Rpb Prov Diy Bab II Kedudukan Pb 61109

download Rpb Prov Diy Bab II Kedudukan Pb 61109

of 8

Transcript of Rpb Prov Diy Bab II Kedudukan Pb 61109

  • II-1

    BAB II KEDUDUKAN RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA(RPB)

    DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    A. DASAR DAN FILOSOFI

    1. Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah

    Sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) bahwa setiap daerah (provinsi, kabupaten/kota) harus membuat dokumen-dokumen perencanaan pembangunan yang terdiri dari: (1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) (2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) (3) Rencana Pembangunan Tahunan Sesuai dengan ketentuan tersebut maka Pemerintah Provinsi D.I.Yogyakarta (DIY) telah menyusun dokumen-dokumen perencanaan pembangunan tersebut.

    2. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

    a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Daerah Istimewa

    Yogyakarta RPJP Daerah (RPJPD) memuat visi, misi, dan arah pembangunan Daerah yang mengacu pada RPJP Nasional. Propinsi DIY telah mempunyai RPJPD yang disahkan dengan Peraturan Daerah Propinsi Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025. RPJPD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 20 tahun ke depan (2005-2025). Di dalamnya memuat filosofi, visi, misi, arah kebijakan pembangunan yang digunakan sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan Daerah. Penyusunan RPJPD mendasarkan pada kondisi obyektif, potensi riil, permasalahan serta kebutuhan nyata daerah yang merangkum seluruh aspirasi masyarakat DIY dengan segala konsekuensi pertumbuhan dan perkembangannya, yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi DIY. RPJPD merupakan dokumen induk sebagai kerangka dasar pengelolaan pembangunan daerah 20 (dua puluh) tahun, yang menjabarkan kehendak masyarakat DIY yang merupakan hasil integrasi dan sinkronisasi antara kebijakan pembangunan regional dan sektoral. fungsinya adalah sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat DIY yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah, sektor swasta, perguruan tinggi dan segenap warga masyarakat menuju ada pelaksanaan otonomi daerah yang nyata, dinamis, serasi, dan bertanggungjawab. RPJPD dibuat untuk menjadi dasar bagi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dan dokumen lainnya, dan juga dijadikan acuan sebagai dasar

  • II-2

    penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di tingkat kabupaten/kota. Rencana yang termuat di dalam RPJPD merupakan rencana jangka panjang dari semua aspek pembangunan yang akan dilaksanakan dengan memperhatikan arah kebijakan dan prioritas pembangunan. Dengan ketentuan ini maka Rencana Penanggulangan Bencana Daerah (RPBD) harus mengacu kepada RPJPD Provinsi DIY Tahun 2005 2025

    b. Filosofi Pembangunan

    Filosofi yang mendasari pembangunan daerah Provinsi DIY adalah Hamemayu Hayuning Bawana, sebagai cita-cita luhur untuk mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat Yogyakarta yang berkelanjutan berdasarkan nilai budaya. Hamemayu Hayuning Bawana mengandung makna sebagai kewajiban melindungi, memelihara, serta membina keselamatan dunia dan lebih mementingkan berkarya untuk masyarakat dari pada memenuhi ambisi pribadi. Dunia yang dimaksud mencakup seluruh peri kehidupan baik dalam skala kecil (keluarga), ataupun masyarakat dan lingkungan hidupnya, dengan mengutamakan darma bakti untuk kehidupan orang banyak, tidak mementingkan diri sendiri.

    c. Visi Pembangunan DIY

    Visi yang akan dicapai selama dua puluh tahun mendatang adalah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun 2025 sebagai Pusat Pendidikan, Budaya dan Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Asia Tenggara dalam lingkungan Masyarakat yang Maju, Mandiri dan Sejahtera.

    d. Misi Pembangunan DIY

    Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditempuh melalui empat misi pembangunan daerah sebagai berikut: (1) Mewujudkan pendidikan berkualitas, berdaya saing, dan akuntabel yang

    didukung oleh sumberdaya pendidikan yang handal. (2) Mewujudkan budaya adiluhung yang didukung dengan konsep,

    pengetahuan budaya, pelestarian dan pengem-bangan hasil budaya, serta nilai-nilai budaya secara berkesinambungan.

    (3) Mewujudkan kepariwisataan yang kreatif dan inovatif. (4) Mewujudkan sosiokultural dan sosioekonomi yang inovatif, berbasis pada

    kearifan budaya lokal, ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan, kemandirian, dan kesejahteraan rakyat.

    e. Sasaran dan Arah Pembangunan DIY

    Keempat misi pembangunan tersebut kemudian masing-masing diuraikan ke dalam sasaran dan arah pembangunan. (2) Misi I yaitu "Mewujudkan pendidikan berkualitas, berdaya saing, dan

    akuntabel yang didukung oleh sumberdaya pendidikan yang handal", mempunyai tujuh sasaran dan 12 arah pembangunan

    (3) Misi II yaitu "Mewujudkan budaya adiluhung yang didukung dengan konsep, pengetahuan budaya, pelestarian dan pengembangan hasil budaya,

  • II-3

    serta nilai-nilai budaya secara berkesinambungan", mempunyai tujuh sasaran dan 6 arah pembangunan

    (4) Misi III yaitu "Mewujudkan kepariwisataan yang kreatif dan inovatif.", mempunyai lima sasaran dan 10 arah pembangunan

    (5) Misi IV yaitu "Mewujudkan sosiokultural dan sosioekonomi yang inovatif, berbasis pada kearifan budaya lokal, ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan, keman-dirian, dan kesejahteraan rakyat", mempunyai sembilan sasaran dan 34 arah pembangunan.

    a. Keterkaitan RPBD dengan RPJPD

    Dalam RPJPD Provinsi DIY Tahun 2005 - 2025 tidak secara explisit tercantum isu-isu mengenai kebencanaan, namun dengan memahami bahwa Penanggulangan Bencana pada dasarnya adalah untuk mewujudkan kembali kehidupan (sosiokultural dan sosioekonomi) sebagaimana sebelum terjadinya bencana atau justru menjadi lebih baik, maka RPBD akan terkait dengan Misi IV yang diimplementasikan ke dalam sasaran dan tujuan misi tersebut. Mengacu pada kerangka koordinasi pada gambar I-2, maka skema keterkaitan dokumen-dokumen perencanaan daerah dapat dilihat pada Gambar II.1 sebagai berikut:

    Gambar II - 1 Keterkaitan Dokumen-Dokumen Perencanaan Daerah

    3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

    a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    Renstra KL

    Renja KL

    RKA-KL Rincian RAPBN

    RPJM Nasiona

    RKP RAPBN APBN

    RPJM Daerah

    RKP Daerah

    RAPBD APBD

    Renstra SKPD

    Renja SKPD

    RKA- SKPD

    Rincian APBD

    RPJP Nasiona

    RPJP Daerah

    Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang

    P U

    S A

    T

    D A

    E R

    A H

    20 TAHUNAN 5 TAHUNAN TAHUNAN

    R.P.B.

  • II-4

    RPJM Daerah (RPJPD) memuat visi, misi, dan arah pembangunan Daerah yang mengacu pada RPJPD dan RPJM Nasional. Propinsi DIY telah mempunyai RPJMD yang disahkan dengan Peraturan Daerah (Perda) Propinsi Nomor : 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2009-2013. RPJMD ini memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. RPJMD Provinsi DIY Tahun 2009-2013, disusun berdasarkan Visi, Misi dan Program Pembangunan Gubernur DIY dan berkedudukan serta berfungsi sebagai dokumen perenca-naan yang mengakomodasi berbagai aspirasi untuk jangka waktu lima tahun dan satu tahun transisi ke depan sebagai upaya untuk mengarahkan semua sumber daya yang dimiliki dan mengupayakan sumber daya lain untuk pelaksanaan program-program pembangunan dan untuk mencapai tujuan pembangunan yang ditetapkan.

    b. Visi Pembangunan DIY

    Visi pembangunan DIY yang ingin dicapai selama lima tahun mendatang adalah sebagai berikut: Pemerintah Daerah yang katalistik dan masyarakat mandiri yang berbasis keunggulan daerah serta sumberdaya manusia yang berkualitas unggul dan beretika. Pemerintah Daerah yang Katalistik adalah Pemerintah Daerah yang mampu mendorong masyarakatnya untuk melaksanakan sendiri hal-hal yang dianggap penting bagi lingkungannya sehingga pemerintah lebih berperan sebagai pengatur dan pendorong daripada sebagai pelaksana langsung suatu urusan masyarakat. Masyarakat Mandiri adalah kondisi masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhannya, mampu mengambil keputusan dan tindakan dalam penanganan masalahnya, mampu merespon dan berkontribusi terhadap upaya pembangunan dan tantangan zaman secara otonom dengan mengandalkan potensi dan sumberdaya yang dimiliki. Masyarakat sudah tidak bergantung sepenuhnya kepada pemerintah daerah dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahannya dan dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya.

    c. Misi, Pembangunan DIY

    Untuk mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui empat misi pembangunan daerah sebagai berikut: (1) Mengembangkan kualitas sumberdaya manusia yang sehat, cerdas,

    profesional, humanis dan beretika dalam mendukung terwujudnya budaya yang adiluhung.

    (2) Menguatkan fondasi kelembagaan dan memantapkan struktur ekonomi daerah berbasis pariwisata yang didukung potensi lokal dengan semangat kerakyatan menuju masyarakat yang sejahtera.

    (3) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas tata kelola pemerintahan yang berbasis Good Governance.

    (4) Memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik.

  • II-5

    d. Analis Isu Strategis Dalam RPJMD Provinsi DIY, isu kebencanaan menjadi bagian dari Analis Isu Strategis yang diperhitungkan dalam penyusunan dari Tujuan dan Sasaran Pembangunan, sebagaimana tercantum dalam Bab III Analisis Isu Kebencanaan Subbab C Sosial Budaya Daerah Butir 11 sebagai berikut : Penanggulangan Bencana i. Peluang

    (1) Terbukanya sinergitas antara pemerintah daerah dan masyarakat terhadap penanggulangan bencana.

    (2) Masih hidupnya nilai-nilai kerukunan, kerjasama dan gotong royong dalam menghadapi risiko bencana.

    (3) Banyaknya kajian yang menjadikan DIY sebagai rujukan penanganan dan penanggulangan bencana.

    ii. Tantangan

    (1) Meningkatkan peran kelembagaan dan masyarakat dalam mencegah, menghadapi dan menanggulangi bencana alam yang akan terjadi.

    (2) Mengarusutamakan pengurangan risiko bencana dengan kelembagaan yang kuat.

    (3) Melakukan identifikasi, mengkaji, memantau risiko ben-cana serta menerapkan sistem peringatan dini.

    (4) Mengurangi cakupan risiko bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

    iii. Isu Strategis

    (1) Pengurangan risiko bencana serta penguatan kelemba-gaan penanggulangan bencana.

    (2) Pemanfaatan pengetahuan, inovasi, dan pendidikan untuk membangun budaya keselamatan dan ketahanan.

    (3) Pengurangan faktor-faktor penyebab risiko bencana. (4) Penguatan kesiapan menghadapi bencana pada semua tingkatan

    masyarakat.

    e. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Mengacu kepada visi yang telah ditetapkan, maka tujuan dan sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 tahun adalah, sebagai berikut:

    Tabel II 1 Misi dan Tujuan pembangunan

    Misi Tujuan Jumlah Sasaran I Mewujudkan sumber daya

    manusia yang berkualitas Delapan (8) sasaran

    II Mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan mandiri

    Empat (4) sasaran

    III Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik

    Empat (4) sasaran

    IV Mengoptimalkan fungsi prasarana dan sarana pelayanan publik

    Empat (4) sasaran, diantaranya ; Terwujudnya ketahanan masyarakat terhadap bencana.

  • II-6

    f. Strategi, Arah Kebijakan, Program dan Indikator Pembangunan

    Upaya pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran jangka lima tahun kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan strategi, arah kebijakan, dan program. Selain itu, untuk mengukur capaian kinerja maka dirumuskan pula indikator sebagai tolok ukur kinerja. Adapun jumlah strategi, arah kebijakan, program serta indikator berdasarkan masing-masing misi adalah sebagai berikut:

    Tabel II- 2 Jumlah strategi, arah kebijakan, program serta indikator

    Misi Jumlah Strategi Jumlah Kebijakan

    Jumlah Program

    Jumlah Indikator

    I 14 30 53 43 II 9 34 56 29 III 4 8 36 11 IV 6 8 42 32 33 80 187 115

    Di dalam RPJMD Provinsi DIY, tidak di setiap Misi selalu ada isu-isu kebencanaan, karena secara eksplisit isu kebencanaan masuk ke dalam Misi IV, namun kembali ke dasar pemikiran bahwa Penanggulangan Bencana adalah untuk mewujudkan kembali kehidupan (sosiokultural dan sosio-ekonomi) sebagaimana sebelum terjadinya bencana atau justru menjadi lebih baik maka dari program yang ada dalam setiap misi dapat dikembangkan kegiatan-kegiatan terkait dengan penanggulangan bencana. Sebagai contoh adalah sebagai berikut: Dalam Misi II yaitu : Menguatkan fondasi kelembagaan dan memantapkan struktur ekonomi daerah berbasis pariwi-sata yang didukung potensi lokal dengan semangat kerakyatan menuju masyarakat yang sejahtera, tidak ada Strategi maupun Kebijakan terkait dengan kebencanaan, namun apabila terjadi bencana dan mengakibatkan bangkrut atau jatuhnya Usaha Kecil Menengah/UKM (sebagaimana terjadi di DIY pasca Gempa Bumi 27 Mei 2006), maka dimungkinkan dikembangkannya kegiatan-kegiatan revitalisasi UKM.

    g. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Pembangun-an

    lainnya Dalam Lampiran Perda Nomor : 4 Tahun 2009 tentang RPJMD Provinsi DIY Tahun 2009-2013 pada Bab Pendahuluan huruf D disebutkan diantaranya bahwa: (1) Hubungan RPJMD dengan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat

    Daerah (Renstra SKPD); (2) Renstra SKPD sebagai dokumen perencanaan lima tahunan yang disusun

    oleh SKPD merupakan dokumen penjabaran teknis dari RPJMD.

  • II-7

    (3) Hubungan RPJMD dengan RKPD; (4) RKPD merupakan dokumen perencanaan tahunan pemerintah daerah yang

    penyusunannya berpedoman pada RPJMD. RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada

    RKP, memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

    Renstra-SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.

    Renja-SKPD disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKP, memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

    h. Hubungan antara RPJMD, RKPD, Renstra SKPD dengan RPBD

    Dari uraian tersebut terdahulu dapat diambil suatu kesimpulan bahwa: (1) RPJMD merupakan acuan dalam penyusunan RPBD dan di dalam

    RPJMD DIY telah termuat isu-isu mengenai kebencanaan. (2) Mengacu kepada RPJMD, disusun Renstra SKPD yang dapat memuat

    isu-isu kebencanaan (walupun bukan merupakan tupoksi SKPD bersangkutan)

    (3) Mengacu kepada RPJMD, disusun RKPD yang diantaranya memuat program dan kegiatan penanggulangan bencana yang tidak terbatas oleh yang secara eksplisit tercantum dalam RPJMD (Misi IV) namun dapat mencakup misi-misi yang lain yang dimungkinkan.

    (4) Dari RKPD dan Renstra SKPD dikembangkan Renja SKPD yang meliputi program dan kegiatan kebencanaan yang merupakan ketugasan dari masing-masing SKPD (walaupun bukan merupakan tupkosi SKPDterutama untuk program dan kegiatan prabencana dan pascabencana (dalam hal setelah terjadi bencana).

    Dengan sudah diterbitkannya RPJMD Provinsi DIY, maka mekanisme pemuatan RPBD ke dalam RPJMD diilustrasikan dalam skema pada Gambar II.2B.

  • II-8

    1 VISI/MISI/STRATEGI RPJMD

    BPBD (BAKESBANGLINMAS) menyusun kerangka RPB

    dengan ;

    Muatan yang diacu:

    Visi, Misi RPJMD Strategi RPJMD Program dalam RPJMD

    BPBD menyusun Rancangan Akhir RPB

    Visi, Misi RPB Strategi RPB Kebijakan Umum Program RPB (sektoral)

    SKPD menyusun usulan program RPB dengan :

    Memperhatikan kebutuhan program RPB yang dapat difasilitasi dalam Renstra SKPD

    Mengadopsi Strategi dan Program RPB yang relevan/terkait dalam Program SKPD

    FGD RPB (Stakeholder memastikan bahwa usulan

    program RPB sudah lengkap)

    Penetapan RPB (dengan Keputusan Gubernur)

    dengan kemungkinan peninjauan ulang

    Digunakan sebagai pedo-man Penyusunan Rancangan RKPD

    2

    3

    4

    5

    Gambar II 2A Ilustrasi Pemuatan RPBD ke dalam RPJMD

    Gambar II 2B

    DALAM HAL RPJMD SUDAH DITETAPKAN BELUM MEMASUKKAN/MENGACU KEPADA VISI/MISI/ STRATEGI RPB

    Visi, Misi, ProgramKepala Daerah

    terpilih

    BAPPEDA menyusun Rancangan Awal RPJMD

    Muatan yang dimasukkan/diacu: - Visi, Misi RPB - Strategi RPB - Program dan Kegiatan

    RPB Secara inklusif masuk dalam Dokumen RPJMD

    BAPPEDA menyusun Rancangan Akhir RPJMD

    - Visi, Misi Kepala Daerah - Strategi Pemb. Daerah - Kebijakan Umum - Program SKPD

    SKPD menyusun Renstra-SKPD dengan : - Menjabarkan muatan RPB pada

    Renstra-SKPD - Mengadopsi Strategi dan Program

    RPB yang relevan/terkait dalam Program SKPD

    MUSRENBANG RPJMD (Stakeholder memastikan bahwa program

    RPB sudah termuat dalam dokumen)

    Penetapan RPJMD (sudah berisi muatan RPB)

    Digunakan sebagai pedo-man Penyusunan Rancangan RKPD

    3

    4

    1

    2

    56