ROM Rehab Equment
-
Upload
banny-larasati -
Category
Documents
-
view
12 -
download
2
description
Transcript of ROM Rehab Equment
Dinamika Hip
Dinamika Hip
Murray et al. (1969) telah mempelajari pola berjalan pada 67 laki-laki normal dengan berat dan tinggi yang sama tetapi usia yang beragam antara 20 87 tahun dan dibandingkan pola berjalannya. Nampak terdapat perbedaan dalam posisi body sagital antara laki-laki usia tua dengan muda pada saat heel strike. Pada laki-laki tua, nampak pemanjangan tungkai yang lebih pendek, terjadi penurunan ROM hip fleksi-extensi, serta terjadi penurunan plantar fleksi ankle dan elevasi jari-jari kaki pada tungkai bagian depan. Sementara Johnston & Smidt telah mengukur ROM hip joint pada 33 laki-laki normal selama aktivitas kegiatan sehari-hari. Hasil pengukuran ROM hip joint pada 3 bidang gerak selama aktivitas kegiatan sehari-hari dapat dilihat pada tabel.
TabelNilai Pengukuran ROM Maksimum Hip pada 3 bidang gerak selama AKS
No.AktivitasBidang GerakNilai ROM
yang tercatat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.Mengikat sepatu dengan kaki di atas lantai
Mengikat sepatu dengan kaki menyilang di atas paha
Duduk di atas kursi kemudian naik dari kursi
Berhenti berjalan untuk mengambil sesuatu dari lantai
Squat / jongkok
Menaiki tangga
Menuruni tanggaSagital
Frontal
Transversal
Sagital
Frontal
Transversal
Sagital
Frontal
Transversal
Sagital
Frontal
Transversal
Sagital
Frontal
Transversal
Sagital
Frontal
Transversal
Sagital124o19o15o110o23o33o104o20o17o117o21o18o122o28o26o67o16o18o36o
Nilai ROM yang diperoleh pada beberapa aktivitas menunjukkan bahwa fleksi hip sekitar 120o, abduksi sekitar 20o, dan external rotasi sekitar 20o. Menurut Paul, beban yang terjadi pada hip selama level berjalan menunjukkan bahwa ada 2 gaya maksimal pada laki-laki terjadi selama stance phase ketika abduktors hip berkontraksi untuk menstabilisasi pelvis, yakni gaya sekitar 4x BB terjadi setelah heel strike, dan gaya yang lebih besar sekitar 7x BB terjadi sebelum toe-off. Sedangkan pada wanita, besarnya gaya sedikit berbeda dimana gaya maksimum hanya sekitar 4x BB terjadi pada akhir stance phase. Selama foot flat, gaya reaksi sendi pada tungkai yang satu akan menurun sampai kurang dari besarnya BB. Sedangkan selama swing phase, gaya reaksi sendi dihasilkan oleh kontraksi extensors hip dan besarnya gaya tersebut relatif rendah, yakni sama dengan besarnya BB. Sementara pada wanita, rendahnya gaya reaksi sendi mungkin disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : pelvis wanita yang lebih lebar, perbedaan sudut inklinasi neck-shaft femur, perbedaan alas kaki, dan perbedaan pola berjalan secara umum.
Penelitian Rydell (1965) yang menggunakan instrumen prosthese menunjukkan bahwa gaya reaksi sendi akan meningkat pada caput femur selama stance phase, dan semakin cepat berjalan maka gaya reaksi sendi semakin meningkat pula. Bagi pasien post-op fraktur neck femur dengan menggunakan nail plate pada neck femur, menunjukkan bahwa gaya yang bekerja pada hip joint dapat mencapai 4x BB ketika pasien menggunakan kedua elbow dan tumitnya untuk mengangkat pantat dan hipnya di atas bedpan (untuk BAB/BAK). Gaya ini dapat berkurang secara drastis jika pasien menggunakan rekstok gantung (suspension) sebagai bantuan bagi tangan untuk mengangkat pantat dan hipnya. Penggunaan gips spica hip (spica cast) dapat mengurangi gaya yang bekerja pada hip sekitar2/3BB selama aktivitas di tempat tidur. Menurut Pauwels (1936), Blount (1956) & Denham (1959) bahwa penggunaan external support seperti tongkat / kruk pada sisi kontralateral dari hip yang terganggu atau telah dioperasi, menunjukkan adanya penurunan gaya reaksi sendi pada hip joint karena penggunaan support tersebut dapat menurunkan besarnya kontraksi abduktors hip.