Riset Operasi Pert 1

7
PENDAHULUAN Riset operasional (atau lebih dikenal dengan operation research atauquantitative analysis) merupakan serangkaian kegiatan analisis dan pemodelan matematik untuk keperluan pengambilan keputusan. Banyak persoalan manajerial di suatu organisasi/perusahaan yang senantiasa dikaitkan dengan proses pengambilan keputusaan (decision making). Tujuan utama riset operasional adalah mendapatkan solusi optimal, Namun dalam praktik manajerial lebih dipentingkan solusi yang memuaskan (satisficing). Keputusan dalam bisnis masih lebih banyak ditentukan oleh perilaku sang pengambil keputusan (apakah dia seorang yang optimis atau pesimis, berani atau takut terhadap risiko, atau sifat-sifat lainnya). Implementasi OR 1. OR di jalan tol, perhatikan berapa banyak jumlah loket pembayaran dan operator yang sebaiknya disiapkan, serta berapa jalur pembayaran Yang harus dibuka? 2. OR di tempat belanja, berapa banyak jumlah kasir yang diperlukan, serta bagaimana pengaturan layout barang dan rak, area parkir, dan sebagainya? 3. OR di rumah sakit, bagaimana mengatur jadwal tugas semua karyawan, baik para medis, dokter, persediaan obat, dan sebagainya? Bagaimana merencanakan persediaan obat dan lainnya untuk 6 bulan ke depan? 4. OR di pabrik, bagaimana mengatur jadwal produksi, persediaan bahan baku, jadwal kerja karyawan, problem distribusi, Jadwal OT karyawan, dan sebagainya? 5. OR di intansi Angkatan Laut, bagaimana mengatur penempatan kapal patroli beserta awaknya untuk tiap wilayah kerja, dan permasalahan lainnya? 6. OR di sebuah universitas, bagaimana mengatur jadwal kuliah di tiap jurusan, menyusun kebutuhan tenaga dosen dan karyawan untuk 5 tahun ke depan pada masing-masing jurusan atau fakultas, dan sebagainya? 7. OR di Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) suatu kota besar, bagaimana mengatur jadwal dan rute angkutan kota yang ada sehingga optimal? Bagaimana mengatur lampu pengatur lalu lintas (traffic light system) secara terpusat? 8. OR di banyak sektor kehidupan manusia, militer, sekolah, universitas, jalan raya, rurnah sakit, pasar, dan sebagainya? ANALISA KEPUTUSAN Persoalan keputusan senantiasa dihadapi oleh manusia. Misalnya: saat pagi atau subuh, dia sudah harus mengambil keputusan untuk segera bangun atau terus 1

Transcript of Riset Operasi Pert 1

Page 1: Riset Operasi Pert 1

PENDAHULUAN

Riset operasional (atau lebih dikenal dengan operation research atauquantitative analysis) merupakan serangkaian kegiatan analisis dan pemodelan matematik untuk keperluan pengambilan keputusan.

Banyak persoalan manajerial di suatu organisasi/perusahaan yang senantiasa dikaitkan dengan proses pengambilan keputusaan (decision making).

Tujuan utama riset operasional adalah mendapatkan solusi optimal,

Namun dalam praktik manajerial lebih dipentingkan solusi yang memuaskan (satisficing).

Keputusan dalam bisnis masih lebih banyak ditentukan oleh perilaku sang pengambil keputusan (apakah dia seorang yang optimis atau pesimis, berani atau takut terhadap risiko, atau sifat-sifat lainnya).

Implementasi OR

1. OR di jalan tol, perhatikan berapa banyak jumlah loket pembayaran dan operator yang sebaiknya disiapkan, serta berapa jalur pembayaran Yang harus dibuka?

2. OR di tempat belanja, berapa banyak jumlah kasir yang diperlukan, serta bagaimana pengaturan layout barang dan rak, area parkir, dan sebagainya?

3. OR di rumah sakit, bagaimana mengatur jadwal tugas semua karyawan, baik para medis, dokter, persediaan obat, dan sebagainya? Bagaimana merencanakan persediaan obat dan lainnya untuk 6 bulan ke depan?

4. OR di pabrik, bagaimana mengatur jadwal produksi, persediaan bahan baku, jadwal kerja karyawan, problem distribusi, Jadwal OT karyawan, dan sebagainya?

5. OR di intansi Angkatan Laut, bagaimana mengatur penempatan kapal patroli beserta awaknya untuk tiap wilayah kerja, dan permasalahan lainnya?

6. OR di sebuah universitas, bagaimana mengatur jadwal kuliah di tiap jurusan, menyusun kebutuhan tenaga dosen dan karyawan untuk 5 tahun ke depan pada masing-masing jurusan atau fakultas, dan sebagainya?

7. OR di Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) suatu kota besar, bagaimana mengatur jadwal dan rute angkutan kota yang ada sehingga optimal? Bagaimana mengatur lampu pengatur lalu lintas (traffic light system) secara terpusat?

8. OR di banyak sektor kehidupan manusia, militer, sekolah, universitas, jalan raya, rurnah sakit, pasar, dan sebagainya?

ANALISA KEPUTUSAN

Persoalan keputusan senantiasa dihadapi oleh manusia. Misalnya: saat pagi atau subuh, dia sudah harus mengambil keputusan untuk segera bangun atau terus tidur. Saat pergi ke kampus, dia pun harus memutuskan naik apa, dengan siapa, cepat atau lambat, dan seterusnya.

Ada banyak keputusan yang diambil secara apa adanya tanpa perlu dipikirkan , misalnya: mengedipkan mata, menepuk nyamuk di tangan, meneguk minuman, dan sebagainya.

Ada pula keputusan yang harus dipikrkan secara matang dan seksama, misalnya memilih sekolah, kuliah, tempat kerja, istri, dan sebagainya.

Dalam Perusahaan, Keputusan manajerial harus diambil dengan mempertimbangkan berbagai kendala yang ada, diselesaikan dengan sistematis, dan dievaluasi hasilnya untuk menjadi proses perbaikan yang berkelanjutan.

1

Page 2: Riset Operasi Pert 1

Matriks 2 Dimensi (Berisi 3 Kriteria Keputusan dan 2 Alternatif) Dengan Hasil (gain)

ALTERNATIF KRITERIA KEPUTUSAN

K1

K2

K3

A1

H11

H12

H13

A2

H12

H22

H23

Hasil untuk alternatif 1 (A1) dengan kriteria 1 (K1) adalah H11

Hasil untuk alternatif 2 (A2) dengan kriteria 1 (K1) adalah H21

Hasil untuk alternatif 1 (A1) dengan kriteria 2 (K2) adalah H12

... demikian seterusnya

Contoh:

Keputusan untuk membeli lokasi pabrik yang baru, Ada 2 lokasi alternatif (Sidoarjo atau Mojokerto) dengan 3 kriteria (harga, luas, dan jarak dari Surabaya). Nilai/hasil/gain tiap sel, misalnya sebagai berikut.

ALTERNATIF KRITERIA KEPUTUSAN Harga (JutaRupiah)

Lua M2 Jarak (KM)

SIDOARJO 560 2.500 30

MOJOKERTO 490 3.000 50

Harga (lebih murah lebih disukai = preferably cheaper).

Luas (lebih besar / luas lebih disukai =preferably bigger).

Jarak (lebih dekat lebih disukai =preferably closer).

o Tolok ukur untuk setiap kriteria dapat saja berupa: BIB (bigger is better = lebih besar lebih baik), SIB (smaller is better = lebih kecil lebih baik), atau NIB (nominal is better = lebih akurat lebih baik).

Multi Criteria Decision Making (MCDM) Pengambilan Keputusan Multikriteria

1. Dominasi

(Bila salah satu alternatif mendominasi alternatif lain untuk semua kriteria keputusan yang ditetapkan).

ALTERNATIF KRITERIA KEPUTUSAN Harga (Juta Rupiah)

Lua M2 Jarak (KM)

SIDOARJO 560 2.500 30

MOJOKERTO 490 3.000 50

ANALISA KRITERIA DOMINASI:

Sidoarjo : Hanya unggul dalam jarak, tapi kalah dalam harga dan luas.

Mojokerto : Unggul dalam harga dan luas, tapi kalah dalam jarak.

Kesimpulan : Tidak ada dominasi, tidak ada keputusan mana yang dipilih (tidak ada alternatif yang unggul/ dominan atas ketiga kriteria yang diharapkan)

2

Page 3: Riset Operasi Pert 1

2. Kriteria leksikografi:Harus ditetapkan dulu kriteria mana yang utama, kedua, dan seterusnya. Bila nilainya sama pada kriteria pertama, maka dilanjutkan dengan kriteria berikutnya. Bila nilainya lebih jelek untuk kriteria ke-n maka keputusan diambil dari alternatif yang memenuhi kriteria yang sebelumnya (n-1). Keputusan ditetapkan bila alternatif telah memenuhi kriteria yang diprioritaskan.

ALTERNATIF KRITERIA KEPUTUSAN Harga (Juta Rupiah)

Lua M2 Jarak (KM)

SIDOARJO 560 2.500 30

MOJOKERTO 490 3.000 50

Misalnya:

Pertama = Luas = Mojokerto lebih baik daripada Sidoarjo

Kedua = Jarak = Sidoarjo lebih baik daripada Mojokerto

Ketiga = Harga = Tidak perlu dipertimbangkan lagi

Kesimpulan: Mojokerto terpilih, Sebagai Pertimbangan cukup dari kriteria luas

3. Kriteria penghampiran (Tingkat Aspirasi):

Tetapkan kriteria yang harus dipenuhi, kemudian pilih altematif yang memenuhi semua tingkat aspirasi (target).

Misalnya, tingkat aspirasi yang diharapkan adalah :

Harga ≤ 600 Juta; Luas ≥ 2.500 M2 ; Jarak ≤ 40 KM

ALTERNATIF KRITERIA KEPUTUSAN

Harga (Juta Rupiah) Lua M

2 Jarak (KM)

SIDOARJO 560 2.500 30 MOJOKERTO 490 3.000 50

SOLUSI:

Harga Luas

Jarak

SIDOARJO √ √ √

MOJOKERTO √ √ -

Kesimpulan: Sidoarjo yang terpilih (karena memenuhi ketiga kriteria yang diinginkan)

2.2 Analytical Hierarchy Process (AHP)

AHP sering diartikan sebagai pembobotan (penentuan prioritas) dari serangkaian persoalan yang dihadapi, baik terhadap kriteria maupun alternatifnya.

AHP dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan yang sifatnya kompleks.

Langkah dalam AHP:

1. Rancanganlstruktur keputusan dari persoalan yang dihadapi.

2. Perhitungan berpasangan (pairwise comparison).

3

Page 4: Riset Operasi Pert 1

3. Sintesa prioritas (bobot).

4. Uji konsistensi

LANGKAH DALAM sintesa prioritas:

1. Hitung jumlah tiap kolom dari matriks nilai berpasangan.

2. Buatkan matriks baru dengan elemen berupa hasil bagi antara nilai lama dengan jumlah kolom tersebut (lakukan per kolom).

3. Jumlahkan elemen baru tersebut pada tiap barisnya.

4. Hasil dari kolom baru ini dibagi dengan total kolomnya untuk mendapatkan prioritas (bobot) yang diharapkan.

Contoh:

Persoalan keputusan membeli mobil sedan kelas 2.000 cc

KRITERIA (ADA 4) ALTERNATIF (ADA 3)

Biaya Operasional Toyota

Model Masda

Kecepatan Honda

Kenyamanan

Yang diharapkan adalah mobil yang biaya operasionalnya rendah, modelnya bagus, kecepatannya dapat dipacu kencang, dan kenyamanannya yang prima.

Bagaimana struktur persoalannya dan keputusan terbaiknya?

Melakukan Analisa Berpasangan

4

Page 5: Riset Operasi Pert 1

Merupakan langkah awal untuk menentukan prioritas (bobot). Skor (nilai) yang digunakan dari 1 (untuk menunjukkan kedua aspek/faktor/item sama pentingnya) hingga 9 (salah satunya mutlak lebih penting/utama dari lainnya) dan skor/nilai kebalikannya.

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sama Pentingnya

Sedikit Lebih Penting

- - - - - -

- - - - - - - - - Hampir Mutlak Lebih Penting

Mutlak Lebih Penting

Misalnya:

A terhadap B nilainya 5 maka B terhadap A skornya 1/5.

B terhadap G nilainya 7 maka G terhadap B skornya 1/7. .

Contoh Matrik Penilaian Untuk Kasus Diatas

MAKA SINTESA PRIORITAS (PEMBOBOTAN)

MATRIK BARU

Kriteria  BOP MDL CPT NYM ∑ Baris Prioritas/Bobot

BOP 1/13 3/25 1/19 2/37 0,304 0,076

MDL 4/13 12/25 9/19 20/37 1,802 0,450

CPT 3/13 4/25 3/19 5/37 0,684 0,171

NYM 5/13 6/25 6/19 10/37 1,211 0,303

∑ Nilai Kolom 1 1 1 1 4 1

Silahkan dicari Matrik Barunya:

5

Kriteria  BOP MDL CPT NYM

BOP 1 1/4 1/3 1/5

MDL 4 1 3 2

CPT 3 1/3 1 1/2

NYM 5 1/2 2 1

Kriteria BOP MDL CPT NYM

BOP 1 1/4 1/3 1/5

MDL 4 1 3 2 CPT 3 1/3 1 1/2 NYM 5 1/2 2 1 ∑ Nilai Kolom 13 25/12 19/3 37/10

Page 6: Riset Operasi Pert 1

Biaya  TYT HND MZD

TOYOTA 1 4 1/3

HONDA 1/4 1 1/2

MAZDA 3 2 1

MAKA REKOMENDASI KEPUTUSANNYA dari masing- masing Prioritas/ Bobot ADALAH

ALTER NATIF

BOP MDL CPT NYM BOBOT

0,076 0,450 0,171 0,303

TOYOTA 0,330 0,239 0,267 0,133 0,219

HONDA 0,158 0,623 0,369 0,655 0,554

MAZDA 0,512 0,137 0,364 0,211 0,227

Rekomendasi keputusan:

Pilih Honda yang bobotnya (prioritas) paling tinggi untuk keempat kriteria dimaksud yaitu 55,4%,

kemudian Mazda yang kedua 22,7%, dan Toyota yang ketiga 21,9%.

6

MODEL TYT HND MZD

TOYOTA 1 1/3 2

HONDA 3 1 4

MAZDA 1/2 1/4 1

KECEPATAN TYT HND MZD

TOYOTA 1 1/5 2

HONDA 5 1 1/3

MAZDA 1/2 3 1

Kenyamanan TYT HND MZD

TOYOTA 1 1/4 1/2

HONDA 4 1 4

MAZDA 2 1/4 1