Rna
description
Transcript of Rna
RNA (ASAM RIBONUKLEAT )
Pengertian RNA
Asam ribonukleat (bahasa Inggris:ribonucleic acid, RNA) senyawa yang merupakan
bahan genetik dan memainkan peran utama dalam ekspresi genetik. Dalam dogma pokok
(central dogma) genetika molekular, RNA menjadi perantara antara informasi yang
dibawa DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein.
Struktur RNA
Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang tersusun dari
sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus pentosa,
dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan berselang-seling
antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus pentosa dari nukleotida yang lain.
Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil cincin gula pentosa,
sehingga dinamakan ribosa, sedangkan gugus pentosa pada DNA disebut deoksiribosa.[1]
Basa nitrogen pada RNA sama dengan DNA, kecuali basa timina pada DNA diganti
dengan urasil pada RNA. Jadi tetap ada empat pilihan: adenina, guanina, sitosina, atau
urasil untuk suatu nukleotida.
Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA, tetapi
bervariasi sesuai dengan tipe dan fungsinya.
Tipe RNA
RNA hadir di alam dalam berbagai macam/tipe. Sebagai bahan genetik, RNA berwujud
sepasang pita (Inggris double-stranded RNA, dsRNA). Genetika molekular klasik
mengajarkan, pada eukariota terdapat tiga tipe RNA yang terlibat dalam proses sintesis
protein:[2]
1. RNA-kurir (bahasa Inggris: messenger-RNA, mRNA), yang disintesis dengan RNA
polimerase I.
2. RNA-ribosom (bahasa Inggris: ribosomal-RNA, rRNA), yang disintesis dengan RNA
polimerase II
3. RNA-transfer (bahasa Inggris: transfer-RNA, tRNA), yang disintesis dengan RNA
polimerase III
Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 diketahui bahwa RNA hadir dalam berbagai
macam bentuk dan terlibat dalam proses pascatranslasi. Dalam pengaturan ekspresi
genetik orang sekarang mengenal RNA-mikro (miRNA) yang terlibat dalam "peredaman
gen" atau gene silencing dan small-interfering RNA (siRNA) yang terlibat dalam proses
pertahanan terhadap serangan virus.
Fungsi RNA
Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik. Ia
berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA pada organisme
hidup lain. Ketika virus ini menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke
sitoplasma sel korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan
virus-virus baru.
Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara
DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua
organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa
nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk
'triplet', tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi
dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer yang menyusun protein.
Lihat ekspresi genetik untuk keterangan lebih lanjut.
Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yang mendukung atas teori
'dunia RNA', yang menyatakan bahwa pada awal proses evolusi, RNA merupakan bahan
genetik universal sebelum organisme hidup memakai DNA.
RNA
Pengertian RNA lengkap!
RNA
· Asam ribonukleat (bahasa Inggris:ribonucleic acid, RNA) senyawa yang
merupakan bahan genetik dan memainkan peran utama dalam ekspresi genetik.
· Fungsi RNA adalah sebagai material genetika pada beberapa virus dan
penghubung antara DNA dan protein saat melakukan sintesis protein.
· Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang tersusun
dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus
pentosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan
berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus pentosa dari
nukleotida yang lain.
· Tipe RNA
RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA ( messenger RNA ) atau RNAd ( RNA
duta ), tRNA ( transfer RNA ) atau RNAt ( RNA transfer ), dan rRNA ( ribosomal
RNA ) atau RNAr ( RNA ribosomal ).
· RNAd
RNAd merupakan RNA yang urutan basanya komplementer dengan salah satu
urutan basa rantai DNA.RNAd membawa pesan atau kode genetik (kodon) dari
kromosom (di dalam inti sel) ke ribosom (di sitoplasma).Kode genetik RNAd
tersebut kemudian menjadi cetakan utnuk menetukan spesifitas urutan asam
amino pada rantai polipeptida.RNAd berupa rantai tunggal yang relatif
panjang.Berikut gambarnya :
· RNAr
RNAr merupakan komponen struktural yang utama di dalam ribosom.Setiap
subunit ribosom terdiri dari 30 – 46% molekul RNAr dan 70 – 80% protein.
· RNAt
RNAt merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu ke
ribosom.Pada salah satu ujung RNAt terdapat tiga rangkaian baa pendek ( disebut
antikodon ).Suatu asam amino akan melekat pada ujung RNAt yang
berseberangan dengan ujung antikodon.Pelekatan ini merupakan cara
berfungsinya RNAt, yaitu membawa asam amino spesifik yang nantinya berguna
dalam sintesis protein yaitu pengurutan asam amino sesuai urutan kodonnya pada
RNAd.
·
· Perbedaan antara RNA dan DNA adalah
· Tabel . Perbedaan DNA dan RNA
DNA (Deoxyribo Nukleat Acid) RNA (Ribo Nukleat Acid)
- Letak Dalam inti sel, mitokondria,
kloroplas, senriol.
Dalam inti sel, sitoplasma dan
ribosom.
- Bentuk Polinukleotida ganda yang
terpilin panjang
Polinukleotida tunggal dan
pendekl
- Gula Deoxyribosa Ribosa
- Basanya Golongan purin : adenine dan
guanine
Golongan pirimidin : cytosine
dan timin
Golongan purin : adenine dan
guanine
Golongan pirimidin : cytosine
dan urasil
- Fungsi - mengontrol sifat yang
menurun
- sintesis protein
- sintesis RNA
- sintesis protein
- Kadarnya Tidak dipengaruhi sintesis
protein.
Letak basa nitrogen dari kedua
pita ADN saling berhadapan
dengan pasangan yang tetap
yaitu Adenin selalu berpasangan
dengan Timin, Cytosin dengan
Guanin. Kedua pita itu diikatkan
Dipengaruhi sintesis protein.
Macam RNA :
RNA duta
RNA ribosom
RNA transfer
oleh ikatan hidrogen.
. Pengertian RNA
Selain DNA, sebagian besar sel prokariot dan sel eukariot juga memiliki asam
nukleat yang lain yaitu RNA. RNA adalah singkatan dari ribonucleic acid atau asam
ribonukleat. RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA
merupakan polimer yang jauh lebih pendek dibanding DNA. Tidak seperti DNA yang
biasanya dijumpai di dalam inti sel, kebanyakan RNA ditemukan di dalam sitoplasma,
terutama di ribosom.
B. Struktur RNA
RNA tersusun atas molekul-molekul berikut :
1. Gula D-ribosa
2. Fosfat;
3. Basa nitrogen
RNA terdiri atas rantai poliribonukleotida yang basa-basanya biasanya adalah
adenin, guanin, urasil, dan citosin. RNA terdapat dalam nukleus maupun sitoplasma sel.
Variasi bentuk RNA lebih banyak daripada DNA. RNA memiliki berat molekul antara
25.000 sampai beberapa juta. Kebanyakan RNA berisi rantai polinukleotida tunggal ,
tetapi rantai ini bisa terlipat sedemikian rupa membentuk daerah heliks ganda yang
mengandung pasangan pasangan basa A:U dan G:C.
Molekul RNA mempunyai bentuk yang berbeda dengan DNA. RNA memiliki bentuk
pita tunggal dan tidak berpilin. Tiap pita RNA merupakan polinukleotida yang tersusun
atas banyak ribonukleotida. Tiap ribonukleotida tersusun atas gula ribosa, basa nitrogen,
dan asam fosfat. Basa nitrogen RNA juga dibedakan menjadi basa purin dan basa
pirimidin. Basa purinnya sama dengan DNA tersusun atas adenin (A) dan guanin (G),
sedangkan basa pirimidinnya berbeda dengan DNA yaitu tersusun atas sitosin (C) dan
urasil (U).
Tulang punggung RNA tersusun atas deretan ribosa dan fosfat. Ribonukleotida RNA
terdapat secara bebas dalam nukleoplasma dalam bentuk nukleosida trifosfat, seperti
adenosin trifosfat (ATP), guanosin trifosfat (GTP), sistidin trifosfat (CTP), dan uridin
trifosfat (UTP). RNA disintesis oleh DNA di dalam inti sel dengan menggunakan DNA
sebagai cetakannya.
C. Jenis-Jenis RNA
Terdapat tiga tipe utama RNA, yakni :
1. Transfer RNA(tRNA)
RNA jenis ini dibentuk di dalam nukleus, tetapi menempatkan diri di dalam
sitoplasma. tRNA merupakan RNA terpendek dan bertindak sebagai penerjemah kodon
dari mRNA. tRNA memiliki proporsi nukleosida yang lebih relatif tinggi.Transfer RNA
(transfer-Ribonucleic acid) atau asam ribonukleat transfer adalah molekul yang
menginterpretasikan pesan genetik berupa serangkaian kodon di sepanjang molekul
mRNA dengan cara mentransfer asam-asam amino ke ribosom dalam proses translasi.
Tiap tRNA mengandung suatu sekuen dengan tiga rangkaian basa pendek
(antikodon). Semua ujung 3’ tRNA mengandung sekuen SSA yang terletak
berseberangan dengan sekuen antikodon . Suatu asam amino tertentu akan melekat pada
ujung 3 tRNA. Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya tRNA, yaitu membawa asam
amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintesis protein, yaitu pengurutan asam
amino sesuai urutan kodon pada mRNA.
2. Ribosomal RNA(rRNA)
rRNA terdapat dalam ribosom,yang mengandung protein yang massanya kurang
lebih sama. Molekulnya berupa pita tunggal, tak bercabang, dan fleksibel. rRNA meliputi
sekitar 80 persen total RNA dalam sel dan pada sel-sel yang tidak mempunyai inti sejati
terdiri atas beberapa tipe rRNA yaitu 23S rRNA, 16S rRNA, dan 5S rRNA.
3. Messenger RNA(mRNA)
RNA jenis ini merupakan polinukleotida berbentuk pita tunggal linier dan disintesis
oleh DNA di dalam nukleus. mRNA berupa rantai tunggal yang relatif panjang . Panjang
pendeknya mRNA berhubungan dengan panjang pendeknya rantai polipeptida yang akan
disusun. Urutan asam amino yang menyusun rantai polipeptida itu sesuai dengan urutan
kodon yang terdapat di dalam molekul mRNA yang bersangkutan. mRNA bertindak
sebagai pola cetakan pembentuk polipeptida. Setiap molekul membawa salinan urutan
DNA, yang ditranslasikan dalam sitoplasma menjadi satu rantai polipeptida atau lebih.
Adapun fungsi utama mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA di inti
sel menuju ke ribosom di sitoplasma. mRNA ini dibentuk bila diperlukan dan jika
tugasnya selesai, maka akan dihancurkan dalam plasma.
D. Fungsi RNA
Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik. Ia
berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA pada organisme
hidup lain. Ketika virus ini menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke
sitoplasma sel korban, yang kemudian di translasi oleh sel inang untuk menghasilkan
virus-virus baru.
Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara
antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua
organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa
nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk
'triplet', tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon setiap kodon berelasi
dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer yang menyusun protein.
RNA singkatan asam ribonukleat. Ini adalah sebuah molekul yang penting dengan rantai
panjang nukleotida. Nukleotida mengandung basa nitrogen, ribosa gula, dan fosfat.
Seperti DNA, RNA sangat penting bagi makhluk hidup.
RNA datang dalam berbagai
bentuk yang berbeda. DNA beruntai ganda adalah sebuah tangga-seperti molekul.
Gambar kredit: National Institute of umum Medical Sciences
Asam ribonukleat (RNA) memiliki basis adenin (A), sitosina (C),
guanina (G), dan urasil (U). Gambar kredit: National Institute of umum Medical
Sciences
DNA dibandingkan RNA
DNA didefinisikan sebagai asam nukleat yang berisi petunjuk genetik yang digunakan
dalam pengembangan dan berfungsi semua organisme yang diketahui masih hidup.
Molekul RNA yang terlibat dalam sintesis protein, dan kadang-kadang dalam transmisi
informasi genetik.
Namun tidak seperti DNA, RNA datang dalam berbagai bentuk dan jenis. Sementara
DNA terlihat seperti heliks ganda dan tangga bengkok, RNA mungkin lebih dari satu tipe.
RNA biasanya beruntai tunggal, sementara DNA beruntai ganda biasanya. Selain itu,
RNA berisi ribosa sementara DNA berisi deoksiribosa. Deoksiribosa kekurangan satu
atom oksigen. RNA memiliki basa adenina (A), urasil (U) (bukannya timina dalam
DNA), sitosina (C) dan guanina (G).
Deoksiribosa gula pada DNA kurang reaktif karena ikatan C-H. DNA stabil dalam
kondisi basa. DNA memiliki alur kecil yang mana merusak enzim dapat melampirkan
yang membuatnya lebih sulit bagi enzim untuk menyerang DNA.
Ribosa gula namun lebih reaktif karena ikatan C-OH (hidroksil). RNA tidak stabil dalam
kondisi basa. RNA memiliki alur yang lebih besar, yang membuatnya lebih mudah untuk
diserang oleh enzim.
Geometri helix DNA adalah bentuk B. DNA bisa rusak oleh paparan sinar Ultraviolet.
Geometri helix RNA adalah bentuk A. RNA untai terus-menerus dibuat, dipecah dan
digunakan kembali. RNA, bagaimanapun, lebih tahan terhadap kerusakan oleh sinar
Ultra-violet.
Fungsi RNA
Tugas utama dari RNA adalah untuk mentransfer kode genetik perlunya pembentukan
protein dari inti ke ribosom. Proses ini mencegah DNA harus meninggalkan inti. Hal ini
membuat DNA dan kode genetik yang dilindungi dari kerusakan. Tanpa RNA, protein
dapat tidak pernah dibuat.
mRNA, rRNA dan tRNA
RNA dibentuk dari DNA oleh proses yang disebut transkripsi. Ini menggunakan enzim
seperti RNA polimerase. RNA pusat sintesis protein. Pertama jenis RNA yang disebut
messenger RNA (mRNA) membawa informasi dari DNA untuk struktur yang disebut
ribosom. Ribosom ini terbuat dari protein dan RNA ribosomal (rRNAs). Ini semua datang
bersama-sama dan membentuk kompleks yang dapat membaca messenger RNA dan
menerjemahkan informasi yang mereka bawa ke dalam protein. Hal ini memerlukan
bantuan transfer RNA atau tRNA.
RNA sebagai enzim
RNA beberapa adalah enzim. Dipercaya selama bertahun-tahun bahwa hanya protein
dapat enzim. RNA sekarang dikenal untuk mengadopsi struktur tersier yang kompleks
dan bertindak sebagai katalis. RNA enzim yang dikenal sebagai ribozymes, dan mereka
menunjukkan banyak fitur enzim klasik, seperti situs aktif, situs mengikat substrat dan
mengikat situs untuk kofaktor, seperti ion logam.
Salah satu ribozymes pertama yang ditemukan adalah RNase P, ribonuklease yang terlibat
dalam menghasilkan molekul tRNA dari lebih besar, pendahulu RNA. RNase P terdiri
dari RNA dan protein; Namun, RNA NaAD sendirian adalah katalis.
Ditinjau oleh April Cashin-Garbutt, BA Hons (Cantab)
Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit
mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka
asam nukleat itu disebut dioksiribonukleat(DNA) dan jika terdiri dari
unit-unit mononukleotida disebut asam ribonukleat(RNA).
DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama
sebab antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama
yaitu melalui jembatan fosfodiester antara posisi 3′ suatu
mononukleotida dan posisi 5′ pada mononukleotida lainnya(Harpet,
1980).
Asam-asam nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA) memberikan dasar kimia bagi pemindahan
keterangan di dalam semua sel. Asam nukleat merupakan molekul
makro yang memberi keterangan tiap asam nukleat mempunyai
urutan nukleotida yang unik sama seperti urutan asam amino yang
unik dari suatu protein tertentu karena asam nukleat merupakan rantai
polimer yang tersusun dari satuan monomer yang disebut
nukleotida(Dage, 1992).
Dua tipe utama asam nukleat adalah asam dioksiribonukleat(DNA) dan
asam ribonukleat(RNA). DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini
merupakan pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau
mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk
memproduksi organisme itu dalam sebagian besar organisme, DNA
suatu sel mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu
messenger RNA(mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan
tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai
dengan kode DNA-nya(fessenden, 1990).
Meskipun banyak memiliki persamaan dengan DNA, RNA memiliki
perbedaan dengan DNA, antara lain yaitu(Poedjiati, 1994):
1. Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA
adalah dioksiribosa.
2. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda, bentuk molekul RNA
berupa rantai tunggal yang terlipat, sehingga menyerupai rantai
ganda.
3. RNA mengandung basa adenin, guanin dan sitosin seperti DNA
tetapi tidak mengandung timin, sebagai gantinya RNA mengandung
urasil.
4. Jumlah guanin dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin,
demikian pula jumlah adenin, tidak perlu sama dengan urasil.
Selain itu perbedaan RNA dengan DNA yang lain adalah dalam
hal(Suryo, 1992):
1. Ukuran dan bentuk
Pada umumnya molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA
berbentuk double helix, sedangkan RNA berbentuk pita tunggal.
Meskipun demikian pada beberapa virus tanaman, RNA merupakan
pita double namun tidak terpilih sebagai spiral.
2. Susunan kimia
Molekul RNA juga merupakan polimer nukleotida, perbedaannya
dengan DNA yaitu:
a. Gula yang menyusunnya bukan dioksiribosa, melainkan ribosa.
b. Basa pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti DNA, tetapi
urasil.
3. Lokasi
DNA pada umumnya terdapat di kromosom, sedangkan RNA
tergantung dari macamnya, yaitu:
a. RNA d(RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah
satu pita DNA yang berlangsung didalam nukleus.
b. RNA p(RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di
sitoplasma.
c. RNA r(RNA ribosom), terdapat didalam ribosom.
4. Fungsinya
DNA berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik,
sedangkan fungsi RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
a. RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan
transkripsi, berlangsung didalam inti sel.
b. RNA t, mengikat asam amino yang ada di sitoplasma.
c. RNA t, mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam
amino, proses ini berlangsung di ribosom dan hasil akhir berupa
polipeptida.
Ada beberapa cara untuk menentukan DNA dan RNA, yaitu(Frutan and
Sofia, 1968):
1. Jaringan hewan dan alkali hangat
RNA akan terpecah menjadi komponen-komponen nukleotida yang
larut dalam asam. DNA sulit dipecah atau dirusak oleh alkali.
2. Metode Schnider
Jaringan dan asam trikloro asetat panas dan diperkirakan DNA dapat
diuji oleh reaksi kalorimetri dengan difenilanin, yang mana akan
bereaksi dengan purin dioksiribosa dan tidak bereaksi dengan purin
ribosa.
3. Metode Feligen
Fuchsin sulfurous acid akan berwarna merah dengan DNA, dan tidak
dengan RNA. Reaksi ini diterapkan untuk mempelajari distribusi RNA
dan DNA didalam bagian-bagian sel.
4. Secara Spektroskopi
Pengaukuran absorbsi cahaya oleh RNA dan DNA pada 260nm
dimana spektra cincin purin dan pirimidin asam nukleat
menunjukkan maksimal.
Tiga bentuk utama RNA yang terdapat didalam sel adalah
mRNA(messenger RNA), rRNA(ribosa RNA), dan tRNA(transfer RNA).
Tiap bentuk RNA ini mempunyai berat molekul dan komposisi yang
berlainan, tetapi khas untuk tiap macam bentuk RNA. Semua RNA
terdiri dari rantai tunggal poliribonukleotida. Pada sel bakteri, hampir
semua RNA ada di dalam sitoplasma. Disel hati kira-kira 11% terdapat
dalam nukleus(terutama mRNA), sekitar 15% dalam mitokondria, lebih
dari 50% dalam ribosom, dan kira-kira 24% dalam strosol
RNA (Asam Ribonukleat)
Struktur RNA
Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang
tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu
gugus fosfat, satu gugus gula ribosa, dan satu gugus basa nitrogen
(basa N). Polimer tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus
fosfat dari satu nukleotida dengan gugus gula ribosa dari nukleotida
yang lain.
Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil
tambahan pada cincin gula ribosa (sehingga dinamakan ribosa). Basa
nitrogen pada RNA sama dengan DNA, kecuali basa timin pada DNA
diganti dengan urasil pada RNA. Jadi tetap ada empat pilihan: adenin,
guanin, sitosin, atau urasil untuk suatu nukleotida.Selain itu, bentuk
konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA, tetapi
bervariasi sesuai dengan tipe dan fungsinya.
Tipe-tipe RNA
RNA hadir di alam dalam berbagai macam/tipe. Sebagai bahan genetik,
RNA berwujud sepasang pita (Inggris double-stranded RNA, dsRNA).
Genetika molekular klasik mengajarkan adanya tiga tipe RNA yang
terlibat dalam proses sintesis protein:
1. RNA-kurir (bahasa Inggris: messenger-RNA, mRNA),
2. RNA-ribosom (bahasa Inggris: ribosomal-RNA, rRNA),
3. RNA-transfer (bahasa Inggris: transfer-RNA, tRNA).
Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 diketahui bahwa RNA hadir
dalam berbagai macam bentuk dan terlibat dalam proses
pascatranslasi. Dalam pengaturan ekspresi genetik orang sekarang
mengenal RNA-mikro (miRNA) yang terlibat dalam “peredaman gen”
atau gene silencing dan small-interfering RNA (siRNA) yang terlibat
dalam proses pertahanan terhadap serangan virus.
Fungsi RNA
Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan
genetik. Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik,
sebagaimana DNA pada organisme hidup lain. Ketika virus ini
menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel
korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan
virus-virus baru.
Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai
perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik
karena ini berlaku untuk semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA
diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam
proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk ‘triplet’,
tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap kodon
berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti),
monomer yang menyusun protein. Lihat ekspresi genetik untuk
keterangan lebih lanjut.
Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yang
mendukung atas teori ‘dunia RNA’, yang menyatakan bahwa pada awal
proses evolusi, RNA merupakan bahan genetik universal sebelum
organisme hidup memakai DNA.
Intereferensi RNA
Suatu gejala yang baru ditemukan pada penghujung abad ke-20
adalah adanya mekanisme peredaman (silencing) dalam ekspresi
genetik. Kode genetik yang dibawa RNA tidak diterjemahkan (translasi)
menjadi protein oleh tRNA. Ini terjadi karena sebelum sempat
ditranslasi, mRNA dicerna/dihancurkan oleh suatu mekanisme yang
disebut sebagai “interferensi RNA”. Mekanisme ini melibatkan paling
sedikit tiga substansi (enzim dan protein lain). Gejala ini pertama kali
ditemukan pada nematoda Caenorhabditis elegans tetapi selanjutnya
ditemukan pada hampir semua kelompok organisme hidup.
DNA (Asam Deoksiribonukleat)
Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA (bahasa Inggris:
deoxyribonucleic acid), adalah sejenis asam nukleat yang tergolong
biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam
sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel.
Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai
materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala
aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme. Di antara
perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus (dan virus
tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency
Virus).
Karateristik Kimia
DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama,
1. gugus fosfat
2. gula deoksiribosa
3. basa nitrogen, yang terdiri dari :
1. Adenina (A)
2. Guanina (G)
3. Sitosina (C)
4. Timina (T)
DNA as structure
Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut
dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida.
Rantai DNA memiliki lebar 22-24 Å, sementara panjang satu unit
nukleotida 3,3 Å[2]. Walaupun unit monomer ini sangatlah kecil, DNA
dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti rantai.
Misalnya, kromosom terbesar pada manusia terdiri atas 220 juta
nukleotida[3].
Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang
berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon
lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat
melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu
gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan
utama DNA dan RNA adalah gula penyusunnya; gula RNA adalah
ribosa.
DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks
ganda. Pada struktur heliks ganda, orientasi rantai nukleotida pada
satu untai berlawanan dengan orientasi nukleotida untai lainnya. Hal
ini disebut sebagai antiparalel. Masing-masing untai terdiri dari rangka
utama, sebagai struktur utama, dan basa nitrogen, yang berinteraksi
dengan untai DNA satunya pada heliks. Kedua untai pada heliks ganda
DNA disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang terdapat
pada kedua untai tersebut. Empat basa yang ditemukan pada DNA
adalah adenin (dilambangkan A), sitosin (C, dari cytosine), guanin (G),
dan timin (T). Adenin berikatan hidrogen dengan timin, sedangkan
guanin berikatan dengan sitosin.
Pada replikasi DNA, rantai DNA baru dibentuk berdasarkan urutan
nukleotida pada DNA yang digandakan.
Replikasi
Replikasi merupakan proses pelipatgandaan DNA. Proses replikasi ini
diperlukan ketika sel akan membelah diri. Pada setiap sel, kecuali sel
gamet, pembelahan diri harus disertai dengan replikasi DNA supaya
semua sel turunan memiliki informasi genetik yang sama. Pada
dasarnya, proses replikasi memanfaatkan fakta bahwa DNA terdiri dari
dua rantai dan rantai yang satu merupakan “konjugat” dari rantai
pasangannya. Dengan kata lain, dengan mengetahui susunan satu
rantai, maka susunan rantai pasangan dapat dengan mudah dibentuk.
Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan bagaimana proses
replikasi DNA ini terjadi. Salah satu teori yang paling populer
menyatakan bahwa pada masing-masing DNA baru yang diperoleh
pada akhir proses replikasi; satu rantai tunggal merupakan rantai DNA
dari rantai DNA sebelumnya, sedangkan rantai pasangannya
merupakan rantai yang baru disintesis. Rantai tunggal yang diperoleh
dari DNA sebelumnya tersebut bertindak sebagai “cetakan” untuk
membuat rantai pasangannya.
Proses replikasi memerlukan protein atau enzim pembantu; salah satu
yang terpenting dikenal dengan nama DNA polimerase, yang
merupakan enzim pembantu pembentukan rantai DNA baru yang
merupakan suatu polimer. Proses replikasi diawali dengan pembukaan
untaian ganda DNA pada titik-titik tertentu di sepanjang rantai DNA.
Proses pembukaan rantai DNA ini dibantu oleh enzim helikase yang
dapat mengenali titik-titik tersebut, dan enzim girase yang mampu
membuka pilinan rantai DNA. Setelah cukup ruang terbentuk akibat
pembukaan untaian ganda ini, DNA polimerase masuk dan mengikat
diri pada kedua rantai DNA yang sudah terbuka secara lokal tersebut.
Proses pembukaan rantai ganda tersebut berlangsung disertai dengan
pergeseran DNA polimerase mengikuti arah membukanya rantai
ganda. Monomer DNA ditambahkan di kedua sisi rantai yang membuka
setiap kali DNA polimerase bergeser. Hal ini berlanjut sampai seluruh
rantai telah benar-benar terpisah.
Proses replikasi DNA ini merupakan proses yang rumit namun teliti.
Proses sintesis rantai DNA baru memiliki suatu mekanisme yang
mencegah terjadinya kesalahan pemasukan monomer yang dapat
berakibat fatal. Karena mekanisme inilah kemungkinan terjadinya
kesalahan sintesis amatlah kecil.
Penggunaan DNA Dalam Tehnologi.
1. DNA dalam forensik
Ilmuwan forensik dapat menggunakan DNA yang terletak dalam darah,
semen, kulit, liur atau rambut yang tersisa di tempat kejadian
kejahatan untuk mengidentifikasi kemungkinan tersangka, sebuah
proses yang disebut fingerprinting genetika atau pemrofilan DNA (DNA
profiling). Dalam pemrofilan DNA panjang relatif dari bagian DNA yang
berulang seperti short tandem repeats dan minisatelit, dibandingkan.
Pemrofilan DNA dikembangkan pada 1984 oleh genetikawan Inggris
Alec Jeffreys dari Universitas Leicester, dan pertama kali digunakan
untuk mendakwa Colin Pitchfork pada 1988 dalam kasus pembunuhan
Enderby di Leicestershire, Inggris. Banyak yurisdiksi membutuhkan
terdakwa dari kejahatan tertentu untuk menyediakan sebuah contoh
DNA untuk dimasukkan ke dalam database komputer. Hal ini telah
membantu investigator menyelesaikan kasus lama di mana pelanggar
tidak diketahui dan hanya contoh DNA yang diperoleh dari tempat
kejadian (terutama dalam kasus perkosaan antar orang tak dikenal).
Metode ini adalah salah satu teknik paling terpercaya untuk
mengidentifikasi seorang pelaku kejahatan, tetapi tidak selalu
sempurna, misalnya bila tidak ada DNA yang dapat diperoleh, atau bila
tempat kejadian terkontaminasi oleh DNA dari banyak orang.
2.DNA dalam Komputasi
DNA memainkan peran penting dalam ilmu komputer, baik sebagai
masalah riset dan sebagai sebuah cara komputasi.
Riset dalam algoritma pencarian string, yang menemukan kejadian dari
urutan huruf di dalam urutan huruf yang lebih besar, dimotivasi
sebagian oleh riset DNA, dimana algoritma ini digunakan untuk
mencari urutan tertentu dari nukleotida dalam sebuah urutan yang
besar. Dalam aplikasi lainnya seperti editor text, bahkan algoritma
sederhana untuk masalah ini biasanya mencukupi, tetapi urutan DNA
menyebabkan algoritma-algoritma ini untuk menunjukkan sifat kasus-
mendekati-terburuk dikarenakan jumlah kecil dari karakter yang
berbeda.
Teori database juga telah dipengaruhi oleh riset DNA, yang memiliki
masalah khusus untuk menaruh dan memanipulasi urutan DNA.
Database yang dikhususkan untuk riset DNA disebut database
genomik, dam harus menangani sejumlah tantangan teknis yang unik
yang dihubungkan dengan operasi pembandingan kira-kira,
pembandingan urutan, mencari pola yang berulang, dan pencarian
homologi.
3. Sejarah
NA pertama kali berhasil dimurnikan pada tahun 1868 oleh ilmuwan
Swiss Friedrich Miescher di Tubingen, Jerman, yang menamainya
nuclein berdasarkan lokasinya di dalam inti sel. Namun demikian,
penelitian terhadap peranan DNA di dalam sel baru dimulai pada awal
abad 20, bersamaan dengan ditemukannya postulat genetika Mendel.
DNA dan protein dianggap dua molekul yang paling memungkinkan
sebagai pembawa sifat genetis berdasarkan teori tersebut.
Dua eksperimen pada dekade 40-an membuktikan fungsi DNA sebagai
materi genetik. Dalam penelitian oleh Avery dan rekan-rekannya,
ekstrak dari sel bakteri yang satu gagal men-transform sel bakteri
lainnya kecuali jika DNA dalam ekstrak dibiarkan utuh. Eksperimen
yang dilakukan Hershey dan Chase membuktikan hal yang sama
dengan menggunakan pencari jejak radioaktif (radioactive tracers).
Misteri yang belum terpecahkan ketika itu adalah: bagaimanakah
struktur DNA sehingga ia mampu bertugas sebagai materi genetik?
Persoalan ini dijawab oleh Francis Crick dan koleganya James Watson
berdasarkan hasil difraksi sinar-x DNA oleh Maurice Wilkins dan
Rosalind Franklin. Crick, Watson, dan Wilkins mendapatkan hadiah
Nobel Kedokteran pada 1962 atas penemuan ini. Franklin, karena
sudah wafat pada waktu itu, tidak dapat dianugerahi hadiah ini.
Konfirmasi akhir mekanisme replikasi DNA dilakukan lewat percobaan
Meselson-Stahl yang dilakukan tahun 1958.
DNA
Like this: