan kegiatan yang merusak SDKP

41% 47,27% 115,3%

6. Ketaatan unit usaha perikanan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

87,13% 94,17% 108,07%

7. Persentase jumlah nelayan Indonesia yang diadvokasi

80% 86,89% 109,86%

8. Persentase pemanfaatan sumber daya perikanan yang dapat dipantau

65% 75,63% 116,53%

9. Persentase pemanfaatan sumber daya kelautan yang dapat dipantau

75% 75% 100%

IKU Ditjen. PSDKP yang didelegasikan ke Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi, berupa 1.119 POKMASWAS yang aktif membantu kegiatan

pengawasan SDKP, dengan rincian sebagaimana lampiran 1.

4

III. PEMANTAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN

2014

A. Kegiatan dan anggaran tahun 2014 akan dilaksanakan untuk mewujudkan

pencapaian Indikator Kinerja Utama [IKU] Direktorat Jenderal

Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Tahun 2014, di Pusat

dan Daerah, dengan target sasaran sebagai berikut:

NO INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET

1. Jumlah kebijakan publik bidang pengawasan SDKP yang diselesaikan

14 dokumen

2. Jumlah draft peraturan perundangan yang diselesaikan

2 dokumen

3. Persentase ketaatan kemitraan UPI dan unit usaha penangkapan ikan yang sesuai ketentuan

80%

4. Persentase ketaatan distribusi impor ikan yang sesuai ketentuan

90%

5. Wilayah perairan bebas IUU fishing dan kegiatan yang merusak SDKP

39%

6. Ketaatan unit usaha perikanan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

90%

7. Persentase jumlah nelayan Indonesia yang diadvokasi

80%

8. Persentase pemanfaatan sumber daya perikanan yang dapat dipantau

70%

9. Persentase pemanfaatan sumber daya kelautan yang dapat dipantau

100%

IKU Ditjen. PSDKP yang didelegasikan ke Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi, berupa 1.452 POKMASWAS yang aktif membantu kegiatan

pengawasan SDKP, dengan rincian sebagaimana lampiran 2.

B. Pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan akan

dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan

seluruh Unit Eselon I lingkup KKP maupun instansi penegak hukum terkait

: BAKORKAMLA, TNI-AL, POLRI, KEMENKUMHAM, Mahkamah Agung,

Kejaksaan Agung, dan Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota);

C. Kegiatan dan anggaran pengawasan SDKP akan dilaksanakan sesuai

Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK), Petunjuk Teknis (JUKNIS) dan

Prosedur Operasional Standar (POS) yang telah ditetapkan, dengan

menerapkan ketentuan-ketentuan Sistem Pengendalian Instansi

Pemerintah [SPIP];

D. Target realisasi anggaran pada Satuan Kerja lingkup Ditjen. PSDKP Pusat

dan Daerah di atas 95%;

5

E. Pelaporan pelaksanaan kegiatan dan anggaran akan dilaksanakan secara

akuntabel dan tepat waktu, serta mewujudkan tertib pengelolaan barang

milik negara [BMN];

F. Pemantapan kegiatan Direktorat Jenderal PSDKP tahun 2014 yaitu :

1. Pelaksanaan agenda-agenda Reformasi Birokrasi: SPIP; PIAK,

PMPRB.

2. Percepatan proses pengembangan kelembagaan UPT, Satker, dan

Pos PSDKP;

3. Pembinaan SDM pengawasan SDKP: Rekruitmen dan peningkatan

kompetensi Pengawas Perikanan, PPNS, POLSUS, Awak Kapal

Pengawas [AKP] dan percepatan pembentukan Jabatan Fungsional

tertentu pengawas perikanan;

4. Penyelesaian sisa temuan BPK-RI, BPKP dan Inspektorat Jenderal;

5. Penyelesaian program legislasi lingkup DJ PSDKP;

6. Pengembangan infrastruktur pengawasan SDKP [pembangunan kapal

pengawas, pembangunan speedboat Pengawasan 3unit,

pembangunan fasilitas perkantoran di UPT, Satker, dan Pos PSDKP,

pengembangan Regional Monitoring Centre (RMC) di 5 UPT];

7. Peningkatan operasional pemantauan kapal perikanan dan kualitas

hasil pemantauan untuk ditindaklanjuti;

8. Fasilitasi implementasi sistem pengawasan terpadu (Integrated

Surveillance System/ISS) dan Pertukaran Data;

9. Penerapan monitoring, control and surveillance secara konsisten

dalam operasional pengawasan SDKP;

10. Operasional kapal pengawas : mandiri dan operasi bersama instansi

lain: [BAKORKAMLA, TNI-AL, POLAIR, MALAYSIA, AUSTRALIA, dan

SINGAPURA]

11. Pembinaan dan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pengawas

(POKMASWAS) di 33 Provinsi.

12. Penyelesaian tindak pidana perikanan [TPP] meliputi : penyidikan &

pemberkasan perkara, penanganan awak kapal dan barang bukti dan

koordinasi penanganan TPP;

13. Advokasi pemulangan nelayan Indonesia yang melakukan

pelanggaran di bidang perikanan di luar negeri;

14. Penguatan kerjasama pengawasan SDKP di tingkat nasional, regional

dan internasional.

6

IV. RANCANGAN KEBIJAKAN PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN

DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019

1. Rancangan Visi, Misi dan Tujuan

Visi Pemanfaatan sumber daya kelautan dan Perikanan yang terawasi, lestari, dan bermanfaat bagi masyarakat kelautan dan perikanan

Misi 1) Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pengawasan

terhadap pengelolaan dan pemanfaatan SDKP;

2) Mengoptimalkan pengawasan terhadap pengelolaan dan

pemanfaatan SDKP;

3) Meningkatkan efektifitas penanganan pelanggaran terhadap

pengelolaan dan pemanfaatan SDKP;

4) Memastikan pengelolaan dan pemanfaatan SDKP yang

bertanggung jawab dan berkelanjutan;

5) Memastikan kemanfaatan SDKP bagi masyarakat KP.

Tujuan 1) Terwujudnya kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan pengelolaan dan pemanfaatan SDKP;

2) Terlindunginya SDKP dari kegiatan yang illegal dan

merusak;

3) Memastikan kegiatan usaha di bidang kelautan dan

perikanan yang kondusif.

2. Rancangan Kebijakan dan Strategi

a. Kebijakan

Meningkatkan kemampuan pengawasan SDKP guna menegakkan undang-undang bidang kelautan dan perikanan dalam rangka mewujudkan kepatuhan pemanfaatan dan pelestarian SDKP.

b. Strategi

1) Pengembangan kelembagaan pengawasan SDKP di daerah sesuai rentang kendali pelaksanaan tugas dan fungsi;

2) Pengembangan sarana dan prasarana pengawasan SDKP hingga dipenuhinya kebutuhan minimal;

3) Pengembangan dan pembinaan SDM pengawasan SDKP hingga terpenuhinya jumlah minimal SDM yang kompeten;

4) Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak dalam pertukaran data dan informasi hasil pemantauan sebagai dasar untuk mengefektifkan operasi pengawasan SDKP;

5) Peningkatan efektivitas operasi pengawasan SDKP dalam menegakkan tertib pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan;

7

6) Optimalisasi penanganan pelanggaran dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan;

7) Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi Pengawasan SDKP yang terintegrasi.

3. Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2015-2019

Indikator Kinerja Utama [IKU] Direktorat Jenderal pengawasan SDKP

tahun 2015-2019, yaitu:

a. Persentase ketaatan kapal perikanan terhadap ketentuan Sistem Pemantauan Kapal Perikanan;

b. Persentase Ketaatan pelaku usaha kelautan dan perikanan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Persentase Cakupan WPP NRI yang diawasi dari Illegal fishing;

d. Persentase Penyelesaian tindak pidana kelautan dan perikanan secara akuntabel dan tepat waktu;

e. Persentase jumlah nelayan Indonesia yang diadvokasi.

IKU pengawasan SDKP di tingkat Provinsi periode tahun 2015-2019, akan

dirumuskan lebih lanjut pada saat Rapat Teknis Perencanaan

Pengawasan SDKP Tahun 2015;

4. Prioritas Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Tahun

2015

Prioritas kegiatan dan anggaran pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan tahun 2015 sebagai berikut :

a. Penguatan kelembagaan pengawasan SDKP di daerah dan pembinaan, pengembangan Sumber Daya Manusia [SDM] Pengawasan SDKP;

b. Penyelesaian program legislasi dan pelaksanaan agenda Reformasi Birokrasi, Sistem Pengendalian Internal dan peningkatan kualitas laporan keuangan;

c. Menyusun dan memantapkan peta jalan [road map] pelaksanaan monitoring, control, dan surveillance secara konsisten untuk meningkatkan ketaatan kapal perikanan mulai di darat sebelum operasi, di laut saat kegiatan penangkapan ikan, saat pendaratan hasil tangkapan, dan di darat paska pendaratan hasil tangkapan.

d. Peningkatan frekuensi pengawasan di laut dalam rangka penanggulangan illegal fishing dan kegiatan yang merusak SDKP;

e. Pengawasan ketataan pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, dan pengawasan kawasan konservasi;

f. Pengawasan ketaatan pelaku usaha bidang penangkapan ikan, budidaya perikanan dan pengolahan hasil perikanan;

g. Penyediaan sarana dan prasarana pengawasan SDKP berdasarkan prioritas kebutuhan;

8

h. Penyelesaian penanganan pelanggaran bidang kelautan dan perikanan dan fasilitasi pemulangan nelayan yang diduga melanggar batas dan melakukan tindak pidana perikanan di negara lain;

i. Pertukaran data dan informasi antar instansi dalam kerangka implementasi sistem pengawasan terpadu [integrated surveillance system];

j. Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pengawas [POKMASWAS] untuk aktif berpartisipasi dalam membantu pengawasan SDKP;

k. Penyelesaian Standar Operasional Prosedur [SOP], Petunjuk/Pedoman Teknis sebagai acuan dalam pelaksanaan pengawasan SDKP;

Pengembangan sistem komunikasi dan informasi [Information and Communications Technology/ICT] dalam pengawasan SDKP yang terintegrasi.

V. SINERGI PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

DENGAN INSTANSI TERKAIT DI PUSAT DAN DAERAH

A. Sinergi dengan Instansi Terkait

1. BAKORKAMLA, TNI-AL dan POLRI, dalam hal :

a. Pengembangan dan implementasi Integrated Surveillance System (ISS) guna mengoptimalkan moda pengawasan SDKP yang dimiliki masing-masing instansi dalam rangka pengawasan di laut;

b. Peningkatan operasi pengawasan bersama (joint operation);

c. Pertukaran data dan informasi hasil pemantauan untuk mengoptimalkan pengawasan di laut; dan

d. Peningkatan kapasitas (capacity building) SDM pengawasan melalui pendidikan dan pelatihan.

2. Kejaksaan Agung dalam rangka penyelesaian tindak pidana perikanan secara akuntabel dan tepat waktu;

B. Sinergi dengan Pemerintah Daerah (PEMDA)

Koordinasi dan sinergi dengan PEMDA, provinsi maupun kabupaten/kota, untuk meningkatkan kinerja pengawasan SDKP akan diwujudkan melalui kerjasama dalam hal :

1. Penyelenggaraan operasional pengawasan SDKP;

2. Pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS);

3. Penanganan tindak pidana perikanan, khususnya penyelenggaraan Forum Koordinasi Penanganan Tindak Pidana Perikanan;

4. Sharing data dan informasi pengawasan SDKP;

5. Pengembangan SDM dan infrastruktur pengawasan SDKP.

9

C. Sinergi dengan Lintas Eselon I

Koordinasi dan sinergi dengan Eselon I lingkup KKP diwujudkan dengan

memberikan dukungan sesuai tugas dan fungsi pengawasan SDKP,

sebagai berikut:

1. Pengawasan SDKP mendukung kegiatan Ditjen. Perikanan

Tangkap:

a. Pengawasan dan peningkatan kepatuhan pelaku usaha perikanan tangkap;

b. Pengawasan pendaratan ikan dalam rangka verifikasi sertifikasi hasil tangkapan ikan (SHTI);

c. Membangun sistem pengawasan SDKP terintegrasi dengan mengoptimalkan MCS secara konsisten mulai dari tahap perencanaan, perizinan dan kuota alokasi penangkapan; dan

d. Sharing data pemantauan kapal perikanan sebagai Implementasi data sharing system (DSS) untuk pengelolaan perikanan tangkap.

2. Pengawasan SDKP mendukung kegiatan Ditjen. Perikanan

Budidaya:

a. Pengawasan penggunaan dan peredaran bahan kimia, bahan biologis, pakan dan obat ikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

b. Pengawasan ekspor benih ikan yang dilarang;

c. Pengawasan kapal pengangkut ikan hasil budidaya laut yang beroperasi di WPP NRI;

d. Pengawasan pemanfaatan sumber daya perairan di lokasi/kawasan perikanan budidaya;

e. Pengawasan pembuangan limbah dari kegiatan budidaya perikanan yang berpotensi mencemari perairan;

f. Sharing data dan informasi pengawasan SDKP yang terkait dengan perikanan budidaya.

3. Pengawasan SDKP mendukung kegiatan Ditjen. P2HP :

a. Pengawasan terhadap pengangkutan dan distribusi keluar-masuk ikan di WPP-NRI;

b. Pengawasan terhadap kemitraan UPI dengan kapal penangkap ikan untuk menjamin dilaksanakannya kemitraan sesuai peraturan perundangan yang berlaku, termasuk di dalamnya pengawasan terhadap pembongkaran/pemuatan hasil tangkapan ikan di pelabuhan perikanan dan pengangkutannya ke Unit Pengolahan Ikan (UPI);

c. Pengawasan implementasi Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN).

10

d. Pengawasan penggunaan bahan tambahan pada produk hasil perikanan yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan/atau lingkungan;

e. Sharing data dan informasi pengawasan SDKP yang terkait dengan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;

4. Pengawasan SDKP mendukung kegiatan Ditjen. KP3K :

a. Pengawasan pengelolaan dan pemanfaatan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, termasuk pulau-pulau kecil terluar;

b. Pengawasan importasi dan distribusi garam impor;

c. Pengawasan terhadap survey dan pengangkatan BMKT illegal;

5. Pengawasan SDKP mendukung kegiatan BKIPMHP :

Pengawasan peredaran ikan impor setelah melalui pintu-pintu masuk importasi ikan, termasuk jenis, jumlah dan peruntukannya.

Rumusan Rapat Kerja Teknis Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan kegiatan dan anggaran Tahun 2015 di Pusat dan Daerah.

Bandung, 7 Maret 2014

Tim Perumus

11

LAMPIRAN 01.

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA [IKU] DEKONSENTRASI TAHUN 2013

NO PROVINSI TARGET [KELOMPOK] REALISASI [KELOMPOK]

1 Aceh 56 62 2 Sumatera Utara 34 30

3 Sumatera Barat 87 88 4 Riau 10 10

5 Kep. Riau 56 22 6 Jambi 10 30

7 Bengkulu 10 10

8 Sumatera Selatan 150 156 9 Bangka Belitung 12 33

10 Lampung 60 60 11 DKI Jakarta 10 17

12 Jawa Barat 43 60

13 Banten 30 30 14 Jawa Tengah 20 86

15 Yogyakarta 8 8 16 Jawa Timur 14 38

17 Bali 22 22 18 NTB 25 25

19 NTT 50 144

20 Kalimantan Barat 15 15 21 Kalimantan Timur 8 13

22 Kalimantan Tengah 28 70 23 Kalimantan Selatan 89 89

24 Sulawesi Utara 7 123

25 Gorontalo 35 31 26 Sulawesi Tengah 21 21

27 Sulawesi Tenggara 40 126 28 Sulawesi Selatan 90 118

29 Sulawesi Barat 6 12 30 Maluku 23 23

31 Maluku Utara 45 35

32 Papua 2 8 33 Papua Barat 3 9

TOTAL 1.119 1.591

12

LAMPIRAN 02.

TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA [IKU] DEKONSENTRASI TAHUN 2014

NO PROVINSI TARGET [KELOMPOK]

1 Aceh 65 2 Sumatera Utara 44

3 Sumatera Barat 90

4 Riau 23 5 Kep. Riau 44

6 Jambi 20 7 Bengkulu 20

8 Sumatera Selatan 65 9 Bangka Belitung 15

10 Lampung 62

11 DKI Jakarta 17 12 Jawa Barat 77

13 Banten 44 14 Jawa Tengah 28

15 Yogyakarta 15

16 Jawa Timur 145 17 Bali 35

18 NTB 35 19 NTT 60

20 Kalimantan Barat 20 21 Kalimantan Timur 16

22 Kalimantan Tengah 35

23 Kalimantan Selatan 130 24 Sulawesi Utara 14

25 Gorontalo 26 26 Sulawesi Tengah 32

27 Sulawesi Tenggara 58

28 Sulawesi Selatan 120 29 Sulawesi Barat 16

30 Maluku 25 31 Maluku Utara 50

32 Papua 1 33 Papua Barat 5

TOTAL 1.452