Dasar Teori Percobaan 3

4
Dasar teori Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda. Dari sisi sejarah kalor merupakan asal kata caloric ditemukan oleh ahli kimia perancis yang bernama Antonnie laurent lavoiser (1743 – 1794). Kalor memiliki satuan Kalori (kal) dan Kilokalori (Kkal). 1 Kal sama dengan jumlah panas yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 gram air naik 1 derajat celcius (Akbar, 2010). Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor yaitu massa zat, jenis zat (kalor jenis), perubahan suhu

description

-

Transcript of Dasar Teori Percobaan 3

Page 1: Dasar Teori Percobaan 3

Dasar teori

Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda. Dari sisi sejarah kalor merupakan asal kata caloric ditemukan oleh ahli kimia perancis yang bernama Antonnie laurent lavoiser (1743 – 1794). Kalor memiliki satuan Kalori (kal) dan Kilokalori (Kkal). 1 Kal sama dengan jumlah panas yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 gram air naik 1 derajat celcius (Akbar, 2010). Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor yaitu massa zat, jenis zat (kalor jenis), perubahan suhu

Page 2: Dasar Teori Percobaan 3

Kalor yang dipindahkan dari atau ke sistem diukur di dalam alat yang dinamakan kalorimeter, yang terdiri dari sebuah wadah cuplikan kecil yang dibenamkan dalam sebuah bejana air yang besar. Bejana luar itu disekat dengan baik sekali di sebelah luar untuk menghalangi lubang kamar mencapai air, sedangkan wadah di dalam dibuat dari tembaga atau suatu bahan penghantar kalor yang lain untuk mengizinkan kalor acara mudah dipertukarkan antara wadah itu dan air. Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimetri. Dengan menggunakan hukum Hess, kalor reaksi suatu reaksi kimia dapat ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar, energi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalam kalorimeter berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam calorimeter

Prosedur kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan 2. Menimbang massa gelas kimia kosong dengan menggunakan neraca digital 3. Menimbang massa kalorimeter beserta pengaduknya,logam besi dengan

menggunakan neracadigital4. Memasukkan air ke dalam kalorimeter dan gelas kimia dengan takaran tidak lebih

dari tinggilogam besi.5. Mengukur suhu kalorimeter mula - mula dengan menggunakan termomemeter6. Memanaskan air serta logam besi dengan menggunakan kompor listrik sambil

mengukur suhu benda sampai airnya mendidih.7. Memasukkan logam kuningan panas ke dalam kalorimeter yang telah berisi air sambil

mengaduknya 8. Mengukur suhu campuran logam kuningan dengan menggunakan termometer  9. Mencatat hasil yang diperoleh ke dalam tabel hasil pengamatan

Page 3: Dasar Teori Percobaan 3

Pembahasan

Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda. Kalor jenis adalah jumlah energi yang dipindahkan dari suatu benda atau tubuh ke benda lain akibat dari suatu perbedaan suhu diantara benda atau tubuh tersebut.

Fungsi alat dan bahan

Adapun perlakuan dalam lab yang dilakukan praktikan yaitu, Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, lalu menimbang massa bejana didih kosong, massa kalorimeter beserta pengaduknya, dan logam kuningan dengan menggunakan neraca digital, kemudian praktikan Memasukkan air ke dalam kalorimeter dan gelas kimia dengan takaran tidak lebih dari tinggilogam besi. Kemudian mengukur suhu kalorimeter mula - mula dengan menggunakan termomemeter. Setelah itu memanaskan air serta logam besi dengan menggunakan kompor listrik sambil mengukur suhu benda sampai airnya mendidih. Setelah airnya mendidih, praktikan Memasukkan logam kuningan panas ke dalam kalorimeter yang telah berisi air sambil mengaduknya. Kemudian Mengukur suhu campuran logam kuningan dengan menggunakan termometer  dan Mencatat hasil yang diperoleh ke dalam tabel hasil pengamatan.