RIWAYAT HIDUP - sinta.unud.ac.id fileBujang (2000) , S D Negeri 60/VIII Desa Perintis (2001 -2007),...
Transcript of RIWAYAT HIDUP - sinta.unud.ac.id fileBujang (2000) , S D Negeri 60/VIII Desa Perintis (2001 -2007),...
i
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada hari kebangkitan nasional yaitu tanggal 20 Mei 1995
di suatu daerah yang terkenal dengan suku anak dalamnya Rimbo Bujang,
Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Hari Kebangkitan Nasional yang biasa disingkat
HARKITNAS, menjadi pedoman bapak saya Jonter Samosir dan Ibu Boturan
Hutapea untuk memberikan nama Hartina Samosir kepada penulis. Terlahir sebagai
anak bungsu dari tiga bersaudara.
Penulis menempuh pendidikan formal di TK Pertiwi I Desa Perintis, Rimbo
Bujang (2000), SD Negeri 60/VIII Desa Perintis (2001-2007), SMP Negeri 3 Kab.
Tebo (2007-2010), dan SMA Negeri 2 Kab. Tebo (2010-2013). Penulis diterima
menjadi mahasiswa di Universitas Udayana Jurusan Kedokteran Hewan pada tahun
2013 melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Selanjutya penulis melakukan penelitian di Laboratorium Genetika dan Kultur
Jaringan Pusat Penelitian Primata Universitas Udayana tentang “Polimorfisme
Lokus Mikrosatelit D10S1432 Pada Populasi Monyet Ekor Panjang Di Taman
Nasional Baluran Jawa Timur”.
ii
ABSTRAK
Biodiversitas tidak hanya pada tingkat ekosistem dan spesies tapi juga
terdapat pada tingkat genetik. Polimorfisme genetik adalah variasi struktur genetik
dalam suatu populasi yang mencerminkan biodiversitas pada tingkat dasar. Struktur
genetika ini tidak hanya memberikan informasi tentang biodiversitas pada saat ini,
tetapi juga menunjukkan sejarah kehidupan yang telah dilaluinya dan kondisi
mendatang yang akan dialaminya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
jumlah alel, frekuensi alel, heterozigositas alel, dan kesetimbangan Hardy-
Weinberg lokus mikrosatelit D10S1432 pada populasi monyet ekor panjang di
Taman Nasional Baluran. Sejumlah 14 sampel darah dikoleksi dari populasi monyet
ekor panjang di Taman Nasional Baluran Jawa Timur sebagai sumber DNA.
Ekstraksi DNA total menggunakan QIAamp DNA Blood Kits dari Qiagen.
Selanjutnya lokus mikrosatelit D10S1432 diamplifikasi melalui Polymerase Chain
Reaction (PCR) sebanyak 30 siklus dengan suhu annealing 54°C. Variasi alel
mikrosatelit dipisahkan dengan elektroforesis pada gel poliakrilamid 8% dan
dimunculkan dengan pewarnaan perak. Ditemukan empat jenis alel dengan
frekuensi masing-masing alel 170 (0,215), alel 174 (0,5), alel 178 (0,215), dan alel
182 (0,07). Nilai heterozigositas sebesar 0,677 serta tidak mengalami
penyimpangan (inbreeding) atau berada dalam kesetimbangan Hardy-Weinberg.
Dengan demikian dapat disimpulkan Lokus D10S1432 bersifat polimorfik pada
populasi monyet ekor panjang di Taman Nasional Baluran Jawa Timur.
Kata Kunci: Monyet Ekor Panjang, Polimorfisme, Mikrosatelit D10S1432, Taman
Nasional Baluran.
iii
ABSTRACT
Biodiversity is not only at the ecosystem and species level, but also at the
genetic level. Genetic polymorphism is a variation of genetic structure in a
population that reflects biodiversity at the basic level. This genetic structure not
only provides information about biodiversity at this time, but also shows the history
of life that has been passed and the future conditions that will be experienced. This
study aims to determine the number of alleles, allele frequencies, allele
Heterozygosity, and equilibrium Hardy-Weinberg D10S1432 microsatellite locus
on long tail monkey populations in Baluran National Park. Total of 14 blood
samples were collected from a long-tailed monkey population in Baluran National
Park of East Java as a source of DNA. The total DNA extraction was using QIAamp
DNA Blood Kits from Qiagen. Then microsatellite locus D10S1432 was amplified
through Polymerase Chain Reaction (PCR) at 30 cycles with an annealing
temperature of 54°C. Variations of allele microsatellites were separated by
electrophoresis on 8% polyacrylamide gel and raised by silver staining. Four types
of alleles were found with the frequencies of each allele are 170 allele (0.215), 174
allele (0.5), 178 allele (0.215), and allele 182 (0.07). The heterozygosity value is
0.677 and it does not inbreeding or it’s in the Hardy-Weinberg equilibrium.
Therefore can be concluded Lokus D10S1432 is polymorphic on population long-
tailed monkey in Baluran National Park of East Java.
Keywords: Long-tailed Monkey, Polymorphism, Microsatellite D10S1432,
Baluran National Park.
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberkati penulis
sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi yang berjudul
“Polimorfisme Lokus Mikrosatelit D10S1432 pada Populasi Monyet Ekor Panjang
Di Taman Nasional Baluran Jawa Timur”, disusun berdasarkan hasil penelitian
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan di
Fakultas Kedokeran Hewan Universitas Udayana.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril dan materil. Untuk
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. drh. Nyoman Adi Suratma, MP, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Udayana.
2. Bapak Dr. drh. I Wayan Bebas, M.Kes, selaku Pembimbing Akademik yang
telah memberikan motivasi.
3. Bapak Dr. drh. I Nengah Wandia, M.Si, selaku Pembimbing I yang telah
membimbing, memberikan waktu, sumbangan ilmu, dan tenaga selama
penelitian hingga akhir penulisan skripsi ini.
4. Ibu drh. Sri Kayati Widyastuti, M.Si, selaku pembimbing II yang telah
membimbing, memberikan waktu, sumbangan ilmu, dan arahan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Pembahas Dr. drh. Luh Gd Sri Surya H, M.Biomed, Dr. drh. I Ketut Suatha,
M. Si, Dr. drh. I Gusti Ayu Agung Suartini M. Si, yang telah menguji penulis
mengenai skripsi ini, memberikan masukan, dan sumbangan ilmu.
6. Bapak Dr. drh. I Gede Soma, M.Kes, selaku dosen yang telah memberikan
waktu, sumbangan ilmu, dan tenaga untuk membantu penulis dalam melakukan
penelitian di laboratorium.
7. Keluarga besar Samosir, Bapak, Mama terkasih, Abang tersayang Sintong,
Kakak Siska beserta keluarga Abang Jimmy Siagian dan keponakan Tristan
dan Jessica atas dukungan doa, motivasi, materi, dan tempat berkeluh kesah
hingga penulisan skripsi ini dapat selesai tepat waktu.
v
8. Teman satu penelitian Kak Ayu, Febio, dan Santri yang berjuang bersama
dalam menyelesaikan penelitian dan skripsi.
9. Teman Kelompok Tumbuh Bersama Bitha, Eudia, Maria, Rima, Tere, dan Kak
Kristianto sekeluraga. Teman Paduan Suara SolaGratia dan teman Beswan
Djarum, yang telah memberikan motivasi, doa, membantu segala sesuatu, dan
saling mendukung dalam suka dan duka.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Penulis
berharap agar skripsi ini bermanfaat dan memberikan informasi bagi pihak-pihak
yang membutuhkan.
Denpasar, 29 Mei 2017
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. i
ABSTRAK .......................................................................................................... ii
ABSTRACT ......................................................................................................... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4
2.1 Bio-ekologi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) ......................... 4
2.2 Taman Nasional Baluran Jawa Timur ....................................................... 5
2.3 Deoxyribonukleic Acid (DNA) .................................................................. 6
2.4 Mikrosatelit .............................................................................................. 6
2.5 Polymerase chain reaction (PCR) ............................................................. 7
2.6 Elektroforesis ........................................................................................... 8
2.7 Kesetimbangan Hardy-Weinberg .............................................................. 9
2.8 Kerangka Konsep ................................................................................... 10
BAB III. MATERI DAN METODE ................................................................... 11
3.1 Objek Penelitian ..................................................................................... 11
3.2 Bahan Penelitian ..................................................................................... 11
3.3 Alat Penelitian ........................................................................................ 11
3.4 Rancangan Penelitian ............................................................................. 11
3.5 Variabel Penelitian ................................................................................. 13
3.6 Cara Pengumpulan Data ......................................................................... 13
3.7 Prosedur Penelitian ................................................................................. 13
3.8 Analisis Data .......................................................................................... 16
3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 18
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 19
4.1 Hasil....................................................................................................... 19
4.2 Pembahasan ........................................................................................... 21
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 24
5.1 Simpulan ................................................................................................ 24
5.2 Saran ...................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 25
vii
DAFTAR TABEL
Nomor Teks Halaman
1. Genotip Monyet Ekor Panjang Di TNB, Jawa Timur dengan Lokus
Mikrosatelit D10S1432 ........................................................................ 20
2. Frekuensi Alel Lokus Mikrosatelit D10S1432 Monyet Ekor Panjang Di
TNB, Jawa Timur ................................................................................. 20
viii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Teks Halaman
1. Kerangka Konsep .................................................................................. 10
2. Kerangka Penelitian .............................................................................. 12
3. Alel Lokus D10S1432 ........................................................................... 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) adalah subfamily dari Old
World Monkey (OWM) yang merupakan monyet asli Asia Tenggara. Monyet ekor
panjang dalam ordo primata memiliki distribusi geografis paling luas setelah
manusia dan Rhesus macaques (Fooden, 1995). Monyet ekor panjang selanjutnya
menyebar di kepulauan selatan Indonesia berjalan dari barat ke timur dengan Jawa
Timur sebagai pintu penyebarannya ke Bali (Wandia, 2007). Monyet ekor panjang
hidup dalam kelompok sosial matrilineal dengan hierarki dominasi betina dan
anggota jantan yang meninggalkan kelompok ketika mencapai pubertas.
Di Jawa Timur terdapat dua Taman Nasional yang merupakan habitat alami
bagi populasi monyet ekor panjang yaitu Taman Nasional Alas Purwo dan Taman
Nasional Baluran. Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Nasional Baluran
(TNB) berjarak lebih kurang 100 km (diukur dengan bantuan fasilitas google
map) (https://www.google.co.id/maps) dan terpisah oleh kota-kota kecil diantara
keduanya. Jarak yang cukup jauh ini menjadi faktor yang menjadikan terisolirnya
populasi monyet ekor panjang di tempat ini. Populasi monyet ekor panjang yang
terisolir berisiko tinggi terjadinya inbreeding yang dapat menimbulkan
penyimpangan genetik dan tekanan silang dalam atau inbreeding depression
(Nozawa et al., 1982). Kondisi ini menyebabkan menurunnya diversitas genetik
(Heterozigositas) dalam populasi dan mengancam kelestarian jangka panjang
populasi in situ (Wandia et al., 2009).
Biodiversitas tidak hanya pada tingkat ekosistem dan spesies tapi juga
terdapat pada tingkat genetik. Diversitas genetik suatu populasi dapat
diungkapkan pada tingkat DNA menggunakan marka molekul mikrosatelit yang
merupakan segmen langsung dari genom (Dewi et al., 2013). Pemanfaatan
mikrosatelit ini sendiri sangat membantu dalam mendeteksi keragaman alel pada
populasi atau individu. Selain itu, mikrosatelit memiliki tingkatan polimorfisme
2
yang tinggi sehingga dapat mempelajari struktur genetik suatu populasi dengan
lebih baik, dan mudah didekati melalui teknik PCR (Ellegren et al., 1992).
Polimorfisme genetik adalah variasi struktur genetik dalam suatu populasi.
Struktur genetika suatu spesies mencerminkan biodiversitas pada tingkat yang
paling dasar (Rell et al., 2013). Struktur genetika ini tidak hanya memberikan
informasi tentang biodiversitas pada saat ini, tetapi juga menunjukkan sejarah
kehidupan yang telah dilaluinya, dan kondisi mendatang yang akan dialaminya
(Nozawa et al., 1996). Oleh karena itu, data struktur genetika suatu spesies atau
populasi bukan saja dapat menerangkan sejarahnya, tetapi juga dapat digunakan
sebagai dasar pertimbangan strategi konservasinya (Wandia et al., 2009).
Polimorfisme suatu lokus dalam suatu populasi bervariasi. Hal ini berkaitan
dengan saling bebasnya antar populasi untuk berbagai faktor yang mempengaruhi
keberagaman polimorfisme seperti ukuran populasi efektif, mutasi (penyisipan,
pelepasan, dan penggantian nukleotida), kawin dalam (inbreeding), hanyutan
genetik (genetic drift), dan efek bottlenecks (Avise, 1994; Nozawa et al., 1996; Li,
1997). Fakta ini dibuktikan, salah satunya oleh hasil penelitian Rell (2013) dan
Maharani (2014) yang menganalisis keragaman lokus yang sama pada populasi
yang berbeda. Hasil penelitiannya menemukan bahwa lokus mikrosatelit
D10S1432 di populasi Sangeh memiliki tiga jenis alel (Rell et al., 2013),
sementara lokus mikrosatelit yang sama memiliki empat alel di populasi Taman
Nasional Alas Purwo (Maharani et al., 2014). Dengan kata lain, evolusi suatu
lokus bersifat unik pada suatu populasi, oleh karena itu setiap lokus perlu
dilakukan eksplorasi untuk mengungkap polimorfisme atau variasinya yang
merupakan kekayaan sumber daya genetik. Berdasarkan dari data di atas peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai polimorfisme lokus mikrosatelit
D10S1432 pada populasi monyet ekor panjang di TNB Jawa Timur.
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Berapa jumlah alel yang ditemukan pada lokus mikrosatelit D10S1432 pada
populasi monyet ekor panjang di TNB Jawa Timur?
2. Berapa frekuensi alel pada lokus mikrosatelit D10S1432 pada populasi
monyet ekor panjang di TNB Jawa Timur?
3. Berapa heterozigositas lokus mikrosatelit D10S1432 pada populasi monyet
ekor panjang di TNB Jawa Timur?
4. Apakah populasi monyet ekor panjang di TNB Jawa Timur berada dalam
keseimbangan Hardy-Weinberg (pola kawin)?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui jumlah alel yang ditemukan pada lokus mikrosatelit
D10S1432 pada populasi monyet ekor panjang di TNB Jawa Timur.
2. Untuk mengetahui frekuensi alel pada lokus mikrosatelit D10S1432 pada
populasi monyet ekor panjang di TNB Jawa Timur.
3. Untuk mengetahui heterozigositas lokus mikrosatelit D10S1432 pada
populasi monyet ekor panjang di TNB Jawa Timur.
4. Untuk menganalisis keseimbangan Hardy-Weinberg (pola kawin).
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi mengenai polimorfisme lokus mikrosatelit
D10S1432 pada populasi monyet ekor panjang di TNB Jawa Timur.
2. Memberikan informasi dasar sebagai bahan referensi untuk strategi
konservasi.