RUKUN IMAN

39
Kelompok 4 1. Naviatun Nuriah 2. Qurotul Ak’yun 3. Rahardian Indra S 4. Riyana Sari 5. Syilfa Nur Qolbi Kelas : XI-B SMK Farmasi Swadaya Global School 2014 - 2015

Transcript of RUKUN IMAN

Kelompok 41. Naviatun Nuriah

2. Qurotul Ak’yun

3. Rahardian Indra S

4. Riyana Sari

5. Syilfa Nur Qolbi

Kelas : XI-B

SMK Farmasi Swadaya Global School2014 - 2015

IMAN

C. Rukun Iman

A. Latar Belakang

Iman

B. Pengertia

n Iman

Dalam agama islam terdapat pilar-pilar keimanan yang dikenal dengan rukun iman, terdiri dari enam pilar, keenam pilar tersebut adalah keyakinan islam terhadap hal-hal ghaib yang hanya dapat diyakini secara trasendental, sebuah kepercayaan terhadap hal-hal yang diluar daya nalar manusia.

Enam pilar keimanan umat islam tersebut merupakan sesuatu yang wajib dimiliki oleh setiap muslim. Tanpa mempercayai salah satunya maka gugurlah keimanannya, sehingga mengimani ke enam rukun iman tersebut merupakan suatu kewajiban yang tidak dapat ditawa-tawar lagi.

A.Latar Belakang Iman

Berbicara tentang iman, tentu berbicara tentang keyakinan. Maka secara mutlak orientasi pembahasan dititik beratkan pada jiwa seseorang atau lazimnya di sebut “qalbu”. Hati merupakan pusat dari satu keyakinan, kita semua sepakat bahwa dalam diri manusia terdapat dua unsur pokok kejadian, terbentuknya jazad dan rohani, apabila keduanya pincang atau salah satu di antaranya kurang, maka secara mutlak tidak mungkin terbentuk makhluk yang bernama manusia.

B. Pengertian Iman

Hal ini tercermin dalam salah satu hadis Nabi yang berikut ini:

“Iman itu bukanlah dengan angan-angan tetapi apa yang telah mentap di dalam hatimu dan dibuktikan kebenarannya dengan amal”.

Iman menurut bahasa

Membenarkan dengan hati atau percaya

Iman menurut istilah

iman itu bukanlah suatu angan-angan akan tetapi apa yang telah mantap dalam hati

dan dibuktikan lewat amal perbuatan

Rukun iman (pilar keyakinan) ini terdiri dari :

C. Rukun Iman

1. Iman Kepada Allah

2. Iman Kepada Malaikat

3. Iman Kepada Kitab – Kitab Allah

4. Iman Kepada Rasul

5. Iman Kepada Hari Akhir

6. Iman Kepada Qada dan Qadar

Akidah yang mendasar adalah tauhid atau beriman kepada Allah SWT. Beriman kepada Allah SWT adalah keyakinan teguh akan wujud Allah SWT, dan bahwasanya Dia adalah Rabb dan pemilik segala sesuatu, hanya Dialah Sang pencipta dan hanya Dialah yang berhak disembah (diibadahi), tiada sekutu bagi-Nya Lailahaillallah , tiada tuhan yang patut disembah selain Allah SWT.

1. Iman Kepada Allah

Ungkapan lailahaillallah tidak hanya mengandung makna Tuhan, tetapi juga mengandung makna “yang ditaati”. Oleh karenanya, berakidah tauhid, tidak hanya dengan mengakui adanya Allah Yang Maha Esa, yang menciptakan segenap alam semesta, tetapi juga harus taat terhadap apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang.

Atas dasar tauhid ini pula, Allah SWT tidak membenarkan pertuhanan sesama manusia, betapa pun sucinya manusia itu. Karena itu, islam tidak menerima ketuhanan Isa Al-Masih, kendati ia seorang Nabi dan Rasul.

Demikian pula, islam tidak menyetujui tradisi kalangan Bani Israil yang secara majasi menyebut orang-orang yang taat kepada Tuhan sebagai “anak Tuhan” dan menyebut orang durhaka kepada-Nya dengan sebutan “anak setan”. Secara tegas Al-Qur’an menjelaskan bahwa Tuhan tidak mempunyai anak dan juga tidak mengadopsi anak.

Penglihatan manusia ini terbatas, karena indra manusia hanya bisa melihat hal fisik/jasmani, namun tidak bisa melihat hal-hal yang metafisik (ghaib). Walaupun tidak bisa dilihat, bukan berarti hal gaib tidak ada. Sebab banyak benda yang tidak dapat dilihat di dunia ini, akan tetapi benda itu ada. Angin misalnya, kita tidak dapat melihatnya, tetapi hembusannya dapat kita rasakan.

1. Malaikat Sifat dan tugas malaikatMalaikat adalah akhluk ghaib yang diciptakan Allah dari

cahaya, senantiasa menyembah Allah, tidak pernah mendurhakai perintah Allah SWT serta senantiasa melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka.

2. Iman Kepada Malaikat

Malaikat berjumlah sangat banyak dan tidak ada yang dapat menghitungnya, kecuali Allah SWT. Malaikat diciptakan oleh Allah SWT dari nur (cahaya). Karena diciptakan dari cahaya, maka wajar bila malaikat termasuk makhluk gaib yang sifat-sifatnya berbeda dengan manusia. Sifat-sifat malaikat antara lain :• Tidak pernah durhaka atau membangkang terhadap perintah Allah SWT.• Taat terhadap segala apa yang diperintahkan Allah SWT.• Senantiasa bertasbih kepada Allah SWT.• Tidak memiliki nafsu.• Mempunyai kemampuan yang luar biasa dengan izin-Nya.Nama Malaikat yang wajib kita ketahui ada 10 dan masing-masing dari mereka sudah mempunyai tugas.

2. Makhluk gaib selain Malaikat (jin, iblis, dan setan)Sebagaimana dijelaskan di atas, selain malaikat ada

makhluk gaib lain yang  justru sangat berbeda dengan malaikat, yaitu jin, iblis dan setan. Sebagai muslim, yakin akan adanya jin, iblis dan setan adalah wajib hukumnya. a. Jin

Jin secara literal berarti sesuatu yang berkonotasi “tersembunyi” atau “tidak terlihat”. Hal itulah yang memungkinkan kita mengkaitkan dengan sifat yang umum “alam tersembunyi”.

Allah SWT menjelaskan jika manusia diciptakan dari tanah, maka jin diciptakan dari api yang sangat panas. Sesuai Firman Allah SWT dalam (QS: Al-Hijr Ayat: 26) , (QS: Al-Hijr Ayat: 27)

Dari api yang amat panas inilah Allah SWT telah menciptakan jin. Kemudian Allah memasukkan roh atau nyawa, maka jadilah ia hidup seperti yang dikehendaki oleh Allah SWT. Jin juga diberi izin oleh Allah menzahirkan berbagai bentuk dan rupa, tentunya yang disukai dan dikehendakinya kecuali rupa Rasulullah Saw.

 

b. Setan/ iblis

Setan berasal dari golongan jin yang durhaka. Iblis diusir Allah dari surga karena menentang perintah-Nya. Iblis tidak mau bersujud kepada Nabi Adam As sebagai penghormatan ciptaan-Nya yang mulia.

 

Allah SWT memberikan derajat manusia lebih tinggi daripada makhluk-makhluk yang lain karena manusia diberikan akal. Sehingga manusia mampu untuk membedakan yang baik dan yang buruk.

Kisah tentang keutamaan dan kekufuran iblis tersebut, terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 30-37.

a. Pengertian Kitab dan suhuf

3. Iman Kepada Kitab – Kitab Allah

Kitab secara bahasa mempunyai arti tulisan.

Sedangkan menurut istilah, kitab adalah

wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada Rasul-Nya untuk disampaikan kepada umatnya sebagai petunjuk dan pedoman

petunjuk hidup.

Suhuf menurut bahasa berarti lembaran. Adapun suhuf menurut istilah adalah wahyu yang disampaikan kepada rasul, kan tetapi tidak wajib disampaikan kepada manusia.

Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa Allah SWT memiliki kitab-kitab yang diturunkan-Nya kepada para Nabi dan Rasul-Nya; yang benar-benar merupakan kalam (firman, ucapan)-Nya. Kitab-kitab itu adalah cahaya dan petunjuk dari Allah SWT. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT dalam (QS: An-Nisaa Ayat: 136).

b. Kitab-kitab Allah SWT ada 4, yaitu :

1. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS berbahasa Ibrani. Kitab ini berlaku hanya bagi Nabi Musa as. dan Bani Israil. Firman Allah SWT dalam (QS. Al-Isra’ : 2). Isi pokok kitab ini adalah Sepuluh firman atau Perintah (Ten Commandements) Allah SWT yang diterima oleh Nabi Musa as. ketika berada di puncak gunung Thursina.

2. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS berbahasa Qibti. kumpulan firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Daud as dalam (QS. Al-Isra’ : 55)

Secara garis besarnya, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. terdiri dari lima macam.

3. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS berbahasa Suryani. Firman Allah SWT dalam (QS: Al-Maidah Ayat: 46)

4. Kitab Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW berbahasa Arab. Al-qur’an menurut bahasa berarti bacaan. Adapun menurut istilah adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai mukjizatnya dan bagi yang membacanya merupakan ibadah.

Artinya :

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. (QS Al-Hijr : 9)

c. Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT

Dalam menerapkan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT, imlementasinya sebagai berikut:

1. Beriman kepada Allah SWT hukumnya adalah wajib.

2. Menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup dimana Al Qur’an merupakan penyempurna dari kitab-kitab terdahulu.

3. Memberikan kemantapan dalam menjalani keislaman. Al Qur’an adalah firman Allah SWT dan mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bukti kerasulannya dan sampai akhir zaman tetap terjaga kemurniannya.

D. Fungsi beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT di antaranya agar manusia :

1. Mendapatkan petunjuk hidup agar tidak tersesat dan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

2. Mendapatkan penjelasan tentang persoalan-persoalan hidup manusia.

3. Dapat membedakan antara yang hak dan yang batil.

4. Mendapat kabar gembira dengan surge sebagai imbalan perbuatan baik dan peringatan dengan neraka sebagai imbalan perbuatan buruk.

5. Menjadikan kitab Allah sebagai dasar pengambilan keputusan.

6. Mendapatkan sumber informasi dunia metafisik yang tidak dapat dijangkau oleh akal pikiran manusia.

Nabi dalam bahasa Arab berasal dari kata naba. Dinamakan Nabi karena mereka adalah orang yang menceritakan suatu berita dan mereka adalah orang yang diberitahu beritanya (lewat wahyu). Sedangkan kata rasul secara bahasa berasal dari kata irsal yang bermakna membimbing atau memberi arahan. Definisi secara syar’i yang masyhur.

Nabi adalah orang yang mendapatkan wahyu namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan sedangkan Rasul adalah orang yang mendapatkan wahyu dalam syari’at dan diperintahkan untuk menyampaikannnya.

4. Iman Kepada Rasul

Beriman kepada Nabi dan Rasul termasuk ushul (pokok) iman. Oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimana beriman kepada Nabi dan Rasul dengan pemahaman yang benar. Syaikh Muhammad ibn Sholeh Al Utsaimin menyampaikan dalam kitabnya Syarh Tsalatsatul Ushul, keimanan pada Rasul terkandung empat unsur di dalamnya.

Perlu diperhatikan bahwa penyebutan empat di sini bukan berarti pembatasan bahwa hanya ada empat unsur dalam keimanan kepada nabi dan rasul-Nya.

a. Tugas Para RasulAllah mengutus pada setiap umat seorang Rasul. Walaupun

penerapan syari’at dari tiap Rasul berbeda-beda, namun Allah mengutus para Rasul dengan tugas yang sama. Beberapa diantara tugas tersebut adalah:

1. Menyampaikan risalah Allah ta’ala dan wahyu-Nya.

2. Dakwah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

3. Memberikan kabar gembira dan memperingatkan manusia dari segala kejelekan.

4. Memperbaiki jiwa dan mensucikannya.

5. Meluruskan pemikiran dan aqidah yang menyimpang.

6. Menegakkan hujjah atas manusia.

7. Mengatur umat manusia untuk berkumpul dalam satu aqidah.

b. Sifat-sifat Para Rasul :

1. Sifat Wajib bagi rasul adalah sifat yang harus dan wajib dimiliki oleh para rasul. Sifat-sifat wajib ini adalah:

a. Siddiq, artinya benar atau jujur.

b. Amanah, artinya dapat dipercaya.

c. Tablig, artinya menyampaikan.

d. Fatanah, artinya cerdik dan bijaksana.

2.Sifat Mustahil bagi rasul  adalah sifat yang  mustahil dimiliki  oleh  para  rasul. Sifat  mustahi adalah kebalikan dari sifat-sifat wajib bagi rasul.

Sifat-sifat mustahil bagi rasul adalah:

a. Kizib, artinya berbohong atau dusta.

b. Khianat, artinya tidak dapat dipercaya.

c. Kitman, artinya menyembunyikan atau tidak menyampaikan.

d. Baladah, artinya bodoh atau dungu.

Sifat-sifat di atas mustahil dimiliki oleh para rasul. Jika rasul memiliki sifat-sifat tersebut, maka dakwah yang disampaikan kepada umatnya tidak akan berhasil, bahkan akan gagal semua

3. Sifat Jaiz bagi rasul adalah sifat-sifat yang diperbolehkan bagi mereka, yaitu kebolehan berupa sifat-sifat manusiawi yang dimiliki manusia pada umumnya. Sifat-sifat ini disebut sifat basyariah atau sifat kemanusiaan, seperti rasul makan, minum, tidur, beristri, sedih, dan gembira.

A. Pengertian hari akhirIslam mengajarkan kepada umatnya bahwa pada saat yang ditentukan Allah SWT lam ini akan hancur dan semua makhluk akan mati. Tidak seorang pun diberitahu, termasuk  Rasulullah SAW sendiri. Sejak Rasulullah SAW masih hidup, manusia banyak bertanya kapan terjadinya kehancuran alam semesta ini. Pertanyaan mereka di abadikan Allah SWT. Dalam firman-Nya dalam surah Al-A'raf Ayat: 184).

Al-qur’an menjelaskan peristiwa hancurnya alam semesta disebut yaumus-sa’ah. Setelah mati,  manusia dibangkitkan kembali untuk mempertanggungjawabkan semua amalnya selama hidup di dunia. Hidup sesudah mati itulah yang disebut hari akhir.

5. Iman Kepada Hari Akhir

Hari akhir itu bersifat abadi dan tidak berakhir, sebagaimana hari-hari di dunia ini.

Ada tiga golongan manusia menanggapi adanya hari akhir. Ketiga golongan tersebut adalah sebagai berikut :

Golongan pertama adalah kelompok manusia yang mengingkari atau tidak percaya akan adanya hari akhir. Golongan ini disebut Ateis atau mulhid (tidak mempercayai adanya Tuhan).

Golongan kedua adalah kelompok manusia yang mempercayai akan adanya reinkarnasi. Reinkarnasi adalah penjelmaan roh manusia yang tidak mati. Kepercayaan seperti ini banyak dianut pemeluk agama Ardi (agama buatan manusia).

Golongan ketiga adalah kelompok manusia yang meyakini akan adanya hari akhir. Kepercayaan seperti inilah yang di anut oleh agama samawi (agama yang berasal dari Allah SWT.).

B. Tanda-tanda akan datangnya yaumul sa’ah (Hari kiamat)Kiamat ada dua macam, yakni :

1. Kiamat sugra ialah hari kematian seseorang atau berupa kejadian atau musibah yang terjadi di alam ini, seperti kematian setiap saat, banjir bandang, gunung meletus, peperangan, kecelakaan kendaraan, dll. Keseluruhan rangkaian kejadian tersebut di atas ditinjau dari segi aqidah merupakan peringatan dari Allah.

2. kiamat kubra hari hancurnya alam semesta (termasuk manusia) secara masal dan berakhirnya kehidupan alam dunia serta hari mulai dibangkitkannya semua manusia yang sudah mati sejak zaman Nabi Adam sampai manusia terakhir, untuk menjalankan proses kehidupan berikutnya, sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat al-Zalzalah ayat 1-5.

Tanda-tanda kecil mencul apabila hari kiamat belum terlampau dekat. Adapun tanda-tanda besar muncul setelah hari kiamat amat dekat (hampir terjadi).

1. Tanda-Tanda Kecil

Yang termasuk tanda-tanda kecil, antara lain :

1. Pembantu telah melahirkan anak majikannya

2. Meluasnya perbuatan maksiat, termasuk perzinaan

3. Jumlah wanita lebih banyak dibanding dengan prianya

4. Ilmu agama tidak dianggap penting lagi

2. Tanda-Tanda Besar

Yang termasuk tanda-tanda besar, antara lain :

1. Matahari terbit dari arah barat

2. Keluarnya dajjal

3. Keluarnya hewan yang aneh dari dalam bumi

4. Turunnya Isa ibnu Maryam

5. Turunnya imam Mahdi

C.Proses Menuju Fase-fase Kehidupan Akhirat

Pada hari kiamat nanti manusia mengalami beberapa proses tahapan yang antara lain sebagai berikut :

1. Yaumul Barzakh

 2. Yaumul Ba’ats (Hari kebangitan dari Alam Kubur)

3. Yaumul Hasyr (Hari Berkumpul di padang Mahsyar)

4. Yaumul Hisãb (Hari Perhitungan/Pemeriksaan)

5. Yaumul Mîzan (Hari Pertimbangan Amal)

6. Yaumul Jaza (Hari Pembalasan)

D. Surga dan NerakaA.  Surga

Surga itu adalah  tempat  kehidupan  di akhirat  yang penuh  dengan kenikmatan yang hakiki dan abadi sebagai balasan bagi orang yang bertakwa, beriman dan  beramal  saleh, yang telah dijanjikan oleh Allah SWT. Surga itu  sesuatu  yang  belum  pernah  dialami selama di  dunia oleh siapapun  dan  tidak dibayangkan keadaannya oleh pikiran dan gambaran dalam hati.

Yang artinya : Diriwayatkan  dari Abu Hurairah r.a Rasulullah saw bersabda : Allah Ta’ala berfirman

“ Aku telah menyediakan untuk hambaku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat mata dan belum pernah didengar telinga serta belum pernah tergoreskan dalam hati manusia” (HR.Bukhari Muslim)

Surga itu tempat yang telah dijanjikan Allah untuk orang-orang yang bertakwa, sebagaimana firman-Nya dalam surat ali Imrãn ayat 133 dan Surga dijanjikan Allah untuk orang-orang beriman dan beramal saleh, sebagaimana firmannya dalam surat al-Baqarah ayat 25

Adapun nama-nama surga sebagai berikut :

1. Surga ‘Adn

2. Surga Na’îm

3. Surga Ma’wa

4. Surga Firdaus

5. Surga Dãrus-Salãm

6. Surga Dãrul Khulud

7. Surga Dãrul Muqomah

8. Surga Maqam Amîn

B. Neraka

Neraka adalah sesuatu tempat kehidupan di akhirat yang merupakan tempat penyiksaan yang sangat hebat dan dahsyat, yang dijanjikan Allah SWT bagi orang-orang kafir (ingkar kepada Allah SWT), orang-orang musyrik dan orang-orang munafik.Firman Allah surat al-Baqarah ayat 24 :

Adapun nama-nama neraka disebutkan dalam Al-Quran sebagai berikut :

1. Neraka Jahîm

2. Neraka Jahannam

3. Neraka Hawiyah

4. Neraka Huthamah

5. Neraka Saqar

6. Neraka Sa’ir

7. Neraka wail 

E. Fungsi Iman Kepada Hari Akhir :1. Menyadarkan manusia akan adanya hari akhir sebagai

kehidupan yang hakiki bagi manusia.

2. Menyadarkan manusia bahwa kehidupan di hari akhir adalah tujuan setiap manusia yang hidup di dunia ini.

3. Menjadikan manusia bersikap hati-hati dalam hidup di dunia sehingga akan selalu taat kepada petunjuk-petunjuk agama dan mambatasi diri terhadap kesenangan hidup dunia.

4. Mendorong manusia untuk sebanyak mungkin berbuat baik dan sejauh mungkin meninggalkan perbuatan dosa karena sadar bahwa semua perbuatan manusia akan dibalas di hari akhir kelak.

5. Berusaha menjadi manusia yang baik selama hidup di dunia ini, yakni berbakti kepada Allah SWT., kepada kedua orang tuannya, dan berbuat baik terhadap sesama manusia.

• Secara bahasa Qada yang artinya ketentuan, penetapan, keputusan, atau kehendak. Menurut  istilah Qada adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT. Bagi seluruh makhluk-Nya sejak zaman Azali. Sesuai dengan iradat-Nya.

• Secara bahasa Qadar yang artinya kuasa mengerjakan sesuatu. Menurut istilah Qadar adalah perwujudan dari ketetapan Allah SWT. Sejak zaman Azali terhadap semua makhluk dalam kadar dan bentuk tertentu sesuai dengan iradat-Nya.

6. Iman Kepada Qada dan Qadar

A. Bukti-bukti adanya takdir Allah SWT

Bukti-bukti adanya takdir Allah antara lain :

1. Manusia tidak dapat memilih kapan dan dimana ia dilahirkan,

2. Manusia tidak dapat memilih bapak dan ibunya ketika ia dilahirkan,

3. Manusia tidak dapat memilih bangsa dan tanah airnya ketika ia dilahirkan,

4. Manusia tidak dapat memilih jenis kelamin dan bentuk tubuhnya ketika ia dilahirkan,

5. Manusia tidak dapat memilih dan tidak dapat mengetahui, kapan dan dimana ia meninggal dunia.

B. Macam-macam TakdirTakdir Allah SWT dibagi dua, yaitu takdir mubram dan takdir mu’allaq.

1. Takdir mubram, ialah takdir Allah SWT yang tidak dapat ditolak, pasti terjadi, dan harus diterima oleh manusia. Misalnya jenis kelamin, warna kulit, kelahiran, kematian, dan terjadinya kiamat dan sebagainya.

2. Takdir mu’allaq, ialah takdir yang dapat diubah sesuai dengan ikhtiar manusia dan atas kehendak Allah SWT. Misalnya pandai, kaya, miskin, bodoh, sehat dll.

C. Fungsi Iman kepada Qada dan Qadar

Iman kepada qada dan qadar memiliki beberapa fungsi, antara lain :

1. Menumbuhkan kesadaran bahwa alam semesta beserta isinya berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah.

2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah.

3. Menumbuhkan sikap dan perilaku terpuji serta menghilangkan sikap dan perilaku tercela.

4. Mendorong umat manusia untuk melakukan usaha-usaha agar kualitas hidupnya meningkat.

5. Menghindari sikap sombong dan putus asa.

6. Menumbuhkan sikap tawaduk dan tawakal kepada Allah.

D. Tanda-tanda Orang yang beriman kepada Qada dan Qadar

Keimanan kepada qada dan qadar Allah SWT akan berdampak positif bagi diri sendiri. Adapun dampak positif beriman kepada qada dan qadar Allah SWT, antara lain sebagai berikut :

1. Berani manghadapi persoalan hidup karena yakin semuanya yang dialami ujian dari Allah SWT. Berjiwa qanaah

2. Memiliki keberhasilah dalam berjuang menegakkan islam karena yakin bahwa hidup dan mati ada pada kuasa Allah SWT.

3. Memiliki jiwa yang tenang, tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang kurang baik.

4. Mampu mengendalikan dirinya di saat suka maupun duka. Tidak pernah bangga jika usahanya berhasil, tidak mudah lemah semangat apabila usahanya belum berhasil.

5. Cukup tenteram hidupnya karena merasa bahwa dirinya dekat dengan Allah SWT.

Thanks For Watching