Rizki Purwinanto 115140004 Kel.2
-
Upload
rizki-purwinanto -
Category
Documents
-
view
236 -
download
1
description
Transcript of Rizki Purwinanto 115140004 Kel.2
TUGAS MATA KULIAH GEOMORFOLOGI
Peranan Geomorfologi Sebagai Bagian dari Interpretasi Ilmu Geologi pada Penerapan
Eksplorasi Geofisika
Oleh :
RIZKI PURWINANTO
115.140.004
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2015
Tugas Individu Mata Kuliah Geomorfologi
Bahasan : Apa peranan geomorfologi sebagai bagian dari interpretasi ilmu geologi pada
penerapan eksplorasi geofisika?
Geomorfologi merupakan salah satu cabang ilmu geologi, yang mempelajari tentang analisa
bentuklahan berdasarkan aspek morfologi dan morfogenesa suatu daerah. Menurut (Van Zuidam, 1979)
Geomorfologi merupakan ilmu yang mempelajari gambaran bentuk muka bumi dan proses
pembentukannya, dan menyelidiki hubungan bentuk dan ruang lingkup prosesnya. Proses geomorfologi
itu terjadi karena adanya sumber energi sebagai pemicunya, (Thonbury, 1969) menyatakan energi
tersebut dapat berasar dari dalam bumi (endogen) ataupun luar bumi (eksogen).
Dalam proses interpretasi geologi, agen utama yang berperan dari ilmu geomorfologi adalah
pola pengaliran. Pola pengaliran merupakan gambaran dari suatu bentuk rangkaian aliran sungai, yang
mengindikasikan zona lemah. Faktor yang mempengaruhi pola pengaliran diantaranya adalah :
• Topografi (kelerengan)
• Tingkat Erosi (resistensi batuan)
• Litologi (ukuran butir-pelapukan)
• Struktur geologi (kekar, sesar, lipatan, dan perlapisan batuan)
• Iklim (curah hujan dan vegetasi)
• Infiltrasi (peresapan)
Pola pengaliran terbagi atas beberapa jenis, yaitu :
1. Pola Aliran Dasar
Pola aliran dasar diantaranya adalah :
Gb.1 Pola pengaliran dasar (Howard, 1967)
pola aliran dasar ini menggmbarkan suatu kondisi geomorfologi, aspek lithologi, serta
struktur yang berkembang. Sebagai contohnya terdapat pada tabel dibawah:
Tabel.1 Pola pengaliran dan karakteristiknya (van Zuidam, 1985)
2. Pola Aliran Ubahan
Pola aliran ubahan merupakan jenis perkembangan dari pola aliran dasar, yang
keberadaannya dipengaruhi oleh struktur geologi, litologi, maupun tektonik aktif. Pola aliran
ubahan diantaranya adalah :
POLA PENGALIRAN
DASAR
KARAKTERISTIK
DENDRITIK
Perlapisan batuan sedimen relatif datar atau paket batuan kristalin yang tidak seragam dan memiliki ketahanan terhadap pelapukan. Secara regional daerah aliran memiliki kemiringan landai, jenis pola pengaliran membentuk percabangan menyebar seperti pohon rindang.
PARALEL
Pada umumnya menunjukkan daerah yang berlereng sedang sampai agak curam dan dapat ditemukan pula pada daerah bentuklahan perbukitan yang memanjang. Sering terjadi pola peralihan antara pola dendritik dengan pola paralel atau tralis. Bentuklahan perbukitan yang memanjang dengan pola pengaliran paralel mencerminkan perbukitan tersebut dipengaruhi oleh perlipatan.
TRALLIS
Baruan sedimen yang memiliki kemiringan perlapisan (dip) atau terlipat, batuan vulkanik atau batuan metasedimen derajat rendah dengan perbedaan pelapukan yang jelas. Jenis pola pengaliran biasanya berhadapan pada sisi sepanjang aliran subsekuen.
REKTANGULAR
Kekar dan / atau sesar yang memiliki sudut kemiringan, tidak memiliki perulangan lapisan batuan dan sering memperlihatkan pola pengaliran yang tidak menerus.
RADIAL
Daerah vulkanik, kerucut (kubah) intrusi dan sisa - sisa erosi. Pola pengaliran radial pada daerah vulkanik disebut sebagai pola pengaliran multi radial. Catatan : pola pengaliran radial memiliki dua sistem yaitu sistem sentrifugal (menyebar ke luar dari titik pusat), berarti bahwa daerah tersebut berbentuk kubah atau kerucut, sedangkan sistem sentripetal (menyebar kearah titik pusat) memiliki arti bahwa daerah tersebut berbentuk cekungan.
ANULAR
Struktur kubah / kerucut, cekungan dan kemungkinan retas (stocks)
MULTIBASINAL
Endapan berupa gumuk hasil longsoran dengan perbedaan penggerusan atau
perataan batuan dasar, merupakan daerah gerakan tanah, vulkanisme, pelarutan gamping dan lelehan salju (permafrost)
Pola Aliran Karakteristik
SUB DENDRITIK
Umumnya struktural
PINNATE
Tekstur batuan halus dan mudah tererosi
ANASTOMATIK
Dataran banjir, delta atau rawa
MENGANYAM
(DIKHOTOMIK)
Kipas aluvium dan delta
SUB PARALEL
Lereng memanjang atau dikontrol oleh bentuklahan perbukitan memanjang.
KOLINIER
Kelurusan bentuklahan bermaterial halus dan beting pasir.
Tabel.2 Pola pengaliran dan karakteristiknya (van Zuidam, 1985)
3. Penyimpangan Aliran
Penyimpangan aliran dapat terjadi apabila telah terjadi penyimpangan arah aliran
sungai (bentuk paling sederhana adalah pembelokan sungai arah aliran). Penyimpangan ini
dapat disebabkan oleh berkembang atau terjadi perulangan proses dari salah satu fungsi pola
pengaliran.
Gb.2 Variasi Penyimpangan Aliran Pada Daerah Lipatan
4. Tekstur Pengaliran
Tekstur pengaliran adalah jarak antar sungai orde 1 yang dinyatakan secara relatif, yaitu
halus, sedang, dan kasar pada skala 1:20.000 (Way, 1920). Faktor-faktor yang mempengaruhi
tekstur pengaliran diantaranya :
1. Iklim dan vegetasi
2. Besar butir batuan akibat pelapukan
3. Kemampuan peresapan
4. Topografi dan kelerengan
5. Tingkat erosi
6. Bentuk Lembah
Bentukan lembah cukup akurat dalam menginterpretasikan suatu tatanan geologi,
bentuk lembah dapat dicirikan dengan arus sungai yang ada pada daerah tersebut. Adapun
Macam-macam bentuk lembah adalah:
1. Bentuk lembah sempit berdinding terjal seperti huruf V, umumnya disusun oleh
batuan berbutir kasar, seperti breksi dan batupasir kasar.
2. Bentuk lembah agak landai berdinding agak terjal-landai seperti huruf V landai
sampai U agak terjal. Ciri di atas umumnya disusun batuan berbutir sedang,
seperti batupasir.
3. Bentuk lembah landai berdinding landai seperti huruf U landai, umumnya
disusun oleh batuan berbutir halus, seperti batulempung, batulanau, atau napal.
7. Tempat Mengalir
Aliran sungai berdasarkan tempat alirannya dibagi menjadi dua, yaitu :
Bedrock stream: aliran sungai yang mengalir diatas batuan dasarnya.
Alluvial stream: aliran sungai yang mengalir diatas endapan alluvial.
Metode Geofisika terbagi atas enam jenis, yaitu :
Geolistrik
Geomagnet
Gravity
Elektromagnet
Seismik
Radioaktivitas
Keterkaitan aspek geomorfologi terhadap metode eksplorasi geofisika
Pada dasarnya setiap aspek geomorfologi dapat terhubung dengan berbagai metode geofisika,
hanya saja perlu ditinjau keefektivan suatu metode apabila digunakan pada satu kondisi tertentu.
Seperti pada penyimpangan aliran pada zona lipatan, tentu metode seismik cukup baik apabila
digunakan pada eksplorasi daerah ini, mengingat metode seismic memiliki variasi berupa seimik refraksi
maupun seismic refleksi. Kemampuan penetrasi gelombang seismic refleksi dapat digunakan pada
eksplorasi permukaan dalam, sedangkan pada permukaan dangkal dapat digunakan seismic refreksi.
Aspek Geomorfologi
1. Pola Pengaliran
Dasar
2. Pola Pengaliran
Ubahan
3. Penyimpangan
Aliran
4. Tekstur Pengaliran
5. Bentuk Lembah
6. Tempat Mengalir
Metode Geofisika
Geolistrik
Geomagnet
Gravity
Elektromagnet
Seismik
Radioaktivitas
Refferensi :
Pramono, Heru. 2013. Geomorfologi Dasar. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Sastropawiro, Suroso., dkk. nn. Pemetaan Geomorfologi untuk Geologi atau Geofisika. Yogyakarta.
(Handout)
Srijono, S.U., dkk. 2011. Geomorfologi. Yogyakarta : Jurusan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.
Noor, Djauhari. 2009. Pengantar Geologi. Bogor : Program Studi Teknk Geologi Universitas Pakuan.