Rks Gedung Icu 2014
-
Upload
suryadi-ibrahim -
Category
Documents
-
view
128 -
download
30
description
Transcript of Rks Gedung Icu 2014
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWATAHUN ANGGARAN 2014
BAB ISYARAT-SYARAT UMUM
Pasal 01
KETENTUAN-KETENTUAN UMUM
1. Jika terdapat perbedaan antara Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
ini dengan gambar, maka yang berlaku dan mengikat ialah Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) ini.
2. Jika terdapat perbedaan atau ketidakcocokan antara gambar-gambar
rencana, RKS dengan gambar detail, maka yang berlaku dan mengikat
ialah gambar-gambar detail.
3. Untuk hal-hal yang tersebut pada ayat 1 dan 2 pada pasal ini saling
bertentangan, kontraktor diwajibkan berkonsultasi dengan direksi.
Pasal 02
SYARAT-SYARAT DAN PERATURAN-PERATURAN
1. Pekerjaan yang dilaksanakan harus mengikuti dan sesuai dengan :
a. Syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang tercantum didalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini serta gambar-gambar
terlampir.
b. Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing) yang merupakan bagian dari
RKS ini.
c. Petunjuk-petunjuk yang diberikan secara tertulis oleh Direksi pada
waktu pelaksanaan pekerjaan berlangsung, ataupun oleh dinas terkait.
Spesifikasi Teknis Hal. 1
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
2. Untuk pekerjaan ini, kecuali bila ketentuan lain dalam RKS ini, berlaku
dan mengikat ketentuan-ketentuan dibawah ini termasuk segala perubahan
dan tambahannya:
a. Keppres No. 54 Tahun 2010 dengan lampiran-lampirannya
b. Peraturan umum tentang pelaksanaan pembangunan di Indonesia,
AV tahun 1941
c. Peraturan umum bahan bangunan Indonesia tahun 1982 Peraturan
Beton Bertulang Indonesia (PBI) 1971
d. Peraturan konstruksi kayu Indonesia (PKKI) 1961
e. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL)
f. Peraturan umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen
Tenaga Kerja
g. Peraturan Semen Portland Indonesia NI No. 8
h. Peraturan Muatan Industri 1983.
i. Peraturan-peraturan Umum yang berlaku di Indonesia untuk proyek ini
:
- Agregat Halus : ASTM C 33-78
- Agregat Kasar : ASTM C 33-78
- Air : NI-2 PBI 71
- Admixtures : ASTM C 494-81
- Batu : ASTM C127-81, ASTM C 535-81, ASTM C 88-78
j. Peraturan-peraturan Pemerintah lainnya yang bersangkutan dengan
pekerjaan ini.
3. Cara Pemeriksaan Bahan Bangunan
a. Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan.
b. Konsultan Pengawas berwenang menanyakan asal bahan dan
kontraktor wajib memberitahukan.
c. Semua contoh bahan bangunan yang akan digunakan harus
diperiksa oleh konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
d. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh kontraktor di
lapanga, tetapi ditolak pemakaiannya oleh Konsultan Pengawas, maka
Spesifikasi Teknis Hal. 2
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
harus segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat-lambatnya
dalam waktu 3 x 24 jam terhitung dari jam penolakan.
e. Apabila Konsultan Pengawas merasa perlu meneliti suatu bahan
lebih lanjut, Konsultan Pengawas berhak mengirimkan bahan tersebut
peda Balai Penelitian bahan-bahan (laboratorium) yang terdekat untuk
diteliti. Biaya pengiriman dan penelitian menjadi tanggungan
kontraktor, apapun hasil penelitian bahan tersebut.
4. Sarana Bekerja
a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu seperti beton molen, vibrator, pompa air,
pengangkutan dan peralatan lain yang dipergunakan untuk
melancarkan pelaksanaan.
c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap
pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat pada waktunya.
Pasal 03
SITUASI DAN UKURAN
1. Situasi
a. Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan batasan
minimal yang harus dipenuhi dan dimasukan sebagai garis
pelaksanaan dan pegangan kontraktor.
b. Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah,
sifat dan luasan pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat
mempengaruhi harga penawaran kontraktor.
c. Kelalaian atau kekurang telitian kontraktor dalam hal ini tidak
dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan.
2. Ukuran
a. Kontraktor bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan
menurut bentuk, ukuran-ukuran dan mutu yang tercamtum dalam
rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) pekerjaan ini.
Spesifikasi Teknis Hal. 3
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
b. Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain
dan segera melaporkan kepada direksi bila mana terdapat ketidak
cocokan ukuran-ukuran di dalam gambar-gambar RKS ini dan tidak
diperkenangkan membetulkan kesalahan-kesalahan ukuran/gambar-
gambar sebelum berkonsultasi dengan Direksi.
c. Apabila terdapat ketidaksesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran
bersama dijadikan patokan.
d. Elevasi titik nol bangunan Gedung ICU RSUD Syekh Yusuf
Kabupaten Gowa ditentukan berdasarkan titik Benchmark yang ada
pada lokasi pembangunan, atau sesuai petunjuk Direksi/Konsultan
Pengawas
e. Titik peil ini harus ditetapkan dengan mengadakan pengukuran
Mutual Chek (MC.0) dan membuat patok permanen yang selama
dalam pelaksanaan tidak boleh bergeser/berubah.
f. Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi
setiap ukuran dan kedalaman.
g. Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh
pemborong dilapangan dengan alat ukur optik yang sudah ditera
kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada titik duga pokok
(titik nol).
h. Pengukuran sudut-sudut 90 derajat atau bukan, hanya boleh
dilakukan dengan alat ukur optik.
i. Pengukuran siku dengan benang secara azas segitiga phytagoras
hanya diperkenangkan untuk bagian-bagian ruang kecil saja.
Pasal 04
PROGRAM PELAKSANAAN
1. Penyedia jasa harus membuat Program Pelaksanaan dalam bentuk Bar-
Chard, dan dalam bentuk Network Planning yang dapat memperlihatkan
alur kerja untuk setiap kegiatan hal-hal sebagai berikut :
a. Jenis kegiatan dan volume.
Spesifikasi Teknis Hal. 4
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
b. Waktu pelaksanaan.
c. Jumlah dan jenis tenaga kerja, perlatan dan material yang diperlukan.
2. Aktivitas yang diperlihatkan pada program harus sudah termasuk
pelaksanaan pekerjaan mobilisasi, persiapan dan lain-lain, serta
kelonggaran waktu dengan adanya libur umum.
Pasal 05
DAERAH KERJA DAN JALAN MASUK
1. Penyedia jasa akan diberikan daerah kerja untuk pelaksanaan pekerjaan.
2. Penyedia jasa harus membatasi operasinya di lapangan yang betul-betul
diperlukan untuk pekerjaan tersebut. Tata letak yang meliputi jalan
masuk, lokasi penyimpangan bahan bangunan dan jalur pengangkutan
material dibuat oleh Penyedia Jasa dengan persetujuan Direksi/Konsultan
Pengawas.
3. Penyedia jasa dan orang-orang yang diberi wewenang olehnya harus selalu
bebas memasuki tempat kerja dan lapangan, termasuk semua bengkel
(workshop) dan tempat-tempat dimana pekerjaan disiapkan atau material
diproduksi, perlengkapan dan mesin-mesin diperoleh untuk digunakan dalam
proyek ini dan Penyedia Jasa harus mengurus semua fasilitas dan bantuan
untuk mendapatkan akses memasuki daerah tersebut.
4. Penyedia Jasa harus mengurusnya sendiri dan mengajukan usulan mengenai
pengadaan fasilitas memasuki daerah-daerah tersebut dengan kerjasama dari
Pejabat Pembuat Komitmen maupun Direksi/Konsultan Pengawas. Tidak ada
fasilitas tambahan yang dapat dilaksanakan tanpa adanya persetujuan dari
Direksi/Konsultan Pengawas.
5. Dalam melaksanakan pekerjaan dan pengangkutan bahan-bahan untuk
keperluan pekerjaan, Penyedia Jasa harus berhati-hati sedemikian
sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu-lintas atau menimbulkan
kerusakan terhadap bangunan yang telah ada serta prasarana lainnya. Bila
terjadi kerusakan, Penyedia Jasa berkewajiban untuk memperbaiki atau
menggantinya. Penyedia Jasa juga harus menyediakan rambu-rambu/
Spesifikasi Teknis Hal. 5
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
tanda-tanda peringatan di sekitar lapangan kerja atau jalan masuk ke
lokasi pekerjaan.
Pasal 06
KONDISI/CUACA
Pekerjaan harus dihentikan apabila cuaca tidak mengijinkan, yang dapat
mengakibatkan penurunan mutu pekerjaan.
Pasal 07
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Pemborong harus menyediakan kotak P3K untuk pertolongan pertama
berisi obat-obatan sesuai peraturan P3K dan Palang Merah.
2. Pemborong harus memenuhi/mentaati peraturan-peraturan hukum tentang
perawatan para korban dan keluarga.
3. Apabila terjadi kecelakaan terhadap pegawai/buruh ditempat pekerjaan,
pemborong harus segera mengambil tindakan-tindakan penyelamatan
korban, dan harus pula dilaporkan kepada Direksi.
4. Pemborong harus senantiasa menyediakan air minum yang bersih dan
sudah dimasak untuk para pekerja.
Spesifikasi Teknis Hal. 6
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
BAB IISYARAT-SYARAT TEKNIS
Pasal 01
JENIS DAN LINGKUP PEKERJAAN
A. Jenis Pekerjaan
Kegiatan : Pembangunan Gedung ICU Rumah Sakit Umum
Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.
Pekerjaan : Pembangunan Gedung ICU.
Sumber Dana : DAK Kabupaten Gowa Tahun Anggaran 2014
Pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar yang belum disebut di sini.
B. Lingkup Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan ini harus dilakukan oleh penyedia jasa yang telah
berpengalaman dalam pekerjaan sejenis, dengan kapasitas peralatan yang
memadai serta kualitas personil yang melaksanakan pekerjaan yang telah
berpengalaman sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lancar
seperti yang disyaratkan dalam RKS dan spesifikasi ini.
Lingkup dari pekerjaan ini meliputi semua penyediaan tenaga, peralatan
dan bahan, sehubungan dengan pekerjaan Pembangunan Gedung ICU
Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa sesuai
dengan Gambar RKS yang secara garis besar meliputi sebagai berikut :
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN TANAH
3. PEKERJAAN PONDASI
4. PEKERJAAN BETON
5. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
6. PEKERJAAN LANTAI
7. PEKERJAAN KUSEN/DAUN PINTU JENDELA DAN KACA
8. PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNGAN
Spesifikasi Teknis Hal. 7
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
9. PEKERJAAN PLAFONDD
10. PEKERJAAN PENGECATAN
11. PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP
12. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
13. PEKERJAAN PEMBERSIHAN
14. PEKERJAAN LAIN-LAIN
C. Lokasi
Lokasi pekerjaan terletak di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf
Sungguminasa Kabupaten Gowa.
Pasal 02
BAHAN-BAHAN DASAR BANGUNAN
1. Semen Portland
a. Memenuhi persyaratan-persyaratan SII dan NI-8
b. Yang digunakan harus terdiri dari satu jenis merek dari mutu
yang baik dan atas persetujuan Direksi.
c. Penyimpanan semen harus di tempat yang kering dengan lantai
terangkat, bebas pengaruh air dari tanah dan menurut urutan
pengiriman. Semen yang telah rusak karena terlalu lama disimpan,
mengeras ataupun tercampur dengan bahan yang dapat merusak
struktur bangunan tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari
tempat pekerjaan.
2. Pasir
a. Pasir urugan dan pasir pasangan yang digunakan adalah pasir dari
jenis yang baik serta bersih dan tidak bercampur dengan tanah liat
atau kotoran/bahan organis lainnya.
b. Pasir untuk campuran beton dipakai yang berbutir kasar bersih dari
lumpur dan bahan organis lainnya.
3. Cipping/Batu Pecah
a. Cipping/Batu Pecah dapat berupa batu alam atau batu-batuan yang
diperoleh dari pemecahan batu dengan gradasi yang tertentu dan
Spesifikasi Teknis Hal. 8
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
cocok untuk penggunaan campuran beton, cipping tersebut adalah
hasil dari mesin batu pecah/stone cruiser.
b. Bahan ini harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori,
bebas dari bahan-bahan yang dapat merusak fungsinya terhadap
konstruksi.
c. Dalam segala hal, syarat-syarat ini disesuaikan dengan ketentuan
dalam PBI 1971.
4. Batu
a. Batu kali
Bahan untuk batu kali kecuali dipersyaratkan lain,
harus sesuai dengan PUBB 1977 NI-3.
Batu kali yang digunakan berukuran sesuai standar
kebutuhan untuk pondasi dan untuk pasangan batu kosong bawah
pondasi, berstruktur cukup kuat dan awet serta tidak foreus.
Batu kali yang berdiameter lebih dari 20 cm harus
dipecah dan yang dalam keadaan bulat tidak dapat dipergunakan.
b. Batu bata
Semua batu bata yang dipergunakan harus berkualitas baik yang
berwarna merata, sisi-sisinya tegak lurus satu sama lain dan rapi
serta mempunyai ukuran/bentuk yang sama pejal dan utuh, matang
dalam pembakaran.
5. Air Kerja
a. Air kerja adalah air yang tidak mengandung minyak asam, alkali,
garam-garam, bahan organis atau bahan lain yang dapat merusak
mutu beton, bersih dan dapat diminum.
b. Selama air dilokasi pekerjaan belum mendapat persetujuan untuk
dipergunakan sebagai air kerja, maka pihak pemborong harus dapat
mengadakan air dari sumber lain yang disetujui.
6. Besi Beton
a. Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai
dengan yang ditentukan dalam SII dan PBI 71.
Spesifikasi Teknis Hal. 9
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
b. Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas
dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
c. Dimensi dan ukuran penampang bulat besi beton/baja tulangan harus
sesuai dengan petunjuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang disyaratkan dalam PBI 1971.
d. Besi beton/baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
e. Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter
minimum 1 mm dan tidak bersepuh seng.
7. Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri dan
Kualitas Satu (KW1), serta material yang digunakan harus mendapat
persetujuan dari Direksi.
Pasal 03
PERALATAN
1. Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri semua peralatan kerja dalam
jumlah yang cukup sesuai dengan jenis dan volume pekerjaan
2. Disamping peralatan kerja utama, penyedia jasa juga harus
memyediakan peralatan kerja bantu yang cocok dan lazim digunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan ini serta jumlahnya cukup.
Pasal 04
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pekerjaan Pembersihan dan Pembongkaran
a. Sebagai langkah awal pelaksanaan pekerjaan, kontraktor sudah harus
membersihkan lapangan berupa penebangan pohon/pembersihan yang
harus tuntas sampai pada akar-akarnya sehingga tidak merusak
struktur tanah, namun jika masih ada pohon atau tanaman yang tdk
Spesifikasi Teknis Hal. 10
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
menggangu perletakan bangunan harus tetap dipertahankan atau sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas.
b. Bekas pembersihan/bongkaran yang tidak dimanfaatkan lagi seperti
dijelaskan dalam gambar rencana, harus disingkirkan dari lokasi atas
biaya kontraktor.
2. Pengukuran dan Pemasangan Papan Bouwplank
a. Kontraktor melakukan pengukuran elevasi titik nol bangunan yang
ditentukan berdasarkan titik Benchmark yang ada pada lokasi
pembangunan atau sesuai petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas
b. Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh
pemborong dilapangan dengan alat ukur optik yang sudah ditera
kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada titik duga pokok
(titik nol).
c. Pemasangan patok dan papan bouwplank boleh menggunakan
kayu/papan kelas III yang diketam rata pada sisi kerjanya.
d. Tinggi bouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki
lain harus dibicarakan dan mendapat persetujuan Direksi.
e. Setelah pemasangan bouwplank harus dilaporkan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan selanjutnya
dilaksanakan.
3. Bangunan Sementara
a. Kantor Direksi (Direksi Keet)
Untuk keperluan direksi dan pengawas lapangan, kontraktor harus
menyediakan direksi keet dengan ukuran yang cukup sesuai
kebutuhan ruangan untuk direksi, ruang rapat dan ruang istirahat.
Kontraktor harus menyediakan sarana penerangan, air bersih dan
kelengkapan kantor direksi yang diperlukan serta bertanggung
jawab atas perawatannya.
b. Gudang dan Los Kerja
Spesifikasi Teknis Hal. 11
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
Guna pengamanan bahan bangunan dan keperluan kerja diperlukan
gudang dan los kerja yang cukup untuk dipergunakan selama
berlangsungnya pekerjaan.
Gudang material harus dibuat dengan dinding yang kuat dan aman
dari resiko hilang/rusaknya material sehingga terhindar dari
kotoran, minyak, karat dan pengaruh luar yang dapat
mempengaruhi mutunya.
4. Papan Nama Proyek
a. Kontraktor harus membuat Papan Nama Proyek yang dipasang pada
tempat bagian depan lokasi pekerjaan dan dapat terlihat dengan jelas.
b. Papan Nama Proyek terbuat dari patok kayu yang kuat dan ditancap
diatas tanah dengan tinggi sekurang-kurangnya 3 (tiga) meter.
5. Dokumentasi dan Pelaporan
a. Penyedia Jasa harus membuat foto-foto dokumentasi dalam tahapan
pekerjaan sebagai berikut :
- Sebelum pekerjaan dimulai 0 %
- Pelaksanaan lapangan mencapai 50 %
- Pekerjaan mencapai 100 %.
b. Tata cara pengambilan foto dokumentasi diambil dalam arah dan
tempat yang sama setiap tahapan sehingga dapat menggambarakan
kemajuan secara kronologis dan jelas, khususnya yang dianggap
penting disusun dalam album dan diserahkan kepada Direksi/
Konsultan Pengawas sebanyak 3 (tiga) rangkap beserta softcopy dan
selanjutnya menjadi dokumen proyek.
c. Untuk kepentingan pengendalian pekerjaan dan pengawasan pekerjaan
dilapangan, penyedia jasa wajib membuat laporan harian, laporan
mingguan dan laporan bulanan.
d. Semua laporan pelaksanaan yang dibuat oleh penyedia jasa, harus
diperiksa dan disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas, dibuat
Spesifikasi Teknis Hal. 12
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
dalam rangkap 3 (tiga) untuk diserahkan kepada Pemberi Tugas
melalui Direksi/Konsultan Pengawas.
e. Laporan Harian, harus berisi : Kuantitas dan macam bahan yang ada di
lapangan, penempatan tenaga untuk setiap macam tugas, jumlah, jenis
dan kondisi peralatan, Kuantitas dan jenis pekerjaan yang
dilaksanakan dan Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa
alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan.
f. Laporan Mingguan, dibuat setiap minggu, yang terdiri dari rangkuman
laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode
satu minggu, serta hal-hal penting yang timbul atau berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan.
g. Laporan Bulanan, dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman
laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam satu
bulan.
6. Pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Penyelesaian izin-izin lain yang terkait dengan pelaksanaan
pembangunan berupa Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dengan pihak
Pemerintah Daerah setempat bila terdapat Peraturan Daerah setempat.
Pasal 05
PEKERJAAN TANAH
1. Galian Tanah
a. Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian
dan ukuran seperti tertera dalam gambar sudah dipastikan benar dan
harus mendapat persetujuan Direksi/Pengawas lapangan.
b. Penggalian tanah untuk pondasi dapat dimulai
setelah pemasangan bouwplank dan patok-patok disetujui
Direksi/Pengawas Lapangan.
c. Khusus galian tanah untuk pondasi poer plat harus
dilakukan sesuai dengan lebar lantai kerja pondasi.
Spesifikasi Teknis Hal. 13
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
d. Dasar galian harus mencapai tanah keras dan jika
pada galian terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-
bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka bagian ini harus
dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan
pasir urug, lapis demi lapis dan apabila dimungkinkan dipadatkan
dengan menyiram air sampai jenuh sehingga mencapai permukaan
yang diinginkan.
e. Urutan kerja penggalian harus diatur sedemikian
rupa sehingga tidak menimbulkan gangguan pada lingkungan
tapak/bangunan ataupun menyebabkan timbulnya genangan air.
f. Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah
galian, maka lubang yang sudah siap segera dilanjutkan dengan
pemasangan pasir urug dan batu kosong.
2. Urugan
a. Pengurugan tanah untuk pondasi dilakukan berdasarkan petunjuk
Direksi, dan macam pekerjaannya tergantung pada bentuk pondasi
bangunan.
b. Sebelum memasang pondasi, galian pondasi dilapis dengan pasir urug
dengan ketebalan seperti keterangan dalam gambar.
c. Setelah pasangan pondasi cukup kuat, atas izin Direksi lubang-lubang
galian dapat diurug kembali.
d. Untuk pasir urugan bawah lantai menggunakan pasir urug yang
dipadatkan mulai atas pondasi hingga bawah lantai.
e. Tanah bekas galian yang berlebihan dapat dipakai untuk meratakan
halaman atau diangkut ke luar halaman atas biaya kontraktor.
f. Pasir yang digunakan seperti yang dijelaskan pada pasal terdahulu
(bahan dasar) .
Pasal 06
PEKERJAAN PONDASI
Spesifikasi Teknis Hal. 14
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
1. Pasangan Batu Kosong
a. Ukuran ketebalan dan lebar pasangan batu kosong
disesuaikan dengan gambar kerja/detail.
b. Pada bagian sisi/celah pasangan batu kosong diisi
dengan pasir urug yang dipadatkan dengan menyiram air hingga sisi
atau celah pasangan batu telah padat betul.
2. Pekerjaan Pondasi Batu Kali
a. Pelaksanaan pekerjaan dan syarat bahan yang digunakan harus
memenuhi seperti yang dipersyaratkan dalam pasal terdahulu.
b. Sebelum pemasangan dilaksanakan, kontraktor harus mempelajari
letak-letak jalur pondasi garis peperti dalam gambar.
c. Demikian halnya dengan letak-letak dari saluran yang menembus
pasangan pondasi serta stek-stek besi kolom yang harus disediakan
agar pekerjaan bongkar pasang tidak terjadi.
d. Spesi campuran untuk pondasi batu gunung dipasang dan disusun
dengan rapi sehingga duduk kokoh dengan adukan 1pc : 4 ps .
e. Pada bagian sisi luar pondasi yang nampak harus diplaster dengan
campuran 1pc : 4ps.
f. Celah-celah yang besar antara pasangan batu pondasi harus diisi
dengan batu pasak atau batu kricak.
g. Bentuk dan ukuran pondasi disesuaikan dengan gambar kerja/detail.
3. Pondasi Poer Plat
a. Jenis pondasi poer yang akan dilaksanakan adalah pondasi poer
setempat dengan mutu beton K-225.
b. Untuk melaksanakan pekerjaan pondasi poer, kontraktor harus
meneliti letak-letak dan jalur masing-masing pondasi poer.
c. Setelah pasir alas pondasi dilanjutkan dengan pasangan mal dan
lantai kerja dengan ukuran seperti tertera dalam gambar kerja dengan
adukan 1 pc : 3 pc : 5 Kr.
Spesifikasi Teknis Hal. 15
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
d. Pelaksanaan pekerjaan pondasi poer, harus mengikuti ketentuan
dan syarat-syarat disebutkan dalam pasal yang menyangkut pekerjaan
beton bertulang.
e. Ukuran dan dimensi serta penulangan pondasi poer sesuai dengan
petunjuk gambar kerja terlampir.
Pasal 07
PEKERJAAN BETON
1. Pekerjaan beton bertulang pada pekerjaan pondasi poer plat, sloef,
kolom, balok lantai, plat dan ringbalk.
2. Pemborong diwajibkan membuat pola rencana pengecoran mulai dari
pondasi poer hingga seluruh pekerjaan beton selesai dengan membuat
catatan-catatan mengenai pelaksanaan.
3. Konstruksi beton bertulang untuk seluruh bagian harus mencapai mutu
beton yang ditentukan.
4. Selama pelaksanaan pengecoran beton, pemborong diharuskan membuat
kubus-kubus beton dengan ukuran yang sesuai dengan ketentuan.
5. Konstruksi beton dibuat sesuai dengan ukuran-ukuran, termasuk besi
penulangan dan beugel/sengkang yang tertera dalam gambar-gambar
rencana dan detail.
6. Pemasangan tulangan harus sedemikian rupa sehingga tidak mengalami
perubahan bentuk maupun tempat selama pengecoran berlangsung.
7. Pengadukan beton harus dilakukan dengan mesin ready mix atau
pengaduk beton molen atau alat lain yang disetujui Direksi.
8. Alat penggetar harus digunakan berdiri 90 derajat, hanya dalam keadaan
khusus diperkenangkan menyentuh tulangan.
9. Penghentian pengecoran hanya dilakukan pada tempat-tempat yang
disetujui Direksi/Pengawas di dalam pola rencana pengecoran.
Spesifikasi Teknis Hal. 16
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
10. Untuk melaksanakan pekerjaan beton bertulang berlaku ketentuan-
ketentuan dan persyaratan-perysaratan dalam PBI 1971, dan tak ada satu
bagian pekerjaan beton yang dapat di cor tanpa persetujuan Direksi/
Pengawas Lapangan.
11. Adukan beton yang tidak memenuhi syarat-syarat seperti sudah
mengeras sebagian, tercampur dengan bahan-bahan asing atau terlalu
encer tidak boleh dipergunakan.
12. Untuk pekerjaan balok lantai, kolom dan plat tidak ada pekerjaan
plasteran beton karena itu ukuran-ukuran yang tertera dalam gambar
adalah ukuran jadi tanpa plasteran.
13. Bahan
Penggunaan bahan seperti dipersyaratkan dalam
pasal bahan dasar dan sesuai syarat-syarat serta aturan-aturan dalam
PBI 1971, terdiri dari : besi beton, semen, pasir beton, krikil/batu
pecah dan air kerja.
Semua bahan dasar dan pekerjaan beton harus
mendapatkan persetujuan Direksi sebelum dilaksanakan.
14. Peralatan
Untuk kelancaran dan mutu beton yang dihasilkan kontraktor harus
menyediakan alat yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan seperti
beton molen, alat penggetar dll.
15. Pekerjaan Maal Beton (Becasting)
a. Becasting harus dibuat dan direncanakan sedemikian rupa sehingga
tidak ada perubahan bentuk yang nyata dan cukup kuat, kaku untuk
menahan getaran dan kejutan gaya yang diterima tanpa perubahan
bentuk selama berlangsungnya pengecoran. Semua becasting harus
dibuat penguat datar dan silang sehingga kemungkinan bergetarnya
(bergeser) becasting selama pelaksanaan dapat dihindarkan. Juga
harus cukup rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan
campuran beton selama berlangsungnya pengecoran.
Spesifikasi Teknis Hal. 17
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
b. Kerapihan dan ketelitian pemasangan becasting harus diperhatikan
agar setelah becasting dibongkar/dilepas memberikan bidang-
bidang yang rata.
c. Kayu becasting harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum
pengecoran.
d. Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat
mencegah difleksi bahan-bahan becasting.
e. Seluruh pekerjaan menyangkut pekerjaan becasting harus mengikuti
persyaratan dalam normalisasi NI-2 dan NI-3.
16. Pabrikasi Besi Beton
a. Kontraktor harus mengusahakan agar besi yang dipasang sesuai
diameter yang ada dalam gambar.
b. Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan pergantian ukuran
diameter besi yang terdekat dengan ketentuan :
Harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas atau Direksi.
Jumlah besi persatuan panjang atau persatuan yang terpasang
dijamin secara konstruksi dapat menyamai/setara dengan besi
yang dibutuhkan.
17. Toleransi Besi
Diameter, ukuran sisi (jarak antara dua permukaan yang berlawanan)
Variasi dlm berat yang diperbolehkan
Toleransi diameter
< 0,10 mm
0,10 mm – 0,15 mm
0,16 mm – 0,28 mm
± 7 %
± 5 %
± 5 %
± 0,4 mm
± 0,4 mm
± 0,4 mm
18. Pemasangan Pipa-pipa
Pemasangan pipa-pipa dalam beton tidak boleh sampai merusak
kekuatan konstruksi, untuk itu dipersyaratkan aturan-aturan dalam PBI
1971.
19. Pengangkeran pada Kolom Beton
Spesifikasi Teknis Hal. 18
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
Pada semua sambungan-sambungan vertical dari kolom beton dan
dinding, harus diberi batang tulangan dari baja lunak/besi beton Φ 8 mm
panjang 50cm ujung dibengkokkan yang masing-masing ujungnya saling
mengikat pada bidangnya.
20. Kualitas/Mutu Beton
a. Kualitas/mutu beton untuk pondasi menggunakan mutu beton K-225
dan mutu beton untuk struktur atas menggunakan mutu beton K-225.
b. Bila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan sehingga meragukan
kualitas beton, maka Direksi berhak untuk mengadakan pemerikaan
kualitas beton dengan cara teknis yang disetujui atas biaya
kontraktor.
c. Spesifikasi campuran
Untuk pekerjaan beton bertulang menggunakan adukan/takaran 1pc:
1,5ps:2,5Kr, untuk : pondasi poer plat, kolom pedestal, sloef, kolom
utama, kolom praktis, balok utama, balok anak, balok praktis, plat
beton, ringbalok, plat dak beton dan meja beton serta beton lain yang
ditunjukkan dalam gambar.
d. Untuk beton tidak bertulang, beton tumbuk atau rabat beton
menggunakan campuran 1pc : 3ps : 5kr.
e. Untuk menjaga konsistensi (kekentalan) adukan beton, kontraktor
diwajibkan membuat pengujian slump sesuai ketentuan yang berlaku
(PBI-71). Nilai slump dianjuran antara 8-10 cm.
21. Perawatan Beton
a. Perawatan beton harus memperhatikan pengaruh penguapan yang
cepat dari beton dan dibasahi paling sedikit 10 hari setelah
pengecoran. Pada umur 24 jam harus dijaga dari air hujan yang
deras, air mengalir, getaran-getaran dan sinar matahari.
b. Beton yang sudah dicor pada tempatnya harus dijaga agar selalu
lembab dengan jalan menutup beton dengan karung basah atau
menyiram dengan air secara rutin hingga beton berumur satu
minggu.
Spesifikasi Teknis Hal. 19
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
Pasal 08
PEKERJAAN DINDING DAN PLASTERAN
1. Pekerjaan Dinding Tembok (Batu Merah)
a. Bahan batu merah yang digunakan seperti yang dipersyaratkan
dalam pasal bahan dasar.
b. Pasangan dinding batu bata adalah pasangan ½ batu.
c. Batu bata/merah sebelum dipasang terlebih dahulu harus direndam
dalam air hingga jenuh.
d. Pasangan dinding bata/merah sebelum diplaster harus dibasahi
dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikeruk sehingga
permukaan dinding terpasang rapi dan memudahkan untuk pekerjaan
plasteran.
e. Untuk ketepatan dan kelurusan pasangan tembok/dinding
digunakan alat waterpass, benang atau alat lain yang disetujui Direksi.
f. Bagian pasangan dinding tembok yang dihubungkan dengan setiap
bagian pekerjaan beton (kolom, balok dll) harus diberi penguat stek-
stek besi beton.
g. Pembuatan perancah tidak boleh menembus tembok.
h. Macam tembok dan jenis spesifikasi campurannya:
1. Pasangan Trasraam 1pc : 2ps, pada :
Seluruh dinding bangunan bagian bawah mulai
dari pasangan batu di atas sloef hingga 50 cm di atas lantai.
Dinding KM/WC, Bak air dan semua dinding yang
berhubungan langsung dengan air.
Pasangan batu bata untuk saluran terbuka.
Bagian-bagian dinding seperti yang dijelaskan
dalam gambar kerja.
2. Pasangan dinding 1pc : 4ps, untuk semua pasangan dinding
selain pasangan tembok tersebut di atas.
2. Pekerjaan Plasteran dan Aus PC Licin
Spesifikasi Teknis Hal. 20
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
a. Pekerjaan plasteran untuk semua bidang dinding tembok eksterior
bangunan yang terdapat pekerjaan pasangan dinding.
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan pelasteran, bidang dinding yang
akan diplaster harus dibasahi terlebih dahulu dan dipastikan bahwa
permukaan dinding tersebut telah rata.
c. Untuk mendapatkan hasil plasteran yang lurus dan rata, diharuskan
menggunakan alat waterpass, benang atau alat lain atas anjuran
Direksi.
d. Jenis spesifikasi campuran plasteran dan aus pc licin sebagai
berikut:
1. Plasteran Trasram 1pc : 2ps, pada :
Seluruh dinding bangunan bagian bawah mulai
dari pasangan batu di atas sloef hingga 50 cm di atas lantai.
Dinding KM/WC, Bak air dan semua dinding yang
berhubungan langsung dengan air.
Pasangan batu bata untuk saluran terbuka.
Bagian-bagian dinding yang telah dijelaskan dlam
gambar kerja.
2. Plasteran beton 1pc : 3ps, pada semua struktur beton sloof,
kolom, balok, ringbalk dan beton lain yang ditunjukkan dalam
gambar.
3. Plasteran 1pc : 4ps, pada semua pekerjaan plasteran dinding
tembok selain yang tersebut di atas.
4. Aus Pc Licin, pada :
Dinding plasteran
Nat plin
Neut kosen
Semua permukaan pasangan saluran terbuka.
Pasal 09
PEKERJAAN LANTAI
Spesifikasi Teknis Hal. 21
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
1. Penjelasan Umum
a. Sebelum pemasangan lantai dilaksanakan sudah dipastikan kepadatan
pasir alas bawah lantai sudah benar-benar bersih, serta semua saluran
bawah lantai sudah terpasang.
b. Untuk pemasangan lantai keramik pada plat beton, harus
memperhitungkan factor susut beton/umur beton.
c. Pemakaian bahan lantai dan ubin untuk setiap bagian pekerjaan harus
dalam produksi yang sama.
d. Pemasangan saluran ubin harus rata air.
e. Adukan terisi padat serta lot, siku dan waterpassnya baik.
f. Tebal siar harus kontinyu sehingga setiap perpotongan siar
membentuk garis lurus dan saling tegak lurus sesamanya.
g. Untuk alas lantai menggunakan lantai rabat beton dengan tebal
sesuai gambar kerja.
2. Lantai Tegel/Ubin
a. Semua lantai ruangan menggunakan Granit/Homogeneus Tile setara
ukuran 60 x 60 cm.
b. Untuk teras dan selasar luar menggunakan lantai Granit/Homogeneus
Tile dengan ukuran 40 x 40 cm (doff/kasar).
c. Semua lantai KM/WC menggunakan lantai Granit/Homogeneus
dengan ukuran 40 x 40 cm (motif kasar) serta dinding menggunakan
Granit/Homogeneus ukuran 40 x 40 cm.
d. Pasangan Plint untuk interior bangunan menggunakan Granit/
Homogeneus ukuran 10 x 60 cm.
e. Adukan untuk pasangan lantai dan dinding keramik menggunakan
campuran 1Pc : 3Ps.
3. Pekerjaan Lantai Vinyl (Vinyl, Capping Seal & Cove Formed) untuk
Ruang Perawatan Intensif.
Pasal 10
PEKERJAAN KUSEN/DAUN PINTU JENDELA DAN KACA
Spesifikasi Teknis Hal. 22
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
1. Pintu dan jendela alumunium
a. Semua bagian pekerjaan pintu dan jendela alumunium warna baik
material, design, ukuran, ketebalan harus sesuai dengan gambar
rencana.
b. Material yang digunakan harus alumunium paduan untuk keperluan
arsitektur dengan Alloy 6063 – temper & 5 setara produk Alexindo.
c. Finishing permukaan alumunium harus menpunyai ketebalan anodice
12 micron dengan toleransi 2 micron, yang diproses berdasarkan
teknik pewarna analog dan harus memberikan jaminan ketahanan
warna secara tertulis selama 20 tahun (dinyatakan dalam surat
garansi).
d. Ukuran profile disesuaikan dengan gambar rencana dengan ketebalan
minimum 1,2 mm kecuali bagian-bagian yang tidak mempengaruhi
kekuatan dari pintu dan jendela.
2. Kaca
a. Kaca yang digunakan adalah kaca tebal 5 mm sesuai dengan ukuran
dan bentuk dalam gambar.
b. Tidak diperkenankan adanya kontak langsung antara kaca dan
aluminium. Pada pinggir-pinggir kaca harus dilapisi bahan mastic
atau sealant yang elastic dan kedap udara.
c. Kaca harus terpasang dengan kokoh pada tempatnya dan tidak goyah.
d. Pemasangan kaca-kaca dalam sponning rangka kayu digunakan
dempul khusus disepanjang sponning. Dipakai list kayu sebagai
penjepit kaca.
e. Kaca yang boleh dipasang adalah yang telah diteliti dengan baik,
tidak ada bagian yang bergelombang, retak dan retak rambut atau
retak pada bagian sudut/tepinya dan telah mendapat persetujuan
Direksi
f. Pembersihan akhir dari kaca-kaca harus menggunakan bahan
pembersih yang disetujui Direksi
Spesifikasi Teknis Hal. 23
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
3. Pintu Kayu
a. Sebelum melaksanakan pemasangan daun Pintu Double Multipleks
lapis HPL pada tempat-tempat sesuai gambar rencana, kontraktor
harus memperhatikan dengan seksama daun pintu yang harus di
pasang.
b. Dimensi/ukuran rangka daun pintu yang digunakan adalah 3/12 &
3/20 dengan bentuk seperti gambar rencana/detail
c. Sebelum daun pintu dipasang, agar diperhatikan dengan teliti
kembali letak-letak dan ukuran lubang-lubang pintu yang akan
dipasang, yang jumlahnya disesuaikan gambar rencana.
d. Pemborong harus memperhatikan dan menjaga agar bidang-bidang
kayu terlihat tidak boleh ada lubang-lubang paku bekas penyetelan
penunjang.
e. Semua sambungan-sambungan daun pintu menggunakan pasak
kayu
Pasal 11
PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNGAN
1. Kuncu-kunci
a. Semua contoh-contoh kunci dan penggantungan harus mendapat
persetujuan Direksi sebelum pemasangan dilaksanakan
b. Kunci-kunci dan penggantungan harus dilengkapi dan dipasang
dengan menggunakan sekrup sesuai dengan ukuran lubangnya, tidak
diperkenankan menggunakan paku
c. Semua kunci-kunci dan penggantungan produksi dalam negeri kualitas
baik tidak cacat dan macet.
d. Kunci tanam daun pintu memakai kunci berkwalitas baik setara
dengan merek SES 2 Kali putar.
Spesifikasi Teknis Hal. 24
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
e. Semua kunci-kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada rangka
daun pintu. Dipasang setinggi 90 cm di atas lantai, atau sesuai
petunjuk Direksi.
2. Grendel
a. Setiap daun pintu dilengkapi dengan grendel tanam, khusus pintu dua
daun menggunakan grendel tanam ukuran besar
b. Masing-masing daun jendela dipasang grendel tanam kecil
c. Pemasangan grendel harus dilaksanakan dengan persetujuan pengawas
terutama menyangkut letak/posisi grendel
d. Pemasangan grendel jendela harus dilaksanakan dengan rapi dan tidak
merusak atau mengakibatkan cacat pada daun jendela atau ambang
kusen.
3. Hak angin/Kait-kait
a. Setiap daun jendela dipasang sepasang hak angin/kait-kait
b. Hak angin/kait-kait dipasang masing-masing pada sisi dalam daun
jendela yang dilengkapi tumpuan kaitan pada ambang koseng.
4. Setiap pintu kaca alumunium menggunakan Door closer.
Pasal 12
PEKERJAAN PLAFONDD
1. Rangka Plafond
a. Rangka plafond menggunakan besi hollow galvanis
4/4 dan 2/4 dipasang per 61 cm.
b. Rangka plafond menggunakan penggantung besi
hollow galvanis 4/4 atau kawat suspense yang dipasang pada tempat-
tempat/jarak tertentu yang digantung pada rangka atap.
2. Bahan Plafond
Spesifikasi Teknis Hal. 25
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
a. Bahan plafond menggunakan bahan gypsumboard 9
mm untuk interior dan kalsiboard 3,5 mm untuk eksterior.
b. Sebelum pemasangan bahan plafond terlebih dahulu
dicat dasar
3. Teknis Kelengkapan
a. Untuk interior tidak menggunakan list plafond, kecuali
untuk eksterior bangunan menggunakan kayu profil 3 cm.
b. Pemasangan plafond harus rata/tidak terjadi lendutan
dan sebelum memasang penutup plafond harus sudah dipastikan semua
pekerjaan instalasi listrik yang seharusnya berada di atas plafond
sudah selesai/rampung.
Pasal 13
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Bahan
a. Pengertian cat
meliputi/termasuk emulsi, enamel, vernis, sealer, cement emulsion
filler dan pelapis-pelapis lain yang dipakai sebagai cat dasar, cat
perantara dan cat akhir.
b. Semua cat yang akan
dipakai harus mendapat persetujuan Direksi. Untuk cat tembok bagian
dalam bangunan menggunakan cat Metrolite atau setara dan cat
tembok bagian luar menggunakan cat Metrolite atau setara. Cat
kayu/besi sejenis Glotex atau setara, cat dak beton mengunakan cat
anti bocor dengan kualitas sejenis No Drop atau setara dan cat
plafond sejenis Metrolite atau setara.
Spesifikasi Teknis Hal. 26
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
c. Plamur dan dempul untuk
pekerjaan cat tembok yang digunakan adalah A Plus atau setara.
d. Bahan pengencer digunakan
dari produksi pabrik yang sama dengan yang diencerkan.
2. Jenis pekerjaan
a. Mengecat dengan cat tembok semua bidang dinding
eksterior/interior yang nampak, sesuai petunjuk gambar.
b. Mengecat dengan cat besi.
c. Memeni semua sambungan permukaan bidang besi yang tertanam
dan berhubungan langsung dengan tembok ,
d. Mengecat dengan cat tembok bagian permukaan plafond.
3. Cara Pelaksanaan
a. Cat Tembok
Yang termasuk
pekerjaan cat tembok/dinding adalah pengecatan seluruh
permukaan plasteran bangunan yang telah diaci dan diplamur atau
bagian-bagian lain yang ditentukan dalam gambar.
Permukaan plasteran
yang telah rata diaci dengan pasta seperti yang telah ditentukan
dan dilanjutkan dengan pekerjaan plamur dengan menggunakan alat
seperti pisau plamur dari plat baja tipis.
Lapisan plamur dibuat
setipis mungkin sampai membentuk bidang rata dan halus.
Setelah permukaan
dinding diplamur dan disaksikan tidak ada lagi permukaan yang
bergelombang, retak dan retak-retak rambut, permukaan dinding
sudah halus dibersihkan untuk selanjutnya dilakukan pekerjaan
pengecatan.
Spesifikasi Teknis Hal. 27
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
Pengecatan dilakukan
dengan tiga kali lapisan yang menggunakan alat seperti Roller, kuas
atau cara lain yang dianjurkan direksi.
b. Cat Plafondd
Pengecatan plafond diulang sebanyak tiga kali sampai rata dan
tidak belang.
Untuk memudahkan pelaksanaan pengecatan plafond, dapat
dilaksanakan pengecatan pertama sebelum pemasangan bahan
plafond yang dilanjutkan dengan pengecatan berikutnya pada saat
bahan plafond sudah dipasang.
Pasal 14
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1. Atap pada bangunan ini semuanya menggunakan rangka baja ringan yang
dikerjakan oleh tenaga yang bersertifikat dan berpengalaman dalam
pekerjaan tersebut. Persyaratan harus sesuai dengan SNI kecuali
ditentukan lain dalam gambar rencana.
2. Sebelum dilaksanakan pemasangan, penyedia jasa wajib memberikan
”sertifikat test” kepada pengawas mengenai bahan rangka baja ringan
dari produsen.
3. Bila tidak ada sertifikat itu penyedia jasa harus melakukan pengujian atas
bahan tersebut di laboratorium dan hasilnya diserahkan kepada pengawas
secepatnya.
4. Mutu dan kwalitas rangka atap baja ringan harus sesuai dengan standar
dan dikerjakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman serta Direksi berhak
untuk menolak/memberhentikan tenaga kerja yang tidak berpengalaman
dalam pekerjaan tersebut.
5. Penyedia jasa harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan
teknis operated dari pembuat sebagai informasi bagi konsultan pengawas.
6. Rangka atap dibuat dari rangka atap baja ringan kanal C AZ 100 dan reng
baja ringan.
Spesifikasi Teknis Hal. 28
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
7. Bahan penutup atap untuk gedung menggunakan Spandek Zincalume 0.35
mm dan Nok Zincalume 0.35 mm berwarna biru.
8. Pada lapisan bawah atap dilapisi dengan karet pelapis.
9. Tumpuan kaki kuda-kuda harus diikat pada besi kolom dengan menekuk
besi tersebut pada balok tarik ataupun diperkuat dengan mour beugel
yang sudah tertanam sebelumnya pada kolom atau ring balk.
10. Sistem pengangkutan, penyimpanan dan pemasangan harus sesuai dengan
ketentuan yang dikeluarkan oleh pabriknya.
11. Semua pemasangan listplank sesuai petunjuk gambar menggunakan
litsplank dari woodplank dengan ukuran 30 Cm.
12. Pemasangan harus benar-benar lurus menutupi gording dan ujung kaki
kuda-kuda. Pemakuan/Sekrup dilakukan pada setiap jarak 1 M’ panjang
dengan jumlah sekrup minimal 2 buah pada setiap tempat pemakuan.
13. Semua listplank yang baru dipasang harus dicat dasar dan difinishing
dengan cat dan disesuaikan dengan jenis bahan listplank yang digunakan.
warna sesuai petunjuk direksi.
14. Pemasangan harus rapi dan rapat sehingga terhindar dari kebocoran
akibat kesalahan pemasangan.
Pasal 15
PEKERJAAN MEKANIKAL & ELETRIKAL
1. Pekerjaan Mekanikal
a. Lingkup pekerjaan
Sistem Pemipaan Air Bersih
Sistem Pembuangan Air Kotor dan Air Bekas
Sistem Pembuangan Air Hujan
Spesifikasi Teknis Hal. 29
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
Perlengkapan-perlengkapan lain.
b. Material
Pipa Air bersih menggunakan pipa PVC class AW merk
“MASPION” atau setara.
Pipa-pipa air kotor mengggunakan dari pipa PVC class AW merk
“MASPION” atau setara.
Semua floor drain yang dipasang pada lantai dengan lapisan water
Proofing harus dibuat dengan konstruksi sedemikian rupa sehingga
dapat mencegah perembesan air sepanjang pipanya sendiri.
Pipa-pipa dan fittings untuk vent dari pipa PVC class AW merk
“MASPION” atau setara.
c. Fitting
Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan luas
penampang yang berbeda harus digunakan “reducing” atau
“increasing”
Sedapat mungkin harus digunakan belokan-belokan dengan long
radius. Belokan-belokan dari jenis ‘short radius” hanya boleh
digunakan apabila kondisi tempat tidak memungkinkan
penggunaan jenis long radius, dan kontraktor harus
memberitahukan kepada Pengawas.
Fitting atau alat-alat yang menimbulkan tahanan aliran-lairan yang
tidak wajar tidak boleh digunakan.
d. Closed duduk setara dengan produk TOTO dengan asesoris.
e. Semua floor drain terbuat dari plat berlubang-lubang dan dilapisi
dengan chrome, dilengkapi dengan water trap merk produk Toto atau
setara.
f. Pelaksanaan dan pemasangan
1) Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi plumbing, kontraktor
diwajibkan membuat gambar kerja yang diperlukan dan disetujui
oleh Pengawas Lapangan.
2) Gambar-gambar tersebut meliputi :
Penembusan pipa/sleeves pada pondasi, plat beton dll.
Spesifikasi Teknis Hal. 30
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
Detail pemasangan setiap sanitary fixtures.
Penggambaran jalur-jalur pipa air bersih dan pipa air kotor
lengkap dengan hanger/support.
3) Pembersihan dan Pengecatan
Semua bagian pipa terlindung dinding harus bebas dari lemak
dan kotoran-kotoran lainnya.
Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian bangunan
atau finishing arsitektural atau timbulnya kerusakan lainnya
yang semuanya atas kelalaian kontraktor karena tidak
membersihkan sistem pemipaan dengan baik, maka semua
perbaikan adalah menjadi tanggung jawab kontraktor.
Penggantung/penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam
lainnya harus dilapisi dengan pencegah karat.
Harus dilakukan pengujian untuk menghindari kegagalan
sistem instalasi dan bila ternyata terjadi kegagalan maka
kontraktor harus mengganti bagian yang rusak/gagal tersebut
sampai memuaskan pengawas lapangan. Bahan yang rusak/
gagal harus diganti dengan bahan yang baru.
2. Pekerjaan Elektrikal
a.Lingkup Pekerjaan
Seluruh pekerjaan listrik dalam proyek ini meliputi :
Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan baik di dalam
bangunan maupun di luar bangunan, termasuk perkawatan, titik
nyala, armature sampai panel-panel penerangan.
Pengadaan dan pemasangan stop kontak termasuk perkawatan dan
panel-panel.
Pengujian dan pengesahan seluruh instalasi listrik.
Spesifikasi Teknis Hal. 31
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
Pekerjaan dianggap selesai apabila :
- Semua system yang dipasang sesuai dengan rencana
- Ada surat pengesahan/sertifikat hasil tes dari PLN setempat
- Setelah pekerjaan selesai, instlatur harus membuat 3 (tiga)
lembar revisi (as build drawing).
b. Standar dan Referensi
Standar dan referensi yang digunakan di sini adalah sesuai dengan
standar :
- Peraturan Umum Instalasi Listrik Tahun 1987 (PUIL)
- Peraturan Menteri Pekerja Umum dan tenaga Listrik No.
023/PRT/1978 Tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL)
- Peraturan Menteri Pekerja Umum dan Tenaga Listrik No.
024/PRT/1978 Tentang Syarat-syarat Penyambungan Listrik
(SPL)
- AVE Belanda
- VDE Jerman
- British Standard Associates
- USA Standard
- JIS Japan Standard
c.Panel-Panel
1) Material Panel Board :
Panel mempunyai ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Rangka : Besi profil 70 mm
Cover : besi pelat 2 mm
Finish cat : Satu lapis cat finish dengan oven/bakar
Pemasangan : harus kuat dengan free standing, tidak boleh
ada bagian yang bergetar.
Indikator : Dilengkapi dengan instrumen voltmeter,
ampermeters serta pilot lamp dan lain-lain
seperti tertera pada gambar.
2) Perlengkapan
Accessories
Spesifikasi Teknis Hal. 32
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
- Bar-bar dengan arus kontinyu sesuai dengan gambar
rencana.
- Terminal-teminal kabel yang dipergunakan adalah bahan
tembaga jenis press.
Ampremeter
- Sistem moving iron, AC, dilengkapi dengan damper.
- Ketelitian 1,5 %
- Input 0-200 A, over capaccity 100 %, daya yang
dipertahankan lebih kecil atau sama dengan 1 VA.
- Module maksimum 100 x 100 mm
- Skala disesuiakab dengan current transformernya
- Merk axuan : AEG
Voltemeter
- Sistem moving iron, AC dengan damper
- Ketelitian 1,5 %
- Skala 0- 500 volt
- Ukuran module maksimun 100 x 200 mm
- Dilengkapi dengan selector switch dan fuse 20
- Merk acuan : AEG
Circuit Breaker
Rating harus disesuaikan sebagai berikut :
- MCB, 6 A merek Merlin Geri
- MCB, 10 A merek Merlin Geri
- NFB, 25 A merek Merlin Geri
- Dilengkapi dengan thermal over current reese, short circuit
release dan under voltage release.
- Rating tegangan 380 V, 50 Hz, 3 phase, 3 pole
Isolasi Switch
- Rating tegangan 380 V, 50 Hz, 3 phase, 3 pole
- Rating arus disesuaikan dengan gambar rencana.
d. Teknik Instalasi
Instalasi Kabel
Spesifikasi Teknis Hal. 33
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
Bahan :
Kabel dengan merek Eterna atau setara dengan kerangka kabel
yang sudah diakui oleh PLN melalui LMK. Jenis kabel yang
digunakan sejenis kabel TWIZ, NYY dan NYM.
Pelaksanaan
- Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain
seperti karet, PVC, asbes, glass, tape sintetis dll, harus
dari tipe yang disetujui untuk: penggunaan, lokasi voltage
yang tertentu dan harus dipasang memakai cara yang
disetujui menurut anjuran dialer atau manufacture.
- Kabel-habel harus disambung sesuai dengan warna-warna
atau namanya masing-masing.
- Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan
ceiling gantung, maka seluruh pengan tar (conduit)
ditanam dalam beton dan untuk instalasi yang berada di
atas ceiling menggunakan rol isolator.
- Semua armatur lampu dan komponennya dipasang sesuai
dalam gambar rencana dan atas persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas.
- Pemasangan instalasi listrik harus diserahkan kepada
tenaga instalatur yang cukup ahli dan mendapat
persetujuan Direksi/Pengawas. Dalam hal ini Penyedia
Jasa tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap hasil
pekerjaannya.
Instalasi Sakelar dan Stop Kontak (Outlet)
Saklar-saklar:
Saklar yang digunakan adalah setara Broco dan yang harus dari
jenis rocker mekanisme dengan ranting 5A-10A, 250 V sakelar
dipasang inbouw pada dinding tembok dengan ketinggian 140
cm di atas lantai. Saklar-saklar tersebut harus dipasang dalam
kotak dan ring, dengan penyetelan yang standar dilengkapi
Spesifikasi Teknis Hal. 34
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
dengan penutup persegi. Sambungan-sambungannya
diperbolehkan antara kotak-kotak yang berdekatan.
Stop Kontak
Stop kontak yang digunkanan setara Broco dan harus dengan
type yang memakai carthing contact dengan ranting 10 A, 250
V, AC. Semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220
V harus diberi saluran ke tanah (grounding) pasangan stop
kontak pada dinding atau landasan-landasan yang telah
ditentukan disesuaikan dengan detail-detail pada gambar kerja.
Fixture/Armatur penerangan:
- Type lampu RM 2x18 Watt setara Philips
- Type lampu DL 18 Watt setara Philips
- Type lampu DL 8 Watt setara Philips
- Type lampu SL 18 Watt setara Philips
- Type lampu Baret 20 Watt setara Philips
3. Lain-lain
a. Commisioning dan Testing
- Penyedia Jasa pekerjaan instalasi harus melakukan semua testing
dan pengukuran-pengukuran yang dianggap perlu untuk
memeriksa/mengetahui seluruh instalasi telah dapat berfungsi
dengan baik dan memenuhi semua persyaratan.
- Semua tenaga, bahan dan perlengkapannya yang perlu untuk testing
tersebut merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa. Termasuk
peralatan khusus yang perlu untuk testing seluruh sistem ini, seperti
dianjurkan oleh pabrik, harus disediakan oleh Penyedia Jasa.
- Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas
dalam 3 (tiga) rangkap dokumen-dokumen mengenai hal-hal
sebagai berikut:
1) Hasil Pengetesan kabel-kabel
2) Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
3) Hasil pengetesan semua persyaratan operasi dan instalasi.
4) Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.
Spesifikasi Teknis Hal. 35
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
b. Garansi dan Pemeliharaan
- Peralatan-peralatan instalasi ini harus digaransi selama 1 (satu)
tahun terhitung saat penyerahan pertama.
- Pekerjaan baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti
hasil pemeriksaan baik yang ditanda-tangani bersama oleh
Penyedia Jasa serta persetujuan Konsultan Pengawas serta jika
perlu disahkan oleh Instansi yang berwenang.
- Jika dalam masa pemeliharaan instalasi tidak melaksanakan
teguran-teguran atau perbaikan-perbaikan / penggantian, maka
Konsultan Pengawas berhak menyerahkan pekerjaan
perbaikan/kekurangan tersebut kepada pihak lain.
- Selama masa pemeliharaan pekerjaan ini Penyedia Jasa harus
mendidik/melatih karyawan/ petugas dari pemberi tugas. Sehingga
mengenali sistem instalasi dan dapat menjalankan serta
melaksanakan pemeliharaan.
c. Pemeriksaan
Selama masa pemeliharaan ini, pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan
dan pemeriksaan rutin dilaksanakan tidak kurang dari 2 (dua) minggu.
Pasal 17
PEKERJAAN PEMBERSIHAN
1. Pekerjaan pembersihan baik noda-noda yang masih
tersisa karena hasil pekerjaan dalam pembangunan maupun pembersihan
halaman harus dilaksanakan sebagai bagian pekerjaan sampai masa
pemeliharaan berakhir dan pelaksanaanya mengikuti petunjuk Direksi.
2. Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar
bestek tapi tidak dinyatakan dalam RKS ini atau sebaliknya akan tetapi
Spesifikasi Teknis Hal. 36
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
menyangkut pekerjaan bangunan ini, maka wajib pemborong
menyelesaikan sesuai petunjuk Direksi
Pasal 18
PEKERJAAN LAIN-LAIN
a. Apabila terdapat perbedaan ukuran atau keterangan antara gambar
dengan dokumen ini, maka yang mengikat adalah gambar, namun
perbedaan ini disampaikan tertulis kepada Direksi/Pengawas.
b. Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidak
dinyatakan dalam RKS ini atau sebaliknya akan tetapi menyangkut
pekerjaan bangunan ini, maka Penyedia Jasa wajib menyelesaikan sesuai
petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
c. Hal-hal yang belum tercantum dalam syarat-syarat teknis ini, akan
ditentukan dalam Surat Perintah Kerja atau Direksi/Pengawas.
Spesifikasi Teknis Hal. 37
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014
PERSYARATAN LAIN DAN PERUBAHAN-PERUBAHAN
Pasal 1PERSYARATAN-PERSYARATAN LAIN
Penyedia Jasa diwajibkan membuat gambar-gambar revisi (bila diperlukan) serta gambar-gambar detail dari pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut diajukan kepada Direksi/Konsultan Pengawas untuk disetujui.
Pasal 2
PERUBAHAN DALAM SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR-GAMBAR
Semua ketentuan-ketentuan dalam Spesifikasi Teknis maupun gambar kerja dapat dirubah, ditambah atau dihilangkan sesuai kebutuhan di bawah ini :
a. Untuk perubahan yang dianggap perlu sebelum pelelangan, akan dilakukan pada waktu Aanwijzing dan dituangkan di dalam Berita Acara.
b. Perubahan yang dianggap perlu untuk penyelesaian dengan kondisi lapangan atau menyangkut perubahan desain, dilakukan dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Direksi/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Pasal 3P E N U T U P
Spesifikasi Teknis ini, bersama dengan penjelasan dan Daftar Isian Penawaran merupakan satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian dari Dokumen Penyedia Jasa.
MenyetujuiPejabat Pembuat Komitmen
RSUD SYEKH YUSUF KAB. GOWA
dr. SURYADI Nip. 19811106 201001 1 013
Disusun oleh :Konsultan Perencana
CV. TRASMAWAN LESTARI
HARLINI P . Direktur
Spesifikasi Teknis Hal. 38