RKS-PROPOSAL Jetty Pupuk Uso.pdf
Transcript of RKS-PROPOSAL Jetty Pupuk Uso.pdf
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PENGADAAN JASA KONSULTANSI STUDI PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)
PEKERJAAN :
PENYUSUNAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)
PEMBANGUNAN PELABUHAN KHUSUS PUPUK SELUAS ±3,0 Ha DI DESA USO KABUPATEN BANGGAI - SULAWESI TENGAH
JULI 2013 - SEPTEMBER 2013
Pengusul : PUSAT KAJIAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TADULAKO (PKMK – UNTAD PALU)
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) STUDI PENYUSUNAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL)
DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL) PEMBANGUNAN PELABUHAN KHUSUS PUPUK SELUAS ±3,0 Ha
DI DESA USO KABUPATEN BANGGAI - SULAWESI TENGAH
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam menunjang operasional kegiatan Pabrik Pupuk, diperlukan prasarana transportasi laut
yang dianggap lebih memadai, yaitu berupa pelabuhan khusus Pupuk yang dilengkapi sarana
penunjang berupa fasilitas pengapalan Pupuk, areal penampungan/penimbunan Pupuk,
pergudangan dll. Pelabuhan khusus ini direncanakan akan melayani kapal‐kapal pengangkut
Produksi Pupuk berupa tongkang (barge) berkapasitas < 5.000 DWT.
Pelabuhan sebagai salah satu unsur dalam penyelenggaraan pelayaran, memiliki peranan
yang sangat penting dan strategis sehingga penyelenggaraannya dikuasai oleh negara dan
pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah dalam rangka menunjang, menggerakan, dan
mendorong pencapaian tujuan nasional. Pembinaan kepelabuhan dilakukan dalam satu
kesatuan Tatanan Kepelabuhanan Nasional yang ditujukan untuk mewujudkan kelancaran,
ketertiban, keamanan dan keselamatan pelayaran dalam pelayanan jasa kepelabuhanan,
menjamin kepastian hukum dan kepastian usaha, mendorong profesionalisme pelaku
ekonomi di pelabuhan, mengakomodasi teknologi angkutan, serta meningkatkan mutu
pelayanan.
Untuk maksud tersebut PT. .................................. merencanakan akan membangun
pelabuhan Laut Khusus Pupuk berserta sarana prasarananya yang terletak di Desa Uso
Kecamatan ......................... yang dikelola untuk kepentingan sendiri (KepMen Perhubungan
No. KM 55 Tahun 2002), yang terbatas pada kegiatan lalu lintas kapal atau turun naik
penumpang atau bongkar muat barang berupa bahan baku, hasil produksi sesuai dengan
jenis usaha pokoknya. Oleh karena itu, untuk kepentingan pengelolaan pelabuhan khusus,
pengelola pelabuhan khusus wajib menyusun rencana induk pelabuhan khusus pada lokasi
yang telah ditetapkan yang disesuaikan dengan rencana pengembangan usaha pokoknya,
dengan memperhatikan: a) tatanan kepelabuhan nasional, b) rencana tata ruang wilayah
Propinsi dan Kabupaten/Kota, c) keamanan dan keselamatan pelayaran, d) kelayakan teknis,
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
3
ekonomis dan lingkungan, dan e) perizinan dari instasi terkait. Diharapkan proyek
pembangunan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui
kemudahan dalam transportasi pada umumnya dan ketersediaan transportasi Pupuk
khususnya. Namun di sisi lain akan timbul dampak negative terhadap aspek lingkungan
hidup.
Pengelolaan lingkungan dalam perencanaan tata ruang kawasan pelabuhan harus
mempertimbangkan aspek lingkungan terutama dalam hal penggunaan energi, sumber daya
alam, pembukaan lahan, penanganan limbah. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan dampak
terhadap lingkungan.
Pembangunan pelabuhan dapat memberikan dampak positif ataupun dampak negatif bagi
masyarakat dan ekosistem pesisir maupun laut. Dampak tersebut dapat bersifat jangka
pendek dan jangka panjang tergantung dari jenis dampak dan kondisi ekosistem serta
masyarakat di lokasi rencana reklamasi Pelabuhan khusus pupuk. Dampak positif kegiatan
Pembangunan pelabuhan antara lain adalah terjadinya peningkatan kualitas dan nilai
ekonomi kawasan pesisir, mengurangi lahan yang dianggap kurang produktif, penambahan
wilayah, perlindungan pantai dari erosi, peningkatan kondisi habitat perairan, penyerapan
tenaga kerja dan lain‐lain. Sedangkan dampak negatif pada lingkungan meliputi dampak fisik
seperti perubahan hidro‐oseanografi, sedimentasi, peningkatan kekeruhan air, pencemaran
laut, peningkatan potensi banjir dan genangan (rob) di wilayah pesisir, rusaknya habitat laut
dan ekosistemnya. Selain itu, Pembangunan pelabuhan juga akan berdampak pada
perubahan sosial ekonomi seperti kesulitan akses publik ke pantai, berkurangnya mata
pencaharian.
Untuk itu dalam berpartisipasi melaksanakan pembangunan yang berkesinambungan yang
berwawasan lingkungan sebagai upaya sadar dan berencana, mengelola sumber daya secara
bijaksana dalam pembangunan, menjaga kelestarian lingkungan hidup, untuk menekan
dampak negatif dan mengembangkan dampak positifnya, maka Pihak Corporasi Pelabuhan
khusus pupuk dalam hal ini PT. ............................. berniat melengkapi kelayakan
Pembangunan Pelabuhan khusus pupuk tersebut dengan studi kelayakan lingkungan, yang
diwujudkan dengan penyusunan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL). Sejalan dengan kebijaksanaan pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perundang‐
undangan yang berlaku, maka pengelolaan lingkungan hidup mutlak harus dilakukan.
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
4
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1.1 Undang‐Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PPLH).
1.2 UU No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran.
1.3 Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
1.4 Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3)
1.5 Peraturan Pemerintah RI Nomor 81 tahun 2003 tentang kenavigasian
1.6 Peraturan Pemerintah RI Nomor 69 tahun 2001 tentang Kepelabuhanan
1.7 Permen LH. No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang
wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
1.8 Permen LH. No. 05 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Limbah Di Pelabuhan
1.9 Permen LH. No. 13 Tahun 2010 Tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL‐UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL)
1.10 Permen LH. No. 14 Tahun 2010 Tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha
dan/atau Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan Tetapi Belum
Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup
1.11 Perda Propinsi Sulawesi Tengah No. 2 Tahun 2004 tetang Rencana Tata Ruang Wilayah
Prop Sulawesi Tengah (2004‐2013)
1.12 Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 188.444/
1443/RO.BKLH Tahun 1989/1990 tentang Baku Mutu Lingkungan.
1.13 Perda Kab. Banggai No 10 Tahun 2012 tentang Pengesahan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Banggai.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pelaksanaan studi ini sesuai dengan hak dan kewajiban pihak pemrakarsa,
instansi/lembaga terkait dan masyarakat sekitar lokasi rencana Proyek Pembangunan
Pelabuhan Khusus Pupuk tentang pengelolaan dampak yang diduga akan timbul sehubungan
dengan adanya rencana kegiatan yang dimaksud.
Sedangkan tujuannya adalah agar pihak pemerintah, pemrakarsa dan masyarakat sekitar
rencana Proyek Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk tersebut dapat mengetahui hak dan
kewajibannya atas perubahan ‐ perubahan lingkungan dan potensi sumber daya alam yang
terjadi, mencegah timbulnya pencemaran air, udara dan sebagainya dan menjamin adanya
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
5
manfaat bagi masyarakat umum di sekitar lokasi rencana Proyek Pembangunan Pelabuhan
Khusus Pupuk tersebut.
3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari penyusunan UKL ‐ UPL ini adalah sebagai berikut :
3.1 Mencegah timbulnya biaya penangulangan kerusakan lingkungan yang lebih
besar dari biaya Proyek Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk yang direncanakan yang
dapat berupa bencana lingkungan yang mungkin terjadi pada saat pengoperasian pabrik
tersebut.
3.2 Mencegah terjadinya pelanggaran lingkungan hidup yang akan berdampak sebagai
warisan/beban generasi berikutnya terutama terhadap perubahan lingkungan yang tidak
terpulihkan.
4. Keluaran (Output Kegiatan)
Keluaran dari kegiatan penyusunan dokumen UKL‐UPL adalah sebagai berikut :
4.1 Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup (UKL‐UPL).
4.2 Peta Situasi dan Wilayah Studi Lokasi Kegiatan
4.3 Peta Batimetri Laut sekitar Pelabuhan Khusus Pupuk
4.4 Peta Tataguna Lahan sekitar Lokasi Kegiatan
4.5 Peta Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.
5. Lokasi Proyek dan Deskripsi Rencana Kegiatan
Lokasi rencana Proyek Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk terletak di:
Desa/Kelurahan : Uso
Kecamatan : ..............................
Kabupaten : Banggai
Adapun deskripsi rencana Proyek Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk tersebut adalah :
2 Lahan yang digunakan untuk kegiatan ini adalah sebagian milik Pemda Kabupaten
Banggai, disamping itu terdapat juga areal pemukiman masyarakat yang harus
dibebaskan (30‐35%).
2 Teknik pelaksanaan Proyek Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk adalah dengan
system Urugan untuk melakukan Reklamasi. Sistem urugan dalam pelaksanaannya
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
6
adalah dengan mengurung laut antara tanggul samping batas reklamasi tanpa
didahului pengeringan air terlebih dahulu. Pada system ini setelah urugan mencapai
elevasi tertentu di atas permukaan air laut, maka dibuat tanggul penutup (garis
tanggul sebidang dengan garis pantai) dan sisa timbunan di luar tanggul di buang
kembali.
2 Berdasarkan posisi wilayah reklamasi terhadap garis pantai, maka daerah Reklamasi
merupakan Areal reklamasi yang berlokasi pada daratan dan jauh dari muara.
2 Areal Rencana Reklamasi Pelabuhan dengan luas area ± 1,27 Ha (12.705 m2), dan
membutuhkan material pengurugan sebanyak 53.000 m3.
2 Reklamasi ini sebagai upaya untuk memperluas wilayah daratan dengan berbagai
tujuan yaitu untuk pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan diantaranya
Gudang Lini‐1 (2 buah), Kantor, Bak Air Pelabuhan, dan fasilitas pendukung lainnya.
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
7
BAB II KETENTUAN UMUM
1. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah penyusunan dokumen Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL‐UPL) Proyek
Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk, di Desa Uso, Kabupaten Banggai.
2. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan Penyusunan Dokumen UKL ‐ UPL ini adalah sebagai berikut :
2 Deskripsi Kegiatan/Pekerjaan
2 Rona Lingkungan Awal
2 Perkiraan Dampak Lingkungan yang muncul selama kegiatan pembangunan dan selama
pengoperasian Pelabuhan Khusus Pupuk.
2 Penyusunan upaya pengelolaan lingkungan hidup dan Penyusunan upaya pemantauan
lingkungan hidup
2 Pembuatan peta situasi dan wilayah studi, peta lokasi pengambilan sample, peta
pengelolaan dan peta pemantauan lingkungan.
3. Sistimatika Penyusunan dan Pembuatan Dokumen
Penyusunan dokumen UKL‐UPL ini mengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.
13 Tahun 2010 Tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UKL‐UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL), dan Peraturan Daerah Kabupaten Banggai No 32
Tahun 2001 tentang Penyusunan AMDAL an/atau UKL UPL. Adapun sistematika
penyusunannya adalah sebagai berikut :
3.1. Pendahuluan
a. Identitas Pemrakarsa dan Penyusun UKL dan UPL b. Latar belakang c. Tujuan dan Kegunaan Studi d. Dasar hukum pelaksanaan UKL ‐ UPL
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
8
3.2. Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
a. Jenis Usaha dan/atau Kegiatan b. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
3.3. Rona lingkungan hidup awal
a. Deskripsi Rona lingkungan awal di lokasi rencana projek dan sekitarnya b. Kondisi kualitatif dan kuantitatif berbagai sumber yang ada c. Pengamatan lapangan dan konsultasi dengan lembaga terkait diperlukan untuk
mengetahui kondisi lingkungan sebagai berikut : 2 Keadaan topografi dan kondisi Oseanografi; 2 Penggunaan tanah secara keseluruhan; 2 Penggunaan tanah yang perlu dibebaskan; 2 Kondisi jalan yang akan dilalui kendaraan berat (truk); 2 Keadaan sosial‐ekonomi‐budaya; 2 Lokasi quarry, base camp, fasilitas kantor & perumahan; 2 Lokasi daerah yang dilindungi dan daerah rentan terhadap perubahan; 2 Tempat rentan kebisingan seperti rumah sakit, sekolah, & pemukiman.
d. Data dan informasi lingkungan hidup awal mengenai : 2 Iklim 2 Fisiografi dan Geologi 2 Oseanografi dan Hidrologi 2 Ruang, lahan dan tanah 2 Flora dan fauna 2 Aspek sosekbud dan kesmas.
3.4. Upaya pemantauan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan
a. Pembahasan dampak penting b. Arahan beberapa topic 2 Iklim 2 Fisografi : kestabilan lereng, bentuk lahan atau lansekap yang unik dan
perubahan/modifikasi lahan 2 Hidrologi : gangguan terhadap aliran sungai dan perubahan, muka air di badan
sungai, perubahan arah aliran pada pola aliran termasuk penambahan volume air ke arah potensi banjir, perubahan kedalaman dan kualitas tanah, magnituda banjir serta pengarah perusakannya, pembentukan genangan ‐ genangan air, kualitas air permukaan serta pelumpuran, dan kualitas air tanah.
2 Oseanografi; pengukuran untuk data‐data fisis laut, seperti arus, gelombang, batimetri, magnetometer (deteksi logam), alat CTD (utk parameter kimia laut). Oceanographer juga mempergunakan peralatan lainnya seperti grab sampler, box coring (untuk geoteknik dengan mendapatkan informasi mengeanai sedimen dasar laut), dan peralatan‐peralatan lainnya.
2 Tata ruang : perubahan, pembatasan, persengketaan dalam peman‐faatan dan
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
9
pendayagunaan lahan, air, dan sumber daya alam lainnya; keindahan alam dan kesempatan untuk menikmati sumber estetis dan rekreatif; lahan yang mempunyai peninggalan sejarah alam, ekosistem unik, yang patut dipelihara.
2 Flora : perubahan dan kehilangan serta kerusakan komunitas tumbuhan di lokasi rencana kegiatan dan sekitarnya; komunitas tumbuhan yang rawan dan hutan lindung, beserta satwa liar yang terdapat di dalamnya; dan kerusakan tumbuhan yang berguna bagi kepentingan ekonomi dan ekologi manusia karena akibat penyemprotan herbisida tau bahan berbahaya beracun lainnya; dan jalur hijau yang membatasi satu zona dengan zona pembangunan yang penting dipertahankan dan dipelihara.
2 Fauna : arah dan migrasi hewan, tempat mencari makanan, tempat bertelur, tempat pertemuan, daerah teritori hewan; tempat pertemuan manusia dengan hewan, sehingga menimbulkan keinginan berburu; kematian hewan ‐ hewan karena dipergunakannya bahan berbahaya dan beracun (B3) dalam rencana usaha/kegiatan; kepunahan hewan ‐hewan langka; dan gangguan berupa pengusiran, pembisingan terhadap satwa liar.
2 Aspek sosekbud dan kesmas: pusat kegiatan perekonomian, infrastruktur, mata pencaharian dan pendapatan; struktur penduduk, jumlah dan kepadatan penduduk, keanekaragaman, penduduk serta pola mobilitas penduduk, perikehidupan sehari‐hari, adat istiadat, tatacara, interaksi intra dan antar kolompok masyarakat system kepercayaan, keanekaragaman tata‐nilai dan norma; sikap, nilai, dan presepsi berbagai kolompok masyarakat mengenai lingkungan hidupnya; perubahan, gangguan, kerusakan peninggalan sejarah budaya yang patut dipelihara.
4. Metode Pelaksanaan
Rencana Proyek Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk di Desa Uso Kecamatan ...................,
Kabupaten Banggai yang terletak pada kawasan pesisir non kehutanan dengan peruntukan
lahan yang bervariasi, masing‐masing memiliki kapasitas yang berbeda dan menempati
kawasan lingkungan yang rawan perubahan akibat meningkatnya kebutuhan masyarakat.
Sehingga pelaksanaan studi lingkungan diperlukan pendekatan‐pendekatan yang holistic dan
terpadu terhadap komponen‐komponen lingkungan yang diduga akan terkena dampak.
Komponen yang dikaji yang meliputi komponen‐komponen lingkungan hidup yang berpotensi
terhadap dampak kegiatan Proyek Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk seluas ±3,00 Ha
tersebut yang terdiri dari komponen Geofisik Kimia, Komponen Biologi, Komponem Sosial
Budaya dan Kesehatan masyarakat. Untuk Mencapai maksud dan tujuan sesuai tersebut di
atas lingkup kajian dalam UKL – UPL itu meliputi :
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
10
A. Komponen Geofisik – Kimia
1) Tipe Iklim
Iklim di lokasi rencana Proyek Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk seluas ±3,00 Ha
diperoleh dari data stasiun yang terletak di sekitar tapak proyek.
Sebagaimana dengan daerah‐daerah lain di Indonesia, Proyek Pembangunan
Pelabuhan Khusus Pupuk seluas ±3,00 Ha di tapak proyek memiliki dua musim, yaitu
musim panas dan musim hujan. Musim panas terjadi antara April‐September,
sedangkan musim hujan terjadi pada Oktober‐Maret.
Hasil pencatatan suhu udara pada Stasiun meteorologi Kasiguncu yang terdekat akan
menjadi dasar kajian lingkungan untuk komponen‐komponen lingkungan lainnya.
2) Kualitas Udara
Pengukuran terhadap kualitas udara berupa parameter NOx. SO2, CO, H2S, debu dan
kebisingan dilakukan pada lokasi tapak proyek yaitu pada radius 50 m, 150 m 250 m
dan 500 m, khususnya pada titik–titik wilayah arah angin yang dominan terjadi
sepanjang hari, dan pada jalan utama yang dilalui kendaraan khusus angkutan bahan
dan material, terutama pada tahap konstruksi.
3) Kebisingan
Pengukuran kebisingan di lokasi proyek dilakukan sebelum ada aktivitas proyek dan
setelah proyek beroperasi. kecendrungan terjadi peningkatan kebisingan disebabkan
oleh aktivitas penduduk.
4) Fisiografi dan Geologi
a. Topografi
Secara umum kondisi topografi di wilayah studi dipelajari dan diukur dari
perpotongan kontur.
b. Fisiografi /morfologi
Secara morfologi daerah yang tercakup pada tapak proyek ini satuan morfologinya
merupakan pedataran pesisir, yaitu menempati areal lokasi proyek yang terletak di
tepi laut/pantai dari Pesisir Teluk atau kawasan Teluk Tomini dan Teluk Tolo.
c. Geologi
Pengamatan geologi berdasarkan peta geologi Lembar sesuai tapak proyek
(Sukamto, 1973), Menurut Peta Geologi Tinjau (Direktorat Geologi, 1988 dan Dinas
Kimpraswill Kabupaten Banggai)
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
11
d. Struktur dan Jenis tanah
Berdasarkan pengamatan lapangan, tanah di lokasi tapak proyek dianalisis baik
struktur maupun jenisnya sehingga karakter tanah danlahan pada tapak proyek dan
sekitarnya dapat terpublikasikan pada dokumen ini.
e. Kestabilan tanah dan lereng
Analisis peta topografi/batimetri skala 1:50.000 (Bakosurtanal, 1991) akan
memperlihatkan bahwa kondisi tanah, lereng dan kedalaman laut di lokasi tapak
proyek apakah stabil atau labil untuk mengalami longsoran karena itu sudut lereng
setap ketinggian akan diukur termasuk penurunan muka tanah hubungannya
dengan sifat‐sifat tanah dilokasi tersebut.
5) Oseanografi
Melakukan pengukuran untuk memperoleh data‐data fisis laut, seperti arus,
gelombang, batimetri, magnetometer (deteksi logam), alat CTD (utk parameter kimia
laut), dan lain‐lain. Oceanographer juga mempergunakan peralatan seperti grab
sampler, box coring (untuk geoteknik dengan mendapatkan informasi mengeanai
sedimen dasar laut), dan peralatan‐peralatan lainnya. Sedangkan untuk investigasi
laut dalam, biasanya menggunakan ROV (remotely operated vehicle) karena beberapa
instrumen ukur hanya dapat bekerja sampai kedalaman tertentu.
6) Kuantitas dan Kualitas Air
Sungai‐sungai di sekitar tapak proyek diukur debit rata‐rata perdetik pada bulan‐bulan
tertentu, untuk memastikan kelayakan sumberdaya alam sebagai penunjang berbagai
aktivitas, baik untuk karyawan maupun untuk masyarakat Sedangkan dari hasil
pengukuran debit sumur penduduk sebagai tolok ukur dampak Proyek Pembangunan
Pelabuhan Khusus Pupuk seluas ±3,00 Ha tersebut terhadap kuantitas air penduduk
7) Ruang, Lahan dan Tanah (landscap)
Tata ruang wilayah tapak proyek akan diproyeksi menerima dampak terhadap
kehadiran Proyek Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk seluas ±3,00 Ha, termasuk
tata guna lahan, sehingga informasi awal dikaji dan digambarkan berdasarkan Peta‐
peta yang terkait dengan kondisi yang dimaksud memperoleh output berupa:
Pengusahaan dan pemilikan lahan, informasi sumber‐sumber fishing ground dan
aktifitas nelayan dalam menangkap/memancing ikan atau hasil laut lainnya.
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
12
B. Komponen Biologi
1) Flora
Jenis‐jenis flora/vegetasi yang dominan meliputi tumbuhan/tanaman yang terdapat
dilokasi proyek menunjukkan bahwa di wilayah studi apakah terdapat jenis‐jenis atau
spesies vegetasi yang tergolong langka dan dilindungi.
2) Fauna
Kajian yerhadap fauna dilakukan dengan pengamatan dan wawancara di lapangan
terutama pada daerah batas Wilayah/ Proyek Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk
seluas ±3,00 Ha, apakah terdapat jenis spesies satwa liar atau spesies satwa liar yang
tergolong langka dan atau dilindungi Undang‐Undang.
3) Biota Air
Pengamatan terhadap Biota perairan terutama untuk jenis‐jenis Pytoplankton,
Zooplankton, Benthos dan makrobenthos Kelimpahan dan keanekaragaman untuk
masing‐masing biota tersebut pengukuran dilakukan baik sungai, sumur penduduk
maupun dimuara sungai
C. Komponen Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat
1) Kependudukan
Luas Wilayah studi berdasarkan lokasi di Kecamatan, Desa atau Kelurahan, terutama
jumlah penduduk, komposisi dan strukturnya merupakan bagian yang penting dalam
kajian ini. Sedangkan luas wilayah lokasi studi adalah diperkirakan penerima dampak
yang terbesar pada saat proyek beroperasi.
2) Pendidikan
Sarana dan prasarana pendidikan dan tingkat pendidikan penduduk yang ada di lokasi
tapak proyek dianalisis berdasarkan data sekunder baik dari kantor statistik maupun di
tingkat kecamatan dan desa umunya telah tersedia dengan kondisi yang cukup
representatif untuk melengkapi dokumen UKL‐UPL ini.
3) Mata Pencaharian dan Tingkat Pendapatan
Pendataan terhadap mata pencaharian penduduk dan tingkat pendapatannya
dilakukan secara langsung melalui instrumen wawancara berupa Quesioner.
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
13
Diharapkan minimal 10% dari jumlah penduduk di wilayah tapak proyek tersebut
dapat terlingkupi.
4) Kesehatan Masyarakat
Data‐data di Ibu kota/Kecamatan lokasi tapak proyek, terkonsentrasi pada rumah sakit
di kecamatan selain pada Puskesmas. Data yang diperlukan antara lain pola penyakit
dan sebaran endemisitasnya, jenis penyakit serta persepsi masyarakat terhadap
kesehatan lingkungan.
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
14
BAB III MANAJEMEN PELAKSANAAN
1. Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini diperkirakan sekitar 60 (Enam Puluh Lima) hari
kalender atau 2,0 bulan, terhitung sejak ditanda‐tanganinya Surat Perintah Kerja/SPK
(Kontrak).
Tabel 1. Jadwal kegiatan Penyusunan Dokumen UKL‐UPL Proyek Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk seluas ±3,00 Ha.
No Jenis Kegiatan Bulan I Bulan II Ket
1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan dan Mobilisasi
2 Survey/pengumpulan data
3 Sosialisasi intern
3 Analisis data
4 Penyusunan Draft laporan
5 Konsultasi ke BPLH Banggai
6 Perbaikan Laporan
7 Pengesahan Laporan Akhir
8 Penyerahan Laporan Akhir
2. Personil Pelaksana Pekerjaan
Personil yang diusulkan dalam suatu posisi untuk melaksanakan pekerjaan/studi ini,
mempunyai kapasitas kerja yang cukup, memiliki keahlian yang sesuai dengan posisi yang
diusulkan serta ditunjang pengalaman kerja sesuai persyaratan yang telah ditetapkan dalam
suatu studi lingkungan UKL dan UPL.
Tenaga‐tenaga ahli sesuai bidang keahlian utama dibidang lingkungan dan sub bidang
keahlian lingkungan serta tenaga‐tenaga penunjang yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini
adalah :
2.1 Team Leader (KetuaTim)
Adalah Sarjana (S2) bidang kajian ilmu lingkungan yang berpengalaman minimal 3 tahun
di bidangnya sebagai team leader dan pengalaman minimal 5 (lima) tahun sebagai
tenaga ahli di bidangnya dalam pekerjaan sejenis dan telah memiliki sertifikat AMDAL B
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
15
atau setara dengan Sarjana Magister (S2) dibidang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Hidup (PSL).
2.2 Ahli Bidang Biologi/Konservasi
Adalah seorang Sarjana (SI) Biologi berpengalaman minimal 3 tahun dalam bidang
keahlian dan/atau telah memiliki sertifikat AMDAL A.
2.3 Ahli Bidang Fisika atau Geofisika dan Kimia
Adalah seorang Sarjana (SI) Fisika atau Geofisika dan Kimia berpengalaman minimal 3
tahun dalam bidang keahlian Fisika atau Geofisika dan Kimia lingkungan dan/atau telah
memiliki sertifikat AMDAL A.
2.4 Ahli Bidang Sosial Ekonomi dan Budaya
Adalah seorang Sarjana (SI) Sosial Ekonomi/Kesmas berpengalaman minimal 3 (tiga)
tahun dalam bidang keahlian lingkungan Sosial Ekonomi dan Budaya dan/atau telah
memiliki sertifikat AMDAL A.
2.5 Tenaga Penunjang
Adalah tenaga ‐ tenaga menengah yang berpengalaman untuk tugas‐tugas sebagai
tenaga administrasi, keuangan, operator komputer, dan tenaga‐tenaga juru ukur/
surveyer di lapangan.
Adapun Susunan Tim Penyusun Dokumen UKL‐UPL Proyek Pembangunan Pelabuhan Khusus
Pupuk seluas ±3,00 Ha di Kabupaten Banggai sebagai berikut :
Tabel 2. Komposisi Tim Penyusun Dokumen UKL‐UPL UPL Proyek Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk seluas ±3,00 Ha di Kabupaten Banggai.
No. N a m a Kedudukan Dalam Tim Keahlian dan Sertifikasi
1 Ir. Abd. Wahid, M.Si Ketua Tim Studi (merangkap Sub Tim Biologi)
Pengelolaan SDA dan Lingkungan, Amdal A Plus dan ERA
2 Jusman, S.Si., M.Si Sub Tim GeoFisik‐Kimia & keteknikan
Ahli Kimia Lingkungan / Analisis Kualitas Air Sandi Prasetyo, ST., M.Si
.................................... (Universitas Tompotika, Luwuk)
3 Drs. Syufri. M.Si Sub. Tim Sosekbud‐Kesmas Sosiologi (Amdal A)
4 Sardiana Junus, SKM Sub. Tim Sosekbud‐Kesmas
Ahli Kesehatan Masyarakat (Kesmas)
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
16
3. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Biaya pelaksanaan studi dan penyusunan Dokumen UKL – UPL Rencana Proyek Pembangunan
Pelabuhan Khusus Pupuk seluas ±3,00 Ha di Desa Uso Kecamatan .......................... Kabupaten
Banggai membutuhkan biaya sebesar Rp. 222.200.000,‐ (Dua Ratus Dua Puluh Dua Juta Dua
Ratus Ribu Rupiah). Adapun rincian penawaran harga/biaya tersebut terlampir.
4. Penutup
Demikian Proposal penyusunan Dokumen UKL – UPL Rencana Proyek Pembangunan
Pelabuhan Khusus Pupuk seluas ±3,00 Ha Di Kecamatan ............................. Kabupaten
Banggai disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan tersebut.
Palu, 16 Jul i 2013. Pusat Kajian Pengembangan Masyarakat Dan Kawasan (PKMK) Univ. Tadulako Kepala,
Dr. Ir . Muhd. Nur Sangadji , DEA.
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
17
Palu, 16 Juli 2013
Pusat Kajian Pengembangan Masyarakat Dan Kawasan (PKMK) Univ. Tadulako K e t u a,
Dr. Ir. Muhd. Nur Sangadji, DEA.
NO. URAIAN
A BIAYA PERSONIL1. Tenaga Ahli Rp. 24.750.000 2. Tenaga Pendukung Rp. 4.500.000
B. BIAYA NON PERSONIL1. Fasilitas & Perlengkapan Tim Rp. 5.750.000 2. Survey Lapangan Rp. 44.200.000 3. Transportasi & Konsumsi Rp. 29.500.000 4. Analisis Lab. & Pembuatan Peta Rp. 24.500.000 5. Interpretasi Data & Penyusunan Laporan Rp. 21.500.000 6. Seminar/Pembahasan Terbatas Internal Kantor BLH Rp. 19.500.000 7. Penggandaan Laporan dll Rp. 48.000.000
C. PAJAK (PPN+PPH) 11.5% Rp. ‐
JUMLAH ANGGARAN Rp. 222.200.000
JUMLAH
(TERBILANG: Dua Ratus Dua Puluh Dua Juta Dua Ratus Ribu Rupiah)
REKAPITULASI BIAYA PEMBANGUNAN PELABUHAN KHUSUS PUPUK
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN UKL‐UPLPEMBANGUNAN PELABUHAN KHUSUS PUPUK
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
18
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN UKL-UPL
PEMBANGUNAN PELABUHAN KHUSUS PUPUK KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI TENGAH
Satuan Sub Jumlah JumlahJuml Frekw Unit (Rp) (Rp) (Rp)
A. BIAYA PERSONILA.1 Tenaga Ahli
1 Penanggung Jawab 1 1 Ls 3.000.000 3.000.000 2 Team Leader (Ahli Lingkungan) 1 1,5 Bln 2.500.000 3.750.000 3 Ahli Geo‐Fisik Kimia :Ahli Kelautan 1 1,5 Bln 2.000.000 3.000.000 Ahli Tanah/Sedimen 1 1,5 Bln 2.000.000 3.000.000 Ahli Kimia Lingkungan 1 1,5 Bln 2.000.000 3.000.000
4 Ahli Biologi 1 1,5 Bln 2.000.000 3.000.000 5 Ahli Sosekbud ‐ Kesmas 2 1,5 Bln 2.000.000 6.000.000 24.750.000
A.2 Tenaga Pendukung1 Administrator/Optr Komputer 1 1,5 Bln 1.000.000 1.500.000 2 Tenaga lapangan/Surveyer 1 1,5 Bln 1.000.000 1.500.000 3 Tenaga lapangan/Enumerator 1 1,5 Bln 1.000.000 1.500.000 4.500.000
B. BIAYA NON PERSONILB.1 Fasilitas & Perlengkapan Tim
1 Peta Panduan Lapangan 1 1 Ls 500.000 500.000 2 Dokumentasi+data sekunder 1 1 Ls 3.500.000 3.500.000 3 Alat Tulis Kantor (ATK) 1 1 Ls 1.000.000 1.000.000 4 Pemeliharaan Komputer 1 1,5 Bln 500.000 750.000 5.750.000
B.2 Survey Lapangan1 Lumpsum Tim a. Ketua Tim 1 6 Hari 400.000 2.400.000 b. Ahli Geo‐Fisik Kimia 3 6 Hari 350.000 6.300.000 c. Ahli Biologi 1 6 Hari 350.000 2.100.000 d. Ahli Sosekbud‐Kesmas 2 6 Hari 350.000 4.200.000 d. Tenaga lap. (Enumrtr/surv) 2 6 Hari 350.000 4.200.000
2 Peralatan dan Bahan Survey 1 1 Ls 25.000.000 25.000.000 44.200.000 B.3 Transportasi & Konsumsi (Survey Lapangan)
1 Transportasi (Rental Mobil+BBM) 1 6 Hari 850.000 5.100.000 2 Akomodasi (penginapan) 4 5 Hari 300.000 6.000.000 3 Konsumsi (Tim Ahli+Enumerator) 7 6 Hari 200.000 8.400.000 4 Biaya Lainnya 1 1 Ls 10.000.000 10.000.000 29.500.000
No. U r a i a n Kuantum
Pusat Kaj ian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan (PKMK) Univers itas Tadulako
Proposal Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Khusus Pupuk Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
19
Lanjutan RAB …..
Satuan Sub Jumlah JumlahJuml Frekw Unit (Rp) (Rp) (Rp)
B. BIAYA NON PERSONILB.4 Analisis Lab. & Pembuatan Peta
1 Analisis Lab Sampel Tanah+Udara 1 6 Spl 600.000 3.600.000 2 Analisis Lab Sampel Air/Sedimen 1 5 Spl 800.000 4.000.000 3 Analisis Lab Sampel Biologi 2 4 Ls 550.000 4.400.000 4 Analisis Data Sosekbud‐Kesmas 1 1 Ls 7.500.000 7.500.000 5 Pembuatan Peta Lokasi, UKL UPL dll 1 1 Set 5.000.000 5.000.000 24.500.000
B.5 Interpretasi Data & Penyusunan Laporan1 Team Leader 1 1 Ls 4.000.000 4.000.000 2 Ahli Fisik Kimia 2 1 Ls 3.500.000 7.000.000 3 Ahli Biologi 2 1 Ls 3.500.000 7.000.000 4 Ahli Sosekbud‐Kesmas 1 1 Ls 3.500.000 3.500.000 21.500.000
B.6 Seminar/Pembahasan Terbatas Internal Kantor BLH 1 Penggandaan Laporan Pendahuluan 1 10 Expl 100.000 1.000.000 2 Penggandaan Bhn Pembahasan/Seminar 1 25 Expl 40.000 1.000.000 3 Biaya Seminar (transportasi, konsumsi dll) 1 1 Ls 10.000.000 10.000.000 4 Biaya Adm. Seminar 1 1 Ls 7.500.000 7.500.000 19.500.000
B.7 Penggandaan Laporan dll1 Penggandaan Laporan Akhir 1 10 Expl 400.000 4.000.000 2 Penggandaan Peta 5 30 Lbr 100.000 15.000.000 3 Biaya Adm Pemasukan Laporan 1 1 Ls 2.500.000 2.500.000 4 Rekomendasi Kelayakan/Izin Lingkungan 1 1 Ls 15.000.000 15.000.000 5 Retribusi Pemda (5%) 1 1 Ls 6.500.000 6.500.000 6 Fee Lembaga PKMK 1 1 Ls 5.000.000 5.000.000 48.000.000
222.200.000 ‐
222.200.000
Palu, 16 Julii 2013
Pusat Kajian Pengembangan Masyarakat & Kawasan (PKMK) Universitas Tadulako
Ir. Abd. Wahid, M.SiKoord. Div. Pengemb & Pengel. SDA
PAJAK (PPN+PPH) JUMLAH TOTAL
(TERBILANG : Dua Ratus Dua Puluh Dua Juta Dua Ratus Ribu Rupiah)
JUMLAH …. A.1+A.2+B.1+B.2+B.3+B.4+B.5+B.6+B.7
No. U r a i a nKuantum