RPP Waduk_ Bendungan 24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

83
Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005 BATANG TUBUH PENJELASAN RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: ........ TAHUN ................... TENTANG WADUK DAN BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MENIMBANG : a. bahwa waduk dan bendungan merupakan kesatuan wadah air buatan yang sangat besar manfaatnya bagi kehidupan; b. bahwa waduk dan bendungan dalam pembangunannya berdampak luas pada aspek sosial, lingkungan, ekonomi dan keselamatan umum, serta mempunyai resiko bencana PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH TENTANG WADUK DAN BENDUNGAN UMUM 1. Air sebagai sumber daya alam yg diperlukan untuk memenuhi hajat hidup orang banyak merupakan komponen yg sangat penting bagi kehidupan manusia, karena setiap kegiatan manusia tdk dpt lepas dari kebutuhan akan air. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, untuk pertanian, untuk memenuhi kebutuhan kegiatan usaha, baik sebagai bahan baku produksi, pemanfaatan potensinya, media usaha, maupun sbg bahan pembantu produksi. Pertumbuhan penduduk yg meningkat, kemajuan industri besar dan kecil yg pesat, lahan pertanian yg RPP W&B versi 24 FEB 06 - 1 -

Transcript of RPP Waduk_ Bendungan 24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Page 1: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

INDONESIA NOMOR: ........ TAHUN ...................

TENTANG

WADUK DAN BENDUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MENIMBANG : a. bahwa waduk dan bendungan

merupakan kesatuan wadah air buatan yang sangat besar manfaatnya bagi kehidupan;

b. bahwa waduk dan bendungan dalam pembangunannya berdampak luas pada aspek sosial, lingkungan, ekonomi dan keselamatan umum, serta mempunyai resiko bencana

PENJELASAN ATAS

PERATURAN PEMERINTAH

TENTANG

WADUK DAN BENDUNGAN

UMUM

1. Air sebagai sumber daya alam yg diperlukan untuk memenuhi hajat hidup orang banyak merupakan komponen yg sangat penting bagi kehidupan manusia, karena setiap kegiatan manusia tdk dpt lepas dari kebutuhan akan air. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, untuk pertanian, untuk memenuhi kebutuhan kegiatan usaha, baik sebagai bahan baku produksi, pemanfaatan potensinya, media usaha, maupun sbg bahan pembantu produksi. Pertumbuhan penduduk yg meningkat, kemajuan industri besar dan kecil yg pesat, lahan pertanian yg

RPP W&B versi

24 FEB 06

- 1 -

Page 2: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

yang berskala nasional, apabila terjadi keruntuhan;

c. bahwa untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya air, perlu dibangun bendungan; (kata “perlu” ditinjau kembali dan urutan point di tempatkan di butir a)

d. bahwa sebagai tindak lanjut Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air khususnya Pasal 21, Pasal 22, Pasal 25, Pasal 35, Pasal 36, Pasal 58, Pasal 63, dan Pasal 64 perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Waduk dan Bendungan.

MENGINGAT :

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran

semakin luas menuntut kebutuhan air yg semakin meningkat pula.

2. Ketersediaan air pada suatu daerah tergantung pada iklim dan kondisi cuaca daerah tersebut, sehingga tidak merata untuk setiap waktu dan setiap wilayah. Perkembangan jumlah penduduk dan kegiatan masyarakat telah mengubah fungsi lingkungan yang berdampak negatif terhadap kelestarian sumber daya air. Fluktuasi debit sungai antara musim penghujan dan kemarau semakin melebar yang disebabkan oleh rusaknya lingkungan penyimpan air, berakibat berkurangnya kesempatan memanfaatkan sumber daya air secara merata setiap waktu, disamping meningkatnya daya rusak air. Masyarakat dunia mulai dibayang-bayangi krisis air yang perlu penanganan segera dan tepat.

3. Salah satu perwujudan upaya penanganan krisis tsb adalah pengelolaan sumber daya air berupa penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air,

- 2 -

Page 3: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Negara Nomor 3419); 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun

1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);

4. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3833);

5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);

6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

7. Undang-undang Nomor 41 Tahun

yakni dgn dibangunnya waduk dan bendungan, yg disamping dpt mengatasi sebagian kebutuhan air bagi masyarakat, menyimpan air waktu berlebihan, memasok air waktu kekurangan, mengendalikan daya rusak air waktu banjir, juga untuk kebutuhan lain seperti untuk pengisian kembali air tanah, penampung limbah industri, limbah tambang dan sebagainya. Waduk dan bendungan baru masih perlu dibangun untuk mengatasi krisis air, disamping upaya konservasi sumber daya air lainnya.

4. Pembangunan dan pengelolaan waduk dan bendungan menyangkut multi aspek baik ekonomi, sosial, lingkungan maupun keamanan umum. Pembebasan lahan untuk daerah genangan merupakan pembebasan kawasan yang relatif luas dan menyangkut keberlanjutan kehidupan orang yang relatif banyak pula. Pemukiman kembali secara serempak perlu perhatian orang perorang dalam segi sosial dan ekonomi, sehingga kehidupan masing-masing keluarga akan

- 3 -

Page 4: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888);

8. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4377).

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH

TENTANG WADUK DAN BENDUNGAN

menjadi lebih baik. 5. Pembangunan bendungan disamping

bermanfaat bagi manusia, juga menyimpan potensi bahaya yang besar, yang bila tidak ditangani dengan baik dapat mengancam keselamatan masyarakat luas di hilir waduk. Pembangungan waduk dan bendungan juga membutuhkan investasi yang sangat besar yang harus dikelola secara efisien, dan sumber daya alam yang luas, dengan menenggelamkan daerah pemukiman, daerah pertanian, atau hutan lindung. Pembangunan waduk dan bendungan yang tidak direncanakan dengan matang, tidak dilaksanakan dengan baik, serta tidak mendengarkan saran dan pendapat dari masyarakat, sering menyisakan persoalan sosial dan lingkungan yang tidak dapat ditangani dengan tuntas. Penyelenggaraan pembangunan waduk dan bendungan oleh badan usaha, badan sosial dan perseorangan swasta diberi hak untuk dalam rangka pengusahaan sumber daya air akan menimbulkan masalah bila tidak disertai

- 4 -

Page 5: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

pengaturan yang ketat. 6. Pasca pelaksanaan pembangunan waduk

dan bendungan, sering diikuti munculnya persoalan baru. Semangat membangun kadang tdk disertai pemikiran kedepan, yakni masalah penanganan operasi dan pemeliharaan waduk dan bendungan. Sumber daya manusia dan sumber dana masih sering menjadi kendala utama. Pendayagunaan keberadaan waduk dan bendungan sebagai sumber daya air masih harus ditingkatkan untuk dpt menunjang upaya pelestarian lingkungan.

7. Peraturan pemerintah ini memuat pengaturan untuk terwujudnya tertib penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan waduk dan bendungan yg selaras lingkungan, memenuhi kaidah-kaidah kelayakan teknis, ekonomis, dan aman, sehingga mengurangi dampak negatif pada sosial lingkungan dan terjaganya keselamatan masyarakat umum, sehingga kelestarian fungsi sumber daya air guna memenuhi hajat hidup dan peningkatan

- 5 -

Page 6: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

kualitas hidup orang banyak dapat terjaga. Catatan: Perlu ada tambahan yang menjelaskan tentang bendungan limbah didalam penjelasan umum.

BAB I KETENTUAN UMUM

Bagian Pertama Pengertian

Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :

1. Waduk adalah wadah air buatan yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bendungan, berguna untuk menyimpan air, konservasi dan peredam daya rusak air.

PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Cukup jelas

2. Bendungan adalah setiap bangunan penahan air buatan, jenis urugan atau jenis lainnya untuk menahan air termasuk pondasi, bukit/tebing tumpuan, serta bangunan pelengkap. termasuk juga bendungan limbah yang merupakan buangan dari proses penambangan atau industri, sehingga terbentuk waduk, tetapi tidak termasuk bendung dan tanggul.

Pengertian bendungan termasuk juga bendungan limbah yang menampung bahan buangan merupakan buangan dari proses penambangan atau industri, sehingga terbentuk waduk, tetapi tidak termasuk bendung dan tanggul

- 6 -

Page 7: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

3. Bangunan pelengkap adalah bangunan atau beserta komponennya, dan fasilitas yang secara fungsional berkaitan dengan bendungan antara lain: pelimpah, bangunan pengeluaran, bangunan sadap utama dan konduit, hidro mekanik pintu air, yang merupakan bagian dari bendungan.

4. Pengembangan sumber daya air adalah upaya untuk meningkatkan fungsi sumber daya air guna memenuhi kebutuhan air baku untuk rumah tangga, pertanian, industri, pariwisata, pertahanan, pertambangan, ketenagaan, perhubungan, dan untuk berbagai keperluan lainnya serta dalam rangka pengendalian daya rusak air.

5. Rencana pengelolaan sumber daya air adalah hasil perencanaan secara menyeluruh dan terpadu yang diperlukan untuk menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air.

6. Kegagalan bangunan bendungan adalah kerusakan atau keruntuhan sebagian atau seluruh bangunan bendungan atau bangunan pelengkapnya, yang mengakibatkan tidak berfungsinya sebagian atau seluruh bendungan. menimbulkan kerugian atau tidak bagi masyarakat atau negara, akibat kesalahan perencanaan dan atau pelaksanaan dan atau

.

- 7 -

Page 8: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

operasi & pemeliharaan bendungan. 7. Pengamanan waduk dan bendungan adalah

kegiatan yang secara sistematis dilakukan untuk mencegah atau mengurangi menghindari kemungkinan terjadinya keruntuhan bendungan.

Pemrakarsa pembangunan bendungan adalah pencetus gagasan rencana pembangunan bendungan. Catatan : lihat hasil Ciloto !!! 8. Pemilik waduk dan bendungan adalah instansi

pemerintah, atau badan hukum, yang bertanggung jawab atas pembangunan dan pengelolaan waduk dan bendungan. Catatan : apakah waduk bisa dimiliki oleh badan hukum?

9. Pengelola waduk dan bendungan adalah badan hukum yang mewakili Pemilik waduk dan bendungan yang bertanggungjawab terhadap pengawasan, pengoperasian dan pemeliharaan bendungan berdasar peraturan yang berlaku dan merupakan pemberian kuasa dari Pemilik waduk dan bendungan.

10. Komisi Keamanan Bendungan yang selanjutnya dalam peraturan pemerintah ini disebut Komisi adalah komisi yang bertugas memberi rekomendasi dan saran kepada Menteri dalam pengaturan (

- 8 -

Page 9: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

regulasi ) penanganan kegiatan yang berkaitan dengan keamanan bendungan seperti: pengkajian terhadap kelayakan keamanan desain perencanaan desain, pelaksanaan konstruksi, pengisian pertama waduk, pengoperasian dan pemeliharaan, serta perubahan, rehabilitasi dan penghapusan fungsi bendungan.

11. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari atas Presiden dan beserta para menterinya.

12. Pemerintah Daerah, adalah Kepala Daerah beserta perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai badan eksekutif daerah. Catatan : disesuaikan dengan UU.

13. Menteri, adalah menteri yang diberi tugas dan bertanggung jawab di bidang sumber daya air.

14. Masyarakat, adalah sekelompok penduduk yang terkena pembangunan waduk dan bendungan dan atau yang terkait atas keberadaan bendungan.

Bagian Kedua

Maksud dan Tujuan Pasal 2

Pasal 2

- 9 -

Page 10: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

(1)Pengaturan waduk dan bendungan dimaksudkan agar pembangunan dan pengelolaan waduk dan bendungan diselenggarakan dengan tertib, selaras dengan kelestarian lingkungan, layak teknis, ekonomis dan aman dalam pengelolaannya, sehingga dapat mengurangi dampak negatif pada aspek sosial, lingkungan maupun dari kegagalan bendungan.

(2)Pengaturan pembangunan dan pengelolaan waduk

dan bendungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya air yang diperoleh dari pembangunan waduk dan bendungan.

Ayat (1) Yang dimaksud dengan diselenggarakan dengan tertib adalah tertib dalam pembangunan dan pengelolaannya. Yang dimaksud selaras dengan lingkungan adalah memperhatikan keseimbangan ekosistem dan daya dukung lingkungan. Yang dimaksud dengan layak teknis adalah layak teknik desain dan konstruksi. Yang dimaksud ekonomis adalah dlm segi pembiayaan dpt dipertanggung jawabkan & dlm segi bangunan dpt didayagunakan untuk kegiatan usaha.

Ayat (2) Keberadaan waduk dan bendungan selain berfungsi serbaguna bagi pemenuhan kebutuhan air baku bagi berbagai keperluan, juga mempunyai resiko yang sangat besar yaitu kerugian harta benda dan bahkan nyawa apabila terjadi

- 10 -

Page 11: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

kegagalan/keruntuhan bendungan.

- 11 -

Page 12: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Bagian Ketiga

Lingkup Pengaturan Pasal 3

(1) Lingkup pengaturan waduk dan bendungan

berdasarkan Peraturan Pemerintah ini mencakup pembangunan dan pengelolaan waduk dan bendungan beserta air yang berada dalam waduk.

Pasal 3

Ayat (1)

Pembangunan waduk dan bendungan adalah upaya mengatur perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengawasan, dan pengendalian yang mencakup kegiatan perencanaan (berupa : penetapan kebutuhan sumber daya air, pemilihan pembangunan dengan/tanpa bendungan, kajian kelayakan, amdal, kajian pembebasan lahan, kajian pemindahan dan pemukiman kembali penduduk), detail desain, pelaksanaan pembebasan lahan, pemindahan dan pemukiman kembali penduduk, pelaksanaan konstruksi, serta pengisian pertama waduk. Pengelolaan waduk dan bendungan adalah upaya mengatur perencanaan pengelolaan, pelaksanaan, pemantauan,

- 12 -

Page 13: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

(2) Lingkup pengaturan waduk dan bendungan berdasarkan Peraturan Pemerintah ini mencakup aspek teknis, ekonomi, lingkungan, dan sosial.

(3) Waduk dan bendungan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini mencakup : a. Bendungan dengan tinggi 15 meter atau lebih

diukur dari dasar lembah terdalam dan dengan tampungan waduk sekurang-kurangnya 100.000 meter kubik; atau

b. Bendungan setinggi kurang dari 15 meter diukur dari dasar lembah terdalam yang volume air waduknya sekurang-kurangnya 500.000 meter kubik; atau

c. Bangunan penahan air Bendungan lainnya yang memiliki potensi bahaya tinggi.

(4) Pengaturan Waduk dan bendungan di luar

pengawasan, dan pengendalian penyelenggaraan konservasi, operasi dan pemeliharaan, pendayagunaan, pengendalian daya rusak air, dan pengamanan dalam rangka kelestarian fungsi dan manfaat serta keamanan waduk danbendungan, serta dalam hal terjadi kegagalan bendungan.

Ayat (2) Cukup jelas

Ayat (3)

Bendungan dengan kriteria seperti tersebut pada butir a, b, dan c selanjutnya disebut sebagai Bendungan Besar

Ayat (4)

Cukup jelas - 13 -

Page 14: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (3) akan ditetapkan menteri.

Catatan : masih perlu dibahas

BAB II WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 4

(1)Wewenang dan tanggung jawab Pemerintah meliputi: a. Menetapkan norma, standar, kriteria dan

pedoman yang berlaku nasional tentang pembangunan, pengelolaan, perubahan, rehabilitasi maupun penghapusan waduk dan bendungan;

b. Menetapkan peraturan pedoman tentang keamanan waduk dan bendungan;

c. Memberikan persetujuan keamanan bendungan sejak mulai dari kegiatan desain, pengisian awal waduk, operasi & dan pemeliharaan, dan penghapusan fungsi;

d. Melaksanakan pengawasan penerapan pedoman peraturan keamanan bendungan.

e. Melaksanakan pengawasan penerapan peraturan pengelolaan waduk dan bendungan di wilayah

Pasal 4

Ayat (1), (2), (3)

Ketentuan ini mengikuti ketentuan wewenang dan tanggung jawab yang diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang berdasarkan pada wilayah sungai

- 14 -

Page 15: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

sungai yang menjadi kewenangannya. ef. Memberikan perizinan atas pemanfaatan waduk

dan bendungan di wilayah sungai kewenangannya;

g. (2)Wewenang dan tanggung jawab Pemerintah

Provinsi meliputi: a. Menetapkan pedoman peraturan daerah Provinsi

tentang pengelolaan waduk dan bendungan dengan memperhatikan pedoman peraturan nasional;

b. Memberikan perizinan atas pemanfaatan waduk dan bendungan di wilayah sungai kewenangannya;

c. Melaksanakan pengawasan penerapan peraturan pengelolaan waduk dan bendungan di wilayah sungai yang menjadi kewenangannya.

(3)Wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kota meliputi: a. Menetapkan pedoman peraturan daerah

Kabupaten/Kota tentang pengelolaan waduk dan bendungan dengan memperhatikan pedoman peraturan nasional dan pedoman peraturan daerah provinsi;

Ayat (2)

c. melaksanakan pengawasan termasuk melakukan pengelolaan dokumen dan informasi waduk dan bendungan.

- 15 -

Page 16: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

b. Memberikan perizinan atas pemanfaatan waduk dan bendungan di wilayah sungai kewenangannya;.

- 16 -

Page 17: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Pasal 5 (1)Wewenang dan tanggung jawab pembinaan

pembangunan dan pengelolaan waduk dan bendungan berada pada Pemerintah dalam hal ini dilakukan oleh Menteri termasuk wewenang dan tanggung jawab pengaturan keamanan bendungan dalam rangka keselamatan umum.

(2)Sebagian wewenang Pemerintah dalam pembinaan pengelolaan waduk dan Bendungan dapat dilimpahkan kepada Pemerintah Provinsi / Kabupaten / Kota dalam bentuk tugas pembantuan dan/atau dekonsentrasi.Sebagian wewenang Pemerintah dalam pengelolaan waduk dan bendungan dapat diselenggarakan oleh pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(3)Sebagian wewenang pembinaan pengelolaan waduk dan bendungan pada Pemerintah Kabupaten/Kota dapat diserahkan ke Pemerintah Propinsi dalam hal Pemerintah Kabupaten/Kota belum dapat melaksanakan sebagian wewenang tersebut.

Pasal 5 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2), (3), (4)

Ketentuan ini mengikuti ketentuan dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.

Ayat (5)

Badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah yang dimaksud dalam ayat ini adalah badan usaha yang ditunjuk/ditetapkan oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah untuk

- 17 -

Page 18: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Dalam hal pemerintah daerah belum dapat melaksanakan sebagian wewenangnya, pemerintah daerah dapat menyerahkan wewenang tersebut kepada pemerintah diatasnya sesuai peraturan perundang-undangan.

(4)Sebagian wewenang pembinaan pengelolaan waduk pada Pemerintah Propinsi dapat diserahkan ke Pemerintah dalam hal Pemerintah Propinsi belum dapat melaksanakan wewenang tersebut.

(54) Pelaksanaan sebagian wewenang pembinaan

pengelolaan waduk dan bendungan dapat dilimpahkan kepada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah pengelola waduk dan bendungan.

(65) Pengaturan lebih lanjut hal-hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2), dan (3) ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

melaksanakan tugas pengelolaan waduk dan/atau bendungan.

Ayat (6) Cukup jelas

BAB III PEMBANGUNAN WADUK DAN BENDUNGAN

Bagian Pertama Lingkup Pembangunan

- 18 -

Page 19: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Pasal 6

(1)Pembangunan waduk dan bendungan diselenggarakan dalam rangka pengembangan sumber daya air permukaan dengan mengacu pada pola dan rencana pengelolaan sumber daya air wilayah sungai bersangkutan untuk memenuhi kebutuhan, konservasi dan pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air. serta pengendalian daya rusak air.

(2) Termasuk dalam kegiatan Pembangunan waduk dan bendungan adalah meliputi pembangunan baru, perubahan, rehabilitasi, dan penghapusan fungsi. waduk dan bendungan.

(3) Pembangunan waduk dan bendungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) diatas, memerlukan keahlian sesuai dengan Ketentuan tentang persyaratan, pedoman, prosedur, persetujuan, dan keahlian dalam pembangunan waduk dan bendungan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Catatan : perlu ditinjau penempatan ayat (3) diatas.

Pasal 6 Ayat (1)

Yang dimaksud Pembangunan pada ayat (1) ini berupa pelaksanaan kontruksi.

Catatan : Perlu penjelasan mengenai kebutuhan lain misal penyimpanan limbah tambang seperti tailing dam dan dump. Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Keahlian diperlukan bagi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan pengawasan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

- 19 -

Page 20: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Bagian Kedua Pemrakarsa Pembangunan waduk dan bendungan

Pasal 7

(1) Pemerintah, pemerintah daerah atau badan hukum, pemerintah daerah, atau Pemerintah dapat memprakarsai menjadi pemrakarsa pembangunan waduk dan bendungan.

(2) Pemrakarsa pembangunan waduk dan bendungan wajib mengikuti tata cara yang berlaku sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah ini.

Pasal 7

Ayat (1), (2) Cukup jelas

Bagian Ketiga Tahap Perencanaan pembangunan

Pasal 8

(1)Perencanaan pembangunan waduk dan bendungan wajib mengikuti norma, standar, pedoman dan manual arahan pelaksanaan pembangunan bendungan. agar memenuhi persyaratan keamanan bendungan dan mendapatkan manfaat yang optimal.

(2)Perencanaan pembangunan waduk dan bendungan dilaksanakan berdasar azas kelestarian,

Pasal 8

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Pengertian azas-azas yang tercantum

- 20 -

Page 21: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

keseimbangan, kemanfaatan umum, keterpaduan dan keserasian, keadilan, kemandirian, transparansi dan akuntabilitas.

(3)Perencanaan pembangunan waduk dan bendungan

disusun sesuai dengan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air wilayah sungai bersangkutan.

(4)Perencanaan pembangunan waduk dan bendungan harus harus dilakukan dengan melibatkan peran masyarakat perlu sesuai dengan memenuhi keinginan dan harapan masyarakat melalui pertemuan konsultasi masyarakat. dengan dikonsultasikan dalam rapat Dewan SDA setempat.

(5)Perencanaan pembangunan waduk dan bendungan dilakukan melalui tahapan survai, investigasi, kajian kelayakan, teknik, sosial, lingkungan (amdal), ekonomi, finansial, penyelamatan benda bersejarah, manajemen pengelolaan, detail desain, kajian pembebasan lahan, dan apabila diperlukan kajian pemukiman kembali penduduk. apabila diperlukan.

Catatan : Pak Zainudin

dalam ayat ini adalah sama dengan pengertian azas-azas yang tercantum dalan Undang-undang nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

Ayat (3), (4), (5), (6) Cukup jelas

Ayat (4) : Antara lain melalui Pertemuan Konsultasi Masyarakat. Perlu dilihat tahapan lainnya. (5) kajian kelayakan mencakup antara lain teknik, sosial, lingkungan (amdal), ekonomi, finansial, penyelamatan benda bersejarah, manajemen pengelolaan.

- 21 -

Page 22: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Perencanaan pembangunan waduk dan bendungan dilakukan melalui tahapan studi kelayakan perencanaan umum dan perencanaan teknik. Dalam hal bendungan beresiko tinggi sebelum tahapan tersebut diatas harus didahului dengan pra studi kelayakan. (sesuai PP 29 tahun 2000 pasal 26) (6)Perencanaan waduk dan bendungan di lintas

provinsi, lintas Kabupaten/Kota harus dikoordinasikan antar wilayah bersangkutan.

(7)Persyaratan dan prosedur perencanaan pembangunan waduk dan bendungan diatur dengan peraturan tersendiri.

Ayat (7) Yang dimaksud Peraturan pada ayat (7) ini

antara lain UU Jasa Kontruksi

Bagian Keempat

Persiapan Konstruksi Pasal 9

(1)Persiapan konstruksi waduk dan bendungan

ditujukan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kontruksi.

(2)Persiapan konstruksi waduk dan bendungan mencakup kegiatan perizinan persiapan pembangunan, persetujuan Amdal, dan persetujuan

Pasal 9

Ayat (1), (2), (3), (4) Cukup jelas

(2) yang dimaksud dengan perizinan persiapan pembangunan antara lain : izin lokasi, izin

- 22 -

Page 23: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

dalam rangka pengaturan keamanan bendungan, serta bertujuan untuk melakukan perizinan pembebasan lahan pengadaan tanah, dan apabila diperlukan perizinan pemindahan fasilitas umum dan pemukiman kembali penduduk.

(3)Perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi : izin lokasi, izin penggunaan air, dan/atau izin pemanfaatan sumberdaya air dari Pemerintah/pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.

(4)Ketentuan perizinan dan persetujuan pembangunan waduk dan bendungan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.

penggunaan air, dan/atau izin pemanfaatan sumberdaya air dari Pemerintah/pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.

- 23 -

Page 24: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Bagian Kelima

Pembebasan Pengadaan Tanah Pasal 10

(1) Pengadaan tanah untuk pembangunan waduk

dan bendungan ditujukan untuk mendapatkan tanah dengan cara memberikan ganti rugi kepada yang melepaskan atau menyerahkan tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah atau dengan pencabutan hak atas tanah. Pembebasan tanah dalam pembangunan waduk dan bendungan ditujukan untuk mengkompensasi kerugian tanah, penggantian prasarana umum yang terkena pembangunan, dan biaya sosial masyarakat lainnya atas pembangunan waduk dan bendungan.

(2) Pembebasan tanah dalam pembangunan waduk dan bendungan meliputi kegiatan : pembentukan panitia, pengukuran detail, inventarisasi hak milik tanah yang sah, survai harga tanah di pasaran, penetapan harga tanah dan pelaksanaan ganti rugi, pelepasan dan penyerahan hak atas tanah, pengamanan tanah yang telah dibebaskan.

Pasal 10

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan kompensasi kerugian atas biaya sosial masyarakat misalnya kompensasi kerugian atas kehilangan kesempatan kerja. Lingkup pengadaan tanah untuk pembangunan waduk dan bendungan meliputi tanah yang akan digunakan untuk bangunan bendungan, waduk, bangunan pelengkap, dan fasilitas umum yang berkaitan dengan waduk dan bendungan.

Ayat (2), (3), (4), (5), (6), (7)

Cukup jelas

- 24 -

Page 25: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

(3) Rencana pembebasan tanah berdasarkan kesepakatan dan harus melibatkan masyarakat dengan dikonsultasikan dalam rapat Dewan SDA yang berwenang.

(4) Jenis ganti rugi yang diberikan dalam rangka pembebasan tanah diberikan untuk : a. hak atas tanah; b. bangunan; c. tanaman bukan semusim; d. penggantian prasarana umum.

(5)Bentuk ganti rugi dalam rangka pembebasan tanah dapat berupa : a. uang; atau b. tanah pengganti; atau c. penggantian prasarana umum; atau d. pemukiman kembali; atau e. gabungan dari dua atau lebih bentuk ganti

kerugian sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c ayat ini;

f. bentuk lain yang disetujui oleh pihak-pihak yang bersangkutan.

(6)Kesepakatan harga pembebasan ditetapkan sedapat mungkun berdasarkan musyawarah bersama pihak-pihak terkait.

Ayat (6)

Apabila tidak mendapatkan

- 25 -

Page 26: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

(72) Tata cara dan pelaksanaan pembebasan pengadaan tanah mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.

kesepakatan, maka berlaku ketentuan kepentingan umum menjadi dasar ( PP / Perpres nomor…)

Ayat (7) Cukup jelas.

Bagian Keenam Pemindahan dan Pemukiman kembali penduduk

Pasal 11

(1) Pemindahan dan pemukiman kembali penduduk dalam pembangunan waduk dan bendungan ditujukan untuk mengatur pemindahan penduduk agar tingkat kehidupannya lebih baik lebih baik tidak lebih buruk dari asalnya dan serta pemindahan dan pemukiman kembali tidak menimbulkan kesenjangan dengan penduduk setempat. Catatan : dilihat acuannya UU Ketransmigrasian No. 15 Tahun 1997 dan Kepmen Nakertrans No. 231 Tahun 2003.

(2) Pemindahan dan pemukiman penduduk meliputi kegiatan-kegiatan pembentukan panitia,

Pasal 11

Ayat (1), (2), (3) Cukup jelas

- 26 -

Page 27: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

penyiapan lahan untuk pemukiman kembali, penyiapan prasarana dan sarana pemukiman, prasarana transportasi, jalan akses ke pemukiman baru, pelaksanaan pemindahan dan pemukiman kembali, monitoring dan evaluasi keadaan penduduk yang dipindahkan selama waktu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(32) Tata cara pemindahan dan pemukiman kembali penduduk mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Ketujuh Tahap Pelaksanaan konstruksi

Pasal 12

(1)Pelaksanaan konstruksi waduk dan bendungan ditujukan untuk melaksanakan pembangunan sesuai desain dan persyaratan teknis yang telah disetujui oleh Menteri, berdasarkan norma, standar, pedoman, dan manual yang terkait dengan sedapat mungkin mengutamakan pemanfaatan teknologi dan sumber daya lokal serta mengutamakan keamanan, keselamatan dan

Pasal 12

Ayat (1), (2), (3),

Cukup jelas

- 27 -

Page 28: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

kesehatan kerja kerja dan serta ramah lingkungan. (2)Setiap orang atau badan usaha harus melakukan

kegiatan pelaksanaan konstruksi waduk dan bendungan berdasarkan pada norma, standar, pedoman, dan manual sebagaimana dimaksud di atas.

(3)Pelaksanaan konstruksi dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Undang-undang Jasa Konstruksi.

(4)Pemilik berkewajiban menyiapkan dokumen selesai pelaksanaan konstruksi, pembersihan lahan genangan, dari bangunan dan pepohonan yang membahayakan di dalam waduk (genangan) rencana pengisian pertama waduk, rencana awal petunjuk O & P waduk, rencana pembentukan lembaga pengelola, serta rencana tindak darurat.

Ayat (4) Yang dimaksud dokumen adalah

Dokumen selesai pelaksanaan konstruksi merupakan sebagai bahan evaluasi antara lain Komisi untuk direkomendasikan kepada Menteri untuk mendapatkan persetujuan pelaksanaan pengisian pertama waduk. Pembersihan lahan genangan dari bangunan dan pepohonan yang membahayakan di dalam waduk (genangan) dan bahan-bahan lain yang berbahaya.

Bagian Kedelapan

Pelaksanaan Pengisian Pertama Waduk

- 28 -

Page 29: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Pasal 13

(1) Persiapan pengisian pertama waduk meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian yang mencakup kegiatan inspeksi selesainya semua bangunan di bawah rencana muka air, pembersihan lahan genangan termasuk pemusnahan limbah, pemindahan penduduk, penyelamatan benda sejarah dan pemindahan satwa langka yang (dilindungi) dari daerah genangan.

(2) Pelaksanaan pengisian pertama waduk harus sesuai dengan persyaratan teknis dan ketentuan pelaksanaan pengisian yang disetujui oleh Menteri.

(3) Dalam melaksanakan pengisian pertama waduk, Pemilik bendungan wajib mempekerjakan Tenaga Ahli Perekayasaan Bendungan untuk melakukan evaluasi perilaku bendungan selama pengisian.

Pasal 13 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan pembersihan lahan genangan termasuk pemusnahan limbah adalah pemusnahan dan penutupan sampah dan limbah buangan yang berbahaya dan beracun sehingga tidak mengakibatkan pencemaran pada waduk. Yang dimaksud penyelamatan benda bersejarah adalah dalam rangka melindungi situs, artefak, dan benda-benda yang bernilai sejarah. Yang dimaksud dengan pemindahan satwa liar adalah dalam rangka melindungi hewan-hewan langka.

Ayat (2), (3), (4) Cukup jelas

- 29 -

Page 30: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

(4) Pemilik bendungan dapat mengoperasikan waduk, apabila waduk telah diisi, perilaku bendungan telah aman dan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan Menteri

Bagian Kesembilan

Perubahan, Rehabilitasi, dan Penghapusan Pasal 14

(1)Pemilik Bendungan wajib melakukan rehabilitasi

dalam hal diperlukannya tindakan pengamanan sesuai dengan saran Komisi dalam dalam rangka tindak lanjut laporan inspeksi yang dilakukan oleh regu inspeksi Komisi.

(2)Desain perubahan dan rehabilitasi bendungan yang mengakibatkan perubahan dan/atau perbaikan struktur yang mendasar harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Menteri.

(3)Penghapusan bendungan merupakan proses pe-non aktif-an penghentian fungsi bendungan, dengan cara membongkar seluruh bangunan atau tetap membiarkan mempertahankan bendungan berdiri namun dengan masih tetap terpelihara memelihara dari segi dan tetap dijaga menjaga keamanannya.

Pasal 14

Ayat (1), (2)

Cukup jelas Ayat (2) Yang dimaksud perubahan dan rehabilitasi yang mendasar, lihat di Ayat (3)

Pelaksanaan tersebut antara lain : pemantauan, inspeksi, pengawasan, pemeliharaan, dan perbaikan agar tetap terpelihara keamanannya.

- 30 -

Page 31: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

(4)Bendungan yang telah dihapus fungsinya, namun tetap dipertahankan keberadaannya harus diberlakukan seperti bendungan pada umumnya.

(5)Pemilikan Waduk dan bendungan yang telah dihapus, tetapi tetap dipertahankan dibiarkan berdiri dapat diserahkan kepemilikan dan pengelolaannya kepada pengelola baru dengan : a. persetujuan Dewan SDA yang berwenang dan

Menteri; b. pemilik waduk dan bendungan semula tetap

bertanggungjawab terhadap pemeliharaan, perbaikan waduk dan bendungan tersebut selama tanggung jawab pendanaan pengelolaannya belum dialihkan.

Ayat (4), Cukup jelas

Ayat (5), Cukup jelas

--------Bab IV ps 15 belum dibahas 14 12 05 -------- BAB IV BAB V

LEMBAGA PENGELOLA Pasal 15 22

Catatan : BAB IV dengan BAB V ditukar posisinya !!!

(1) Pembentukan lembaga pengelola waduk dan bendungan ditujukan untuk menetapkan penyelenggara pengelolaan waduk dan bendungan agar jelas pemegang wewenang dan

Pasal 15 22

Ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6)

Cukup jelas

- 31 -

Page 32: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

tanggungjawab dalam pengelolaan waduk dan bendungan.

(2) Pembentukan lembaga pengelola waduk dan bendungan meliputi kegiatan studi lingkup tugas, struktur organisasi, kewenangan dan tanggungjawab, sistem pembiayaan, penetapan personil, dan pelatihan.

(3) Pembentukan lembaga pengelola waduk dan bendungan disiapkan oleh pemrakarsa pemilik. harus melibatkan masyarakat dengan dikonsultasikan dalam rapat Dewan SDA yang berwenang.

(4) Tugas utama lembaga pengelola adalah : a. menyelenggarakan pengelolaan. (O&P,

konservasi, pendayagunaan, pengendalian daya rusak air, pengamanan);

b. melakukan pengusahaan sumber daya air waduk untuk penyediaan Menyediakan dana untuk pengelolaan;

c. melakukan perbaikan dan rehabilitasi waduk dan bendungan sesuai kemampuan pendanaan agar keamanannya tetap terjaga..

(5) Syarat lembaga pengelola waduk dan bendungan :

Ayat (3) Usulan konsep organisasi pengelola perlu disiapkan pada tahap persiapan pembangunan Ayat (4) butir c

Keamanan (safety) tidak boleh diabaikan dengan alasan tidak ada dana.

Ayat (5), (6)

Cukup jelas

- 32 -

Page 33: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

a. Bersifat profesional, adil, netral, transparan; b. Jelas wewenang dan tanggung jawabnya; c. Jelas pembagian peran Pemerintah/pemerintah

daerah, pengelola, masyarakat pemanfaat; d. Jelas sistem manajemennya (persetujuan

rencana dan akuntabilitas); e. Tersedia cukup sumber dana nya untuk operasi

dan pemeliharaan yang memadai; f. Cukup sumber daya manusianya; g. Merealisasikan keterlibatan masyarakat.

(6) Persyaratan dan prosedur pembentukan lembaga pengelola waduk dan bendungan diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri Menteri

--------Bab IV ps 15 sudah dibahas 17 02 06 --------

Ayat (5) butir b Termasuk pembagian peran antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, pengelola, masyarakat pemanfaat

--------Bab V sd ps 19 sudah dibahas 14 12 05 ------ BAB V BAB IV

PENGELOLAAN WADUK DAN BENDUNGAN Bagian Pertama

Lingkup Pengelolaan Pasal 16 15

(1) Pengelolaan waduk dan bendungan ditujukan

Pasal 16 15

Ayat (1), (2), (3)

- 33 -

Page 34: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

untuk mengatur pengelolaan seluruh aset waduk dan bendungan agar terjamin kelestarian fungsi, manfaat serta keamanan waduk dan bendungan beserta air waduknya.

(2) Pelaksanaan pengelolaan waduk dan bendungan diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah atau Pemilik waduk dan bendungan sesuai kewenangannya.

(3) Pelaksanaan pengelolaan waduk dan bendungan yang dibangun oleh Pemilik yang berbentuk badan hukum menjadi tugas dan tanggung jawab pemilik.

Cukup jelas

Bagian Kedua

Perencanaan Pengelolaan Pasal 17 16

(1) Perencanaan pengelolaan waduk dan

bendungan ditujukan untuk berfungsi sebagai pedoman dan arahan dalam pelaksanaan operasi & pemeliharaan, konsevasi, pendayagunaan, pengendalian daya rusak air, dan pengamanan waduk dan bendungan.

(2) Perencanaan pengelolaan waduk dan bendungan harus tertulis dan disusun sesuai

Pasal 17 16

Ayat (1),(2), (3), (4)

Cukup jelas

- 34 -

Page 35: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

dengan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air wilayah sungai bersangkutan.

(3) Perencanaan pengelolaan waduk dan bendungan termasuk perubahannya harus melibatkan masyarakat dengan dikonsultasikan dengan Dewan SDA yang berwenang serta disahkan oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah yang berwenang.

(4) Persyaratan dan prosedur perencanaan pengelolaan waduk dan bendungan diatur dengan peraturan tersendiri Menteri.

Bagian Ketiga

Operasi & dan Pemeliharaan Pasal 18 17

(1)Waduk dan bendungan harus dapat dioperasikan

dalam kondisi normal maupun dalam keadaan darurat kondisi luar biasa.

Pasal 18 17

Ayat (1) Waduk dan bendungan termasuk fasilitasnya Fasilitas yang dimaksud antara lain pintu pengambilan, pintu bangunan pelimpah, pintu pelepas bawah (bottom outlet), panel-panel untuk kegiatan pengaturan air, pengukuran, pencatatan, alokasi air (distribusi air), sumber tenaga cadangan serta

- 35 -

Page 36: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

(2)Operasi & pemeliharaan waduk dan bendungan

ditujukan untuk mengfungsikan dan merawat waduk dan bendungan termasuk memantau perilaku waduk dan bendungan agar terjaga fungsi, dan keamanannya. dan keberadaannya.

(3) Operasi Fasilitas waduk dan bendungan elektro mekanik yang meliputi antara lain pintu pengambilan, pintu bangunan pelimpah, pintu pelepas bawah (bottom outlet), panel-panel untuk kegiatan pengaturan air, pengukuran, pencatatan, alokasi air (distribusi air), serta pengendalian banjir harus selalu siap dioperasikan dapat dilakukan baik dalam kondisi normal maupun dalam kondisi luar biasa . dengan tertib. (dibuat pengelompokan untuk mengakomodasikan yang bukan fasilitas peralatan elektro mekanik, seperti : pintu, katup, alat pengangkat, penerangan, pembangkit darurat).

(4)(3) Pemeliharaan waduk dan bendungan yang terdiri dari kegiatan perawatan bendungan dan bangunan pelengkapnya, peralatan elektro mekanik, fasilitas dan lingkungan waduk, instrumen pemantau, fasilitas jalan, jalan air di hilir bendungan, waduk dan lingkungannya, dan

pengendalian banjir.

Kondisi normal waduk dan/atau bendungan adalah kondisi pada saat permukaan air waduk pada elevasi normal. Keadaan atau Kondisi darurat luar biasa adalah pada saat terjadi antara lain peristiwa luar biasa, misalnya hujan badai, banjir besar, gempa bumi, longsoran besar.

Ayat (2), (3), (4), (5), (6), (7) Cukup jelas

Ayat (3) Fasilitas yang dimaksud antara lain pintu pengambilan, pintu bangunan pelimpah, pintu pelepas bawah (bottom outlet), panel-panel untuk kegiatan pengaturan air, pengukuran, pencatatan, alokasi air (distribusi air), serta pengendalian banjir.

- 36 -

Page 37: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

bendungan harus sesuai dengan rencana., norma, standar, pedoman, petunjuk, dan manual yang berlaku.

(5) (4)Di setiap bendungan harus dibentuk satuan pemantauan bendungan yang bertugas untuk memantau pelaksanaan operasi dan pemeliharaan melaksanakan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) (1) dan (4) (3).

(6) (5) (4) Rencana dan pelaksanaan Operasi & Pemeliharaan waduk dan bendungan harus ditinjau ulang dan harus dikaji secara berkala dan disesuaikan dengan kondisi baru. diperbaharui secara berkala dan dikonsultasikan Dewan SDA bersangkutan dan disosialisasikan kepada masyarakat.

(7) (6) (5) Persyaratan dan pedoman operasi & pemeliharaan waduk dan bendungan diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri Menteri.

Bagian Keempat

Konservasi, Pendayagunaan, dan Pengendalian Daya Rusak

Pasal 19 18

Pasal 19 18

- 37 -

Page 38: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

(1)Konservasi waduk dan bendungan ditujukan untuk menjaga waduk dan bendungan agar terpelihara keberadaan, keberlanjutan serta menjaga fungsi waduk dan bendungan terhadap kerusakan atau gangguan yang disebabkan oleh daya alam, termasuk kekeringan dan yang disebabkan oleh tindakan manusia.

(2)Perlindungan dan pelestarian waduk dan bendungan dilaksanakan dengan cara vegetatif (penghijauan, reboisasi) dan/atau rekayasa teknik sipil teknis melalui pendekatan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar.

(3)Perlindungan dan pelestarian waduk dan bendungan dilakukan melalui kegiatan antara lain :a. pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air

dan daerah tangkapan air; b. pembuatan bangunan pengendali erosi dan

sedimentasi; c. tataguna penatagunaan lahan dan rencana

tataruang / tata wilayah d. pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu;

Ayat (1), Cukup jelas

Ayat (2)

Pelaksanaan secara vegetatif merupakan upaya perlindungan dan pelestarian yang dilakukan dengan atau melalui penanaman pepohonan atau tanaman yang sesuai pada daerah tangkapan air atau daerah sempadan waduk.

Ayat (3) Penetapan batas sempadan waduk dan pengaturan daerah sempadan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku Catatan : Perlu dimasukkan batasan sempadan

- 38 -

Page 39: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

e. penetapan batas sempadan waduk, pemasangan patok, penetapan peruntukan daerah sempadan waduk;

f. pengaturan daerah sempadan, sabuk hijau waduk sesuai kebutuhan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;

g. pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam;

peningkatan kesadaran, partisipasi, dan pemberdayaan para pihak yang berkepentingan dalam pelestarian waduk dan lingkungannya.

--------Bab V sd ps 19 sudah dibahas 14 12 05 ------

dan sabuk hijau.

Pembahasan 17-02-06 Bagian Kelima Pendayagunaan

Pasal 20 19

(1) Pendayagunaan volume waduk ditujukan untuk penyiapan alokasi ruang untuk cadangan air secara selaras dan pengendalian daya rusak air ( banjir ) dan cadangan air secara selaras. secara selaras.

Pasal 20 19

Ayat (1), (2),

Cukup jelas Ayat (1) Pendayagunaan waduk dan bendungan meliputi; penatagunaan, penggunaan,

- 39 -

Page 40: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

(2) Pendayagunaan waduk dan bendungan diselenggarakan secara terpadu dan adil, baik antar sektor, antar wilayah maupun antar kelompok masyarakat dengan mendorong pola kerjasama.

(3) Pendayagunaan waduk dan bendungan dengan mengutamakan fungsi sosial dengan dan memperhatikan prinsip pemanfaat membayar untuk biaya menjaga penjagaan kelestarian dan jasa pengelolaan waduk dan bendungan.

(4) Penatagunaan waduk dan bendungan ditujukan untuk menetapkan zona pemanfaatan dan peruntukan air waduk dan bendungan.

(5) Penetapan zona pemanfaatan waduk dan bendungan dilakukan dengan: a. mengalokasikan zona untuk fungsi lindung

dan budidaya; b. memperhatikan ruang waduk yang dibatasi

oleh sempadan waduk; c. memperhatikan kepentingan berbagai

pemanfaatan; d. melibatkan peran masyarakat sekitar waduk

dan bendungan dan pihak lain yang berkepentingan;

pengembangan dan pengusahaan. Ayat (3)

Mengutamakan fungsi sosial berarti kepentingan umum lebih dipentingkan daripada kepentingan individu.

Ayat (4)

Cukup jelas Ayat (5)

Yang dimaksud zona pemanfaatan waduk adalah ruang pada waduk yang dialokasikan baik sebagai fungsi lindung maupun fungsi budidaya. Misalnya membagi permukaan suatu waduk ke dal;am berbagai zona pemanfaatan antara lain ruang yang dialokasikan untuk budidaya perikanan, transportasi air, olah raga air dan

- 40 -

Page 41: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

e. memperhatikan fungsi kawasan. (6) Penetapan peruntukan air waduk dilakukan

dengan memperhatikan : a. daya tampung waduk; b. perhitungan dan proyeksi aliran masuk waduk;c. perhitungan dan proyeksi kebutuhan sumber

daya air; d. pemanfaatan air yang sudah ada.

point a, b dan c disatukan dalam satu kalimat saja.

(7) Ketentuan mengenai penetapan zona pemanfaatan dan peruntukan air waduk dan bendungan diatur dengan peraturan tersendiri.

(8) Pemerintah/Pemerintah Daerah yang bersangkutan melakukan pengawasan peruntukan air waduk.

(9) Penggunaan air untuk diusahakan didasarkan izin dan tata cara sesuai peraturan yang berlaku.

(10)(7)Pengusahaan waduk dan bendungan diselenggarakan dengan memperhatikan fungsi sosial dan kelestarian lingkungan hidup. (11)(8)Pengusahaan waduk dan bendungan dapat

pariwisata. Ayat (6)

Penetapan peruntukan air waduk adalah pengelompokan penggunaan air yang terdapat pada waduk ke dalam beberapa golongan penggunaan air termasuk baku mutunya, misalnya mengelompokan penggunaan waduk ke dalam beberapa bagian menurut jenis golongan penggunaan air untuk keperluan air baku untuk rumah tangga, pertanian, dan usaha industri.

Ayat (7), (8), (9), (10), (11), (12), (13)Cukup jelas

- 41 -

Page 42: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

dilakukan oleh satu badan usaha, atau kerjasama antar badan usaha berdasarkan izin pengusahaan dari Pemerintah/Pemerintah Daerah sesusai dengan kewenangannya. (12)(9)Pengusahaan waduk dan bendungan dapat mencakup :

a. penggunaan air yang telah dialokasikan pada waduk;

b. pemanfaatan waduk dan bendungan; c. pemanfaatan daya air waduk; d. pemanfaatan lahan didaerah sabuk hijau

(13)(10)Pengusahaan waduk dan bendungan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Pasal 10 sampai dengan 13 dipending terlebih dahulu (disandingkan dengan RPP Pengusahaan – Dit. BPSDA)

Bagian Keenam

Pengendalian daya rusak air Pasal 21 20

(1)Pengendalian daya rusak air dengan waduk dan

bendungan ditujukan untuk meredam atau

Pasal 21 20

Ayat (1), (2), (3), (4), (5).

Cukup jelas

- 42 -

Page 43: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

mengurangi besaran banjir agar daya rusak air dapat terkendali.

(2)Pengendalian daya rusak air dari waduk dan bendungan difungsikan agar air yang keluar tidak melampaui daya salur alur (carrying capacity) daerah hilir, serta tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

(3)Bagi waduk penampung limbah, air yang mengalir keperairan umum harus memenuhi baku mutu yang ditetapkan.

(4)Pembukaan dan penutupan pintu air waduk dan bendungan dilakukan berdasar norma, standar, pedoman, dan manual yang berlaku untuk masing-masing waduk dan bendungan.

(5) Pengendalian daya rusak air yang terjadi karena kegagalan (keruntuhan) bendungan dilakukan dengan program keamanan bendungan.

Bagian Ketujuh

Rencana Pengelolaan Waduk dan Bendungan Pasal 22 21

(1) Rencana pengelolaan waduk dan bendungan

ditujukan untuk menetapkan tata cara pengelolaan

Pasal 22 21

Ayat (1),(2), (3).

Cukup jelas

- 43 -

Page 44: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

waduk dan bendungan. agar jelas pemegang wewenang dan tanggungjawab dalam pengelolaan waduk dan bendungan.

(2) Rencana pengelolaan waduk dan bendungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kegiatan studi perencanaan lingkup tugas, struktur organisasi, kewenangan dan tanggungjawab, sistem pembiayaan, penetapan personil, dan pelatihan.

(3) Rencana pengelolaan waduk dan bendungan disiapkan oleh pemrakarsa harus disosialisasikan dikonsultasikan dalam rapat Dewan SDA Sumber Daya Air yang berwenang.

- 44 -

Page 45: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

BAB VI

KEAMANAN BENDUNGAN Bagian Pertama

Resiko Kegagalan bendungan Pasal 23

(1) Resiko Kegagalan bangunan bendungan dapat

terjadi sebagai akibat kesalahan desain dan/atau pelaksanaan pembangunan dan/atau pengisian pertama waduk dan/atau pengelolaan atau karena bencana alam.

(2) Dalam Apabila keadaan terjadi kegagalan bangunan bendungan maka Pemilik Bendungan bertanggungjawab sesuai dengan hukum peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Dalam hal Apabila terjadi kegagalan bangunan bendungan yang disebabkan karena kesalahan perencanaan dan/atau pengawasan konstruksi, maka perencana dan/atau pengawas konstruksi wajib bertanggung jawab sesuai dengan bidang profesinya dan sesuai dengan hukum peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(4) Dalam hal Apabila terjadi kegagalan bangunan

Catatan : Pembahasan belum selesai Pasal 23

Ayat (1), (2), (3), (4), (5)

Cukup jelas

- 45 -

Page 46: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

bendungan yang disebabkan karena kesalahan pelaksanaan konstruksi, maka pelaksana konstruksi wajib bertanggungjawab sesuai dengan bidang usahanya dan sesuai dengan hukum peraturan perundang-undangan yang berlaku

(5) Dalam hal Apabila terjadi kegagalan bangunan bendungan yang disebabkan karena kesalahan pengelolaan bendungan, maka Pemilik Pengelola Bendungan wajib bertanggung jawab sesuai dengan hukum peraturan perundang-undangan yang berlaku.

butir pertanggungjawaban (butir 3 s/d 5) perlu di tinjau kembali menurut UU Jasa konstruksi (disatukan).

Pasal 24 ditukar tempat dengan Pasal 26 Bagian Kedua

Pemantauan, Pemeriksaan dan Inspeksi Pasal 24 26

(1) Pemantauan, Pemeriksaan dan Inspeksi waduk

dan bendungan ditujukan untuk mengelola resiko kegagalan bendungan dalam rangka pengamanan waduk dan bendungan bendungan agar terpelihara keamanannya.

Pasal 24 26

Ayat (1), (2), (3),

Cukup jelas

- 46 -

Page 47: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

(2) Pengamanan waduk dan bendungan meliputi kegiatan : pemantauan perilaku waduk dan bendungan, pemeriksaan dan inspeksi rutin dan berkala serta persiapan/rencana tindak darurat.

(3) Pemantauan perilaku bendungan dilakukan dengan berdasar norma, standar, pedoman dan manual yang berlaku.

Bagian Ketiga

Rencana Tindak Darurat Pasal 25 26

(1)Rencana tindak darurat harus disiapkan oleh

pengelola bendungan sebagai acuan melakukan tindakan pengamanan dan penyelamatan pencegahan, penanggulangan dan perlindungan pada saat apabila terjadi keadaan darurat.

(2)Rencana tindak darurat ditetapkan bagi setiap bendungan dalam satu daerah pengaliran sungai atau dalam satu sistem operasi, dan ditetapkan untuk keseluruhan sistem; apabila dalam satu daerah pengaliran sungai terdapat lebih dari satu sistem, dikoordinasikan antar wakil-wakil semua Pengelola waduk dan bendungan.

Pasal 25 26

Ayat (1), (2), (3), (4), (5)

Cukup jelas

- 47 -

Page 48: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

(3)Ditinjau ulang setiap 5 dan 10 tahun tergantung perkembangn sumber daya air (aliran sungai) lingkungan dan perkembangan keadaan sosial di hilir waduk dan bendungan.

(4)Harus ada kesesuaian persyaratan darurat, tata cara dan tindakan pengamanan serta penyelamatan pencegahan dan operasi darurat, pada bendungan dan waduk yang terletak di perbatasan wilayah daerah/ atau negara, sehingga operasi darurat tidak terhalang oleh batas wilayah daerah / atau negara.

(5)Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman rencana tindak darurat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) akan ditetapkan Mmenteri.

Bagian Keempat

Pengelolaan Penyelenggaraan Keamanan BendunganPasal 26 24

(1)Pengelolaan Penyelenggaraan keamanan

bendungan ditujukan untuk melindungi waduk dan bendungannya sendiri dari kemungkinan kegagalan/keruntuhan serta melindungi harta, jiwa, prasarana masyarakat atas akibat kemungkinan kegagalan/keruntuhan bendungan tersebut.

Pasal 26 24

Ayat (1)

Keamanan bendungan menyangkut keselamatan umum, oleh karenanya pengaturan kegiatan keamanan bendungan dilakukan oleh Pemerintah.

- 48 -

Page 49: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

(2)Lingkup pengelolaan penyelenggaraan keamanan bendungan meliputi evaluasi keamanan atas pembangunan, operasi & pemeliharaan, perubahan, rehabilitasi, serta penghapusan waduk dan bendungan. dalam rangka untuk penyesuaian dengan kondisi lingkungannya yang telah berubah agar masih tepat/sesuai keberadaannya.

(3)Untuk kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diperlukan Persetujuan Menteri untuk : perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengisian awal, dan pengoperasian, dan penghapusan.

Ayat (2), (3) Cukup jelas

- 49 -

Page 50: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Bagian Kelima

Organisasi Pasal 27

(1)Dalam menyelenggarakan penyelenggaraan

pengelolaan (regulasi) keamanan bendungan Menteri menetapkan organisasi keamanan bendungan.

(2)Organisasi keamanan bendungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari a. Komisi Keamanan Bendungan; b. Satuan organisasi pendukung.

(3) Satuan organisasi pendukung Komisi merupakan unit kerja yang secara fungsional memberi dukungan kesekretariatan kepada Komisi.

Pasal 27

Ayat (1), (2), (3)

Cukup jelas

Pasal 28

(1)Komisi sebagaimana dimaksud dalam pasal 27

ayat (2) merupakan organisasi yang terbuka bersifat tanggung-gugat ( transparan accountable ), netral independen, dan profesional dalam melakukan telaah/kajian keamanan bendungan.

Pasal 28

Ayat (1), (2), (3), (4), (5)

Cukup jelas

- 50 -

Page 51: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

(2)Keanggotaan Komisi terdiri atas ketua merangkap anggota, anggota, sekretaris bukan anggota.

(3)Anggota Komisi adalah wakil dari instansi pemerintah yang ada kaitannya dengan pembanguan bendungan., pakar/profesional perorangan, dan wakil asosiasi profesi di bidang bendungan.

(4)Komisi Keamanan Bendungan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rekomendasi kepada Menteri dalam

rangka pemberian persetujuan tentang pengaturan dan pelaksanaan pembangunan, pengelolaan, rehabilitasi, perubahan dan penghapusan fungsi waduk dan bendungan sesuai norma, standar, pedoman, manual yang berkaitan dengan keamanan bendungan;

b. evaluasi hasil kegiatan satuan organisasi pendukung Komisi; dan

c. penyiapan laporan pertanggung-jawaban kepada Menteri.

(5) Tugas Komisi adalah memberikan rekomendasi dan saran kepada Menteri dalam menyelenggarakan koordinasi penanganan kegiatan yang berkaitan dengan keamanan waduk

- 51 -

Page 52: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

dan bendungan dan bertanggung jawab kepada Mmenteri

Pasal 29

(1)Satuan organisasi pendukung Komisi

menyelenggarakan fungsi : a. sebagai sekretariat Komisi; b. pengkajian pembangunan, pengelolaan,

rehabilitasi dan perubahan, serta penghapusan fungsi waduk dan bendungan;

c. pengumpulan dan pengelolaan data waduk dan bendungan;

d. inspeksi perilaku bendungan; e. pelaksanaan kerjasama dengan instansi terkait

dan pihak pemilik bendungan; f. penyebarluasan dan pemberian bimbingan

keamanan bendungan; g penyiapan penyusunan peraturan, pedoman,

panduan keamanan bendungan yang dikoordinasikan dengan instansi terkait;

h. inventarisasi, registrasi dan klasifikasi bahaya

Pasal 29

Ayat (1) Huruf g

Penyusunan peraturan, pedoman dan prosedur dalam ayat ini mencakup : prosedur, petunjuk teknis, cara atau metode.

- 52 -

Page 53: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

bendungan. (2) Tugas satuan organisasi pendukung/sekretariat

komisi adalah memberikan dukungan kepada Komisi Keamanan Bendungan dalam rangka pemberian rekomendasi dan saran kepada Menteri dalam penyelenggaraan pengaturan (regulasi) penanganan kegiatan yang berkaitan dengan keamanan waduk dan bendungan.

(1) Satuan organisasi pendukung Komisi merupakan unit kerja yang secara fungsional memberi dukungan kesekretariatan kepada Komisi.

(2) Tugas dan fungsi satuan organisasi pendukung diatur dalam peraturan menteri.

Ayat (1) & (2) Cukup jelas

- 53 -

Page 54: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Bagian Keenam Panel Ahli Bebas

Pasal 30

(1) Pemilik bendungan dapat menunjuk Panel Ahli Bebas atas prakarsa sendiri atau atas permintaan Komisi untuk kegiatan keamanan bendungan.

(2) Panel Ahli Bebas berfungsi memberikan

pertimbangan teknis yang mendalam dan profesional mengenai keamanan waduk dan bendungan terutama yang berhubungan dengan : a. penerapan teknologi; b. kriteria perencanaan, standar dan kelayakan

teknis c. permasalahan teknis yang komplek; d. klasifikasi kualifikasi tingkat klasifikasi bahaya

bendungan tinggi. e. Metoda pelaksanaan konstruksi yang memadai f. Pengamatan dan pemantauan keamanan

bendungan g. Pengoperasian dan Pemeliharaan

Pasal 30

Ayat (1)

Panel Ahli Bebas dapat ditunjuk pada tahap desain, pelaksanaan konstruksi, pengisian pertama waduk, serta operasi dan pemeliharaan.

Ayat (2) Cukup jelas d. klasifikasi bahaya ditentukan berdasarkan tingkat bahaya.

- 54 -

Page 55: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Akhir pembahasan Rapat II (17-02-2006)

BAB VII PEMBIAYAAN

Pasal 31

(1) Pembiayaan waduk dan bendungan terdiri dari Ppembiayaan pembangunan dan pembiayaan pengelolaan. waduk dan bendungan ditujukan untuk membiayai kegiatan pembangunan dan pengelolaan waduk dan bendungan sehingga terjamin terselenggaranya kegiatan pembangunan dan pengelolaan.

(2) Pembiayaan pembangunan terdiri dari biaya perencanaan dan biaya pelaksanaan konstruksi.

(3) Pembiayaan pengelolaan terdiri dari biaya pengelolaan rutin dan non rutin.

(24) Jenis pembiayaan pengelolaan rutin waduk dan bendungan meliputi :

a. biaya operasi dan pemeliharaan; b. biaya konservasi; c. biaya pendayagunaan; d. biaya pengendalian daya rusak air;

Pasal 31

Ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6)

Cukup jelas

Ayat (4) b. Konservasi waduk antara lain berupa

membersihkan eceng gondok, mempertahankan luasan waduk dan mempertahankan kualitas air waduk.

d. biaya evaluasi termasuk evaluasi

- 55 -

Page 56: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

ec. biaya pemantauan, pemeriksaan dan inspeksi; fd. biaya evaluasi; ge. biaya sistem informasi. h. biaya ganti rugi, apabila terjadi keruntuhan sesuai peraturan perundang-undangan.

(5) Jenis pembiayaan pengelolaan non rutin meliputi : a. biaya rehabilitasi; b. biaya penanganan darurat.

(36) Sumber dana untuk pembiayaan pengelolaan waduk dan bendungan dapat berupa berasal dari :

a. anggaran Pemerintah/ dan atau Pemerintah Daerah sebagai kontribusi kesejahteraan sosial dan keselamatan umum;

b. anggaran pemilik waduk dan bendungan c. anggaran para pemanfaat air waduk; dan

bendungan sebagai iuran jasa pengelolaan; dc. hasil pengusahaan air waduk dan aset waduk dan bendungan.

keamanan bendungan dan evaluasi kemanfaatan waduk dan bendungan.

Ayat (5) a. biaya rehabilitasi termasuk biaya

penggantian peralatan elektro mekanik dan instrumentasi.

b. Biaya penanganan darurat antara lain untuk mengamankan bendungan apabila terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan.

Ayat (6) Cukup jelas

- 56 -

Page 57: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

(4) Kontribusi Pemerintah/Pemerintah Daerah dan iuran jasa pengelolaan para pemanfaat untuk pembiayaan pengelolaan waduk dan bendungan sebanding dengan manfaat yang diterima dengan berprinsip : a. pemanfaat membayar; b. pencemar membayar; c. tanggung jawab pemerintah untuk kesejahteraan

sosial dan keselamatan umum. (5) Rencana dan pelaksanaan pembiayaan

pengelolaan waduk dan bendungan harus transparan dan akuntabel.

(6) Penetapan kontribusi kesejahteraan sosial dan keselamatan umum serta iuran jasa pengelolaan waduk dan bendungan diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri.

BAB VIII

SISTEM DOKUMENTASI DAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI

Pasal 32 Pasal 32 = ayat (1), (3) a, b, c, (4) Pasal 33 = ayat (2), (3) d, e, f, (5)

Pasal 32

Ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8), (9), (10)

Cukup jelas

- 57 -

Page 58: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Pasal 34 = ayat (6), (7), (8), (9), (10)

(1) Pemilik harus membuat Komisi dan

Ddokumentasi yang terdiri dari sistem informasi dan sistem penyimpanan data, informasi mengenai waduk dan bendungan.

(31) Pemilik harus membuat Ddokumentasi yang meliputi pencatatan lengkap mengenai terdiri dari :

a. dokumen desain (kriteria desain, data masukan, laporan penyelidikan lapangan, dan uji model, perhitungan, gambar, dan spesifikasi teknik);

b. dokumen pelaksanaan konstruksi (dokumen kontrak, metode pelaksanaan, dan bahan bangunan, pengendalian mutu, uji laboratorium, inspeksi selama konstruksi, observasi dan perilaku struktural, satu set lengkap gambar dan catatan pelaksanaan konstruksi/ termasuk gambar purna laksana, foto pelaksanaan dan video as built drawing);

c. semua petunjuk-petunjuk (antara lain untuk operasi, dan pemeliharaan dan pemantauan perilaku bendungan serta rencana tindak darurat);

Ayat (1) a. Dokumentasi desain antara lain

kriteria desain, data masukan, laporan penyelidikan uji model, perhitungan, gambar, amdal, dan spesifikasi teknik.

b. Dokumentasi pelaksanaan konstruksi antara lain dokumen kontrak, metode pelaksanaan, bahan bangunan, pengendalian mutu, uji laboratorium, inspeksi selama konstruksi, observasi dan perilaku struktural, satu set lengkap gambar dengan catatan pelaksanaan konstruksi termasuk gambar purna laksana, sertifikat uji operasi, foto pelaksanaan dan video.

- 58 -

Page 59: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

d. laporan pelaksanaan dan pemantauan mengenai lingkungan.

(43) Sekurang-kurangnya 4 set dokumen catatan lengkap tersebut harus tetap tersedia dan disimpan selama masa layan waduk dan bendungan, masing-masing satu set di kantor : a. kantor Pemilik; b. kantor Pengelola; c. di lokasi waduk/bendungan; d. di kantor Komisi.

(4) dan Pengelola bertanggung jawab atas pemutakhiran, pengarsipan, dan tersedianya satu set dokumen di kantornya dan juga bertanggung jawab menyampaikan catatan pemutakhiran kepada Komisi.

Pasal 33

(21) Pemilik harus melaporkan secara berkala informasi dan keadaan waduk dan bendungan kepada instansi yang terkait.

(32) Dokumentasi Informasi waduk dan bendungan meliputi pencatatan lengkap mengenai :

- 59 -

Page 60: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

da. perilaku struktural dan operasional b. hasil (pembacaan instrumen beserta

interpretasinya, catatan hasil inspeksi, dan evaluasi keamanan);

ec. perubahan, pekerjaan perluasan, dan rehabilitasi;

fd. kejadian luar biasa atau kejadian yang berhubungan dengan keamanan bendungan dan kejadian luar biasa;

e. kondisi air waduk termasuk alokasi air. (53) Informasi meliputi data pokok fisik, sistem

pengelolaan, serta alokasi air waduk.

Pasal 34

(41) Sekurang-kurangnya 4 set dokumen dan informasi waduk dan bendungan sebagaimana catatan lengkap tersebut dalam Pasal 32 dan Pasal 33 harus tetap tersedia dan ditersimpan selama masa layan waduk dan bendungan, masing-masing satu set di kantor : a. kantor Pemilik; b. kantor Pengelola; c. di kantor lokasi waduk/ dan bendungan;

- 60 -

Page 61: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

d. di kantor Komisi. (2) dan Pengelola bertanggung jawab atas

pemutakhiran informasi, pengarsipan, dan tersedianya satu set dokumen di kantornya dan juga bertanggung jawab menyampaikan melaporkan catatan pemutakhiran tersebut kepada Komisi instansi terkait.

(63) Untuk mendukung pengelolaan sistem dokumentasi serta dan informasi waduk dan bendungan diperlukan pengelolaan unit yang mengelola di tingkat Pemerintah/ dan pemerintah daerah. /pengelola yang berwenang.

(74) Pengelola yang berwenang bertanggung jawab menjamin keakuratan, kebenaran, dan ketepatan waktu dokumentasi serta informasi yang disampaikan.

(85) Sistiem informasi tersebut merupakan jaringan informasi yang tersebar dan dikelola oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah/pengelola yang berwenang.

(95) Jaringan informasi harus dapat diakses oleh berbagai pihak yang berkepentingan dengan waduk dan bendungan.

(105) Data dan informasi harus selalu tersedia untuk

- 61 -

Page 62: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

kepentingan organisasi keamanan bendungan sebagai dimaksud dalam pasal 27.

- 62 -

Page 63: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

BAB IX

PENGAWASAN Pasal 3335

(1) Untuk mencapai tujuan pembangunan serta dan

pengelolaan waduk dan bendungan diselenggarakan kegiatan pengawasan terhadap seluruh proses dan hasil pelaksanaan pembangunan serta pengelolaan waduk dan bendungan pada setiap wilayah sungai.

(2) Pemerintah/ dan atau Ppemerintah Ddaerah sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya mengawasi penerapan peraturan tentang pembangunan serta pengelolaan waduk dan bendungan.

(3) Pelaksanaan pengawasan pembangunan serta pengelolaan waduk dan bendungan secara transparan dilaporkan dalam rapat Dewan SDA Sumber Daya Air.

Pasal 3335

Ayat (1), (2), (3)

Cukup jelas

BAB XI

HAK, DAN KEWAJIBAN DAN LARANGANBagian Pertama

- 63 -

Page 64: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Hak dan Kewajiban Masyarakat Pasal 3436

(1) Hak-hak masyarakat dalam pembangunan dan

pengelolaan dan pembangunan waduk dan bendungan adalah : a. Memperoleh informasi mengenai rencana

pembangunan, pengelolaan dan penghapusan waduk dan bendungan

b. Memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang dialaminya sebagai akibat pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan dan pembangunan waduk dan bendungan;

c. Menikmati kemanfaatan pengelolaan dan pembangunan waduk dan bendungan;

dc.Menyatakan keberatan terhadap rencana pembangunan dan pengelolaan dan pembangunan waduk dan bendungan yang sudah diumumkan; dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kondisi setempat;

ed.Mengajukan laporan dan pengaduan kepada pihak yang berwenang atas kerugian yang menimpa dirinya berkaitan dengan penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan

Pasal 3436

Ayat (1)

Cukup jelas

- 64 -

Page 65: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

dan pembangunan waduk dan bendungan; fe.Mengajukan gugatan kepada pengadilan

terhadap berbagai masalah waduk dan bendungan yang merugikan kehidupan dirinya;

gf.Pelaksanaan huruf a sampai dengan f e sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Kewajiban masyarakat untuk berperan dalam proses pembangunan dan pengelolaan waduk dan bendungan adalah : a. Memberikan masukan dan saran dalam

pengawasan terhadap pembangunan dan pengelolaan dan pembangunan waduk dan bendungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Aktif ikut terlibat berperan serta dalam pemberdayaan masyarakat.

c. berperan serta dalam Mmenjaga keamanan dan fungsi kelestarian waduk dan bendungan

Ayat (2) Huruf b

Contoh bentuk tertulis : surat, Email

- 65 -

Page 66: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Bagian Kedua

Hak dan Kewajiban PemrakarsaPemilik dan atau /Pengelola/Pemilik

Pasal 3537

(1)Badan usaha hukum, dapat menjadi pemrakarsa membangun dan mengelola waduk dan bendungan hanya jika setelah memperoleh izin pembangunan dan izin penggunaan air.

(2)Badan usaha hukum, berhak dapat menjadi pengelola mengelola waduk dan bendungan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan izin yang diberikan dari Pemerintah / dan atau Ppemerintah Ddaerah yang berwenang.

Akhir pembahasan Rapat III (21-02-2006)

(3)Pemrakarsa Pembangunan waduk dan bendungan

wajib menyelenggarakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pemeriksaan rutin dan berkala, pengawasan, dan pengendalian waduk dan bendungan serta tindak turun tangannya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pasal 3537

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Izin pengelolaan perlu menyebutkan jangka waktu izin.

Ayat (3), (4), (5), (6), (7)

Cukup jelas

- 66 -

Page 67: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

(4)Pemilik dan atau Ppengelola wajib menyelenggarakan kegiatan pengelolaan waduk dan bendungan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(5)Pemilik dan atau Ppengelola wajib menyelenggarakan kegiatan keamanan bendungan baik dalam kaitannya operasi & pemeliharaan, perubahan, rehabilitasi, maupun penghapusan waduk dan bendungan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(6)Pemilik dan atau Ppengelola wajib melaporkan secara berkala dan menerus melakukan pemantauan kondisi waduk dan bendungan yang.dikelolanya kepada Pemerintah / Pemerintah Daerah yang berwenang.

(7)Pemilik dan atau pengelola a. wajib mengikuti langkah-langkah prosedur yang

berlaku dalam melakukan kegiatan pembangunan waduk dan bendungan;

b. wajib mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari instansi yang berwenang dalam melakukan kegiatan tahapan pembangunan waduk dan bendungan.

c. berhak mendapat penjelasan dari

- 67 -

Page 68: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Pemerintah/Pemerintah Daerah dalam hal pembangunan waduk dan bendungan tidak dapat disetujui.

- 68 -

Page 69: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Pasal 3638

(1) Pemerintah/pemerintah daerah

a. Dalam memberikan persetujuan dan/atau penetapan pembangunan dan/atau pengelolaan wajib mempertimbangkan referensi pendapat dan saran dari Komisi Keamanan Bendungan atau Dewan SDA yang berwenang;

b. Wajib mengikuti izin pengelolaan, selama pemegang izin mentaati ketentuan-ketentuan dalam izin.

(2) Masyarakat wajib menjaga keberlanjutan fungsi waduk dan bendungan.

Catatan : ada Hak dan Kewajiban Pemerintah/Pemerintah daerah perlu dicarikan tempatnya. Hak :

- menyetop - mengambil alih - menyabut izin

Kewajiban : - melindungi hak pembangunan/pengelolaan

Pasal 3638

Ayat (1), (2),

Cukup jelas

- 69 -

Page 70: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

- melakukan monitoring - membantu konsultasi masyarakat

- 70 -

Page 71: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

BAB XI

PERAN MASYARAKAT DAN PERTEMUAN KONSULTASIBagian Pertama

Peran Masyarakat Pasal 3738

(1)Peran masyarakat sebagaimana dimaksud dalam

pasal 36 ayat 2 dalam ikut aktif terlibat dalam pemberdayaan masyarakat pengelolaan dan pembangunan waduk dan bendungan ditujukan untuk : a. Memastikan adanya transparansi keseluruhan

proses; b. Menciptakan suasana kemitraan yang setara

antara semua pihak yang berkepentingan. (2)Peran masyarakat dalam pengelolaan dan

pembangunan waduk dan bendungan diselenggarakan berdasar prinsip : a. Kesetaraan posisi diantara pihak-pihak yang

terlibat; b. Transparansi dalam pengambilan keputusan; c. Penyelesaian masalah secara adil dan bijaksana;

Pasal 3738

Ayat (1), (2), (3)

Cukup jelas

- 71 -

Page 72: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

d. Koordinasi, komunikasi, dan kerjasama dikalangan pihak-pihak yang terlibat.

(3) Pengaturan peran masyarakat diatur dengan peraturan tersendiri.

- 72 -

Page 73: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Bagian Kedua

Pertemuan Konsultasi Masyarakat Pasal 3839

(1)Pertemuan konsultasi masyarakat (PKM) seperti

yang dimaksud dalam pasal 8 ayat 4, diselenggarakan bertujuan untuk mengumpulkan aspirasi masyarakat berupa saran, pendapat dan/atau tanggapan serta untuk memberikan informasi tentang pembangunan dan pengelolaan dan pembangunan waduk dan bendungan.

(2)Klasifikasi Penyelenggaraan pertemuan konsultasi masyarakat PKM menurut cara dan peran masyarakat berupa :

a. Sosialisasi

Pemberian informasi yang berkaitan dengan tahapan pembangunan dan pengelolaan waduk dan bendungan, masyarakat mendengar dan memperhatikan serta berhak mempertanyakan kejelasan informasi.

b. Konsultasi Komunikasi dua arah, ada diskusi dan saling

Pasal 3839

Ayat (1), (2), (3)

Cukup jelas

- 73 -

Page 74: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

memberi masukan untuk bahan pembuatan keputusan, masyarakat aktif memberi saran, pendapat, dan tanggapan sebagai bahan pembuatan keputusan pemerintah.

c. Persetujuan Kesepakatan Dalam hal menentukan besarnya nilai kompensasi yang diakibatkan oleh pembangunan waduk dan bendungan perlu mendapatkan kesepakatan dari masyarakat. Pembuat keputusan meminta persetujuan masyarakat; masyarakat dapat memberikan /tidak memberikan persetujuan.

(3) Ketentuan persyaratan, tata cara, tata tertib PKM, dan pemilihan keterwakilan kelompok masyarakat dalam pertemuan konsultasi masyarakat diatur lebih lanjut dalam peraturan tersendiri.

Catatan : perlu dicek dengan pedoman PKM yang sudah ada

BAB XII

KOORDINASI Pasal 3940

(1) Pembangunan serta dan pengelolaan waduk dan

Pasal 3940

Ayat (1), (2), (3)

- 74 -

Page 75: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

bendungan yang mencakup kepentingan lintas sektoral dan wilayah dan mengkait berbagai pemanfaatan dan kepentingan yang memerlukan keterpaduan tindak penanganan untuk menjaga kelangsungan fungsi, dan manfaat, dan keamanan waduk dan bendungan serta kelestarian lingkungan.

(2) Pembangunan serta dan pengelolaan waduk dan bendungan dilaksanakan melalui kegiatan koordinasi dengan mengintegrasikan kepentingan berbagai sektor, wilayah, dan para pemilik pemangku kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan waduk dan bendungan.

(3) Keterpaduan dan Koordinasi dilakukan melalui Pemerintah dan atau pemerintah daerah, dan dalam dDewan sSumber dDaya aAir yang berwenang.

Cukup jelas

BAB XIII

PENYELESAIAN SENGKETA Pasal 4041

(1)Penyelesaian sengketa pembangunan dan

pengelolaan waduk dan bendungan pada tahap pertama diupayakan berdasar prinsip musyawarah

Pasal 4041

Ayat (1), (2)

Cukup jelas

- 75 -

Page 76: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

untuk mufakat. (2)Dalam hal penyelesaian sengketa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tidak diperoleh kesepakatan para pihak dapat menempuh upaya penyelesaian di luar pengadilan atau melalui pengadilan.

(3)Upaya penyelesaian sengketa di luar pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa, mediasi, atau konsiliasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Catatan : Dibahas dengan ahli hukum dan bahasa

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan arbitrase adalah penyelesaian sengketa melalui Lembaga Arbitrase atau Arbitrase Adhoc. Alternatif penyelesaian sengketa antara lain mediasi dan konsiliasi Yang dimaksud dengan mediasi adalah penyelesaian sengketa dengan pihak ketiga yaitu dengan menunjuk seorang mediator atas kesepakatan para pihak yang bersengketa. Mediator tersebut harus mempunyai sertifikat keahlian. Yang dimaksud dengan konsiliasi adalah penyelesaian sengketa dengan menggunakan bantuan konsiliator berdasarkan kesepakatan para pihak yang bersengketa. Mediator

- 76 -

Page 77: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

membimbing para pihak yang bersengketa untuk mengatur pertemuan dan mencapai suatu kesepakatan, sedangkan konsiliator merumuskan upaya penyelesaian untuk ditawarkan kepada para pihak. Kesepakatan atas rumusan pemecahan masalah yang disepakati dituangkan dalam kesepakatan tertulis.

BAB XIV GUGATAN MASYARAKAT

Pasal 4142

(1)Masyarakat yang dirugikan akibat pembangunan dan pengelolaan waduk dan bendungan berhak mengajukan gugatan perwakilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. ke pengadilan secara : a. orang perorangan; b. kelompok orang dengan pemberian kuasa; c. kelompok orang tidak dengan kuasa, melalui gugatan perwakilan.

Pasal 4142

Ayat (1)

Cukup jelas Huruf c

Yang dimaksud dengan gugatan perwakilan adalah hak kelompok kecil masyarakat untuk bertindak

- 77 -

Page 78: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Catatan : Soal penomoran ditanyakan pada ahli hukum

(2) Tata cara pengajuan gugatan masyarakat sebagaimna dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh orang perorangan, kelompok orang, atau lembaga kemasyarakatan gugatan perwakilan dengan mengacu kepada Pengadilan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

mewakili masyarakat dalam jumlah besar yang dirugikan atas dasar kesamaan permasalahan, faktor hukum dan ketentuan yang ditimbulkan karena kerugian atas gangguan sebagai akibat kegiatan pembangunan dan pengelolaan waduk dan/atau bendungan.

Ayat (2) Cukup jelas

BAB XV SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 4243

Pasal 4243

- 78 -

Page 79: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

(1)Pemilik dan atau pengelola bendungan yang melanggar ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22 dan Pasal 23 dikenakan sanksi administratif secara bertahap sebagai berikut : a. Peringatan tertulis tiga kali berturut-turut

dengan selang waktu yang wajar; b. Penghentian sementara kegiatan; c. Pencabutan izin yang telah dikeluarkan yang

berkaitan dengan pembangunan bendungan. (2) Dalam keadaan yang nyata-nyata membahayakan

masyarakat, keselamatan umum, dan lingkungan, maka dengan rekomendasi Komisi, Pemerintah dan atau pemerintah daerah dapat memberi sanksi administratif dapat yang dikenakan secara langsung tanpa melalui menyimpang dari tahapan sebagaimana dimaksud tersebut pada ayat (1), dan atau dapat mengambil tindakan penyelamatan lainnya.

Ayat (1), (2) Cukup jelas

BAB XVI

KETENTUAN PIDANA

- 79 -

Page 80: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

Pasal 4344 Catatan : Ketentuan Pidana dibahas oleh ahli hukum saja

(1) Dipidana dengan pidanaberdasarkan ketentuan Pasal 94, 95, dan 96 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku : a. barang siapa melakukan pembangunan waduk

dan bendungan tidak memenuhi tata cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, dan Pasal 15;

b. barang siapa melakukan pengelolaan waduk dan bendungan tidak memenuhi ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (9) dan ayat (11), Pasal 21 ayat (2), dan Pasal 24 ayat (3), dan Pasal 25;

(2) Ketentuan pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini tidak menutup kemungkinan adanya tuntutan perdata yang timbul akibat perbuatan melanggar hukum yang dilakukan.

Pasal 4344 Ayat (1), (2)

Cukup jelas

- 80 -

Page 81: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

BAB XVII KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 4445

(1) Waduk dan bendungan yang sedang dibangun sebagian, atau yang telah selesai dibangun seluruhnya, atau pada tahap rehabilitasi atau penghapusan, demi tujuan keamanan wajib mengikuti ketentuan dalam peraturan pemerintah ini selambat-lambatnya setelah 1 ( satu ) tahun setelah peraturan pemerintah ini berlaku.

(2) Waduk dan bendungan yang pada tahap perubahan, rehabilitasi atau penghapusan, demi tujuan keamanan wajib mengikuti peraturan pemerintah ini selambat-lambatnya setelah 1 ( satu ) tahun setelah tahun peraturan pemerintah ini berlaku.

(3) Waduk dan bendungan yang telah selesai dibangun seluruhnya, demi tujuan keamanan wajib mengikuti peraturan pemerintah ini selambat-lambatnya setelah 1 ( satu ) tahun setelah tahun peraturan pemerintah ini.

(42) Waduk dan bendungan yang sedang dibangun sebagian, demi tujuan pengelolaan wajib mengikuti

Pasal 4445

Ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6)

Cukup jelas

- 81 -

Page 82: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

peraturan pemerintah ini selambat-lambatnya setelah 1 ( satu ) tahun setelah tahun peraturan pemerintah ini berlaku.

(52) Waduk dan bendungan yang berada telah selesai dibangun dan dalam tahap pengelolaan dan menunjukkan tingkat keamanan yang memadai, demi tujuan pengelolaan wajib mengikuti peraturan pemerintah ini selambat-lambatnya setelah 2 ( dua ) tahun setelah peraturan pemerintah ini diberlakukan.

(62) Perizinan yang berkaitan dengan pengelolaan waduk dan bendungan yang telah diterbitkan sebelum dikeluarkannya Peraturan Pemerintah ini dinyatakan tetap berlaku sampai dengan masa berlakunya berakhir.

BAB XVIII KETENTUAN PENUTUP

Pasal 4546 Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini

Pasal 4546

Cukup jelas

- 82 -

Page 83: RPP Waduk_ Bendungan  24 02 06-versi jakarta (rapat-IV)

Rancangan PP Waduk dan Bendungan Versi. 17 Februari 2005

BATANG TUBUH PENJELASAN

dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di : JAKARTA Pada tanggal : .................... PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Diundangkan di : JAKARTA Pada tanggal : ..........

MENTERI/SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR ....

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ..... NO. ....

- 83 -