RPP Pertemuan 1

31
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : Biologi Kelas/ Semester : X/Semester 1 Materi Pokok : Ruang Lingkup Biologi, Kerja Ilmiah dan Keselamatan Kerja, serta Karir Berbasis Biologi. Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (3 x TATAP MUKA) A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup. Indikator: 1) Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa tentang berbagai ilmu dalam Biologi. 1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses Indikator: 1) Menunjukkan sikap keingintahuan ilmiah yang didukung oleh cara berpikir ilmiah dilandasi iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya Indikator: 1) Menunjukkan kepedulian dan kelestarian lingkungan sebagai bentuk pengamalan ajaran agama

Transcript of RPP Pertemuan 1

Page 1: RPP Pertemuan 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah AtasMata Pelajaran : BiologiKelas/ Semester : X/Semester 1Materi Pokok : Ruang Lingkup Biologi, Kerja Ilmiah dan

Keselamatan Kerja, serta Karir Berbasis Biologi.

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (3 x TATAP MUKA)

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman

hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.

Indikator:

1) Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa tentang berbagai

ilmu dalam Biologi.

1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati

bioproses

Indikator:

1) Menunjukkan sikap keingintahuan ilmiah yang didukung oleh cara berpikir

ilmiah dilandasi iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi

lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya

Indikator:

1) Menunjukkan kepedulian dan kelestarian lingkungan sebagai bentuk

pengamalan ajaran agama

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung

jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam

mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,

bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan

proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan

percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium

Indikator:

1) Menunjukkan sikap ilmiah dalam kerja ilmiah.

Page 2: RPP Pertemuan 1

2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip

keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di

laboratorium dan di lingkungan sekitar.

Indikator:

1) Melakukan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala

alam

3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek

biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan

kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator:

1) Menjelaskan definisi tingkat organisasi kehidupan.

2) Menjelaskan permasalahan Biologi pada berbagai tingkat organisasi

kehidupan.

3) Memberikan contoh permasalahan biologi pada tingkat molekul sampai

dengan biosfer.

4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan

organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek

keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.

Indikator:

1) Memberikan contoh permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi

kehidupan yang ada di lingkungan sekitar dengan melakukan pengamatan

sederhana.

2) Menganalisis permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi

kehidupan berdasarkan data pengamatan yang diperoleh.

3) Mencari alternatif pemecahan masalah biologi yang ditemukan pada berbagai

tingkat organisasi kehidupan berdasarkan hasil analisis.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1) Dengan diberikan deskripsi fenomena, siswa dapat menganalisis minimal 7

tingkat organisasi kehidupan.

2) Dengan tanpa melihat buku, siswa dapat menjelaskan 3 cabang ilmu biologi serta

aplikasinya dalam kehidupan.

Page 3: RPP Pertemuan 1

C. MATERI PEMBELAJARAN

1. Ruang Lingkup Biologi :

Permasalahan biologi pada berbagai objek biologi, dan tingkat organisasi

kehidupan

Cabang-cabang ilmu dalam biologi dan kaitannya dengan pengembangan karir di

masa depan

Manfaat mempelajari biologi bagi diri sendiri dan lingkungan, serta masa depan

peradaban bangsa

Metode Ilmiah

Keselamatan Kerja

D. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Kontruktivisme

Model : Siklus Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi

Metode : Ceramah, Tanya jawab dan diskusi

E. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media

1) Papan tulis

2. Alat dan Bahan (untuk setiap kelompok)

3. Sumber Belajar

a) Buku siswa

b) LKS

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN I

a) Pendahuluan (25 menit)

1. Pembagian kelompok

2. Pemusatan perhatian dan pemotivasian : guru menggali pengetahuan awal

siswa terkait konsep tingkat organisasi kehidupan.

3. Apersepsi : Bertanya tentang deskripsi dari 10 tingkat organisasi

kehidupan.

4. Guru menyiapkan kelas dan menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu

siswa dapat memahami ruang lingkup biologi meliputi permasalahan

Page 4: RPP Pertemuan 1

biologi pada berbagai objek biologi, dan tingkat organisasi kehidupan.

(Fase I DI)

b) Kegiatan Inti (45 menit)

1. Guru memberikan informasi terkait konsep ilmu Biologi dan objek yang

berkaitan dengan Biologi.

2. Guru memberikan informasi terkait konsep tingkat organisasi kehidupan

dan menyebutkan 10 tingkatan organisasi kehidupan mulai dari yang

terendah molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme,

populasi, komunitas, ekosistem, bioma.

3. Guru memandu siswa untuk mendeskripsikan masing – masing 10

tingkatan organisasi kehidupan. (Fase DI II)

4. Guru menjelaskan cabang ilmu Biologi.

5. Guru memberikan informasi manfaat ilmu biologi dalam kehidupan

manusia dan siswa diminta berpartisipasi menyebutkan manfaat lain

ilmu biologi.

6. Guru menanyakan apakah ada yang kurang dipahami dan jika ada

konsep yang salah harap untuk membenarkan. (Fase 3 DI)

c) Kegiatan Akhir (± 5 menit)

1. Guru membimbing siswa untuk meringkas poin-poin penting yang

berkaitan dengan konsep materi ruang lingkup biologi meliputi struktur

organisasi kehidupan, objek yang berkaitan dengan biologi, cabang-

cabang ilmu biologi, dan manfaat biologi. (Fase 5 DI)

2. Guru menugaskan siswa untuk mencari 3 cabang ilmu biologi dan

aplikasinya dalam kehidupan. (Fase 5 DI)

3. Guru meminta siswa untuk belajar pertemuan selanjutnya.

4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam dan

meninggalkan kelas.

G. PENILAIAN

Kehadiran  Keaktifan  Keberanian bertanya dan menjawab Lembar Kerja Siswa Tugas pekerjaan rumah

Page 5: RPP Pertemuan 1

DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, D.A, Maryati, Sri, Srikini, Suharno, S.Bambang. 2007. Biologi SMA jilid 1

untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga

Page 6: RPP Pertemuan 1

H. Lampiran

RUANG LINGKUP BIOLOGI

1. Objek Biologi

Biologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bioyang berarti hidup dan

logosyang berarti ilmu pengetahuan. Dengan demikian, biologi diartikan sebagai ilmu

yang mempelajari tentang hidup dan kehidupan. Objek dari biologi adalah semua

makhluk hidup, mulai dari tingkat atom, molekul, sel, jaringan, organ, individu,

populasi, ekosistem, sampai bioma.

Menurut Biological Science Curriculum Study (BSCS), biologi memiliki

objek berupa kingdom (kerajaan), yaitu Animalia (hewan), Plantae (tumbuhan), dan

Protista (makhluk hidup mirip hewan atau mirip tumbuhan). Seiring dengan

perkembangan ilmu dan teknologi, objek biologi yang semula hanya dibagi menjadi 3

kingdom berkembang menjadi 5 kingdom, yaitu Animalia, Plantae, Fungi, Protista,

dan Monera.Bahkan saat ini, makhluk hidup dikelompokkan menjadi 6 kingdom,yaitu

Animalia, Plantae, Fungi, Protista, Archaebacteria, dan Eubacteria.

Perbedaan karakteristik berbagai kingdom, yaitu Animalia, Plantae, Fungi,

Protista, dan Monera dapat ditunjukkan di dalam tabel di bawah ini.

No. Kingdom Karakteristik Contoh Makhluk Hidup

1. Animalia Multiseluler, eukariotik,

bersifat heterotrof, dan

bergerak bebas.

Lebah, cacing, laba-laba,

burung, dan orang utan

2. Plantae Multiseluler, eukariotik,

bersifat autotrof, dan tidak

dapat bergerak bebas.

Bunga sepatu, melati, melinjo,

padi, pisang, dan mangga

3. Fungi Uniseluler atau

multiseluler, eukariotik,

mencari makan dengan

menyerap (absorpsi), dan

parasit atau saprofit

Jamur merang, jamur kuping,

jamur tempe, dan ragi tapai.

4. Protista Uniseluler, eukariotik, dan

bersifat autotrof atau

Amoeba, Paramecium, dan

Euglena.

Page 7: RPP Pertemuan 1

heterotrof.

5. Monera Uniseluler, prokariotik,

dan bersifat autotrof atau

heterotrof

Bakteri dan ganggang biru.

Keterangan:

a. Uniseluler ialah makhluk hidup bersel satu dan tidak dapat dilihat secara langsung.

Kita dapat melihatnya dengan mikroskop. Fungsi kehidupan dilakukan oleh

bagian-bagian penyusun sel itu sendiri.

b. Multiseluler ialah makhluk hidup bersel banyak, dapat dilihat secara langsung

tanpa bantuan mikroskop, dan tubuhnya sudah mengalami pembagian tugas yang

baik.

c. Eukariotik ialah makhluk hidup yang memiliki membran inti sel sehingga inti sel

tidak bercampur dengan sitoplasma (cairan sel).

d. Prokariotik ialah makhluk hidup yang belum memiliki membran inti sel sehingga

bahan-bahan inti sel bercampur dengan sitoplasma.

e. Heterotrof ialah makhluk hidup yang mengambil bahan organik dari makhluk

hidup lain dan tidak dapat membentuk bahan organik sendiri.

f. Autotrof ialah makhluk hidup yang dapat menyediakan bahan organik sendiri

melalui proses fotosintesis. Makhluk hidup ini dicirikan dengan adanya klorofil

atau kemampuan menguraikan bahan-bahan kimia sebagai energi dalam

pembentukan bahan organik.

2. Permasalahan Biologi

a. Tingkat Molekul

Di tingkat molekul, dipelajari struktur subselular (organel). Molekul dapat

dibedakan menjadi makromolekul yang lebih sederhana hingga atom-atom

(proton, neutron, dan elektron) yang membangunnya. Dalam setiap tubuh

makhluk hidup, selalu mengandung atom karbon (C =carbon), hidrogen (H), dan

oksigen (O) dalam tubuhnya. Sekumpulan atom-atom akan membentuk molekul-

molekul yang disebut molekul organik. Ada empat golongan molekul organik,

yaitu molekul lipid,protein, karbohidrat, dan asam nukleat. Interaksi antarmolekul-

Page 8: RPP Pertemuan 1

molekul tersebut akan membentuk organel yang memiliki fungsi tertentu.

Selanjutnya, interaksi tersebut membentuk organisasi tingkat sel. Contoh

permasalahan biologi yang dapat muncul di tingkat molekul adalah virus.

Meskipun virus hanya tersusun dari protein dan molekul asam nukleat, virus dapat

berkembang biak dan menyebabkan penyakit. Selanjutnya, virus dimasukkan

dalam kelompok tersendiri.

b. Tingkat Sel

Sel adalah tingkat organisasi di atas molekul. Semua makhluk hidup

tersusun oleh sel, ada yang bersel satu atau bersel banyak. Sel sebagai unit

fungsional dan struktural terkecil bagi makhluk hidup bersel banyak selalu

memperlihatkan ciri-ciri hidup, di antaranya, sebagai berikut:

Dapat berkembang biak atau menghasilkan keturunan

Dapat menghasilkan energi melalui serangkaian proses respirasi sel dalam

mitokondria

Memberikan respons atau tanggapan terhadap rangsang

Melakukan pencernaan intraseluler (digestive) dan pengeluaran (ekskresi)

Tumbuh dan berkembang. Sel-sel anak hasil pembelahan sel (mitosis)

akan tumbuh hingga mencapai ukuran tertentu, kemudian mulaI

berkembang dan berdiferensiasi atau berspesialisasi (berubah bentuk

menurut fungsi-fungsi tertentu).

Permasalahan biologi dapat muncul pada tingkat sel, antara lain, adanya

perbedaan struktur sel hewan dan struktur sel tumbuhan. Pada kenyataannnya,

terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan.

c. Tingkat Jaringan

Tingkat organisasi setelah sel adalah jaringan. Jaringan adalah kumpulan sel-sel

yang bentuknya sama untuk melaksanakan suatu fungsi tertentu. Beberapa

jaringan dasar penyusun tubuh hewan, antara lain, jaringan, seperti epitelium, otot,

ikat, tulang, dan saraf. Sementara itu, jaringan pada tumbuhan, antara lain,

epidermis, parenkima, kolenkima, sklerenkima, endodermis, xilem, dan floem.

Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel pipih dan susunannya rapat sehingga

jaringan epidermis memiliki fungsi sebagai pelindung. Contoh permasalahan

biologi yang muncul pada tingkat jaringan adalah cara jaringan otot dapat

berkontraksi sehingga menggerakkan tulang.

Page 9: RPP Pertemuan 1

d. Tingkat Organ

Sekumpulan jaringan bekerja sama dalam membentuk organ. Organ terdiri

dari organ luar dan organ dalam. Contoh organ dalam yaitu usus halus. Usus halus

tersusun oleh beberapa macam jaringan yang masing-masing membentuk fungsi

tertentu, yaitu jaringan, seperti epitelium, ikat, otot polos, dan saraf. Struktur

kompleks usus halus ini mempunyai satu fungsi, yakni untuk mencerna dan

menyerap sari-sari makanan. Contoh permasalahan biologi di tingkat organ adalah

infeksi usus halus.

e. Tingkat Sistem Organ

Sekumpulan organ yang bekerja sama akan membentuk suatu sistem untuk

menjalankan fungsi tertentu yang disebut dengan sistem organ. Manusia dan

hewan memiliki berbagai sistem organ, tetapi tumbuhan tidak memiliki sistem

organ. Contoh sistem organ adalah sistem percernaan yang tersusun dari organ

mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, regtum, dan anus. Fungsi sistem

pencernaan adalah mencerna makanan secara mekanik dan secara kimiawi

sehingga bahan makanan yang kita makan menjadi sari-sari makanan, diserap

usus, dan diedarkan ke seluruh tubuh sebagai bahan pembentuk energi untuk

aktivitas. Contoh permasalahan biologi di tingkat sistem organ adalah kasus

pemisahan bayi kembar siam dengan pemisahan organ perut yang salah satu

bayinya tidak memiliki salah satu bagian dalam sistem pencernaan.

f. Tingkat Individu atau Makhluk Hidup

Satu-satuan makhluk hidup disebut individu. Individu adalah satuan makhluk

hidup tunggal. Setiap individu tidak dapat hidup sendiri. Mereka hidup bersama-

sama dengan individu lain yang sejenis atau tidak sejenis.

g. Tingkat Populasi

Populasi artinya kumpulan dari individu sejenis yang secara bersama menempati

suatu habitat. Untuk mengetahui bahwa individu-individu sejenis yaitu dengan

ditandai dengan adanya kemampuan untuk mengadakan perkawinan dan

menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Contoh permasalahan biologi yang

dapat muncul di tingkat populasi adalah budi daya ikan mas. Untuk budi daya ikan

mas, kita memerlukan individu-individu sejenis yang memiliki sifat unggul

sehingga hasil perkawinan di antara ikan mas adalah keturunan yang fertil.

h. Tingkat Komunitas

Page 10: RPP Pertemuan 1

Satu tingkat di atas populasi adalah komunitas. Komunitas adalah kumpulan

populasi yang berada pada waktu dan tempat yang sama. Misalnya, komunitas

padang rumput yang terdiri dari populasi rumput, populasi belalang, populasi

kupu-kupu, populasi cacing tanah, populasi alang-alang dan sebagainya.

i. Tingkat Ekosistem

Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan

lingkungannya. Kita mengenal beberapa macam ekosistem, misalnya, ekosistem

dataran rendah, ekosistem pegunungan, ekosistem perairan tawar, dan ekosistem

laut. Permasalah yang muncul di tingkat ekosistem, antara lain, tanah longsor,

tercemarnya air sungai, dan penebangan liar di hutan. Keadaan ini dapat

mengakibatkan matinya tumbuhan dan hewan-hewan yang hidup di dalamnya.

Selain itu, juga dapat merusak habitat dan struktur tanah serta perubahan suhu

yang disebabkan berkurangnya tumbuhan hijau.

j. Tingkat Bioma

Ekosistem-ekosistem tersebut akan membentuk bioma. Menurut garis lintang, kita

mengenal 6 macam bioma, mulai dari khatulistiwa sampai kutub, yaitu bioma

gurun, padang rumput, hutan gugur, hutan hujan tropis, taiga, dan bioma tundra.

Pemberian nama bioma didasarkan pada jenis tumbuhan yang dominan. Misalnya

bioma padang rumput didominasi oleh tumbuhan rumput dan hewan mamalia

besar, seperti herbivor dan karnivor.

3. Manfaat Biologi bagi Kehidupan Manusia

Sebagai manusia ciptaan Tuhan, kita harus menyadari bahwa kita harus

menggunakan ilmu secara benar untuk kebaikan semua makhluk yang ada dan untuk

kelestarian bumi. Demikian pula halnya dengan mempelajari biologi yang sangat

bermanfaat bagi hidup dan kehidupan. Hasil kemajuan dari bidang biologi sering

disebut dengan bioteknologi. Bioteknologi di bidang ilmu kedokteran, misalnya,

ditemukannya berbagai penyakit dan cara menyembuhkannya. Manfaat biologi di

bidang kesehatan, misalnya, untuk mengatasi permasalahan suami istri yang tidak

mendapatkan keturunan dikarenakan gangguan saat fertilisasi internal. Solusinya

adalah dengan bayi tabung. Bayi tabung merupakan hasil bioteknologi,yaitu

mempertemukan sperma dan ovum secara invitro(dalam tabung), kemudian ditanam

dalam rahim. Biologi selalu bekerja sama dengan ilmu-ilmu lain untuk mengatasi

segala permasalahan manusia.

Page 11: RPP Pertemuan 1

Dengan kemajuan bioteknologi di bidang pertanian, permasalahan yang sering

muncul seperti gagal panen, akan berkurang. Kegagalan panen sering kali disebabkan

oleh bibit yang tidak baik sehingga mudah diserang penyakit atau ketergantungan

terhadap air sangat tinggi. Dengan penerapan ilmu cabang biologi yang mempelajari

tentang pewarisan sifat (genetika), diupayakan dengan penyilangan (bastar),

diharapkan keturunan yang dihasilkan benar-benar unggul. Selain itu, dengan prinsip-

prinsip fisiologi tumbuhan, petani banyak mengetahui jenis pupuk yang baik pada

berbagai jenis tanaman. Saat ini budi daya tanaman dapat mengembangkan teknik

menyambung pada beberapa tanaman bunga untuk mendapatkan jenis baru.

Pengetahuan biologi menyadarkan kita tentang adanya berbagai makhluk ciptahan

Tuhan Yang Maha Esa yang tak ternilai harganya. Hal ini dapat membuat kita sadar

akan kelestarian lingkungan dan diharapkan kita selalu dapat hidup berdampingan

secara damai dengan alam.

Namun, dengan pengetahuan biologi, sifat manusia yang serakah dapat

mengganggu kelestarian alam, misalnya, penebangan liar, penggunaan pestisida yang

berlebihan, dan penggunaan senjata biologi yang menyebabkan manusia terkena

penyakit yang mematikan. Semuanya itu termasuk bahaya mempelajari biologi. Oleh

karena itu, dalam mempelajari sesuatu, termasuk biologi, mesti selalu dilandasi

dengan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

KESELAMATAN KERJA

Page 12: RPP Pertemuan 1

Keselamatan kerja merupakan hal penting yang harus diperhatikan ketika

melakukan kegiatan di sekolah, baik di kelas, laboratorium, maupun bengkel kerja.

Laboratorium merupakan suatu ruangan yang dirancang khusus sebagai tempat melakukan

aktivitas pengamatan maupun percobaan dengan aman. Keselamatan kerja dalam

laboratorium mencakup cara penyimpanan, pemakaian, dan perawatan alat atau bahan

laboratorium, serta langkah pertolongan/penanggulangan kecelakaan.

1. Alat dan bahan laboratorium

Di dalam laboratorium terdapat beberapa jenis alat dan bahan, serta perlengkapan

laboratorium lainnya. Pengadaan alat dan bahan harus diperlakukan sesuai dengan

kebutuhan. Kebutuhan alat dan bahan laboratorium didasarkan pada tujuan yang hendak

dicapai. Alat adalah suatu benda yang digunakan dalam melakukan kegiatan praktikum,

eksperimen dan penelitian. Bahan adalah suatu benda yang diteliti atau diuji dalam

praktikum dan eksperimen. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya

bahaya dari alat dan bahan yang digunakan, yaitu

a. Biasakan membawa peralatan dari kaca dengan sikap vertikal dengan menggunakan

kedua tangan, dan jangan dijinjing.

b. Gunakan pipet isap atau tekan karet dengan pijitan.

c. Jangan menengok isi tabung reaksi dari arah lubang, terutama ketika atau selesai

dipanaskan.

d. Jangan menghadapkan mulut tabung reaksi yang sedang atau setelah dipanaskan ke

arah tubuh orang lain.

e. Perhatikan penggunaan alat yang terbuat dari kaca dalam kegiatan pemanasan. Kaca

yang tahan panas adalah pyrex.

f. Pahami secara betul dalam memperlakukan bahan-bahan terutama bahan kimia.

g. Jangan meletakkan botol yang berisi bahan kimia langsung terkena sinar matahari.

h. Alat yang berputar kuat letakkan pada tempat yang kokoh.

2. Bahan-bahan Kimia Yang Berbahaya

Terdapat bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi manusia, antara lain :

a. Aluminium sulfat (AlSO4)

Berbentuk kristal berwarna putih, larut dalam air. Aluminium sulfat digunakan

sebagai pengganti tawas.

b. Amoniak pekat (NH4OH)

Page 13: RPP Pertemuan 1

Larutan pekat gas amoniak dalam air, jika terkena kulit dan mata dapat menyebabkan

iritasi. Dalam wujud uap dapat mengganggu alat pernafasan. Amoniak pekat jika

tertelan sangat berbahaya. Amonia digunakan sebagai larutan basa.

c. Asam sulfat (H2SO4)

Asam sulfat merupakan zat cair tak berwarna, beracun dan sangat korosif. Asam

sulfat dapat menimbulkan luka bakar pada kulit, mata,dan dapat merusak pakaian.

d. Asam klorida (HCl)

Asam klorida merupakan zat cair, bersifat racun, korosif, dan dalam wujud uap dapat

merusak kulit, mata, dan alat pernafasan.

e. Etanol (C2H3OH)

Etanol sering disebut alkohol. Etanol berupa zat cair tidak berwarna, mudah menguap

dan terbakar serta jika diminum bersifat memabukkan. Etanol mempunyai sifat

mudah terbakar dan digunakan sebagai pelarut maupun desinfektan.

f. Formalin 40% (HCHO)

Formalin bersifat racun, baik berwujud cair maupun gas. Formalin di dalam air

bersifat tidak berwarna, mudah menguap dan beracun. Formalin digunakan untuk

membunuh hama atau bahan pengawet, misalnya untuk mengawetkan hewan-hewan

kecil dalam botol.

g. Klorofrom (CHCl3)

Kloroform merupakan zat cair tak berwarna dan bersifat beracun. Uap klorofrom

dapat mengganggu pernafasan. Kloroform digunakan sebagai obat bius dalam

laboratorium.

h. Metilen Biru

Metilen berwujud zat padat berwarna biru tua. Bahan kimia ini digunakan sebagai

pewarnaan inti sel.

i. Natrium hidroksida (NaOH)

Natrium hidroksida merupakan zat padat berwarna putih, mudah menyerap uap air,

udara, bersifat racun dan korosif. Natrium hidroksida termasuk bahan berbahaya yang

dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata.

j. Kobalt klorida (CoCl6H2O)

Kobalt klorida merupakan zat padat, kristal berwarna merah, sangat mudah menyerap

air, dan dapat mengikat uap air. Kobalt klorida digunakan untuk menguji kelembaban

udara.

k. Natrium Klorida (NaCl)

Page 14: RPP Pertemuan 1

Natrium klorida merupakan zat padat berwarna putih, berbentuk kristal. Natrium

klorida disebut juga garam dapur.

3. Simbol-Simbol Keselamatan Kerja

Bahan-bahan yang terdapat di laboratorium, khususnya bahan kimia berbahaya,

biasanya pada botol bahan kimia tertempel label simbol-simbol bahaya. Hal ini bertujuan

untuk mengetahui sifat-sifat bahan-bahan yang berbahaya demi keselamatan kerja. Suatu

bahan kimia dapat mempunyai lebih dari satu simbol. Simbol-simbol tersebut tercantum

pada tabel berikut.

Simbol Arti Contoh Keterangan

Mudah terbakar Minyak tanah,

alkohol, kerosin

Ekstrem mudah menyala,

artinya zat cair yang

mempunyai suhu kurang

dari 0°C dan titik didih

kurang atau sama dengan

35°C. Sangat mudah

menyala, artinya bahan yang

dapat terbakar pada

keadaan normal. Cairan

dengan suhu nyala di bawah

21°C termasuk dalam

golongan ini. Mudah

terbakar,artinya bahan padat

yang mudah terbakar pada

suhu kurang dari atau sama

dengan 350°C dan zat cair

dengan suhu nyala sama

atau lebih dari 21°C.

Korosif Asam dan Basa

Kuat

Korosif artinya bahan-bahan

yang dapat merusak

jaringan hidup jika

bersentuhan

Page 15: RPP Pertemuan 1

Beracun/toksik Merkuri, sianida Beracun artinya suatu zat

yang dapat menimbulkan

kecelakaan, penderitaan,

ataupun kematian apabila

tertelan, terhirup, atau

terserap melalu kulit.

Iritasi/

berbahaya

Kloroform Iritasi artinya bahan-bahan

yang umumnya tidak

korosif tetapi dapat

mengakibatkan

ketidaknyamanan apabila

bersentuhan dengan kulit

atau bagian tubuh lainnya

sehingga dapat

menimbulkan hilangnya

pigmen atau

melepuh

Radioaktif Uranium,

plutonium

Bahan radioaktif artinya

bahan-bahan yang dapat

memancarkan sinar-sinar

radioaktif atau radiasi dapat

mengakibatkan efek racun

dalam waktu singkat atau

lama.

Mudah

meledak

Campuran

hidrogen

dan oksigen

Mudah meledak/eksplotif

artinya bahan-bahan yang

mudah meledak apabila

terkena gesekan, benturan,

panas, atau kontak dengan

api.

3. Tata Tertib Laboratorium

Page 16: RPP Pertemuan 1

Ruang laboratorium yang ada di dalamnya terdapat beberapa alat dan bahan

berbahaya perlu dilengkapi dengan peraturan-peraturan untuk menjaga keselamatan

selama belajar atau bekerja di ruang laboratorium. Peraturan peraturan tersebut berupa tata

tertib yang harus ditaati. Berikut ini contoh tata tertib laboratorium IPA yang ada di

sekolah yaitu

a. Siswa tidak diperkenankan masuk ke dalam laboratorium tanpa seizin guru.

b. Alat serta bahan yang ada di laboratorium tidak diperkenankan untuk diambil keluar

tanpa seizin guru

c. Alat dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk prak-tikum yang diberikan.

d. Jika ada alat-alat yang rusak atau pecah hendaknya segera melapor pada guru.

e. Jika dalam melakukan percobaan tidak mengerti atau ragu-ragu segeralah bertanya

pada guru.

f. Jika terjadi kecelakaan sekecil apapun segera laporkan pada guru.

g. Etiket bahan yang hilang atau rusak segera diberitahukan guru.

h. Botol besar yang berisi bahan kimia jangan diangkat pada lehernya, karena dengan

mengangkat demikian akan ada ke-mungkinan botol menjadi pecah.

i. Tutup botol hendaknya dibuka sesuai cara yang dianjurkan dan setelah selesai

menggunakan isinya hendaknya ditutup segera dan dikembalikan ke tempat semula.

j. Dalam melakukan percobaan hendaknya menggunakan bahan sesuai dengan petunjuk.

k. Jika ada bahan kimia yang masuk ke dalam mulut, hendaknya segera dikeluarkan,

kemudian berkumur dengan air sebanyak-banyaknya.

l. Jika tangan atau kulit atau baju terkena asam atau alkali supaya segera dibasuh/dicuci

dengan air sebanyak-banyaknya.

m. Setelah selesai percobaan, alat-alat harus dikembalikan ke tempat semula dalam

keadaan kering dan bersih.

n. Buanglah sampah pada tempat sampah yang sudah disediakan, jangan pada bak cuci.

o. Sebelum meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih,

kran air dan gas ditutup, kontak listrik dicabut.

MIKROSKOP

Mikroskop yaitu alat yang digunakan untuk melihat benda-banda mikroskopik yang

tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop yang pertama ditemukan manusia

Page 17: RPP Pertemuan 1

disebut mikroskop sederhana yang hanya memiliki satu lensa. Mikroskop yang digunakan

sekarang tergolong mikroskop majemuk yang terdiri dari dua lensa.Kemampuan pembesaran

mikroskop majemuk lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop sederhana.

Berdasarkan kenampakan objek yang diamati, mikroskop dibagi dua jenis, yaitu

mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo).

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan

mikroskop elektron.

a. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop

jenis ini memiliki tiga lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa

objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler

pada mikroskop ada yang berlensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Lensa

kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop lain. Dengan

pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.

b. Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk

benda yang relatif besar dengan perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati

dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen pada mikroskop

stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Perbedaannya pada ruang ketajaman

lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya

sehingga kia dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati.

c. Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali. Elektron digunakan

sebagai pengganti cahaya. Ada dua tipe pada mikroskop elektron, yaitu mikroskop

elektroscanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM).

Page 18: RPP Pertemuan 1

Bagian-bagian mikroskop dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu bagian optik,

penerangan, dan mekanis.

a. Bagian Optik

Bagian ini berupa lensa-lensa yang mampu membuat bayangan benda menjadi lebih

besar. Ada dua macam lensa, lensa yang dekat dengan mata disebut lensa okuler atau

lubang pengintai. Kekuatan perbesaran biasanya tertulis pada permukaanya, misalnya

10×dan lain-lain. Lensa yang dekat dengan benda/objek pengamatan disebut lensa

objektif dan terpasang pada revolver. Kekuatan perbesaran berbeda-beda misalnya

10×, 20×, maupun 40×. Lensa objektif dapat diatur sesuai dengan pilihan yang kita

perlukan dengan cara memutar revolver (tem-pat lensa objektif). Masih ada satu lagi

lensa kondensor yang berfungsi mengumpulkan cahaya atau menerangi objek yang

Page 19: RPP Pertemuan 1

diamati.Perbesaran yang tampak pada pengamatan merupakan hasil kali dari lensa

okuler dan lensa objektif yang digunakan. Contohnya, bila kamu menggunakan lensa

okuler 10× dan objektif 20× maka perbesarannya adalah 10 ×20 atau sama dengan

200×. Ini berarti benda yang diamati melalui mikroskop telah diperbesar 200×

b. Bagian Penerangan

Salah satu syarat sediaan (preparat) dapat diamati dengan jelas adalah pencahayaan

yang cukup. Untuk menangkap dan memantulkan cahaya yang masuk, mikroskop

dilengkapi dengan reflektor berupa cermin. Cermin tersebut memiliki 2 sisi, datar dan

cekung. Permukaan yang datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang,

sedangkan bagian yang cekung digunakan bila cahaya kurang terang. Di bawah meja

objek, dapat kita temukan bagian yang berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang

masuk. Bagian ini disebut di-afragma, di dalamnya terdapat lubang-lubang berupa

lingkaran yang dapat diputar, ada yang besar maupun kecil. Semakin kecil diafragma

yang digunakan semakin kecil pula cahaya yang masuk ke dalam mikroskop,

demikian juga sebaliknya.

c. Bagian Mekanis

Bagian mekanis berguna untuk menggerakkan dan memudahkan penggunaan

mikroskop. Bagian tersebut di antaranya landasan/dasar/kaki mikroskop dan

pegangan mikroskop. Selain itu, ada bagian yang berguna untuk pengatur fokus, yaitu

pemutar kasar (makrometer) dan pemutar halus (mikrometer)

Berikut ini adalah langkah-langkah menggunakan mikroskop :

a. Letakkan kaca benda (object glass) beserta objek yang akan diamati

(preparat/sediaan) pada meja objek. Aturlah posisi kaca benda sehingga objek yang

akan diamati berada pada lapangan pandang.

b. Jepitlah kaca benda dengan penjepit yang terletak di atas meja objek.

c. Sambil melihat dari samping, turunkan lensa objektif secara perlahan dengan

menggunakan pemutar kasar hingga jarak lensa objektif dan preparat yang diamati

kira-kira 5 mm. Pada beberapa mikroskop, yang naik turun bukan lensa objektifnya

tetapi meja objek (Hati-hati! Jangan sampai lensa objektif me-nyentuh/membentur

gelas benda. Hal ini dapat menyebabkan lensa objektif tergores).

d. Perhatikan bayangan melalui lensa okuler. Gunakan pemutar kasar untuk menaikkan

atau menurunkan lensa objektif sampai preparat terlihat jelas. Apabila bayangan

belum terlihat, ulangi langkah (c).

Page 20: RPP Pertemuan 1

e. Setelah preparat terlihat, dengan menggunakan pemutar halus, naik turunkan lensa

objektif agar tepat pada fokus lensa (preparat tampak lebih jelas).

f. Untuk memperoleh perbesaran kuat, kita dapat mengganti/mengubah lensa objektif

dengan cara memutar revolver. Usa-hakan agar posisi preparat tidak bergeser. Bila hal

ini terjadi maka kamu harus mengulangi dari awal.

Pengamatan menggunakan mikroskop memerlukan beberapa alat dan bahan

pendukung yang harus selalu dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah digunakan. Alat

dan bahan tersebut adalah

a. Wadah plastik, diperlukan untuk tempat air bersih yang akan dipergunakan untuk

medium preparat

b. Pipet tetes, pendek dan panjang diperlukan untuk mengambil air atau zat-zat kimia

yang diperlukan. Mohon diperhatikan penggunaan pipet tetes harus disediakan

sendiri-sendiri untuk setiap zat-zat kimia yang dipergunakan untuk membantu

pengamatan.

c. Jarum preparatuntuk mengambil preparat seperti serbuk sari, spora, dan sebagainya

d. Pinset, ada dua jenis pinset yaitu yang berujung tumpul dan runcing. Pinset dengan

ujung tumpul untuk memegang kaca benda pada waktu pemanasan, sedang yang

berujung runjing untuk mengambil sayatan yang akan dijadikan preparat.

e. Alat pemotong, ada dua macam yang dapat digunakan yaitu pisau cukur dan silet.

Keduanya dapat digunakan untuk mengiris preparat dengan ketebalan yang memadai

untuk pengamatan mikroskopik.

f. Lampu spiritus, untuk pemanasan bila diperlukan pemanasan

g. Gelas arloji, alat ini digunakan untuk menampung preparat yang akan dipilih sesuai

dengan ketebalannya.

h. Alat pembantuuntuk memegang bahan yang akan dibuat preparat yaitu empulur ketela

pohon yang telah dikeringkan, wortel, gabus, atau kentang.

i. Kaca benda danpenutup, keduanya selalu dipakai berpasangan, kaca benda lebih tebal

dan lebih besar mempunyai ukuran standar 25 x 75 mm (1 x 3 inchi); sedangkan gelas

penutup tipis lebih kecil, ukurannya bermacam-macam: 22 x 22 mm, 22 x 40 mm atau

berbentuk lingkaran dengan diameter 18 mm atau 22 mm.

j. Kertas penghisap, berupa potongan kertas saring atau kertas merang untuk menghisap

cairan dari kaca benda dan membersihkan sisa medium yang berada di luar kaca

penutup.

Page 21: RPP Pertemuan 1

k. Lap flanel untuk membersihkan tubuh mikroskop.

l. Lap biasa untuk mengeringkan gelas benda dan penutup dapat juga dipergunakan

kertas tissue.

m. Kertas lensa untuk membersihkan lensa obyektif,okuler, dan cermin mikroskop.