ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)
description
Transcript of ROAD TO SS (SURAKARTA DAN SUKOHARJO)
RO SA D TO S { SURAKARTA & SUKOHARJO }
RO SA D TO S { SURAKARTA & SUKOHARJO }
W M
N
EL O
O Y
C E
R
OUR J U E
1
Beberapa hal yang kami mempersiapkan, diantaranya mencari
tahu informasi tentang lembaga non-formal di Kabupaten Sukoharjo dan
menghubunginya untuk mendapatkan perijinan dari pihak lembaga.
Namun ternyata hal itu bukanlah perkara mudah. Saat mencari lembaga
melalui internet kami memang menemukan banyak sekali lembaga non-
formal namun hanya sedikit dari lembaga-lembaga tersebut yang
mencantumkan nomor telefon dan meskipun nomor telefon
dicantumkan, kebanyakan dari nomor-nomor tersebut sudah tidak
digunakan lagi, bahkan ada nomor yang tersambung namun tidak ada
yang menjawab panggilan kami. Dari segi tempat, pendidikan non formal
yang ada sebagian besar tidak ada kendaraan umum yag tersedia. Tidak
adanya kendaraan menuju lembaga yang membuat kami berjuang keras
menuju ke lembaga.
Setelah kami berempat berdiskusi untuk kelanjutan observasi,
kami sepakat untuk langsung menuju Sukoharjo untuk memastikan
sendiri lembaga Nonformal yang akan kami kunjungi, dan mencari
lembaga non-formal lainnya.
Observasi luar kota Yogyakarta, di berbagai lembaga
nonformal. Dalam satu kabupaten hanya diperbolehkan satu
kelompok. Kelompok kami yang beranggotakan Fitri Ekasari, Nanda
Isna Khoirunisa, Nida Anis Nazihah, dan Zara Suvi DAP akan
mengobservasi lembaga non-formal di kabupaten Sukoharjo.
2
Selain itu, tujuan observasi pada hari ini adalah untuk mengetahui lembaga apa saja
yang mungkin dapat menjadi sumber observasi di wilayah tersebut. Pagi hari pukul 07.42
WIB, Kami berempat berangkat menuju sukoharjo dengan menggunakan kereta api
prambanan express dengan harga tiket Rp. 8.000 dari stasiun Lempuyangan menuju
stasiun purwosari. Dengan kondisi penuh sesak, sehingga dua orang dari kami ada yang
duduk di kursi dan dua orang duduk di bawah. Kami tiba di stasiun Purwosari pukul 08.50
WIB.
Setibanya di stasiun purwosari, kami berempat beristirahat sejenak dan melihat
keberadaan alamat lembaga yang akan kami datangi menggunakan google maps. Setelah
menemukan alamat yang kami cari, kami langsung bertanya kepada orang-orang setempat
tentang transportasi menuju alamat yang akan kami tuju yaitu LKP Adam Mulia. LKP ini
beralamat di JL. A.Yani, No. 306, Pabelan Kec. Sukoharjo. Untuk mencari alamat tersebut
kami bertanya kepada beberapa orang, banyak yang menawarkan jasa seperti taksi, becak,
sampai ojek. Namun, kamipun memutuskan untuk menggunakan angkutan umum atau
biasa disebut angkot untuk memulai perjalanan di Sukoharjo. Berdasarkan arahan yang
kami terima, kami pun berjalan keluar dari kawasan stasiun untuk mencari angkutan
umum.
Setelah akhirnya menemukan angkutan umum kami pun langsung pergi menuju
LKP Adam Mulia dengan bermodalkan google maps di handphone kami. Karena kami
benar-benar tidak tau menau tentang daerah sukoharjo. Setelah beberapa saat, akhirnya
kami menemukan banner di sebelah kiri jalan yang bertuliskan LKP Adam Mulia.
Tujuan dari observasi hari ini adalah untuk mengkonfirmasi
alamat lembaga non-formal sehingga memudahkan kami ketika
akan menuju tempat pada saat akan melakukan aktivitas
observasi.
Minggu, 12 April 2015
Hari Pertama :
“LKP ADAM MULIA dan PKBM WIYATATAMA”
3
Kami berempat turun dari angkutan umum dan langsung menghampiri bangunan dengan tulisan LKP Adam Mulia tersebut. Setelah mengetuk pintu dan mengucapkan salam berkali-kali, akhirnya seorang laki-laki kira-kira usia 20an keluar dari dalam ruangan. Kami bertanya apakah benar tempat ini adalah LKP Adam Mulia kepada laki-laki tersebut (sebut saja mas x karena kami tidak sempat menanyakan namanya) berkata “iya ini adalah LKP Adam Mulia tapi sekarang sudah menjadi asrama laki-laki”.
Lalu kami bertanya “Dimana letak kantornya, apakah kantornya masih jauh dari
asrama tersebut ? dan kira-kira pemiliknya ada di kantor atau tidak ?”. Dan ternyata
kantornya masih jauh sekali. Menurut mas x “Tempat tinggal pemiliknya gabung dengan
LKP tersebut apabila mobil pemiliknya di luar menandakan bahwa pemilik tersebut
berada didalam dan tidak sedang pergi, sedangkan jaraknya menuju ke arah kantor LKP
Adam Mulia sekitar 30 menit bila ditempuh dengan berjalan kaki, dan tidak ada angkot”.
Setelah kami berempat berdiskusi lagi, kami pun sepakat untuk berjalan kaki saja
menuju ke kantor LKP Adam Mulia. Walaupun jauh tapi tetap saja sayang bila kesempatan
ini dilewatkan. Kamipun berpamitan kepada mas x setelah diberi arahan menuju kantor
LKP Adam Mulia. LKP Adam Mulia bertujuan mendidik dan mempersiapkan calon
tenaga kerja yang profesional yang siap memasuki dunia kerja yang didasari iman dan
taqwa kepada tuhan yang maha esa. Visi LKP yaitu menjadikan LKP adam mulia tempat
pendidikansemua kalangan masyarakat untuk mencerdaskan bangsa. Sedangkan, misi
LKP yitu menyiapkan calon tenaga kerja profesional siap memasuki dunia kerja untuk
mengurangi pengangguran. Program yang diadakan oleh pendidikan LPK Adam Mulia
berupa D1 kapal pesiar, kelas akselerasi kapal pesiar, perhotelan dan english course. D1
Kapal Pesiar : Kelas REGULAR Program Perhotelan dan Kapal Pesiar 6-9Bulan, meliputi
3 bulan teori dan 6 bulan job training di hotel berbintang 4/5. Kelas akselerasi kapal pesiar,
bagi siswa yang sudah menguasai bahasa inggris hanya 4-6 bulan langsung test agen.
Sedangkan english course berupa kursus intensive bahasa inggris khuss kapal pesiar : 5
minggu / short course dan 6 bulan sampai bisa berangkat.
Di perjalanan kami sempat menemukan Lembaga-lembaga nonformal lain seperti PAUD dan
TKIT. Setelah sekitar 30 menit kami berjalan, akhirnya kami menemukan bangunan yang bertuliskan
LKP adam Mulia.
4
Setelah selesai makan siang kami melanjutkan pencarian lembaga non-formal
yaitu PKBM Wiyatatama. PKBM ini beralamat di Pucangan, RT/RW 03/12 Kec.
Sukoharjo. Untuk mencapai PKBM tersebut, kami berjalan menuju jalan raya supaya
dapat menggunakan angkutan umum kembali dan menanyakan lokasi PKBM
Wiyatatama kepada penduduk setempat.
Setelah mengetahui arahannya, kami menunggu angkutan umum menuju ke
PKBM tersebut, namun tidak ada angkot yang kunjung datang. Agar tidak membuang-
buang waktu, kami berjalan sampai lampu merah ke dua, tempat pergantian angkot.
Namun dalam perjalanan kami ke lampu merah ke dua, tidak terasa kami sudah berjalan
kurang lebih 10 km. Pada saat kami berjalan, tepatnya setelah tugu Solo. Kami bertemu
dengan anak PUNK. Mereka dalam jumlah yang relatif banyak. Berdasarkan
pengamatan kami mengenai anak punk yang kami temui, mereka dari segi berpakaian
rapih, bersih dan ramah. Selain itu dilihat dari apa yang gaya atau barang yang mereka
pakai, mereka dari kalangan yang perekonomian mampu atau mencupi namun
kurangnya perhatian dan arahan. Sehingga mereka lebih nyaman bersama atau
berkumpul dengan komunitas tersebut.
Setelah itu, kami lanjutkan perjalanan kami menuju PKBM Wiyatatama dengan
menggunakan angkot. Namun ternyata angkot tidak menjangkau sampai ke PKBM
Wiyatatama. Selain itu, jalan kami kira akan bisa lebih dekat ternyata tidak dapat
dilewati. Karena jalan yang akan kami lewati merupakan wilayah MARKAS GRUP 2
KOMANDO PASUKAN KHUSUS. Kami harus berjalan lagi untuk mencari alamat
PKBM Wiyatatama.
Pada saat kami sampai di tempat tersebut, mobil dari pemiliknya masih
terparkir di depan LKP tersebut. Kami sudah menekan bel beberapa kali namun
ternyata tidak ada yang menyahut dari dalam bangunan. Mungkin karena hari itu
adalah hari minggu maka kantor sedang libur. Karena tidak ada yang merespon,
akhirnya kami memutuskan untuk makan siang dan mengisi energi terlebih
dahulu di warung tepat di sebelah bangunan LKP Adam Mulia. Kami memesan
menu soto sapi dengan harga Rp. 5.000 yang meskipun porsinya kecil tapi rasanya
cukup enak dan membuat kenyang .
5
Kami bertanya kepada penduduk setempat tentang arah menuju PKBM Wiyatatama namun tidak ada yang mengetahui alamat tersebut. Meskipun sudah kelelahan kami berempat tetap berjalan menari alamat tersebut dan bertanya kepada orang-orang yang kami temui.
Ditengah perjalanan kami bertemu dengan seorang bapak - bapak ramah yang bertanya kepada kami tentang tujuan kami.
Ternyata beliau mengetahui alamat tersebut dan memberi tahu kami arah mana yang harus kami tuju. Menurut bapak tersebut, kami harus putar balik arah dan perjalanan akan semakin jauh.
Meskipun jaraknya jauh, kami tidak menyerah begitu saja. Setelah mengucapkan terimakasih dan berpamitan kepada bapak tersebut, kami mulai berjalan kembali.
Namun perjalanannya memang sangat jauh sekali. Kami beristirahat sebentar
sambil membeli minuman dan berdiskusi tentang tujuan kita kali ini. Setelah tenaga
mulai terkumpul, kami melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan yaitu PKBM
Wiyatatama.
Setelah berjalan sekitar 4 km, kami sampai di PKBM Wiyatatama. PKBM tersebut
memiliki suasana yang nyaman, peralatan yang lengkap dan program yang menarik
dengan menjunjung bangunan klasik dengan ukiran kayu. Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat yang didirikan oleh bapak Drs.Wahyudi, M.Pd. program- program yang ada
di PKBM Wiyatatama antara lain : bimbingan belajar SD,SMP,SMA,SMK, Kursus
Komputer,Bahasa Asing, Kapal Pesiar, Kesetaraan Kejar peket A,B,C, TBM(Taman
Bacaan Masyarakat), Kelompok Belajar usaha, Program kecakapan hidup(Life Skill)
dan EO(event Organizer). Namun, pada saat kami bertemu dengan salah satu anggota
keluarga dari pendirinya, beliau mengatakan bahwa PKBM ini sudah tidak berjalan
untuk tahun ini, dikarenakan murid sudah tidak ada (fokus pada masyarakat daerah
tersebut). Sungguh sayang PKBM dengan konsep dan tempat yang bagus dan nyaman
tersebut sudah tidak aktif.
Karena kami semua sudah sangat kelelahan dan waktu juga sudah beranjak ke sore
hari, kami memutuskan untuk kembali ke stasiun dan pulang ke Yogyakarta. Kami
berjalan sampai ke halte trans solo batik. Ketika menaiki trans solo batik, kami
menemukan perbedaan dari segi penumpang naik yang bisa dimana saja dan pembayaran
yang di lakukan didalam bus.
6
Rabu, 15 April 2015
Hari Ketiga : PKBM SINAR MENTARI
Tujuan dari observasi hari ini adalah melakukan observasi di PKBM
SINAR MENTARI yang beralamat di Sangkrahan Rt 03 Rw 13 Kec. Pasar
Kliwon Kota Surakarta Jawa Tengah 577119.
Surakarta adalah wilayah otonom dengan status kota di bawah provinsi Jawa
Tengah, Indonesia dengan penduduk 503.421 jiwa dan kepadatan 13.636/km².
Pagi hari pukul 07.42 WIB, Kami berempat berangkat menuju sukoharjo
dengan menggunakan kereta api prambanan express dengan harga tiket Rp. 8.000
dari stasiun Lempuyangan menuju stasiun purwosari. Kami tiba di stasiun
Purwosari pukul 08.50 WIB. Kami beristirahat sejenak dan mentelepon bu Rina
untuk memberitahukan bahwa kami telah sampai di stasiun purwosari.
Dengan menggunakan google maps, kami menuju PKBM dengan
menggunakan angkot. Namun pada saat kami mencari alamat yang terletak di
perumahan, google maps yang kami gunakan tidak menunjukkan tempat yang
dituju. Sebelum menuju ke tempat tersebut kami di turunkan oleh supir angkot
karena jalan yang dilewati, bukan jalur angkot (ujar supir angkot). Menuju tempat
PKBM, kami menyusuri kompleks satu demi satu. Namun alamat yang dituju
tidak menunjukkan arah yang benar. Kami hampir berputar-putar di tempat yang
sama 3 kali. Bertanya telah kami lakukan, tetapi tetap saja belum menemukan
alamat yang dicari.
Senin, 13 April 2015
Hari Kedua : FIP UNY
Hari ini agenda kami adalah menghubungi LKP ADAM
MULIA dengan no yang tertera di lembaga yang kemaren kami
kunjungi. Namun nomor dari pihak LKP tidak dapat dihubungi. Kami
berdiskusi mengenai langkah yang akan diambil tentang lembaga
yang akan kami observasi. Akhirnya kami memutuskan untuk
mencari lembaga lagi di internet dan langsung menghubungi ke
nomor telepon yang tertera di web lembaga tersebut. Kami
7
Hampir putus asa karena tidak menemukan. Itu adalah kata yang tepat menggambarkan perasaan kami. Hampir 3 jam kami berkeliling tapi belum juga menemukan. Dari kompleks no 1 sampai 5 kami telusuri. Kami bertanya untuk ketiga kalinya kepada masyarakat, akhirnya kami menemukan nama lembaga. Namun ternyata nama yang kami sebut adalah sebut toko kecil yang ada di tengah perumahan. Kami ternganga melihat toko tersebut dengan penuh perasaan lelah, capek dan tidak menentu. Kami beristirahat sebentar sambil bertanya alamat PKBM tersebut dengan menelpon serta menunggu sms patokan tempat dari bu Rina mengenai letak tempat. Setelah mendapat patokan yang diberikan, kami bertanya dengan ibu-ibu yang sedang berada di depan toko, kemudian diarahkan bagaimana kami menuju tempat tersebut. Setelah berdiskusi arahan dari warga, kami menggunakan trans solo batik sampai PGS, kemudian kami sambung dengan menggunakan taxi. Sebelum menggunakan taksi kami berinisiatif memakai becak, namun ternyata tempat yang kami tuju jauh.
Sebelum sampai ketempat tujuan, kami sempat bingung dengan alamat dan bertanya ke satpam. Kemudian kami menelpon tempat observasi dan meminta arahan terkait jalan yang kami tuju. Sesampainya di PKBM “Sinar Mentari”, kami disambut hangat oleh para pekerja dan tutor disana. Perasaan kami campur aduk tidak menentu, perasaan senang, lelah, bahagia dan lega tentunya, karena telah sampai di tempat tujuan.
8
KOORDINATOR
TBM
KOORDINATOR
PENDIDIKAN
KESETARAAN
KOORDINATOR
PENDIDIKAN
KETERAMPILAN
KOORDINATOR
PENDIDIKAN
KEAKSARAAN
KOORDINATOR
PAUD
BENDAHARA SEKRETARIS
KETUA
PEMBINA
PENILIK PNF
PKBM “Sinar Mentari” dipembina penilik PNF, diketuai oleh Ninik W, S.E, sekretarisnya ada Eko Purnomo, S.E, bendahara oleh Mumpuni Budi, koordinator PAUD ada Rina Endah M, Koordinator pendidikan keaksaraan ada Rini P, S.Pd, koordinator pendidikan kesetaraan ada Eviana KS, S.Pd, koordinator pendidikan keterampilan ada Fitria Tunggal D, koordinator TBM ada S. Dewi K, AMD. Program yang diadakan di PKBM ini adalah PAUD, Keaksaraan Fungsional atau Keaksaran Usaha Mandiri, Kesetaraan, Kelompok Belajar Usaha, dan Taman Bacaan Masyarakat. Tempat PKBM “Sinar Mentari” bergabung dengan SD N 1 Sangkrah, sedangkan untuk PAUD, Kantor PKBM dan TBM memiliki ruangan tersendiri. sedangkan untuk kesetaraan A, B, C dilakukan di ruang kelas SD. Untuk Keaksaraan Fungsional atau Keaksaran Usaha Mandiri dilakukan di rumah warga belajar.
9
Jadwal kegiatan program setiap hari senin sampai dengan jumat di PKBM
Sinar Mentari, antara lain : PAUD/KB hari senin pukul 08.00-11.00 WIB,
Paket A dan B hari selasa, kamis dan minggu pukul 16.00-21.00 wib, Paket C
hari senin, rabu dan jum'at pukul 16.00-21.00 WIB, TBM hari senin- jumat
pukul 08.00- 14.00 WIB, KF/KUM hari selasa, kamis pukul 16.00- 18.00
WIB.
Untuk program keaksaraan PKBM “Sinar Mentari” sistemnya
berkelanjutan, jadi awalnya keaksaraan dasar bagi yang belum calistung,
setelah sudah bisa membaca dilanjutkan dengan keaksaraan fungsional seperti
pelatihan memasak yaitu dengan murid harus bisa menuliskan resep. Selain
memasak keaksaraan fungsional/ keaksaraan usaha mandiri yaitu dengan
membuat kerajinan seperti hantaran, souvenir, menjahit, dan rias pengantin.
Dari segi tenaga pendidik dan narasumber (NST) yaitu tenaga pendidik
merupakan tutor yang profesional di bidangnya. Sedangkan narasumber selain
dari tutor yang ahli dibidangnya direkrut dari warga sekitar yang memiliki
keterampilan khusus dibidangnya.
Untuk kesetaraan yaitu paket A, B, C, minat dari masyarakat sangatlah
banyak. Dari jumlah relatif banyak yaitu, paket A terdapat 24 anak, paket B
terdapat 70 anak, sedangkan untuk paket C terdapat 26 anak. Peserta didik dari
kejar paket pun bervariasi, meliputi anak jalanan, anak broken home, hamil,
depresi atau gangguan jiwa dan putus sekolah. Dalam cara mengajar para tutor
terkadang memakai teknik bermain peran agar peserta didik lebih memahami
dan mengerti isi materi yang di ajarkan.
Default Paragraph Font;List Paragraph;Program yang diadakan adalah
? Program kelompok bermain
? Program pendidikan kesetaraan
? Program keaksaraan fungsional
? Program kelompok belajar usaha
? Program taman bacaan masyarakat.
10
Default Paragraph Font;List Paragraph;PKBM “Sinar Mentari” memiliki
VISI
Cerdas, Terampil dan Berakhlak
MISI
? Meningkatkan pendidikan masyarakat melalui jalur pendidikan
nonformal
? Mengembangkan potensi masyarakat berbasis kearifan lokal
TUJUAN
Sebagai tempat pelayanan masyarakat, menjadikan masyrakat yang
terampil, kreatif dan mandiri
Pada saat melakukan observasi, kami bertemu dengan salah satu
penilik yaitu bapak Totok Sudiyanto, S.Pd. Kami berbincang- bincang dengan
beliau, beliau datang ke PKBM dalam rangka meminta rekap nilai anak-anak
dan data anak- anak yang bisa mengikuti ujian nasional. Kami ditawari oleh
pihak PKBM untuk ke tempat Ujian Nasional, namun berhubung waktu sudah
beranjak sore dan jadwal kereta. Kami memutuskan untuk berpamitan dan
menyerahkan kenang-kenangan, serta sesi berfoto dengan panitia beserta
peniliknya. Sambil menunggu taxi, kami melaksanakan ibadah sholat ashar
yang dilakukan di mushola depan PKBM. Disana kami melakukan ibadah
bersama dengan anak SD, disana kami melihat betapa disiplinnya dan rapi.
Dari segi seragam, bahkan sepatu yang mereka gunakan seragam atau sama.
Setelah taxi datang, kami menuju stasiun Solo Blapan dan pulang ke
Yogyakarta.
Yang unik dalam kesetaraan ini, adanya kepedulian terhadap peserta didiknya tinggi. Hal ini di lihat ketika, salah satu peserta didik yang mengalami depresi kambuh, tutor terkadang datang ke rumah sakit untuk mengajar di dalam rumah sakit jiwa. Dari segi metode yang digunakan dalam pembelajaran meliputi bermain peran yang mana, peserta didik bermain peran sesuai dengan topik.
11
Sabtu, 18 April 2015
Hari Ketiga : PKBM BUDI LUHUR
Pagi hari yang berbeda dari hari sebelumnya, Fitri berangkat dari
kutoarjo dan Nida berangkat dari stasiun Wates menuju sukoharjo dengan
menggunakan kereta api prambanan express, sedangkan Nanda dan Zara
berangkat dari lempuyangan menggunakan Joglo express dikarenakan
kehabisan tiket kereta pramex. Kami menuju stasiun purwosari dengan jam
sampai yang berbeda, Nida dan Fitri pukul 08.54 WIB sedangkan Nanda dan
Zara pukul 09.40 WIB. Tujuan kita hari ini adalah ke PKBM Budi Luhur yang
beralamatkan di Wirengan Rt 03 Rw 05 Baluwarti Kec. Pasar Kliwon
Surakarta. Kami beristirahat sejenak dan mentelepon bapak Supriyanto untuk
memberitahukan bahwa kami telah sampai di stasiun purwosari dan meminta
patokan mengenai tempat PKBM.
Setelah memperoleh patokan, kami naik batik solo trans sampai ke
PGS ( Pusat Grosir Solo). Sebelum menuju ke PKBM Budi Luhur, kami
memutuskan untuk sarapan pagi di taman kuliner solo. Usai makan kami
langsung ke tempat PKBM tersebut dengan berjalan kaki sambil
melihat–melihat aktivitas masyarakat. Sesampai di PKBM Budi luhur, kami
disambut sangat baik oleh warga PKBM tersebut. PKBM “Budi Luhur”
merupakan PKBM yang berada di dalam area keraton solo. PKBM “Budi
Luhur” berdiri pada tahun 2005 dan baru disahkan pada tahun 2010.
12
Sabtu, 18 April 2015
Hari Ketiga : PKBM BUDI LUHUR
Pagi hari yang berbeda dari hari sebelumnya, Fitri berangkat dari
kutoarjo dan Nida berangkat dari stasiun Wates menuju sukoharjo dengan
menggunakan kereta api prambanan express, sedangkan Nanda dan Zara
berangkat dari lempuyangan menggunakan Joglo express dikarenakan
kehabisan tiket kereta pramex. Kami menuju stasiun purwosari dengan waktu
kedatangan sampai yang berbeda, Nida dan Fitri pukul 08.54 WIB sedangkan
Nanda dan Zara pukul 09.40 WIB. Tujuan kita hari ini adalah ke PKBM Budi
Luhur yang beralamatkan di Wirengan Rt 03 Rw 05 Baluwarti Kec. Pasar
Kliwon Surakarta. Kami beristirahat sejenak dan mentelepon bapak
Supriyanto untuk memberitahukan bahwa kami telah sampai di stasiun
purwosari dan meminta patokan mengenai tempat PKBM.
Setelah memperoleh patokan, kami naik batik solo trans sampai ke
PGS ( Pusat Grosir Solo). Sebelum menuju ke PKBM Budi Luhur, kami
memutuskan untuk sarapan pagi di taman kuliner solo. Usai makan kami
langsung berangkat menuju ke tempat PKBM tersebut dengan berjalan kaki
sambil melihat–melihat aktivitas masyarakat. Setelah berjalan cukup lama,
kami mendatangi polsek di wilayah keraton untuk menanyakan alamat
PKBM Budi luhur, tapi ternyata polisi disana juga tidak mengetahui alamat
tersebut. Kamipun melanjutkan perjalanan lalu bertanya kepada pedagang
kaki lima yang kami temui di pinggir jalan, lalu kami diberi arahan yang
cukup jelas untuk menuju alamat tersebutSesampai di PKBM Budi luhur,
kami disambut sangat baik oleh warga PKBM tersebut. PKBM “Budi Luhur”
merupakan PKBM yang berada di dalam area keraton solo. PKBM “Budi
Luhur” berdiri pada tahun 2005 dan baru disahkan pada tahun 2010.
13
Pemilik PKBM yaitu MT Supriyanto, S.Kar M.Hum merupakan seorang pensiunan dosen ISI Surakarta. Sekretaris oleh Elysabeth. N.P.P. dan bendahara oleh V.A.Subekti. sedangkan koordinator PAUD yaitu Sumisih, koordinator TBM yaitu Emi tri mulyani S.Sos., koordinator keaksaraan yaitu Agus wahyudi, koordinator souvenir yaitu basilius P. Koordinator batik yaitu Dra. FP Wuryani, M.Sn., koordinator tata rias yaitu Eko Wahyu Prihantono, S.Sn. M.Sn. dan koordinator komputer oleh Drs. Salamet, M.Hum.
Program yang ada di PKBM Budi Luhur meliputi :
? Pendidikan keaksaraan fungsional
? PAUD
? TBM
? Batik
? Tari
? Pelatihan atau kursus : komputer, ketoprak, dan alat musik tradisional.
? Pendidikan kesetaraan
KETUA
KOORDINATOR
SOUVENIR
KOORDINATOR
TATA RIAS
KOORDINATOR
KESETARAAN
KOORDINATOR
PAUD
KOORDINATOR
BATIK
BENDAHARA SEKRETARIS
KOORDINATOR
KOMPUTER
KOORDINATOR
TBM
KOORDINATOR
KEAKSARAAN
14
Jadwal program yang ada dalam PKBM ini meliputi PAUD hari senin- jumat pukul 07.00- 12.00 WIB, Keaksaraan Fungsional hari selasa dan jumat pukul 19.00- 20.30 WIB, TBM hari senin- sabtu pukul 08.00- 17.00 WIB, Pelatihan atau khursus yaitu hari jumat dan sabtu pukul 15.00- 17.00 WIB untuk Pelatihan Tari sedangkan hari senin dan kamis pukul 13.00- 15.00 WIB untuk Pelatihan Membatik.
PKBM ini unik dan berbeda dari yang lainnya karena di PKBM ini
pembelajarannya disangkutkan dengan seni. Baik seni tari, ketoprak maupun
seni membatik. Tutor pelatihan menari yaitu Dosen ISI Surakarta. Selain itu, di
PKBM “Budi Luhur” warga belajarnya dilatih membatik, membuat souvenir
berupa keris dan juga tata boga. Pelatihan membatik untuk warga sekitar
dilakukan di PKBM. Selain warga sekitar, PKBM bekerja sama dengan Dinas
Pariwisata untuk melatih batik di berbagai daerah di Indonesia, seperti di Papua.
Di Papua, tutor di beri kontrak selama 3 bulan untuk membuat lambang ciri khas
batik Papua dan mengajarkan masyarakat Papua membatik. Keunikan dari batik
yang kami lihat adalah motif dari batik sendiri. Dalam motif batik tersebut,
PKBM “Budi Luhur” mengedepankan tarian yang bersal dari solo dan beberapa
batik memiliki cerita sendiri. Di PKBM ini tutor membatik ada empat yaitu
pemilik PKBM, dosen ISI Surakarta dan dua diantaranya adalah mahasiswa ISI
Surakarta yang mengambil jurusan Batik. Prestasi yang pernah di raih dalam
pelatihan membatik seperti “Batik No 3 di Dunia dan Batik No 1 di Indonesia”.
Selain membatik, di Papua dari pihak PKBM juga memberikan pelatihan
tataboga dengan kekayaaan bahan makanan yang telah tersedia dan membuat
inovasi baru agar makanan atau kreasi makanan di Papua lebih bervariasi. Satu
lagi yang unggul dari PKBM ini adalah PAUDnya. Selain sudah terakreditasi
PAUD ini juga dijadikan tempat magang bagi calon pendidik PAUD di wilayah
sekitarnya. PAUD ini sudah terakreditasi A dan pendapatkan berbagai
penghargaan dari pemerintah Surakarta.
15
Bahkan PAUD ini juga sering memenangkan lomba dalam hal kesenian. Terlihat di dinding PAUD terpampang foto anak anak PAUD bersama dengan Gubernur Surakarta yang baru. Anak PAUD di PKBM ini berjumlah 12 dengan 5 pengajar. Selain itu terdapat pula tempat penitipan anak. Di sana pengajar menyambut kedatangan kami dengan ramah. Selain itu, satu diantara pengajar PAUD tersebut adalah lulusan PLS. Peserta didik di kenakan biaya 50.000 per orang, sednagkan untuk masyarakat sekitar gratis atau tidak dipungut biaya.
PKBM ini unik dan berbeda dari yang lainnya karena di PKBM ini pembelajarannya disangkutkan dengan seni. Baik seni tari, ketoprak maupun seni membatik. Tutor pelatihan menari yaitu Dosen ISI Surakarta. Selain itu, di PKBM “Budi Luhur” warga belajarnya dilatih membatik, membuat souvenir berupa keris dan juga tata boga. Pelatihan membatik untuk warga sekitar dilakukan di PKBM. Selain warga sekitar, PKBM bekerja sama dengan Dinas Pariwisata untuk melatih batik di berbagai daerah di Indonesia, seperti di Papua. Di Papua, tutor di beri kontrak selama 3 bulan untuk membuat lambang ciri khas batik Papua dan mengajarkan masyarakat Papua membatik. Keunikan dari batik yang kami lihat adalah motif dari batik sendiri. Dalam motif batik tersebut, PKBM “Budi Luhur” mengedepankan tarian yang bersal dari solo dan beberapa batik memiliki cerita sendiri. Di PKBM ini tutor membatik ada empat yaitu pemilik PKBM, dosen ISI Surakarta dan dua diantaranya adalah mahasiswa ISI Surakarta yang mengambil jurusan Batik. Prestasi yang pernah di raih dalam pelatihan membatik seperti “Batik No 3 di Dunia dan Batik No 1 di Indonesia”. Selain membatik, di Papua dari pihak PKBM juga memberikan pelatihan tataboga dengan kekayaaan bahan makanan yang telah tersedia dan membuat inovasi baru agar makanan atau kreasi makanan di Papua lebih bervariasi. Satu lagi yang unggul dari PKBM ini adalah PAUDnya. Selain sudah terakreditasi PAUD ini juga dijadikan tempat magang bagi calon pendidik PAUD di wilayah sekitarnya. PAUD ini sudah terakreditasi A dan pendapatkan berbagai penghargaan dari pemerintah Surakarta. Bahkan PAUD ini juga sering memenangkan lomba dalam hal kesenian. Terlihat di dinding PAUD terpampang foto anak anak PAUD bersama dengan Gubernur Surakarta yang baru.
13
Anak PAUD di PKBM ini berjumlah 12 dengan 5 pengajar. Selain itu terdapat pula tempat penitipan anak. Di sana pengajar menyambut kedatangan kami dengan ramah. Selain itu, satu diantara pengajar PAUD tersebut adalah lulusan PLS. Peserta didik di kenakan biaya 50.000 per orang, sednagkan untuk masyarakat sekitar gratis atau tidak dipungut biaya.
Selama kami berada disana, kami di ajarkan membatik, pola dalam batik, cara membatik, bagaimana mewarnai batik, cara memgang canting, posisi dalam membatik, cara dalam menghasilkan batik yang baik, lama dalam membatik dan kendala yang terjadi dalam membuat batik. Setelah puas melihat lihat PAUD kami diajak oleh ibu veronica untuk belajar membatik. Di PKBM ini tutor membatik ada empat dan dua diantaranya adalah mahasiswa ISI Surakarta yang mengambil jurusan Batik. Waktu kami mengunjungi PKBM ini kebetulan mereka sedang merancang pola batik kreasi baru yang akan mereka ikutkan lomba di festival yang akan segera dilaksanakan. Mereka menyiapkannya dengan sungguh-sungguh karena ini merupakan event tahunan yang sebelumnya mereka mendapatkan peringkat tiga di nasional dan tahun ini mereka memiliki target menjadi juara satu nasional. Dari segi kendala, PKBM Budi Luhur memiliki kendala berupa keuangan atau dana.
Kami berada di PKBM ini sampai dengan pukul 14.35 WIB, karena
keluarga bapak ini non muslim maka kami memutuskan untuk pulang lebih
awal dan mencari masjid disekitar komplek itu. Setelah itu kami berjalan 1
km sampai ke halte batik trans untuk menuju stasiun Solo Balapan. Kami
membeli tiket kereta prambanan express yang berangkat pukul 16.00 WIB
dari Solo balapan. Fitri, Zara dan Nanda turun di Lempuyangan sedangkan
Nida turun di stasiun wates. Begitulah perjalanan kami di hari terakir di kota
surakarta.
Tergores kenangan indah, Tergores pengalaman yang tak terlupakan dan Tergores arti kebersamaan yang harus selalu di jaga. Bukan AKU atau KAMU saat kita berpetualang, Tapi KAMI. Kami yang berpegang tangan disaat salah satu dari kami mulai menyerah dan tersenyum disaat salah satu dari kami muram. Dan memotivasi ketikan salah satu dari kami mengeluh. Sekian cerita perjalanan kami. Terima kasih..
SU C
S
C ESS
TORY
PKBM “SINAR MENTARI”
Sangkrahan Rt 03 Rw 13 Kec. Pasar Kliwon Kota Surakarta Jawa Tengah
Program yang diadakan adalah? Program kelompok bermain? Program pendidikan kesetaraan? Program keaksaraan fungsional? Program kelompok belajar usaha? Program taman bacaan masyarakat.
PKBM “BUDI LUHUR”
Wirengan Rt 03 Rw 05 Baluwarti Kec. Pasar Kliwon Surakarta Kota Surakarta Jawa Tengah
Program yang ada di PKBM Budi Luhur meliputi :
? Pendidikan keaksaraan fungsional
? PAUD
? TBM
? Batik
? Tari
? Pelatihan atau kursus : komputer,
ketoprak, dan alat musik tradisional.
? Pendidikan kesetaraan
T A
H
ER M
A
I
K SI