Rumus BASIC
-
Upload
rengeki-hanz-rebirth -
Category
Documents
-
view
100 -
download
1
description
Transcript of Rumus BASIC
BASICSingkatan dari Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code.
Bila kita menggunakan bahasa pemrogramman ini maka ektensiannya adalah .Bas, misal : kls.bas dimana kls adalah nama berkas atau filenya
Dalam basic kita sering menemukan kata Variabel, Ada 2 jenis variable
1. Variabel bilangan/numerik : berupa angka atau bilangan nyata
2. Variabel untai kata/string : berupa huruf dari A sampai Z
Untuk membedakan antara keduanya, biasanya variabel string diberi tambahan symbol $, misal : nama$, almt$, dll
Memberi harga suatu variabel
Ada 3 cara, yaitu dengan : Let, Read-Data serta Input
Contoh dengan Let : contoh dengan Read-Data
10 Let A = 2 10 Read A, B
20 Let B = 5 20 Data 2, 5
30 Let C = A + B 30 C = A + B
40 Print C 40 Print C
50 End 50 End
RUN RUN
Contoh dengan Input : NOTE :
10 Input A, B 10, 20, 30 dstnya adalah Nomor
20 C = A + B Baris atau Line Number
30 Print C
40 End
RUN
Harga suatu variabel boleh berubah selama berlangsungnya program
10 Data 4, 7
20 Read A, B
30 Print A
40 A = B
50 Print A
60 Print B
70 End
RUN
Variabel yang sama terdapat pada kedua ruas, misal :
10 Data 3, 7 60 Print A note : utk selanjutnya
20 Read A, B 70 A = A + B kata Run tidak
30 A = A + 1 80 Print A perlu ditulis
40 Print A 90 End dlm program
50 A = A + 1 Run
Dalam program, ruas kiri harus menyatakan nama suatu variabel sedangkan ruas kanan dapat berupa suatu perhitungan
Contoh : A = B + A + C + 1, adalah benar
A + 1 = B + C , adalah salah
Nama suatu variabel harus diawali dengan huruf berikutnya boleh gabungan huruf dengan angka
Statement Print
Statement ini digunakan untuk mencetak atau mengeluarkan hasil atau output yang dapat berupa harga atau nilai, dapat juga mencetak tepat seperti apa yang ada dalam tanda petik
10 Data 2, 6 Outputnya : B
20 Read A, B Budi Utomo
30 Print “B” 6
40 Print “Budi Utomo” A = 2
50 Print B B = 6
60 Print “ A = “; A
70 Print “ B =”, B
80 End
Setelah kata Print tidak ada perintah yang mengikutinya mempunyai arti loncat satu baris
Statement REM
Agar program lebih mudah dimengerti, kita dapat memberikan keterangan-keterangan dengan menggunakan statement REM. Selama pelaksanaan program baris yang ada statement ini tidak diproses
10 REM Program untuk mengubah Fahrenheit menjadi celcius
20 REM program ini dibuat oleh Bahrudin
30 Data 59
40 Read F
50 C = (F-32) * 5/9
60 Print F; “Fahrenheit sama dengan”;C;”Celcius”
70 End
Outputnya : 59 Fahrenheit sama dengan 15 Celcius
Perhatikan program-program di bawah ini :
20 Print “Raya” note : bagaimana outputnya?
10 Print “Indonesia”
30 End
10 Data 4, 6 50 End
20 Read A, B 60 RUN
30 C = AB Outputnya : illegal instruction in line 30
40 Print C illegal instruction in line 60
Mengapa ?
Notasi dan Ekspresi Matematik
Prioritas Operasi Simbol 1 Perpangkatan # atau * * atau ^ 2 Perkalian, pembagian *, / 3 Jumlah, kurang +, -
Apabila sebuah ekspresi mengandung tanda kurung, maka operasi di dalam tanda kurung akan dilaksanakan terlebih dahulu
Bilangan Besar
Di dalam basic, tanda koma tidak diperlukan untuk menyatakan suatu bilangan. Misal : empat belas ribu ditulis 14000 bukan 14,000
Suatu bilangan didalam ukuran tertentu (paling sedikit dalam jutaan ) harus ditulis dalam suatu notasi eksponential khusus
Contoh : 750000000 ditulis 7.5E+8 dimana E+8 menunjukkan 10 pangkat 8 atau dapat juga ditulis 75E+9
.0000000125 dapat ditulis 1.25E-8
Fungsi INT
Fungsi integer (fungsi bilangan bulat) berguna untuk menghapuskan bagian pecahan dari suatu bilangan
Contoh : INT(5.7) = 5, INT(-3.2) = -3
Fungsi SQR
Fungsi ini digunakan untuk mencari akar kuadrat dari suatu bilangan
Variabel atau ekspresi yang kita gunakan baik pada fungsi INT atau fungsi SQR harus berada didalam tanda kurung, misal INT(A) atau SQR(B), sedangkan INTX atau SQRA adalah salah
Statement Alih Kontrol
1. Alih Kontrol tanpa syarat : statement GO TO
Apabila komputer melaksanakan statement berbentuk GO TO …, maka akan meloncat ke baris yang nomor barisnya tertera pada statement tsb
10 A = 5
20 B = 8
30 Print A
40 GO TO 70
50 Print B
60 Print “BASIC”
70 End
Outputnya : 5
2 .Alih Kontrol bersyarat : statement IF…. THEN…
10 X = 1
20 Print X
30 IF X = 5 THEN 60
40 X = X + 1 LOOP
50 GO TO 20
60 End
Pada contoh program diatas terdapat bagian yang dilaksanakan berulang kali ( baris 20 sampai baris 50 ) dikenal dengan istilah LOOP atau LOOPING atau pemutaran kembali
Di dalam basic relasi lebih besar atau sama dengan ditulis >= serta lebih kecil atau sama dengan ditulis <=, sedangkan tidak sama dengan ditulis dengan <>
Dalam IF … THEN …dapat ditulis IF(kondisi) THEN(statement)
Contoh : IF A > 75 THEN Print “Lulus”
IF A < 70 THEN B = A * 4
Tetapi dalam GO TO selalu diikuti dengan nomor baris, tidak boleh statement.
Contoh :
GO TO 20, ini benar karena 20 menunjukan nomor baris.
GO TO End atau GO TO print, GO TO B = A * 4, ini adalah contoh yang salah
Jadi sesudah GOTO selalu diikuti dengan Nomor Baris
Sedangkan IF-THEN, sesudah THEN boleh nomor baris atau statement
IF-THEN-ELSE
Contoh : IF A > B THEN PRINT A ELSE X = X + 1
Apabila A lebih besar dari B maka komputer akan mencetak harga A, kemudian langsung melaksanakan statement pada baris dibawahnya dengan meloncati statement ELSE. Namun bila A tidak lebih besar dari B, statement THEN diloncati, langsung melaksanakan statement ELSE
Berikut ini program untuk menentukan bilangan mana yang lebih besar
10 Data ...,…
20 Read A, B
30 IF A > B THEN PRINT A ELSE PRINT B
40 End
AND, OR, dan NOT
Contoh :
IF 2 > X AND X > 8 THEN PRINT B
IF A > 10 OR B > 13 THEN 90
IF A > 7 AND NOT ( B = 7 ) THEN C = A + B
Pada kondisi berganda mengandung AND, statement disebelah kanan THEN dilaksanakan hanya bila kedua kondisi benar
Untuk OR, statement disebelah kanan THEN dilaksanakan apabila salah satu atau kedua kondisi benar
Contoh :
10 Data …
20 Read A
30 IF 15 <= A AND A<= 20 THEN 50
40 Print “Bukan Remaja” : GO TO 60
50 Print “Remaja”
60 End
Bila datanya kita isi angka 18 maka outputnya Remaja, sedangkan bila datanya kita isi angka 21 maka outputnya adalah Bukan Remaja karena syaratnya adalah diatas 15 dan kurang atau sama dengan 20
Statement INPUT
Salah satu statement untuk memberikan harga pada suatu variabel, tetapi didalam program kita tidak perlu menuliskan datanya spt pada let ataupun read-data.
Contoh :
10 INPUT N
20 PRINT N * N
30 END
Apabila kita ketik RUN, maka akan tampak pada layar suatu tanda
tanya (?) : RUN
? 3
9
Contoh yang lain :
10 PRINT “AMBIL SEBUAH BILANGAN”
20 INPUT X
30 PRINT “KUADRATNYA ADALAH”; X * X
40 END
OUTPUTNYA : AMBIL SEBUAH BILANGAN
? 9
KUADRATNYA ADALAH 81
10 PRINT “AMBIL 2 BILANGAN”
20 INPUT A, B
30 PRINT “JUMLAHNYA ADALAH”; A + B
40 END
OUTPUTNYA : AMBIL 2 BILANGAN
? 43, 25
JUMLAHNYA ADALAH 68
LATIHAN SOAL :
1. Seorang pekerja menerima upah 500 rupiah perjam apabila ia bekerja 40 jam atau kurang. Apabila ia bekerja lebih dari 40 jam, kelebihan jam akan dihitung sebagai lembur dan dibayar 700 rupiah perjam. Jadi misalnya ia bekerja 35 jam akan memperoleh 35 * 500 = 17500 rupiah dan apabila ia bekerja 47 jam ia akan memperoleh 40 * 500 + (47-40) * 700 = 24900 rupiah
Buatlah flowchart serta programmnya
2.
5 kuadrat sama dengan 25
7 kuadrat sama dengan 49
dan seterusnya, sampai dengan
25 kuadrat sama dengan 625
4. Tulis dalam basic dengan menggunakan notasi eksponential
a. 48,000,000 c. 776,000,000
b. .0000312 d. .0321415
5. Harga sebuah pensil 75 rupiah dan harga sebuah buku 175 rupiah. Buatlah program untuk menghitung uang yang harus dibayar guna pembelian 4 buah pensil dan 7 buah buku dimana hasil yang diharapkan adalah tercetak 4 Pensil dan 7 Buku berharga 1525 rupiah
6. Buat program untuk mengubah jam dan menit menjadi menit saja dengan data 3, 25 sehingga output yang diharapkan adalah : 3 jam dan 25 menit sama dengan 205 menit
7. Buatlah flowchart dan program basic utk membuat barisan Fibonacci yang dimulai dengan suku pertama = 0 dan suku kedua = 1. Suku berikutnya diperoleh sebagai jumlah 2 suku terdahulu. Jadi barisan Fibonacci adalah : 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8,…
PENGGUNAAN FLAG DAN COUNTER
Suatu program dapat mempunyai lebih dari satu baris data. Baris data dapat ditempatkan di sembarang tempat sebelum END. Sebelum program dijalankan, komputer menempatkan data sesuai dengan urutan ketika kita menuliskannya. Setiap kali statement READ dilaksanakan, maka komputer akan mengambil data untuk diberikan kepada variabel pada statement READ tersebut.
Contoh :
10 DATA 3
20 READ X,Y
30 PRINT X;Y BERAPA OUTPUTNYA ? 3 9
40 READ X,Y 7 4
50 PRINT X;Y
60 DATA 9,7,4
70 END
Selama program berlangsung, ketika sampai pada statement READ dan ternyata data yang belum dipakai tidak cukup untuk diberikan kepada variabel maka komputer akan mencetak berita kesalahan OUT OF DATA serta berhenti tanpa menyelesaikan program tersebut
Contoh :
10 DATA 3,4,5
20 READ X,Y OUTPUTNYA : 3 4
30 PRINT X;Y OUT OF DATA
40 READ A,B
50 PRINT A;B Note : OUT OF DATA merupakan suatu berita kesalahan
60 END
Bagaimana hasil dari program berikut ini :
10 READ A,B 10 DATA 7,8,2 10 READ A,B
20 PRINT A;B 20 REM LOOP 20 PRINT A;B
30 READ A,B 30 READ X 30 READ A,B
40 PRINT A;B 40 PRINT X 40 PRINT A
50 DATA 5,7,9,8 50 GO TO 30 50 DATA 4,7,9
60 END 60 END 60 END
Cara mengatasi agar tidak terjadi out of data adalah dengan menggunakan panji/flag sebagai tanda berakhirnya data. Panji atau flag tsb bisa berupa bilangan atau kata
Contoh ;
10 S = 0
20 DATA 3,5,7,999
30 READ X
40 IF X = 999 THEN 70
50 S = S + X
60 GO TO 30
70 PRINT “S =”:s
80 END
Berapa output dari program diatas ? S = 15
Kita dapat membuat suatu variabel yang fungsinya khusus sebagai kantong penghitung, dan biasanya harga awal dari variabel tersebut adalah nol. Setiap kali pemutaran, harga variabel selalu bertambah (atau selalu berkurang). Variabel ini disebut variabel COUNTER. Selain itu ada satu variabel lagi sebagai variabel penjumlah disebut AKUMULATOR dimana ciri dari akumulator adalah menggunakan 2 variabel sedangkan counter menggunakan 1 variabel
10 DATA 4,7,9,12,13,999
20 REM S = JUMLAH
30 REM C = BILANGAN KE …
40 S= 0 : C = 0
50 REM LOOP Outputnya : ? 9 dari 45/5
60 READ X
70 IF X = 999 THEN 110 Note : S adalah Akumulator
80 S = S + X C adalah Counter
90 C = C + 1
100 GO TO 60
110 PRINT S / C
120 END
Apakah perbedaan dari kedua program di bawah ini ?
10 DATA 2,5,7,13,999 10 DATA 2,5,7,13,999
20 C = 0 20 C = 0
30 REM LOOP 30 REM LOOP
40 READ X 40 READ X
50 IF X=999 THEN 80 50 C = C + 1
60 C = C + 1 60 IF X =999 THEN 80
70 GO TO 40 70 GO TO 40
80 PRINT C 80 PRINT C
90 END 90 END
RESTORE
Sampai saat ini, statement yang kita pelajari tidak mempunyai kemampuan untuk membaca ulang data yang telah dibaca. Sehingga apabila data telah dibaca seluruhnya serta kita masih menggunakan READ maka akan tampil berita kesalahan OUT OF DATA. Statement RESTORE dapat kita gunakan sehingga statement READ berikutnya memperoleh data mulai dari awal himpunan data. Jadi RESTORE mempunyai fungsi adalah membaca ulang dari awal dari data yang pernah dibaca bukan membaca sisa data
10 READ X,Y
20 PRINT X;Y OUTPUTNYA : 2 3
30 RESTORE 2 3 4
40 READ A,B,C
50 PRINT A;B;C
60 DATA 2,3,4,5
70 END
Komplemen Suatu Statement IF-THEN
Panda suatu kondisi dimana IF X > 21, komplemennya adalah IF X < = 21. Kadang-kadang di dalam program, penggantian suatu statement IF-THEN dengan komplemennya akan menghemat baris. Contoh 2 program di bawah ini yang hasilnya sama, tetapi ada 1 program yang menghemat baris
10 DATA 53,28,36,41,43 10 DATA 53,28,36,41,43
20 S = 0 20 S = 0
30 READ X 30 READ X
40 S = S + X 40 S = S + X
50 IF S > 100 THEN 70 50 IF S < 100 THEN 30
60 GO TO 30 60 PRINT X
70 PRINT X 70 END
80 END
SOAL MID SEMESTER :
1. Lengkapi program di bawah ini sehingga dapat menghitung banyaknya bilangan-bilangan
yang lebih besar dari 3
10 N = 0
20 READ X
30 IF X = 999 THEN 80
40 IF X > …. THEN ….
50 ……
60 N = …..
70 GO TO 20
80 PRINT N
90 DATA 1,4,2,3,5,6,5,9,2,999
100 END
programnya dan output?
3. Bila kita mengambil sembarang bilangan positif, apabila ia merupakan bilangan genap
maka bagilah ia dengan 2 tetapi bila ganjil maka kalikan dengan 3 kemudian tambah 1. Prosedur ini berulang-ulang dikerjakan, maka cepat atau lambat pasti diperoleh hasil bilangan adalah 1. Barisan ini disebut dengan barisan Ulam, Jadi buatlah buatlah program dan flowchartnya untuk mencetak barisan ulam ini sampai bilangan 1 tercapai, (ambil angka pertama adalah 22)
4. Buatlah program untuk membentuk 10 suku barisan 1, 8, 27. 64, 125, …..
FOR – TO DAN NEXT
Kita telah tahu bahwa untuk membentuk suatu loop ( pemutaran kembali ), dapat digunakan statement IF – THEN serta GO TO. Penggunaan ini cukup baik, tetapi abila kita sudah mengetahui berapa kali loop itu diulang maka cara yang paling sederhana dan efektif adalah dengan menggunakan statement FOR – TO serta NEXT dan kita sebut FOR – NEXT.
Contoh :
10 N = 1 10 FOR N = 1 TO 4 HASILNYA : 1
20 PRINT N*N 20 PRINT N*N 4
30 IF N=4 THEN 60 30 NEXT N 9
40 N = N + 1 40 END 16
50 GO TO 20
60 END
Contoh yang lain :
10 FOR N = 4 TO 6
20 PRINT N
30 PRINT N*N
40 NEXT N
Outputnya : ?
Contoh yang lain :
10 FOR K = 1 TO 5
20 PRINT K;
30 NEXT K
40 END
Outputnya : ? 1 2 3 4 5
Statement IF – THEN di dalam Loop FOR – NEXT
Perhatikan contoh program di bawah ini :
10 FOR K = 1 TO 4 OUTPUTNYA : RAYA
20 IF K = 2 THEN 50 SALEMBA
30 PRINT “ RAYA” RAYA
40 GO TO 60 RAYA
50 PRINT “SALEMBA”
60 NEXT K
70 END
LANGKAH ( STEP ) YANG BUKAN SATU
Sejauh ini variabel control pada loop FOR – NEXT setiap kali selalu naik (bertambah) dengan satu, namun dimungkinkan pula kenaikannya bisa lebih dari satu.
Contoh :
10 FOR K=1 TO 9 STEP 2 10 FOR M=2 TO 4 STEP .5 10 FOR I =4 TO 1 STEP -1
20 PRINT K 20 PRINT M 20 PRINT I
30 NEXT K 30 NEXT M 30 NEXT I
40 END 40 END 40 END
OUTPUTNYA : ?
Contoh yang lain :
10 N = 3 OUTPUTNYA : ?3 4 5 6 7
20 FOR K = N TO 3 * N – 2 atau 3 to 7
30 PRINT K;
40 NEXT K
50 END
VARIABEL STRING
Sejauh ini kita hanya memberikan harga berupa bilangan kepada suatu variabel dan disebut Variabel Numerik. Selain dari variabel ini, kita dapat pula memberikan harga kepada suatu variabel disebut Variabel String. Ciri dari variabel ini adalah harus diakhiri dengan symbol dolar ($), misalnya A$, K$ dan sebagainya.
Contoh :
10 A$ = “SALEMBA” OUTPUTNYA : SALEMBA
20 B$ = “JAKARTA” JAKARTA
30 PRINT A$
40 PRINT B$
50 END
STATEMENT READ – DATA
Contoh :
10 PRINT “NAMA DOSEN”, “BAHASA PEMROGRAMAN”
20 READ A$, B$
30 IF A$ = “XXX” THEN 70
40 PRINT A$, B$
50 GO TO 20
60 DATA“HADI”,”COBOL”,”ANI”,”BASIC”,”DANI”.”FORTRAN”,“XXX”,”ZZZ”
70 END
OUTPUTNYA : NAMA DOSEN BAHASA PEMROGRAMAN
HADI COBOL
ANI BASIC
DANI FORTRAN
STATEMENT INPUT
CONTOH :
10 PRINT “SIAPA NAMAMU?”
20 INPUT N$
30 PRINT “NAMAMU”; N$
40 PRINT “SELAMAT PAGI”
50 END
Ketik RUN dan ketika di enter
SIAPA NAMAMU?
? ( kita ketik nama , misal ANI) ANI
NAMAMU ANI
SELAMAT PAGI
IF – THEN YANG LAIN
Selain dari statement seperti IF N$ = X$ THEN… ataupun statement IF N$ = “JAKARTA” THEN …. Diperbolehkan pula statement IF N$ < X$ THEN …. Ataupun lainnya yang serupa. Simbol < bagi variabel string dimaksudkan “mendahului secara alphabet”
Jadi : SENTRAL < SENTUL
ABI < ADI
PISAU > PISANG
BADAK > AYAM
CONTOH :
10 X$ = “ JAKARTA “
20 READ N$
30 IF N$ = “BENDERA” THEN 90
40 IF N$ > X$ THEN 60
50 GO TO 20
60 PRINT N$
70 GO TO 20
80 DATA SOLO, MALANG, BOGOR, MEDAN, DENPASAR, ANYER, CIREBON,
PADANG, CEPU, TUBAN, KEDIRI, BANTUL, BENDERA
90 END
OUTPUTNYA : ?
VARIABEL BERSUBSKRIP
Nama variabel bersubskrip terdiri dari huruf yang dilengkapi dibelakangnya dengan subskrip berupa bilangan bulat positif (di dalam tanda kurung ), misalnya A(1), A(2) dan lain-lain. Misal :
10 X(1) = 3
20 X(2) = 8 OUTPUTNYA : 4 8
30 X(3) = 4
40 X(4) = 9
50 PRINT X(3);X(2)
60 END
CONTOH PROGRAM YANG LAIN :
10 DATA 17, 15, 3, 10, 6 OUTPUTNYA : 17
20 FOR K = 1 TO 5 15
30 READ A(K) 3
40 PRINT A(K) 10
50 NEXT K 6
60 END
Berapa hasil dari program di bawah ini :
10 DATA 4, 7, 9 10 DATA 7, 5, 8, 3
20 FOR K = 1 TO 3 20 B = 0
30 READ P(K) 30 FOR K = 1 TO 4
40 NEXT K 40 READ X(K)
50 PRINT P(1) 50 B = B + X(K)
60 PRINT P(2) + 1 60 NEXT K
70 PRINT P(2+1) 70 PRINT B
80 END 80 PRINT X(3)
90 END
Menggunakan Variabel Bersubskrip Untuk Menyimpan Data yg digunakan dua kali
10 DATA 90, 70, 77, 85, 78
20 REM S ADALAH JUMLAH NILAI
25 S = 0
30 FOR K = 1 TO 5
40 READ N(K)
45 S = S + N(K)
50 NEXT K
60 R = S / 5
70 PRINT “RATA-RATA KELAS”; R
80 A = 0
90 FOR L = 1 TO 5
100 IF N(L) < R THEN 120
110 A = A + 1
120 NEXT L
130 PRINT A; “ORANG DI ATAS RATA-RATA”
140 END
OUTPUTNYA ?
Rata –Rata Kelas : 78
2 orang di atas rata-rata
Menggunakan Variabel Bersubskrip sebagai Counter
10 DATA 1, 1, 1, 2, 1, 2, 2, 1, 2, 2, 2, 1, 2, 999
20 C(1) = 0
30 C(2) = 0
40 READ X
50 IF X = 999 THEN 80
60 C(X) = C(X) + 1
70 GO TO 40
80 PRINT “CALON”, “JUMLAH SUARA”
90 PRINT “ 1 “, C(1)
100 PRINT “ 2 “, C(2)
110 END
OUTPUTNYA : CALON JUMLAH SUARA
1 6
2 7
Variabel String Bersubskrip
10 DATA “KEN AROK”, “KEN DEDES”, “TOHJAYA”, “ANUSAPATI”, “AMETUNG”
20 FOR K = 1 TO 5
30 READ R$(K)
40 NEXT K
50 PRINT R$(2)
60 PRINT R$(4)
70 END
OUTPUTNYA ? KEN DEDES ANUSAPATI
GO SUB, ON GO TO, DAN ON GO SUB
GO SUB
Statement go sub akan mengalihkan pelaksanaan program ke suatu kumpulan baris yang berurutan disebut dengan subroutine. Baris terakhiri dari subroutine harus merupakan statement Return. Apabila komputer tiba pada statement return, maka akan kembali ke baris yang berada tepat di bawah statement go sub tersebut.
Contoh :
10 N = 3
20 GO SUB 80
30 PRINT “ASKI”
40 N = N + 1
50 GO SUB 80
60 PRINT “ASMI”
70 GO TO 110
80 X = N
90 PRINT X * X SUBROUTINE
100 RETURN
110 END
Outputnya : 9
ASKI
16
ASMI
Bagaimanakah hasil dari program di bawah ini :
10 N = 12
20 GO SUB 200
30 PRINT “MERDEKA”
40 N = N + 3
50 GO SUB 300
60 GO SUB 200
70 IF N > 20 THEN 400
80 GO TO 40
200 X = N
210 PRINT X * X
220 RETURN
300 X = N
310 PRINT X * X
320 RETURN
400 END
OUTPUTNYA ?
ON K GO TO
Statement seperti IF X = 3 THEN 70, menghadapkan pada dua cabang ( yaitu bercabang ke baris 70 atau ke baris tepat di bawah statement IF tersebut ).
Statement ON K GO TO 40, 50, 90, 120 misalnya menghadapkan komputer pada empat cabang yaitu baris 40, 50, 90 atau 120.
Apabila harga K = 1, maka akan bercabang ke baris 40
K = 2, maka akan bercabang ke baris 50
K = 3, maka akan bercabang ke baris 90
K = 4, maka akan bercabang ke baris 120
Contoh :
10 PRINT “ANDA JUARA KEBERAPA”
20 INPUT Z
30 IF Z < 5 THEN 50
40 Z = 4
50 ON Z GO TO 60, 80, 100,120
60 M$ = “EMAS”
70 GO TO 140
80 M$ = “PERAK”
90 GO TO 140
100 M$ = “PERUNGGU”
110 GO TO 140
120 PRINT “ANDA TIDAK MEDAPAT APA-APA”
130 GO TO 150
140 PRINT “MENDAPAT MEDALI”; M$
150 END
NOTE :
1. Bila pada ON K GO TO, harga K bukan bilangan bulat maka komputer akan melaksanakan INT (K). Jadi misalnya K = 2.8, maka pada ON K GO TO 200, 400, 500, 700 akan dilaksanakan baris 400 karena INT (2.8) = 2
2. Bila harga K lebih kecil atau lebih besar dari yang diperolehkan, misalnya K = 5 pada ON K GO TO 25, 45, 75 maka akan muncul berita kesalahan
ON K GO SUB
Statement ON K GO SUB 700, 800, 900 akan menghadapkan komputer pada :
Jika K = 1, akan bercabang ke subroutine yang bermula pada baris 700
K = 2, akan bercabang ke subroutine yang bermula pada baris 800
K = 3, akan bercabang ke subroutine yang bermula pada baris 900
PRINT USING DAN TABULASI (TAB)
Field Desimal
Bandingkan dua program di bawah ini :
10 DATA 14, 8.50, 12.617 10 DATA 14, 8.50, 12.617
20 FOR K = 1 TO 3 20 : ##.##
30 READ X(K) 30 FOR K = 1 TO 3
40 PRINT X(K) 40 READ X(K)
50 NEXT K 50 PRINT USING 20, X(K)
60 END 60 NEXT K
70 END
OUTPUTNYA ? OUTPUTNYA ?
Field Literal
10 : AKAR KUADRAT DARI ## ADALAH #.##
20 FOR K = 1 TO 3
30 R = SQR (K)
40 PRINT USING 10, K, R
50 NEXT K
60 END
OUTPUTNYA :
AKAR KUADRAT DARI 01 ADALAH 1.00
AKAR KUADRAT DARI 02 ADALAH 1.41
AKAR KUADRAT DARI 03 ADALAH 1.73
Field String
10 DATA ARNOLD, 4217, PETER, 9214, JANE, 1312
20 NAMA PEGAWAI NO.PEGAWAI
30 ##### ####
40 PRINT USING 20
50 FOR K = 1 TO 3
60 READ N$(K), N(K)
70 PRINT USING 30, N$(K), N(K)
80 NEXT K
90 END
OUTPUTNYA :
NAMA PEGAWAI NO.PEGAWAI
ARNOL 4217
PETER 9214
JANE 1312
Fungsi Tabulasi (TAB)
Fungsi TAB pada statement PRINT memungkinkan kita mengatur mulai kolom keberapa hasil dicetak.
Contoh :
10 PRINT TAB(5); “NO”
20 PRINT TAB(2); “PARKING”
30 PRINT “AT ANY TIME”
40 END
OUTPUTNYA : NO
PARKING
AT ANY TIME
NOTE :
Tanda kurung di belakang TAB selain berisi bilangan, dapat pula berisi variabel ataupun ekspresi serta statement PRINT boleh mengandung lebih dari satu TAB
Contoh :
10 N = 7
20 PRINT TAB(3); “SALEMBA”; TAB(N*3); “RAYA”
30 END
OUTPUTNYA :
SALEMBA RAYA
Kolom 3 kolom 21
Contoh yang lain :
10 FOR K = 1 TO 7 50 PRINT TAB(4); “ + “
20 IF K = 4 THEN 50 60 NEXT K
30 PRINT TAB(K); “ + ”; TAB(8-K); “ + “ 70 END
40 GO TO 60