Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan · 2.1.1. Pengembangan Lingkungan Ruang...

12
2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Pengertian 2.1.1. Pengembangan Lingkungan Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan beraneka segi. Ini sulit dihindari karena lingkungan hidup menyentuh berbagai segi kepentingan manusia. Berbagai sumber alam dikembangkan melalui jalur sektoral untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat (Salim,l 992:37). Menurut Salim ada sembilan jalur sektoral, yaitu sebagai berikut: 1. Penduduk, Pemukiman, dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 2. Pembagunan Pertanian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 3. Industri, Pertambangan dan Energi serta Pengelolaan Lingkungan Hidup 4. Pemilikan dan Penguasaan Tanah, Tataguna Tanah, Tataguna air, Tataguna ruang, dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 5. Pembangunan Prasarana dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 6. Pemanfaatan Wilayah Pesisir dan lautan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 7. Pengaturan Biaya Pembangunan Lingkungan Hidup 8. Pendidikan,, llmu Pengetahuaan dan Teknologi dalam Pengelolaan Sumber Alam dan Lingkungan Hidup 9. Pembinaan Hukum dan Aparatur dalam Pengelolaan Sumber Alam Lingkungan Hidup Dalam pengelolaan sumber alam ini yang terutama adalah mencegah timbulnya pengaruh negatif terhadap lingkungan dan mengusahakan kelestarian sumber alam agar bisa digunakan terus - menerus sambung- sinambung untuk generasi- generasi di masa depan. 5

Transcript of Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan · 2.1.1. Pengembangan Lingkungan Ruang...

Page 1: Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan · 2.1.1. Pengembangan Lingkungan Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan beraneka segi. Ini sulit dihindari karena

2. LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Pengertian

2.1.1. Pengembangan Lingkungan

Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan

beraneka segi. Ini sulit dihindari karena lingkungan hidup menyentuh

berbagai segi kepentingan manusia. Berbagai sumber alam dikembangkan

melalui jalur sektoral untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat

(Salim,l 992:37).

Menurut Salim ada sembilan jalur sektoral, yaitu sebagai berikut:

1. Penduduk, Pemukiman, dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

2. Pembagunan Pertanian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

3. Industri, Pertambangan dan Energi serta Pengelolaan Lingkungan

Hidup

4. Pemilikan dan Penguasaan Tanah, Tataguna Tanah, Tataguna air,

Tataguna ruang, dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

5. Pembangunan Prasarana dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

6. Pemanfaatan Wilayah Pesisir dan lautan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup

7. Pengaturan Biaya Pembangunan Lingkungan Hidup

8. Pendidikan,, llmu Pengetahuaan dan Teknologi dalam Pengelolaan

Sumber Alam dan Lingkungan Hidup

9. Pembinaan Hukum dan Aparatur dalam Pengelolaan Sumber Alam

Lingkungan Hidup

Dalam pengelolaan sumber alam ini yang terutama adalah mencegah

timbulnya pengaruh negatif terhadap lingkungan dan mengusahakan

kelestarian sumber alam agar bisa digunakan terus - menerus sambung-

sinambung untuk generasi- generasi di masa depan.

5

Page 2: Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan · 2.1.1. Pengembangan Lingkungan Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan beraneka segi. Ini sulit dihindari karena

6

Menurut Salim (1992:38) kebijakan pengembangan lingkungan ini rertuju

pada empat sasaran, yaitu:

a. Meinbina hubungan keselarasan antara manusia dengan lingkungan. Ini

adalah bagian dari tujuan pembangunan untuk membina manusia

seutuhnya yang memiliki ciri - ciri keselarasan:

- Antara manusia dengan masyarakat

- Antara manusia dengan lingkungan

- Antara manusia dengan Tuhan penciptanya

b. Melestarikan sumber - sumber alam agar bisa dimanfaatkan terus -

menenis oleh generasi demi generasi.

Usaha membangun masyarakat adil dan makmur perlu waktu panjang, dan

karena itu pelestarian sumber - sumber alam sangat penting.

c. Mencegah kemerosotan mutu dan meningkatkan mutu lingkungan

sehingga menaikkan kuahtas hidup manusia.

Pembangunan industri, pertanian dan kegiatan sektoral lainnya perlu

dilaksanakan melalui cara yang sekaligus mengindahkan mutu lingkungan.

d. Membimbing manusia dari posisi "perasak lingkungan" menjadi

"pembina lingkungan.

Dimana manusia merupakan sasaran pembagunan, perlu diusahakan agar

sekaligus menjadi "pembina lingkungan".

Keempat sasaran ini tidak bisa dicapai dalam jangka waktu pendek, tapi perlu

dilakukan terns - menerus. Yang penting sekarang adalah bahwa pembangunan

sudah menjurus ke arah sasaran ini, sehingga pembangunan di Indonesia

berlangsung seiring dengan pengembangan lingkungan.

Usaha mencapai sasaran tersebut menunit (Salim, 1992,38) meliputi empat

bidang pengembangan lingkungan, yaitu:

Pelindungan spesies, tumbuhan dan air

- Pengendalian pencemaran terhadap lingkungan

Pengembangan lingkungan pemukiman yang lebih baik

- Pengembangan kesadaran lingkungan dikalangan masyarakat.

Page 3: Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan · 2.1.1. Pengembangan Lingkungan Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan beraneka segi. Ini sulit dihindari karena

7

2.2. Contingent Valuation Method

2.2.1. Definisi Contingent Valuation Method

Menurut Tresnadi (1999) Contingent Valuation adalah suatu

metode perkiraan untuk atribut nilai lingkungan yang tidak ada di

pasar atau bentuk - benfuk kesenangan lainnya seperti nilai seni

dari grand canyon, spesies yang berbahaya, rekreasi atau sumber

daya alam.

Disebut metode perkiraan karena meminta publik untuk

menyatakan keinginannya baik untuk membayar atau menerima barang

dan komoditas lingkungan yang semuanya tergantung penjelasan tentang

pelayanan lingkungan

Nilai-nilai tersebut pada umumnya diukur berdasarkan keinginan

masyarakat untuk membayar perbaikan lingkungan atau untuk menerima

kompensasi akibat dari kerusakan lingkungan.

Terdapat 3 komponen dari atribut nilai-nilai lingkungan yang tidak

ada di pasar yaitu nilai keberadaan, nilai pilihan dan nilai warisan.

Frykblom (1997:3) menyatakan bahwa :

a. Nilai keberadaan

adalah nilai dimana publik bersedia membayar beberapa kesenangan

lingkungan atau sumber daya alam untuk mempertahankannya dari

kepunalian atau kerusakan. Publik tidak mencemaskan apakah mereka

akan menggunakan di masa depan atau tidak. Tapi publik hanya ingin

agar keberadaanya tetap terjaga.

b. Nilai pilihan

adalah nilai dimana publik ingin membayar pemeliharaan lingkungan

dengan tujuan untuk pemakaian masa depan walaupun publik tidak

yakin kapan mereka akan menggunakannya. Yang ditekankan dalam

nilai pilihan bukannya seberapa besar membayarnya tetapi adalah nilai

pilihan yang publik ingin untuk membayar demi pelestarian

lingkungan.

Page 4: Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan · 2.1.1. Pengembangan Lingkungan Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan beraneka segi. Ini sulit dihindari karena

8

c. Nilai warisan

adalah nilai yang publik berikan untuk memelihara kualitas lingkungan

agar anak cucu atau generasi berikutnya dapat menikmatinya seperti

saat kualitas lingkungan masih baik.

Nilai warisan akan mengajak publik membayar pelestarian lingkungan

dari kepunahan yang besarnya sangat tergantung pada bagaimana

perhatian publik terhadap lingkungan, seberapa banyak perjumpaanya

dengan lingkungan tersebut dan berapa kuat keinginan publik agar

generasi berikutnya dapat menikmati.

Ide yang mendasari metode ini adalah bahwa sesungguhnya publik

memiliki preferensi yang tersembunyi untuk semua komoditas lingkungan.

Di sini diasumsikan bahwa orang-orang memiliki kemampuan

mentransformasikan preferensi-preferensi ini ke dalam suatu moneter.

(Tresnadi, 1999:48).

Berdasarkan asumsi ini, CVM menilai barang lingkungan dengan

menanyakan pada responden : berapa jumlah maksimum uang yang akan

dibelanjakan oleh responden (WTP) setiap bulan atau tahun untuk

mendapatkan dan menikmati barang lingkungan tersebut.

2.2.2. Kegunaan Contingent Valuation Method

Menurut Tresnadi (1999) Kegunaan contingent valuation method yartu:

a. Mendapatkan pengukuran moneter individu karena adanya perbaikan

mutu barang atau jasa. Pengukuran moneter tersebut difokuskan pada

referensi individu karena terdapat suatu bukti yang kuat bahwa

jawaban yang responden berikan terhadap pertanyaan hyphothetical

tentang WTP untuk barang-barang primer berisi informasi tentang

apakali seseorang sungguh-sungguh mau menikmati barang tersebut

jika berlawanan dengan WTP nya.

b. Memperkirakan besarnya use value dan non use value. Use value

adalah nilai dari lingkungan yang mempunyai kegunaan bagi publik,

sedangkan non use value sering dihubungkan juga dengan passive use

value adalah nilai lingkungan yang tidak terdapat di pasar dan tidak

Page 5: Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan · 2.1.1. Pengembangan Lingkungan Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan beraneka segi. Ini sulit dihindari karena

')

meiiputi partisipasi publik secara langsung artmya berasal dan

semangat hidup yang berhubungan dengan kelestarian lingkungan atau

biodiversity.

c. Membantu memperkirakan besarnya keinginan publik untuk

membayar kelestarian lingkungan dan keinginan untuk menerima

kompensasi dari kerusakan lingkungan.

d. Membantu mempennudah individu untuk menentukan kualitas

lingkungan.

2.2.3. Keunggulan Contingent Valuation Method

CVM telah mendapatkan perhatian luas dalam bidang ekonomi dan

kebijakan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yakni

(Tresnadi, 1999:48):

a. CVM merupakan satu-satunya cara praktis dalam memperkirakan

berbagai keuntungan lingkungan.

b. Perkiraan keuntungan lingkungan yang diperoleh dari survei CVM

sama baiknya dengan yang diperoleh dengan metode lainnya.

c. Adanya kemajuan-kemajuan dalam teori sampling, teori ekonomi

setemasi benefit, manajemen data yang terkomputerisasi dan

polling opmi publik.

2.2.4. Penerapan Contingent Valuation Method sebagai berikut:

Langkah 1

Mendefinisikan secara jelas tentang masalah yang dihadapi.

Masalah ini mempunyai hubungan antara nilai dari pelayanan dan

pengaruhnya pada publik.

Langkah 2

Membuat perencanan tentang cara mendapatkan data apakah

melalui survei dengan telepon atau email atau kuesioner, atau dengan

Page 6: Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan · 2.1.1. Pengembangan Lingkungan Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan beraneka segi. Ini sulit dihindari karena

10

wavvancara. Jawaban yang diberikan oleh publik sangat tergantung pada

lengkap dan jelasnya informasi yang diberikan.

Langkah 3

Membuat desain survei secara aktual. Tahap ini merupakan proses

yang sulit dan membutuhkan waktu yang relatif lama. Dalam survei ini

perlu diperhatikan tentang latar belakang publik baik segi pendidikan, segi

pendapatan, dan umur.

Langkah 4

Pelaksanaan survei secara aktual. Pada tahap ini perlu

memperhatikan besarnya populasi dan sampel yang dipakai serta standar

metode yang dipakai.

Langkah 5

Menganalisa, menggabungkan dan melaporkan hasilnya, seberapa

besar kerelaan konsumen untuk membayar kotribusi tersebut.

2.2.5. Metode Perhitungan dari Contingent Valuation Method

Metode dalam perhitungan yang digunakan dalam Contingent

Valuation Method adalah Willinggness To PayiVJTV) dan Willingness To

Pay{WYA).

a. Willingness To Pay

Secara umum definisi WTP adalah suatu metode yang digunakan

untuk memberikan penilaian moneter pada barang - barang. Sebab

sesungguhnya orang - orang memiliki preferensi yang tersembunyi

(Tresnadi, 1999:48).

Secara khusus WTP yang berhubungan dengan lingkungan adalah

suatu metode yang menentukan besarnya keinginan publik untuk

membayar pelayanan lingkungan yang tidak terdapat di pasar demi

pemeliharaan dan kelestarian lingkungan (Soeparmoko,2000:191).

Page 7: Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan · 2.1.1. Pengembangan Lingkungan Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan beraneka segi. Ini sulit dihindari karena

II

b. Willingness To Accept

Adalah suatu metode yang menentukan seberapa besar keinginan

publik untuk menerima akibat atau kompensasi dan penyerahan pelayanan

lingkungan yang mengalami penurunan atau perusakan akibat

pemeliharaan yang dihalang halangi atau diabaikan

(Soeparmoko,2000.T92)

Kedua metode di atas dinyatakan dalam bentuk jumlah nilai uang yang

diperoleh dari pendekatan perhitungan statistik.

Tanpa memperkecil ruang lingkup tersebut, penulis lebih menekankan

pada Willingness To Pay sebagai pendekatan yang digunakan dalam

pembahasan statistik.

23. Willingness to pay

Metode yang terdapat dalam Willingness To Pay, adalah:

a. Metode dengan menggunakan batasan keinginan (Haab dan

Kenneth, 1997:1).

Pada metode ini keinginan untuk membayar mempunyai batas bawah

0 dan batas atas adalah pendapatan. Tujuannya adalah untuk

menentukan batasan atas dan batasan bawah pada keinginan untuk

membayar. Keuntungan model ini adalah memfokuskan pada

pendistribusian keinginan untuk membayar dan pada informasi

perespon.

b. Metode validitas (Loomis,et.al, 1997:450)

Terdapat 2 bentuk uji validitas yaitu eksperimen lapangan dan

eksperimen laboratorium.

c. Eksperimen lapangan digunakan untuk mengukur pembayaran

aktual.

d. Eksperimen laboratorium membandingkan cash secara actual dengan

hipotesa WTP yang memberi keuntungan dalam mengkontrol prosedur

lebih hati - hati.

Page 8: Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan · 2.1.1. Pengembangan Lingkungan Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan beraneka segi. Ini sulit dihindari karena

12

Metode Willingness to Pay yang penulis gunakan adaiah metode

dengan menggunakan batasan keinginan.Dengan metode ini dapat

diketahui keinginan konsumen untuk membayar dengan batas

bawah 0 yang maksudnya uang yang dibayarkan konsumen tidak

mungkin bemilai negatif, sedangkan batas atas pendapatan

maksudnya uang yang dibayarkan konsumen sebesar pendapatan

yang dimiliki oleh konsumen tersebut.

Tresnadi (1999:51) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi kemungkinan responden memberikan nilai WTP

sebagai berikut:

a. Pendapatan, semakin besar pendapatan semakin besar

kecenderungan untuk memperbesar peluang membayar WTP.

b. Usia mempengaruhi tindakan individu memberikan nilai

WTP.

c. Semakin besar harapan mereka bahwa biaya untuk

memperbaiki lingkungan hams ditingkatkan, maka semakin besar

pula peluang membayar WTP

2.4 Travel Cost Method

2.4.1. Definisi Travel Cost Method

Travel Cost adaiah metode yang menjelaskan tentang

banyaknya permintaan terhadap suatu perjalanan yang dilakukan

dalam jangka waktu tertentu.(Kooten dan Bulte,2000:l 13).

Travel cost sering digunakan untuk menentukan nilai dari

taman-taman, danau dan daerah umum yang sejenisnya, yang

memegang aktivitas rekreasi, dimana terdapat kebutuhan masyarakat

terhadap transportasi baik darat maupun udara.

Semakin besar travel cost yang dikeluarkan maka ada

kecenderungan untuk memperkecil peluang pembayaran WTP.(Leslie

Karasin)

Page 9: Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan · 2.1.1. Pengembangan Lingkungan Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan beraneka segi. Ini sulit dihindari karena

13

2.4.2. Kegunaan Travel Cost Method (Karasin)

Adapun kegunaan dan travel cost method adalali sebagai berikut:

a. Untuk mengetahiii seberapa besar orang akan membayar untuk

menciptakan suatu asset non market.

b. Untuk dapat mengetahiii permintaan konsumen dalam

melakukan perjalanan dalam waktu tertentu ke tempat rekreasi atau

tempat berlibur.

c. Untuk dapat mengetahiii maksud dan tiijuan konsumen dalam

melakukan perjalanan.

d. Memperhitungkan secara hati-hati adanya Opportunity Costs

dari pengunjung.

Faktor- faktor yang mempenganihi Travel Cost Method menunit Leslie

Karasin adalah:

a. Biaya perjalanan, semakin besar biaya perjalanan kecendeningan untuk

memperkecil peluang membayar WTP.

b. Karakter sosio ekonomi didapatkan melalui survei terhadap individu

(kusioner). Hal ini tidak hanya pendapatan saja tetapi tingkat

pendidikan dan usia. Zonal model juga termasuk didalam karakteristik

ini tetapi hanya berdasarkan rata - rata untuk setiap daerah yang

disurvei.

c. Kualitas lingkungan, kualitas lingkungan ini juga mempenganihi nilai

TCM.

e. Time cost, time cost ini juga mempenganihi nilai TCM.

2.5. Hubungan antar masing-masing konsep

Dengan berjalannya waktu, kota Surabaya menjadi kota metropolis

yang ditandai dengan bertambahnya penduduk, banyaknya industri-

industri, serta gedung-gedung. Keadaan ini yang menimbulkan adanya

dampak yang negatif yaitu kurangnya lalian untuk penduduk yang

tinggal di kota Surabaya. Hal ini juga menyebabkan adanya penggusuran

Page 10: Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan · 2.1.1. Pengembangan Lingkungan Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan beraneka segi. Ini sulit dihindari karena

14

lahan hutan dan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di dalamnya.

Untuk mengantisipasi berkurangnya SDA yang ada maka didirikanlah

Taman Safari II yang terletak di Prigen, merupakan tempat

pemeliharaan binatang terdekat yang terletak diluar kota Surabaya.

Berdasarkan dari atribut nilai-nilai lingkungan yang tidak ada di

pasar dibagi menjadi 3 komponen, yaitu nilai keberadaan, nilai warisan,

dan nilai pilihan. Setiap nilai yang dipakai tergantung pada situasi dan

kondisi yang bersangkutan serta dalam pelaksanannya memerlukan

partisipasi pemerintah dan masyarakat pada khususnya. Dukungan

partisipasi tersebut dapat bernpa tenaga, pikiran, waktu, dan dana. Dana

yang dibutuhkan tersebut dapat berasal dari kontribusi masyarakat. Dan

untuk penenruan besarnya kontribusi masyarakat, diperlukan penelitian

terlebih dahulu tentang seberapa besar keinginan masyarakat Surabaya

untuk memelihara kelestarian binatang dan kesediaan masyarakat untuk

membayar kontribusi yang semuanya itu tidak terlepas dari latar

belakang masyarakat baik tingkat pendapatan, tingkat pendidikan,

tingkat usia, kualitas lingkungan, biaya perjalanan, dan time cost.

Pada umumnya pendekatan yang digunakan untuk mengetaluii

tingkat keinginan dan kesediaan masyarakat Surabaya untuk memelihara

kelestarian Sumber Daya Alam (SDA) adalah dengan menggunakan

Contingent Valuation Method (CVM) yang perhitungannya dihubungkan

dengan Travel Cost (TC). Karena metode CVM merupakan metode

perkiraan untuk mengukur besarnya keinginan publik untuk membayar

pemeliharaan lingkungan atau menerima kompensasi dari kerusakan

lingkungan akibat pemeliharaan yang dihalang-halangi atau akibat

ketidakpedulian, sedangkan TC merupakan metode yang menjelaskan

banyaknya penuintaan publik untuk melakukan perjalanan dalam waktu

tertentu untuk l(satu) atau beberapa tempat rekreasi atau aktivitas.

Dalam penulisan kali ini, metode yang digunakan adalah WTP

berdasarkan Travel Cost. Diharapkan nantinya melalui statistik

perhitungan Travel Cost, dapat diperoleh hasil yang benar-benar

mewakili manfaat wisatawan datang ke Taman Safari II Prigen.

Page 11: Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan · 2.1.1. Pengembangan Lingkungan Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan beraneka segi. Ini sulit dihindari karena

2.6. Kerangka Berpikir

15

Nilai Keberadaan

Nilai

Wansan

"

Nilai Pilihan

Dana

Kontribusi masyarakat

CVM

I

T -

Biava masuk i

Metode WTP Dengan TC

<

Time Cost '

Biaya lain

i | Opportunity 1

Cost

Kerelaan membayar

Page 12: Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan · 2.1.1. Pengembangan Lingkungan Ruang lingkup pengembangan lingkungan adalah luas dan beraneka segi. Ini sulit dihindari karena

16

Keterangan:

Pertambahan penduduk yang sangat besar dapat menimbulkan

berkiirangnya Sumber Daya Alam baik tumbuhan maupun hewan. Untuk

menanggulangi berkiirangnya SDA ini yang didasarkan pada 3 nilai, yaitu

nilai keberadaan, nilai warisan, serta nilai pilihan, dimana ketiganya

memiliki pengaruh terhadap publik untuk membayar pelestariaan

lingkungan untuk masa yang akan datang. menggunakan nilai warisan.

Sesuai dengan Frikblom nilai warisan adalali nilai yang publik berikan

untuk memelihara kualitas lingkungan agar anak cucu atau generasi

berikutknya dapat menikmatinya seperti saat kualitas lingkungan masih

baik. Pada penulisan ini kami menggunakan nilai warisan sesuai dengan

obyek yang kami gunakan yaitu Taman Safari II Prigen. Berdasarkan

definisi tersebut, Taman Safari II telah melakukan pemeliharaan terhadap

kualitas lingkungan dan dengan pemeliharan tersebut anak cucu dan

generasi berikutnya dapat menikmati kualitas lingkungan tersebut. Dalam

pelaksanaan pemeliharaan tersebut dibutuhkan dana yang diperoleh dari

kontribusi masyarakat. Untuk mengetaliui nilai WTP dari wisatawan,

digunakan teori CVM yang aplikasinya menggunakan metode WTP yang

berhubungan dengan Travel Cost. Hasil akhir dalam perhitungan metode

WTP dengan Travel Cost berupa besarnya nilai uang dalam satuan rupiah

dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Dalam pembahasan ini opportunity

cost tidak kami perhitungkan hal ini disebabkan dalam jurnal yang kami

gunakan opportunity cost sudah diperhitungkan dalam time cost. Yang

kedua juga disebabkan karena responden yang berkunjung ke Taman

Safari tanpa ada hal lain yang menghalangi, maksudnya mereka memang

benar - benar berkunjung ke Taman safari pada hari libur.