RPH

29
Rumah Pemotongan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Hewan (RPH)

description

Lecture 4

Transcript of RPH

Page 1: RPH

Rumah Pemotongan Rumah Pemotongan Hewan (RPH)Hewan (RPH)

Page 2: RPH

DefinisiDefinisi Kompleks bangunan dengan desain dan Kompleks bangunan dengan desain dan

konstruksi khusus yang memenuhi konstruksi khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan higiene tertentu persyaratan teknis dan higiene tertentu serta digunakan sebagai tempat serta digunakan sebagai tempat memotong hewan potong selain unggas memotong hewan potong selain unggas untuk konsumsi masyarakatuntuk konsumsi masyarakat

Page 3: RPH

AntemortemAntemortem Pemotongan ternakPemotongan ternak PostmortemPostmortem

Page 4: RPH

Proses sebelum pemotonganProses sebelum pemotongan

RekondisiRekondisi Pemeriksaan antemortemPemeriksaan antemortem

Page 5: RPH

Pemeriksaan AntemortemPemeriksaan Antemortem Menyingkirkan pemotongan ternak yang terkontaminasi

penyakit perhatikan kondisi ternak

Memisahkan pemotongan ternak yang dicurigai terkontaminasi penyakit (perlu pemeriksaan postmortem)

Melakukan pemeriksaan epizotic (penyakit ternak yang bisa menular pada manusia) ex: mulut dan kuku, anthrax

Memeriksa umur ternak

Perlu pengawasan siang malam

Page 6: RPH

Pemeriksaan AntemortemPemeriksaan Antemortem

Pengawasan sangat penting dilakukan, dan Pengawasan sangat penting dilakukan, dan sebaiknya dilakukan pada:sebaiknya dilakukan pada:

1.1. Sisi sebelah kiriSisi sebelah kiri2.2. Sisi sebelah KananSisi sebelah Kanan3.3. Bagian depan dan kepalaBagian depan dan kepala4.4. Bagian belakang (kaki dan anus)Bagian belakang (kaki dan anus)

Page 7: RPH

Pemotongan TernakPemotongan Ternak Tanpa pemingsananTanpa pemingsanan

Dengan pemingsananDengan pemingsanan– Memukulkan palu pada dahiMemukulkan palu pada dahi– Menggunakan penMenggunakan pen– Menggunakan sengatan listrikMenggunakan sengatan listrik– Penggunaan COPenggunaan CO2 2 (pada babi)(pada babi)

Page 8: RPH

Pemotongan TernakPemotongan Ternak Di IndonesiaDi Indonesia pemotongan ternak (sapi, pemotongan ternak (sapi,

kambing dan domba) secara halalkambing dan domba) secara halal

Pemotongan dilakukan pada leher bagian Pemotongan dilakukan pada leher bagian bawah, sehingga tenggorokan, vena bawah, sehingga tenggorokan, vena jugularis dan arteri carotis terpotongjugularis dan arteri carotis terpotong

Page 9: RPH

Pemotongan TernakPemotongan Ternak Darah diusahakan secepatnya dan Darah diusahakan secepatnya dan

sebanyak-banyaknya keluar, hubunganya sebanyak-banyaknya keluar, hubunganya dengan :dengan : a. Warna daging.a. Warna daging.b. Kenaikan temperatur urat daging.b. Kenaikan temperatur urat daging.c. pH urat daging (setelah ternak mati).c. pH urat daging (setelah ternak mati).d. Kecepatan daging membusuk.d. Kecepatan daging membusuk.

Page 10: RPH

Pemotongan TernakPemotongan Ternak Pengulitan/dehidingPengulitan/dehiding Pemotongan kepalaPemotongan kepala Pengeluaran organ dalam (Pengeluaran organ dalam (

pemeriksaan posmortem)pemeriksaan posmortem) Pembelahan karkas dan gradingPembelahan karkas dan grading PelayuanPelayuan

Page 11: RPH

Pelayuan dagingPelayuan daging

Hewan yang baru dipotongHewan yang baru dipotong

Rigor mortisRigor mortis

Pelayuan (AgingPelayuan (Aging

Page 12: RPH

Pelayuan dagingPelayuan daging Pelayuan adalah penanganan daging Pelayuan adalah penanganan daging

segar setelah penyembelihan dengan segar setelah penyembelihan dengan cara menggantung atau menyimpan cara menggantung atau menyimpan selama waktu tertentu pada temperatur di selama waktu tertentu pada temperatur di atas titik beku daging (-1,5°C)atas titik beku daging (-1,5°C)

Page 13: RPH

Aktivitas enzimAktivitas enzim

Menguraikan tenunan ikat dagingMenguraikan tenunan ikat daging

Lebih mengikat airLebih mengikat air

Lebih empuk dan memilki rasa yang lebih Lebih empuk dan memilki rasa yang lebih kuatkuat

Page 14: RPH

Tujuan Pelayuan :Tujuan Pelayuan :(1) agar proses pembentukan asam laktat dari

glikogen otot berlangsung sempurna sehingga pertumbuhan bakteri akan terhambat

(2) pengeluaran darah menjadi lebih sempurna(3) lapisan luar daging menjadi kering, sehingga

kontaminasi mikroba pembusuk dari luar dapat ditahan

(4) untuk memperoleh daging yang memiliki tingkat keempukan optimum serta cita rasa khas.

Page 15: RPH

Pemeriksaan PosmortemPemeriksaan PosmortemPemeriksaan umum :Pemeriksaan umum :1. Adanya memar, perdarahan atau perubahan

warna pada karkas/daging (daging yang memar akan cepat busuk)

2. Pembengkakan

3. Warna karkas/daging

4. Bau yang abnormal

Page 16: RPH

Pemeriksaan PosmortemPemeriksaan PosmortemPemeriksaan lanjutanPemeriksaan lanjutan1. Bagian kepala, yang diperiksa adalah :

a. Lidah.b. Rahang dan langit-langit.c. Kelenjar getah bening.d. Otot pipi.

2. Bagian perut, yang diperiksa adalah :a. Lambung, usus halus dan lympha.b. Hati.c. Ginjal.d. Uterus (padda betina).

Page 17: RPH

Pemeriksaan PosmortemPemeriksaan Posmortem3. Bagian dada, yang harus diperiksa adalah :

a. Paru-paru.b. Jantung.

Selain itu juga harus diperiksa pada kelenjar susu, testis dan penis

Page 18: RPH
Page 19: RPH
Page 20: RPH
Page 21: RPH
Page 22: RPH
Page 23: RPH
Page 24: RPH
Page 25: RPH
Page 26: RPH
Page 27: RPH
Page 28: RPH

Pemotongan BabiPemotongan Babi Tidak ada proses pengulitanTidak ada proses pengulitan + Scalding dan Dehairing+ Scalding dan Dehairing Scalding Scalding menggunakan air dengan menggunakan air dengan

temperatur sekitar 58-60temperatur sekitar 58-60°C selama ± 4 °C selama ± 4 menitmenit

Page 29: RPH

Persyaratan lokasi RPHPersyaratan lokasi RPH

SNI 01-69-1999 SNI 01-69-1999