RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di...

117

Click here to load reader

Transcript of RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di...

Page 1: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA

(STUDI KASUS DI KECAMATAN CICURUG,

KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh:

Bernadette Andreyanti Febriana

Nim: 024114007

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

Page 2: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

i

RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA

(STUDI KASUS DI KECAMATAN CICURUG,

KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh:

Bernadette Andreyanti Febriana

Nim: 024114007

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

Page 3: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

ii

Page 4: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

iii

Page 5: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

iv

MOTTO

Ya Allah sumangga nyanggakeun…

Page 6: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

v

Halaman Persembahan

Kupersembahkan untuk Tuhan Yesus Kristus dan Kedua Orang Tuaku

Page 7: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar

pustaka sebagaiman layaknya karya ilmiah.

Penulis

Bernadette Andreyanti Febriana

Page 8: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Bernadette Andreyanti Febriana

Nomor Mahasiswa : 024114007

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA

(STUDI KASUS DI KECAMATAN CICURUG,

KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT)

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 14 April 2010

Yang menyatakan

(Bernadette Andreyanti Febriana)

Page 9: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

vii

ABSTRAK Andreyanti Febriana, Bernadette.2009, Ritual Sawer Dalam Pernikahan Adat Sunda, (Studi Kasus di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat). Skripsi Strata I (S-I). Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini membahas tentang Ritual Sawer Dalam Pernikahan Adat Sunda, Studi Kasus di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Judul ini dipilih karena ketertarikan penulis terhadap ritual-ritual yang ada. Ritual sawer terlihat sekedar sebagai hiburan tetapi ternyata memiliki pesan-pesan yang sangat dalam dan penting untuk orang-orang yang hendak melangsungkan pernikahan. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan konteks topografi, demografi, dan budaya Kota Sukabumi, (2) mendeskripsikan proses ritual sawer dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer di dalam tradisi pernikahan, di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penelitian ini membahas tentang budaya yang terdapat dalam ritual sawer penikahan adat Sunda. Kerangka teori yang digunakan sebagai bahan referensi adalah teori budaya, proses ritual, sawer, serta makna dan fungsi proses ritual. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: teknik wawancara, teknik pengamatan, serta teknik perekaman dan pencatatan. Nara sumber dalam penelitian ini adalah juru sawer, pengantin, orang tua pengantin, lengser, dan juga penonton serta masyarakat umum. Tempat penelitian adalah saat upacara pernikahan di daerah Sukabumi Jawa Barat.

Hasil penelitian mengenai ritual ini menunjukkan bahwa Proses Ritual Sawer dalam Pernikahan Adat Sunda di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat antara lain persiapan ritual sawer yaitu, persiapan waktu, tempat, persiapan benda yang akan digunakan dalam ritual sawer dan persiapan penyelenggara atau orang-orang yang terlibat dalam ritual sawer. Pelaksanaan Ritual saweran, pelaksanaan ritual sawer dimulai dengan penjemputan calon pengantin pria, oleh utusan dari pihak wanita (lengser). Kemudian acara ngabageakeun (penyambutan), lalu pemberian wejangan dari ayah pengantin wanita atau keluarga yang dituakan. Setelah itu ritual saweran, dan dilanjutkan dengan Nincak endog. Kemudian acara Ngaleupaskeun Japati, kemudian Buka pintu, sungkem, setelah itu acara Meuleum Harupat, Huap Lingkung, dan acara yang terakhir adalah Pabetot-betot bakakak.

Makna dan fungsi proses Ritual Sawer Dalam Pernikahan Adat Sunda Studi Kasus di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, antara lain; (1) Makna penjemputan oleh Lengser, (2) Makna acara ngabageakeun, (3) Makna acara pemberian wejangan, (4) Makna dalam acara saweran, (5) Makna dalam acara nincak endog, (6) Makna dalam acara ngaleupaskeun japati, (7) Makna dalam acara buka

Page 10: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

viii

pintu, (8) Makna dalam acara sungkem, (9) Makna dalam acara meuleum harupat, (10) Makna dalam acara huap lingkung, (11) Makna acara pabetot-betot bakakak Fungsi sawer dibagi menjadi tiga, yaitu: fungsi pendidikan; fungsi yang berhubungan dengan dunia pendidikan tentang ritual sawer, fungsi religi; fungsi yang mengandung nilai-nilai keagamaan dan norma-norma agama, dan yang terakhir adalah fungsi sosial; fungsi yang berhubungan dengan masyarakat umum.

Page 11: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

ix

ABSTRACT

Andreyanti Febriana, Bernadette. 2009, Sawer Ritual in Sundanese Wedding Custom-Ceremony. S-I Final Task. Indonesian Literature Study Program, Indonesian Literature Department, Literature Faculty, Sanata Dharma University.

This observation is about Sawer ritual in Sundanese wedding ceremony, a special study in Cicurug Subregency, Sukabumi Regency, West Java. It is chosen for the author was attracted to these rituals. These rituals sometimes looked like entertainments but actually they contain of valuable advices for those who are going to marry. The purposes of these observation are describing (1) the topography, demography, and cultural aspects of Sukabumi, (2) sawer ritual in Sundanese wedding ceremony in Sukabumi, West Java, (3) the meaning and functions of sawer ritual in wedding tradition of Cicurug Subregency, Sukabumi Regency, West Java. The framework of this observation are about the cultural theory, sawer ritual process, the meaning and functions of sawer ritual process. This observation also uses interviewing, observing, and recording ways for data raising. The interviewees are ‘juru sawer’, the bridal couple, the parents of the bridal couple, lengser, spectators, and the public. The observation site is the Sukabumi Regency of West Java. The results of this ritual observation show that the meaning and functions of Sundanese wedding custom-ceremony in Sukabumi contain of the preparation of pre-sawer process (preparation of time, place, and properties), and the preparation of the caretaker or people who will attend the sawer ritual. Saweran ritual starts with the picking up of the bride by lengser (delegates of the groom), the ngabageakeun (the welcoming ceremony), then the advice-giving ceremony by the parents of the groom. Later the nincak endog ceremony comes after the saweran itself. Ngaleupaskeun japati, buka pintu, meuleum harupat, huap lingkung, and pabetot-betot bakakak are the order of the ceremonies to finish the Sundanese wedding custom-ceremony in Sukabumi. The meaning and functions of sawer ritual of Sundanese wedding ceremony in Sukabumi are about the meaning of (1) picking up of the bride by lengser, (2) ngabageakeun ceremony, (3) wejangan ceremony, (4) saweran itself, (5) nincak endog ceremony, (6) ngaleupaskeun japati ceremony, (7) buka pintu ceremony, (8) sungkem ceremony, (9) meuleum harupat ceremony, (10) huap lingkung, and (11) pabetot-betot bakakak ceremony at the end.

The functions of sawer ritual in Sundanese wedding ceremony are into three types of functions; pedagogical functions (the educative values of sawer), religy functions (the religiousity values and public norms of sawer), and social functions (the social and inter-relationship values of sawer ceremony).

Page 12: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul Ritual Pernikahan Adat Sunda

Di Daerah Sukabumi Jawa Barat.

Sehubungan dengan tersusunnya skripsi ini, maka penulis ingin mengucapkan terima

kasih yang sangat dalam kepada:

1. Dra. F. Tjandrasih Adji, M. Hum., selaku dosen pembimbing I, terima kasih

atas bimbingan, masukan, kesabaran, motivasi serta semangat yang selama ini

telah diberikan kepada penulis.

2. Drs. B. Rahmanto, M. Hum., selaku dosen pembimbing II, terima kasih atas

bimbingan, masukan, kesabaran, motivasi serta semangat yang selama ini

telah diberikan kepada penulis.

3. Dr. I. Praptomo Baryadi, M. Hum., selaku dosen pembimbing akademis,

terima kasih atas bimbingan dan kemudahan selama penulis kuliah.

4. Seluruh dosen Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

telah mendidik penulis selama belajar di jurusan Sastra Indonesia.

5. Mbak Rusmiyati dan segenap staf sekretariat Fakultas Sastra Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta atas segala bantuannya.

6. Kedua orang tuaku, Bapak Andreas Suradi dan Ibu Anastasia Suwardi Artanti

yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang.

Page 13: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

xi

Terima kasih untuk doa, pengorbanan, dan kasih sayang yang begitu besar

kepada penulis.

7. Bapak B. Tumidi dan Ibu Sugijatin terima kasih karena telah memberikan

semangat, memberikan tempat berteduh layaknya rumah sendiri dan selalu

menganggap penulis sebagai anak kandungnya sendiri.

8. Emilius “Kelik” Harri Admoko, terima kasih telah mendampingi,

membimbing, dan memberi semangat dari awal hingga saat ini, semoga

semua akan berjalan dengan indahnya.

9. Romo Markus Lukas, Pr dan Sr. Bernadette, SFS terima kasih atas segala

bantuannya. Tanpa bantuan yang diberikan penulis tidak akan mungkin dapat

menyelesaikan kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

10. Teman-teman di Prodi Sastra Indonesia terutama angkatan 2002, terima kasih

untuk bantuannya selama kita masih bersama.

11. Sapi, Simbe, dan Bobo, terima kasih atas saran, kritik, dan bantuan yang

diberikan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman kost di Petung 27, terima kasih karena terus menyemangati

penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

13. Bapak Achmad Djuarsah, selaku tokoh budayawan Sukabumi, terima kasih

atas segala bantuan, informasi dan semangat yang telah bapak berikan kepada

penulis.

Page 14: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

xii

14. Terima kasih untuk masyarakat Cicurug Sukabumi, Jawa Barat atas

bantuannya dalam memberikan informasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih

untuk segala bantuannya kepada penulis.

Semoga karangan yang sederhana ini akan berguna dan bermanfaat untuk

karya-karya budaya daerah di Indonesia. Jika terdapat berbagai kelemahan dalam

tulisan ini merupakan tanggungjawab penulis.

Page 15: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI iii

HALAMAN MOTTO iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vi

ABSTRAK vii

ABSTRACT ix

KATA PENGANTAR x

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR LAMPIRAN xviii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………... 3

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………. 3

1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………… 4

1.5 Tinjauan Pustaka……………………………………………….. 4

1.6 Kerangka Pemikiran……………………………………………. 5

Page 16: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

xiv

1.6.1. Budaya…………………………………………………… 5

1.6.2 Ritual…………………………………………………… 6

1.6.3 Makna dan Fungsi………………………………………. 6

1.6.4 Sawer……………………………………………………. 7

1.7 Metode………………………………………………………… 7

1.7.1 Wawancara…………………………………………….. 8

1.7.2 Pengamatan (Observasi)………………………………. 8

1.7.3 Perekaman dan Pencatatan……………………………… 9

1.7.4 Lokasi dan Narasumber…………………………………. 9

1.7.5 Kepustakaan…………………………………………….. 10

1.8 Sistematika Penyajian…………………………………………..10

BAB II TOPOGRAFI, DEMOGRAFI

DAN BUDAYA SUKABUMI 11

2.1 Pengantar……………………………………………………… 11

2.2 Topografi dan Demografi Kota Sukabumi……………………..11

2.2.1 Topografi………………………………………………… 11

2.2.2 Demografi……………………………………………….. 13

2.3 Budaya ……………...………………………………………… 18

BAB III PROSES RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA

DI DAERAH SUKABUMI JAWA BARAT

MAKNA DAN FUNGSI 22

Page 17: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

xv

3.1 Pengertian……………………………………………………... 22

3.2 Persiapan Ritual Sawer……………………………………….. 24

3.2.1 Waktu…………………………………………………… 24

3.2.2 Tempat Pelaksanaan Ritual Sawer……………………… 25

3.2.3 Benda-Benda…………………………………………… 25

3.2.4 Orang yang Menyawer…………………………………. 26

3.2.5 Pasangan Pengantin yang akan Disawer……………….. 26

3.3 Pelaksanaan Ritual Saweran…………………………………. 27

3.3.1 Penjemputan oleh Lengser……………………………… 27

3.3.2 Acara Ngabageakeun (Penyambutan)………………….. 30

3.3.3 Pemberian Wejangan…………………………………… 31

3.3.4 Saweran………………………………………………… 31

3.3.5 Nincak Endog (Injak Telur)……………………………. 36

3.3.6 Ngaleupaskeun Japati………………………………….. 37

3.3.7 Buka Pintu……………………………………………… 41

3.3.8 Sungkem………………………………………………… 49

3.3.9 Meuleum Harupat………………………………………. 52

3.3.10 Huap Lingkung………………………………………… 53

3.3.11 Pabetot-betot Bakakak………………………………… 54

3.4 Makna…………………………………………………………. 54

3.4.1 Makna Penjemputan oleh Lengser………………………. 54

Page 18: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

xvi

3.4.2 Makna Ngabageakeun (Penyambutan)………………….. 55

3.4.3 Makna Pemberian Wejangan…………………………….. 55

3.4.4 Makna Saweran………………………………………….. 56

3.4.5 Makna Nincak Endog (Injak Telur)……………………. 56

3.4.6 Makna Ngaleupaskeun Japati………………………… .. 57

3.4.7 Makna Buka Pintu………………………………………. 57

3.4.8 Makna Sungkem………………………………………… 58

3.4.9 Makna Meuleum Harupat………………………………. 58

3.4.10 Makna Huap Lingkung………………………………... .59

3.4.11 Makna Pabetot-betot Bakakak……………………….... 59

3.5 Fungsi………………………………………………………… 60

3.5.1 Fungsi Penjemputan oleh Lengser……………………… 60

3.5.2 Fungsi Ngabageakeun (Penyambutan)…………………. 61

3.5.3 Fungsi Pemberian Wejangan............................................ 62

3.5.4 Fungsi Saweran…………………………………………. 62

3.5.5 Fungsi Nincak Endog (Injak Telur)……………………. 63

3.5.6 Fungsi Ngaleupaskeun Japati…………………………... 64

3.5.7 Fungsi Buka Pintu………………………………………. 64

3.5.8 Fungsi Sungkem………………………………………… 65

3.5.9 Fungsi Meuleum Harupat………………………………. 66

3.5.10 Fungsi Huap Lingkung………………………………… 67

Page 19: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

xvii

3.5.11 Fungsi Makna Pabetot-betot Bakakak………………… 68

BAB IV PENUTUP 69

4.1 Kesimpulan …………………………………………………… 69

4.2 Saran……………………………………………………………72

DAFTAR PUSTAKA

BIODATA PENULIS

Page 20: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : DAFTAR PERTANYAAN

LAMPIRAN 2 : DAFTAR NARA SUMBER

LAMPIRAN 3 : FOTO ACARA PENJEMPUTAN LENGSER

LAMPIRAN 4 : FOTO ACARA NGABAGEAKEUN (PENJEMPUTAN)

LAMPIRAN 5 : FOTO ACARA PEMBERIAN WEJANGAN

LAMPIRAN 6 : FOTO ACARA SAWERAN

LAMPIRAN 7 : FOTO ACARA INJAK TELUR

LAMPIRAN 8 : FOTO ACARA BUKA PINTU

LAMPIRAN 9 : FOTO ACARA SUNGKEM

LAMPIRAN 10 : FOTO ACARA MEULEUM HARUPAT

LAMPIRAN 11 : FOTO ACARA HUAP LINGKUNG

LAMPIRAN 12 : FOTO ACARA PABETOT-BETOT BAKAKAK

LAMPIRAN 13 : FOTO ACARA HIBURAN

LAMPIRAN 14 : FOTO JURU SAWER

LAMPIRAN 15 : SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

LAMPIRAN 16 : PETA KECAMATAN CICURUG

Page 21: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman bahasa,

budaya dan adat istiadat.

Kata Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, buddhayah ialah bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Demikian ke-budaya-an itu dapat diartikan “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”. Ada sarjana yang mengupas kata budaya itu sebagai suatu perkembangan dari majaemuk budi-daya yang berarti daya dari budi. Karena itu mereka membedakan budaya dari kebudayaan. Budaya itu adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa dan kebudayaan itu segala hasil dari cipta, karsa dan rasa itu. (Koentjaraningrat, 1964:77)

Pernikahan merupakan bagian dari budaya, dalam sebuah tradisi pernikahan

terdapat ritual yang berdasarkan adat istiadat sesuai dengan daerah asal pengantin dan

dipercaya oleh masyarakatnya. Di dalam pernikahan adat Sunda, masyarakat akan

melakukan acara ritual pernikahan dengan adat Sunda. Secara antropologi-budaya

dapat dikatakan bahwa yang disebut suku Sunda adalah orang-orang yang secara

turun-temurun menggunakan bahasa Sunda serta dialeknya dalam kehidupan sehari-

hari dan berasal atau bertempat tinggal di daerah Jawa Barat, daerah yang sering

disebut dengan Tanah Pasundan atau Tatar Sunda (Agoes, 2003:4).

Page 22: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

2

Dalam acara pernikahan adat Sunda, sawer merupakan salah satu ritual yang

dilakukan oleh penyawer atau orang yang dituakan di dalam masyarakat. Ritual ini

dipercaya sebagai permohonan atau doa kepada Tuhan dan para leluhur supaya

memberikan berkat dan restu untuk kedua pengantin, supaya berkat dan pernikahan

tersebut dapat langgeng sampai akhir hayat. Ritual sawer di sini dilakukan setelah

akad nikah dilangsungkan. Dalam acara pernikahan adat Sunda, kata nyawer berasal

dari kata awer. Ibarat seember air atau benda cair lainnya, benda ini bisa di awer-

awer (dipercikkan) dengan mudah. Jadi, secara fisik, arti nyawer yaitu menyebar-

nyebar. Akan tetapi nyawer memiliki makna yang mendalam bagi yang

melaksanakannya. Ritual nyawer dalam upacara adat Sunda mempunyai arti nebar

nasihat (Agoes, 2003:70).

Pertanyaan yang sering terbersit dalam pikiran orang-orang yang tidak

mengerti adalah apa gunanya ritual sawer itu? Lalu apa saja yang akan dan harus

dilakukan dalam ritual sawer itu? Pertanyaan itu sangat menarik perhatian sehingga

peneliti tertarik melakukan studi lapangan untuk mengamati, mengungkapkan, dan

memaparkan secara spesifik. Menurut para tetua adat, ritual sawer ini dilakukan

sebagai doa dan harapan agar kehidupan perkawinan pasangan pengantin yang

disawer selalu diberkati oleh Tuhan.

Dalam ritual sawer ini, para penyawer akan menyediakan sesaji untuk para

leluhur. Sesaji itu biasanya berupa makanan, minuman, uang, kunir, beras, dan

bermacam-macam jenis bunga. Hal ini dilakukan karena dipercaya dapat membuat

Page 23: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

3

para leluhur akan memberikan restunya kepada pasangan pengantin.

Peneliti memilih topik “Ritual Sawer Dalam Pernikahan Adat Sunda, Studi

Kasus di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat” karena dua alasan.

Pertama, studi khusus tentang ritual sawer sampai saat ini belum pernah dilakukan

sehingga tidak banyak orang, bahkan masyarakat Sunda sendiri yang mengetahui

tentang ritual sawer. Kedua, dengan menyajikan topik ini, peneliti berharap dapat

lebih memahami tata cara ritual sawer dalam pernikahan adat Sunda di Kecamatan

Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, masalah-masalah yang akan dibahas dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimanakah topografi, demografi, dan budaya di Kecamatan Cicurug,

Kabupaten Sukabumi Jawa Barat?

1.2.2 Bagaimana proses ritual sawer dalam pernikahan adat Sunda di Kecamatan

Cicurug, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat?

1.2.3 Bagaimana makna dan fungsi proses ritual sawer dalam pernikahan adat

Sunda di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang

Page 24: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

4

ritual sawer dalam pernikahan adat Sunda di Kecamatan Cicurug, Kabupaten

Sukabumi, Jawa Barat yang meliputi:

1.3.1 Mendeskripsikan topografi, demografi, dan sejarah Kota Sukabumi.

1.3.2 Mendeskripsikan proses ritual sawer dalam tradisi pernikahan adat Sunda

di Kecamatan Cicurug, Sukabumi.

1.3.3 Mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer dalam tradisi

pernikahan adat Sunda di Kecamatan Cicurug, Sukabumi.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Dalam bidang topografi, demografi, dan budaya, hasil penelitian ini dapat

menambah wawasan mengenai topografi, demografi, dan budaya, termasuk

adanya ritual-ritual khusus yang terjadi dalam sebuah tradisi pernikahan.

1.4.2 Untuk masyarakat umum, hasil penelitian ini dapat memberikan penjelasan

tentang ritual sawer dalam upacara pernikahan adat Sunda.

1.4.2 Menjelaskan makna dan fungsi ritual sawer dalam pernikahan adat Sunda.

1.5 Tinjauan Pustaka

Penelitian ini membahas tentang Ritual Sawer Dalam Pernikahan Adat Sunda,

Studi Kasus di Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Hingga saat ini

penulis belum menemukan buku yang membahas tentang Ritual Pernikahan Adat

Sunda. Penulis hanya menemukan buku yang berisikan tentang Kiat Sukses

Page 25: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

5

Menyelenggarakan Pesta Perkawinan Adat Sunda, karangan Artati Agoes yang

diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2003.

Selain itu juga terdapat buku yang berisikan urutan tatacara penikahan adat

Sunda peneliti ambil dari, buku Modana karangan R.H. Uton Muchtar dan Ki

Umbara (1987) buku ini membahas tentang pernikahan Sunda berserta dengan acara

dan kidung-kidung yang digunakan dan ditulis dalam bahasa Sunda.

1.6 Kerangka Pemikiran

1.6.1 Budaya

Landasan teori merupakan kerangka dasar pemikiran yang akan dipakai untuk

memecahkan permasalahan yang akan diteliti. Dalam tugas akhir ini peneliti akan

membahas tentang budaya yang terdapat dalam ritual Sawer dalam penikahan adat

Sunda.

Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sanskerta budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti “budi” atau “akal”. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”. Sedangkan kata “budaya” merupakan perkembangan majemuk dari “budi daya” yang berarti “daya dari budi” sehingga dibedakan antara “budaya” yang berarti “daya dari budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, dengan “kebudayaan” yang berarti hasil dari cipta, karsa dan rasa. Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu artinya sama saja (Soelaeman, 1992:12).

Kata Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, buddhayah ialah bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Demikian ke-budaya-an itu dapat diartikan “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”. Ada sarjana yang mengupas kata budaya itu sebagai suatu perkembangan dari majaemuk budi-daya yang berarti daya dari budi. Karena itu mereka

Page 26: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

6

membedakan budaya dari kebudayaan. Budaya itu adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa dan kebudayaan itu segala hasil dari cipta, karsa dan rasa itu. (Koentjaraningrat, 1964:77)

1.6.2 Ritual

Menurut KBBI (1988:751) ritual berarti ihwal yang berkenaan dengan ritus.

Ritus itu sendiri menurut mereka adalah tatacara dalam upacara keagamaan. Ritual-

ritual yang ada dalam pernikahan adat Sunda ini dilakukan secara lisan, dari mulut ke

mulut atau disertai contah/gerak, dan alat pembantu pengingat. Masyarakat percaya

apabila ritual ini dilakukan maka pengantin akan mendapatkan restu dan berkat dari

para leluhur. Oleh karena itu ritual disebut sebagai “takhayul” karena dalam ritual ini

masyarakat masih percaya pada kekuatan-kekuatan gaib yang menyertainya.

1.6.3 Makna dan Fungsi

Menurut KUBI (2003:737) makna adalah arti atau maksud (suatu kata):

mengetahui lafal dan maknanya. Dalam pernikahan adat Sunda setiap acaranya

memiliki makna-makna tersendiri, seperti dalam acara sungkem, makna yang

terkandung dalam acara ini adalah seorang anak harus berbakti kepada orangtuanya

dan saat akan melangsungkan pernikahan makan ada baiknya bila meminta restu

terlebih dahulu kepada orangtuanya.

Page 27: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

7

Fungsi ialah pemakaian yang menerangkan fungsi itu sebagai hubungan guna

antara sesuatu hal dengan tujuan yang tertentu atau pemakaian yang menerangkan

hubungan yang terjadi antara satu hal dengan hal-hal lain dalam suatu sistem yang

terintegrasi (Koentjaraningrat, 1986:213).

1.6.4 Sawer

Sawer adalah meminta uang kepada penonton (KUBI, 2003:1041). Sawer

kemudian menjadi nyawer dalam bahasa Sunda. Dalam acara pernikahan adat Sunda,

kata nyawer yang berasal dari kata awer, ibarat seember atau benda cair, benda ini

bisa di awer-awer (tebar-tebar) dengan mudah. Jadi, secara fisik, arti nyawer yaitu

menyebar-nyebar. Akan tetapi nyawer memiliki makna yang mendalam bagi yang

melaksanakannya dan ritual ini dalam upacara adat Sunda memiliki arti nebar nasihat

(Agoes, 2003:70).

1.7 Metode

Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang akan ditempuh oleh

peneliti dalam rangka mencari pemecahan masalah. Dalam bagian ini akan dijelaskan

langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam menganalisis proses ritual

Sawer dalam upacara pernikahan adat Sunda.

Dalam proses pengumpulan data lapangan, teknik-teknik wawancara,

pengamatan, perekaman, pencatatan dan pengarsipan diperlukan untuk mendapatkan

Page 28: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

8

data sastra lisan dari tempat penelitian. Proses ini dilakukan untuk memperoleh data-

data yang dibutuhkan oleh peneliti.

1.7.1 Wawancara

Wawacara adalah suatu proses tanya jawab lisan, yaitu dua orang atau lebih

berhadap-hadapan secara fisik, yaitu satu dapat melihat muka yang lain dan

mendengarkan dengan telinga sendiri (Hadi, 1979:192). Wawancara ini terdiri

dari dua tahap. Tahap pertama ‘wawancara bebas’ yang memberikan kebebasan

seluas-luasnya kepada informan untuk berbicara. Tahap kedua ‘wawancara

terarah’ yaitu mengajukan pertanyaan yang sudah disusun sebelumnya untuk

mendapatkan gambaran yang utuh dan mendalam. Wawancara digunakan

penulis untuk menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan acara ritual sawer

dan tentang budaya Kota Sukabumi.

1.7.2 Pengamatan (Observasi)

Observasi ialah metode pengumpulan data secara sistematis melalui pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena yang diteliti. Dalam arti luas observasi berarti pengamatan yang dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan alat-alat bantu yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Dalam arti sempit observasi berarti pengamatan secara langsung terhadap fenomena yang diselidiki, baik dalam kondisi normal maupun dalam kondisi buatan. Metode ini menuntut adanya pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya. (Hariwijaya dan Bisri via Dasa Saputra, 2008:11).

Page 29: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

9

Observasi dilakukan untuk mengamati ritual sawer yang berlangsung, agar

peneliti dapat lebih memahami dan mengabadikannya dalam bentuk foto yang

akan dilampirkan dalam tugas akhir ini.

1.7.3 Perekaman dan Pencatatan.

Teknik ini perlu digunakan untuk mendapatkan data utama penelitian. Teknik pencatatan bisa dipergunakan untuk mentranskripsikan hasil rekaman menjadi bahan tertulis dan mencatat berbagai aspek yang berkaitan dengan suasana penceritaan dan informasi-informasi lain yang dipandang perlu selama melakukan wawancara dan pengamatan. (Taum,2002:88).

Penulis mencatat hasil wawancara untuk digunakan sebagai salah satu sumber

dalam penulisan tugas akhir ini. Berdasarkan wawancara peneliti akan

mendapat data-data yang bias digunakan dalam penulisan tugas akhir ini.

1.7.4 Lokasi dan Narasumber

Penelitian ini akan dilakukan di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi,

Propinsi Jawa Barat, serta mengambil data-data dari narasumber di lokasi

penelitian yang dianggap berkompeten dan mengetahui tentang ritual Sawer

dalam pernikahan adat Sunda. Narasumber utama penulis adalah Bapak

Achmad Djuarsah, selaku tokoh kebudayaan di daerah Sukabumi sekaligus

seorang juru sawer.

Page 30: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

10

1.7.5 Kepustakaan

Metode kepustakaan adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, rapat, dan sebagainya

(Arikunto, 1993:234). Sedangkan menurut Taum (2002,86), studi pustaka dapat

berupa buku-buku di perpustakaan atau koleksi pribadi dan teman mengenai

kolektif suatu suku bangsa yang akan menjadi sasaran studi. Teknik ini

dipergunakan untuk mendapatkan data yang akurat dengan cara menelaah

pustaka-pusataka yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakannya untuk memperoleh pengertian-

pengertian tentang budaya, sawer, ritual, dan sebagainya.

1.8 Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan

teori, dan metode penelitian, sumber data, dan sistematika penyajian. Bab II berisi

tentang topografi, demografi dan sejarah Kota Sukabumi, Bab III merupakan

penggambaran makna dan fungsi proses ritual sawer dalam pernikahan adat di daerah

Sukabumi, dan Bab IV merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Selain itu terdapat pula Daftar Pustaka dan Lampiran.

Page 31: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

11

BAB II

TOPOGRAFI, DEMOGRAFI DAN BUDAYA SUKABUMI

2.1 Pengantar

Untuk lebih mengetahui tentang kota Sukabumi maka penulis akan sedikit

menjabarkan mengenai sejarah kota Sukabumi yang akan mencakup topografi dan

demografi kota Sukabumi untuk mengetahui letak Kota Sukabumi dan asal muasal

terbentuknya kota Sukabumi.

2.2 Topografi dan Demografi Kota Sukabumi

2.2.1 Topografi

Topografi adalah perpetaan, segala sesuatu mengenai pembuatan peta

(KUBI, 2003:1292)

Topografi adalah Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi

dan objek lain seperti planet, satelit alami (bulan, dll), dan asteroid. Dalam

pengertian lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan saja,

tetapi juga pengaruh manusia terhadap lingkungan dan bahkan kebudayaan local.

Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi dan

identifikasi jenis lahan.

Penggunaan kata topografi dimulai sejak jaman Yunani Kuno dan

Page 32: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

12

berlanjut hingga Romawi Kuno, sebagai detail suatu tempat. Kata itu datang dari

kata Yunani, topos yang berarti tempat dan graphia yang berarti tulisan.

Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106° 45’ 50’’ Bujur Timur dan 106° 45’ 10’’ Bujur Timur, 6° 49’ 29’’ Lintang Selatan dan 6° 50’ 44’’ Lintang Selatan, terletak di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang ketinggiannya 584 m di atas permukaan laut, dengan suhu maksimum 29°C yang berjarak 120 km dari ibukota negara (Jakarta) dan 96 km dari ibukota propinsi (Bandung) dengan luas wilayah 4.800,231 ha. Jenis tanah yang tersebar di Kabupaten Sukabumi sebagian besar didominasi oleh tanah latosal dan podsolik yang terutama tersebar pada wilayah bagian selatan dengan tingkat kesuburan yang rendah. Sedangkan jenis tanah andosol dan regosol umumnya terdapat di daerah pegunungan terutama daerah Gunung Salak dan Gunung Gede, dan pada daerah pantai dan tanah aluvial umumnya terdapat di daerah lembah dan daerah sungai. http://www.kabupatensukabumi.go.id/trial/index.php?option=com_content&view=article&id=50&Itemid=28&lang=en

Kondisi wilayah Kabupaten Sukabumi wilayah lahan kering yang luas,

saat ini sebagaian besar merupakan wilayah perkebunan, tegalan dan hutan.

Kabupaten Sukabumi mempunyai iklim tropik dengan tipe iklim B (oldeman)

dengan curah hujan rata-rata tahunan sebesar 2.805 mm dan hari hujan 144 hari.

Suhu udara berkisar antara 20°C - 30 ° C dengan kelembaban udara 85 - 89

persen. Curah hujan antara 3.000 - 4.000 mm/tahun terdapat di daerah utara,

sedangkan curah hujan antara 2.000 - 3.000 mm/tahun terdapat dibagian tengah

sampai selatan Kabupaten Sukabumi (sumber : bapak Iyus Mulyana, Kepala

UPTD Cicurug).

Page 33: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

13

Wilayah Kabupaten Sukabumi mempunyai bentuk lahan yang bervariasi dari datar sampai gunung adalah : datar (lereng 0-2%) sekitar 9,4 %; berombak sampai bergelombang (lereng 2-15%) sekitar 22% ; bergelombang sampai berbukit (lereng 15 - 40%) sekitar 42,7%; dan berbukit sampai bergunung (lereng > 40 %) sekitar 25,9 %. Ketinggian dari permukaan laut Wilayah Kabupaten Sukabumi bervariasi antara 0 - 2.958 m. Daerah datar umumnya terdapat pada daerah pantai dan daerah kaki gunung yang sebagian besar merupakan daerah pesawahan. Sedangkan daerah bagian selatan merupakan daerah berbukit-bukit dengan ketinggian berkisar antara 300 - 1.000 m dari permukaan laut. http://www.kabupatensukabumi.go.id/trial/index.php?option=com_content&view=article&id=50&Itemid=28&lang=en

2.2.2 Demografi

Demografi adalah ilmu kependudukan; ilmu tentang susunan dan

pertumbuhan penduduk; ilmu yang memberi uraian atau lukisan berupa statistic

mengenai suatu bangsa dilihat dari sudut sosial dan politik. (KUBI,2003:278)

Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan

manusia. Meliputi didalamnya ukuran, stuktur dan distribusi penduduk, serta

bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian,

migrasi, penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara

keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan,

kewarganegaraan, agama atau etnisitas tertentu.

Jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi pada tahun 2007 adalah

2.391.736 jiwa yang terdiri dari 1.192.038 orang laki-laki dan 1.199.698 orang

perempuan. dengan laju pertumbuhan penduduk 2,37 % dan kepadatan penduduk

579,39 orang/km². Kepadatan penduduk menurut kecamatan cukup bervariasi.

Page 34: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

14

Kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Ciemas (183 jiwa/km²) dan

tertinggi di Kecamatan Sukabumi (2.447 jiwa/km²). Pemukiman padat penduduk

umumnya terdapat di pusat-pusat kecamatan yang berkarakteristik perkotaan dan

di sepanjang jalan raya. Memiliki penduduk sampai akhir tahun 2002 tercatat

269.142 jiwa, dengan kepadatan penduduk rata-rata 50 jiwa/km² yang tersebar

(BPS,2007:46).

Dalam pendidikan, di Sukabumi telah berdiri perguruan tinggi yaitu

Politeknik Sukabumi, Universitas Muhammadiah Sukabumi (UMMI), Sekolah

Tinggi Teknologi Nusa Putra, Lembaga Pendidikan Informatika Nusa Putra,

Lembaga Pendidikan Film dan Televisi Nusa Putra. Selain itu, telah berdiri

sekolah unggulan SMKN2 Sukabumi (dahulu SMEA NEGERI Sukabumi).

Di samping itu, Sukabumi adalah pusat kegiatan wilayah Jawa Barat

Selatan (Sukabumi, Cianjur). Sukabumi memiliki pusat perbelanjaan beasr yaitu

Mayyofield Mall Sukabumi, Sukabumi Indah Plaza (Giant), Ramayana Plaza,

Yogya Plaza, Capitol Plaza, dan Sukabumi Shopping Center.

Kabupaten Sukabumi terletak lebih kurang 120 km dari Jakarta atau

sekitar dua setengah jam perjalanan dengan mobil pribadi. Tempat ini sangat

mudah dicapai dari Jakarta, Bogor dan Bandung. Sukabumi memiliki wisata yang

beraneka ragam, mulai dari wisata laut, pantai sampai wisata gunung. Beberapa

obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi wisatawan, yaitu: Wisata Pantai,

Surfing, Arung Jeram, Upacara Tahunan, Wana Wisata Cangkuang, Wana Wisata

Page 35: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

15

Cipelang, Wana Wisata Gua Buniayu.

Jumlah penduduk Sukabumi pada tahun 2003 sebanyak 2.178.850 jiwa

dan pada tahun 2004 meningkat sebanyak 51.561 jiwa sehingga menjadi

2.230.411 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2003 hingga 2004 adalah

sebesar 2,37 persen di mana laju pertumbuhan penduduk laki-laki lebih besar

dibandingkan laju pertumbuhan penduduk perempuan, yaitu 1.144.663 jiwa untuk

laki-laki dan 1.085.748 jiwa untuk laki-laki. (BPS,2007:45)

Pada tahun 2004 rata-rata kepadatan penduduk di Kabupaten Sukabumi

mencapai 540 jiwa/km² (5,40 jiwa/Ha). Pada umumnya Kecamatan di wilayah

utara kepadatan penduduknya lebih tinggi daripada kecamatan di wilayah selatan.

Hal ini berhubungan dengan kondisi alam di mana wilayah utara lebih subur

daripada wilayah selatan. Selain itu, fasilitas umum lebih tersedia sehingga

mendorong terjadinya urbanisasi ke wilayah utara. Apabila dirinci menurut

kecamatan, maka Kecamatan Cisaat merupakan kecamatan terpadat di mana

kepadatan penduduknya mencapai 5.786 per km², sedangkan yang terendah

adalah Kecamatan Cibitung dengan kepadatan penduduk 160 per km².

Wilayah Kota Sukabumi seluruhnya berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi yakni: di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Cisaat dan Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi, sebelah selatan dengan Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi, sebelah barat dengan Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, sebelah timur dengan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. (http://www.sukabumikota.go.id/geografi.asp).

Page 36: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

16

Sukabumi terdiri dari 45 kecamatan, yaitu Kecamatan Bantargadung,

Kecamatan Bojonggenteng, Kecamatan Caringin, Kecamatan Cibadak,

Kecamatan Cibitung, Kecamatan Cicantayan, Kecamatan Cicurug, Kecamatan

Cidadap, Kecamatan Cidahu, Kecamatan Cidolog, Kecamatan Ciemas,

Kecamatan Cikakak, Kecamatan Cikembar, Kecamatan Cikidang, Kecamatan

Ciracap, Kecamatan Cireunghas, Kecamatan Cisaat, Kecamatan Cisolok,

Kecamatan Curugkembar, Kecamatan Gegerbitung, Kecamatan Gunungguruh,

Kecamatan Jampangkulon, Kecamatan Jampangtengah, Kecamatan

Kabandungan, Kecamatan Kadudampit, Kecamatan Kalapanunggal, Kecamatan

Kalibunder, Kecamatan Kebonpedes, Kecamatan Lengkong, Kecamatan Nagrak,

Kecamatan Nyalindung, Kecamatan Pabuaran, Kecamatan Palabuhanratu,

Kecamatan Parakansalak, Kecamatan Parungkuda, Kecamatan Purabaya,

Kecamatan Sagaranten, Kecamatan Simpenan, Kecamatan Sukabumi, Kecamatan

Sukalarang, Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Surade, Kecamatan Tegalbuleud,

Kecamatan Waluran, dan yang terakhir adalah Kecamatan Warungkiara (sumber :

bapak Iyus Mulyana, Kepala UPTD Cicurug).

Penelitian ini mengambil studi kasus di Kecamatan Cicurug. Cicurug

diambil dari kata Ci dan Curug. Ci berasal dari kata cai, yang artinya adalah air.

Sedangkan Curug artinya adalah mengalir atau terjun jadi Cicurug adalah air

yang mengalir atau terjun. Kecamatan Cicurug merupakan suatu daerah yang

banyak mengandung sumber air yang berasal dari air terjun tersebut. Cicurug

Page 37: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

17

letaknya sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor, sebelah timur

berbatasan dengan Kecamatan Nagrak. Sebelah selatan berbatasan dengan

Kecamatan Parungkuda, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Cidahu dan

Gunung Salak. Karena letak Kecamatan Cicurug berada dilereng Gunung Salak

maka terdapat banyak sumber mata air. Sehingga saat ini banyak pengusaha yang

membuka pabrik pengolahan air mineral di Kecamatan Cicurug, diantaranya

adalah Aqua, 2 Tang, dan sebagainya. Sehingga memperbaiki kehidupan ekonomi

masyarakat sekitarnya. (sumber Ibu Artanti : Guru SD Cicurug).

Jumlah penduduk Kecamatan Cicurug pada Tahun 2009 berjumlah

111.713 jiwa berdasarkan data kependudukan Kecamatan Cicurug menurut

kelompok umur 0 Tahun-60 Tahun keatas. Mayoritas penduduk Kecamatan

Cicurug pemeluk agama Islam yaitu sebanyak 99,64 persen, diikuti penganut

Kristen Protestan 0,14 persen, Kristen Katolik 0,13 persen, Hindu 0,17 persen,

Budha 0,2 persen dan pemeluk agama lain sebesar 0,1 persen. Hal inilah yang

menyebabkan kebudayaan Sunda sangatlah lekat dengan ajaran agama Islam.

Pembangunan agama merupakan upaya mewujudkan agenda meningkatkan

kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman

agama serta kehidupan beragama. Selain itu, pembangunan agama juga mencakup

dimensi peningkatan kerukunan hidup umat beragama, yang mendukung

peningkatan saling percaya dan harmonisasi antarkelompok masyarakat. Dimensi

kerukunan ini sangat penting dalam rangka membangun masyarakat yang

Page 38: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

18

memiliki kesadran mengenai realitas kerukunan dan memahami makna

kemajemukan sosial, sehingga tercipta suasana kehidupan masyarakat yang penuh

toleransi, tenggang rasa, dan harmonis (sumber : bapak Iyus Mulyana, Kepala

UPTD Cicurug).

2.3 Budaya

Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sanskerta budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti “budi” atau “akal”. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”. Sedangkan kata “budaya” merupakan perkembangan majemuk dari “budi daya” yang berarti “daya dari budi” sehingga dibedakan antara “budaya” yang berarti “daya dari budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, dengan “kebudayaan” yang berarti hasil dari cipta, karsa dan rasa. Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu artinya sama saja (Soelaeman, 1992:12).

Kata Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, buddhayah ialah bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Demikian ke-budaya-an itu dapat diartikan “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”. Ada sarjana yang mengupas kata budaya itu sebagai suatu perkembangan dari majaemuk budi-daya yang berarti daya dari budi. Karena itu mereka membedakan budaya dari kebudayaan. Budaya itu adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa dan kebudayaan itu segala hasil dari cipta, karsa dan rasa itu. (Koentjaraningrat, 1964:77)

Di Sukabumi terdapat berbagai macam kebudayaan dan juga kesenian

daerah, antara lain adalah

Kuda Lumping, adalah jenis kesenian di kecamatan Surade. Permainannya

tidak lepas dari unsur-unsur kekuatan magis, serta gerakan ritmik kuda lumping

Page 39: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

19

diiringi seperangkat kendang pencak dengan mempertunjukan beberapa aksi

seseroan, mengupas kelapa dengan gigi, memakan pecahan beling, memakan

gabah padi serta atraksi lainya.

Kesenian Topeng, salah satu kesenian yang berada di kampung adat

Ciptarasa, kecamatan Cisolok. Merupakan salah satu jenis kesenian teater rakyat

yang menggunakan topeng sebagai alat dalam membawakan alur cerita penuh

humor.

Kesenian Gondang Buhun, kesenian ini masih hidup di kalangan

masyarakat desa Gunung Bentang, kecamatan Sagaranten. Zaman dahulu acara

ini biasa digelar pada acara menumbuk padi secara gotong royong oleh pra kaum

Ibu tani dengan menggunakan alat berupa lesung dan halu.

Kesenian Parebut Seeng, kesenian ini terdapat di kecamatan Cicurug.

Kemunculan kesenian ini berawal dari dua kelompok perguruan silat Cimande,

dengan iringan kendang pencak silat tepak padungdung, kegiatan parebutan

seeng berlangsung seru.

Kesenian Gekbreng, adalah seni teater rakyat yang masih hudup di

kecamatan Geger Bitung. Cerita yang diperagakan pada saat pagelaran dimulai

dari pengungkapan rasa suka dan duka kehidupan seniman, dilakukan secara

spontanitas. Cerita yang dbawakan sesuai dengan situasi serta tuntutan

masyarakat yang berkembang pada saat ini.

Page 40: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

20

Kesenian Angklung Buncis, berada di desa Gunung Bentang, kecamatan

Sigaranten. Angklung buncis secara tradisional dilaksanakan pada saat

masyarakat melaksanakan kegiatan upacara menanam padi di sawah dengan

bunyi angklung lagu buncis yang khas menurut tradisinya. Lagu-lagu yang biasa

dibawakan antara lain lagu Buncis, Bancet, Rawa, Engko, Buncis Balak, Manuk

Gunung, dan Oray Orayan disertai gerakan lucu dari pelakunya.

Kesenian Dog Dog Lojor, seni musik tradisional yang menggunakan dog

dog panjang terbuat dari bambu berpadu serasi dengan dentang angklung besar.

Seni ini biasanya digelar mengiring kegiatan mengangkut padi dari lantai ke

lumbung padi di kampung adat Ciptarasa , kecamatan Cisolok.

Kesenian Jipeng, seni tradisional di kampung adat Ciptarasa, kecamatan

Cisolok. Digelar untuk menghibur masyarakat kampung adat yang ingin

menyaksikan upacara adat serah tahun. Jipeng menyuguhkan lagu-lagu diiringi

tanji, clarinet, saxophone, dan drum. Peralatan musik tersebut merupakan

peninggalan penjajah.

Kesenian Teater Uyeng, merupakan bentuk teater rakyat yang berasal dari

Sukabumi. Pembeda dengan teater rakyat lainya ialah kehadiran tokoh sakral Raja

Uyeng di panggung pertunjukan. Kini teater Uyeng disajikan dengan bentuk

hiburan, namun masih mempertahankan idiom Uyeng lama.

Degungan, merupakan kesenian dalam bentuk lagu-lagu daerah yang

diiringi dengan alat musik gamelan.

Page 41: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

21

Pencak Silat, merupakan kesenian bela diri. Perpaduan antara olahraga

dan seni bela diri.

Retimpringan (Rebana), merupakan lagu-lagu bernafaskan agama Islam

yang dinyanyikan sekaligus memainkan alat musik rebana.

Tari Jaipongan, merupakan tarian khas daerah Sunda.

Ritual sawer pernikahan, merupakan salah satu tradisi adat yang ada di

daerah Sukabumi. Ritual ini merupakan doa orang tua kepada anaknya yang akan

melangsungkan upacara pernikahan agar pernikahan anaknya diberkahi oleh

Yang Maha Kuasa. Ritual ini akan menggunakan tembang-tembang dalam bahasa

Sunda, yang ditembangkan oleh juru sawer. (sumber bapak Achmad Djuarsah :

tokoh budayawan Sukabumi).

Di antara semua ritual dan kesenian tersebut, penulis mengambil ritual

sawer pernikahan untuk diteliti lebih lanjut karena penulis baru menemukan

sedikit sekali buku yang membahas tentang ritual adat ini dan penulis merasa

sangat tertarik untuk menelitinya lebih lanjut karena ritual ini memiliki suatu seni

tersendiri, yaitu dari tembang-tembang yang dilantunkan. Tembang tersebut

sangat sederhana tetapi memiliki makna yang sangat dalam bagi pengantin, dan

orang-orang yang ada.

Page 42: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

22

BAB III

PROSES RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA

DI KECAMATAN CICURUG, KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT

MAKNA DAN FUNGSI

3.1 Pengertian

Sawer merupakan salah satu ritual dalam rangkaian tatacara pernikahan dalam

adat Sunda. Sunda sebenarnya masih merupakan di dalam Pulau Jawa, tetapi berbeda

halnya dengan Jawa Tengah, Jawa Timur, maupun Yogyakarta yang masyarakatnya

disebut dengan orang Jawa. Masyarakat Sunda biasanya menyebut dirinya dengan

orang Sunda. Hal ini dikarenakan masyarakat Jawa biasanya menggunakan bahasa

Jawa, sedangkan masyarakat Sunda adalah orang-orang yang secara turun-temurun

menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-hari dan tinggal di daerah Jawa

Barat.

Ritual yang serupa dengan ritual sawer juga ada di daerah Cina dan Asia

Tenggara, ritual itu bernama “tabur beras”. Ritual itu mempunyai kaitan dengan

kepercayaan mereka terhadap Dewi Padi. Menurut kepercayaan mereka, pada suatu

waktu Yang dan Yin hendak mendirikan sebuah istana baru di langit kesembilan.

Dewi-dewi pun diperintahkan mengangkut bahan-bahan. Semua dewi bekerja tetapi

Yang, penurun hujan, hanya menangis karena tidak dapat membantu. Air matanya

Page 43: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

23

menjelma menjadi sebutir telur. Yang lalu menyuruh naga untuk mengeraminya

hingga kemudian menetaskan seorang gadis yang cantik bernama Lo Yien (Dewi

Padi). Gadis itu dijadikan anak angkat oleh Yang dan Yin.

Ketika gadis itu menginjak remaja dan tampak kecantikannya, Yang pun

tergoda akan kecantikannya sehingga terjadi pertengkaran di antara Yang dan Yin.

Alam menjadi sakit, begitupun manusia, padahal semula manusia tidak pernah sakit

dan mengenal makan. Yin pun cemburu kepada Lo Yien. Lo Yien diberinya buah

ajaib yang ketika dimakan menyebabkan Lo Yien langsung meninggal. Ia pun lalu

dikuburkan. Beberapa waktu kemudian keluarlah dari kuburnya tanaman padi, pulut,

dan tumbuh-tumbuhan lainnya. Manusia pun mulai merasa lapar. Yang dan Yin

menyuruh pembantunya untuk menurunkan beras ke bumi dalam keadaan sudah

masak dan siap dimakan. Namun karena ulah laki-laki yang serba ingin tahu

timbullah kesukaran sehingga padi itu harus ditanam, ditumbuk, dan dimasak. Dari

sinilah pemujaan terhadap Dewi Padi berawal. Pemujaannya antara lain pada musim

menanam padi, mengetam, dan saat menyimpan padi di lumbung, pada hari-hari

tertentu, dan termasuk upacara menabur beras kuning atau sawer dalam upacara

perkawinan (http://inohonggarut.blogspot.com/2008_archive.html)

Adat Sunda sangat kental oleh agama Islam, karena agama Islam telah lama

dipeluk oleh sebagian besar orang Sunda. Demikian juga pengaruhnya dalam upacara

pernikahan adat Sunda. Hal itu menyebabkan sulitnya memisahkan adat Sunda dan

agama Islam.

Page 44: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

24

Ritual sawer yang terdapat dalam pernikahan adat Sunda pun tidak lepas dari

pengaruh agama Islam. Setelah menikah, sepasang mempelai biasanya akan

menjalani saweran, ritual sawer konon memiliki sejarah tersendiri. Sejak agama

Islam masuk ke tanah Sunda, pasangan muda-mudi yang menikah selalu

melangsungkan pernikahannya di masjid. Agar kesucian suasana masjid itu tetap

terpelihara hingga saat kedua mempelai itu pulang ke rumah, maka kedua mempelai

itu harus disawer lebih dulu di halaman rumahnya. Proses ritual sawer dan tujuannya

akan dijelaskan dalam uraian-uraian berikut.

3.2 Persiapan Ritual Sawer

Persiapan ritual sawer adalah persiapan waktu, tempat, persiapan benda yang

akan digunakan dalam ritual sawer dan persiapan penyelenggara atau orang-orang

yang terlibat dalam ritual sawer. Persiapan itu akan dijelaskan di bawah ini.

3.2.1 Waktu

Ritual sawer akan dilakukan langsung setelah akad nikah dilaksanakan

sehingga persiapannya merupakan bagian dari persiapan acara pernikahan itu sendiri.

Perihal waktu melangsungkan sawer biasanya telah diperbincangkan beberapa bulan

sebelumnya terlebih dahulu oleh kedua pihak orangtua dari pengantin.

Page 45: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

25

3.2.2 Tempat Pelaksanaan Ritual Sawer

Tempat diadakannya ritual sawer biasanya tergantung di mana akad nikah dan

pesta akan dilakukan. Apabila akad nikah dan pesta dilakukan di rumah maka ritual

sawer juga akan dilakukan di rumah. Demikian juga bila akad nikah dan pesta

diadakan di gedung atau tempat tertentu maka ritual sawer pun diadakan di gedung

atau tempat tersebut. Karena hal itu maka biasanya persiapan tempat akan dilakukan

bersamaan dengan persiapan-persiapan akad nikah dan pesta. Tempat sawer biasanya

di halaman rumah di mana akan diadakan pesta. Di tempat tersebut akan disediakan

dua buah tempat duduk untuk pasangan pengantin dan di sekelilingnya akan

disediakan kursi-kursi untuk para tamu yang ingin mengikuti ritual sawer secara

langsung.

3.2.3 Benda-Benda

Persiapan benda-benda yang akan digunakan dalam ritual ini adalah payung

besar yang telah dihias indah untuk menaungi pasangan pengantin yang akan

disawer, tiga pasang kursi untuk pasangan pengantin yang akan disawer dan orangtua

pengantin, dan bokor untuk tempat benda-benda yang akan disawerkan kepada

pasangan mempelai. Benda-benda yang akan disawerkan berupa biji-bijian (kacang

tanah, jagung), beras, kunyit yang diiris-iris, uang logam, permen, dan perlengkapan

makan sirih (daun sirih, kapur sirih, jambe, tembakau). Selain itu juga perlu

dipersiapkan lidi, korek, dan lilin untuk acara meuleum harupat, sebutir telur ayam,

Page 46: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

26

cobek, papan yang dibungkus kain putih, kendi untuk acara nincak endog, ayam

bakakak yaitu ayam yang telah dipanggang untuk acara pabetot-betot bakakak,

sebelas nasi punar yang dibentuk bulat-bulat kecil untuk acara huap lingkung dan

sepasang merpati putih untuk dilepaskan dalam acara ngaleupaskeun japati.

3.2.4 Orang yang Menyawer

Orang yang menyawer biasanya adalah orang yang dituakan dan dianggap

bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Persiapan yang akan

dilakukan penyawer adalah berdoa secara pribadi kepada Tuhan, memohon izin untuk

melakukan ritual sawer agar berjalan lancar. Mempersiapkan doa-doa dan nasihat

berupa pantun-pantun yang indah dalam bahasa Sunda yang akan ditembangkan

selama ritual saweran.

3.2.4 Pasangan Pengantin yang Akan Disawer

Pasangan pengantin yang akan disawer karena sebelumnya sudah melakukan

acara siraman dan ijab kabul di masjid atau pemberkatan nikah di gereja maka tidak

memerlukan persiapan-persiapan khusus. Sawer dilakukan di depan rumah agar

kesucian suasana masjid atau gereja itu tetap terjaga hingga saat kedua mempelai itu

masuk ke dalam rumah.

Page 47: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

27

3.3 Pelaksanaan Ritual Saweran

Pelaksanaan ritual sawer dimulai dengan penjemputan calon pengantin pria,

oleh utusan dari pihak wanita (lengser). Kemudian acara ngabageakeun

(penyambutan), lalu pemberian wejangan dari ayah pengantin wanita atau keluarga

yang dituakan. Setelah itu ritual saweran, dan dilanjutkan dengan nincak endog.

Kemudian acara ngaleupaskeun japati, kemudian buka pintu, setelah itu acara

meuleum harupat, huap lingkung, dan acara yang terakhir adalah pabetot-betot

bakakak.

3.3.1 Penjemputan oleh Lengser

Calon pengantin yang datang akan dijemput oleh pria tua yang disebut

lengser. Lengser adalah tokoh atau pemimpin yang dihormati dalam acara

pernikahan. Lengser akan menembangkan nasihat-nasihat untuk pasangan pengantin

agar acara dapat berlangsung dengan lancar.

Lengser akan menembangkan sebuah kidung sesaat sebelum menjemput

pengantin. Kidung itu adalah seperti ini

Lengser midang Kuring rek midang, mangsa poe iengras caang Kuring rek midang, dangdan ti kamari dangdan Kuring rek midang, boga pancen ti jungjunan

Page 48: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

28

Kuring unjukan, kudu ngalur karuyaan Kuring rek midang, mangsa poe bingras caang Kuring rek midang, pikeun ngatur kariaan Kuring unjukan, boga pancen ti junjunan Hayu urung papo, poe nu pinuh kabagjan Prolog Hadirin nu ku sim kuring dipihormati, cunduk waktu nu geus tangtu datang mangsa nu utama nitih wanci nu mustari. Manuso mo bisa ngahalang-halang, aya mangsa datang aya mangsa mulang. Nasihat Lengser Sujud syukur ka nu Agung Ka Allah rabul Izati Wireh tos cunduk ka waktu Ningnang mangsa nu utama Nitih wanci nu mustari Laksana panesa ati Acara pangjurung laku Pangjajap rasa kamelang Amit ampunnya paraluh Bilih manawa manawi Manawi ku teu katampi Neda jembar hampurana Geuning sumangga urang lajeungkeun

Page 49: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

29

Dalam bahasa Indonesia: Keberangkatan Lengser Saya mau berangkat, saat hari sangat cerah Saya mau berangkat, berdandan dari kemarin Saya mau berangkat, karena tugas dari pimpinan Saya mau tampilkan, dan mengatur perayaan Saya mau berangkat, saat hari sangat cerah Saya mau berangkat, untuk mengatur perayaan Saya mau tampilkan, karena tugas dari pimpinan Mari kita jemput, hari yang penuh kebahagiaan Prolog Hadirin yang saya hormati, waktu yang telah ditentukan masa yang utama dan pertama saat yang tepat. Manusia tidak bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk datang dan pergi. Nasihat Lengser Sujud syukur kepada Tuhan Yang Maha esa Ke Allah yang maha kuasa Karena sudah tiba waktunya Datang masa yang utama Pada saat yang tepat

Page 50: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

30

Bagaikan permata hati Acara pendorong jalan Penghantar rasa was-was Mohon maaf ya hadirin Bila ada suatu hal Yang mungkin tidak diterima Mohon maaf yang sebesar-besarnya Mari kita lanjutkan

3.3.2 Acara Ngabageakeun (Penyambutan)

Pengantin pria dijemput oleh ibu calon pengantin wanita. Penyambutan

dilakukan dengan melakukan pengalungan bunga melati pada calon pengantin pria.

Pengantin pria kemudian diapit oleh kedua orang tua calon pengantin wanita untuk

masuk menuju pelaminan untuk melakukan akad nikah. Petugas KUA, para saksi,

dan pengantin pria sudah berada di tempat nikah. Kedua orang tua menjemput

pengantin wanita di kamarnya. Pengantin wanita lalu duduk di sebelah kiri pengantin

pria dan dikerudungi dengan tiung panjang yang menyimbolkan penyatuan dua insan

yang masih murni. Kerudung baru dibuka saat kedua mempelai akan menandatangani

surat nikah. Apabila pengantin beragama non-muslim maka terlebih dulu diadakan

pemberkatan pernikahan di tempat ibadah masing-masing.

Apabila acara akad nikah atau pemberkatan nikah telah dilangsungkan

sebelumnya maka saat pengantin tiba di tempat resepsi pengantin akan dijemput oleh

lengser dan langsung dilanjutkan dengan acara pemberian wejangan dari orang tua

Page 51: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

31

pihak wanita dan dilanjutkan dengan acara-acara seterusnya. Pada zaman dulu

pernikahan adat Sunda bisa berlangsung selama setengah atau bahkan sebulan.

Sebagai undangan atau pengumuman kepada masyarakat di sekeliling rumah bahwa

akan diadakan pesta pernikahan, selama berhari-hari para remaja putra dan putri

melakukan ngagondang yaitu memukulkan alat penumbuk padi pada lesung sambil

bersama-sama melantunkan lagu-lagu tradisional Sunda.

3.3.3 Pemberian Wejangan

Wejangan diberikan oleh ayah pengantin wanita; memberikan nasihat-nasihat

kepada calon pengantin supaya bisa membentuk keluarga baru yang rukun dan dapat

menyelesaikan masalah-masalah yang ada dengan baik dan menjaga hubungan

pernikahan agar tetap harmonis.

3.3.4 Saweran

Nyawer memiliki makna menebar nasihat. Karena sepasang pengantin akan

mengarungi kehidupan baru, orang tua bertanggung jawab untuk memberikan bekal

lahir batin kepada kedua mempelai. Dahulu saweran biasanya dilakukan oleh orang

tua kandung pengantin tetapi saat ini lebih sering dilakukan oleh tukang sawer karena

tidak semua orang dapat menyanyikan kidung-kidung sawer. Pada masa penjajahan

Belanda, berbicara di depan umum sangat dilarang karena khawatir akan mengarah

pada bidang politik sehingga menggugah perlawanan terhadap Belanda. Itulah yang

Page 52: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

32

menjadi sebab digunakannya model pantun dalam saweran sejak zaman dahulu yang

terus berlanjut hingga saat ini.

Sawer diberikan secara puitis dan dilantunkan dengan tembang-tembang

kidung yang indah. Kedua pengantin duduk di kursi yang telah disediakan dan di

belakang kedua kursi tersebut ada salah satu kerabat pengantin yang memegang

payung besar yang telah dihiasi. Kepada kedua pengantin akan dinyanyikan pantun

sawer yang oleh penyawer. Pantun yang dilantunkan tersebut berisi petuah-petuah

dari kedua orang tua pengantin. Setelah dinyanyikan pantun-pantun tersebut maka

kedua orang tua pengantin akan menyawer pengantin dengan taburan biji-bijian

(kacang tanah dan jagung), beras kuning dan kunyit, beberapa macam bunga, uang

logam, permen, dan perlengkapan makan sirih ke atas payung.

Benda-benda yang disawerkan pun memiliki makna tersendiri. Biji-bijian

(kacang tanah dan jagung) bermakna agar nantinya pasangan pengantin

berkecukupan dalam bidang pangan. Beras kuning atau kunyit juga bermakna agar

pengantin selalu berkecukupan dalam hal pangan; bunga melambangkan kebahagiaan

di masa datang; uang logam bermakna agar pengantin selalu berkecukupan dalam hal

materi. Permen dan perlengkapan makan sirih bermakna asam manis dan pahitnya

kehidupan berkeluarga bergantung pada bagaimana kita menyikapi dan

menyelesaikan masalah yang ada. Para tamu biasanya akan memperebutkan hasil

sawer karena dipercaya akan membawa berkah dan dapat pula mengikuti jejak dalam

mendapatkan jodoh bagi yang mendapatkan saweran tersebut.

Page 53: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

33

Peneliti akan melampirkan tembang-tembang atau kidung sawer yang akan

dinyanyikan oleh tukang sawer dalam bahasa Sunda beserta dengan terjemahannya

dalam bahasa Indonesia:

SAWER PANGANTEN

JEMPLANG KARANG (ASMARANDANA) 1. Neda geung panghaksami 1. Mohon maaf yang sebesar-besarnya Ka sadaya pamiarsa Pada semua pemirsa Bade nyelang heula nyawer Mau minta waktu hendak nyawer Etang-etang ngiring bingah Sebagai rasa ikut bahagia Ka anu nembean nikah Kepada pengantin yang baru menikah Mugi-mugi lulus banglus Semoga berjalan lurus lancar Tebih tina pacengkadan Jauh dari pertengkaran 2. Nitih wanci nu mustari 2. Telah datang waktu yang tepat Ningnang mangsa nu utama Pada saat yang utama Hidep duaan ngarendeng Kalian berdua duduk berdampingan Sanggeus rengse dirahpalan Setelah selesai dimohonkan doa Ka layan Widi Pangeran Kepada Tuhan Yang Kuasa Di wengku tali usikum Karena ikatan tali perkawinan Salamet geus dirahpalan Yang sudah diucapkan saat akad 3. Jodo bareunang pribadi 3. Mendapat jodoh karena keinginan pribadi Lain kahayang nu lian Bukan karena keinginan orang lain Lain amprok pareremo Bukan pertemuan sembarang Estuning pokal sorangan Tapi sungguh kemauan sendiri Beunang mupakat duaan Hasil dari kesepakatan berdua Kajurung ku doa sepuh Didorong oleh doa orang tua Teu hilap ti kadang warga Tidak lupa juga dari sanak saudara 4. Eling-eling angin lirih 4. Ingatlah angin bertiup perlahan

Page 54: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

34

Nu nembak na lelembutan Bertiup dengan penuh kelembutan Muga ngoyagkeun panganten Semoga menyentuh hati pengantin Ngoyagkeun sanubarina Menyentuh hati sanubari Dumeh ayeuna waktuna Karena sekarang adalah waktunya

Ngitung-ngitung nu dipaju Setelah menghitung waktu yang Sabdana dirahpalan berjalan Dan sekarang telah mengucapkan janji

KIDUNG SAWER KIDUNG SAWER

1. Pangapunten ka sadaya 1. Mohon maaf ka anu sami araya ke semua yang ada

rehna bade nyawer heula karena mau nyawer dahulu ngedalkeun eusi werdaya mengeluarkan isi hati

2. Isinna mah nya kantenan 2. Tetapi isinya ku sadaya nu mayunan untuk semua yang hadir disebatkeun nanaonan tolong sebutkan boa sami ngamanyunan apa saja keinginannya 3. Rehna kedah katedunan 3. Atas terkabulnya keinginan lama kana subaya turunan yang bertahun-tahun terpendam nu geus lawas tataunan semoga berkenan mugia kersa mayunan ke semua yang hadir 4. Da bongan enggeus ilahar 4. Suatu hasil leluhur poma ulah dek dilanggar yang sudah biasa kenging karuhun nu jembar jangan dilanggar dan para tamu sing salabar diharap para tamu yang hadir 5. Rarepeh pamegat istri 5. Semoga laki-laki dan perempuan ini hiap ujang hiap nyai dapat menerima nasihat muga pituah katampi yang keluar lumayan panggeuing ati dari hati nurani

Page 55: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

35

6. Dangukeun ieu piwulang 6. Dengarkan pengalaman ini tawis tin u mikamelang selain rasa was-was teu pisan dek kumalancang bukan kami mau menggurui megatan ngahalang-halang atau menghalang-halangi 7. Akad nikah enggeus cekap 7. Akad nikah sudah cukup nohonan usik jeung kecap kata serta tingkah laku ngan poma ulah dek hilap jangan lupa juga ilmu elmuna kudu tumerap harus dilaksanakan 8. Sarehna enggeus lugina 8. Karena sudah bahagia najan dek ka mana-mana dan tidak kemana-mana tumaninah geus laksana serta semua sudah terlaksana mung kantun kanggo saratna hanya tinggal memenuhi syaratnya 9. Estuning malang mulintang 9. Sebenarnya malang-melintang raos ngeunah ngagandeuang terasa tidak enak tanda teu aya karingrang semua mengandung tanda

geus hamo aya kareunang tidak ada rasa cemas 10. Ngan bangga kanggo meulina 10. Hanya bangga karena memberi muga masing ariatna semoga semua syarat ku loba halanganana yang banyak halangannya nu ngagoda ngarancana tidak menghalangi rencananya 11. Bisina tacan kaharti 11. Siapa tahu tengetkeun masing rastiti semua belum mengerti ucap lampah ati-ati hati-hati dalam bertingkah laku kudu silih beuli ati dan berkata-kata 12. Lampah ulah pasalia 12. Berjalan dalam keluarga sing ngalap hayang waluya jangan sendiri-sendiri upama pakiya-kiya seandainya sendiri-sendiri ahirna matak pasea akan menimbulkan pertengkaran 13. Ulah sok baeud camerut 13. Jangan bermuka asam taya bayana nu runtut tidak ada keinginan berusaha rejeki nuturkeun nungtut karena rejeki itu mengikuti panganggo moal barutut tidak perlu memaksakan diri

Page 56: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

36

14. Pacuan rek silih unghak 14. Harta benda tidak akan hilang campelak tekad teu layak pikirkan dahulu sebelum bicara sagala sing asak ngayak hindari ucapan dan sikap singkahan kecap nu nyugak yang menyakiti orang lain 15. Reujeung ulah teu payaan 15. Jangan suka memperbesar masalah ngegedekeun papaduan baik dalam keluarga tembong kun u saburuan maupun dengan tetangga tina pasal timburuan jangan suka cemburu buta 16. Teu sae anu rimbitan 16. Tidak baik dalam keluarga hirup dina kakusutan hidup dalam kekacauan antukna awut-awutan yang nantinya akan nungtun kana pepegatan menimbulkan perceraian (dalam bahasa Indonesia) (Muchtar, 1987:133) 3.3.5 Nincak Endog (Injak Telur)

Telur dianggap sebagai lambang segala awal kehidupan, maka kedua orang

tua senantiasa menjaganya jangan sampai pecah. Bagi seorang gadis, buah

keperawanan haruslah dijaga. Saat ia berhasil mendapatkan pasangan yang tepat, baru

hal yang sangat berharga itu dipasrahkan secara utuh. Nincak endog melambangkan

pada saat pengantin pria menginjak telur sampai pecah, itulah simbol pengantin

wanita mempersembahkan keperawanannya pada mempelai pria. Kemudian

mempelai wanita akan berjongkok dan membersihkan kaki sang suami dengan air

dari kendi yang telah disiapkan juru rias. Hal ini melambangkan kepatuhan dan

Page 57: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

37

kesetiaan seorang istri terhadap suaminya dalam setiap keadaan, suka dan duka. Pada

saat yang bersamaan ibu jari pengantin pria ditekankan ke ubun-ubun pengantin

wanita, sebagai simbol keseimbangan dan keharmonisan hidup.

3.3.6 Ngaleupaskeun Japati

Bagi masyarakat Sunda merpati adalah binatang yang selalu hidup rukun,

jarang bertengkar, apalagi saling mencakar. Selama ini merpati dikenal sebagai

lambang pemberi kabar, kejujuran, dan pembawa kedamaian.

Kabar inilah yang ingin disebarkan oleh kedua orang tua mempelai bahwa dua

sejoli tersebut sudah menikah dan sepakat untuk memasuki mahligai rumah tangga.

Bersama iringan doa yang khusuk, ibu pengantin pria melepaskan merpati jantan dan

ibu pengantin wanita melepaskan merpati betina. Sebelum merpati dilepaskan ibu

pengantin wanita akan mengucapkan doa yang dilagukan tetapi karena tidak semua

orang bisa melantunkannya maka biasanya akan diwakilkan oleh juru sawer.

Nyai eulis anaking pupunden Ema jeung Bapa salapan bulan Ema ngakandung dikukuntit ku karisi dirancana ku karempan sieun kitu sieun kieu kakandungan kuma onam. Beurat burayang-bureuyeung eungap rumenghap rumahuh teu ieuh aral subaha

Page 58: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

38

mapan dina pangharepan nu dikandung mulus tur rahayu. Geulis dua poe dua peuting Ema nandonkeun nyawa rek ngalahirkeun Nyai (Eulis) teu daek brol pati Ema sasat guwang-gawing ngagantung dina rambut salambar matak ketir baluas kadieunakeun. Alhamdulillah murahna Allah subhanahu wataala putra Ema medal, salamet. Dirorok didama-dama dijaring diaping beurangna peutingna ditanggeuy dieugeuh-eugeuh diatik diwaris harti 23 taun ayeuna (Yuswa panganten Istri) cunduk dawuhna datang mangsana wet kudu papisah nalangsa galo jeung bungah. Teu panasaran da aya nu neruskeun nyaah neruskeun bela Nya Kang Agus (Jenengan panganten pameget) panutan Nyai Ema, bapa, jumurung pisan suka li’lah sadrah pisan bral geura mencar

Page 59: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

39

tarawekal malotekar lulus mulus sauyunan silih belaan duaan silih asih silih asuh deudeuh silih pikanyaah lambat lambut runtut raut jatnika lahir batin rumangkep nepi ka pati Cangreud dina sanubari agem agama tatapakan darigama pananggeuyna enggoning hirup Insya Allah rachmat salamet bral anaking buah ati, beubeulahan nyawa perlambangna japati leupas tina kurung….. Ya Allah nyanggakeun….. (Muchtar, 1987:141)

dalam bahasa Indonesia: Anakku yang cantik pujaan ibu dan bapak 9 bulan ibu mengandung diikuti perasaan tidak tenang rasa was-was takut ini itu terjadi pada kandungan Kubawa kemana-mana walau berat terasa nafas sesak supaya tidak ada aral melintang

Page 60: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

40

yang dihadapi harapan sehat dan lancar dalam kelahiran Anakku 2 hari 2 malam ibu bertaruh nyawa untuk melahirkanmu nyawa terasa akan lepas dari diri ini hidup bagai tergantung pada sehelai rambut tidak ada rasa tenang gelisah selalu menghadapi kelahiranmu Alhamdulillah atas nama Allah Subhanahu wataala anakku lahir dengan selamat Kurawat dengan penuh kasih sayang kulindungi kudampingi siang malam ku cinta setiap saat bagai harta warisan tak ternilai 23 tahun sudah umurmu anakku (usia pengantin perempuan) muncul perintah datang waktunya kita harus berpisah sedih bahagia bercampur namun tak ada rasa penasaran karena ada yang meneruskan untuk mengasihi dan membelamu yaitu calon suamimu

Page 61: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

41

yang menjadi teladanmu Ibu bapak sangat bahagia pergilah dalam ketakwaan dan tawakal dalam usaha yang mulus bekerja samalah saling membela mengasihi dan menghormati bersatulah lahir batin perlahan-lahan sampai mati Terikat dalam hati sanubari jalankan perintah agama sebagai pengikat perjalanan hidup Insya Allah berkat keselamatan menyertaimu anakku belahan hatiku (melepas burung merpati dari sarangnya) Ya Allah kuserahkan pada-Mu Amin

(Muchtar, 1987:141)

3.3.7 Buka Pintu

Bagi siapapun yang ingin bertamu ke rumah orang tentu harus mengetuk pintu

atau memberi salam terlebih dahulu. Hal inilah yang kemudian diterapkan dalam

Ritual Pernikahan Adat Sunda. Sebenarnya ritual Buka Pintu bukan asli dari daerah

Sunda. Acara ini diperkenalkan pertama kali pada masyarakat Sunda oleh Pangeran

Hidayatullah ketika ia dibuang penjajah Belanda ke daerah Cianjur.

Suatu hari ia mengawinkan putrinya dengan upacara perkawinan adat

Banjarmasin. Dalam acara itu hadir pula para pejabat dan ningrat dari Pasundan,

Page 62: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

42

termasuk di antaranya RAA Kusumahningrat, seniman Cianjur yang tersohor pada

masa itu. Salah satu upacara adat itu adalah upacara Buka Pintu, setelah sebelumnya

dilengkapi dengan pepantunan bahasa Sunda yang kemudian ditembangkan dalam

nada-nada khas Pasundan. Mungkin karena itulah istilah upacara ini tidak

menggunakan bahasa Sunda, yaitu Muka Panto, tetapi tetap dalam bahasa Indonesia

yaitu Buka Pintu (Agoes Artati, 2003:4). Upacara Buka Pintu itu kini secara turun-

temurun menjadi bagian ritual upacara Pernikahan Adat Sunda.

Sebelum memasuki rumah keluarga pengantin wanita, sebelumnya pengantin

pria harus mengetuk pintu tiga kali. Dari dalam rumah pengantin wanita tidak

langsung membukakan pintu. Ia perlu memastikan apakah yang mengetuk pintu itu

benar-benar pria yang baru saja menikahinya. Hal ini bermakna agar kita tidak

sembarangan membuka pintu kepada orang yang datang bertamu karena kita tidak

tahu apakah benar yang datang itu suami, saudara maupun teman kita, atau justru

orang yang berniat jahat yang sedang ada di luar rumah kita.

Saat pengantin pria melangkahkan kakinya memasuki rumah, pengantin

wanita akan segera menyambutnya dengan munjungan, yaitu jabat tangan khas Tanah

Pasundan. Caranya dengan menyatukan kedua telapak tangan yang kemudian kedua

ujung jarinya ditempelkan di hidung. Pengantin wanita kemudian menunduk dan

menyentuhkan sebagian ujung jarinya pada ujung jari pengantin pria yang

mengandung maksud agar suami mampu bersikap lebih santun. Dialog ini biasanya

dilakukan dengan gaya berpantun sehingga tidak semua pengantin mampu

melakukannya.

Page 63: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

43

Agar pembacaan pantun ini lebih menarik, dialog ini biasanya dilakukan oleh

sepasang juru sawer pria dan wanita. Dialog ini biasanya diakhiri dengan sebuah

ujian dari pengantin wanita untuk pengantin pria, yaitu apakah pengantin pria mampu

melafalkan dua kalimat sahadat atau tidak. Ini sebagai pembuktian terakhir bagi

pengantin wanita sebelum akhirnya membukakan pintu bagi pengantin pria. Pantun

tersebut adalah:

BUKA PINTU

(SINOM DEGUNG) Pameget : Asalamualaikum Panutan pupujan ati Pangapunten torojagan Dumeh tos pakait jangji Isteri : Eta saha nu diluar Anu kaketrok ti tadi Asa taya tata pisan Hoyong geura terang sidik Mugi kersa mawarti Sareng naon nu dimaksud Pameget : Goreng teuing bagja awak Tiis pisan nasib diri Ku jungjungan ngalaman di saha-saha

Page 64: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

44

Pameget : Pan urang cik keneh pisan Ku saksi ku kadang wargi Geus rengse nya dirahpalan Aengkang teh caroge Naha tataros deui Isteri : Hapunten anu kasuhun Sanes teu bade muka Mung ku hoyong banget yakin Naha leres nu keketrok the junjunan Isteri : Abdi hoyong terang sidik Mugi kersa ngawaleran Mun leres teu ngabobodo Terangkeun naon ageman Keur ngamudi rumah tangga Pameget : Taqwa nu Gusti nu Agung Tah eta ageman tunggal Pameget : Mun diwincik hiji-hiji Jenglengan iman jeung ihsan Iman teges takad hate Ihsan hade laku lampah Isteri : Leres geuning mani tetela

Page 65: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

45

Paingan tos hoyong tepung Sihoreng sidik panutan Mung panuhun hiji deui Pameget : Mangga geura sasuran Sankan ulah hamham bae Isteri : Teu seuseur gaduh kahayang Pameget : Geura pok engkang teu sabar Isteri : Samemeh mukakeun panto Nya maos heula Sahadat

BUKA PINTU Ti pihak Pameget DANGDANGGULA Bojo engkang pupujaning ati ieu panto enggal geura buka atos syah urang pajongok parantos disyahkeun ku hokum nyicingan parentah agama nyumponan ka Islaman disaksi di kaum urang nikah parantos syah hirup kumbuh sauyunan anu resmi ancrub kasugemaan

Page 66: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

46

Ti pihak Istri SINOM Ngahaturkeun kabingahan engkang tos nyumponan jangji patokan tina agama bingah taya keur ngabanding ti lahir dugi ka batin sumangga sim abdi tumut ayeuna panto dibuka masrahkeun raga jeung nyawa nanging engkang kedah ngucapkeun sahadat (Uhi, 1996:22) dalam bahasa Indonesia

BUKA PINTU

(SINOM DEGUNG) Suami : Asalamualaikum Teladan dan tambatan hati Mohon maaf yang sebesar-besarnya Karena sudah terikat pada janji Isteri : Itu siapakah yang ada diluar Yang mengetuk pintu dari tadi Bagai orang tak punya kesopanan Ingin segera mengetahui Kabar apa yang dibawa Dan apa gerangan maksudnya

Page 67: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

47

Suami : Jelek sekali keadaanku Buruk sekali nasibku Suami : Kita baru saja mengucapkan akad Dilihat oleh para saksi dan sanak keluarga Akang ini suamimu nyai Mengapa harus bertanya-tanya lagi Isteri : Mohon maaf suamiku Bukan saya tidak mau membuka Tapi hanya ingin menyakinkan Apakan betul suamiku yang mengetuk pintu Isteri : Saya hanya ingin menyelidiki Semoga mau segera memberitahu Kalau memang benar Dan tidak berbohong Apa yang digunakan Untuk memimpin rumah tangga kita Suami : Taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa Adalah cara yang aku gunakan Suami : Kalau dirinci, dibuka satu persatu Aku adalah iman dan ihsan Iman yang kuat dengan sebulat hati Tingkah laku dan tindakan yang selalu baik

Page 68: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

48

Isteri : Ternyata memang benar keinginan yang kuat Untuk bertemu dengan suami Orang yang akan menjadi teladan Isteri : Satu lagi permohonan saya Suami : Tolong segera bicara Jangan hanya diam saja Isteri : Tidak banyak keinginanku Suami : Aku sudah tidak sabar Isteri : Sebelum pintu dibuka Tolong baca sahadat terlebih dahulu BUKA PINTU Dari pihak suami DANGDANGGULA Istri pujaan hati cepat buka pintunya kita sudah sah dan disahkan hukum mentaati perintah agama memenuhi keIslaman dihadapan saksi

Page 69: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

49

kita menikah dengan sah hidup bersama secara resmi untuk mencari kebahagiaan Dari pihak isteri SINOM Selamat kepada yang telah memenuhi janji dalam aturan agama bahagia tak terkira lahir dan batin saya akan mentaati suami pintu telah saya buka pasrah jiwa,raga dan nyawa tetapi harus mengucapkan sahadat dahulu.

3.3.8 Sungkem

Sungkem adalah bersujud kepada orang tua hal ini merupakan salah satu cara

menunjukkan bakti atau terima kasih, permintaan maaf, dan mohon doa restu seorang

anak kepada kedua orang tuanya. Sungkem juga diterapkan dalam upacara

pernikahan adat Sunda di mana pasangan pengantin akan bersujud kepada orang tua

dan memohon doa restu agar pernikahan mereka bahagia, sejahtera, dan selalu

diberkati oleh Tuhan.

Dalam pernikahan Adat Sunda selain pasangan pengantin mengucapkan doa

dalam hati mereka, doa atau permohonan dalam sungkem akan dilantunkan oleh

tukang sawer.

Page 70: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

50

Adapun naskah sungkem yang dilantunkan oleh penyawer seperti tertulis di

bawah ini:

Diucapkan kepada Ibu Ibu, dinten ieu putra nyaluuh na pangkonan salira ibu, seja neda di hapunten, tina sugrining dosa sareng kalepatan putra. Rumaos putra teh estuning teu weleh ngariweuhkeun sareng ngarepotkeun. Ti wangkid di kandung salami salapan sasi, dirorok ti orok, di timang ti bubudak tug dugi ka kiwari abdi sawawa, teu acan kantos abdi naur pamulang tarima, bet teu ku hanteu kapegat ku pancen sanes. Nangning mugia ibu wening galih ngalungsurkeun jiad pang dua rehna putra seja ngambah kahirupan rumah tangga, kalayan pidua sinareng restu ibu, putra nyuprih ka ridhoan Ilahi.

Diucapkan kepada Bapak Bapa, mugia di tampi sembah sungkem putra, dinteun ieu putra nembrakeun panampilan anu teu aya

hinggana kana sagala rupi ka deudeuh sareng bimbingan bapa anu weleh ngatik ngadidik, ngaping siang sareng wengi, dugi ka kiwari putra nincak rarabi. Mugi bapa ngajurung ku sih pidua, putra singtinemu jatining bagja enggoning ngambah sagara ka hirupan rumah tangga.

Diucapkan kepada Ibu Mertua Ibu, ti wangkid dinteun ieu putra seja nyiruruk dina kaweningan kalbu ibu. mugia di tampi lir putra pet ku hinis,

Page 71: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

51

ulah dugi ka tumarumpang ngabimbing putra lir ka putra pituin. Indit peutingna datang beurangna, putra neda panalingaan, neda jiad pidua mugi putra tiasa nyubadanan sagala rupi pancen kahirupan anu sae mungguh Allah Subhanahu Wataala.

Diucapkan kepada Bapak Mertua Bapa, ieu putra nyanggakeun sembah sungkem tawis karumaosan sareng nampi kana sagala rupi kaweningan galih bapa, seja neda pangdeudeul sareng atikan dina enggoning ngambah sagara rumah tangga,

geusan ngahontal ka ridhoan Allah Subhanahu Wataala, dugi katingmu ka bagjaan dunya rawuh aherat. Dalam bahasa Indonesia:

Diucapkan kepada Ibu Ibu, hari ini putramu bersujud di pangkuan ibu, memohon agar diampuni, segala dosa dan kesalahan anakmu ini. Saya merasa sungguh sangat merepotkan. Sejak dikandung selama sembilan bulan. Dirawat dan dipelihara, ditimang sejak bayi sampai saya menjadi dewasa, belum pernah saya membalas, mau tidak mau terhalang oleh tugas yang lain. Mudah-mudahan dengan hati jernih memberikan doa dan restu, karena anakmu ini akan mengarungi kehidupan rumah tangga, dan mohon berkat dari ibu, dan ridho dari Allah SAW.

Diucapkan kepada Bapak Bapa, semoga sembah sungkemku diterima,

Page 72: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

52

hari ini putra menyerahkan kembali, apa yang telah saya terima, kasih sayang bapa yang besar dan tak terhingga, membimbing dan mendidik, mendampingi siang malam hingga hari ini sampai pada saatnya saya menikah. Semoga doa bapa mengiringi, mendorong anakmu untuk menemukan kebahagiaan sejati, dalam menempuh samudera kehidupan rumah tangga.

Diucapkan kepada Ibu Mertua Ibu, mulai hari ini anakmu masuk dalam keheningan kalbu, semoga keinginan yang kuat putramu, jangan sampai menghalangi bimbinganmu pada putramu ini. Pergi malam datang siang, semoga anakmu dapat bertanggung jawab akan segala rupa tugas kehidupan, yang sesuai dengan aturan jalan yang ditentukan oleh Allah.

Diucapkan kepada Bapak Mertua Bapa, anakmu menyerahkan sembah sungkem, dan menerima segala kemurahan hati bapak, mau menerima rasa sayang dan juga ajaran dan pengalaman, dalam menjalani bahtera rumah tangga, sampai mencapai keridhoan dan berkah dari Allah SAW, sampai menemukan kebahagiaan dunia akhirat.

3.3.9 Meuleum Harupat

Pria selalu diidentikkan dengan otot, kekuatan, kejantanan, kekerasan. Bisa

dibayangkan situasi dunia bila hanya dipenuhi perang karena semua pria ingin

menunjukkan kekuatan . Hal ini ditunjukkan dengan acara meuleum harupat yaitu

pengantin pria akan membawa harupat atau lidi yang terbakar dan akan disiram

dengan air dalam kendi oleh pengantin wanita. Kemudian harupat tersebut akan

Page 73: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

53

dipatahkan oleh pengantin pria.

Maksud yang terkandung adalah bahwa sifat pemarah dan tak terpuji yang

dilambangkan dengan lidi yang terbakar harus segera dihilangkan bila menginginkan

rumah tangga yang senantiasa rukun dan harmonis. Setelah api padam, harupat

dipatahkan lalu dibuang dan kendi dipecahkan oleh pengantin berdua. Hal ini

melambangkan masalah yang telah selesai harus segera dilupakan atau dihilangkan

dari ingatan atau benak. Jangan lagi dipermasalahkan di kemudian hari.

3.3.10 Huap Lingkung

Huap lingkung merupakan upacara saling menyuapi. Suapan pertama

dilakukan oleh ibu dari masing-masing mempelai. Biasanya menggunakan nasi ketan

kuning yang telah dibentuk menjadi bola-bola kecil agar lebih mudah dimakan. Ini

diibaratkan sebagai suapan terakhir dari ibunda sebelum akhirnya sang anak memiliki

kehidupannya sendiri. Kemudian suapan oleh ayah kedua mempelai, yang juga

memiliki makna sama; suapan terakhir dari ayahanda. Selanjutnya, dilakukan suapan

bersilang; orang tua mempelai pria memberi suapan pada mempelai wanita dan

sebaliknya. Hal ini disimbolkan sebagai awal memiliki orang tua baru; bahwa setelah

menikah masing-masing mempelai akan menjadi anggota baru bagi keluarga besar

pasangan. Terakhir, suapan dilakukan oleh kedua mempelai. Ini menyimbolkan

situasi setelah menikah di mana kedua mempelai akan menjadi pasangan yang akan

saling berbagi.

Page 74: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

54

3.3.11 Pabetot-Betot Bakakak

Ritual Pabetot-Betot Bakakak dalam pernikahan adat Sunda yaitu saling tarik

menarik paha ayam sekuat-kuatnya yang berhasil mendapatkan potongan lebih besar

itulah yang menang dan konon dialah yang akan membawa rejeki yang lebih banyak

Kedua mempelai masing-masing memegang paha ayam bakakak (ayam yang telah

dipanggang) dan setelah diberi aba-aba oleh penyawer, keduanya akan saling menarik

paha itu sekuatnya. Yang berhasil mendapatkan yang lebih besar itulah yang menang

dan konon dialah yang akan membawa rejeki yang lebih banyak. Setelah itu,

potongan ayam yang besar itu harus dimakan bersama, sebagai simbol bahwa rejeki,

meski yang mendapatkannya adalah salah satu dari pengantin, harus bisa dinikmati

bersama. Ini mempunyai makna bahwa di dalam berkeluarga harus mampu saling

berbagi rejeki. Apa yang kita hasilkan harus dinikmati bersama

3.4. Makna

3.4.1 Makna Penjemputan oleh Lengser

Lengser adalah tokoh atau pemimpin yang dihormati dalam acara pernikahan.

Lengser akan menembangkan nasihat-nasihat untuk pasangan pengantin agar acara

dapat berlangsung dengan lancar

Makna dalam acara ini adalah menjelaskan bahwa dalam sebuah rumah

tangga yang baru saja dibentuk akan membutuhkan bantuan dan doa dari orang tua

maupun orang yang berpengalaman untuk memberikan nasihat dan contoh-contoh

yang baik agar pasangan pengantin dapat membentuk keluarga baru dengan dasar

Page 75: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

55

yang baik dan kuat sehingga keluarganya bisa bertahan langgeng dan tanpa keributan

besar yang dapat merusak perjalanan kehidupan keluarga mereka.

3.4.2 Makna ngabageakeun (Penyambutan)

Dalam ngabageakeun pengantin pria dilakukan oleh ibu calon pengantin

wanita. Acara penyambutan dilakukan dengan melakukan pengalungan bunga melati

pada calon pengantin pria. Pengantin pria kemudian diapit oleh kedua orang tua calon

pengantin wanita untuk masuk menuju pelaminan untuk melakukan akad nikah.

Petugas KUA, para saksi, dan pengantin pria sudah berada di tempat nikah.

Makna dalam acara ngabageakeun (penyambutan) adalah setiap orang tua

pasti akan menyambut kedatangan anaknya beserta menantunya karena seorang

menantu akan dianggap sebagai anak kandung oleh orang tuanya.

3.4.3. Makna Pemberian Wejangan

Dalam pelaksanaa pernikahan adat sunda wejangan diberikan oleh

ayah.pengantin wanita. Orang tua memberikan nasihat-nasihat kepada calon

pengantin supaya bisa membentuk keluarga baru yang rukun dan dapat

menyelesaikan masalah-masalah dengan baik dan menjaga hubungan pernikahan agar

tetap harmonis.

Makna pemberian wejangan dalam upacara pernikahan bagi masyarakat

adalah mengetahui hubungan antara anak dan orang tua haruslah baik jangan sampai

ada perselisihan, itu di wujudkan dengan nasehat-nasehat orang tua kepada anaknya

Page 76: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

56

ketika hendak menikahkan, supaya keluarga baru kelak rukun serta menjaga

pernikahannya sampai mati.

3.4.4 Makna Sawer

Dalam ritual pernikahan adat sunda nyawer atau melakukan sawer memiliki

makna menebar nasihat. Karena sepasang pengantin akan mengarungi kehidupan

baru, orang tua bertanggung jawab untuk memberikan bekal lahir batin kepada kedua

mempelai. Dahulu saweran biasanya dilakukan oleh orang tua kandung pengantin

tetapi saat ini lebih sering dilakukan oleh tukang sawer karena tidak semua orang

dapat menyanyikan kidung-kidung sawer

Makna acara sawer dalam ritual pernikaha adat sunda adalah memberikan

nasihat dan doa kepada pasangan pengantin agar bisa menjadi keluarga baru yang

baik, selalu berkecukupan, dan selalu dalam lindungan Tuhan.

3.4.5 Makna nincak endog (injak telur)

Telur dianggap sebagai lambang segala awal kehidupan, maka kedua orang

tua senantiasa menjaganya jangan sampai pecah. Bagi seorang gadis, buah

keperawanan haruslah dijaga. Saat ia berhasil mendapatkan pasangan yang tepat, baru

hal yang sangat berharga itu dipasrahkan secara utuh.

Nincak endog melambangkan pada saat pengantin pria menginjak telur

sampai pecah, itulah simbol pengantin wanita mempersembahkan keperawanannya

pada mempelai pria.

Page 77: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

57

Makna nincak endog melambangkan atau menyimbolkan awal kehidupan, dan

orang tua akan senantiasa berusaha menjaganya. Dalam perkawinan adat sunda telur

disimbolkan sebagai awal kehidupan. Dari telurlah nantinya muncul daging, darah,

dan nyawa. Secara luas telur melambangkan kesuburan atau lambang keperawanan

seorang wanita

3.4.6 Makna ngaleupaskeun japati (melepas merpati)

Dalam ritual pernikahan adat Sunda merpati adalah binatang yang selalu

hidup rukun, jarang bertengkar, apalagi saling mencakar. Selama ini merpati dikenal

sebagai lambang pemberi kabar, kejujuran, dan pembawa kedamaian.

Makna ngaleupaskeun japati (melepas merpati) untuk masyarakat yaitu

orang tua juga akan melepaskan anak mereka untuk memulai kehidupan mereka

sendiri agar mandiri, sekaligus juga ingin mengabarkan kepada masyarakat bahwa

mereka melepaskan anak mereka kepada masyarakat. Merpati yang dilepaskan juga

berarti memberi kabar bahwa anak-anak mereka sudah menikah.

3.4.7 Makna Buka Pintu

Dalam upacara pernikahan adat Sunda Buka Pintu, secara turun-temurun

menjadi bagian dari ritual upacara Pernikahan Adat Sunda. setelah sebelumnya

dilengkapi dengan pepantunan bahasa Sunda yang kemudian ditembangkan dalam

nada-nada khas Pasundan karena itulah istilah upacara ini tidak menggunakan bahasa

Sunda, yaitu Muka Panto, tetapi tetap dalam bahasa Indonesia yaitu Buka Pintu

Page 78: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

58

Makna Buka Pintu dalam upacara pernikahan bagi masyarakat adalah supaya

dalam suatu keluarga selalu waspada apabila menerima tamu selalu bertanya terlebih

dahulu agar kita mengetahui yang datang orang yang kita kenal atau tidak, orang baik

atau orang jahat.

3.4.8 Makna Sungkem

Dalam ritual pernikahan adat Sunda Sungkem adalah bersujud kepada orang

tua hal ini merupakan salah satu cara menunjukkan bakti atau terima kasih,

permintaan maaf, dan mohon doa restu seorang anak kepada kedua orang tuanya.

Sungkem juga diterapkan dalam upacara pernikahan adat Sunda pasangan pengantin

akan bersujud kepada orang tua dan memohon doa restu agar pernikahan mereka

bahagia, sejahtera, dan selalu diberkati oleh Tuhan.

Makna sungkem adalah salah satu cara berterima kasih, meminta maaf, dan

meminta berkat atau restu. Sebelum memulai kehidupan baru pasangan pengantin

akan melakukannya kepada orang tua agar mereka dimaafkan kesalahannya,

diberkati, dan direstui agar bisa menjalani kehidupan barunya.

3.4.9 Makna Meuleum Harupat

Dalam ritual pernikahan adat Sunda meuleum harupat mempunyai tujuan

yaitu pengantin pria akan membawa harupat atau lidi yang terbakar dan akan disiram

dengan air dalam kendi oleh pengantin wanita. Kemudian harupat tersebut akan

dipatahkan oleh pengantin pria.

Page 79: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

59

Makna pelaksanaan ritual meuleum harupat yaitu sifat-sifat pemarah dan tak

terpuji yang dilambangkan dengan lidi yang terbakar, harus segera disiram dengan air

atau dihilangkan bila ingin rumah tangganya rukun selalu.

3.4.10 Makna Huap Lingkung

Ritual Huap lingkung dalam pernikahan adat Sunda merupakan upacara

saling menyuapi antara kedua pengantin secara bergantian. Suapan pertama dilakukan

oleh ibu dari masing-masing mempelai. Biasanya menggunakan nasi ketan kuning

yang telah dibentuk menjadi bola-bola kecil agar lebih mudah dimakan. Ini

diibaratkan sebagai suapan terakhir dari ibunda sebelum akhirnya sang anak memiliki

kehidupannya sendiri

Makna pelaksanaan ritual Huap Lingkung bagi masyarakat luas adalah suapan

kasih sayang dari kedua orang tua mempelai, sekaligus merupakan suapan terakhir

dengan harapan mereka nantinya bisa hidup mandiri dan tidak perlu bantuan orang

tua.

3.4.11 Makna pabetot-betot bakakak

Ritual Pabetot-Betot Bakakak dalam pernikahan adat Sunda yaitu saling

tarik menarik paha ayam sekuat-kuatnya yang berhasil mendapatkan potongan lebih

besar itulah yang menang dan konon dialah yang akan membawa rejeki yang lebih

banyak Kedua mempelai masing-masing memegang paha ayam bakakak (ayam yang

telah dipanggang) dan setelah diberi aba-aba oleh penyawer.

Page 80: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

60

Makna pelaksanaan pabetot-betot bakakak bagi masyarakat luas adalah upaya

kerja sama dalam mengatur keluarga; dalam mengatur rejeki kedua mempelai

diharapkan agar kelak dapat saling berbagi. Tidak menjadi masalah siapa yang

menghasilkan lebih banyak. Rejeki tetap dinikmati bersama.

3.5 Fungsi

3.5.1 Fungsi ritual Penjemputan oleh Lengser

Fungsi ritual ini dibagi menjadi tiga yaitu fungsi dalam bidang

pendidikan/pedagogis. Fungsi dalam bidang religi, dan fungsi dalam bidang sosial.

a. Fungsi Pendidikan

Dalam bidang pendidikan ritual ini bisa dijadikan bahan penelitian

untuk tugas-tugas dalam bidang kebudayaan.

b. Fungsi Religiositas

Dalam bidang religi, ritual ini merupakan perwujudan doa yang ingin

diberikan oleh orang tua kepada pasangan pengantin. Doa akan membuat

pasangan pengantin merasa lebih bisa untuk menghadapi kehidupan yang

belum pernah mereka lakukan.

c. Fungsi Sosial

Dalam bidang sosial, masyarakat akan mengetahui bahwa masih ada

budaya dalam pernikahan adat Sunda dan hal ini bisa terus dilanjutkan

sebagai warisan budaya daerah.

Page 81: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

61

3.5.2 Fungsi Acara Ngabageakeun (penyambutan)

a. Fungsi Pendidikan/Pedagogis Ngabageakeun

Acara ngabageakeun (penyambutan) secara pedagogis mengandung

makna pemahaman acara ngabageakeun secara menyeluruh yang terdiri

dari penjemputan pengantin wanita dari kamar oleh orangtua, lalu duduk

di sebelah kiri pengantin pria dan dikerudungi dengan tiung panjang, yang

berarti penyatuan dua insan yang masih murni. Hal ini menyimbolkan

bahwa orangtua memberi doa restu atas pernikahan anak-anaknya.

b. Fungsi Religi Ngabageakeun

Fungsi acara ngabageakeun (penyambutan) secara religius ialah (1)suka

cita orang tua atas anaknya karena telah melepas masa lajang, (2)orang tua

melepaskan anaknya yang akan menikah dan memulai hidup baru. Ini

merupakan simbol lepasnya orang tua dari tanggung jawab kepada Tuhan

karena telah berhasil mendidik anaknya dengan baik.

c. Fungsi Sosial Ngabageakeun

Fungsi sosial acara ngabageakeun (penyambutan) adalah (1) terjalinnya

hubungan yang erat antarkeluarga dari kedua mempelai, dan merupakan

(2) nilai bakti dan tanggung jawab antara anak dan orang tua serta di

antara kedua mempelai sendiri.

Page 82: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

62

3.5.3 Fungsi acara pemberian wejangan

a. Fungsi Pedagogis Pemberian Wejangan

Pemberian wejangan dalam upacara pernikahan secara pedagogis

mengandung makna orangtua akan selalu mendidik anaknya hingga sang

anak akan memulai kehidupannya sendiri.

b. Fungsi Religi Pemberian Wejangan

Fungsi religius dari pemberian wejangan ialah ayah (orang tua)

memberikan nasihat-nasihat kepada anak supaya bisa membentuk

keluarga baru yang rukun dan dapat menyelesaikan masalah-masalah

sesuai dengan ajaran agama.

c. Fungsi Sosial Pemberian Wejangan

Fungsi sosial pemberian wejangan adalah pendewasaan diri pengantin

wanita supaya bisa membentuk keluarga baru sekaligus ini juga

merupakan simbol bimbingan terakhir dari orang tua mereka.

3.5.4 Fungsi acara saweran

a. Fungsi pendidikan yang ada dalam acara ini menjelaskan bahwa sebuah

doa, nasihat bisa ditembangkan agar lebih menarik dan bisa menjadi

sebuah karya seni yang indah.

b. Dalam religi, berfungsi sebagai permohonan kepada Tuhan untuk

memberkati pasangan yang baru saja menikah dan akan memulai

kehidupan baru mereka, agar selalu bahagia dan pernikahan mereka akan

Page 83: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

63

langgeng sampai mencapai usia senja.

c. Fungsi sosial agar orang-orang di sekitar mengetahui tata cara pernikahan

dan turut memberikan doa restu kepada pasangan pengantin yang baru saja

menikah.

3.5.5.Fungsi acara nincag endog

a. Fungsi pedagogis nincak endog yaitu bagi remaja putri secara khusus harus

menjaga mahkota kewanitaannya agar kelak bila suatu saat melangsungkan

pernikahaan dapat memperoleh kebahagiaan lahir batin karena dilakukan

dengan sukacita.

b. Fungsi religi nincak endog yaitu kesucian seorang wanita akan lebih

berharga apabila diberikan kepada suami yang telah sah baik secara hukum

maupun agama. Dalam adat sunda seorang calon mempelai pria menjunjung

tinggi keperawanan calon istrinya yang dilambangkan dengn telur dalam

upacara nincak endog.

c. Fungsi sosial nincak endog khususnya menginjak telur dan mencuci kaki

pengantin pria sementara ibu jari pengantin pria menempel pada dahi

pengantin pria merupakan perlambang kesetiaan dan kepatuhan seorang

istri, juga melambangkan relasi personal saling menghargai dan

menghormati pasangan.

Page 84: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

64

3.5.6 Fungsi acara ngaleupaskeun japati

a. Fungsi Pendidikan Ngaleupaskeun Japati

Fungsi pendidikan ngaleupaskeun japati (melepas merpati) adalah sebagai

pengajaran supaya untuk mempercayai, hidup rukun, setia. Seperti merpati

yang di lepaskann pada waktu ritual selalu terbang bersama-sama.

b. Fungsi Religi Ngaleupaskeun Japati

Fungsi religi ngaleupaskeun japati (melepas merpati) adalah doa yang

dipanjatkan sebelum merpati dilepaskan diiringi dengan doa yang khusuk

atau doa permohonan.

c. Fungsi Sosial Ngaleupaskeun Japati

Fungsi sosial ngaleupaskeun japati (melepas merpati) adalah agar

masyarakat mengetahui bahwa pada hari itu tengah diadakan ritual

pernikahan yang di dalamnya memiliki nilai kesucian yang tinggi dengan

kebiasaan-kebiasaan yang positif yang dilambangkan burung merpati yang

warnanya putih bersih

3.5.7 Fungsi acara Buka Pintu

a. Fungsi Pedagogis Buka Pintu

Fungsi pedagogis buka pintu ialah agar kita bisa mengajarkan kepada

anak-anak untuk lebih berhati-hati dalam menerima tamu, tidak

Page 85: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

65

sembarangan membuka pintu karena kita tidak tahu yang datang akan

bermaksud baik atau buruk.

b. Fungsi Religi Buka Pintu

Secara religius, buka pintu berfungsi agar kita selalu terbiasa

mengucapkan salam saat bertamu maupun saat menerima tamu, seperti

mengatakan asalamualaikum bagi umat Muslim.

c. Fungsi Sosial Buka Pintu

Fungsi sosial buka pintu mengajarkan kita untuk saling bertegur sapa, agar

terjalin kerjasama, keharmonisan, dan saling menghormati. Dalam acara

buka pintu, seorang pria mengetuk pintu tiga kali mempunyai tujuan agar

mengetahui itu yang di dalam rumah benar-benar istrinya.

3.5.8 Fungsi acara sungkem

a. Fungsi Pedagogis Sungkem

Fungsi sungkem dalam pendidikan mempunyai arti bersujud kepada orang

tua merupakan salah satu cara menunjukkan bakti atau terima kasih,

permintaan maaf dan mohon doa restu seorang anak kepada kedua orang

tuanya.

b. Fungsi Religi Sungkem

Secara religius fungsi sungkem yaitu (1) bagi orang tua; orang tua akan

selalu mendoakan dan merestui perjalanan hidup anaknya agar anaknya

Page 86: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

66

selalu bahagia dalam kehidupannya yang baru. (2) bagi anak; anak

meminta doa restu dan mengucapkan syukur kepada orang tua karena

telah membesarkan mereka dengan baik dan meminta restu supaya

pernikahan mereka selalu dalam lindungan Tuhan.

c. Fungsi Sosial Sungkem

Fungsi sosial sungkem adalah rasa hormat kepada orang tua kita dan bisa

dilakukan kapan saja saat kita meminta restu tidak hanya kepada orang tua

yang telah melahirkan kita tetapi juga bisa kita lakukan terhadap orang-

orang yang kita hormati dan kita sayangi.

3.5.9 Fungsi acara Meuleum Harupat

a. Fungsi Pendidikan Meuleum Harupat

Fungsi pendidikan dalam ritual meuleum harupat ialah mengeliminasi

sifat-sifat pemarah dan tak terpuji yang dilambangkan dengan lidi yang

terbakar demi rumah tangga yang rukun selalu. Setelah api padam,

harupat dipatahkan lalu dibuang dan kendi dipecahkan oleh pengantin

berdua. Hal ini berarti, masalah yang telah selesai harus segera

dilupakan/dihilangkan, jangan diungkit lagi di kemudian hari.

b. Fungsi Religi Meuleum Harupat

Fungsi religius ritual meuleum harupat yaitu menjaga keluarga atau

rumah tangga yang dibangunnya itu agar jangan sampai rusak karena

Page 87: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

67

pertengkaran. Semua masalah akan bias diselesaikan terlebih bila kita

berserah kepada Tuhan.

c. Fungsi Sosial Meuleum Harupat

Fungsi sosial dalam melaksanakan meuleum harupat yaitu jalinan relasi

inter-personal dalam keluarga yang saling memahami dan ada yang

mengalah agar masalah tidak berkembang semakin besar. Akan lebih baik

lagi jika kita juga bisa melakukannya di dalam lingkungan masyarakat.

3.5.10 Fungsi acara huap lingkung

a. Fungsi Pedagogis Huap Lingkung

Fungsi huap lingkung bagi pendidikan adalah pada saat kita kecil hingga

dewasa kita masih bergantung kepada orang tua, tetapi setelah menikah

kita harus bias hidup mandiri dan tidak merepotkan orang tua kita lagi.

b. Fungsi Religi Huap Lingkung

Secara religius, huap lingkung adalah meminta restu kepada orang tua

ataupun mertua atas nama Tuhan, untuk membina keluarga baru yang

penuh dengan kasih sayang, mandiri, dan sejahtera. Bagi orang tua ini

berarti melepaskan anak-anaknya untuk memulai hidup baru atau

membina keluarga yang baru.

Page 88: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

68

c. Fungsi Sosial Huap Lingkung

Fungsi sosial dari huap lingkung adalah pelepasan tanggung jawab orang

tua kepada anaknya. Setelah menikah kita harus bisa hidup mandiri dan

tidak bergantung kepada orang tua.

3.5.11 Fungsi acara pabetot-betot bakakak

a. Fungsi Pendidikan Pabetot-Betot Bakakak

Fungsi pendidikan dari ritual pabetot-betot bakakak sebagai simbol

bahwa rejeki, meski yang mendapatkan adalah salah satu mempelai, harus

bisa dinikmati bersama. Kita harus bersikap adil dalam membagi rejeki.

Jangan sampai kita memperdebatkan masalah rejeki.

b. Fungsi Religi Pabetot-Betot Bakakak

Fungsi ritual pabetot-betot bakakak secara religius mengandung makna

segala rejeki yang dihasilkan tidak lepas dari perlindungan dan berasal

dari Tuhan. Ini merupakan pemberian yang harus disyukuri serta

dinikmati bersama-sama.

c. Fungsi Sosial Pabetot-Betot Bakakak

Fungsi sosial ritual pabetot-betot bakakak, yaitu di dalam berkeluarga

kedua mempelai harus saling berbagi rejeki. Apa yang telah hasilkan harus

dinikmati bersama.

Page 89: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

69

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan uraian di depan, penulis menyimpulkan beberapa

hal sebagai berikut:

Pertama, persiapan ritual sawer dalam pernikahan adat Sunda di Kecamatan

Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, antara lain: persiapan waktu, persiapan

tempat, persiapan benda yang akan digunakan dalam ritual sawer dan persiapan

penyelenggara atau orang-orang yang terlibat dalam ritual sawer. Waktu ritual sawer

akan dilakukan setelah akad nikah dilaksanakan sehingga persiapannya merupakan

bagian dari persiapan acara pernikahan itu sendiri. Waktunya biasanya akan

diperbincangkan beberapa bulan sebelumnya terlebih dahulu oleh kedua belah pihak

orang tua dari pengantin. Tempat diadakannya ritual sawer biasanya tergantung

dimana akad nikah dan pesta akan dilakukan. Apabila akad nikah dan pesta dilakukan

di rumah maka ritual sawer juga akan dilakukan di rumah. Demikian juga bila akad

nikah dan pesta diadakan di gedung maka ritual sawer pun diadakan di gedung.

Karena hal itu maka biasanya persiapan tempat akan dilakukan sekaligus dengan

persiapan-persiapan akad nikah dan pesta. Persiapan benda-benda yang akan

digunakan dalam ritual ini adalah payung besar yang dihiasi, tiga pasang kursi untuk

duduk pasangan pengantin yang akan disawer dan orang tua pengantin, kemudian

Page 90: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

70

bokor yang berisikan benda-benda yang akan disawerkan kepada pasangan

mempelai. Benda-benda yang akan disawerkan berupa biji-bijian (kacang tanah,

jagung), beras, kunyit yang diiris-iris, uang logam, permen dan perlengkapan makan

sirih (daun sirih, kapur sirih, jambe, tembakau). Orang yang menyawer biasanya

adalah orang yang dituakan dan dianggap bisa memberikan contoh yang baik kepada

masyarakat. Persiapan yang akan dilakukan penyawer adalah berdoa secara pribadi

kepada Tuhan, memohon izin untuk melakukan ritual sawer agar berjalan lancar.

Pasangan pengantin yang akan disawer karena sebelumnya sudah melakukan acara

siraman dan ijab Kabul di Masjid atau pemberkatan di Gereja maka tidak

memerlukan persiapan-persiapan khusus.

Kedua, pelaksanaan ritual saweran. Pelaksanaan ritual sawer dimulai dengan

penjemputan calon pengantin pria, oleh utusan dari pihak wanita (lengser). Kemudian

acara ngabageakeun (penyambutan), lalu pemberian wejangan dari ayah pengantin

wanita atau keluarga yang dituakan. Setelah itu ritual saweran, dan dilanjutkan

dengan Nincak endog. Kemudian acara Ngaleupaskeun Japati, kemudian Buka

pintu, setelah itu acara Meuleum Harupat, Huap Lingkung, dan Pabetot-betot

bakakak.

Ketiga, makna proses ritual sawer dalam pernikahan adat Sunda di

Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Makna penjemputan oleh

Lengser adalah menjelaskan bahwa dalam sebuah rumah tangga yang baru saja

dibentuk akan membutuhkan bantuan dan doa dari orang tua maupun orang yang

berpengalaman. Makna dalam acara ngabageakeun adalah setiap orang tua pasti akan

Page 91: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

71

menyambut kedatangan anaknya beserta menantunya karena seorang menantu akan

dianggap sebagai anak kandung oleh orang tuanya. Makna dalam acara pemberian

wejangan adalah mengetahui hubungan antara anak dan orang tua haruslah baik

jangan sampai ada perselisihan, itu di wujudkan dengan nasehat-nasehat orang tua

kepada anaknya. Makna dalam acara saweran adalah memberikan nasihat dan doa

kepada pasangan pengantin agar bisa menjadi keluarga baru yang baik, selalu

berkecukupan, dan selalu dalam lindungan Tuhan. Makna dalam acara nincak endog

adalah sebagai awal kehidupan. Dari telurlah nantinya muncul daging, darah, dan

nyawa. Secara luas telur melambangkan kesuburan atau lambang keperawanan

seorang wanita. Makna dalam acara ngaleupaskeun japati adalah orang tua juga akan

melepaskan anak mereka untuk memulai kehidupan mereka sendiri agar mandiri,

sekaligus juga ingin mengabarkan kepada masyarakat bahwa mereka melepaskan

anak mereka kepada masyarakat. Makna dalam acara buka pintu adalah dalam suatu

keluarga selalu waspada apabila menerima tamu selalu bertanya terlebih dahulu agar

kita mengetahui yang datang orang yang kita kenal atau tidak, orang baik atau orang

jahat. Makna dalam acara sungkem adalah salah satu cara berterima kasih, meminta

maaf, dan meminta berkat atau restu. Makna dalam acara meuleum harupat adalah

sifat-sifat pemarah dan tak terpuji yang dilambangkan dengan lidi yang terbakar,

harus segera disiram dengan air atau dihilangkan bila ingin rumah tangganya rukun

selalu. Makna dalam acara huap lingkung adalah suapan kasih sayang dari kedua

orang tua mempelai, sekaligus merupakan suapan terakhir dengan harapan mereka

nantinya bisa hidup mandiri dan tidak perlu bantuan orang tua. Makna acara pabetot-

Page 92: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

72

betot bakakak adalah upaya kerja sama dalam mengatur keluarga; dalam mengatur

rejeki kedua mempelai diharapkan agar kelak dapat saling berbagi. Tidak menjadi

masalah siapa yang menghasilkan lebih banyak. Rejeki tetap dinikmati bersama.

Keempat, fungsi ritual sawer dalam pernikahan adat Sunda di Kecamatan

Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Fungsi dibagi menjadi tiga, yaitu: fungsi

pendidikan; fungsi yang berhubungan dengan dunia pendidikan tentang ritual sawer,

fungsi religi; fungsi yang mengandung nilai-nilai keagamaan dan norma-norma

agama, dan yang terakhir adalah fungsi sosial; fungsi yang berhubungan dengan

masyarakat umum.

4.2 Saran

Banyak hal yang masih bisa digali dari ritual pernikahan adat Sunda di Daerah

Sukabumi Jawa Barat, salah satunya adalah acara sebelum ritual pernikahan

dilaksanakan yaitu rangkaian acara neundeun omong. Karena hal itu penulis berharap

agar peneliti-peneliti selanjutnya dapat lebih mendalam melakukan penelitian tentang

ritual sawer dalam pernikahan adat Sunda di Kecamatan Cicurug, Kabupaten

Sukabumi, Jawa Barat.

Page 93: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Daftar Pustaka

Agoes, Artati. 2003. Perkawinan Adat Sunda. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka

Utama. Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi

Revisi III. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hadi, Sutrisno. 1979. Metodologi Research. Jilid II. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Kecamatan, Staf. 2007. Buku Penelitian Statistik. Kecamatan Cicurug. Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru. Koentjaraningrat. 1964. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Penerbitan Universitas

Djakarta Kuntowijoyo, Dr. 1987. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana

Yogya. Mengenai tata letak geografis kota Sukabumi. Didownload dari:

http://www.sukabumikota.go.id/geografi.asp. Moeliono, M. Anton dkk. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka. Muchtar, R.H. Uton dan Ki Umbara. 1987. Modana. Bandung: PT. Mangle

Panglipur.

Page 94: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Nugroho, Joko. 2007. Proses dan Fungsi Ritual Tirakatan di Petilasan Sri Aji Jayabaya Desa Menang Kota Kediri Propinsi Jawa Timur Sebuah Kajian Folklor. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma

Poerwadarminta, W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka Santosa, F.X, dkk. 2004. Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Saputra, Fransiskus Dasa. 2008. Reyog Ponorogo Kajian Genealogis dan Proses

Ritual. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma

Soelaeman, Ir. M. Munandar. 1992. Ilmu Budaya Dasar: Suatu Pengantar. Bandung:

PT. Eresco. Taum, Yoseph Yapi. 2002. Hakikat dan Metodologi Penelitian Sastra Lisan.

Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas Sanata Dharma. Topografi dan Demografi Kota Sukabumi. Didownload dari:

http://www.sukabumikota.go.id/geografi.asp. Uhi. 1996. Buku Sawer : Budaya Sunda. Bandung: CV. Diponegoro.

Page 95: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

LAMPIRAN

Page 96: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Lampiran 1

DAFTAR PERTANYAAN

Nama Nara Sumber :

Jenis Kelamin :

Usia :

Tempat Tinggal :

Pekerjaan :

1. Daftar Pertanyaan untuk Penyawer

a. Bagaimana cara mempersiapkan ritual Sawer dalam upacara pernikahan di

daerah Sukabumi Jawa Barat?

b. Apa yang anda lakukan sebelum, saat, dan sesudah melakukan ritual

Sawer?

c. Apa makna yang terkandung dalam ritual Sawer?

d. Apa saja yang disawerkan kepada pasangan pengantin?

e. Adakah makna, maksud dan fungsi dari barang-barang yang disawerkan?

f. Apakah ada sesaji yang disertakan dalam ritual Sawer?

g. Adakah doa-doa khusus untuk ritual Sawer dan sesajinya?

h. Apa saja doa-doa yang terkandung didalamnya?

i. Apakah ritual Sawer memang harus dilakukan dalam upacara pernikahan di

daerah Sukabumi Jawa Barat?

j. Apakah tujuan dari diadakannya ritual Sawer?

k. Apakah dalam ritual Sawer terdapat hal-hal yang gaib?

l.. Adakah mitos dalam ritual Sawer?

Page 97: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

2. Daftar Pertanyaan untuk pasangan pengantin yang disawer

a. Apa saja persiapan yang dilakukan saat akan disawer?

b. Apa yang anda lakukan sebelum, saat, dan setelah disawer?

c. Apakah ada doa-doa khusus sebelum disawer?

d. Apa yang anda rasakan setelah merasakan disawer?

e. Menurut anda apa fungsi ritual Sawer itu?

f. Perlukah ritual Sawer itu diadakan?

g. Adakah mitos dalam ritual Sawer?

3. Daftar Pertanyaan untuk para Tamu

a. Apa yang anda ketahui tentang ritual Sawer dalam upacara pernikahan?

b. Menurut Anda perlukah adanya ritual Sawer diadakan?

c. Adakah yang anda lakukan setelah melihat ritual Sawer?

d. Apa kesan anda saat anda menyaksikan ritual Sawer?

e. Menurut anda adakah mitos dalam ritual Sawer?

.

Page 98: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Lampiran 2

DAFTAR NARA SUMBER

Nama Nara Sumber : Ibu Entin

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 55 thn

Tempat Tinggal : Desa Cicurug

Pekerjaan : Ustadjah

Peran dalam ritual : Penyawer

Nama Pewawancara : Bernadette Andreyanti Febriana

Nama Nara Sumber : Bpk Lili

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 60 thn

Tempat Tinggal : Desa Benda

Pekerjaan : Pengelola Restoran

Peran dalam ritual : Penyawer

Nama Pewawancara : Bernadette Andreyanti Febriana

Nama Nara Sumber : Bpk. Achmad Djuarsah

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 60 thn

Tempat Tinggal : Desa Caringin

Pekerjaan : Pegawai Dinas P dan K

Peran dalam ritual : Penyawer

Nama Pewawancara : Bernadette Andreyanti Febriana

Page 99: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Nama Nara Sumber : Bpk. Sahli

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 65 thn

Tempat Tinggal : Desa Cicurug

Pekerjaan : Pensiunan PNS

Peran dalam ritual : Orang tua pengantin

Nama Pewawancara : Bernadette Andreyanti Febriana

Nama Nara Sumber : Bpk. Anwar Tasman

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 62 thn

Tempat Tinggal : Desa Cicurug

Pekerjaan : Pedagang

Peran dalam ritual : Masyarakat umum / penonton ritual sawer

Nama Pewawancara : Bernadette Andreyanti Febriana

Nama Nara Sumber : Ibu Sukendar

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 60 thn

Tempat Tinggal : Desa Cicurug

Pekerjaan : Pensiunan PNS

Peran dalam ritual : Orang tua pengantin

Nama Pewawancara : Bernadette Andreyanti Febriana

Nama Nara Sumber : Teh Elin

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 28 thn

Tempat Tinggal : Desa Parungkuda

Pekerjaan : Guru TK

Page 100: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Peran dalam ritual : Pengantin

Nama Pewawancara : Bernadette Andreyanti Febriana

Nama Nara Sumber : Teh Nira

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 33 thn

Tempat Tinggal : Desa Kaum

Pekerjaan : Karyawan Indomaret

Peran dalam ritual : Pengantin

Nama Pewawancara : Bernadette Andreyanti Febriana

Nama Nara Sumber : Bpk. Dedi

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 43 thn

Tempat Tinggal : Desa Cicurug

Pekerjaan : Guru SD

Peran dalam ritual : Masyarakat umum / penonton ritual sawer

Nama Pewawancara : Bernadette Andreyanti Febriana

Nama Nara Sumber : Bpk. Solihin A.T.

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 50 thn

Tempat Tinggal : Desa Cimalati

Pekerjaan : Guru SLTP

Peran dalam ritual : Masyarakat umum / penonton ritual sawer

Nama Pewawancara : Bernadette Andreyanti Febriana

Nama Nara Sumber : Teh Emi

Jenis Kelamin : Perempuan

Page 101: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Usia : 50 thn

Tempat Tinggal : Desa Cicurug

Pekerjaan : Perias Pengantin

Peran dalam ritual : Masyarakat umum / penonton ritual sawer

Nama Pewawancara : Bernadette Andreyanti Febriana

Nama Nara Sumber : Hjh. Eneng

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 40 thn

Tempat Tinggal : Desa Cicurug

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Peran dalam ritual : Masyarakat umum / penonton ritual sawer

Nama Pewawancara : Bernadette Andreyanti Febriana

Nama Nara Sumber : Bpk. Udin

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 65 thn

Tempat Tinggal : Desa Cicurug

Pekerjaan : Ketua RT 02 Desa Cicurug

Peran dalam ritual : Masyarakat umum / penonton ritual sawer

Nama Pewawancara : Bernadette Andreyanti Febriana

Nama Nara Sumber : Ibu Entin Fatimah

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 54 thn

Tempat Tinggal : Desa Cimalati

Pekerjaan : Kepala Sekolah SD

Peran dalam ritual : Masyarakat umum / penonton ritual sawer

Nama Pewawancara : Bernadette Andreyanti Febriana

Page 102: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Nama Nara Sumber : Hj. Anin

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 70 thn

Tempat Tinggal : Desa Cicurug

Pekerjaan : Pedagang

Peran dalam ritual : Masyarakat umum / penonton ritual sawer

Nama Pewawancara : Bernadette Andreyanti Febriana

Nama Nara Sumber : Ibu Hjh. Watini

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 66 thn

Tempat Tinggal : Kebon jati

Pekerjaan : Juru masak

Peran dalam ritual : Masyarakat umum / penonton ritual sawer

Nama Pewawancara : Bernadette Andreyanti Febriana

Nama Nara Sumber : Bpk. Dindin Sunardi

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 56 thn

Tempat Tinggal : Desa Cicurug

Pekerjaan : Ustad

Peran dalam ritual : Masyarakat umum / penonton ritual sawer

Nama Pewawancara : Bernadette Andreyanti Febriana

Nama Nara Sumber : Ibu Anastasia Artanti

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 48 thn

Tempat Tinggal : Desa Cicurug

Pekerjaan : Guru SD

Page 103: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Peran dalam ritual : Masyarakat umum / penonton ritual sawer

Nama Pewawancara : Bernadette Andreyanti Febriana

Page 104: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Lampiran 3

FOTO ACARA PENJEMPUTAN LENGSER

LENGSER SEDANG MENEMBANGKAN KIDUNG SESAAT SEBELUM

MENJEMPUT PENGANTIN

LENGSER MENGANTAR PENGANTIN KE PELAMINAN

Page 105: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Lampiran 4

FOTO ACARA NGABAGEAKEUN (PENJEMPUTAN)

PENGANTIN PRIA DISAMBUT OLEH KELUARGA PENGANTIN WANITA

PENYAMBUTAN PENGANTIN PRIA OLEH ORANG TUA PENGANTIN

WANITA

Page 106: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Lampiran 5

FOTO ACARA PEMBERIAN WEJANGAN

PEMBERIAN WEJANGAN OLEH PENYAWER

PEMBERIAN WEJANGAN OLEH WAKIL ORANGTUA

Page 107: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Lampiran 6

FOTO ACARA SAWERAN

PENGANTIN DIPAYUNGI UNTUK DISAWER

PENONTON SALING BEREBUT HASIL SAWER

Page 108: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Lampiran 7

FOTO ACARA INJAK TELUR

PENGANTIN PRIA MENGINJAK TELUR

MEMPELAI WANITA MEMBERSIHKAN KAKI SUAMINYA SAAT ACARA

INJAK TELUR

Page 109: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Lampiran 8

FOTO ACARA BUKA PINTU

PENGANTIN DIANTAR ORANG TUA UNTUK MELAKUKAN ACARA

BUKA PINTU

PENGANTIN PRIA MEMASUKI RUMAH DALAM ACARA BUKA PINTU

Page 110: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Lampiran 9

FOTO ACARA SUNGKEM

PENGANTIN SUNGKEM KEPADA IBU

PASANGAN PENGANTIN SUNGKEM KEPADA BAPAK

Page 111: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Lampiran 10

FOTO ACARA MEULEUM HARUPAT

PENGANTIN MENIUP LILIN PADA SAAT MEULEUM HARUPAT

PASANGAN PENGANTIN AKAN MEMECAHKAN KENDI YANG TELAH

DIGUNAKAN UNTUK MEMADAMKAN HARUPAT

Page 112: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Lampiran 11

FOTO ACARA HUAP LINGKUNG

IBU MENYUAPI ANAKNYA DALAM ACARA HUAP LINGKUNG

BAPAK MENYUAPI ANAKNYA DALAM ACARA HUAP LINGKUNG

Page 113: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

PASANGAN PENGANTIN SALING MENYUAPI DALAM ACARA HUAP

LINGKUNG

PASANGAN PENGANTIN BERBAGI MINUMAN

Page 114: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Lampiran 12

FOTO ACARA PABETOT-BETOT BAKAKAK

PASANGAN PENGANTIN SALING TARIK-MENARIK AYAM PANGGANG

PABETOT-BETOT BAKAKAK

Page 115: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Lampiran 13

FOTO ACARA HIBURAN

PARA PEMAIN MUSIK DAN SINDEN YANG AKAN MENGIRINGI ACARA

PERNIKAHAN

TAMU PUN BISA IKUT MENYUMBANG LAGU UNTUK ACARA HIBURAN

Page 116: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Lampiran 14

FOTO JURU SAWER

JURU SAWER WANITA DAN SUAMINYA

Page 117: RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI … · dalam tradisi pernikahan adat Sunda di daerah Sukabumi Jawa Barat, (3) mendeskripsikan makna dan fungsi proses ritual sawer

Bernadette Andreyanti Febriana, lahir di kota Sukabumi Jawa

Barat, tanggal 18 Februari 1984. Anak pertama dari pasangan

Andreas Suradi dan Anastasia Suwardi Artanti. Tinggal di Kmp.

Lebak Sari 02 Cicurug Sukabumi Jawa Barat dan saat ini

berdomisili di Jln. Petung 27 Papringan Yogyakarta. Gemar

membaca novel. Menyelesaikan SI di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra pada tahun 2010.