rpp ppk

17
Nama : Tria Yussanti Nim : 06111010039 Satuan Pendidikan : SMA dan MA Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XI / 1 Pertemuan Ke : 2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi : KD 3.12 MENGANALISIS GARAM-GARAM YANG MENGALAMI HIDROLISIS Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik Page | 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

description

kimia

Transcript of rpp ppk

Page 1: rpp ppk

Nama : Tria YussantiNim : 06111010039

Satuan Pendidikan : SMA dan MA

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XI / 1

Pertemuan Ke : 2

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : KD 3.12 MENGANALISIS GARAM-GARAM YANG

MENGALAMI HIDROLISIS

Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Indikator : 1. Menjelaskan pengertian hidrolisis

2. Mengelompokkan garam-garam yang mengalami hidrolisis

3. Menjelaskan sifat larutan garam

4. Menjelaskan konsep hidrolisis

Page | 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Page 2: rpp ppk

Nama : Tria YussantiNim : 06111010039

5. Menghitung pH larutan garam

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Kognitif

1. Menyebutkan pengertian hidrolisis

2. Mengelompokkan garam-garam yang mengalami hidrolisis

3. Menyebutkan sifat dari larutan garam

4. Menganalisa konsep hidrolisis

5. Menghitung pH larutan garam

Afektif

1. Mengajukan pertanyaan

2. Aktif mendengar

3. Mengajukan pendapat

4. Menjawab pertanyaan

5. Bekerja sama dalam kelompok

II. MATERI AJAR :

Hidrolisis Garam

III.METODA PEMBELAJARAN:

Cooperative Learning

Bahan Ajar

Diskusi

Ceramah

Eksperimen

           Model                : induktif

           Pendekatan        : keterampilan proses

Page | 2

Page 3: rpp ppk

Nama : Tria YussantiNim : 06111010039

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal (± 5 menit)

1. Salam pembuka

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa

3. Guru menyampaikan informasi secara singkat tentang materi pelajaran yang

akan dipelajari.

Kegiatan Inti (± 70 menit)

1. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil (4-5 orang) secara heterogen.

2. Guru memberi respon/pertanyaan singkat mengenai konsep larutan pada

masing-masing siswa dalam kelompok untuk mengetahui kemampuan

kognitif siswa.

3. Guru membagikan LKS kepada tiap siswa, dan menerangkan isi dari LKS

tersebut agar siswa memperoleh gambaran bagaimana tata cara praktikum

yang akan dilakukan, guru juga memperkenalkan alat-alat dan bahan-bahan

untuk praktikum kepada semua siswa.

4. Sebelum praktikum dilaksanakan, guru memberi waktu kepada siswa yang

tidak mengerti dalam pelaksanaan praktikum untuk bertanya agar dalam

pelaksanaannya nanti tidak mengalami hambatan.

5. Siswa mulai melakukan percobaan dalam kelompoknya masing-masing sesuai

dengan petunjuk LKS dan guru mengontrol jalannya praktikum ke semua

kelompok.

6. Setelah praktikum selesai, masing-masing siswa dalam kelompok membuat

hasil pengamatan dan membuat kesimpulan hasil percobaan serta menjawab

pertanyaan dalam LKS yang sudah disediakan oleh guru.

7. Setelah selesai, LKS dikumpulkan untuk dinilai oleh guru sebagai tugas

kelompok.

8. Siswa membersihkan, mencuci dan mengembalikan semua alat-alat yang telah

digunakan dalam kelompoknya masing-masing ke tempat semula.

Kegiatan Akhir (± 15 menit)

1. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil percobaan mengenai

larutan penyangga.

Page | 3

Page 4: rpp ppk

Nama : Tria YussantiNim : 06111010039

2. Guru memberikan evaluasi berupa quis singkat mengenai hasil percobaan

untuk menilai kemampuan kognitif masing-masing siswa.

3. Salam penutup.

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR

Bahan dan alat untuk praktek

Buku pelajaran kimia lainnya yang relevan.

LKS

VI. PENILAIAN

Afektif

Kognitif

Psikomototrik

Page | 4

Page 5: rpp ppk

Nama : Tria YussantiNim : 06111010039

LAMPIRAN

Bahan ajar

Konsep Hidrolisis

Pencampuran larutan asam dengan larutan basa akan menghasilkan garam dan

air. Namun demikian, garam dapat bersifat asam, basa maupun netral. Menurut

konsep ini, komponen garam (kation atau anion) yang   berasal dari asam lemah

atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+ (= H+)

atau ion OH–. Jika hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka larutan bersifat

asam, tetapi jika hidrolisis menghasilkan ion OH– maka larutan bersifat basa.

Hidrolisis garam sebenarnya adalah reaksi asam basa Bronsted Lowry, yaitu

semakin kuat suatu asam, semakin lemah basa konjugasinya. Komponen garam

yang berasal  dari asam atau basa lemah merupakan basa atau asam konjugasi

yang relatif kuat dapat bereaksi  dengan air, sedangkan komponen garam yang

berasal dari asam atau basa kuat tidak bereaksi dengan air (tidak terhidrolisis).

Ada Empat Jenis Garam, Yaitu;

1. Garam dari Asam Kuat dengan Basa Kuat.

Asam kuat dan basa kuat bereaksi membentuk garam dan air. Kation dan anion

garam berasal dari elektrolit kuat yang tidak terhidrolisi, sehingga larutan ini

bersifat netral, Ph =7.

Contoh :

Larutan KCl berasal dari basa kuat KOH terionisasi sempurna membentuk

kation dan anionnya. KOH terionisasi menjadi H+ dan Cl- . Maing-masing ion

tidak beraksi dengan air, reaksinya dapat ditulis sebagai berikut :

KCl (aq) K+ (aq) + Cl- (aq)

K+ (aq) + H2O(l)

Cl- (aq) + H2O (l)

2. Garam dari Asam Kuat dengan Basa Lemah.

Page | 5

Page 6: rpp ppk

Nama : Tria YussantiNim : 06111010039

Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah mengalami hidrolisis

sebagian (parsial) dalam air. Garam ini mengandung kation asam yang

mengalami hidrolisis. Larutan garam ini bersifat asam, pH <7.

Contoh :

Amonium klorida (NH 4 Cl) merupakan garam yang terbentuk dari asam kuat,

HCl dalam basa lemah NH 3 . HCl akan terionisasi sempurna menjadi H + dan

Cl - sedangkan NH 3 dalam larutannya akan terionisasi sebagian membentuk

NH 4 + dan OH - . Anion Cl - berasal dari asam kuat tidak dapat terhidrolisis,

sedangkan kation NH 4 +berasal dari basa lemah dapat terhidrolisis.

NH 4 Cl (aq) → NH 4 + (aq) + Cl - (aq)

Cl - (aq) + H 2 O (l) →

NH 4 + (aq) + H 2 O (l) → NH 3(aq) + H 3 O + (aq)

Reaksi hidrolisis dari amonium (NH 4 + ) merupakan reaksi kesetimbangan.

Reaksi ini menghasilkan ion oksonium (H 3 O + ) yang bersifat asam (pH<7).

Secara umum reaksi ditulis:

BH + + H 2 O → B + H 3 O +

3. Garam dari Asam Lemah dengan Basa Kuat

Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat mengalami hidrolisis

parsial dalam air. Garam ini mengandung anion basa yang mengalami hidrolisis.

Larutan garam ini bersifat basa (pH > 7).

Contoh :

Natrium asetat (CH 3 COONa) terbentuk dari asam lemah CH 3COOH dan basa

kuat NaOH. CH 3 COOH akan terionisasi sebagian membentuk CH 3 COO - dan

Na + . Anion CH 3 COO - berasal dari asam lemah yang dapat terhidrolisis,

sedangkan kation Na + berasal dari basa kuat yang tidak dapat terhidrolisis.

CH 3 COONa (aq) → CH 3 COO - (aq) + Na + (aq)

Na + (aq) + H 2 O (l) →

CH 3 COO - (aq) + H 2 O(l) → CH 3 COOH (aq) + OH - (aq)

Reaksi hidrolisis asetat (CH 3 COO - )merupakan reaksi kesetimbangannya.

Reaksi ini menghasilkan ion OH - yang bersifat basa (pH > 7). Secara umum

reaksinya ditulis:

A - + H 2 O → HA + OH –

Page | 6

Page 7: rpp ppk

Nama : Tria YussantiNim : 06111010039

4. Garam dari Asam Lemah dengan Basa Lemah

Asam lemah dengan basa lemah dapat membentuk garam yang terhidrolisis total

(sempurna) dalam air. Baik kation maupun anion dapat terhidrolisis dalam air.

Larutan garam ini dapat bersifat asam, basa, maupun netral. Hal ini bergantung

dari perbandingan kekuatan kation terhadap anion dalam reaksi dengan air.

Contoh

Suatu asam lemah HCN dicampur dengan basa lemah, NH 3 akan terbentuk

garam NH 4 CN. HCN terionisasi sebagian dalam air membentuk H + dan

CN - sedangkan NH 3 dalam air terionisasi sebagian membentuk NH4+ dan OH-.

Anion basa CN - dan kation asam NH4 + dapat terhidrolisis di dalam air.

NH 4 CN (aq) → NH 4 + (aq) + CN - (aq)

NH 4 + (aq) + H 2 O → NH 3(aq) + H 3 O (aq) +

CN - (aq) + H 2 O (e) → HCN (aq) + OH - (aq)

Sifat larutan bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa penyusunnya (Ka

dan Kb)

- Jika Ka < Kb (asam lebih lemah dari pada basa) maka anion akan terhidrolisis

lebih banyak dan larutan bersifat basa.

- Jika Ka > Kb (asam lebih kuat dari pada basa) maka kation akan terhidrolisis

lebih banyak dalam larutan bersifat asam.

- Jika Ka = Kb (asam sama lemahnya dengan basa) maka larutan bersifat netral.

ANALISIS PENELITIAN

Page | 7

Page 8: rpp ppk

Nama : Tria YussantiNim : 06111010039

                                                                                          

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

HIDROLISIS GARAM

I. Tujuan :

Siswa dapat :

Mengidentifikasi sifat garam yang dapat terhidrolisis dalam air berdasarkan kekuatan

asam dan basa pembentuknya.

II. Alat dan Bahan

Alat :

1. Kaca arloji

2. Kertas lakmus merah dan biru

3. Pipet tetes

Bahan :

1. Larutan CH3COONa 0,1 M 5. Larutan Na2CO3 0,1 M

2. Larutan NaCl 0,1 M 6. Larutan Al2(SO4)3 0,1 M

3. Larutan NH4Cl 0,1 M 7. Larutan CH3COONH4 0,1 M

4. Larutan NH4CN 0,1 M

III. Cara Kerja

1. Masukkan beberapa tetes larutan garam ke dalam pat tetes kaca arloji.

2. Periksa masing-masing larutan dengan kertas lakmus merah dan lakmus biru

yang berbeda-beda.

3. Amati perubahan warna kertas lakmus, catatlah yang dilakukan.

4. Buat kesimpulan dari percobaan yang dilakukan.

IV. Hasil Pengamatan

Page | 8

Page 9: rpp ppk

Nama : Tria YussantiNim : 06111010039

No

.Larutan

Basa

Pembentuk

Asam

Pembentuk

Perubahan WarnaSifat

LarutanpHLakmus

Merah

Lakmus

Biru

1. NaCl

2. NH4Cl

3. CH3COONa

4. Na2CO3

5. Al2(SO4)3

6. CH3COONH4

7. NH4CN

Page | 9

Page 10: rpp ppk

Nama : Tria YussantiNim : 06111010039

KUNCI JAWABAN

I. Hasil Pengamatan

No

.Larutan

Basa

Pembentuk

Asam

Pembentuk

Perubahan WarnaSifat

LarutanpHLakmus

Merah

Lakmus

Biru

1. NaCl Kuat Kuat Merah Biru Netral 7

2. NH4Cl Lemah Kuat Merah Merah Asam <7

3. CH3COONa Kuat Lemah Biru Biru Basa >7

4. Na2CO3 Kuat Lemah Biru Biru Basa >7

5. Al2(SO4)3 Lemah Kuat Merah Merah Asam <7

6. CH3COONH4 Lemah Lemah Merah Biru Netral 7

7. NH4CN Lemah Lemah Merah Biru Basa >7

Dari data di atas dapat diidentifikasi bahwa :

1. Sifat-sifat larutan garam adalah :

Larutan garam yang bersifat netral = larutan NaCl, CH3COONH4

Larutan garam yang bersifat asam = larutan NH4Cl, Al2(SO4)3

Larutan garam yang bersifat basa = larutan CH3COONa, Na2CO3, dan

NH4CN

2. Larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat (missal NaCl),

bersifat netral.

3. Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat (missal

CH3COONa, Na2CO3), bersifat basa.

4. Larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah (missal

NH4Cl, Al2(SO4)3, bersifat asam.

5. Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah yang Ka dan

Kb-nya sama (missal CH3COONH4), bersifat netral.

Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah yang Ka dan

Kb-nya tidak sama sifat larutan tergantung pada asam atau basa yang lebih

kuat (yang Ka dan Kb-nya lebih besar).

Page | 10

Page 11: rpp ppk

Nama : Tria YussantiNim : 06111010039

Penilaian

Penilaian Kognitif

Nilai diperoleh dari hasil uji kemampuan (pre test), hasil diskusi dalam

memahami materi dan mengerjakan LKS, dan hasil evaluasi masing-masing siswa

setelah pembelajaran.

Penilaian Afektif

Nilai didapat dari pengamatan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran

berlangsung.

NoNama Siswa

Aspek yang dinilaiJumlah Ket.

1 2 3 4 5

1      

2                

3                

Ds

               

30                

Keterangan :

1 = Mengajukan pertanyaan

2 = Menjawab pertanyaan

3 = Mengajukan pendapat

4 = Bekerja sama dalam kelompok

5 = Aktif mendengar

Nilai afektif : - 17-20 = A

- 13-16 = B

- 9-12 = C

- 5-8 = D

Skor : - Amat baik = 4

- Baik = 3

Page | 11

Page 12: rpp ppk

Nama : Tria YussantiNim : 06111010039

- Cukup = 2

- Kurang = 1

Penilaian Psikomotor

Nilai didapat dari pengamatan guru terhadap cara siswa dalam melakukan

percobaan.

No

.Nama Siswa

Skor Jumlah

Skor

Ke

t1 2 3 4

1

2

3

dst

30

Keterangan :

1 = cara menggunakan pipet tetes

2 = cara mencampurkan larutan

3 = cara menggunakan kertas lakmus/kertas pH

4 = cara mengukur volume larutan

Evaluasi

1. Jika suatu asam kuat dicampur dengan basa lemah, maka akan terbentuk larutan

garam yang bersifat …..

a. asam jika ka > kb c. asam

b. basa jika ka < kb d. basa

e. netral

2. Jika senyawa magnesium amonium fosfat MgNH4PO4 dilarutkan dalam air, maka

di dalam larutan akan ada ion-ion …..

a. Mg2+ dan NH4PO42- c. Mg2+ dan NH4

+ dan PO43-

b. MgNH43+ dan PO4+

3- d. H4PO4+ dan MgN-

e. NH4+ dan MgPO4

Page | 12