Rio Percobaan 3
-
Upload
riyou-shama -
Category
Documents
-
view
529 -
download
1
Transcript of Rio Percobaan 3
PRAKTIKUM III
PENGANGKUTAN AIR MELALUI XILEM
LAPORAN PRAKTIKUM
CHALVIN RIO
G 401 10 038
KELOMPOK IV
LABORATORIUM BIODIVERSITAS
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
NOVEMBER, 2011
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup. Air
mempunyai peranan sangat penting karena air merupakan bahan pelarut bagi
kebanyakan reaksi dalam tubuh makhluk hidup. Air juga digunakan sebagai
medium enzimatis. Air sangat penting bagi tumbuhan. 30% sampai 90% berat
tumbuhan tersusun atas air. Tumbuhan menggunakan air pada proses fotosintesis.
Mineral-mineral yang diserap oleh akar harus terlarut juga dalam air.
Apabila air dan ion mineral memasuki xilem, keduanya diangkut kesemua
bagian tumbuh-tumbuhan.Pengangkutan tidak perlu cepat, tetapi mekanisme yang
digunakan itu harus dapat mengangkut bahan-bahan pada jarak yang jauh karena
xilem mengandung dua jenis unsur penyalur yaitu vesel dan trakeid.Vesel
menyediakan jalan terbaik karena vesel itu membentuk saluran selanjar yang
berongga penuh dari akar hingga ke daun.
Oleh karena itu, laporan ini dibuat untuk menambah wawasan kita mengenai
pengangkutan air melalui xylem. Sehingga lebih mudah di mengerti dan bisa
dijadikan referensi untuk tahap pembelajaran berikutnya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat bahwa
pengangkutan air dari akar ke daun adalah melalui xylem batang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Akar terdiri atas akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang adalah akar
primer atau akar embrio yang terus tumbuh membesar dan memanjang. Akar ini
menjadi akar utama yang menopang tegaknya tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan
tertentu akar primer atau akar embrio tersebut tidak tumbuh terus tetapi mati. Sebagai
gantinya akan tumbuh banyak akar di daerah batang. Akar tersebut ukurannya lebih
kecil dibandingkan dengan akar primer namun bercabang-cabang. Akar tersebut
disebut akar serabut karena strukturnya seperti serabut. Akar serabut menyebar ke
tanah sekitar tumbuhan. Dengan demikian, akar-akar serabut ini mampu
mengumpulkan air dari yang area cukup luas dibandingkan area jangkauan akar
tunggang. Akar adalah organ tanaman yang aktif menyerap air (Lakitan, 2004).
Air yang di serap bulu akar dan sel epidermis yang berdekatan dengan bulu akar
itu akan di teruskan ke sel-sel korteks akar, endodermis, perisikel sampai ke xilem
akar. Jalur ini di namakan transport extravaskuler karena tidak melalui jaringan
pengangkut. Air dapat melewati plasma sel satu dan di teruskan ke plasma sel
berikutnya dinamakan arus simplas atau melewati dinding sel dan ruang anatar sel,
dinamakan arus apoplas. Arus apoplas ini hanya sampai endodermis karena dinding
sel endodermis karena dinding sel endodermis mempunyai penebalan lignin yang
tidak tembus air (pita caspari atau penebalan lanjut), dan harus melewati plasma.
Karena xilem akar berkesinambungan dengan xilem batang maka air di teruskan ke
atas lewat jaringan pengangkut (ini disebut dengan transport intra vaskular). Dalam
perjalanannya ke atas mungkin air juga meninggalkan xilem untuk bergerak menurut
arah radial batang, lewat parenkim xilem atau jari-jari empulur menuju korteks
batang (Harso, 2011).
Menurut Yatim, (1991), berapapun tingginya batang pohon, air dari dalam tanah
tetap dapat mencapai bagian tertinggi dari pohon tersebut. Bertalian dengan
kenyataan tersebut tenaga untuk pengangkutan air bersumber pada tiga factor, yaitu
tekanan akar, daya kapilaritas xylem, dan daya isap daun.
Pada dasarnya xilem merupakan jaringan kompleks karena terdiri dari beberapa
tipe sel yang berbeda, baik yang hidup maupun tidak hidup. Penyusun utamanya
adalah trakeid dan trakea sebagai saluran transpor dan penyokong. Xilem juga dapat
mempunyai serabut sklerenkim sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang
hidup dan berfungsi dalam berbagai kegiatan metabolisme. Floem juga merupakan
jaringan kompleks, terdiri dari beberapa unsur dengan tipe yang berbeda, yaitu buluh
tapisan, sel pengiring, parenkim, serabut dan sklereid. Kadang-kadang ada sel atau
jaringan sekretori yang bergabung di dalamnya, misalnya kelenjar getah. Fungsi
floem sebagai jaringan translokasi bahan organik (asimilat) yang terutama berisi
karbohidrat. Dalam jumlah kecil ditemukan juga asam amino dan hormon. Jaringan
Xilem terdapat pada bagian kayu tanaman sedangkan Jaringan Floem terdapat pada
bagian kulit kayu (Dwidjoseputro, 1994).
Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi karena pembuluh
kayu (xilem) tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler. Dengan kata lain,
pengangkutan air melalui xilem mengikuti prinsip kapilaritas.Daya kapilaritas
disebabkan karena adanya kohesi antara molekul air dengan air dan adhesi antara
molekul air dengan dinding pembuluh xilem. Baik kohesi maupun adhesi ini
menimbulkan tarikan terhadap molekul air dari akal sampai ke daun secara
bersambungan (Dwidjoseputro, 1994).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum yaitu:
Hari/ tanggal : Senin,
Waktu : 15:15 sampai selesai
Tempat : Laboratorium Biodiversity FMIPA UNTAD
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1. Alat
a. Kapas
b. Botol
c. Karton penutup
2. Bahan
a. Pucuk batang bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis)
b. Air
c. Vaselin
3.3 Prosedur kerja
1. Mengerat kulit batang untuk menghilangkan floemnya, setinggi kira-kira 5 cm
dari ujung bawah dengan keratan kira-kira 2 cm.
2. Mengoles bekas keratan dengan vaselin, dan kemudian batas bawah keratan
dipotong.
3. Kemudian memasukan pucuk batang tadi ke dalam botol yang telah berisi air.
Mengusahakan agar ujung bawah batang tidak menyentuk dasar botol.
Menegakkan ujung batang dengan menggunakan kapas.
4. Membuat keratan yang lain dan setelah ujung keratan bagian bawah dopotong
dan mengolesi ujung potongan dan tempat keratan dengan vaselin.
5. Memasukan ujung batang ini kedalam botol yang telah diisi air sebagaimana
pada poin c.
6. Menandai permukaan atas dari air di dalam botol kemudian mengamati setiap
2 hari sekali dan menambahkan air bila mana permukaan air berkurang.
Kemudian mencatat kenampakan morfologis pada ujung batang bunga tapak
dara.
7. Percobaan diakhiri pada hari ke-10.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan No.
Hari Ke
Perlakuan Gambar Morfologi
1 2
a.Xilem Tertutup
a. Keadaan daun masih segar dan berwarna hijau.
b. Keadaan batang masih segar.
c. Air berkurang 1 ml.
b. Floem Tertutup
a. Keadaan daun yang masih segar dan berwarna hijau.
b. Keadaan batang masih segar.
c. Air berkurang 1 ml.
2 4
a.Xilem Tertutup
a. Keadaan daun sudah mulai layu.
b. Batang masih segar.c. Tidak ada penurangan
air.
b.Floem Tertutup
a. Keadaan daun masih segar.
b. Keadaan batang masih segar.
c. Tidak ada pengurangan air.
3 6
a.Xilem Tertutup
a. Keadaan daun sudah layu dan agak kekuningan.
b. Batang mulai layu.c. Tidak ada pengurangan
air.
b.Floem Tertutup
a. Daun sudah mulai layu dan kekuningan.
b. Batang sudah mulai layu. c. Tidak ada pengurangan
air.
4 8
a.Xilem Tertutup
a. Keadaan daun yang sudah layu dan kuning.
b. Batang sudah layu. c. Tidak ada pengurangan
air.
b.Floem Tertutup
a. Keadaan daun sudah kering dan berwarna coklat.
b. Batang kering.c. Tidak ada pengurangan
air.
5 10 a.Xilem Tertutup a. Daun sudah kering dan
berwarna coklat.b. Batang kering dan
membusuk. c. Tidak ada pengurangan
air.
b.Floem Tertutup
a. Daun kering dan berwarna coklat.
b. Batang kering dan mulai membusuk.
c. Tidak ada pengurangan air.
4.2 Pembahasan
Akar adalah organ tanaman yang aktif menyerap air. Lapisan terluar adalah
epidermis yang berfungsi sebagai pelindung bagian akar. Sedangakan lapisan
endodermis tersusun melingkar seperti cincin melingkari berkas pembuluh. Di
bagian dalam endodermis terdapat berkas xilem. Xilem adalah jaringan transport
dari bagian batang tumbuhan dimana air, mineral terlarut dari akar diangkut ke
daun-daun untuk fotosintesis dan mensuplai air yang hilang karena transpirasi.
Floem adalah jaringan bagian sisi luar batang yang memberikan nutrisi dan hasil
fotosintesis menurun ke seluruh bagian tumbuh-tumbuhan.
Pada percobaan kali ini tentang pengangkutan air melalui xylem dan floem
dengan menggunakan tumbuhan Hibiscus Rossa sinensis. Untuk melihat
pengamatan pada bagian floem, yaitu pada sampel di kerok bagian lapisan
epidermisnya kurang lebih 2 cm dan di olesi dengan vaselin. Sedangakan untuk
mengamati bagian xylem, yaitu pada bagian bawah di olesi dengan vaselin.
Vaselin bertujuan untuk menghambat proses penyerapan air baik melalui xylem
maupun floem dan untuk membandingkan yang mana dapat menyerap air dengan
baik. Sehingga walaupun pangkal batang tumbuhan dilapisi vaselin untuk
menghalangi air masuk kedalam tubuh tumbuhan tapi air tetap dapat masuk
kedalam jaringan xylem melalui batang yang dikerat tersebut. Sedangkan pada
perlakuan floem pada pangkal batang, sampel tidak dilapisi vaselin namun
bagian batang yang dikerat hingga floemnya hilang dilapisi dengan vaselin
sehingga menghalangi masuknya air kedalam pembuluh xylem. Air yang masuk
kedalam tubuh tumbuhan pada perlakuan floem lebih sedikit dari pada air yang
masuk pada tubuh tumbuhan perlakuan xylem.
Pada hasil pengamatan yang diperoleh, dapat diketahui bahwa untuk
perlakuan floem pada hari ke 2 dan 4, terlihat keadaan tumbuhan yang masih
segar, dan air pada botol juga berkurang. Sedangkan pada hari ke 6, 8 dan 10
terklihat adanya gangguan yang ditunjukkan dengan adanya keadaan daun yang
mulai layu dan menguning dan terjadi pengurangan air yang sangat sedikit.
Hal ini disebabkan oleh aktivitas floem yang sudah mulai menurun akibat
kurangnya zat-zat hara yang diperlukan oleh tumbuhan untuk melakukan proses
fotosintesis dan terjadinya penghambatan masuknya air kedalam xilem batang
akibat tertutup oleh vaseline yang bersifat tidak tembus air.
Kemudian untuk perlakuan xilem, dari hasil pengamatan yang diperoleh,
pada hari ke 2 sampai hari ke 10 semua mengalami gangguan, ditandai dengan
daun yang mulai layu dan pengurangan air yang sangat sedikit. Hal ini tejadi
karena unsur trakeid dan trakea yang merupakan kelompok sel yang membangun
pembuluh xilem tersebut terngganggu karena adanya vaselin yang menutup
jalannya transpor air dan mineral sehingga kerja dari xilem terhambat.
Berdasarkan hasil pengamatan, pada perlakuan floem terlihat dalam dua
hari pertama lebih segar dibanding perlakuan xilem. Hal ini disebabkan karena
pada perlakuan floem air masih dapat masuk kedalam jaringan melalui pangkal
batang yang tidak ditutupi oleh vaselin. Sedangkan pada perlakuan xilem,
pangkal batang dilapisi vaselin sehingga menghalangi masuknya air kedalam
pembuluh xylem dan menghasilkan air yang masuk kedalam tubuh tumbuhan
lebih sedikit dibanding air yang masuk pada tubuh tumbuhan pada perlakuan
floem. Dimana batang menjadi berlendir, lembek dan warna berubah menjadi
kecoklatan. Bagian kecoklatan ini mungkin diakibatkan jaringan pengangkut
yang tidak bekerja sebagaimana mestinya karena adanya perlakuan-perlakuan
tambahan seperti mengerat kulit batang untuk menghilangkan floemnya dan
pemberian vaselin pada pangkal batang sehingga menghalangi masuknya air
kedalam batang. . Hal ini menunjukan bahwa hasil pengamatan yang diperoleh
sesuai dengan literatur karena gejala yang timbul akibat perakuan yang ada mirip
dengan yang ada pada literatur Winokur, 1962.
Menurut literatur Winokur,1962 menyebutkan jaringan xilem merupakan
jaringan jaringan dewasa yang kompleks dan tersusun dari berbagai macam sel
dan berfungsi mengangkut air dan unsur hara dari tanah dan diedarkan keseluruh
bagian tumbuhan. Jaringan floem merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel
yang masih aktif atau hidup dan berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dan
diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Jika xilem ditutup oleh senyawa lain,
maka tumbuhan akan menjadi layu dan lama semakin laja akan mati. Begitu juga
dengan floem. Hal ini menunjukan bahwa hasil pengamatan yang diperoleh
sesuai dengan literatur karena gejala yang timbul akibat perakuan yang ada mirip
dengan yang ada pada literatu Winokur,1962 yaitu sempel pada percobaan ini
lama-kelamaan menjadi layu karena jaringan pengangkut dan transpornya (xilem
dan floem) terganggu akibat adanya zat lain (vaselin).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Tumbuhan memperoleh suplai air untuk kelangsungan hidupnya dari jaringan
pengangkut xylem pada batang
2. Terhalangnya pembuluh xylem dapat menyebabkan tumbuhan mengalami
gangguan fisiologis karena tumbuhan tidak dapat memperoleh suplai ar.
3. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh daun
tumbuhan sedangkan xylem berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar
menuju ke daun
4. Untuk perlakuan xilem, dari hasil pengamatan telah diketahui pada hari ke 2
sampai hari ke 10 semua nampak mengalami gangguan, daun mulai layu dan
pengurangan air sangat sedikit.
5. Pada perlakuan xilem, pangkal batang dilapisi vaselin sehingga menghalangi
masuknya air kedalam pembuluh xylem dan menghasilkan air yang masuk
kedalam tubuh tumbuhan lebih sedikit dibanding air yang masuk pada tubuh
tumbuhan pada perlakuan floem.
5.2 Saran
Untuk praktikum mendatang sebaiknya menggunakan tumbuhan yang lain
agar praktikan dapat mengetahui cara pengangkutan air melalui xilem dengan
menggunakan tumbuhan yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Harso, Wahyu . 2010 . Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan . Laboratorium
Biologi Fakultas MIPA Universitas Tadulako : Palu.
Kimball, J. W. 1983. Biologi. Erlangga : Jakarta.
Sutarmi Tjitrosmo, Siti. 1984. Botani Umum II. Angkasa. Bandung