Refarat Rehab

47
BAB I PENDAHULUAN Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan problema kesehatan utama di negara maju, yang menduduki peringkat pertama penyebab kematian.Di Amerika Serikat saja diperkirakan 12,4 juta orang menderita penyakit ini dan 1,1 juta orang akan terkena gangguan jantung serius. Tahun 2000, 16,7 juta penderita meninggal karena penyakit ini, atau sekitar 30,3% dari total kematian di seluruh dunia. Lebih dari setengahnya dilaporkan dari negara berkembang. Penelitian di Amerika menyebutkan bahwa penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian di Amerika Serikat. Diperkirakan 62 juta orang dengan penyakit kardiovaskuler dan 50 juta orang dengan hipertensi ada di negara ini. 1 Di Indonesia, PJK menempati posisi pertama sebagai penyakit yang paling banyak menimbulkan kematian. Prevalensi penyakit jantung dari tahun ke tahun terus meningkat. Di Indonesia telah terjadi pergeseran kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah dari urutan ke-l0 tahun 1980 menjadi urutan ke-8tahun 1986. Sedangkan penyebab kematian tetap menduduki peringkat ke-3. Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) dari Departemen Kesehatan RI menyebutkan bahwa tahun 1992 penyakit sirkulasi menimpa sekitar 16 persen penduduk Indonesia. 1,2 Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya PJK sehingga usaha pencegahanpun bentuknya multifaktorial.Pencegahan harus diusahakan sedapat mungkin dengan cara pengendalian faktor- faktor resiko PJK dan merupakan hal yang cukup penting dalam usaha pencegahan PJK, baik primer maupun sekunder.Pencegahan primer lebih ditujukan pada mereka yang sehat tetapi mempunyai resiko tinggi, sedangkan sekunder merupakan upaya mencegah memburuknya penyakit yang secara klinis telah diderita. Penelitian epidemiologis akhirnya mendapatkan hubungan yang jelas antara kematian dengan pengaruh keadaan sosial, kebiasaan merokok, pola diet, exercise, dan sebagainya yang dapat dibuktikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya PJK antara lain: umur, kelamin

description

refarat rehabilitasi jantung

Transcript of Refarat Rehab

BAB I

PENDAHULUAN

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan problema kesehatan utama di negara maju, yang menduduki peringkat pertama penyebab kematian.Di Amerika Serikat saja diperkirakan 12,4 juta orang menderita penyakit ini dan 1,1 juta orang akan terkena gangguan jantung serius. Tahun 2000, 16,7 juta penderita meninggal karena penyakit ini, atau sekitar 30,3% dari total kematian di seluruh dunia. Lebih dari setengahnya dilaporkan dari negara berkembang. Penelitian di Amerika menyebutkan bahwa penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian di Amerika Serikat. Diperkirakan 62 juta orang dengan penyakit kardiovaskuler dan 50 juta orang dengan hipertensi ada di negara ini.1Di Indonesia, PJK menempati posisi pertama sebagai penyakit yang paling banyak menimbulkan kematian. Prevalensi penyakit jantung dari tahun ke tahun terus meningkat. Di Indonesia telah terjadi pergeseran kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah dari urutan ke-l0 tahun 1980 menjadi urutan ke-8tahun 1986. Sedangkan penyebab kematian tetap menduduki peringkat ke-3. Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) dari Departemen Kesehatan RI menyebutkan bahwa tahun 1992 penyakit sirkulasi menimpa sekitar 16 persen penduduk Indonesia.1,2Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya PJK sehingga usaha pencegahanpun bentuknya multifaktorial.Pencegahan harus diusahakan sedapat mungkin dengan cara pengendalian faktor- faktor resiko PJK dan merupakan hal yang cukup penting dalam usaha pencegahan PJK, baik primer maupun sekunder.Pencegahan primer lebih ditujukan pada mereka yang sehat tetapi mempunyai resiko tinggi, sedangkan sekunder merupakan upaya mencegah memburuknya penyakit yang secara klinis telah diderita.Penelitian epidemiologis akhirnya mendapatkan hubungan yang jelas antara kematian dengan pengaruh keadaan sosial, kebiasaan merokok, pola diet, exercise, dan sebagainya yang dapat dibuktikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya PJK antara lain: umur, kelamin ras, geografis, keadaan sosial, perubahan massa, kolesterol, hipertensi, merokok, diabetes, obesitas, exercise, diet, perilaku dan kebiasaan lainnya, stress serta keturunan (Anwar, 2004; Baliarti, 2008; Nilawati, 2008).Berdasarkan penyataan tersebut, jelaslah bahwa keadaan yang paling mendasar salah satunya adalah kecenderungan pola makan yang kurang sehat pada masyarakat, terlebih pada masyarakat perkotaan sering dikaitkan dengan PJK.Kesalahan pola makan itu tidak lain karena ketidakseimbangan komposisi makanan yang dikonsumsi. Fast food (makanan siap saji) yang makin menjamur di perkotaan mengandung protein, lemak, karbohidrat yang tinggi, dan sebaliknya kandungan serat, vitamin dan mineralnya rendah. Hal ini dapat menjadi pencetus dari berkembangnya penyakit degeneratif, seperti PJK, hipertensi, diabetes, dan penyakit pembuluh darah lainnya. Gaya hidup di perkotaan yang sering dilanda stres juga dapat memacu kerja jantung dan meningkatkan tekanan darah. Kebiasaan itu masih diperparah dengan merokok.1Makan adalah sesuatu yang sangat esensial sehingga menjadi prasyarat untuk hidup. Di sisi lain makan secara tidak tepat dapat menimbulkan resiko kesehatan individu. Tujuan utama makan dan minum adalah agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Namun saat ini gaya hidup barat menjadi trend setter, sehingga banyak orang Asia termasuk Indonesia terpengaruh oleh gaya hidup barat termasuk gaya makan.Berbagai macam diet pun dianjurkan untuk mengatasi persoalan penyakit ini.Dengan melihat persoalan mendasar yaitu pola hidup sehat menjadi sesuatu yang sulit dilakukan saat ini. Rutinitas membuat pola makan menjadi tidak teratur dan aktivitas fisik pun makin minim dilakukan. Kurang kesadaran terhadap pola hidup sehat menyebabkan berbagai masalah kesehatan rentan terjadi. Seperti peningkatan kolesterol di dalam darah, yang pada akhirnya dapat memunculkan PJK.1Adapun tujuan dari refarat ini adalah untuk mengetahui kebutuhan nutrisi pada pasien yang mengalami gangguan pada sistem kardiovaskular atau jantung.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. NUTRISINutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting. Nutrisi adalah jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya.Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya. Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien essensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh. Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.1,3

Adapun jenis-jenis nutrient:

A. KarbohidratKarbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen, dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran). Karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontrakso jantung dan otot serta juga untuk menjalankan berbagai aktifitas fisik seperti berolahraga atau bekerja.

Karbohidrat dibagi atas :a. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (Glukosa+fruktosa), maltosa (glukosa+glukosa), laktosa (glukosa+galaktosa)b. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karenan disusun banyak molekul glukosac. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feses.3,4

Di dalam sistem pencernaan dan juga usus halus, semua jenis karbohidrat ang dikonsumsikan terkonversi menjadi glukosa untuk kemudian diabsorpsi oleh aliran darah dan ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh. Molekul glukosa hasil konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang kemudian akan berfungsi sebagai dasar bagi pembentukan energi di dalam tubuh.Melalui berbagai tahapan dalam proses metabolisme, sel-sel yang terdapat di dalam tubuh dapat mengoksidasi glukosa menjadi CO2& H2O, dimana proses ini juga akan disertai dengan produksi energi. Proses metabolisme glukosa yang terjadi di dalam tubuh ini akan memberikan kontribusi hampir lebih dari 50% bagi ketersediaan energi. Di dalam tubuh, karbohidrat yang telah terkonversi menjadi glukosa tidak hanya akan berfungsi sebagai sumber energi utama bagi kontraksi otot atau aktifitas fisik tubuh, namun glukosa juga akan berfungsi sebagai sumber energi bagi sistem syaraf pusat termasuk juga untuk kerja otak. Selain itu, karbohidrat yang dikonsumsi juga dapat tersimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen di dalam otot dan hati. Glikogen otot merupakan salah satu sumber energi tubuh saat sedang berolahraga sedangkan glikogen hati dapat berfungsi untuk membantu menjaga ketersediaan glukosa di dalam sel darah dan sistem pusat syaraf.2,3

B. LemakLemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.5Secara ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan sebagai berikut :a) Lipid sederhana Lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida), Ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi Lipid majemuk : fosfolipid, lipoprotein. b) Lipid turunan Asam lemak Sterol (kolesterol, ergosterol,dsb)

Secara klinis, lemak yang penting adalah : Kolesterol Trigliserida (lemak netral) Fosfolipid Asam Lemak

Fungsi lemak :3 Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr. Ikut serta membangun jaringan tubuh. Perlindungan. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan. Vitamin larut dalam lemak.

Salah satu fungsi lemak memang untuk mensuplai sejumlah energi, dimana satu gram lemak mengandung 9 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya mengandung 4 kalori. Fungsi lain dari lemak adalah untuk membantu absorbsi vitamin yang larut dalam lemak. Selain itu, lemak juga merupakan sumber asam-asam lemak esensial yang tidak dapat dihasilkan tubuh dan harus disuplai dari makanan. Fungsi lemak sebagai bahan baku hormon juga sangat berpengaruh terhadap proses fisiologis di dalam tubuh, contohnya yaitu pembuatan hormon seks.3Lemak tubuh dalam jaringan lemak (jaringan adipose) mempunyai fungsi sebagai insulator untuk membantu tubuh mempertahankan temperaturnya, sedangkan pada wanita dapat memberikan kontur khas feminim seperti jaringan lemak di bagian bokong dan dada. Selain itu, lemak tubuh dalam jaringan lemak juga berperan sebagai bantalan yang melindungi organ-organ seperti bola mata, ginjal, dan organ lainnya.Sedangkan fungsi lemak dalam makanan yaitu dapat memberikan rasa gurih, memberikan kualitas renyah (terutama pada makanan yang digoreng), serta memberikan sifat empuk pada kue. Lemak yang terdapat dalam bahan makanan sekitar 90%nya merupakan lemak dalam bentuk trigliserida, sedangkan sisanya 10% adalah dalam bentuk kolesterol dan fosfolipid.

Lemak yang berasal dari produk hewani umumnya mengandung sejumlah besar asam lemak jenuh. Sebaliknya produk makanan nabati, kecuali minyak kelapa, mengandung sejumlah besar asam lemak tidak jenuh berantai panjang. Perlu diketahui, semakin banyak lemak jenuh yang kita konsumsi, maka akan semakin tinggi pula kadar kolesterol dalam darah kita.3,7

C.ProteinProtein disusun atas unsure karbon (C ), hydrogen (H), oksigen dan kadang-kadang ada unsure phosphor (P) dan sulfur (S).3Protein dibentuk dari asam amino yaitu :31) Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh yang berjumlah 8 yaitu isoleusin, leusin, lisin, metionin, valin, triptofan, tronin dan fenilanin.2) Asam amino non-esensial yaitu asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh yaitu alanin, asparagin, glisin, glutamine dan prolin.

Dalam tubuh kita protein mempunyai beberapa fungsi antara lain :a) Bahan enzim untuk mengkatalisi reaksi-reaksi biokimia misalnya tripsinb) Protein cadangan disimpan dalam beberapa bahan sebagai cadangan makanan misalnya dalam lapisan aleuron (biji jagung) , ovalbumin (putih telur).c) Proteintransport, mentransfer zat-zat atau unsure-unsur tertentu misalnya hemoglobin untuk mengikat O2d) Protein kontraktilitas, untuk kontraksi jaringan tertentu, misalnya myosin untuk kontraksi otot.e) Protein pelindung, melindungi tubuh terhadap zat-zat asing, misalnya antibody yang mengadakan perlawanan terhadap masuknya molekul asing (antigen) ke dalam tubuh.f) Toksin, merupakan racun yang berasal dari hewan, tumbuhan, misalnya bisa ular.g) Hormon merupakan protein yang berfungsi sebagai pengatur proses dalam tubuh, misalnya hormon insulin, pada hewan hormon auksin dan gibberellins pada tumbuhan.h) Protein structural, merupakan protein yang menyusun struktur sel, jaringan dan tubuh organism hidup misalnya glikoprotein untuk dinding sel, keratin untuk rambut dan bulu.Berdasarkan sumbernya, protein ada dua macam yatu :a) Protein hewani, yaitu protein yang berasal dari hewan contohnya daging, ikan, telur.b) Protein nabati, yaitu protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan contohnya kacang-kacangnya.

D. VitaminVitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh danberfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. 3,4Ada 2 jenis vitamin: Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K. Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus ada didalam diet setiap harinya).

E. Mineral dan AirMineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian sistem cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. 3,5,6

Tiga fungsi mineral :1) Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.2) Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuhcontoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).3) Bahan dasar enzim dan protein.

Macam-Macam sumber Nutrisi yang perlu diperhatikan oleh pasien dengan penyakit jantung:8,9 Snacks dan makanan pencuci mulutBuah-buahan dan es buah dapat dibuat snack dan makanan pencuci mulut yang baik. Keripik goreng dan crackers tinggi lemak harus dihindari. Penukar yang sesuai meliputi melba toast, Ry Krips, graham crackers, bagels, English muufins dan sayuran. Sherbert, angel food cake, fruit flavored gelatin, kue-kue rendah lemak seperti ginger snaps, newton cookies dan kadang-kadang yogurt beku atau es susu rendah lemak dapat diterima. Cakes, pie, kue-kue yang terbuat dari putih telur, pengganti telur, sususkim, dan minyak tak jenuh dapat digunakan sekali-kali. Makanan di luar/di restaurantHindari makan goreng-gorengan, pada restoranfast food, pilih dari salad bar atau makanan yang dibakar. Pesan makanan tanpa saus, mentega dan sour cream. Gunakan margarine daripada mentega dan gunakan hanya dalam jumlah kecil. Mintalah salad dressing disajikan disamping dan digunakan dalam jumlah terbatas. Hindari topping tinggi lemak seperti bacon, telur potong, dan keju,makanlah sedikit biji matahari dan zaitun. Makanan yang menyenangkan.Umumnya makanan yang menyenangkan tinggi lemak jenuh atau kolesterol.Salah satu cara mengatasi ini yaitu menyediakan terdahulu casseroles, roti dan makanan pencuci mulut rendah lemak, komposisi rendah kolesterol lalu bekukan untuk suatu acara ketika waktu penyiapan singkat. Saat ini beberapa pabrik sudah membuat makanan beku rendah lemak,rendah kalori. Makanan tinggi serat.Serat yang larut termasuk pectin, permen karet dan beberapa hemiselulosa adalah agen hipokolesterolemik. Ini ditemui dalam oat bran, bar ley, leguminosa dan banyak buah-buahan dan sayuran. Serat yang tidak larut seperti selulose, dijumpai dalam wheat bran, tidak mempunyai efek seperti itu. Pemasukan serat makanan yang diinginkan adalah sekitar 25-30g/hari.2.2 DIETDiet adalah suatu aturan untuk mengatur pola makan dan frekuensi makan. Yang dimaksud pola makan adalah suatu susunan hidangan yang terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah dalam sehari. Frekuensi makan adalah banyaknya asupan makanan per orang dalam sehari.2,3,4Penyebab penyakit jantung adalah akibat proses berkelanjutan, di mana jantung secara berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal dan terjadi penyempitan dan sumbatan dari pembuluh nadi jantung. Penyempitan disebabkan oleh penumpukan zat-zat lemak (lipid kolestrol) yang makin lama makin banyak langsung di bawah lapisan terdalam (endothelium) dari dinding pembuluh nadi. Pada awal penyakit, jantung mampu mengkompensasi ketidakefisiensian fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi.2,3Penatalaksanaan diet3,4 Kenali kebutuhan untuk perubahan permanen dan gaya hidup untuk mengurangi resiko Kurangi lemak dan kolesterol dalam diet Tingkatkan pemasukan tinggi serat Ambil langkah-langkah untuk menurunkan trigliserida (bila memungkinkan) Capai dan pertahankan berat badan ideal Lakukan olahraga aerobik secara teratur

Tujuan pemberian diet3,4 Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan pekerjaan jantung Menurunkan BB bila penderita terlalu gemuk Mencegah/menghilangkan penimbunan garam/air Menurunkan kadar kolesterol LDL di bawah 130 mg/dl dan kadar kolesterol total di bawah 200 mg/dl Mengubah jenis dan asupan lemak makanan Menurunkan asupan kolesterol makanan Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan karbohidrat sederhana.

Syaratsyarat diet penyakit jantung adalah : Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal. Bila kegemukan, penurunan BB dapat dicapai dengan asupan energi yang rendah dan meningkatkan aktivitas fisik. Penurunan BB biasanya menghasilkan penurunan kadar trigliserida darah yang cepat. Protein cukup yaitu 0,8 g/kg BB. 10 20 % dari kebutuhan energi total Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal dari lemak jenih,dan 10-15% lemak tidak jenuh. < 10 % Diet Dislipidemia Tahap I< 7 % Diet Dislipidemia Tahap II 20% kalori total

50-60% dari kalori total, 15% dari total kalori

Kurang dari 300 mg/hariKurang dari 10% kalori total

Sampai 10% kalori total

Kurang dari 200mg/hari Sampai mencapai dan mempertahankan berat yang diinginkan

2.3.2.2 Nutrisi Kuratif Penyakit Jantung Koroner

Modifikasi diet merupakan bagian pengobatan untuk semua individu dengan PJK, karena pengurangan pemasukan lemak jenuh dan kolesterol membantu mengurangi kolesterol serum. Pada kasus-kasus berat, terapi obat-obatan mungkin diperlukan. Obat-obatan yang umum digunakan adalah asam empedu sekuestrans kolestiramin dan kolestipol; asam nikotinat, yang menurunkan total kolesterol dan LDL serta trigliserida; inhibitor sintesis kolesterol, seperti lovastatin; turunan asam fibrat seperti gemfibrozil dan klofibrat, yang menurunkan trigliserida dan meningkatkan kolesterol HDL; dan prubocol, yang menurunkan kolesterol LDL dan juga kolesterol HDL.33

Tabel 5 Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Diberikan kepada Penderita PJK4,5,30

Golongan bahanBoleh diberikan Tidak boleh diberikan

Sumber hidrat arang

Sumber protein hewani

Sumber protein nabati

Sumber lemak

Sayuran

Buah-buahan

Bumbu

MinumanBeras, bulgur, singkong, talas, kentang, macaroni, mie, bihun, roti, biscuit, tepung, gula Daging sapi kurus, ayam, bebek, ikan, telur, susu dalam jumlah terbatasKacang kering maksimum 25 gram/hari, tahu, tempe, oncom

Minyak, margarin, mentega sedapat mungkin tidak untuk menggoreng, kelapa, santan encer dalam jumlah terbatas.

Sayuran yang tidak mengandung gas, bayam, kangkung, buncis, kacang panjang, taoge, labu siam, oyong, tomat dan wortel

Semua buah, nangka, durian, advokad, hanya diperbolehkan dalam jumlah terbatas

Bumbu dapur, pala, kayu manis, asam, gula, garam

Teh encer, cokelat, sirop, susu dalam jumlah terbataKue yang terlalu manis dan gurih seperti cake, tarcis, dodol

Semua daging berlemak ham, sosis

Goreng-gorengan, santan kental

Sayuran yang menimbulkan gas, sawi, kol, lobak.

Cabai dan bumbu lain yang merangsang

Kopi, teh kental, minuman yang mengandung soda dan alkohol

Makanan yang menolong bagi penderita penyakit jantung koroner adalah sebagai berikut :a) Sumber antioksidan, meliputi : Sumber B-Karoten, yaitu ubi jalar, wortel, labu kuning, mangga bayam dan kailan Sumber vitamin E, yaitu asparagus, taoge, minyak sayur dan kacang-kacangan Sumber vitamin C, yaitu daun singkong, mangga, jeruk, brokoli, sawi dan jambu biji.b) Sumber asam lemak omega 3, yaitu jenis ikan laut (teri, sarden, tenggiri dan tembang), serta minyak ikan.c) Sumber asam folat, yaitu kacang-kacangan (kacang hijau, kacang merah dan kacang polong), sari jeruk asli, bayam dan hati ayamd) .Sumber vitamin B6, yaitu pisang, daging ayam tanpa lemak, beras merah, oatmeal dan tuna putih dalam kaleng.e) Sumber flavonoid, yaitu melon, anggur, jeruk, pepaya, mangga, kesemek dan jambu biji.f) Makanan tinggi serat, yaitu serealia, kacang-kacangan, labu, jagung, apel dan sayuran.g) Bawang putih h) Sumberlycopene, yaitu tomat masak i) Minyak zaitun.

Makanan yang harus dikurangi oleh penderita penyakit jantung koroner adalah sebagai berikut : daging berlemak, telur, susu penuh (whole milk), jeroan, makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh (Wirakusumah, 2001).

Banyak mengkonsumsi lemak hewani (lemak jenuh) akan meningkatkan kolesterol dalam darah, dalam proses jangka panjang akan mengakibatkan penimbunan (flak) di pembuluh darah sehingga aliran darah ke seluruh tubuh dapat terganggu. Apabila perubahan ini terjadi pada pembuluh darah koronaria menyebabkan PJK (Krisnatuti dan Yenrina, 2000).

2.3.3 Gagal Jantung Kongestif

Gagal jantung Kongestif terjadi akibat menurunnya efisiensi miocard yang disebabkan oleh infark miokard, penyakit katub jantung, hipertensi, defisiensi tiamin dan kondisi lainnya. Laju darah menurun dengan gangguan eksresi natrium dan air. Sering sebagai akibatnya adalah edema perifer dan edema paru dan asites.

Terapi gizi bagi pasien pasien gagal jantung kongestif (decompensasi jantung) harus berfokos pada keseimbangan status cairan dan elektrolit : Pemantauan status kalium jika pasien mendapatkan terapi deuretik; pada hipokalemia, kalium dapat diberikan dalam bentuk makanan yang banyak mengandung kalium seperti kacang hijau atau suplemen kalium. Pembatasan asupan garam (natrium) hingga 2-3 g natrium perhari (konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan retensi cairansehingga menambah berat gejala edema yang biasa terjadi pada decompensasi jantung ). Diet rendah natrium merupakan kontraindikasi pada salt-depleting renal diseases seperti pielenofritis yang menggangu fungsi tubulus ginjal dalam menyerap natrium. Penyusuain pembatasan cairan dilakukan menurut : a) Respons pasien terhadap pengobatan b) Kepatuhan terhadap pembatasan natrium c) Intensitas / prorestifitas penyakit

Pasien gagal jantung kongestif harus dianjurkan untuk membaca label pada kemasan makanan sehingga mengetahui adanya natrium yang tersembunyi dlam bentuk bahan bahan aditif / pengawet makanan. Obat obatan juga dapat mengandung natrium dalam jumlah yang berarti ( barbiturat, antibiotik, alkalires lambung, dll ) dan dengan demikian pasien harus berkonsultasi dengan dokter tentang kandungan natrium dalam obat obatan yang digunakan.Pasien gagal jantung kongestif yang lanjut dapat menderita kakeksia (cardiac cahexia) berat dan penurunan masa lemak maupun otot. Etiologi kakeksia jantung ini mencakup anoreksia, hipermetabolisme yang berhubungan dengan kargiomegali, dan kehilangan nitrogen yang berhubungan dengan hipoksia / malabsorpsi. Terapi kakeksia jantung memerlukan dukungan gizi yang agresif yang umumnya mencakup enteral feeding untuk membantu asupan oral. Kalau perlu , furmula enteral bagi keperluan ini mengandung unsur unsur gizi elemental seperti peptida, maltodekstrin dan minyak rantai sedang (MCT) agar kalori yang cukup dapat diberikan tanpa memboroskan banyak energi untuk menyerap unsur unsur tersebut.

2.3.3.1 Nutrisi Preventif

Untuk mencegah penyakit koroner/ kardiovaskuler, kita perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:4,30 Mempertahankan kadar kolestrol total