Rugikan Negara Rp12

download Rugikan Negara Rp12

of 2

description

Rugikan Negara Rp12

Transcript of Rugikan Negara Rp12

Rugikan Negara Rp12,4MKejati Periksa 3 Tersangka Penggelap PajakDiposting: Kamis, 12 Februari 2015

BANDUNG (Bb.com)-Kejaksaan Tinggi Jawa Barat memeriksa tiga tersangka dari dua perusahaan yang tidak memenuhi kewajibannya membayar pajak, sehingga menimbulkan kerugian negara sebesar Rp12,4 miliar.

"Kasusnya tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) masa Pajak Penjualan (PPN), dan menyampaikan SPT masa PPN yang isinya tidak benar," kata Asisten Pidana Khusus Kejati Jabar Bambang Bachtiar saat konferensi pers di Bandung, Kamis (12/2/15).

Pemeriksan itu dilakukan setelah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jabar I selesai melakukan penyidikan terhadap dua wajib pajak yaitu PT MPA dengan tersangka SA dan PT NKC dengan tersangka NS dan RRB.

Perusahaan wajib pajak PT MPA bergerak di bidang usaha pertambangan, pengangkutan dan persewaan alat berat yang tidak menyampaikan SPT Tahunan, PPh WP Badan, dan SPT masa PPN, kemudian melakukan pemungutan PPN tetap tidak menyetorkannya dalam tahun pajak 2008 sampai 2009.

"Akibat perbuatannya, pendapatan negara dirugikan sekurang-kurangnya sebesar Rp5,7 miliar," sebut Bambang.

Selanjutnya PT NKC yang bergerak di bidang usaha penyedia jasa tenaga kerja, dan jasa pelaksanaan kegiatan atau "event organizer" yang tidak menyampaikan SPT masa PPN dan menyampaikan SPT masa PPN yang isinya tidak benar selama 2005 sampai 2010 dengan kerugian negara sebesar Rp6,7 miliar.

Perbuatan para tersangka dijerat Pasal 39 ayat 1 huruf c, d dan i, UU No 28/2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-undang nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan.

Bambang mengatakan tersangka pelanggaran wajib pajak itu secepatnya akan dilimpahkan kasusnya ke Pengadilan Negeri untuk segera disidangkan. "Kita terima tersangka wajib pajak dan akan langsung diserahkan ke pengadilan," kata Bambang.

Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah DJP Jabar I Haryono menambahkan kasus tersebut terungkap dari hasil penelitian "Account Representative" yang melakukan pembinaan dan menemukan kesalahan.

Selanjutnya diberi imbauan, namun kata Haryono, oleh pihak wajib pajak itu tidak dipatuhi untuk taat aturan perpajakan. "Makanya kami harus melakukan tindakan hukumnya, supaya ada efek jeranya," tandas Haryono.http://www.balebandung.com/2015-02-12/kejati-periksa-3-tersangka-penggelap-pajakPajak adalah salah satu tiang yang sangat penting bagi perekonomian di sebuah Negara. Tanpa pajak, Negara tidak mampu membiayai pembangunan. Tanpa pajak pula, pemerintah mustahil bisa menggaji para pegawai dan mensejahterakan rakyatnya. Karena itu, pemerintah harus sangat serius dalam menindak para pengemplang pajak. Tapi, apa buktinya, premis itu jauh lebih gampang diucapkan dari pada dilakukan. Faktanya pemerintah kerap gagal menghadapi para pengemplang dan penggelap pajak.Munculnya kembali kasus dugaan pengemplangan pajak yang dilakukan oleh kelompok usaha Bakrie, menambah bukti yang kuat betapa sulitnya bertindak tegas terhadap wajib pajak (WP) ukuran besar. Yang cenderung terjadi adalah pemeerintah lebih banyak bersikap longgar terhadap mereka.Terkait dengan masih tingginya tunggakan pajak yang dilakukan sejumlah wajib pajak di Indonesia dan penyalahgunaannya maka hal tersebut seharusnya segera dituntaskan karena dinilai merugikan perekonomian Negara.Hukum harus ditegakkan, Diharapkan pemerintah segera menangani setiap pelanggaran pajak dan diberi sanksi pidana pajak yang tegas.