ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

29
R O S A D T O S { SURAKARTA & SUKOHARJO } R O S A D T O S { SURAKARTA & SUKOHARJO }

description

Observasi di Surakarta dan Sukoharjo : Nida' Anis Nazihah Fakultas Ilmu Pendidikan Prodi : Pendidikan Luar Sekolah E-Book ini berisi tentang cerita perjalanan kami dalam melaksanakan observasi lembaga pendidikan non formal di luar kota Jogja. Kami mengunjungi dua lembaga non formal yaitu PKBM Budi Luhur (Surakarta) dan PKBM Sinar Mentari (Sukoharjo).

Transcript of ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

Page 1: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

RO SA D TO S { SURAKARTA & SUKOHARJO }

RO SA D TO S { SURAKARTA & SUKOHARJO }

Page 2: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

W M

N

EL O

O Y

C E

R

OUR J U E

Page 3: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

1

Beberapa hal yang kami mempersiapkan, diantaranya mencari

tahu informasi tentang lembaga non-formal di Kabupaten Sukoharjo dan

menghubunginya untuk mendapatkan perijinan dari pihak lembaga.

Namun ternyata hal itu bukanlah perkara mudah. Saat mencari lembaga

melalui internet kami memang menemukan banyak sekali lembaga non-

formal namun hanya sedikit dari lembaga-lembaga tersebut yang

mencantumkan nomor telefon dan meskipun nomor telefon

dicantumkan, kebanyakan dari nomor-nomor tersebut sudah tidak

digunakan lagi, bahkan ada nomor yang tersambung namun tidak ada

yang menjawab panggilan kami. Dari segi tempat, pendidikan non formal

yang ada sebagian besar tidak ada kendaraan umum yag tersedia. Tidak

adanya kendaraan menuju lembaga yang membuat kami berjuang keras

menuju ke lembaga.

Setelah kami berempat berdiskusi untuk kelanjutan observasi,

kami sepakat untuk langsung menuju Sukoharjo untuk memastikan

sendiri lembaga Nonformal yang akan kami kunjungi, dan mencari

lembaga non-formal lainnya.

Observasi luar kota Yogyakarta, di berbagai lembaga

nonformal. Dalam satu kabupaten hanya diperbolehkan satu

kelompok. Kelompok kami yang beranggotakan Fitri Ekasari, Nanda

Isna Khoirunisa, Nida Anis Nazihah, dan Zara Suvi DAP akan

mengobservasi lembaga non-formal di kabupaten Sukoharjo.

Page 4: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

2

Selain itu, tujuan observasi pada hari ini adalah untuk mengetahui lembaga apa saja

yang mungkin dapat menjadi sumber observasi di wilayah tersebut. Pagi hari pukul 07.42

WIB, Kami berempat berangkat menuju sukoharjo dengan menggunakan kereta api

prambanan express dengan harga tiket Rp. 8.000 dari stasiun Lempuyangan menuju

stasiun purwosari. Dengan kondisi penuh sesak, sehingga dua orang dari kami ada yang

duduk di kursi dan dua orang duduk di bawah. Kami tiba di stasiun Purwosari pukul 08.50

WIB.

Setibanya di stasiun purwosari, kami berempat beristirahat sejenak dan melihat

keberadaan alamat lembaga yang akan kami datangi menggunakan google maps. Setelah

menemukan alamat yang kami cari, kami langsung bertanya kepada orang-orang setempat

tentang transportasi menuju alamat yang akan kami tuju yaitu LKP Adam Mulia. LKP ini

beralamat di JL. A.Yani, No. 306, Pabelan Kec. Sukoharjo. Untuk mencari alamat tersebut

kami bertanya kepada beberapa orang, banyak yang menawarkan jasa seperti taksi, becak,

sampai ojek. Namun, kamipun memutuskan untuk menggunakan angkutan umum atau

biasa disebut angkot untuk memulai perjalanan di Sukoharjo. Berdasarkan arahan yang

kami terima, kami pun berjalan keluar dari kawasan stasiun untuk mencari angkutan

umum.

Setelah akhirnya menemukan angkutan umum kami pun langsung pergi menuju

LKP Adam Mulia dengan bermodalkan google maps di handphone kami. Karena kami

benar-benar tidak tau menau tentang daerah sukoharjo. Setelah beberapa saat, akhirnya

kami menemukan banner di sebelah kiri jalan yang bertuliskan LKP Adam Mulia.

Tujuan dari observasi hari ini adalah untuk mengkonfirmasi

alamat lembaga non-formal sehingga memudahkan kami ketika

akan menuju tempat pada saat akan melakukan aktivitas

observasi.

Minggu, 12 April 2015

Hari Pertama :

“LKP ADAM MULIA dan PKBM WIYATATAMA”

Page 5: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

3

Kami berempat turun dari angkutan umum dan langsung menghampiri bangunan dengan tulisan LKP Adam Mulia tersebut. Setelah mengetuk pintu dan mengucapkan salam berkali-kali, akhirnya seorang laki-laki kira-kira usia 20an keluar dari dalam ruangan. Kami bertanya apakah benar tempat ini adalah LKP Adam Mulia kepada laki-laki tersebut (sebut saja mas x karena kami tidak sempat menanyakan namanya) berkata “iya ini adalah LKP Adam Mulia tapi sekarang sudah menjadi asrama laki-laki”.

Lalu kami bertanya “Dimana letak kantornya, apakah kantornya masih jauh dari

asrama tersebut ? dan kira-kira pemiliknya ada di kantor atau tidak ?”. Dan ternyata

kantornya masih jauh sekali. Menurut mas x “Tempat tinggal pemiliknya gabung dengan

LKP tersebut apabila mobil pemiliknya di luar menandakan bahwa pemilik tersebut

berada didalam dan tidak sedang pergi, sedangkan jaraknya menuju ke arah kantor LKP

Adam Mulia sekitar 30 menit bila ditempuh dengan berjalan kaki, dan tidak ada angkot”.

Setelah kami berempat berdiskusi lagi, kami pun sepakat untuk berjalan kaki saja

menuju ke kantor LKP Adam Mulia. Walaupun jauh tapi tetap saja sayang bila kesempatan

ini dilewatkan. Kamipun berpamitan kepada mas x setelah diberi arahan menuju kantor

LKP Adam Mulia. LKP Adam Mulia bertujuan mendidik dan mempersiapkan calon

tenaga kerja yang profesional yang siap memasuki dunia kerja yang didasari iman dan

taqwa kepada tuhan yang maha esa. Visi LKP yaitu menjadikan LKP adam mulia tempat

pendidikansemua kalangan masyarakat untuk mencerdaskan bangsa. Sedangkan, misi

LKP yitu menyiapkan calon tenaga kerja profesional siap memasuki dunia kerja untuk

mengurangi pengangguran. Program yang diadakan oleh pendidikan LPK Adam Mulia

berupa D1 kapal pesiar, kelas akselerasi kapal pesiar, perhotelan dan english course. D1

Kapal Pesiar : Kelas REGULAR Program Perhotelan dan Kapal Pesiar 6-9Bulan, meliputi

3 bulan teori dan 6 bulan job training di hotel berbintang 4/5. Kelas akselerasi kapal pesiar,

bagi siswa yang sudah menguasai bahasa inggris hanya 4-6 bulan langsung test agen.

Sedangkan english course berupa kursus intensive bahasa inggris khuss kapal pesiar : 5

minggu / short course dan 6 bulan sampai bisa berangkat.

Di perjalanan kami sempat menemukan Lembaga-lembaga nonformal lain seperti PAUD dan

TKIT. Setelah sekitar 30 menit kami berjalan, akhirnya kami menemukan bangunan yang bertuliskan

LKP adam Mulia.

Page 6: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

4

Setelah selesai makan siang kami melanjutkan pencarian lembaga non-formal

yaitu PKBM Wiyatatama. PKBM ini beralamat di Pucangan, RT/RW 03/12 Kec.

Sukoharjo. Untuk mencapai PKBM tersebut, kami berjalan menuju jalan raya supaya

dapat menggunakan angkutan umum kembali dan menanyakan lokasi PKBM

Wiyatatama kepada penduduk setempat.

Setelah mengetahui arahannya, kami menunggu angkutan umum menuju ke

PKBM tersebut, namun tidak ada angkot yang kunjung datang. Agar tidak membuang-

buang waktu, kami berjalan sampai lampu merah ke dua, tempat pergantian angkot.

Namun dalam perjalanan kami ke lampu merah ke dua, tidak terasa kami sudah berjalan

kurang lebih 10 km. Pada saat kami berjalan, tepatnya setelah tugu Solo. Kami bertemu

dengan anak PUNK. Mereka dalam jumlah yang relatif banyak. Berdasarkan

pengamatan kami mengenai anak punk yang kami temui, mereka dari segi berpakaian

rapih, bersih dan ramah. Selain itu dilihat dari apa yang gaya atau barang yang mereka

pakai, mereka dari kalangan yang perekonomian mampu atau mencupi namun

kurangnya perhatian dan arahan. Sehingga mereka lebih nyaman bersama atau

berkumpul dengan komunitas tersebut.

Setelah itu, kami lanjutkan perjalanan kami menuju PKBM Wiyatatama dengan

menggunakan angkot. Namun ternyata angkot tidak menjangkau sampai ke PKBM

Wiyatatama. Selain itu, jalan kami kira akan bisa lebih dekat ternyata tidak dapat

dilewati. Karena jalan yang akan kami lewati merupakan wilayah MARKAS GRUP 2

KOMANDO PASUKAN KHUSUS. Kami harus berjalan lagi untuk mencari alamat

PKBM Wiyatatama.

Pada saat kami sampai di tempat tersebut, mobil dari pemiliknya masih

terparkir di depan LKP tersebut. Kami sudah menekan bel beberapa kali namun

ternyata tidak ada yang menyahut dari dalam bangunan. Mungkin karena hari itu

adalah hari minggu maka kantor sedang libur. Karena tidak ada yang merespon,

akhirnya kami memutuskan untuk makan siang dan mengisi energi terlebih

dahulu di warung tepat di sebelah bangunan LKP Adam Mulia. Kami memesan

menu soto sapi dengan harga Rp. 5.000 yang meskipun porsinya kecil tapi rasanya

cukup enak dan membuat kenyang .

Page 7: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

5

Kami bertanya kepada penduduk setempat tentang arah menuju PKBM Wiyatatama namun tidak ada yang mengetahui alamat tersebut. Meskipun sudah kelelahan kami berempat tetap berjalan menari alamat tersebut dan bertanya kepada orang-orang yang kami temui.

Ditengah perjalanan kami bertemu dengan seorang bapak - bapak ramah yang bertanya kepada kami tentang tujuan kami.

Ternyata beliau mengetahui alamat tersebut dan memberi tahu kami arah mana yang harus kami tuju. Menurut bapak tersebut, kami harus putar balik arah dan perjalanan akan semakin jauh.

Meskipun jaraknya jauh, kami tidak menyerah begitu saja. Setelah mengucapkan terimakasih dan berpamitan kepada bapak tersebut, kami mulai berjalan kembali.

Namun perjalanannya memang sangat jauh sekali. Kami beristirahat sebentar

sambil membeli minuman dan berdiskusi tentang tujuan kita kali ini. Setelah tenaga

mulai terkumpul, kami melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan yaitu PKBM

Wiyatatama.

Setelah berjalan sekitar 4 km, kami sampai di PKBM Wiyatatama. PKBM tersebut

memiliki suasana yang nyaman, peralatan yang lengkap dan program yang menarik

dengan menjunjung bangunan klasik dengan ukiran kayu. Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat yang didirikan oleh bapak Drs.Wahyudi, M.Pd. program- program yang ada

di PKBM Wiyatatama antara lain : bimbingan belajar SD,SMP,SMA,SMK, Kursus

Komputer,Bahasa Asing, Kapal Pesiar, Kesetaraan Kejar peket A,B,C, TBM(Taman

Bacaan Masyarakat), Kelompok Belajar usaha, Program kecakapan hidup(Life Skill)

dan EO(event Organizer). Namun, pada saat kami bertemu dengan salah satu anggota

keluarga dari pendirinya, beliau mengatakan bahwa PKBM ini sudah tidak berjalan

untuk tahun ini, dikarenakan murid sudah tidak ada (fokus pada masyarakat daerah

tersebut). Sungguh sayang PKBM dengan konsep dan tempat yang bagus dan nyaman

tersebut sudah tidak aktif.

Karena kami semua sudah sangat kelelahan dan waktu juga sudah beranjak ke sore

hari, kami memutuskan untuk kembali ke stasiun dan pulang ke Yogyakarta. Kami

berjalan sampai ke halte trans solo batik. Ketika menaiki trans solo batik, kami

menemukan perbedaan dari segi penumpang naik yang bisa dimana saja dan pembayaran

yang di lakukan didalam bus.

Page 8: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

6

Rabu, 15 April 2015

Hari Ketiga : PKBM SINAR MENTARI

Tujuan dari observasi hari ini adalah melakukan observasi di PKBM

SINAR MENTARI yang beralamat di Sangkrahan Rt 03 Rw 13 Kec. Pasar

Kliwon Kota Surakarta Jawa Tengah 577119.

Surakarta adalah wilayah otonom dengan status kota di bawah provinsi Jawa

Tengah, Indonesia dengan penduduk 503.421 jiwa dan kepadatan 13.636/km².

Pagi hari pukul 07.42 WIB, Kami berempat berangkat menuju sukoharjo

dengan menggunakan kereta api prambanan express dengan harga tiket Rp. 8.000

dari stasiun Lempuyangan menuju stasiun purwosari. Kami tiba di stasiun

Purwosari pukul 08.50 WIB. Kami beristirahat sejenak dan mentelepon bu Rina

untuk memberitahukan bahwa kami telah sampai di stasiun purwosari.

Dengan menggunakan google maps, kami menuju PKBM dengan

menggunakan angkot. Namun pada saat kami mencari alamat yang terletak di

perumahan, google maps yang kami gunakan tidak menunjukkan tempat yang

dituju. Sebelum menuju ke tempat tersebut kami di turunkan oleh supir angkot

karena jalan yang dilewati, bukan jalur angkot (ujar supir angkot). Menuju tempat

PKBM, kami menyusuri kompleks satu demi satu. Namun alamat yang dituju

tidak menunjukkan arah yang benar. Kami hampir berputar-putar di tempat yang

sama 3 kali. Bertanya telah kami lakukan, tetapi tetap saja belum menemukan

alamat yang dicari.

Senin, 13 April 2015

Hari Kedua : FIP UNY

Hari ini agenda kami adalah menghubungi LKP ADAM

MULIA dengan no yang tertera di lembaga yang kemaren kami

kunjungi. Namun nomor dari pihak LKP tidak dapat dihubungi. Kami

berdiskusi mengenai langkah yang akan diambil tentang lembaga

yang akan kami observasi. Akhirnya kami memutuskan untuk

mencari lembaga lagi di internet dan langsung menghubungi ke

nomor telepon yang tertera di web lembaga tersebut. Kami

Page 9: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

7

Hampir putus asa karena tidak menemukan. Itu adalah kata yang tepat menggambarkan perasaan kami. Hampir 3 jam kami berkeliling tapi belum juga menemukan. Dari kompleks no 1 sampai 5 kami telusuri. Kami bertanya untuk ketiga kalinya kepada masyarakat, akhirnya kami menemukan nama lembaga. Namun ternyata nama yang kami sebut adalah sebut toko kecil yang ada di tengah perumahan. Kami ternganga melihat toko tersebut dengan penuh perasaan lelah, capek dan tidak menentu. Kami beristirahat sebentar sambil bertanya alamat PKBM tersebut dengan menelpon serta menunggu sms patokan tempat dari bu Rina mengenai letak tempat. Setelah mendapat patokan yang diberikan, kami bertanya dengan ibu-ibu yang sedang berada di depan toko, kemudian diarahkan bagaimana kami menuju tempat tersebut. Setelah berdiskusi arahan dari warga, kami menggunakan trans solo batik sampai PGS, kemudian kami sambung dengan menggunakan taxi. Sebelum menggunakan taksi kami berinisiatif memakai becak, namun ternyata tempat yang kami tuju jauh.

Sebelum sampai ketempat tujuan, kami sempat bingung dengan alamat dan bertanya ke satpam. Kemudian kami menelpon tempat observasi dan meminta arahan terkait jalan yang kami tuju. Sesampainya di PKBM “Sinar Mentari”, kami disambut hangat oleh para pekerja dan tutor disana. Perasaan kami campur aduk tidak menentu, perasaan senang, lelah, bahagia dan lega tentunya, karena telah sampai di tempat tujuan.

Page 10: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

8

KOORDINATOR

TBM

KOORDINATOR

PENDIDIKAN

KESETARAAN

KOORDINATOR

PENDIDIKAN

KETERAMPILAN

KOORDINATOR

PENDIDIKAN

KEAKSARAAN

KOORDINATOR

PAUD

BENDAHARA SEKRETARIS

KETUA

PEMBINA

PENILIK PNF

PKBM “Sinar Mentari” dipembina penilik PNF, diketuai oleh Ninik W, S.E, sekretarisnya ada Eko Purnomo, S.E, bendahara oleh Mumpuni Budi, koordinator PAUD ada Rina Endah M, Koordinator pendidikan keaksaraan ada Rini P, S.Pd, koordinator pendidikan kesetaraan ada Eviana KS, S.Pd, koordinator pendidikan keterampilan ada Fitria Tunggal D, koordinator TBM ada S. Dewi K, AMD. Program yang diadakan di PKBM ini adalah PAUD, Keaksaraan Fungsional atau Keaksaran Usaha Mandiri, Kesetaraan, Kelompok Belajar Usaha, dan Taman Bacaan Masyarakat. Tempat PKBM “Sinar Mentari” bergabung dengan SD N 1 Sangkrah, sedangkan untuk PAUD, Kantor PKBM dan TBM memiliki ruangan tersendiri. sedangkan untuk kesetaraan A, B, C dilakukan di ruang kelas SD. Untuk Keaksaraan Fungsional atau Keaksaran Usaha Mandiri dilakukan di rumah warga belajar.

Page 11: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

9

Jadwal kegiatan program setiap hari senin sampai dengan jumat di PKBM

Sinar Mentari, antara lain : PAUD/KB hari senin pukul 08.00-11.00 WIB,

Paket A dan B hari selasa, kamis dan minggu pukul 16.00-21.00 wib, Paket C

hari senin, rabu dan jum'at pukul 16.00-21.00 WIB, TBM hari senin- jumat

pukul 08.00- 14.00 WIB, KF/KUM hari selasa, kamis pukul 16.00- 18.00

WIB.

Untuk program keaksaraan PKBM “Sinar Mentari” sistemnya

berkelanjutan, jadi awalnya keaksaraan dasar bagi yang belum calistung,

setelah sudah bisa membaca dilanjutkan dengan keaksaraan fungsional seperti

pelatihan memasak yaitu dengan murid harus bisa menuliskan resep. Selain

memasak keaksaraan fungsional/ keaksaraan usaha mandiri yaitu dengan

membuat kerajinan seperti hantaran, souvenir, menjahit, dan rias pengantin.

Dari segi tenaga pendidik dan narasumber (NST) yaitu tenaga pendidik

merupakan tutor yang profesional di bidangnya. Sedangkan narasumber selain

dari tutor yang ahli dibidangnya direkrut dari warga sekitar yang memiliki

keterampilan khusus dibidangnya.

Untuk kesetaraan yaitu paket A, B, C, minat dari masyarakat sangatlah

banyak. Dari jumlah relatif banyak yaitu, paket A terdapat 24 anak, paket B

terdapat 70 anak, sedangkan untuk paket C terdapat 26 anak. Peserta didik dari

kejar paket pun bervariasi, meliputi anak jalanan, anak broken home, hamil,

depresi atau gangguan jiwa dan putus sekolah. Dalam cara mengajar para tutor

terkadang memakai teknik bermain peran agar peserta didik lebih memahami

dan mengerti isi materi yang di ajarkan.

Default Paragraph Font;List Paragraph;Program yang diadakan adalah

? Program kelompok bermain

? Program pendidikan kesetaraan

? Program keaksaraan fungsional

? Program kelompok belajar usaha

? Program taman bacaan masyarakat.

Page 12: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

10

Default Paragraph Font;List Paragraph;PKBM “Sinar Mentari” memiliki

VISI

Cerdas, Terampil dan Berakhlak

MISI

? Meningkatkan pendidikan masyarakat melalui jalur pendidikan

nonformal

? Mengembangkan potensi masyarakat berbasis kearifan lokal

TUJUAN

Sebagai tempat pelayanan masyarakat, menjadikan masyrakat yang

terampil, kreatif dan mandiri

Pada saat melakukan observasi, kami bertemu dengan salah satu

penilik yaitu bapak Totok Sudiyanto, S.Pd. Kami berbincang- bincang dengan

beliau, beliau datang ke PKBM dalam rangka meminta rekap nilai anak-anak

dan data anak- anak yang bisa mengikuti ujian nasional. Kami ditawari oleh

pihak PKBM untuk ke tempat Ujian Nasional, namun berhubung waktu sudah

beranjak sore dan jadwal kereta. Kami memutuskan untuk berpamitan dan

menyerahkan kenang-kenangan, serta sesi berfoto dengan panitia beserta

peniliknya. Sambil menunggu taxi, kami melaksanakan ibadah sholat ashar

yang dilakukan di mushola depan PKBM. Disana kami melakukan ibadah

bersama dengan anak SD, disana kami melihat betapa disiplinnya dan rapi.

Dari segi seragam, bahkan sepatu yang mereka gunakan seragam atau sama.

Setelah taxi datang, kami menuju stasiun Solo Blapan dan pulang ke

Yogyakarta.

Yang unik dalam kesetaraan ini, adanya kepedulian terhadap peserta didiknya tinggi. Hal ini di lihat ketika, salah satu peserta didik yang mengalami depresi kambuh, tutor terkadang datang ke rumah sakit untuk mengajar di dalam rumah sakit jiwa. Dari segi metode yang digunakan dalam pembelajaran meliputi bermain peran yang mana, peserta didik bermain peran sesuai dengan topik.

Page 13: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

11

Sabtu, 18 April 2015

Hari Ketiga : PKBM BUDI LUHUR

Pagi hari yang berbeda dari hari sebelumnya, Fitri berangkat dari

kutoarjo dan Nida berangkat dari stasiun Wates menuju sukoharjo dengan

menggunakan kereta api prambanan express, sedangkan Nanda dan Zara

berangkat dari lempuyangan menggunakan Joglo express dikarenakan

kehabisan tiket kereta pramex. Kami menuju stasiun purwosari dengan jam

sampai yang berbeda, Nida dan Fitri pukul 08.54 WIB sedangkan Nanda dan

Zara pukul 09.40 WIB. Tujuan kita hari ini adalah ke PKBM Budi Luhur yang

beralamatkan di Wirengan Rt 03 Rw 05 Baluwarti Kec. Pasar Kliwon

Surakarta. Kami beristirahat sejenak dan mentelepon bapak Supriyanto untuk

memberitahukan bahwa kami telah sampai di stasiun purwosari dan meminta

patokan mengenai tempat PKBM.

Setelah memperoleh patokan, kami naik batik solo trans sampai ke

PGS ( Pusat Grosir Solo). Sebelum menuju ke PKBM Budi Luhur, kami

memutuskan untuk sarapan pagi di taman kuliner solo. Usai makan kami

langsung ke tempat PKBM tersebut dengan berjalan kaki sambil

melihat–melihat aktivitas masyarakat. Sesampai di PKBM Budi luhur, kami

disambut sangat baik oleh warga PKBM tersebut. PKBM “Budi Luhur”

merupakan PKBM yang berada di dalam area keraton solo. PKBM “Budi

Luhur” berdiri pada tahun 2005 dan baru disahkan pada tahun 2010.

Page 14: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

12

Sabtu, 18 April 2015

Hari Ketiga : PKBM BUDI LUHUR

Pagi hari yang berbeda dari hari sebelumnya, Fitri berangkat dari

kutoarjo dan Nida berangkat dari stasiun Wates menuju sukoharjo dengan

menggunakan kereta api prambanan express, sedangkan Nanda dan Zara

berangkat dari lempuyangan menggunakan Joglo express dikarenakan

kehabisan tiket kereta pramex. Kami menuju stasiun purwosari dengan waktu

kedatangan sampai yang berbeda, Nida dan Fitri pukul 08.54 WIB sedangkan

Nanda dan Zara pukul 09.40 WIB. Tujuan kita hari ini adalah ke PKBM Budi

Luhur yang beralamatkan di Wirengan Rt 03 Rw 05 Baluwarti Kec. Pasar

Kliwon Surakarta. Kami beristirahat sejenak dan mentelepon bapak

Supriyanto untuk memberitahukan bahwa kami telah sampai di stasiun

purwosari dan meminta patokan mengenai tempat PKBM.

Setelah memperoleh patokan, kami naik batik solo trans sampai ke

PGS ( Pusat Grosir Solo). Sebelum menuju ke PKBM Budi Luhur, kami

memutuskan untuk sarapan pagi di taman kuliner solo. Usai makan kami

langsung berangkat menuju ke tempat PKBM tersebut dengan berjalan kaki

sambil melihat–melihat aktivitas masyarakat. Setelah berjalan cukup lama,

kami mendatangi polsek di wilayah keraton untuk menanyakan alamat

PKBM Budi luhur, tapi ternyata polisi disana juga tidak mengetahui alamat

tersebut. Kamipun melanjutkan perjalanan lalu bertanya kepada pedagang

kaki lima yang kami temui di pinggir jalan, lalu kami diberi arahan yang

cukup jelas untuk menuju alamat tersebutSesampai di PKBM Budi luhur,

kami disambut sangat baik oleh warga PKBM tersebut. PKBM “Budi Luhur”

merupakan PKBM yang berada di dalam area keraton solo. PKBM “Budi

Luhur” berdiri pada tahun 2005 dan baru disahkan pada tahun 2010.

Page 15: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

13

Pemilik PKBM yaitu MT Supriyanto, S.Kar M.Hum merupakan seorang pensiunan dosen ISI Surakarta. Sekretaris oleh Elysabeth. N.P.P. dan bendahara oleh V.A.Subekti. sedangkan koordinator PAUD yaitu Sumisih, koordinator TBM yaitu Emi tri mulyani S.Sos., koordinator keaksaraan yaitu Agus wahyudi, koordinator souvenir yaitu basilius P. Koordinator batik yaitu Dra. FP Wuryani, M.Sn., koordinator tata rias yaitu Eko Wahyu Prihantono, S.Sn. M.Sn. dan koordinator komputer oleh Drs. Salamet, M.Hum.

Program yang ada di PKBM Budi Luhur meliputi :

? Pendidikan keaksaraan fungsional

? PAUD

? TBM

? Batik

? Tari

? Pelatihan atau kursus : komputer, ketoprak, dan alat musik tradisional.

? Pendidikan kesetaraan

KETUA

KOORDINATOR

SOUVENIR

KOORDINATOR

TATA RIAS

KOORDINATOR

KESETARAAN

KOORDINATOR

PAUD

KOORDINATOR

BATIK

BENDAHARA SEKRETARIS

KOORDINATOR

KOMPUTER

KOORDINATOR

TBM

KOORDINATOR

KEAKSARAAN

Page 16: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

14

Jadwal program yang ada dalam PKBM ini meliputi PAUD hari senin- jumat pukul 07.00- 12.00 WIB, Keaksaraan Fungsional hari selasa dan jumat pukul 19.00- 20.30 WIB, TBM hari senin- sabtu pukul 08.00- 17.00 WIB, Pelatihan atau khursus yaitu hari jumat dan sabtu pukul 15.00- 17.00 WIB untuk Pelatihan Tari sedangkan hari senin dan kamis pukul 13.00- 15.00 WIB untuk Pelatihan Membatik.

PKBM ini unik dan berbeda dari yang lainnya karena di PKBM ini

pembelajarannya disangkutkan dengan seni. Baik seni tari, ketoprak maupun

seni membatik. Tutor pelatihan menari yaitu Dosen ISI Surakarta. Selain itu, di

PKBM “Budi Luhur” warga belajarnya dilatih membatik, membuat souvenir

berupa keris dan juga tata boga. Pelatihan membatik untuk warga sekitar

dilakukan di PKBM. Selain warga sekitar, PKBM bekerja sama dengan Dinas

Pariwisata untuk melatih batik di berbagai daerah di Indonesia, seperti di Papua.

Di Papua, tutor di beri kontrak selama 3 bulan untuk membuat lambang ciri khas

batik Papua dan mengajarkan masyarakat Papua membatik. Keunikan dari batik

yang kami lihat adalah motif dari batik sendiri. Dalam motif batik tersebut,

PKBM “Budi Luhur” mengedepankan tarian yang bersal dari solo dan beberapa

batik memiliki cerita sendiri. Di PKBM ini tutor membatik ada empat yaitu

pemilik PKBM, dosen ISI Surakarta dan dua diantaranya adalah mahasiswa ISI

Surakarta yang mengambil jurusan Batik. Prestasi yang pernah di raih dalam

pelatihan membatik seperti “Batik No 3 di Dunia dan Batik No 1 di Indonesia”.

Selain membatik, di Papua dari pihak PKBM juga memberikan pelatihan

tataboga dengan kekayaaan bahan makanan yang telah tersedia dan membuat

inovasi baru agar makanan atau kreasi makanan di Papua lebih bervariasi. Satu

lagi yang unggul dari PKBM ini adalah PAUDnya. Selain sudah terakreditasi

PAUD ini juga dijadikan tempat magang bagi calon pendidik PAUD di wilayah

sekitarnya. PAUD ini sudah terakreditasi A dan pendapatkan berbagai

penghargaan dari pemerintah Surakarta.

Page 17: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

15

Bahkan PAUD ini juga sering memenangkan lomba dalam hal kesenian. Terlihat di dinding PAUD terpampang foto anak anak PAUD bersama dengan Gubernur Surakarta yang baru. Anak PAUD di PKBM ini berjumlah 12 dengan 5 pengajar. Selain itu terdapat pula tempat penitipan anak. Di sana pengajar menyambut kedatangan kami dengan ramah. Selain itu, satu diantara pengajar PAUD tersebut adalah lulusan PLS. Peserta didik di kenakan biaya 50.000 per orang, sednagkan untuk masyarakat sekitar gratis atau tidak dipungut biaya.

PKBM ini unik dan berbeda dari yang lainnya karena di PKBM ini pembelajarannya disangkutkan dengan seni. Baik seni tari, ketoprak maupun seni membatik. Tutor pelatihan menari yaitu Dosen ISI Surakarta. Selain itu, di PKBM “Budi Luhur” warga belajarnya dilatih membatik, membuat souvenir berupa keris dan juga tata boga. Pelatihan membatik untuk warga sekitar dilakukan di PKBM. Selain warga sekitar, PKBM bekerja sama dengan Dinas Pariwisata untuk melatih batik di berbagai daerah di Indonesia, seperti di Papua. Di Papua, tutor di beri kontrak selama 3 bulan untuk membuat lambang ciri khas batik Papua dan mengajarkan masyarakat Papua membatik. Keunikan dari batik yang kami lihat adalah motif dari batik sendiri. Dalam motif batik tersebut, PKBM “Budi Luhur” mengedepankan tarian yang bersal dari solo dan beberapa batik memiliki cerita sendiri. Di PKBM ini tutor membatik ada empat yaitu pemilik PKBM, dosen ISI Surakarta dan dua diantaranya adalah mahasiswa ISI Surakarta yang mengambil jurusan Batik. Prestasi yang pernah di raih dalam pelatihan membatik seperti “Batik No 3 di Dunia dan Batik No 1 di Indonesia”. Selain membatik, di Papua dari pihak PKBM juga memberikan pelatihan tataboga dengan kekayaaan bahan makanan yang telah tersedia dan membuat inovasi baru agar makanan atau kreasi makanan di Papua lebih bervariasi. Satu lagi yang unggul dari PKBM ini adalah PAUDnya. Selain sudah terakreditasi PAUD ini juga dijadikan tempat magang bagi calon pendidik PAUD di wilayah sekitarnya. PAUD ini sudah terakreditasi A dan pendapatkan berbagai penghargaan dari pemerintah Surakarta. Bahkan PAUD ini juga sering memenangkan lomba dalam hal kesenian. Terlihat di dinding PAUD terpampang foto anak anak PAUD bersama dengan Gubernur Surakarta yang baru.

Page 18: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

13

Anak PAUD di PKBM ini berjumlah 12 dengan 5 pengajar. Selain itu terdapat pula tempat penitipan anak. Di sana pengajar menyambut kedatangan kami dengan ramah. Selain itu, satu diantara pengajar PAUD tersebut adalah lulusan PLS. Peserta didik di kenakan biaya 50.000 per orang, sednagkan untuk masyarakat sekitar gratis atau tidak dipungut biaya.

Selama kami berada disana, kami di ajarkan membatik, pola dalam batik, cara membatik, bagaimana mewarnai batik, cara memgang canting, posisi dalam membatik, cara dalam menghasilkan batik yang baik, lama dalam membatik dan kendala yang terjadi dalam membuat batik. Setelah puas melihat lihat PAUD kami diajak oleh ibu veronica untuk belajar membatik. Di PKBM ini tutor membatik ada empat dan dua diantaranya adalah mahasiswa ISI Surakarta yang mengambil jurusan Batik. Waktu kami mengunjungi PKBM ini kebetulan mereka sedang merancang pola batik kreasi baru yang akan mereka ikutkan lomba di festival yang akan segera dilaksanakan. Mereka menyiapkannya dengan sungguh-sungguh karena ini merupakan event tahunan yang sebelumnya mereka mendapatkan peringkat tiga di nasional dan tahun ini mereka memiliki target menjadi juara satu nasional. Dari segi kendala, PKBM Budi Luhur memiliki kendala berupa keuangan atau dana.

Kami berada di PKBM ini sampai dengan pukul 14.35 WIB, karena

keluarga bapak ini non muslim maka kami memutuskan untuk pulang lebih

awal dan mencari masjid disekitar komplek itu. Setelah itu kami berjalan 1

km sampai ke halte batik trans untuk menuju stasiun Solo Balapan. Kami

membeli tiket kereta prambanan express yang berangkat pukul 16.00 WIB

dari Solo balapan. Fitri, Zara dan Nanda turun di Lempuyangan sedangkan

Nida turun di stasiun wates. Begitulah perjalanan kami di hari terakir di kota

surakarta.

Page 19: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

Tergores kenangan indah, Tergores pengalaman yang tak terlupakan dan Tergores arti kebersamaan yang harus selalu di jaga. Bukan AKU atau KAMU saat kita berpetualang, Tapi KAMI. Kami yang berpegang tangan disaat salah satu dari kami mulai menyerah dan tersenyum disaat salah satu dari kami muram. Dan memotivasi ketikan salah satu dari kami mengeluh. Sekian cerita perjalanan kami. Terima kasih..

Page 20: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

SU C

S

C ESS

TORY

Page 21: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

PKBM “SINAR MENTARI”

Sangkrahan Rt 03 Rw 13 Kec. Pasar Kliwon Kota Surakarta Jawa Tengah

Program yang diadakan adalah? Program kelompok bermain? Program pendidikan kesetaraan? Program keaksaraan fungsional? Program kelompok belajar usaha? Program taman bacaan masyarakat.

Page 22: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)
Page 23: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)
Page 24: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)
Page 25: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

PKBM “BUDI LUHUR”

Wirengan Rt 03 Rw 05 Baluwarti Kec. Pasar Kliwon Surakarta Kota Surakarta Jawa Tengah

Program yang ada di PKBM Budi Luhur meliputi :

? Pendidikan keaksaraan fungsional

? PAUD

? TBM

? Batik

? Tari

? Pelatihan atau kursus : komputer,

ketoprak, dan alat musik tradisional.

? Pendidikan kesetaraan

Page 26: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)
Page 27: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)
Page 28: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)
Page 29: ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)

T A

H

ER M

A

I

K SI