RL&Nitrat

download RL&Nitrat

of 3

Transcript of RL&Nitrat

Terapi Farmakologis Untuk menetapkan rasional tidaknya terapi yang diberikan, harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Obat yang diberikan harus tepat indikasi sesuai dengan standar medis/panduan klinis atau sesuai dengan penyakit yang dihadapinya. Contoh penggunaan obat tidak rasional: penggunaan antibiotik untuk diare yang non spesifik, penggunaan antibiotik untuk infeksi virus saluran nafas akut. 2. Tepat obat, obat berdasarkan efektifitasnya, keamanannya dan dosis 3. Tepat pasien, tidak ada kontra indikasi dan kemungkinan efek yang tidak diinginkan, misal pasien yang mempunyai gangguan iritasi lambung tidak diberikan analgesik yang mempunyai efek samping mengiritasi lambung 4. Tepat penggunaan obat artinya pasien mendapat informasi yang relevan, penting dan jelas mengenai kondisinya dan obat yang diberikan (Aturan minum, sesudah atau sebelum makan, dll) 5. Tepat monitoring, artinya efek obat yang diketahui dan tidak diketahui dipantau dengan baik. Dengan demikian, kerasionalan dalam pemberian terapi dapat dirangkum secara keseluruhan menjadi 4T 1W + EARMU, yaitu Tepat Indikasi, Tepat Dosis, Tepat Pemakaian, Tepat Pasien dan Waspada efek samping + Efektif Aman Rasional Murah dan Mudah didapat.

1. Ringer Laktat Pada pasien ini, terapi cairan yang diberikan yaitu ringer laktat. Biasanya cairan ini diberikan sebagai cairan pengganti(rumatan) sesuai dengan sifatnya yang isotonis, dimana partikel yang terlarut sama dengan cairan intra sel dapat melewati membran semi permeabel. Tonositas 275-295 mOsm/kg. Dengan tekanan onkotiknya yang rendah, cairan ini dapat dengan cepat terdistribusi ke seluruh cairan ekstraseluler. Pada pasien ini diberikan 12 tetes/ menit (1 tetes=0,05 ml). Berarti cairan infus akan habis dalam waktu + 13 jam. Selama 3 hari pemantauan status, jumlah tetesan tidak ditambah. Penentuan kecepatan pemberian ini dilihat dari keadaan pasien. Karena keadaan pasien tidak menunjukkan tanda-tanda terjadi gangguan keseimbangan cairan maka cukup diberikan cairan infus RL dengan kecepatan 12 tetes/menit untuk memelihara, mengganti cairan tubuh dalam batas-batas fisiologis.

No

Teori

kasus

rasional Ya tidak

1

2

3

Indikasi: mengembalikan keseimbangan elektrolit pada keadaan dehidrasi dan syok hipovolemik Kontraindikasi: hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati, asidosis laktat. Dosis : sesuai dengan kondisi penderita Efek samping: edema jaringan pada penggunaan dengan volume yang besar, biasanya pada paru-paru hiperkloremia dan asidosis metabolic

sebagai terapi rumatan

tidak ada kontraindikasi pada pasien diberikan 12 tpm yang akan habis dalam waktu 13 jam

4

-

3.

ISDN (isosorbid-dinitrat) Pada pasien ini diberikan obat golongan nitrat. Kerja nitrat melalui pengurangan kebutuhan oksigen miokard sekunder terhadap venodilatasi dan dilatasi arterialarteriolar, mengarah pada pengurangan tekanan dinding dan berkurangnya volume ventrikuler dan tekanan. Hal ini terjadi karena nitrat menyebabkan dilatasi pembuluh darah koroner. Pada pasien ini mengalami angina pectoris unstable sehingga memerlukan terapi nitrat. No Teori Kasus rasional Ya 1 Indikasi: untuk gangguan penyakit arteri koroner , angina pectoris, gagal jantung kongestif, infark jantung sebagai terapi pectoris unstable angina tidak

2

3

Dosis : pada serangan akut diberikan ISDN 5 mg 3 x atau profilaksis, sublingual 1 tab tablet 5 mg, bila perlu diulang sesudah beberapa menit. Interval: oral 3 dd 20 mg dc atau tablet/kapsul retard maksimum 1-2 dd 80 mg. Efek samping: mencakup hipotensi postural yang berhubungan dengan gejala system syaraf pusat, reflex takikardi, sakit kepala, dan wajah memerah, mual pada waktu tertentu. (Ganiswarna, S.G., dkk. 1995)

4

Cara Pemakaian: dapat Pada pasien ini diberikan digunakan secara sublingual secara oral atau oral.