Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

45
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PEMBANGUNAN PENINGKATAN KUALITAS PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI PERENCANAAN DAERAH MELALUI PERENCANAAN SISTEMATIK BERBASIS TATA RUANG SISTEMATIK BERBASIS TATA RUANG PROVINSI PAPUA PROVINSI PAPUA Kasubdit Kawasan Khusus dan Perbatasan Kasubdit Kawasan Khusus dan Perbatasan Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Kedeputian Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Kedeputian Bidang Pengembangan Regional dan Otda, BAPPENAS Bidang Pengembangan Regional dan Otda, BAPPENAS Dalam Dalam Rakernis Bappeda Se-Provinsi Papua di Serui Kab Kep Yapen, Rakernis Bappeda Se-Provinsi Papua di Serui Kab Kep Yapen, Provinsi Papua Provinsi Papua 10-11 September 2012 10-11 September 2012

Transcript of Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

Page 1: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PENINGKATAN KUALITAS PEMBANGUNAN PENINGKATAN KUALITAS PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI PERENCANAAN SISTEMATIK DAERAH MELALUI PERENCANAAN SISTEMATIK

BERBASIS TATA RUANG PROVINSI PAPUABERBASIS TATA RUANG PROVINSI PAPUA

Kasubdit Kawasan Khusus dan PerbatasanKasubdit Kawasan Khusus dan PerbatasanDirektorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Kedeputian Bidang Pengembangan Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Kedeputian Bidang Pengembangan

Regional dan Otda, BAPPENASRegional dan Otda, BAPPENAS

DalamDalamRakernis Bappeda Se-Provinsi Papua di Serui Kab Kep Yapen, Provinsi PapuaRakernis Bappeda Se-Provinsi Papua di Serui Kab Kep Yapen, Provinsi Papua

10-11 September 201210-11 September 2012

Page 2: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

OUTLINEOUTLINE

1. PENDAHULUAN

2. KINERJA PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA SAAT INI

3. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

4. RANCANGAN RTRW PROVINSI PAPUA

5. TUJUH SWP SEBAGAI MAINSTREAM BERSAMA

6. SINKRONISASI DENGAN MP3EI DAN P4B

7. PERENCANAAN TAHUNAN

8. PENUTUP

2

Page 3: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

PEMBANGUNAN BERKUALITASPEMBANGUNAN BERKUALITAS

o Berorientasi pada kesejahteraan masyarakat (pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat),

o Fokus dalam mengelola potensi/mengatasi masalah,

o Berkesinambungan, berkelanjutan bukan kepentingan sesaat (orientasi proyek),

o Keterpaduan lintas sektor, link and match bukan jalan sendiri-sendiri (parsial/sepotong-sepotong).

3

Page 4: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

Kin

erj

a P

em

ban

gu

nan Pertumbuhan

Tinggi Berkelanjutan

Menurun

Pertumbuhan Rendah

Waktu

Mandeg (Stagnan)

4

BAGAIMANA MASA DEPAN KABUPATEN/KOTA, PROVINSI DAN NEGARA?

Page 5: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

5

PERSENTASEPERSENTASE PENDUDUK MISKIN PENDUDUK MISKIN MENURUT PROVINSI, MARET 2011MENURUT PROVINSI, MARET 2011

3,7 4,25,3 5,8 6,3 6,6 6,8 7,4

8,5 8,5 8,6 8,7 9,0 9,210,310,711,3

13,914,214,214,615,815,816,1

16,917,518,819,619,7

21,223,0

31,9 32,0

0

5

10

15

20

25

30

35Ja

kart

aBa

liKa

lsel

Babe

lBa

nten

Kalte

ngKa

ltim

Kepp

riRi

auSu

lut

Kalb

arJa

mbi

Sum

bar

Mal

utSu

lsel

Jaba

rSu

mut

Sulb

arJa

timSu

mse

lSu

ltra

Jate

ngSu

lteng

Yogy

aLa

mpu

ngBe

ngku

luG

oron

talo

Aceh

NTB NTT

Mal

uku

P.Ba

rat

Papu

a

Disparitas Tingkat Kemiskinan Antar Provinsi Sangat Tinggi•Jakarta = 3,75%, •Papua = 32,00%, •Indonesia = 12,49%

Sumber : BPS

Page 6: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

6

PENURUNAN TINGKAT KEMISKINAN PER PROVINSI PENURUNAN TINGKAT KEMISKINAN PER PROVINSI TAHUN 2006-2011TAHUN 2006-2011 (poin persentase) (poin persentase)

Sebanyak 16 provinsi dalam kurun 5 tahun terakhir mengalami penurunan kemiskinan di atas penurunan nasional, yaitu : NAD, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT,

Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat, dan Papua

Page 7: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

7

POLA HUBUNGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN POLA HUBUNGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KENAIKAN IPM DI PAPUAKENAIKAN IPM DI PAPUA

• Pertama, Kabupaten Asmat, Mappi dan Memberamo Raya daerah dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi dan peningkatan IPM di atas rata-rata provinsi. Kondisi ini menyiratkan bahwa pertumbuhan ekonomi sejalan dengan peningkatan IPM (pro-growth, pro-human development). Dengan kinerja yang baik ini, tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah adalah menjaga momentum pertumbuhan dengan tetap meningkatkan produktivitas dan nilai tambah, dan sekaligus mempertahankan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik di bidang pendidikan dan kesehatan.

• Kedua, Kota Jayapura, Kabupaten Jaya Wijaya, Marauke, Jayapura, Yapen Waropen, Keerom, Dogiyai, yang terletak di kwadran II termasuk kategori daerah dengan pertumbuhan ekonomi di bawah rata-rata, tapi peningkatan IPM di atas rata-rata (low growth, pro-human development). Hal ini mengindikasikan bahwa berbagai kebijakan dan program pembangunan untuk meningkatkan pelayanan publik dapat meningkatkan IPM. Tantangan yang harus diatasi adalah mendorong percepatan pembangunan ekonomi melalui peningkatan produktivitas dan nilai tambah sektor dan kegiatan ekonomi yang menggunakan sumber daya lokal seperti pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan.

• Ketiga, Kabupaten Mimika, Supioro, Tolikara,Yahukimo, Sami, Puncak Jaya,Pegunungan Bintang, Nabire, dan Paniai terletak di kwadaran III dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi dan peningkatan IPM di bawah rata-rata provinsi (low growth, less pro-human development). Kondisi ini menegaskan perlunya pemerintah daerah membenahi pelayanan publik di bidang pendidikan dan kesehatan. Selain itu, pemerintah daerah juga harus bekerja keras mendorong seluruh SKPD untuk memacu pembangunan ekonomi dengan meningkatkan produktivitas dan nilai tambah sektor dan kegiatan utama daerah.

• Keempat, Kabupaten Puncak, Lanny Jaya, Yalimo, Nduga, Memberano Tengah, dan Waropen terletak di kwadran IV dengan rata-rata pertumbuhan tinggi di atas rata-rata, tapi peningkatan IPM di bawah rata-rata (high-growth, less-pro human development). Tantangan bagi pemerintah daerah adalah menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan peningkatan mutu pelayanan publik terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.

Rata-rata pertumbuhan ekonomi tahun 2005-2010 (%)

40.0030.0020.0010.000.00

Rat

a-ra

ta p

enin

gkat

an IP

M ta

hun

2005

-201

0

2.00

1.50

1.00

0.50

0.00

Kota Jayapura

Dogiyai

Puncak

Yalimo

Mamberamo Tengah

Lanny Jaya Nduga

Membramo RayaSupiori

Waropen

Keerom

Sarmi

Tolikara

Pegunungan Bintang

Yahukimo

Asmat

MappiMimika

Puncak Jaya

Paniai

Yapen Waropen

Nabire

Jayapura

Jayawijaya

Merauke

KUADRAN IKUADRAN II

KUADRAN III KUADRAN IV

Page 8: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

No.No. IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI MASALAHMASALAH(Data dan (Data dan

Informasi) Informasi)

PERUMUSAN KEBIJAKANPERUMUSAN KEBIJAKAN(Perencanaan dan (Perencanaan dan

Penganggaran) Penganggaran)

IMPLEMENTASI IMPLEMENTASI KEBIJAKANKEBIJAKAN

KINERJA KINERJA KEBIJAKANKEBIJAKAN(Dampak)(Dampak)

11 SALAHSALAH SALAH SALAH SALAHSALAH GAGALGAGAL

22 BENAR BENAR SALAHSALAH SALAHSALAH GAGALGAGAL

33 BENARBENAR BENARBENAR SALAHSALAH GAGALGAGAL

44 BENARBENAR BENARBENAR BENARBENAR BERHASILBERHASIL

BERBAGAI KEMUNGKINAN DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH

8

Page 9: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

RPJPVISI-MISI DAERAH

2025

2010 2015 2020

5 TAHUN

RPJM

VISI-MISI KDH

• ARAH KEBIJAKAN• STRATEGI DAN PRIORITAS• MATRIKS PROGRAM 5 TAHUN

RENSTRA SKPD

RKT TAHUN 1

RKT TAHUN 2

RKT TAHUN 3

RKT TAHUN 4

RKT TAHUN 5

RENJA SKPD

RKPD

KUA +PAGU ANGGARAN

RKA SKPD

MUSRENBERJENJANG

PERDA APBD

D I P A

2005

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI PAPUA( RTRW )

2005 2025

Page 10: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

10

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

PERENCANAAN TATA RUANG

PERENCANAAN SEKTORAL

Nasional

Provinsi

Kabupaten/Kota

Kecamatan

RENCANA PEMBANGUNANJANGKA PANJANG (RPJPD)

RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKPD)

RENCANA TATA RUANG NASIONAL

RENCANA TATA RUANG PROVINSI

RENCANA TATA RUANG KABUPATEN/KOTA

RENCANA TATA RUAG KECAMATAN

JARINGAN INFRASTRUKTUR ANTARPULAU DAN ANTAR- PROVINSI

JARINGAN INFRASTRUKTURANTARKABUPATENANTARKOTA

JARINGAN INFRASTRUKTUR ANTARDESA

RENCANA PEMBANGUNANJANGKA MENENGAH (RPJMD)

RENCANA PEMBANGUNANJANGKA PANJANG (RPJPD)

RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKPD)

RENCANA PEMBANGUNANJANGKA MENENGAH (RPJMD)

RENCANA PEMBANGUNANJANGKA PANJANG (RPJP)

RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP)

RENCANA PEMBANGUNANJANGKA MENENGAH (RPJMN)

JARINGAN INFRASTRUKTURANTARKECAMATAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN, RENCANA TATA RUANG, DAN PERENCANAAN SEKTORAL

Page 11: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

11

ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARANALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARANALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARANALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

Diacu Diperhatikan

Diserasikan Melalui Musrenbang

RKP RPJM Nasional

RPJP Nasional

Renstra KL

Renja - KL

RAPBN

RKA-KL

APBN

Rincian APBN

Pedoman

Dijabarkan Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Diacu

Pemerintah

Pusat

RPJM Daerah

RPJP Daerah

RKP Daerah

Renstra SKPD

Renja - SKPD

RAPBD

RKA - SKPD

APBD

Rincian APBD

Pedoman

Pedoman

Pedoman Dijabarkan

Pedoman

Pedoman

Diacu

UU SPPN

Pemerintah

Daerah

UU KN

Bahan Bahan

Bahan Bahan

Page 12: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

Proses Penyusunan RKP (Januari - April)<Medio Februari>

Me

ntr

i PP

NM

en

teri

Ke

ua

ng

an

Pe

nye

len

gg

ara

Ne

ga

raD

ae

rah

Ka

bin

et

/P

resi

de

n

KeuanganNegara

Moneter - BIStatistik - BPSData Sektoral

RPJMNasional Dijabarkan

RancanganAwal RKP

SEB Men PPNdan Men KeuPagu Indikatif

RancanganRenja-KL

Rancangan IRKP

MusrenbangPusat

MusrenbangProvinsi

MusrenbangNasional

RancanganAkhir RKP

SidangKabinet

SidangKabinet

RKP

Ditetapkandgn

Perpres

PenyesuaianRenja-KL

Renja-KL

RancanganRKPD

PenyesuaianRancangan

RKPD

Renstra-KL

RPJMDaerah

12

Page 13: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

REFORMASI KREFORMASI KERANGKA PENDANAANERANGKA PENDANAAN(Public Expenditure Management)(Public Expenditure Management)

13

Aggregate Fiscal Discipline(Ketersediaan Anggaran)

Aggregate Fiscal Discipline(Ketersediaan Anggaran)

-Rasio pajak-Rasio defisit-Rasio utang

-Rasio pajak-Rasio defisit-Rasio utang

Allocative Efficiency(Alokasi pada Prioritas)

Allocative Efficiency(Alokasi pada Prioritas)

Alokasi pada Prioritas-Program outcomes-Kegiatan output

Alokasi pada Prioritas-Program outcomes-Kegiatan output

Operational Efficiency(Efisiensi Belanja)

Operational Efficiency(Efisiensi Belanja)

- External Control- Internal Control- Management Accountability

- External Control- Internal Control- Management Accountability

2010 2011 2012 MTFF: Medium Term Fiscal FrameworkMTFF: Medium Term Fiscal Framework

KPJM: Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (MTEF: Medium Term Expenditure Framework)

KPJM: Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (MTEF: Medium Term Expenditure Framework)

PENGADAAN BARANG DAN JASA- Budaya Kinerja (Anggaran Berbasis Kinerja)- Efisiensi melalui harga pasar (Robust Market) - Lelang (bidding) - Perjalanan Dinas (at cost)

PENGADAAN BARANG DAN JASA- Budaya Kinerja (Anggaran Berbasis Kinerja)- Efisiensi melalui harga pasar (Robust Market) - Lelang (bidding) - Perjalanan Dinas (at cost)

Anggaran Berbasis Kinerja (PBB: Performance Based Budgeting)

Anggaran Berbasis Kinerja (PBB: Performance Based Budgeting)

Anggaran Terpadu (Unified Budget)

Anggaran Terpadu (Unified Budget)

Prakiraan Maju (Forward Estimates)

Prakiraan Maju (Forward Estimates)

*) RPJMN (5 TAHUN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, DENGAN 3 TAHUN ROLLING PLAN MELALUI RKP DAN APBN)*) RPJMN (5 TAHUN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, DENGAN 3 TAHUN ROLLING PLAN MELALUI RKP DAN APBN)

Catatan: Anggaran Berbasis Kinerja juga meliputi pembagian kewenangan pemerintah-masy./antar instansi pem./pusat-daerah

Page 14: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

HASIL TELAAHAN SINKRONISASI KEGIATAN HASIL TELAAHAN SINKRONISASI KEGIATAN PRIORITAS BAPPENASPRIORITAS BAPPENAS

14

RPJMN

RKP

RENJA K/L

RKA-K/L

PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

In Line

Masih terdapat ketidaksinkron

an

Relatively In Line

Pencapaian Target Program Tidak Optimal

SINKRONISASIKEGIATAN PRIORITAS

SINKRONISASIKEGIATAN PRIORITAS

• Mempererat Keterkaitan antara RKP dengan Renja K/L beserta Rencana Aksi & RKA-K/L dengan penggunaan kegiatan prioritas yang sama untuk berbagai dokumen.

• Membuat konsistensi antara Isu Strategis, Input, Target/Lokus, Program/Kegiatan K/L, Sasaran, dan Instansi Pelaksana dalam Tabel Sinkronisasi RKP-Renja K/L-Rencana Aksi.

• Standarisasi kegiatan prioritas:1. Fokus pada pemecahan masalah;2. Sasaran terukur untuk anggaran berbasis kinerja;3. Mempunyai perkiraan maju (forward estimate) dari output (keluaran), jaminan bahwa kegiatan akan terus dilaksanakan di tahun mendatang dan untuk dapat memperkirakan konsekuensi anggaran.Rencana

Aksi bersifat

lintas sektor

Page 15: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

Dampak (Impact)

MANAJEMEN KINERJA PELAKSANAAN RPJMN DAN RPJMD

Manfaat (Benefit)

Hasil (Outcome)

Keluaran (Output)

Implementasi (Process)

Masukan (Input)

Anggaran (cost)

Net Social Benefit

Efektivitas

Efisiensi(Produktivitas)

Cost of Input(Ekonomi)

Kesejahteraan Rakyat

Cost-Efficiency

Cost-Effectiveness

Program dan Kegiatan

RKPRPJMN

2004-2009

RKPDRenstra

SKPDRPJMD

Renstra KL

Renja KL

Renja SKPD

RAPBN dan RAPBD

15

Sinkronisasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah sangat penting utk memberikan layanan yang optimal kpd masyarakat

Page 16: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

16

MENGUPAYAKAN MENGUPAYAKAN SINKRONISASISINKRONISASI PERENCANAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI PAPUA BARATPEMBANGUNAN DI PAPUA BARAT

Prioritas Nasional RPJMN

Koridor Ekonomi Papua-Kep Maluku

(MP3EI)

RPJMD

P4B 2011-2014 RKPD

Kebijakan Nasional

Pengendalian dan Evaluasi

Semangat Otsus

RTRW Papua

Page 17: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

RTRW Papua, memiliki tujuan pembangunan : peningkatan kesejahteraan masyarakat yang diwujudkan dengan mengejar pertumbuhan ekonomi setinggi-tingginya, dan sekaligus juga mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Perlu pencermatan : pertumbuhan ekonomi setinggi-tingginya

Industrialisasi pembangunan berkelanjutan mempertahankan

lingkungan hutan.

Draft RTRW Provinsi Draft RTRW Provinsi PapuaPapua

Page 18: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

18

KAWASAN STRATEGIS RTR PAPUA

Page 19: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

19

POLA RUANG RTR PROV PAPUA

Page 20: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

20

SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP) I: KOTA JAYAPURA, KAB JAYAPURA, KAB KEEROM:•Pusat Jasa-jasa Pemerintahan•Pusat Pelayanan Jasa Perdagangan, perbankan•Pengembangan perkebunan•Kawasan Pariwisata Danau Sentani•Pusat Pendidikan dan Penelitian

SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP) I: KOTA JAYAPURA, KAB JAYAPURA, KAB KEEROM:•Pusat Jasa-jasa Pemerintahan•Pusat Pelayanan Jasa Perdagangan, perbankan•Pengembangan perkebunan•Kawasan Pariwisata Danau Sentani•Pusat Pendidikan dan Penelitian

SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP) II KAB MERAUKE, KAB BOVEN DIGUL, KAB MAPPI:•Pertanian Lahan Basah•Pertanian Lahan Kering•Industri Pengolahan Hasil Pertanian•Ternak Ruminansia•Perikanan Laut•Industri Pengolahan Hasil Laut

SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP) II KAB MERAUKE, KAB BOVEN DIGUL, KAB MAPPI:•Pertanian Lahan Basah•Pertanian Lahan Kering•Industri Pengolahan Hasil Pertanian•Ternak Ruminansia•Perikanan Laut•Industri Pengolahan Hasil Laut

SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP) III: KAB BIAK NUMFOR, KAB SUPIORI, KAB KEP YAPEN,, KAB WAROPEN:•Pelabuhan Laut dan Udara•Industri Kayu Lapis•Export Processing Zone•Industri Perikanan Laut•Industri Pariwisata

SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP) III: KAB BIAK NUMFOR, KAB SUPIORI, KAB KEP YAPEN,, KAB WAROPEN:•Pelabuhan Laut dan Udara•Industri Kayu Lapis•Export Processing Zone•Industri Perikanan Laut•Industri Pariwisata

SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP) IV: KAB NABIRE, KAB INTAN JAYA, KANB PANIAI, KAB DOGIYAI, KAB DEIYAI•Pusat Jasa-jasa Pemerintahan•Pusat Pelayanan Jasa Perdagangan, perbankan•Pengembangan perkebunan•Kawasan Pariwisata Danau Sentani•Pusat Pendidikan dan Penelitian

SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP) IV: KAB NABIRE, KAB INTAN JAYA, KANB PANIAI, KAB DOGIYAI, KAB DEIYAI•Pusat Jasa-jasa Pemerintahan•Pusat Pelayanan Jasa Perdagangan, perbankan•Pengembangan perkebunan•Kawasan Pariwisata Danau Sentani•Pusat Pendidikan dan Penelitian

SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP) VI: KAB MIMIKA, KAB PUNCAK, KAB ASMAT•Model Konservasi Lingkungan•Pertambangan dan Penggalian•Pertanian Lahan Kering•Industri Pariwisata Berbasis Budaya

SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP) VI: KAB MIMIKA, KAB PUNCAK, KAB ASMAT•Model Konservasi Lingkungan•Pertambangan dan Penggalian•Pertanian Lahan Kering•Industri Pariwisata Berbasis Budaya

SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP) V: KAB KAYAWIJAYA, KAB YALIMO, KAB NDUGA, LANI JAYA, MAMBERMO TENGAH, TOLIKARA, PUNCAK JAYA, YAHUKIMO•Potensi Sosial dan Budaya Lokal•Model Konservasi Lingkungan•Pertambangan dan Penggalian•Pertanian Lahan Kering•Industri Pariwisata Berbasis Budaya

SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP) V: KAB KAYAWIJAYA, KAB YALIMO, KAB NDUGA, LANI JAYA, MAMBERMO TENGAH, TOLIKARA, PUNCAK JAYA, YAHUKIMO•Potensi Sosial dan Budaya Lokal•Model Konservasi Lingkungan•Pertambangan dan Penggalian•Pertanian Lahan Kering•Industri Pariwisata Berbasis Budaya

SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP) VII: KAB SARMI, MAMBERAMO RAYA, •Pembangkit Tenaga Listrik (hydropower).•Pertanian Lahan Basah•Pertanian Lahan Kering•Perkebunan•Industri Biofuel•Industri Pengolahan Kayu•Industri Pertanian•Industri Pariwisata

SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP) VII: KAB SARMI, MAMBERAMO RAYA, •Pembangkit Tenaga Listrik (hydropower).•Pertanian Lahan Basah•Pertanian Lahan Kering•Perkebunan•Industri Biofuel•Industri Pengolahan Kayu•Industri Pertanian•Industri Pariwisata

SWP I

SWP II

SWP III

SWP IV SWP V

SWP VI

SWP VII

PO

TE

NS

I-P

OT

EN

SI Y

AN

G B

ER

AD

A P

AD

A 7

SA

TU

AN

W

ILA

YA

H P

EN

GE

MB

AN

GA

N (

SW

P)

DI P

RO

VIN

SI P

AP

UA

Page 21: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

21

Page 22: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

22

Dengan karakter daerah yang cukup luas namun memiliki potensi SDA yang melimpah dan bervariasi pada tiap kabupaten, pengembangan Papua membutuhkan pendekatan perwilayahan yang bersifat lintas daerah (networking antar daerah).1.Mencegah terjadinya aglomerasi/ pemusatan kegiatan di suatu wilayah2.Wilayah Papua memiliki kerentanan sumber daya alam3.Rencana Pengembangan wilayah dan investasi untuk mendorong proses pertumbuhan yang lebih merata di Provinsi Papua dan Papua Barat4.Menghindari beban pemanfaatan sumber daya alam terkonsentrasi di suatu wilayah5.Penyebaran pertumbuhan juga sekaligus mengatasi kantong-kantong kemiskinan dan kesenjangan antar wilayah6.Dengan penyebaran pertumbuhan akan mendorong pengembangan kapasitas dan kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat7.Membangun dan memberdayakan sumber daya manusia setempat

Pentingnya Pendekatan Penyebaran Pusat-Pusat Pertumbuhan

Page 23: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

Pentingnya 7 SWP dalam RTRW PapuaPentingnya 7 SWP dalam RTRW Papua

o Menterpadukan struktur dan pola ruang,o Menjadi acuan spasial operasional dalam perencanaan

pembangunan,o Segera dikonsultasikan kepada seluruh pelaksana

pembangunan,o Disepakati bersama melibatkan seluruh

penyelenggaran pembangunan,o Disiapkan indikator capaian pelaksanaan.o Menjadi semangat kerjasama antar kabupaten/kota

23

Page 24: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

24

PPENGEMBANGAN KORIDOR EKONOMIENGEMBANGAN KORIDOR EKONOMI(Perpres No. 32/2011 ttg MP3EI 2011-2025)(Perpres No. 32/2011 ttg MP3EI 2011-2025)

Menjadi arah bersama mengefektifkan pengelolaan potensi sumber daya

Pertumbuhan tinggi

Pertumbuhan tinggi

Page 25: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

25

PPENGEMBANGAN KORIDOR EKONOMIENGEMBANGAN KORIDOR EKONOMI

Page 26: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

Memperkuat Hulu Koridor Ekonomi/MP3EI di Memperkuat Hulu Koridor Ekonomi/MP3EI di PapuaPapua

MP3EI jika TIDAK didisain secara komprehensif dapat berakibat terjadi perpindahan masyarakat dari desa-desa ke kota pusat-pusat pertumbuhan

Dipastikan agar perencanaan yang komprehensif sehingga daerah hinterlandnya tertangani dalam hubungan hulu-hilir.

Hulu sebagai sentra produsen untuk menopang hilir sebagai sentra industri pengolahan

Untuk pencapaiannya memerlukan perencanaan yang sistematik, bertahap, dan berkelanjutan

Page 27: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

PERCEPATAN PEMBANGUNAN PAPUA DAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PAPUA DAN PAPUA BARATPAPUA BARAT

27

Program/Kegiatan

Kementerian/

Lembaga

Program/Kegiatan Pemerintah Provinsi

Papua dan Provinsi Papua Barat

Program/Kegiatan Pemerintah

Kabupaten/KotaDi Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Unit Percepatan

Pembangunan Provinsi Papua dan

Papua Barat

Kebijakan Pokok P4B (Deals Plus)1) Ketahanan Pangan2) Penanggulangan Kemiskinan3) Pengembangan Ekonomi Rakyat4) Peningkatan Pelayanan Pendidikan5) Peningkatan Pelayanan Kesehatan6) Pengembangan Infrastruktur Dasar7) Pemihakan Terhadap Putra/Putri

Papua

Kebijakan Pokok P4B (Deals Plus)1) Ketahanan Pangan2) Penanggulangan Kemiskinan3) Pengembangan Ekonomi Rakyat4) Peningkatan Pelayanan Pendidikan5) Peningkatan Pelayanan Kesehatan6) Pengembangan Infrastruktur Dasar7) Pemihakan Terhadap Putra/Putri

Papua

Kebijakan Pendukung P4B8) Penguatan dan Pengendalian

Pemanfaatan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan

9) Keamanan dan Ketertiban10) Pengembangan Kapasitas

Kelembagaan

Kebijakan Pendukung P4B8) Penguatan dan Pengendalian

Pemanfaatan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan

9) Keamanan dan Ketertiban10) Pengembangan Kapasitas

Kelembagaan

Bappeda

Provinsi Papua/P

apua Barat

Page 28: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

ESENSI PERCEPATANESENSI PERCEPATANPercepatan Pembangunan mengandung tindakan:

1.Sinergi Perencanaan dan Pelaksanaan program/kegiatan reguler antar K/L, antar SKPD, antara K/L dengan SKPD, dan antara SKPD Provinsi dan SKPD Kabupaten, melalui:

– Musrenbang Kab/Kota, Provinsi, Pra-musrenbangnas, dan Musrenbangnas

– Rakorsus Kab/Kota, Provinsi, Nasional– Rapat Teknis UP4B-K/L (Triwulanan)

2.Program/Kegiatan cepat terwujud dan berdampak langsung bagi kesejahteraan (Quick Wins)

3.Penyediaan pendanaan percepatan (not business as usual)

28

Page 29: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

LANGKAH KONGKRIT PERCEPATANLANGKAH KONGKRIT PERCEPATAN

o Diperlukannya mindset “business not as usual” untuk implementasi Percepatan Pembangunan di Papua dan Papua Barat:– Terobosan akses dari/ke pegunungan tengah untuk 11 ruas

jalan di Papua, yang terintegrasi antara nasional, provinsi, kabupaten/kota.

– Terobosan 4 ruas jalan di Papua Barat, yang menghubungkan Manokwari dan Sorong dengan Kabupaten sekitarnya;

– Pembangunan Logistic Center dan percepatan akses perhubungan darat dan udara, termasuk angkutan sungai

29

Page 30: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

LANGKAH KONGKRIT PERCEPATANLANGKAH KONGKRIT PERCEPATAN

– Simplikasi akses terhadap layanan kesehatan;– Pembangunan institusi pendidikan yang terkait dengan potensi daerah, misal

SMK Kelautan, pertanian, kehutanan.

o Alokasi anggaran ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan percepatan. UP4B mendorong dan mengusahakan peningkatan anggaran K/L yang signifikan.

o UP4B-Bappeda Provinsi memperkuat koordinasi, sinkronisasi, dan sinergi.

30

Page 31: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

QUICK WINS 2012-2013QUICK WINS 2012-2013

o Percepatan diarahkan untuk memenuhi sasaran quick-wins :– Pendirian pabrik Semen di Timika dan Manokwari;– Pembangunan pembangkit listrik dengan sumber daya

alternatif di daerah-daerah terisolir, yakni PLTMH dan PLTS;– Akselerasi pemenuhan sasaran jumlah ternak di pegungunan

tengah, Papua dan Kebar, provinsi Papua Barat;– Pemenuhan Sasaran Peningkatan Kemampuan Baca-Tulis-

Hitung Siswa dan Sarpras Pendidikan yang layak di Daerah Pedalaman/terisolir;

31

Page 32: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

QUICK WINS 2012-2013QUICK WINS 2012-2013

– Pemenuhan Sasaran Peningkatan Pelayanan Kunjungan Petugas Kesehatan dan Sarpras Perawatan di Daerah Pedalaman/Terisolir;

– Penerimaan Putra/I Asli Papua dalam pendidikan-pendidikan khusus;

– Penerimaan Putra/i Asli Papua dalam Militer, Kepolisian, dan PNS

– Intrgrasi Sosial terhadap penanganan masalah politih dan keamanan

32

Page 33: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

KORIDOR PAPUA-KEP MALUKUKORIDOR PAPUA-KEP MALUKU

33

No Proyek Pelaksana RKP 2013 Provinsi

1 Penanganan Jalan Kokas-Fakfak-Bomberai (140 km) (911 M, TA 2011, 2012)

Kementerian PU

37,50 Papua Barat

2 Penanganan Jalan Merauke-Muting-Waropko (204 km) (628 M, TA 2011-2014) 2011-2015 (2198 M) (204 km)

Kementerian PU

230,73 Papua

3 Penangnan Jalan Timika-Nabire (427,7 km) Kementerian PU

22,14 Papua

4 Penanganan Jalan Manokwari-Bintuni (257 km)

Kementerian PU

47,11 Papua Barat

5 Penanganan Jalan Habema-Yaguru (110 km) (106 M, TA 2011, TA 2012

Kementerian PU

294,00 Papua

Page 34: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

KORIDOR PAPUA-KEP MALUKUKORIDOR PAPUA-KEP MALUKU

34

No Proyek Pelaksana RKP 2013 Provinsi

6 Penanganan Jalan Deco-bere Bere (55,7 km) Kementerian PU 12,50 Papua

7 Penanganan Jalan Manokwari-Kebar-sorong (606,2 km) (2011-2014: 1307 M; 2011-2025 4575 M)

Kementerian PU 310,47 Papua Barat

8 Penanganan Jalan Merauke-Okaba (Buraka)-Wanam-Wogikel (152 km) Jalan Provinsi (Mendukung MIFEE)

Kementerian PU 50,00 Papua

9 Penanganan Jalan Kumbe-Okaba-Nakias (152 km) Jalan Propinsi dan Kabupaten (760 M, TA 2011, TA 2012)

Kementerian PU - Papua

10 Pembangunan Irigasi/ Jaringan Irigasi Teknis Usaha Tani (JITUT), Jaringan Irigasi Desa (JIDES), Embung

Kementerian Pertanian

64,95 Papua

Page 35: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

KORIDOR PAPUA-KEP MALUKUKORIDOR PAPUA-KEP MALUKU

35

No Proyek Pelaksana RKP 2013 Provinsi

11 Pelabuhan Waren Kementerian Perhubungan - Papua

12 Perpanjangan Bandara Mopah Merauke

Kementerian Perhubungan 35,80 Papua

13 Jayapura Port (43.000 M, TA 2012) BUMN-Pemerintah 45,00 Papua

14 Satker Sementara Pembangunan Faspel Laut Raja Ampat dan Arar-Sorong

Kementerian Perhubungan 38,00 Papua Barat

15 Pelabuhan Bade (237 M, TA 2011, TA 2012

Kementerian Perhubungan 60,00 Papua

Page 36: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

KORIDOR PAPUA-KEP MALUKUKORIDOR PAPUA-KEP MALUKU

36

No Proyek Pelaksana RKP 2013 Provinsi

16 Pembangunan Dermaga terminal penumpang dan Peti Kemas Pelabuhan Depapre (200 M, TA 2011, TA 2012)

Kementerian Perhubungan 42,00 Papua

17 Pelabuhan Merauke BUMN-Pemerintah 84,00 Papua Barat

18 Pelabuhan Serui (567 M, TA 2011, TA 2012

Kementerian Perhubungan 54,00 Papua

19 Pelabuhan Teminabuan Kementerian Perhubungan 7,75 Papua Barat

Page 37: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

37

DUKUNGAN REGULASI KHUSUS UNTUK MEWUJUDKAN DUKUNGAN REGULASI KHUSUS UNTUK MEWUJUDKAN PERCEPATANPERCEPATAN

Perdasi dan Perdasus sebagai acuan operasional pelaksanaan UU 21/2001 ttg Otsus segera dapat diselesaikan, untuk menghindari terjadinya overlap dengan UU 32/2004 ttg Pemerintahan Daerah.

Pengaturan pemanfaatan tanah ulayat oleh Pemerintah Daerah yang memberikan keuntungan bersama antara masyarakat adat dan investor, serta kepentingan umum. Mengatur penerima uang ganti untung jika tanah utk

kepentingan umum, Mengatur kepemilikan saham masyarakat adat jika

tanah untuk kegiatan investasi swasta, Pemetaan tanah ulayat

Page 38: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RKPD KAB/KOTARKPD KAB/KOTA

Rancangan Awal RKPD

Musrenbang RKPD

kab/kota

Rancangan Akhir RKPD

Perumusan prioritas

dan sasaran

pembangunan

beserta pagu

Forum Konsult

asi Publik

Perumusan

Kerangka Ekonomi

& Kebijakan

Keuda

Pengolahan data

dan informas

i

Analisis Ekonomi & keuda

Perumusan Permasalah

an Pembangunan Daerah

Telaahan kebijakan nasional

SE Penyusuna

n Renja-SKPD

Penyusunan

Rancangan Renja SKPD

kab/kota

Rancangan

RKPD

VERIFIKASI

Persiapan Penyusuna

n RKPD

Pokok-pokok pikiran DPRD

Kab/Kota

BAMusrenban

g kecamatan

Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah

Evaluasi Kinerja RKPD Tahun

Lalu

RPJMDDok RKPD kab/kota

tahun berjalan

Perumusan program prioritas daerah beserta

pagu indikatif

Penyelarasan Rencana program prioritas daerah beserta

pagu indikatif

PENYUSUNAN KUA &

PPAS

Penetapan PERBUP/PERW

ALttg RKPD

38

Page 39: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

BAGAN ALIR PENYUSUNAN RENJA SKPD BAGAN ALIR PENYUSUNAN RENJA SKPD KABUPATEN/KOTAKABUPATEN/KOTA

Rancangan Renja-SKPD

kab/kota

Pembahasan Renja

SKPD pada Forum SKPD Kabupaten/

Kota

Pengesahan Renja-SKPD

oleh KDH

Perumusan program dan

kegiatan, indikator

kinerja, dana indikatif

Pengolahan data

dan informasi

Isu-isu penting

penyelenggaraan

tugas dan fungsi SKPD

Analisis Gambara

n Pelayanan SKPD

Penyempurnaan

Rancangan Renja SKPD

kab/kota

Persiapan Penyusuna

n Renja SKPD

hasil evaluasi capaian Renstra SKPD

kab/kota

hasil evaluasi pelaksanaan Renja-SKPD

kab/kota tahun lalu

Perumusan

Sasaran

Perumusan

Tujuan

Telaahan Rancangan Awal RKPD

kab/kota

Usulan program &

kegiatan dari masyarakat

Sinkronisasi Kebijakan

Nasional dan Provinsi

Musrenbang Kecamatan

Musrenbang Desa

Penyesuaian Rancangan Renja SKPD

kab/kota

Penyesuaian Rancangan Renja SKPD

kab/kotaPenyusuna

n Rancangan RKPD

Musrenbang RKPD

Perumusan R. akhir

RKPD

Per KDH RKPD

kab/kota

Penetapan Renja-SKPD oleh Kepala

SKPD

RENJA-SKPD

Kab/Kota

39

Page 40: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

Renstra Kementerian/

Lembaga

UKP-PDUKP-PD

RKP RKPD

Renja Kementerian/

Lembaga

Renja Kementerian/

Lembaga

Buku IIBuku I Buku III

RPJMN BUKU IIPrioritas Bidang

RPJMN BUKU IIIPrioritas Wilayah

RPJMN BUKU I11 Prioritas

Nasional

Keterkaitan Dokumen Perencanaan Pembangunan nasional dan Daerah dalam Penyusunan RKP 2013

Keterkaitan Dokumen Perencanaan Pembangunan nasional dan Daerah dalam Penyusunan RKP 2013

40

RPJMN

Renstra K/L

Renja K/L& UKP-PD

RKP & RKPD

Keterangan: UKP-PD: Usulan Kegiatan dan Pendanaan Pemerintah Daerah

Page 41: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

KETERKAITAN RAKOR KHUSUS KETERKAITAN RAKOR KHUSUS P4B P4B DDENGAN MUSRENBANG REGULERENGAN MUSRENBANG REGULER

Rakorsus P4B tingkat

Kabupaten/Kota

Rancangan RKT P4B Kab/Kota

Tahun 2013

Rakorsus P4B tingkat Provinsi

Musrenbang Reguler Tingkat Kabupaten/Kota

Rancangan RKPD Kab/Kota

Tahun 2013

Musrenbang Reguler Tingkat

Provinsi

Rancangan RKT P4B Provinsi

Tahun 2013

Rakorsus P4B tingkat Nasional

Rancangan RKT P4B-Nasional

Tahun 2013

Prioritas Nasional Ke-10

Rancangan RKPD Provnsi Tahun 2013

Rancangan RKP 2013

Earmarking P4B

Masukan Ke UKP2D

Musrenbang Reguler Tingkat

Nasional

Isu Strategis

Renja KL Tahun 2013

Usulan Kegiatan dan Pendanaan Pembangunan Daerah (UKP2D)

Rapat Tim Pengarah Dipimpin Wakil Presiden

Rancangan Akhir RKT P4B Tahun

2013

Sidang Kabinet Terbatas Bidang P4B Dipimpin

Presiden

RKT P4B Tahun 2013

(Direktif Presiden)

Sidang Kabinet Membahas RKP

tahun 2013

RKP tahun 2013 (Peraturan Presiden)

Menjadi Bagian

Sebagai Masukan

Sebagai Masukan

Sebagai Masukan

Persandingan

Keterangan Gambar :

Dokumen

Kegiatan

Proses

Rakorsus P4B Musrenbang Reguler

Page 42: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

SKEMA MATRIKS PERSANDINGAN SINERGI PUSAT-DAERAHSKEMA MATRIKS PERSANDINGAN SINERGI PUSAT-DAERAH

42

Arah Kebijakan

Strategi Pengembangan

Fokus Prioritas

Prioritas (Nasional/Pulau)

Program K/L Usulan Pendanaan Pemerintah Daerah

Kegiatan

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Lokasi Alokasi D/TP/ DAK

Kode K/L / Program/Kegiatan

UKP-PD Renja K/L Catatan Kesepakatan

Indikator Target Alokasi Indikator Target Alokasi Peran K/ L Peran Daerah

Swasta Keterangan

Arah Kebijakan

Strategi Pengemban

gan

Prioritas Nasional

Fokus Prioritas

K/L Program Kegiatan Indikator Kinerja

Target Kinerja

Lokasi Alokasi Dana

Format UKP-PD MusrenbangprovFormat UKP-PD Musrenbangprov

Format Pembahasan Musrenbangnas RKPFormat Pembahasan Musrenbangnas RKP

Renja K/LRenja K/L

Provinsi:Prioritas:

Page 43: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

4343

PROSES PENYUSUNAN APBD

Akhir MeiMedio

JuniMinggu II

JuliMinggu I Oktober 1 Desember 31 Des

Men

dag

ri /

Gu

ber

nu

rS

KP

DK

epal

a D

aera

hD

PR

D

RKPD

RenjaRenstra

RPJMD

Ranc KUA

Membahas KUA

Pembahasan PPAS

Ranc PPAS

Nota Kesepakatan

KepDa - DPRD

Pedoman Penyusunan RKA-SKPD

RKA-SKPD

Pembahasan RKA oleh Tim

Anggaran Pemda

Raperda APBD

Pembahasan Raperda

APBD

Persetujuan Bersama

Rancangan PerKaDa Ttg Penjabaran

APBD

Evaluasi

Verifikasi DPA oleh Tim

Anggaran Pemda

Ranc DPA-SKPD

DPA SKPD

PerKaDa Penjabaran

APBD

Perda APBD

Lanjutan Musrenbang-RKPD-Penyusunan APBD

43 43

Page 44: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

PENUTUPPENUTUP

1. Menata sinkronisasi antar SKPD di Provinsi dan koordinasi antara provinsi dan kabupaten /kota.

2. RTRW Provinsi sebagai acuan spasial agar secara konsisten menjadi acuan dalam penyusunan RPJP Prov Papua, RPJM Prov Papua, dan menjadi acuan implementasi tahunan dalam RPJP Daerah.

2. Tujuh SWP (Satuan Wilayah Pengembangan) segera disepakatibersama untuk selanjutnya menjadi mainstream dan fokus antar SKPD dan antara provinsi dan Kabupaten/kota dalam pembangunan Papua yang lebih berkualitas.

3. Perencanaan di tingkat nasional dan daerah diarahkan untuk lebih fokus dan konkret apa yang menjadi kebutuhan sesuai karakteristik Papua, sehingga dapat memberikan dampak signifikan bagi masyarakat.

4. Dalam Ranperda RTRW Provinsi Papua perlu disiapkan mekanisme pengendalian dan pemantauan pelaksanaan RTRW.

44

Page 45: Rakernis papua 10 sept 2012 bappenas

KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

45