Rmk Bispar Sap 8

14
RINGKASAN MATA KULIAH BISNIS PARIWISATA SAP 8 PERENCANAAN PARIWISATA DAN PEMASARAN Oleh: Regina Giovanna Winatha 1006205064 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA

Transcript of Rmk Bispar Sap 8

Page 1: Rmk Bispar Sap 8

RINGKASAN MATA KULIAH

BISNIS PARIWISATA

SAP 8

PERENCANAAN PARIWISATA

DAN PEMASARAN

Oleh:

Regina Giovanna Winatha1006205064

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS UDAYANA

2012

Page 2: Rmk Bispar Sap 8

1. PERENCANAAN PARIWISATA DAN PEMASARAN

Perencanaan merupakan sebuah aktifitas manajemen yang dilakukan dalam ruang

lingkup internal perusahaan dalam menentukan strategi serta penetapan tujuan yang akan

dicapai perusahaan selama periode kedepan, yang melibatkan faktor internal serta eksternal

perusahaan dalam pelaksanaannya. Aktifitas multidimensi ini berusaha untuk selalu integratif,

dimana mencakup faktor - faktor sosial, ekonomi, politik, psikologi, antropologi, dan

teknologi dengan mempertimbangkan masa lalu, kini, dan yang akan datang(Rose,1984).

Perencanaan dalam pariwisata sangat diperlukan, karena: terdapatnya fenomena

pariwisata makin kompleks dari yang pernah terfikir sebelumnya, keberadaan pariwisata

dapat berdampak positif dan juga negatif, industri pariwisata semakin kompetitif dan promosi

destinasi wisata makin gencar, pariwisata bisa berakibat buruk pada sumberdaya alam dan

budaya, pariwisata mempengaruhi semua orang dalam komunitas tertentu dan semua yang

terlibat dalam pariwisata perlu berpartisipasi dalam proses perencanaan pariwisata.

Dalam pemberdayaan potensi wisata melalui elemen insitusi kepariwisataan yang

terdiri dari peranan pemerintah, peran swasta atau dunia usaha dan peran masyarakat, maka

perlunya perencanaan lebih dititikberatkan fungsinya kepada lingkup tugas dan peranan

masing - masing.

a. Perencanaan dari Pemerintah

- Bersifat makro

- Sasarannya prasarana yang bersifat umum, misalnya aksesibilitas, air bersih

- Pemasyarakatan dan pemberdayaan sapta pesona, misalnya: suasana aman,

kemudahan, iklim kondusif bagi investor

- Menumbuhkan dan sosialisasi image destinasi yang positif bagi wisatawan

(citra daerah tujuan wisata)

b. Perencanaan dari Swasta atau Dunia Usaha

- Bersifat mikro

- Bersifat profit making

- Sasarannya prasarana dan penyediaan fasilitas lingkungan usaha

- Mewujudkan Sapta Pesona dilingkungan usahannya, misalnya: keamanan,

keterlibatan, dan keindahan lingkungan

Page 3: Rmk Bispar Sap 8

- Menjual produk (sales product) dengan berorientasi pada kepuasan konsumen

diamping untung dan rugi

c. Perencanaan dari Masyarakat

- Bersifat sederhana

- Bersifat partisipasif

- Ada manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

- Suatu rencana dapat dilaksanakan pada umumnya mengacu kepada

tersedianya sumber - sumber yang memadai, memperhatikan kondisi dan

situasi dalam masyarakat baik yang bersifat positif dan negatif

Menurut J. Krippendorf, dalam bukunya Marketing Et Tourisme merumuskan

Pemasaran Pariwisata sebagai suatu sistem dan koordinasi yang harus dilakukan sebagai

kebijaksanaan bagi perusahaan-perusahaan kelompok industri pariwisata, baik milik swasta

maupun pemerintah, dalam ruang lingkup lokal, regional, nasional, atau internasional untuk

mencapai kepuasan wisatawan dengan memperoleh keuntungan yang wajar. Sedangkan

menurut Prof. Dr. Salah Wahab, L.J Crampon, Ma, dan LM Rothfield, Ma dalam buku

Tourism Marketing merumuskan pengertian Pemasaran Pariwisata sebagai suatu proses

manajemen yang dilakukan oleh organisasi pariwisata nasional atau perusahaan-perusahaan

termasuk dalam kelompok industri pariwisata untuk melakukan identifikasi terhadap

wisatawan yang sudah punya keinginan untuk melakukan perjalanan wisata dan wisatawan

yang mempunyai potensi akan melakukan perjalanan wisata dengan jalan melakukan

komunikasi dengan mereka, mempengaruhi keinginan, kebutuhan, dan memotivasinya,

terhadap apa yang disukai dan tidak disukainya, pada tingkat daerah-daerah lokal, regional,

nasional maupun internasional dengan menyediakan obyek dan atraksi wisata agar wisatawan

memperoleh kepuasan optimal.

Kegiatan pemasaran dalam pariwisata sangat penting. Hal tersebut dapat ditunjukan

dari beberapa peran pemaaran pariwisata, yaitu: organisasi pariwisata dan destinasi memiliki

kekuatan untuk mempengaruhi permintaan wisatawan (pengunjung) terhadap jenis produk

dan pengalaman wisata tertentu; dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para

pemangku kepentingan pariwisata, terutama pangsa pasar utama terhadap upaya pelestarian

produk-produk wisata secara berkelanjutan; strategi pemasaran menyediakan kerangka

kordinasi, sehingga para pemangku kepentingan pariwisata akan memiliki arah yang sama

Page 4: Rmk Bispar Sap 8

dalam upaya pengembangan mengelola destinasi; pemasaran memilki alat yang penting dalam

memahami dan mempengaruhi apa yang akan dikonsumsi oleh wisatawan / pengunjung dan

tehnik serta penyampaian produk yang berkualitas yang dirancang untuk mempertahankan

keberlanjutan lingkungan lokal; serta manajer pemasaran akan memiliki target, terlibat dan

bekerjasama dengan pihak pemerintah (regulator) dan para anggota dewan perwakilan rakyat

dalam upaya mencapai sasara-sasaran pembangunan pariwisata berkelanjutan

Kerangka Perencanaan Pariwisata dan Pemasaran

Sumber: Wardana, 2005.

2. ANALISIS LINGKUNGAN DAN SUMBER - SUMBER

PEMASARAN PARIWISATA

Analisis lingkungan yang dimaksud adalah analisis yang dilakukan perusahaan di

bidang pariwisata terhadap ancaman dan peluang yang dihadapi oleh unit bisnis pariwisata

tersebut. Analisis lingkungan dimana organisasi pariwisata beroperasi dapat dikelompokkan

menjadi:

SITUATION ANALYSIS

Environmental Analysis Resources Analysis

REGIONAL GOAL FORMULATIONRegional Mission, Regional Goals, Regional objectives

REGIONAL STRATEGI FORMULATIONTourism Business Unit Analysis, Regional Portfolio Analysis, Product Market Expansiona Strategy

TARGET MARKETING STRATEGY

REGIONAL POSITIONING STRATEGY

REGIONAL MARKETING MIX STRATEGYProduct, Pricing, Distribution, Promotion

REGIONAL ORGANIZATION DESIGN

MANAGEMENT SUPPORTING SYSTEMSRegional Information System, Regional Planning System, Regional Evaluation System

Page 5: Rmk Bispar Sap 8

a) Lingkungan makro, merupakan kekuatan-kekuatan yang timbul dan berada di luar

jangkauan serta biasanya terlepas dari situasi operasi perusahaan. Berkaitan dengan

peluang dan ancaman terhadap destinasi atau bisnis pariwisata. Meliputi lingkungan

sosial politik, teknologi, ekonomi dan demografi.

b) Lingkungan mikro, merupakan para pelaku yang sacara langsung berkaitan dengan

perusahaan dan keberadaan sangat mempengaruhi perusahaan, Yang termasuk

lingkungan mikro adalah: pelanggan, pemasok, pesaing, publik (masyarakat).

c) Lingkungan kompetisi, meliputi semua pemasok jasa pariwisata terhadap wisatawan

yang sejenis atau target market yang sama.

d) Lingkungan pasar, dalam pariwisata adalah wisatawan yang sedang berwisata dan

wisatawan potensial.

Analisis terhadap sumber-sumber dari suatu destinasi atau organisasi kepariwisataan

dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari organisasi tersebut. Dimana

kekuatan dan kelemahan tersebut diperoleh dari sumber – sumber pariwisata yang

dimilikinya. Analisis lingkungan dan sumber-sumber memberikan dasar bagi bisnis

pariwisata atau destinasi untuk memformulasikan misi, sasaran dan tujuan. Sasaran yang

realistis akan dapat membantu dalam:

Mengetahui apa yang harus dilakukan

Mengembangkan perencanaan dan strategi yang efektif

Menseting tujuan dalam meningkatkan kinerja unit bisnis pariwisata secara

individu

Mengevaluasi hasil

3. STRATEGI SEGMENTASI PEMASARAN PARIWISATA

Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah ”The process of dividing

a larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared characteristic”.

Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah

dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien

dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan

program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas masing-masing

segmen.

Page 6: Rmk Bispar Sap 8

Tujuan dilakukannya segmentasi adalah sebagai dasar untuk menetapkan produk yang

dapat lebih memenuhi kebutuhan pasar, untuk meningkatkan penjualan, menjadi dasar untuk

menentukan strategi promosi yang lebih jitu, serta memperkuat posisi persaingan.

Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:

1. Demografis

Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan

variabel demografis seperti: usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras,

pendidikan, pekerjaan, geografis.

2. Psikografis

Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok

yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi

demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk

membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan

psychografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen.

4. Perilaku

Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen - segmen

berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan

barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan

membagi pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk.

Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:

• Measurable: Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun

ada beberapa variabel yang sulit diukur.

• Accessible: Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.

• Substantial: Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani.

• Differentiable: Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan

memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen

dan bauran pemasaran yang berbeda.

• Actionable: Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani

segmen-segmen yang bersangkutan.

Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:

1. Mensegmen pasar menggunakan variabel - variabel permintaan, seperti kebutuhan

konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.

Page 7: Rmk Bispar Sap 8

2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-

variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan

konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.

5. STRATEGI SASARAN DAN MEMPOSISIKAN PEMASARAN

PARIWISATA

Targeting

Menurut Solomon dan Elnora (2003), Target market ialah ”Group that a firm selects to turn

into customers as a result of segmentation and targeting”. Setelah pasar dibagi-bagi dalam

segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan suatu strategi target pasar. Perusahaan

dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar, yaitu:

1. Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai

satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran

yang digunakan untuk melayani semua pasar. Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi,

dan periklanan massa guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen.

2. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang

memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga

perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi

kebutuhan tersebut.

3. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan

beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.

4. Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen

secara individual.

Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu:

1. Mengevaluasi daya tarik masing - masing segmen dengan menggunakan variabel-

variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya

melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar

sasaran.

2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi

laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan.

Page 8: Rmk Bispar Sap 8

Positioning

Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a marketing

strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives a good or service in

comparison to the competition”. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana

suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya.

Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan:

a. Positioning berdasarkan perbedaan produk.

Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan

yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus merasakan benar

adanya perbedaan dan manfaatnya.

b. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut.

Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu

produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.

c. Positioning berdasarkan pengguna produk.

Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan pada

siapa pengguna produk.

d. Positioning berdasarkan pemakaian produk.

Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk tersebut

dikonsumsi.

e. Positioning berdasarkan pesaing.

Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan-keunggulan yang

dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih produk mana yang lebih

baik.

f. Positioning berdasarkan kategori produk.

Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori produk,

terutama ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi oleh

pelanggan.

g. Positioning berdasarkan asosiasi.

Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi yang

dimiliki oleh produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi tersebut dapat

memberikan kesan positif terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

h. Positioning berdasarkan masalah.

Page 9: Rmk Bispar Sap 8

Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk

yang ditawarkan memiliki positioning untuk dapat memecahkan masalah.

Langkah dalam mengembangkan strategi positioning yaitu:

1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan

posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih,

maka ia memperoleh keunggulan komparatif.

2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus

meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari

perusahaan yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya.

3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat

memodifikasi strategi bila dibutuhkan

REFERENSI

Wardana. 2005. Slide Ajar Bisnis Pariwisata

Adm. 2009. Strategi Pemasaran (Matketing strategy). http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/strategi-pemasaran-marketing-strategy.html (Diakses tanggal 29 Juli 2012)