Rks Gedung Icu 2014

59
Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014 RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA TAHUN ANGGARAN 2014 BAB I SYARAT-SYARAT UMUM Pasal 01 KETENTUAN-KETENTUAN UMUM 1. Jika terdapat perbedaan antara Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini dengan gambar, maka yang berlaku dan mengikat ialah Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini. 2. Jika terdapat perbedaan atau ketidakcocokan antara gambar-gambar rencana, RKS dengan gambar detail, maka yang berlaku dan mengikat ialah gambar-gambar detail. 3. Untuk hal-hal yang tersebut pada ayat 1 dan 2 pada pasal ini saling bertentangan, kontraktor diwajibkan berkonsultasi dengan direksi. Pasal 02 SYARAT-SYARAT DAN PERATURAN-PERATURAN Spesifikasi Teknis Hal. 1

description

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Transcript of Rks Gedung Icu 2014

Page 1: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWATAHUN ANGGARAN 2014

BAB ISYARAT-SYARAT UMUM

Pasal 01

KETENTUAN-KETENTUAN UMUM

1. Jika terdapat perbedaan antara Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

ini dengan gambar, maka yang berlaku dan mengikat ialah Rencana Kerja

dan Syarat-syarat (RKS) ini.

2. Jika terdapat perbedaan atau ketidakcocokan antara gambar-gambar

rencana, RKS dengan gambar detail, maka yang berlaku dan mengikat

ialah gambar-gambar detail.

3. Untuk hal-hal yang tersebut pada ayat 1 dan 2 pada pasal ini saling

bertentangan, kontraktor diwajibkan berkonsultasi dengan direksi.

Pasal 02

SYARAT-SYARAT DAN PERATURAN-PERATURAN

1. Pekerjaan yang dilaksanakan harus mengikuti dan sesuai dengan :

a. Syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang tercantum didalam

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini serta gambar-gambar

terlampir.

b. Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing) yang merupakan bagian dari

RKS ini.

c. Petunjuk-petunjuk yang diberikan secara tertulis oleh Direksi pada

waktu pelaksanaan pekerjaan berlangsung, ataupun oleh dinas terkait.

Spesifikasi Teknis Hal. 1

Page 2: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

2. Untuk pekerjaan ini, kecuali bila ketentuan lain dalam RKS ini, berlaku

dan mengikat ketentuan-ketentuan dibawah ini termasuk segala perubahan

dan tambahannya:

a. Keppres No. 54 Tahun 2010 dengan lampiran-lampirannya

b. Peraturan umum tentang pelaksanaan pembangunan di Indonesia,

AV tahun 1941

c. Peraturan umum bahan bangunan Indonesia tahun 1982 Peraturan

Beton Bertulang Indonesia (PBI) 1971

d. Peraturan konstruksi kayu Indonesia (PKKI) 1961

e. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL)

f. Peraturan umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen

Tenaga Kerja

g. Peraturan Semen Portland Indonesia NI No. 8

h. Peraturan Muatan Industri 1983.

i. Peraturan-peraturan Umum yang berlaku di Indonesia untuk proyek ini

:

- Agregat Halus : ASTM C 33-78

- Agregat Kasar : ASTM C 33-78

- Air : NI-2 PBI 71

- Admixtures : ASTM C 494-81

- Batu : ASTM C127-81, ASTM C 535-81, ASTM C 88-78

j. Peraturan-peraturan Pemerintah lainnya yang bersangkutan dengan

pekerjaan ini.

3. Cara Pemeriksaan Bahan Bangunan

a. Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-

syarat yang ditentukan.

b. Konsultan Pengawas berwenang menanyakan asal bahan dan

kontraktor wajib memberitahukan.

c. Semua contoh bahan bangunan yang akan digunakan harus

diperiksa oleh konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

d. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh kontraktor di

lapanga, tetapi ditolak pemakaiannya oleh Konsultan Pengawas, maka

Spesifikasi Teknis Hal. 2

Page 3: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

harus segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat-lambatnya

dalam waktu 3 x 24 jam terhitung dari jam penolakan.

e. Apabila Konsultan Pengawas merasa perlu meneliti suatu bahan

lebih lanjut, Konsultan Pengawas berhak mengirimkan bahan tersebut

peda Balai Penelitian bahan-bahan (laboratorium) yang terdekat untuk

diteliti. Biaya pengiriman dan penelitian menjadi tanggungan

kontraktor, apapun hasil penelitian bahan tersebut.

4. Sarana Bekerja

a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan

yang akan dilaksanakan.

b. Alat-alat bantu seperti beton molen, vibrator, pompa air,

pengangkutan dan peralatan lain yang dipergunakan untuk

melancarkan pelaksanaan.

c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap

pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat pada waktunya.

Pasal 03

SITUASI DAN UKURAN

1. Situasi

a. Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan batasan

minimal yang harus dipenuhi dan dimasukan sebagai garis

pelaksanaan dan pegangan kontraktor.

b. Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah,

sifat dan luasan pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat

mempengaruhi harga penawaran kontraktor.

c. Kelalaian atau kekurang telitian kontraktor dalam hal ini tidak

dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan.

2. Ukuran

a. Kontraktor bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan

menurut bentuk, ukuran-ukuran dan mutu yang tercamtum dalam

rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) pekerjaan ini.

Spesifikasi Teknis Hal. 3

Page 4: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

b. Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain

dan segera melaporkan kepada direksi bila mana terdapat ketidak

cocokan ukuran-ukuran di dalam gambar-gambar RKS ini dan tidak

diperkenangkan membetulkan kesalahan-kesalahan ukuran/gambar-

gambar sebelum berkonsultasi dengan Direksi.

c. Apabila terdapat ketidaksesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran

bersama dijadikan patokan.

d. Elevasi titik nol bangunan Gedung ICU RSUD Syekh Yusuf

Kabupaten Gowa ditentukan berdasarkan titik Benchmark yang ada

pada lokasi pembangunan, atau sesuai petunjuk Direksi/Konsultan

Pengawas

e. Titik peil ini harus ditetapkan dengan mengadakan pengukuran

Mutual Chek (MC.0) dan membuat patok permanen yang selama

dalam pelaksanaan tidak boleh bergeser/berubah.

f. Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi

setiap ukuran dan kedalaman.

g. Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh

pemborong dilapangan dengan alat ukur optik yang sudah ditera

kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada titik duga pokok

(titik nol).

h. Pengukuran sudut-sudut 90 derajat atau bukan, hanya boleh

dilakukan dengan alat ukur optik.

i. Pengukuran siku dengan benang secara azas segitiga phytagoras

hanya diperkenangkan untuk bagian-bagian ruang kecil saja.

Pasal 04

PROGRAM PELAKSANAAN

1. Penyedia jasa harus membuat Program Pelaksanaan dalam bentuk Bar-

Chard, dan dalam bentuk Network Planning yang dapat memperlihatkan

alur kerja untuk setiap kegiatan hal-hal sebagai berikut :

a. Jenis kegiatan dan volume.

Spesifikasi Teknis Hal. 4

Page 5: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

b. Waktu pelaksanaan.

c. Jumlah dan jenis tenaga kerja, perlatan dan material yang diperlukan.

2. Aktivitas yang diperlihatkan pada program harus sudah termasuk

pelaksanaan pekerjaan mobilisasi, persiapan dan lain-lain, serta

kelonggaran waktu dengan adanya libur umum.

Pasal 05

DAERAH KERJA DAN JALAN MASUK

1. Penyedia jasa akan diberikan daerah kerja untuk pelaksanaan pekerjaan.

2. Penyedia jasa harus membatasi operasinya di lapangan yang betul-betul

diperlukan untuk pekerjaan tersebut. Tata letak yang meliputi jalan

masuk, lokasi penyimpangan bahan bangunan dan jalur pengangkutan

material dibuat oleh Penyedia Jasa dengan persetujuan Direksi/Konsultan

Pengawas.

3. Penyedia jasa dan orang-orang yang diberi wewenang olehnya harus selalu

bebas memasuki tempat kerja dan lapangan, termasuk semua bengkel

(workshop) dan tempat-tempat dimana pekerjaan disiapkan atau material

diproduksi, perlengkapan dan mesin-mesin diperoleh untuk digunakan dalam

proyek ini dan Penyedia Jasa harus mengurus semua fasilitas dan bantuan

untuk mendapatkan akses memasuki daerah tersebut.

4. Penyedia Jasa harus mengurusnya sendiri dan mengajukan usulan mengenai

pengadaan fasilitas memasuki daerah-daerah tersebut dengan kerjasama dari

Pejabat Pembuat Komitmen maupun Direksi/Konsultan Pengawas. Tidak ada

fasilitas tambahan yang dapat dilaksanakan tanpa adanya persetujuan dari

Direksi/Konsultan Pengawas.

5. Dalam melaksanakan pekerjaan dan pengangkutan bahan-bahan untuk

keperluan pekerjaan, Penyedia Jasa harus berhati-hati sedemikian

sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu-lintas atau menimbulkan

kerusakan terhadap bangunan yang telah ada serta prasarana lainnya. Bila

terjadi kerusakan, Penyedia Jasa berkewajiban untuk memperbaiki atau

menggantinya. Penyedia Jasa juga harus menyediakan rambu-rambu/

Spesifikasi Teknis Hal. 5

Page 6: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

tanda-tanda peringatan di sekitar lapangan kerja atau jalan masuk ke

lokasi pekerjaan.

Pasal 06

KONDISI/CUACA

Pekerjaan harus dihentikan apabila cuaca tidak mengijinkan, yang dapat

mengakibatkan penurunan mutu pekerjaan.

Pasal 07

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. Pemborong harus menyediakan kotak P3K untuk pertolongan pertama

berisi obat-obatan sesuai peraturan P3K dan Palang Merah.

2. Pemborong harus memenuhi/mentaati peraturan-peraturan hukum tentang

perawatan para korban dan keluarga.

3. Apabila terjadi kecelakaan terhadap pegawai/buruh ditempat pekerjaan,

pemborong harus segera mengambil tindakan-tindakan penyelamatan

korban, dan harus pula dilaporkan kepada Direksi.

4. Pemborong harus senantiasa menyediakan air minum yang bersih dan

sudah dimasak untuk para pekerja.

Spesifikasi Teknis Hal. 6

Page 7: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

BAB IISYARAT-SYARAT TEKNIS

Pasal 01

JENIS DAN LINGKUP PEKERJAAN

A. Jenis Pekerjaan

Kegiatan : Pembangunan Gedung ICU Rumah Sakit Umum

Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.

Pekerjaan : Pembangunan Gedung ICU.

Sumber Dana : DAK Kabupaten Gowa Tahun Anggaran 2014

Pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar yang belum disebut di sini.

B. Lingkup Pekerjaan

Pelaksanaan pekerjaan ini harus dilakukan oleh penyedia jasa yang telah

berpengalaman dalam pekerjaan sejenis, dengan kapasitas peralatan yang

memadai serta kualitas personil yang melaksanakan pekerjaan yang telah

berpengalaman sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lancar

seperti yang disyaratkan dalam RKS dan spesifikasi ini.

Lingkup dari pekerjaan ini meliputi semua penyediaan tenaga, peralatan

dan bahan, sehubungan dengan pekerjaan Pembangunan Gedung ICU

Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa sesuai

dengan Gambar RKS yang secara garis besar meliputi sebagai berikut :

1. PEKERJAAN PERSIAPAN

2. PEKERJAAN TANAH

3. PEKERJAAN PONDASI

4. PEKERJAAN BETON

5. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN

6. PEKERJAAN LANTAI

7. PEKERJAAN KUSEN/DAUN PINTU JENDELA DAN KACA

8. PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNGAN

Spesifikasi Teknis Hal. 7

Page 8: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

9. PEKERJAAN PLAFONDD

10. PEKERJAAN PENGECATAN

11. PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP

12. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

13. PEKERJAAN PEMBERSIHAN

14. PEKERJAAN LAIN-LAIN

C. Lokasi

Lokasi pekerjaan terletak di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf

Sungguminasa Kabupaten Gowa.

Pasal 02

BAHAN-BAHAN DASAR BANGUNAN

1. Semen Portland

a. Memenuhi persyaratan-persyaratan SII dan NI-8

b. Yang digunakan harus terdiri dari satu jenis merek dari mutu

yang baik dan atas persetujuan Direksi.

c. Penyimpanan semen harus di tempat yang kering dengan lantai

terangkat, bebas pengaruh air dari tanah dan menurut urutan

pengiriman. Semen yang telah rusak karena terlalu lama disimpan,

mengeras ataupun tercampur dengan bahan yang dapat merusak

struktur bangunan tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari

tempat pekerjaan.

2. Pasir

a. Pasir urugan dan pasir pasangan yang digunakan adalah pasir dari

jenis yang baik serta bersih dan tidak bercampur dengan tanah liat

atau kotoran/bahan organis lainnya.

b. Pasir untuk campuran beton dipakai yang berbutir kasar bersih dari

lumpur dan bahan organis lainnya.

3. Cipping/Batu Pecah

a. Cipping/Batu Pecah dapat berupa batu alam atau batu-batuan yang

diperoleh dari pemecahan batu dengan gradasi yang tertentu dan

Spesifikasi Teknis Hal. 8

Page 9: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

cocok untuk penggunaan campuran beton, cipping tersebut adalah

hasil dari mesin batu pecah/stone cruiser.

b. Bahan ini harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori,

bebas dari bahan-bahan yang dapat merusak fungsinya terhadap

konstruksi.

c. Dalam segala hal, syarat-syarat ini disesuaikan dengan ketentuan

dalam PBI 1971.

4. Batu

a. Batu kali

Bahan untuk batu kali kecuali dipersyaratkan lain,

harus sesuai dengan PUBB 1977 NI-3.

Batu kali yang digunakan berukuran sesuai standar

kebutuhan untuk pondasi dan untuk pasangan batu kosong bawah

pondasi, berstruktur cukup kuat dan awet serta tidak foreus.

Batu kali yang berdiameter lebih dari 20 cm harus

dipecah dan yang dalam keadaan bulat tidak dapat dipergunakan.

b. Batu bata

Semua batu bata yang dipergunakan harus berkualitas baik yang

berwarna merata, sisi-sisinya tegak lurus satu sama lain dan rapi

serta mempunyai ukuran/bentuk yang sama pejal dan utuh, matang

dalam pembakaran.

5. Air Kerja

a. Air kerja adalah air yang tidak mengandung minyak asam, alkali,

garam-garam, bahan organis atau bahan lain yang dapat merusak

mutu beton, bersih dan dapat diminum.

b. Selama air dilokasi pekerjaan belum mendapat persetujuan untuk

dipergunakan sebagai air kerja, maka pihak pemborong harus dapat

mengadakan air dari sumber lain yang disetujui.

6. Besi Beton

a. Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai

dengan yang ditentukan dalam SII dan PBI 71.

Spesifikasi Teknis Hal. 9

Page 10: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

b. Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas

dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.

c. Dimensi dan ukuran penampang bulat besi beton/baja tulangan harus

sesuai dengan petunjuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi

minimal) seperti yang disyaratkan dalam PBI 1971.

d. Besi beton/baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera

dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada

perintah tertulis dari Direksi.

e. Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter

minimum 1 mm dan tidak bersepuh seng.

7. Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri dan

Kualitas Satu (KW1), serta material yang digunakan harus mendapat

persetujuan dari Direksi.

Pasal 03

PERALATAN

1. Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri semua peralatan kerja dalam

jumlah yang cukup sesuai dengan jenis dan volume pekerjaan

2. Disamping peralatan kerja utama, penyedia jasa juga harus

memyediakan peralatan kerja bantu yang cocok dan lazim digunakan

dalam pelaksanaan pekerjaan ini serta jumlahnya cukup.

Pasal 04

PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pekerjaan Pembersihan dan Pembongkaran

a. Sebagai langkah awal pelaksanaan pekerjaan, kontraktor sudah harus

membersihkan lapangan berupa penebangan pohon/pembersihan yang

harus tuntas sampai pada akar-akarnya sehingga tidak merusak

struktur tanah, namun jika masih ada pohon atau tanaman yang tdk

Spesifikasi Teknis Hal. 10

Page 11: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

menggangu perletakan bangunan harus tetap dipertahankan atau sesuai

petunjuk Konsultan Pengawas.

b. Bekas pembersihan/bongkaran yang tidak dimanfaatkan lagi seperti

dijelaskan dalam gambar rencana, harus disingkirkan dari lokasi atas

biaya kontraktor.

2. Pengukuran dan Pemasangan Papan Bouwplank

a. Kontraktor melakukan pengukuran elevasi titik nol bangunan yang

ditentukan berdasarkan titik Benchmark yang ada pada lokasi

pembangunan atau sesuai petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas

b. Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh

pemborong dilapangan dengan alat ukur optik yang sudah ditera

kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada titik duga pokok

(titik nol).

c. Pemasangan patok dan papan bouwplank boleh menggunakan

kayu/papan kelas III yang diketam rata pada sisi kerjanya.

d. Tinggi bouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki

lain harus dibicarakan dan mendapat persetujuan Direksi.

e. Setelah pemasangan bouwplank harus dilaporkan kepada Direksi

untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan selanjutnya

dilaksanakan.

3. Bangunan Sementara

a. Kantor Direksi (Direksi Keet)

Untuk keperluan direksi dan pengawas lapangan, kontraktor harus

menyediakan direksi keet dengan ukuran yang cukup sesuai

kebutuhan ruangan untuk direksi, ruang rapat dan ruang istirahat.

Kontraktor harus menyediakan sarana penerangan, air bersih dan

kelengkapan kantor direksi yang diperlukan serta bertanggung

jawab atas perawatannya.

b. Gudang dan Los Kerja

Spesifikasi Teknis Hal. 11

Page 12: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

Guna pengamanan bahan bangunan dan keperluan kerja diperlukan

gudang dan los kerja yang cukup untuk dipergunakan selama

berlangsungnya pekerjaan.

Gudang material harus dibuat dengan dinding yang kuat dan aman

dari resiko hilang/rusaknya material sehingga terhindar dari

kotoran, minyak, karat dan pengaruh luar yang dapat

mempengaruhi mutunya.

4. Papan Nama Proyek

a. Kontraktor harus membuat Papan Nama Proyek yang dipasang pada

tempat bagian depan lokasi pekerjaan dan dapat terlihat dengan jelas.

b. Papan Nama Proyek terbuat dari patok kayu yang kuat dan ditancap

diatas tanah dengan tinggi sekurang-kurangnya 3 (tiga) meter.

5. Dokumentasi dan Pelaporan

a. Penyedia Jasa harus membuat foto-foto dokumentasi dalam tahapan

pekerjaan sebagai berikut :

- Sebelum pekerjaan dimulai 0 %

- Pelaksanaan lapangan mencapai 50 %

- Pekerjaan mencapai 100 %.

b. Tata cara pengambilan foto dokumentasi diambil dalam arah dan

tempat yang sama setiap tahapan sehingga dapat menggambarakan

kemajuan secara kronologis dan jelas, khususnya yang dianggap

penting disusun dalam album dan diserahkan kepada Direksi/

Konsultan Pengawas sebanyak 3 (tiga) rangkap beserta softcopy dan

selanjutnya menjadi dokumen proyek.

c. Untuk kepentingan pengendalian pekerjaan dan pengawasan pekerjaan

dilapangan, penyedia jasa wajib membuat laporan harian, laporan

mingguan dan laporan bulanan.

d. Semua laporan pelaksanaan yang dibuat oleh penyedia jasa, harus

diperiksa dan disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas, dibuat

Spesifikasi Teknis Hal. 12

Page 13: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

dalam rangkap 3 (tiga) untuk diserahkan kepada Pemberi Tugas

melalui Direksi/Konsultan Pengawas.

e. Laporan Harian, harus berisi : Kuantitas dan macam bahan yang ada di

lapangan, penempatan tenaga untuk setiap macam tugas, jumlah, jenis

dan kondisi peralatan, Kuantitas dan jenis pekerjaan yang

dilaksanakan dan Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa

alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan.

f. Laporan Mingguan, dibuat setiap minggu, yang terdiri dari rangkuman

laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode

satu minggu, serta hal-hal penting yang timbul atau berhubungan

dengan pelaksanaan pekerjaan.

g. Laporan Bulanan, dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman

laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam satu

bulan.

6. Pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Penyelesaian izin-izin lain yang terkait dengan pelaksanaan

pembangunan berupa Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dengan pihak

Pemerintah Daerah setempat bila terdapat Peraturan Daerah setempat.

Pasal 05

PEKERJAAN TANAH

1. Galian Tanah

a. Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian

dan ukuran seperti tertera dalam gambar sudah dipastikan benar dan

harus mendapat persetujuan Direksi/Pengawas lapangan.

b. Penggalian tanah untuk pondasi dapat dimulai

setelah pemasangan bouwplank dan patok-patok disetujui

Direksi/Pengawas Lapangan.

c. Khusus galian tanah untuk pondasi poer plat harus

dilakukan sesuai dengan lebar lantai kerja pondasi.

Spesifikasi Teknis Hal. 13

Page 14: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

d. Dasar galian harus mencapai tanah keras dan jika

pada galian terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-

bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka bagian ini harus

dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan

pasir urug, lapis demi lapis dan apabila dimungkinkan dipadatkan

dengan menyiram air sampai jenuh sehingga mencapai permukaan

yang diinginkan.

e. Urutan kerja penggalian harus diatur sedemikian

rupa sehingga tidak menimbulkan gangguan pada lingkungan

tapak/bangunan ataupun menyebabkan timbulnya genangan air.

f. Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah

galian, maka lubang yang sudah siap segera dilanjutkan dengan

pemasangan pasir urug dan batu kosong.

2. Urugan

a. Pengurugan tanah untuk pondasi dilakukan berdasarkan petunjuk

Direksi, dan macam pekerjaannya tergantung pada bentuk pondasi

bangunan.

b. Sebelum memasang pondasi, galian pondasi dilapis dengan pasir urug

dengan ketebalan seperti keterangan dalam gambar.

c. Setelah pasangan pondasi cukup kuat, atas izin Direksi lubang-lubang

galian dapat diurug kembali.

d. Untuk pasir urugan bawah lantai menggunakan pasir urug yang

dipadatkan mulai atas pondasi hingga bawah lantai.

e. Tanah bekas galian yang berlebihan dapat dipakai untuk meratakan

halaman atau diangkut ke luar halaman atas biaya kontraktor.

f. Pasir yang digunakan seperti yang dijelaskan pada pasal terdahulu

(bahan dasar) .

Pasal 06

PEKERJAAN PONDASI

Spesifikasi Teknis Hal. 14

Page 15: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

1. Pasangan Batu Kosong

a. Ukuran ketebalan dan lebar pasangan batu kosong

disesuaikan dengan gambar kerja/detail.

b. Pada bagian sisi/celah pasangan batu kosong diisi

dengan pasir urug yang dipadatkan dengan menyiram air hingga sisi

atau celah pasangan batu telah padat betul.

2. Pekerjaan Pondasi Batu Kali

a. Pelaksanaan pekerjaan dan syarat bahan yang digunakan harus

memenuhi seperti yang dipersyaratkan dalam pasal terdahulu.

b. Sebelum pemasangan dilaksanakan, kontraktor harus mempelajari

letak-letak jalur pondasi garis peperti dalam gambar.

c. Demikian halnya dengan letak-letak dari saluran yang menembus

pasangan pondasi serta stek-stek besi kolom yang harus disediakan

agar pekerjaan bongkar pasang tidak terjadi.

d. Spesi campuran untuk pondasi batu gunung dipasang dan disusun

dengan rapi sehingga duduk kokoh dengan adukan 1pc : 4 ps .

e. Pada bagian sisi luar pondasi yang nampak harus diplaster dengan

campuran 1pc : 4ps.

f. Celah-celah yang besar antara pasangan batu pondasi harus diisi

dengan batu pasak atau batu kricak.

g. Bentuk dan ukuran pondasi disesuaikan dengan gambar kerja/detail.

3. Pondasi Poer Plat

a. Jenis pondasi poer yang akan dilaksanakan adalah pondasi poer

setempat dengan mutu beton K-225.

b. Untuk melaksanakan pekerjaan pondasi poer, kontraktor harus

meneliti letak-letak dan jalur masing-masing pondasi poer.

c. Setelah pasir alas pondasi dilanjutkan dengan pasangan mal dan

lantai kerja dengan ukuran seperti tertera dalam gambar kerja dengan

adukan 1 pc : 3 pc : 5 Kr.

Spesifikasi Teknis Hal. 15

Page 16: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

d. Pelaksanaan pekerjaan pondasi poer, harus mengikuti ketentuan

dan syarat-syarat disebutkan dalam pasal yang menyangkut pekerjaan

beton bertulang.

e. Ukuran dan dimensi serta penulangan pondasi poer sesuai dengan

petunjuk gambar kerja terlampir.

Pasal 07

PEKERJAAN BETON

1. Pekerjaan beton bertulang pada pekerjaan pondasi poer plat, sloef,

kolom, balok lantai, plat dan ringbalk.

2. Pemborong diwajibkan membuat pola rencana pengecoran mulai dari

pondasi poer hingga seluruh pekerjaan beton selesai dengan membuat

catatan-catatan mengenai pelaksanaan.

3. Konstruksi beton bertulang untuk seluruh bagian harus mencapai mutu

beton yang ditentukan.

4. Selama pelaksanaan pengecoran beton, pemborong diharuskan membuat

kubus-kubus beton dengan ukuran yang sesuai dengan ketentuan.

5. Konstruksi beton dibuat sesuai dengan ukuran-ukuran, termasuk besi

penulangan dan beugel/sengkang yang tertera dalam gambar-gambar

rencana dan detail.

6. Pemasangan tulangan harus sedemikian rupa sehingga tidak mengalami

perubahan bentuk maupun tempat selama pengecoran berlangsung.

7. Pengadukan beton harus dilakukan dengan mesin ready mix atau

pengaduk beton molen atau alat lain yang disetujui Direksi.

8. Alat penggetar harus digunakan berdiri 90 derajat, hanya dalam keadaan

khusus diperkenangkan menyentuh tulangan.

9. Penghentian pengecoran hanya dilakukan pada tempat-tempat yang

disetujui Direksi/Pengawas di dalam pola rencana pengecoran.

Spesifikasi Teknis Hal. 16

Page 17: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

10. Untuk melaksanakan pekerjaan beton bertulang berlaku ketentuan-

ketentuan dan persyaratan-perysaratan dalam PBI 1971, dan tak ada satu

bagian pekerjaan beton yang dapat di cor tanpa persetujuan Direksi/

Pengawas Lapangan.

11. Adukan beton yang tidak memenuhi syarat-syarat seperti sudah

mengeras sebagian, tercampur dengan bahan-bahan asing atau terlalu

encer tidak boleh dipergunakan.

12. Untuk pekerjaan balok lantai, kolom dan plat tidak ada pekerjaan

plasteran beton karena itu ukuran-ukuran yang tertera dalam gambar

adalah ukuran jadi tanpa plasteran.

13. Bahan

Penggunaan bahan seperti dipersyaratkan dalam

pasal bahan dasar dan sesuai syarat-syarat serta aturan-aturan dalam

PBI 1971, terdiri dari : besi beton, semen, pasir beton, krikil/batu

pecah dan air kerja.

Semua bahan dasar dan pekerjaan beton harus

mendapatkan persetujuan Direksi sebelum dilaksanakan.

14. Peralatan

Untuk kelancaran dan mutu beton yang dihasilkan kontraktor harus

menyediakan alat yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan seperti

beton molen, alat penggetar dll.

15. Pekerjaan Maal Beton (Becasting)

a. Becasting harus dibuat dan direncanakan sedemikian rupa sehingga

tidak ada perubahan bentuk yang nyata dan cukup kuat, kaku untuk

menahan getaran dan kejutan gaya yang diterima tanpa perubahan

bentuk selama berlangsungnya pengecoran. Semua becasting harus

dibuat penguat datar dan silang sehingga kemungkinan bergetarnya

(bergeser) becasting selama pelaksanaan dapat dihindarkan. Juga

harus cukup rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan

campuran beton selama berlangsungnya pengecoran.

Spesifikasi Teknis Hal. 17

Page 18: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

b. Kerapihan dan ketelitian pemasangan becasting harus diperhatikan

agar setelah becasting dibongkar/dilepas memberikan bidang-

bidang yang rata.

c. Kayu becasting harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum

pengecoran.

d. Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat

mencegah difleksi bahan-bahan becasting.

e. Seluruh pekerjaan menyangkut pekerjaan becasting harus mengikuti

persyaratan dalam normalisasi NI-2 dan NI-3.

16. Pabrikasi Besi Beton

a. Kontraktor harus mengusahakan agar besi yang dipasang sesuai

diameter yang ada dalam gambar.

b. Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang

ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan pergantian ukuran

diameter besi yang terdekat dengan ketentuan :

Harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas atau Direksi.

Jumlah besi persatuan panjang atau persatuan yang terpasang

dijamin secara konstruksi dapat menyamai/setara dengan besi

yang dibutuhkan.

17. Toleransi Besi

Diameter, ukuran sisi (jarak antara dua permukaan yang berlawanan)

Variasi dlm berat yang diperbolehkan

Toleransi diameter

< 0,10 mm

0,10 mm – 0,15 mm

0,16 mm – 0,28 mm

± 7 %

± 5 %

± 5 %

± 0,4 mm

± 0,4 mm

± 0,4 mm

18. Pemasangan Pipa-pipa

Pemasangan pipa-pipa dalam beton tidak boleh sampai merusak

kekuatan konstruksi, untuk itu dipersyaratkan aturan-aturan dalam PBI

1971.

19. Pengangkeran pada Kolom Beton

Spesifikasi Teknis Hal. 18

Page 19: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

Pada semua sambungan-sambungan vertical dari kolom beton dan

dinding, harus diberi batang tulangan dari baja lunak/besi beton Φ 8 mm

panjang 50cm ujung dibengkokkan yang masing-masing ujungnya saling

mengikat pada bidangnya.

20. Kualitas/Mutu Beton

a. Kualitas/mutu beton untuk pondasi menggunakan mutu beton K-225

dan mutu beton untuk struktur atas menggunakan mutu beton K-225.

b. Bila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan sehingga meragukan

kualitas beton, maka Direksi berhak untuk mengadakan pemerikaan

kualitas beton dengan cara teknis yang disetujui atas biaya

kontraktor.

c. Spesifikasi campuran

Untuk pekerjaan beton bertulang menggunakan adukan/takaran 1pc:

1,5ps:2,5Kr, untuk : pondasi poer plat, kolom pedestal, sloef, kolom

utama, kolom praktis, balok utama, balok anak, balok praktis, plat

beton, ringbalok, plat dak beton dan meja beton serta beton lain yang

ditunjukkan dalam gambar.

d. Untuk beton tidak bertulang, beton tumbuk atau rabat beton

menggunakan campuran 1pc : 3ps : 5kr.

e. Untuk menjaga konsistensi (kekentalan) adukan beton, kontraktor

diwajibkan membuat pengujian slump sesuai ketentuan yang berlaku

(PBI-71). Nilai slump dianjuran antara 8-10 cm.

21. Perawatan Beton

a. Perawatan beton harus memperhatikan pengaruh penguapan yang

cepat dari beton dan dibasahi paling sedikit 10 hari setelah

pengecoran. Pada umur 24 jam harus dijaga dari air hujan yang

deras, air mengalir, getaran-getaran dan sinar matahari.

b. Beton yang sudah dicor pada tempatnya harus dijaga agar selalu

lembab dengan jalan menutup beton dengan karung basah atau

menyiram dengan air secara rutin hingga beton berumur satu

minggu.

Spesifikasi Teknis Hal. 19

Page 20: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

Pasal 08

PEKERJAAN DINDING DAN PLASTERAN

1. Pekerjaan Dinding Tembok (Batu Merah)

a. Bahan batu merah yang digunakan seperti yang dipersyaratkan

dalam pasal bahan dasar.

b. Pasangan dinding batu bata adalah pasangan ½ batu.

c. Batu bata/merah sebelum dipasang terlebih dahulu harus direndam

dalam air hingga jenuh.

d. Pasangan dinding bata/merah sebelum diplaster harus dibasahi

dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikeruk sehingga

permukaan dinding terpasang rapi dan memudahkan untuk pekerjaan

plasteran.

e. Untuk ketepatan dan kelurusan pasangan tembok/dinding

digunakan alat waterpass, benang atau alat lain yang disetujui Direksi.

f. Bagian pasangan dinding tembok yang dihubungkan dengan setiap

bagian pekerjaan beton (kolom, balok dll) harus diberi penguat stek-

stek besi beton.

g. Pembuatan perancah tidak boleh menembus tembok.

h. Macam tembok dan jenis spesifikasi campurannya:

1. Pasangan Trasraam 1pc : 2ps, pada :

Seluruh dinding bangunan bagian bawah mulai

dari pasangan batu di atas sloef hingga 50 cm di atas lantai.

Dinding KM/WC, Bak air dan semua dinding yang

berhubungan langsung dengan air.

Pasangan batu bata untuk saluran terbuka.

Bagian-bagian dinding seperti yang dijelaskan

dalam gambar kerja.

2. Pasangan dinding 1pc : 4ps, untuk semua pasangan dinding

selain pasangan tembok tersebut di atas.

2. Pekerjaan Plasteran dan Aus PC Licin

Spesifikasi Teknis Hal. 20

Page 21: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

a. Pekerjaan plasteran untuk semua bidang dinding tembok eksterior

bangunan yang terdapat pekerjaan pasangan dinding.

b. Sebelum melaksanakan pekerjaan pelasteran, bidang dinding yang

akan diplaster harus dibasahi terlebih dahulu dan dipastikan bahwa

permukaan dinding tersebut telah rata.

c. Untuk mendapatkan hasil plasteran yang lurus dan rata, diharuskan

menggunakan alat waterpass, benang atau alat lain atas anjuran

Direksi.

d. Jenis spesifikasi campuran plasteran dan aus pc licin sebagai

berikut:

1. Plasteran Trasram 1pc : 2ps, pada :

Seluruh dinding bangunan bagian bawah mulai

dari pasangan batu di atas sloef hingga 50 cm di atas lantai.

Dinding KM/WC, Bak air dan semua dinding yang

berhubungan langsung dengan air.

Pasangan batu bata untuk saluran terbuka.

Bagian-bagian dinding yang telah dijelaskan dlam

gambar kerja.

2. Plasteran beton 1pc : 3ps, pada semua struktur beton sloof,

kolom, balok, ringbalk dan beton lain yang ditunjukkan dalam

gambar.

3. Plasteran 1pc : 4ps, pada semua pekerjaan plasteran dinding

tembok selain yang tersebut di atas.

4. Aus Pc Licin, pada :

Dinding plasteran

Nat plin

Neut kosen

Semua permukaan pasangan saluran terbuka.

Pasal 09

PEKERJAAN LANTAI

Spesifikasi Teknis Hal. 21

Page 22: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

1. Penjelasan Umum

a. Sebelum pemasangan lantai dilaksanakan sudah dipastikan kepadatan

pasir alas bawah lantai sudah benar-benar bersih, serta semua saluran

bawah lantai sudah terpasang.

b. Untuk pemasangan lantai keramik pada plat beton, harus

memperhitungkan factor susut beton/umur beton.

c. Pemakaian bahan lantai dan ubin untuk setiap bagian pekerjaan harus

dalam produksi yang sama.

d. Pemasangan saluran ubin harus rata air.

e. Adukan terisi padat serta lot, siku dan waterpassnya baik.

f. Tebal siar harus kontinyu sehingga setiap perpotongan siar

membentuk garis lurus dan saling tegak lurus sesamanya.

g. Untuk alas lantai menggunakan lantai rabat beton dengan tebal

sesuai gambar kerja.

2. Lantai Tegel/Ubin

a. Semua lantai ruangan menggunakan Granit/Homogeneus Tile setara

ukuran 60 x 60 cm.

b. Untuk teras dan selasar luar menggunakan lantai Granit/Homogeneus

Tile dengan ukuran 40 x 40 cm (doff/kasar).

c. Semua lantai KM/WC menggunakan lantai Granit/Homogeneus

dengan ukuran 40 x 40 cm (motif kasar) serta dinding menggunakan

Granit/Homogeneus ukuran 40 x 40 cm.

d. Pasangan Plint untuk interior bangunan menggunakan Granit/

Homogeneus ukuran 10 x 60 cm.

e. Adukan untuk pasangan lantai dan dinding keramik menggunakan

campuran 1Pc : 3Ps.

3. Pekerjaan Lantai Vinyl (Vinyl, Capping Seal & Cove Formed) untuk

Ruang Perawatan Intensif.

Pasal 10

PEKERJAAN KUSEN/DAUN PINTU JENDELA DAN KACA

Spesifikasi Teknis Hal. 22

Page 23: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

1. Pintu dan jendela alumunium

a. Semua bagian pekerjaan pintu dan jendela alumunium warna baik

material, design, ukuran, ketebalan harus sesuai dengan gambar

rencana.

b. Material yang digunakan harus alumunium paduan untuk keperluan

arsitektur dengan Alloy 6063 – temper & 5 setara produk Alexindo.

c. Finishing permukaan alumunium harus menpunyai ketebalan anodice

12 micron dengan toleransi 2 micron, yang diproses berdasarkan

teknik pewarna analog dan harus memberikan jaminan ketahanan

warna secara tertulis selama 20 tahun (dinyatakan dalam surat

garansi).

d. Ukuran profile disesuaikan dengan gambar rencana dengan ketebalan

minimum 1,2 mm kecuali bagian-bagian yang tidak mempengaruhi

kekuatan dari pintu dan jendela.

2. Kaca

a. Kaca yang digunakan adalah kaca tebal 5 mm sesuai dengan ukuran

dan bentuk dalam gambar.

b. Tidak diperkenankan adanya kontak langsung antara kaca dan

aluminium. Pada pinggir-pinggir kaca harus dilapisi bahan mastic

atau sealant yang elastic dan kedap udara.

c. Kaca harus terpasang dengan kokoh pada tempatnya dan tidak goyah.

d. Pemasangan kaca-kaca dalam sponning rangka kayu digunakan

dempul khusus disepanjang sponning. Dipakai list kayu sebagai

penjepit kaca.

e. Kaca yang boleh dipasang adalah yang telah diteliti dengan baik,

tidak ada bagian yang bergelombang, retak dan retak rambut atau

retak pada bagian sudut/tepinya dan telah mendapat persetujuan

Direksi

f. Pembersihan akhir dari kaca-kaca harus menggunakan bahan

pembersih yang disetujui Direksi

Spesifikasi Teknis Hal. 23

Page 24: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

3. Pintu Kayu

a. Sebelum melaksanakan pemasangan daun Pintu Double Multipleks

lapis HPL pada tempat-tempat sesuai gambar rencana, kontraktor

harus memperhatikan dengan seksama daun pintu yang harus di

pasang.

b. Dimensi/ukuran rangka daun pintu yang digunakan adalah 3/12 &

3/20 dengan bentuk seperti gambar rencana/detail

c. Sebelum daun pintu dipasang, agar diperhatikan dengan teliti

kembali letak-letak dan ukuran lubang-lubang pintu yang akan

dipasang, yang jumlahnya disesuaikan gambar rencana.

d. Pemborong harus memperhatikan dan menjaga agar bidang-bidang

kayu terlihat tidak boleh ada lubang-lubang paku bekas penyetelan

penunjang.

e. Semua sambungan-sambungan daun pintu menggunakan pasak

kayu

Pasal 11

PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNGAN

1. Kuncu-kunci

a. Semua contoh-contoh kunci dan penggantungan harus mendapat

persetujuan Direksi sebelum pemasangan dilaksanakan

b. Kunci-kunci dan penggantungan harus dilengkapi dan dipasang

dengan menggunakan sekrup sesuai dengan ukuran lubangnya, tidak

diperkenankan menggunakan paku

c. Semua kunci-kunci dan penggantungan produksi dalam negeri kualitas

baik tidak cacat dan macet.

d. Kunci tanam daun pintu memakai kunci berkwalitas baik setara

dengan merek SES 2 Kali putar.

Spesifikasi Teknis Hal. 24

Page 25: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

e. Semua kunci-kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada rangka

daun pintu. Dipasang setinggi 90 cm di atas lantai, atau sesuai

petunjuk Direksi.

2. Grendel

a. Setiap daun pintu dilengkapi dengan grendel tanam, khusus pintu dua

daun menggunakan grendel tanam ukuran besar

b. Masing-masing daun jendela dipasang grendel tanam kecil

c. Pemasangan grendel harus dilaksanakan dengan persetujuan pengawas

terutama menyangkut letak/posisi grendel

d. Pemasangan grendel jendela harus dilaksanakan dengan rapi dan tidak

merusak atau mengakibatkan cacat pada daun jendela atau ambang

kusen.

3. Hak angin/Kait-kait

a. Setiap daun jendela dipasang sepasang hak angin/kait-kait

b. Hak angin/kait-kait dipasang masing-masing pada sisi dalam daun

jendela yang dilengkapi tumpuan kaitan pada ambang koseng.

4. Setiap pintu kaca alumunium menggunakan Door closer.

Pasal 12

PEKERJAAN PLAFONDD

1. Rangka Plafond

a. Rangka plafond menggunakan besi hollow galvanis

4/4 dan 2/4 dipasang per 61 cm.

b. Rangka plafond menggunakan penggantung besi

hollow galvanis 4/4 atau kawat suspense yang dipasang pada tempat-

tempat/jarak tertentu yang digantung pada rangka atap.

2. Bahan Plafond

Spesifikasi Teknis Hal. 25

Page 26: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

a. Bahan plafond menggunakan bahan gypsumboard 9

mm untuk interior dan kalsiboard 3,5 mm untuk eksterior.

b. Sebelum pemasangan bahan plafond terlebih dahulu

dicat dasar

3. Teknis Kelengkapan

a. Untuk interior tidak menggunakan list plafond, kecuali

untuk eksterior bangunan menggunakan kayu profil 3 cm.

b. Pemasangan plafond harus rata/tidak terjadi lendutan

dan sebelum memasang penutup plafond harus sudah dipastikan semua

pekerjaan instalasi listrik yang seharusnya berada di atas plafond

sudah selesai/rampung.

Pasal 13

PEKERJAAN PENGECATAN

1. Bahan

a. Pengertian cat

meliputi/termasuk emulsi, enamel, vernis, sealer, cement emulsion

filler dan pelapis-pelapis lain yang dipakai sebagai cat dasar, cat

perantara dan cat akhir.

b. Semua cat yang akan

dipakai harus mendapat persetujuan Direksi. Untuk cat tembok bagian

dalam bangunan menggunakan cat Metrolite atau setara dan cat

tembok bagian luar menggunakan cat Metrolite atau setara. Cat

kayu/besi sejenis Glotex atau setara, cat dak beton mengunakan cat

anti bocor dengan kualitas sejenis No Drop atau setara dan cat

plafond sejenis Metrolite atau setara.

Spesifikasi Teknis Hal. 26

Page 27: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

c. Plamur dan dempul untuk

pekerjaan cat tembok yang digunakan adalah A Plus atau setara.

d. Bahan pengencer digunakan

dari produksi pabrik yang sama dengan yang diencerkan.

2. Jenis pekerjaan

a. Mengecat dengan cat tembok semua bidang dinding

eksterior/interior yang nampak, sesuai petunjuk gambar.

b. Mengecat dengan cat besi.

c. Memeni semua sambungan permukaan bidang besi yang tertanam

dan berhubungan langsung dengan tembok ,

d. Mengecat dengan cat tembok bagian permukaan plafond.

3. Cara Pelaksanaan

a. Cat Tembok

Yang termasuk

pekerjaan cat tembok/dinding adalah pengecatan seluruh

permukaan plasteran bangunan yang telah diaci dan diplamur atau

bagian-bagian lain yang ditentukan dalam gambar.

Permukaan plasteran

yang telah rata diaci dengan pasta seperti yang telah ditentukan

dan dilanjutkan dengan pekerjaan plamur dengan menggunakan alat

seperti pisau plamur dari plat baja tipis.

Lapisan plamur dibuat

setipis mungkin sampai membentuk bidang rata dan halus.

Setelah permukaan

dinding diplamur dan disaksikan tidak ada lagi permukaan yang

bergelombang, retak dan retak-retak rambut, permukaan dinding

sudah halus dibersihkan untuk selanjutnya dilakukan pekerjaan

pengecatan.

Spesifikasi Teknis Hal. 27

Page 28: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

Pengecatan dilakukan

dengan tiga kali lapisan yang menggunakan alat seperti Roller, kuas

atau cara lain yang dianjurkan direksi.

b. Cat Plafondd

Pengecatan plafond diulang sebanyak tiga kali sampai rata dan

tidak belang.

Untuk memudahkan pelaksanaan pengecatan plafond, dapat

dilaksanakan pengecatan pertama sebelum pemasangan bahan

plafond yang dilanjutkan dengan pengecatan berikutnya pada saat

bahan plafond sudah dipasang.

Pasal 14

PEKERJAAN PENUTUP ATAP

1. Atap pada bangunan ini semuanya menggunakan rangka baja ringan yang

dikerjakan oleh tenaga yang bersertifikat dan berpengalaman dalam

pekerjaan tersebut. Persyaratan harus sesuai dengan SNI kecuali

ditentukan lain dalam gambar rencana.

2. Sebelum dilaksanakan pemasangan, penyedia jasa wajib memberikan

”sertifikat test” kepada pengawas mengenai bahan rangka baja ringan

dari produsen.

3. Bila tidak ada sertifikat itu penyedia jasa harus melakukan pengujian atas

bahan tersebut di laboratorium dan hasilnya diserahkan kepada pengawas

secepatnya.

4. Mutu dan kwalitas rangka atap baja ringan harus sesuai dengan standar

dan dikerjakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman serta Direksi berhak

untuk menolak/memberhentikan tenaga kerja yang tidak berpengalaman

dalam pekerjaan tersebut.

5. Penyedia jasa harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan

teknis operated dari pembuat sebagai informasi bagi konsultan pengawas.

6. Rangka atap dibuat dari rangka atap baja ringan kanal C AZ 100 dan reng

baja ringan.

Spesifikasi Teknis Hal. 28

Page 29: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

7. Bahan penutup atap untuk gedung menggunakan Spandek Zincalume 0.35

mm dan Nok Zincalume 0.35 mm berwarna biru.

8. Pada lapisan bawah atap dilapisi dengan karet pelapis.

9. Tumpuan kaki kuda-kuda harus diikat pada besi kolom dengan menekuk

besi tersebut pada balok tarik ataupun diperkuat dengan mour beugel

yang sudah tertanam sebelumnya pada kolom atau ring balk.

10. Sistem pengangkutan, penyimpanan dan pemasangan harus sesuai dengan

ketentuan yang dikeluarkan oleh pabriknya.

11. Semua pemasangan listplank sesuai petunjuk gambar menggunakan

litsplank dari woodplank dengan ukuran 30 Cm.

12. Pemasangan harus benar-benar lurus menutupi gording dan ujung kaki

kuda-kuda. Pemakuan/Sekrup dilakukan pada setiap jarak 1 M’ panjang

dengan jumlah sekrup minimal 2 buah pada setiap tempat pemakuan.

13. Semua listplank yang baru dipasang harus dicat dasar dan difinishing

dengan cat dan disesuaikan dengan jenis bahan listplank yang digunakan.

warna sesuai petunjuk direksi.

14. Pemasangan harus rapi dan rapat sehingga terhindar dari kebocoran

akibat kesalahan pemasangan.

Pasal 15

PEKERJAAN MEKANIKAL & ELETRIKAL

1. Pekerjaan Mekanikal

a. Lingkup pekerjaan

Sistem Pemipaan Air Bersih

Sistem Pembuangan Air Kotor dan Air Bekas

Sistem Pembuangan Air Hujan

Spesifikasi Teknis Hal. 29

Page 30: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

Perlengkapan-perlengkapan lain.

b. Material

Pipa Air bersih menggunakan pipa PVC class AW merk

“MASPION” atau setara.

Pipa-pipa air kotor mengggunakan dari pipa PVC class AW merk

“MASPION” atau setara.

Semua floor drain yang dipasang pada lantai dengan lapisan water

Proofing harus dibuat dengan konstruksi sedemikian rupa sehingga

dapat mencegah perembesan air sepanjang pipanya sendiri.

Pipa-pipa dan fittings untuk vent dari pipa PVC class AW merk

“MASPION” atau setara.

c. Fitting

Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan luas

penampang yang berbeda harus digunakan “reducing” atau

“increasing”

Sedapat mungkin harus digunakan belokan-belokan dengan long

radius. Belokan-belokan dari jenis ‘short radius” hanya boleh

digunakan apabila kondisi tempat tidak memungkinkan

penggunaan jenis long radius, dan kontraktor harus

memberitahukan kepada Pengawas.

Fitting atau alat-alat yang menimbulkan tahanan aliran-lairan yang

tidak wajar tidak boleh digunakan.

d. Closed duduk setara dengan produk TOTO dengan asesoris.

e. Semua floor drain terbuat dari plat berlubang-lubang dan dilapisi

dengan chrome, dilengkapi dengan water trap merk produk Toto atau

setara.

f. Pelaksanaan dan pemasangan

1) Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi plumbing, kontraktor

diwajibkan membuat gambar kerja yang diperlukan dan disetujui

oleh Pengawas Lapangan.

2) Gambar-gambar tersebut meliputi :

Penembusan pipa/sleeves pada pondasi, plat beton dll.

Spesifikasi Teknis Hal. 30

Page 31: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

Detail pemasangan setiap sanitary fixtures.

Penggambaran jalur-jalur pipa air bersih dan pipa air kotor

lengkap dengan hanger/support.

3) Pembersihan dan Pengecatan

Semua bagian pipa terlindung dinding harus bebas dari lemak

dan kotoran-kotoran lainnya.

Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian bangunan

atau finishing arsitektural atau timbulnya kerusakan lainnya

yang semuanya atas kelalaian kontraktor karena tidak

membersihkan sistem pemipaan dengan baik, maka semua

perbaikan adalah menjadi tanggung jawab kontraktor.

Penggantung/penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam

lainnya harus dilapisi dengan pencegah karat.

Harus dilakukan pengujian untuk menghindari kegagalan

sistem instalasi dan bila ternyata terjadi kegagalan maka

kontraktor harus mengganti bagian yang rusak/gagal tersebut

sampai memuaskan pengawas lapangan. Bahan yang rusak/

gagal harus diganti dengan bahan yang baru.

2. Pekerjaan Elektrikal

a.Lingkup Pekerjaan

Seluruh pekerjaan listrik dalam proyek ini meliputi :

Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan baik di dalam

bangunan maupun di luar bangunan, termasuk perkawatan, titik

nyala, armature sampai panel-panel penerangan.

Pengadaan dan pemasangan stop kontak termasuk perkawatan dan

panel-panel.

Pengujian dan pengesahan seluruh instalasi listrik.

Spesifikasi Teknis Hal. 31

Page 32: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

Pekerjaan dianggap selesai apabila :

- Semua system yang dipasang sesuai dengan rencana

- Ada surat pengesahan/sertifikat hasil tes dari PLN setempat

- Setelah pekerjaan selesai, instlatur harus membuat 3 (tiga)

lembar revisi (as build drawing).

b. Standar dan Referensi

Standar dan referensi yang digunakan di sini adalah sesuai dengan

standar :

- Peraturan Umum Instalasi Listrik Tahun 1987 (PUIL)

- Peraturan Menteri Pekerja Umum dan tenaga Listrik No.

023/PRT/1978 Tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL)

- Peraturan Menteri Pekerja Umum dan Tenaga Listrik No.

024/PRT/1978 Tentang Syarat-syarat Penyambungan Listrik

(SPL)

- AVE Belanda

- VDE Jerman

- British Standard Associates

- USA Standard

- JIS Japan Standard

c.Panel-Panel

1) Material Panel Board :

Panel mempunyai ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Rangka : Besi profil 70 mm

Cover : besi pelat 2 mm

Finish cat : Satu lapis cat finish dengan oven/bakar

Pemasangan : harus kuat dengan free standing, tidak boleh

ada bagian yang bergetar.

Indikator : Dilengkapi dengan instrumen voltmeter,

ampermeters serta pilot lamp dan lain-lain

seperti tertera pada gambar.

2) Perlengkapan

Accessories

Spesifikasi Teknis Hal. 32

Page 33: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

- Bar-bar dengan arus kontinyu sesuai dengan gambar

rencana.

- Terminal-teminal kabel yang dipergunakan adalah bahan

tembaga jenis press.

Ampremeter

- Sistem moving iron, AC, dilengkapi dengan damper.

- Ketelitian 1,5 %

- Input 0-200 A, over capaccity 100 %, daya yang

dipertahankan lebih kecil atau sama dengan 1 VA.

- Module maksimum 100 x 100 mm

- Skala disesuiakab dengan current transformernya

- Merk axuan : AEG

Voltemeter

- Sistem moving iron, AC dengan damper

- Ketelitian 1,5 %

- Skala 0- 500 volt

- Ukuran module maksimun 100 x 200 mm

- Dilengkapi dengan selector switch dan fuse 20

- Merk acuan : AEG

Circuit Breaker

Rating harus disesuaikan sebagai berikut :

- MCB, 6 A merek Merlin Geri

- MCB, 10 A merek Merlin Geri

- NFB, 25 A merek Merlin Geri

- Dilengkapi dengan thermal over current reese, short circuit

release dan under voltage release.

- Rating tegangan 380 V, 50 Hz, 3 phase, 3 pole

Isolasi Switch

- Rating tegangan 380 V, 50 Hz, 3 phase, 3 pole

- Rating arus disesuaikan dengan gambar rencana.

d. Teknik Instalasi

Instalasi Kabel

Spesifikasi Teknis Hal. 33

Page 34: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

Bahan :

Kabel dengan merek Eterna atau setara dengan kerangka kabel

yang sudah diakui oleh PLN melalui LMK. Jenis kabel yang

digunakan sejenis kabel TWIZ, NYY dan NYM.

Pelaksanaan

- Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain

seperti karet, PVC, asbes, glass, tape sintetis dll, harus

dari tipe yang disetujui untuk: penggunaan, lokasi voltage

yang tertentu dan harus dipasang memakai cara yang

disetujui menurut anjuran dialer atau manufacture.

- Kabel-habel harus disambung sesuai dengan warna-warna

atau namanya masing-masing.

- Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan

ceiling gantung, maka seluruh pengan tar (conduit)

ditanam dalam beton dan untuk instalasi yang berada di

atas ceiling menggunakan rol isolator.

- Semua armatur lampu dan komponennya dipasang sesuai

dalam gambar rencana dan atas persetujuan

Direksi/Konsultan Pengawas.

- Pemasangan instalasi listrik harus diserahkan kepada

tenaga instalatur yang cukup ahli dan mendapat

persetujuan Direksi/Pengawas. Dalam hal ini Penyedia

Jasa tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap hasil

pekerjaannya.

Instalasi Sakelar dan Stop Kontak (Outlet)

Saklar-saklar:

Saklar yang digunakan adalah setara Broco dan yang harus dari

jenis rocker mekanisme dengan ranting 5A-10A, 250 V sakelar

dipasang inbouw pada dinding tembok dengan ketinggian 140

cm di atas lantai. Saklar-saklar tersebut harus dipasang dalam

kotak dan ring, dengan penyetelan yang standar dilengkapi

Spesifikasi Teknis Hal. 34

Page 35: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

dengan penutup persegi. Sambungan-sambungannya

diperbolehkan antara kotak-kotak yang berdekatan.

Stop Kontak

Stop kontak yang digunkanan setara Broco dan harus dengan

type yang memakai carthing contact dengan ranting 10 A, 250

V, AC. Semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220

V harus diberi saluran ke tanah (grounding) pasangan stop

kontak pada dinding atau landasan-landasan yang telah

ditentukan disesuaikan dengan detail-detail pada gambar kerja.

Fixture/Armatur penerangan:

- Type lampu RM 2x18 Watt setara Philips

- Type lampu DL 18 Watt setara Philips

- Type lampu DL 8 Watt setara Philips

- Type lampu SL 18 Watt setara Philips

- Type lampu Baret 20 Watt setara Philips

3. Lain-lain

a. Commisioning dan Testing

- Penyedia Jasa pekerjaan instalasi harus melakukan semua testing

dan pengukuran-pengukuran yang dianggap perlu untuk

memeriksa/mengetahui seluruh instalasi telah dapat berfungsi

dengan baik dan memenuhi semua persyaratan.

- Semua tenaga, bahan dan perlengkapannya yang perlu untuk testing

tersebut merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa. Termasuk

peralatan khusus yang perlu untuk testing seluruh sistem ini, seperti

dianjurkan oleh pabrik, harus disediakan oleh Penyedia Jasa.

- Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas

dalam 3 (tiga) rangkap dokumen-dokumen mengenai hal-hal

sebagai berikut:

1) Hasil Pengetesan kabel-kabel

2) Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.

3) Hasil pengetesan semua persyaratan operasi dan instalasi.

4) Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.

Spesifikasi Teknis Hal. 35

Page 36: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

b. Garansi dan Pemeliharaan

- Peralatan-peralatan instalasi ini harus digaransi selama 1 (satu)

tahun terhitung saat penyerahan pertama.

- Pekerjaan baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti

hasil pemeriksaan baik yang ditanda-tangani bersama oleh

Penyedia Jasa serta persetujuan Konsultan Pengawas serta jika

perlu disahkan oleh Instansi yang berwenang.

- Jika dalam masa pemeliharaan instalasi tidak melaksanakan

teguran-teguran atau perbaikan-perbaikan / penggantian, maka

Konsultan Pengawas berhak menyerahkan pekerjaan

perbaikan/kekurangan tersebut kepada pihak lain.

- Selama masa pemeliharaan pekerjaan ini Penyedia Jasa harus

mendidik/melatih karyawan/ petugas dari pemberi tugas. Sehingga

mengenali sistem instalasi dan dapat menjalankan serta

melaksanakan pemeliharaan.

c. Pemeriksaan

Selama masa pemeliharaan ini, pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan

dan pemeriksaan rutin dilaksanakan tidak kurang dari 2 (dua) minggu.

Pasal 17

PEKERJAAN PEMBERSIHAN

1. Pekerjaan pembersihan baik noda-noda yang masih

tersisa karena hasil pekerjaan dalam pembangunan maupun pembersihan

halaman harus dilaksanakan sebagai bagian pekerjaan sampai masa

pemeliharaan berakhir dan pelaksanaanya mengikuti petunjuk Direksi.

2. Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar

bestek tapi tidak dinyatakan dalam RKS ini atau sebaliknya akan tetapi

Spesifikasi Teknis Hal. 36

Page 37: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

menyangkut pekerjaan bangunan ini, maka wajib pemborong

menyelesaikan sesuai petunjuk Direksi

Pasal 18

PEKERJAAN LAIN-LAIN

a. Apabila terdapat perbedaan ukuran atau keterangan antara gambar

dengan dokumen ini, maka yang mengikat adalah gambar, namun

perbedaan ini disampaikan tertulis kepada Direksi/Pengawas.

b. Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidak

dinyatakan dalam RKS ini atau sebaliknya akan tetapi menyangkut

pekerjaan bangunan ini, maka Penyedia Jasa wajib menyelesaikan sesuai

petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.

c. Hal-hal yang belum tercantum dalam syarat-syarat teknis ini, akan

ditentukan dalam Surat Perintah Kerja atau Direksi/Pengawas.

Spesifikasi Teknis Hal. 37

Page 38: Rks Gedung Icu 2014

Perencanaan Konstruksi (DED) Gedung ICU Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa T.A. 2014

PERSYARATAN LAIN DAN PERUBAHAN-PERUBAHAN

Pasal 1PERSYARATAN-PERSYARATAN LAIN

Penyedia Jasa diwajibkan membuat gambar-gambar revisi (bila diperlukan) serta gambar-gambar detail dari pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut diajukan kepada Direksi/Konsultan Pengawas untuk disetujui.

Pasal 2

PERUBAHAN DALAM SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR-GAMBAR

Semua ketentuan-ketentuan dalam Spesifikasi Teknis maupun gambar kerja dapat dirubah, ditambah atau dihilangkan sesuai kebutuhan di bawah ini :

a. Untuk perubahan yang dianggap perlu sebelum pelelangan, akan dilakukan pada waktu Aanwijzing dan dituangkan di dalam Berita Acara.

b. Perubahan yang dianggap perlu untuk penyelesaian dengan kondisi lapangan atau menyangkut perubahan desain, dilakukan dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Direksi/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

Pasal 3P E N U T U P

Spesifikasi Teknis ini, bersama dengan penjelasan dan Daftar Isian Penawaran merupakan satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian dari Dokumen Penyedia Jasa.

MenyetujuiPejabat Pembuat Komitmen

RSUD SYEKH YUSUF KAB. GOWA

dr. SURYADI Nip. 19811106 201001 1 013

Disusun oleh :Konsultan Perencana

CV. TRASMAWAN LESTARI

HARLINI P . Direktur

Spesifikasi Teknis Hal. 38