RPP k13 Konversi biner

11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Teknik Elektronika Dasar Materi Pokok : Sistem-Sistem Bilangan Dosen Pengampu : Slamet, M.Pd DISUSUN OLEH : Abrid Madilantoro (12502241022) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIKELEKTRONIKA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

description

KD Konversi bilangan biner k13

Transcript of RPP k13 Konversi biner

  • RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    Mata Pelajaran : Teknik Elektronika Dasar

    Materi Pokok : Sistem-Sistem Bilangan

    Dosen Pengampu : Slamet, M.Pd

    DISUSUN OLEH :

    Abrid Madilantoro (12502241022)

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIKELEKTRONIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    2015

  • RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    Satuan Pendidikan : SMK

    Nama Sekolah : SMK N 2 Pengasih

    Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa

    Program Studi Keahlian : Teknik Elektronika

    Paket Keahlian : Teknik Elektronika Industri

    Mata Pelajaran : Teknik Elektronika Dasar

    Kelas/Semester : X/ ganjil

    Materi Pokok : 1. Sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.

    2. Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan biner.

    3. Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan oktal.

    4. Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan

    heksadesimal.

    Alokasi Waktu :

    Jumlah Pertemuan : 2x

    Pertemuan ke : 1

    A. KOMPETENSI INTI

    KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

    KI 2: Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

    (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan

    menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

    berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

    menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

    KI 3: Memahami, menerapkan danmenganalisapengetahuan faktual, konseptual, dan

    prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

    budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

    peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik

    untuk memecahkan masalah.

    KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

    dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

    melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung

  • B. KOMPETENSI DASAR

    1. Menerapkan sistem konversi bilangan pada rangkaian logika.

    C. INDIKATOR

    1. Memahami sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.

    2. Memahami konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan biner.

    3. Memahami konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan oktal.

    4. Memahami konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan heksadesimal.

    D. TUJUAN PEMBELAJARAN

    1. Siswa dapat memahami sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.

    2. Siswa dapat mengkonversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan biner.

    3. Siswa dapat mengkonversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan oktal.

    4. Siswa dapat mengkonversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan heksadesimal.

    E. MATERI AJAR/PEMBELAJARAN (Pokok-pokoknya saja yang lengkap ada di

    lampiran)

    1. Sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.

    2. Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan biner.

    3. Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan oktal.

    4. Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan heksadesimal.

    F. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN

    1. Pedekatan : Scientific

    2. Metode : Ceramah, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi

    3. Model : Discovery Learning

    G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR

    Media : Power Point, Papan Tulis

    Alat : LCD, Laptop, Spidol

    Bahan : Slide Power Point

    H. SUMBER BELAJAR

    F.Suryatmo. 1986. Teknik Digital . Bina Aksara : Jakarta.

  • I. KEGIATAN PEMBELAJARAN

    Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

    Waktu Guru Siswa

    Pendahuluan 1. Memberikan salam,

    mengkondisikan kelas dan

    pembiasaan, memimpin

    berdoa, menanyakan kondisi

    siswa dan mempresensi.

    2. Menyampaikan kompetensi

    dasar, tujuan pembelajaran,

    metode dan penilaian.

    3. Guru menyampaikan pokok-

    pokok atau cakupan materi

    pembelajaran.

    1. Menjawab salam,

    menertibkan tempat duduk

    dan menertibkan diri, berdoa,

    menjawab keadaan

    kondisinya, dan

    kehadirannya.

    2. Memperhatikan.

    3. Memperhatikan.

    Inti Mengamati

    Mengamati dan membimbing

    siswa.

    Mengamati

    Siswa mengamati penjelasan

    tentang sistem bilangan desimal,

    biner, oktal dan heksadesimal serta

    konversi bilangannya.

    Menanya

    1. Mengamati, membimbing

    dan menilai kegiatan siswa.

    2. Memberikan pertanyaan-

    pertanyaan kepada siswa

    tentang sistem bilangan

    desimal, biner, oktal dan

    heksadesimal serta konversi

    bilangannya.

    Menanya

    1.Mananyakan hal-hal yang

    belum jelas tentang sistem

    bilangan desimal, biner, oktal

    dan heksadesimal serta

    konversi bilangannya.

    2.Menjawab pertanyaan.

    Mencoba/Mengumpulkan

    Informasi

    Membimbing siswa dalam

    mengkategorikan data dan

    menentukan hubungannya,

    selanjutnya disimpulkan

    Mencoba/Mengumpulkan

    Informasi

    Mengkategorikan data dan

    menentukan hubungannya,

    selanjutnya disimpulkan dengan

    urutan dari yang sederhana

  • dengan urutan dari yang

    sederhana sampai pada yang

    lebih kompleks terkait dengan

    sistem bilangan desimal, biner,

    oktal dan heksadesimal serta

    konversi bilangannya.

    sampai pada yang lebih

    kompleks terkait dengan sistem

    bilangan desimal, biner, oktal dan

    heksadesimal serta konversi

    bilangannya.

    Mengasosiasi/menganalisis

    Informasi

    1. Mengarahkan siswa supaya

    menggali

    informasi/mengumpulkan

    data, menganalisa dan

    membuat kesimpulan

    tentang sistem bilangan

    desimal, biner, oktal dan

    heksadesimal serta konversi

    bilangannya.

    2. Mengamati, membimbing

    dan menilai kegiatan siswa.

    Mengasosiasi/menganalisis

    Informasi

    Mengumpulkan informasi/data,

    melakukan analisis dan

    menyimpulkan tentang sistem

    bilangan desimal, biner, oktal dan

    heksadesimal serta konversi

    bilangannya.

    Mengkomunikasikan

    1. Meminta untuk membuat

    kesimpulan tentang sistem

    bilangan desimal, biner,

    oktal dan heksadesimal

    serta konversi bilangannya.

    2. Mengamati, membimbing

    dan menilai kegiatan siswa.

    Mengkomunikasikan

    Membuat kesimpulan tentang

    sistem bilangan desimal, biner,

    oktal dan heksadesimal serta

    konversi bilangannya.

    Mencipta

    1. Meminta siswa menjawab

    pertanyaan dari kajian

    teoritis tentang sistem

    bilangan desimal, biner,

    Mencipta

    Menjawab pertanyaan dari kajian

    teoritis tentang sistem bilangan

    desimal, biner, oktal dan

    heksadesimal serta konversi

    bilangannya.

  • oktal dan heksadesimal

    serta konversi bilangannya.

    Penutup 1. Mengajak dan mengarahkan

    siswa untuk membuat

    rangkuman/simpulan.

    2. Memberikan evaluasi/

    penilaian dalam bentuk

    tugas.

    3. Memimpin berdoa untuk

    menutup pelajaran.

    1. Membuat rangkuman/simpulan

    bersama guru.

    2. Mencatat tugas yang diberikan

    untuk dikerjakan di rumah.

    3. Berdoa.

    J. EVALUASI

    SOAL

    1. Berapa bilangan desimal 1758(10) jika dikonversikan ke bilangan biner?

    2. Berapa bilangan desimal 696(10) jika dikonversikan ke bilangan Heksadesimal?

    3. Berapa bilangan desimal 479 (10) jika dikonversikan ke bilangan Oktal?

    JAWABAN

    1. Konversi bilangan desimal 1758(10) ke bilangan biner.

    1758 : 2 = 879 sisa 0

    879 : 2 = 439 sisa 1

    439 : 2 = 219 sisa 1

    219 : 2 = 109 sisa 1

    109 : 2 = 54 sisa 1

    54 : 2 = 27 sisa 0

    27 : 2 = 13 sisa 1

    13 : 2 = 6 sisa 1

    6 : 2 = 3 sisa 0

    3 : 2 = 1 sisa 1

    1 : 2 = 0 sisa 1

    Notasi bilangan binernya 11011011110(2)

  • 2. Konversi bilangan desimal 696(10) ke bilangan heksadesimal.

    696 : 16 = 43 sisa 8

    43 : 16 = 2 sisa 11

    2 : 16 = 0 sisa 2

    Notasi bilangan binernya 2B8 (16)

    3. Konversi bilangan desimal 479(10) ke bilangan oktal.

    479 : 8 = 59 sisa 7

    59 : 8 = 7 sisa 3

    7 : 8 = 0 sisa 7

    Notasi bilangan binernya 737 (8)

    K. PENILAIAN

    No. Aspek Mekanisme

    dan Prosedur

    Jenis/Teknik

    Penilaian

    Instrumen Waktu

    Penilaian

    1. Sikap Observasi sikap

    individu

    Penilaian Sikap

    Lembar Observasi

    Selama

    pembelajaran dan

    saat diskusi

    2. Pengetahuan Tes Lisan

    Penugasan

    Tes Lisan

    Penugasan

    Soal Lisan

    Soal penugasan

    Selama

    pembelajaran dan

    saat diskusi

    3. Ketrampilan Kinerja

    pengumpulan

    tugas

    Penilaian

    Portofolio

    Selama

    pembelajaran dan

    saat diskusi

    LAMPIRAN

    A. Sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.

    1.Sistem bilangan desimal

    Bilangan desimal merupakan bilangan berbasis 10 dan menggunakan angka 0 sampai 9

    untuk menyatakan besar nilai bilangannya. Bilangan ini berpangkat 10x.

    Struktur bilangan desimal :

    Ribuan Ratusan Puluhan Satuan

    103 102 101 100

  • Contoh :

    - Berapa besar nilai bilangan dari 7521(10) ?

    - Berapa besar nilai bilangan dari 4365,2(10) ?

    Jawab :

    - 7521(10) = 7 X 103 + 5 X 102 + 2 X 101 + 1 X 100 = 7000 + 500 + 20 + 1 = 7521

    - 4365,2(10) = 4 X 103 + 3 X 102 + 6 X 101 +5 X 100 + 2 X 10-1 = 4000+300+60+5+0,2

    = 4365,2

    2.Sistem bilangan biner

    Bilangan biner merupakan bilangan yang berbasis 2, artinya hanya mengenal logika 0

    dan 1 atau tinggi dan rendah atau hidup dan mati. Bilangan biner berpangkat 2x. Biasanya

    biner terdiri dari kumpulan bit bit, yang mana bit-bit tersebut memiliki MSB (Most

    Significant Bit ) dan LSB (Least Significant Bit ).

    MSB = Bit paling kiri = Angka satuan terbesar

    LSB = Bit paling kanan = Angka satuan terkecil

    Misal ada bilangan 1101(2) manakah MSB dan LSB nya :

    1101

    MSB LSB

    Struktur bilangan biner :

    Delapanan Empatan Duaan Satuan

    23 22 21 20

    8 4 2 1

    Contoh:

    - Berapa besar nilai bilangan dari 1011(2) ?

    - Berapa besar nilai bilangan dari 1110(2) ?

    Jawab :

    - Nilai bilangan dari 1011(2) = 1 x 23 + 0 x 22 + 1 x 21 + 1 x 20 = 8 +0 +2 +1 =11 (10).

    - Nilai bilangan dari 1110(2) = 1 x 23 + 1 x 22 +1 x21 + 0 x 20 = 8 +4+2 = 14 (2).

  • 3.Sistem bilangan oktal

    Bilangan Oktal merupakan bilangan berbasis 8 dan menggunakan angka 0 sampai 7

    untuk menyatakan besar nilai bilangannya. Bilangan Oktal berpangkat 8x.

    Bobot digit dalam bil.oktal ini adalah :

    Dst. 83 82 81 80 8-1 8-2 8-3 Dst.

    512 64 8 1 1/8 1/64 1/512

    Pada sistem ini tak ada angka 8 dan 9. Jadi Urutan pada bilangan oktal adalah sebagai berikut :

    0 1 2 3 4 5 6 7

    10 11 12 13 14 15 16 17

    20 21 23 24 25 26 27

    30 31 32 33 34 35 36 37

    4.Sistem bilangan heksadesimal

    Bilangan Heksadesimal merupakan bilangan berbasis 16 dan menggunakan angka 0

    sampai 9 dilanjutkan A-F untuk menyatakan besar nilai bilangannya. Jadi A F

    menyatakan bilangan 10-15. Bilangan Heeksadesimal berpangkat 16x.

    Bobot digit dalam bil.Heksadesimal ini adalah:

    Dst. 163 162 161 160 16-1 16-2 16-3 Dst.

    4096 256 16 1 1/16 1/256 1/4096

    B. Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan biner.

    1. Cara bagi dua

    Jika bilangan desimal yang ingin diubah besar maka menggunakan metode pembagian

    dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya.

    Contoh :

    - Berapa bilangan 205(10) jika dikonversikan ke bilangan biner ?

  • Jawab :

    - 205(10) = 11001101 (2).

    Untuk menulis notasi binernya, pembacaan dilakukan dari bawah yang berarti

    : 11001101(2)

    C. Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan oktal.

    1. Cara bagi 8

    Jika bilangan desimal yang ingin diubah besar maka menggunakan metode pembagian

    dengan angka 8 sambil memperhatikan sisanya.

    Contoh :

    575 (10) = . (8)

    575/ 8 = 71 sisa 7

    71/8 = 8 sisa 7

    8/8 = 1 sisa 0

    1/8 = 1

    575 (10) = 1077 (8)

    D. Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan heksadesimal.

    1. Cara bagi 16

    Caranya dengan membagi bilangan dengan angka 16 secara terus menerus dan

    memperhatikan sisanya.

    Contoh : 26 (10) = (16)

    26/16 = 1 sisa 10

  • 1 /16 = 1

    10(10) = A (16)

    26 (10) = 1A (16)