RINGKASAN PATOSIS

8
RINGKASAN PATOSIS Penyakit safat bukan hal baru di kedokteran hewan. Rabies adalah penyakit tertua yang dapat menyerang hewan dan manusia. Mendiagnosis penyakit saraf susah karena penyakit susah dikenali. Lesi-lesinya dapat merubah fungsi sistem saraf yang menyebabkan geja umum dan atau lokal. Gejalanya tergantung dari letak, besar, dan kekuatan lesi bukan oleh penyakitnya. Sistem saraf hewan terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan medula spinalis) dan sistem saraf tepi (saraf kranial dan saraf spinal, ganglia dan saraf otonom). Neuron adalah unit struktural dan fungsional dari sistem saraf terdiri dari denrit, axon, dan badan sel yang fungsinya tergantung dari terminasinya. Apabila neuron rusak maka fungsinya tidak dapat digantikan oleh sel yang lain. Saraf merupan kumparan parallel dari jaringan fibrin yang fungsinya sama seperti kabel telepon. Apabila satu jaringan fibrin maka fungsinya akan terganggu. Kemudian kumpulan sel tersebut diinervasi oleh jaringan fibrin dan dibawa oleh inti sel. Inti sel dapat di ibaratkan ganggang telepon apabila rusak maka akan kehilangan fungsi kerjanya. Otak dibagi tiga : cerebrum, cerebellum, dan medulla yang memiliki kerja spesifik namun berrkaitan satu sama lain. Ketiganya memiliki penyakit dan gejala yang berbeda. Cerebrum adalah pusat kepintaran, psikis, sukarela, dan koordinasi pikiran dan aktivitas. Hewan dapat hidup tanpa cerebrum namun tidak dapat berfikir dan melakukan koordinasi gerak. Beberapa hewan masih dapat makan, minum dan aktivitas

Transcript of RINGKASAN PATOSIS

RINGKASAN PATOSISPenyakit safat bukan hal baru di kedokteran hewan. Rabies adalah penyakit tertua yang dapat menyerang hewan dan manusia. Mendiagnosis penyakit saraf susah karena penyakit susah dikenali. Lesi-lesinya dapat merubah fungsi sistem saraf yang menyebabkan geja umum dan atau lokal. Gejalanya tergantung dari letak, besar, dan kekuatan lesi bukan oleh penyakitnya.Sistem saraf hewan terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan medula spinalis) dan sistem saraf tepi (saraf kranial dan saraf spinal, ganglia dan saraf otonom). Neuron adalah unit struktural dan fungsional dari sistem saraf terdiri dari denrit, axon, dan badan sel yang fungsinya tergantung dari terminasinya. Apabila neuron rusak maka fungsinya tidak dapat digantikan oleh sel yang lain. Saraf merupan kumparan parallel dari jaringan fibrin yang fungsinya sama seperti kabel telepon. Apabila satu jaringan fibrin maka fungsinya akan terganggu. Kemudian kumpulan sel tersebut diinervasi oleh jaringan fibrin dan dibawa oleh inti sel. Inti sel dapat di ibaratkan ganggang telepon apabila rusak maka akan kehilangan fungsi kerjanya.Otak dibagi tiga : cerebrum, cerebellum, dan medulla yang memiliki kerja spesifik namun berrkaitan satu sama lain. Ketiganya memiliki penyakit dan gejala yang berbeda.Cerebrum adalah pusat kepintaran, psikis, sukarela, dan koordinasi pikiran dan aktivitas. Hewan dapat hidup tanpa cerebrum namun tidak dapat berfikir dan melakukan koordinasi gerak. Beberapa hewan masih dapat makan, minum dan aktivitas lainnya. Kerusakan pada spinal cord menyebabkan jalan tak terkontrol dan bagian motor cortex menyebabkan paralisis.Encephalitis biasanya menimbukan gejala hilangnya kepintaran, kebutaan, depresi, tidak terkontrol, kehilan fungsi otot, berjalan melingkar dan kaki sulit dipijakkan. Koma merupakan geja awal dan geja umumyang terjadi. Hewan tiba-tiba terjatuh dan rusak pada tumit serta menggigit dan menyerang hewan atau benda disekitarnya, gejalanya mirip seperti rabies. Dibeberapa hewan di sebut fly catching.Pada sapi rabies dengan lympoblastoma tenang pada malam hari dan agresif pada pagi harinya. Hasil nekropsi menunjukkan lymfoblastoma pada abdomen dan salah satu lumbal pada spinal tulang belakang menekanspinal cord.Kebutaan dan tuli pada kasus encephalitis dan hydrocephalus mungkin karena lesi pada saraf optik atau ketikmampuan hewan dalam melihat. Bilateral internal hidrochepalus ditandai gangguan penglihatan dan hewan gila setra kejang sering terjadi. Kejang merupakan gejala umum pada hidrosefalus unilateral atau hidrosefalus bilateral. Edema papilari ( choked disk) tidak dapat dibedakan dengan hidrosefalus pada encephalitis. Namun pada edema papilari mungkin terjadi naiknya tekanan intracranial dan karena tidak ada lesi spesifik pada hidrosephalus. Gejala lain pada penyakit cerebrum yaitu hipoglisemia, hipocalsemia, acetonaemia, aasidosis pada domba, anemia, botulism, keracunan bahan organik dan anorganik serta kelumpuhan. Diagnosis banding sangat penting dalam kasus ini.Cerebellum berperan dalam keseimbangan dan koordinasi gerak. Penyakit cerebellum sedikit menyebabkan gangguankesadaran atau fungsi fisik. Jika kedua hemisphere pada cerebellum rusak maka pasti terjadi sempoyongan dan tidak seimbang pada hewan.Satu hemisphere maka hewan berjalan melingkar Nystagmus umum pada penyakit serebral akut, pada anjing sering kejang. Tekanan abnormal pada otak dapat menyebakan kekakuan leher dan elevasi kepala, namum setiap lesi yang memberi tekanan pada medula atau batang otak dapat menghasilkan geja yang sama.Ataksia ditandai tanpa gangguan kesadaran atau fungsi psikis merupakan gejala umum pada anjing dan kuda yang terkena penyakit menyebar dari otak.Medula adalah jalurperifer berkomunikasi dengan otak dan sebaliknya. ini merupakan pusat sel penting yaitu respirasi, sirkulasi, tindakan dari jantung dan sistem pencernaan.Jika sumsum ulang dipotong pada bagian atas vertebrae servikalis ke 5 maka terjadi kematian karena kegagalan pernapasan. Lesi di medula dapat menyebabkan berbagai gangguan motorik seperti muntah, cheyne-stokes respirasi, denyut nadi tidak teratur, serta kelumpuhan otot-otot oengunyahan dan pencernaan. Jika inti sistem saraf kranial di hancurkan atau fungsinya terganggu, mulut mungkin tetap terbuka, lidah keluar dan hipersalivasi (gejala umum rabies). Gejala mielitis dapat dilihat sebelum ensefalitis berkembang. Sebaliknya jika virus masuk ke salah satu saraf kranial melalui lukadari kepala atau leher, ia langsung ke medulla dan ke cerebellum dan cerebrum, maka mielitis tidak terlihat. Dalam kasus rabies virus harus melewati medulla sebelum mencapai pusat-pusat yang lebih tinggi dari otak dan dapat menyerang inti saraf pengunyahan dan penelanan sehingga menyebabkan kelumpuhan rahang.Radang medula dapat menyebabkan penyakit sekunder yang parah (penyakit otak melalui obstruksicairan cerebrospinal. Sumsum tulang belakang merupakan perpanjangan dari medula. Itu adalah jalur impuls dari otak ke seluruh bagian yang tidak disarafi oleh saraf kranial dan dari bagian tepi sampai ke otak. Spinal cord berisi beberapa pusat saraf khusus (ciliospinal, vesicospinal, genito-spinal, dan anospinal dan vasomotor pusat. Ciliospinal terletak antara serviks dan thorak sumsum tulang dan jika rusak menyebabkan dilatasi pupil. vesicospinal, genito-spinal, dan anospinal terletak di lumbal sumsum tulang belakang, jika rusak menyebabkan inkontinasi kemuh dan fekal. Vasomotor dterletak diseluruh sumsung tulang belakang.Sumsum tulang belakang terdiri dari white matter dan grey matter, berbentuk seperti huruf H. Sumsum tulang belakang berisi badan sel saraf dan inti saraf yang memanjang. 4 ujung H dibentuk oleh grey metter (tanduk). Tanduk ventral memanjang saraf motorik keluar dan penyakit di daerah ini menyebabkan gangguan motorik sedangkan tanduk dorsal menerima sel sensorik dan penyakitnya menyebabkan gangguan sensorik. Dua tanduk di satu sisi terhubung dengan rangsangan di sisi berlawanan dengan grey komisura yang melintang sempit; yang terakhir berisi saraf kanal. Nyeri adalah lesi yang selalu hadir di tanduk dorsal atau akar saraf dengan derajat yang bervariasi dan jika terjadi kehancuran total akan terjadi kelumpuhan sensorik. Ini mungkin penyebab matinya hewan dengan sendirinya. White metter terdiri dari saraf sensorik dan motorik yang diselubungi myelin. Hal ini dapat dibagi menjadi tiga kolom. Dua kolom dimedial, dan satunya di lateral.Lesi pada tulang punggung dorsal pada beberapa hewan yang dimanifestasikan oleh kelainan dalam berjalan karena impuls dari kaki dan kaki tidak bisa menginformasikan ke otak dari posisi mereka. Lesi pada tulang punggung lateral yang mengalami kelumpuhan . Lesi pada tulang punggung ventral dapat menyebabkan kelumpuhan parsial di beberapa spesies hewan.Mielitis adalah lesi yang sering diamati disumsum tulang belakan hewan ras kecil ( sering pada anjing). Jika ada lesi di lumbar dari sumsum tulang belakang, inkontinasia urin dan fases adalah catatan. Mielitis biasanya biasanya mempengaruhi lebih dari satu tulang punggung. Hewan dapat pulih dari serangan ini, tapi pada anjing jarang terjadi.Tumor tulang belakang dan sumsum tulang belakang jarang terjadi pada hewan ras kecil. Sedangkan pada ,anusia sering terjadi tumor akhir yang kerap tersimulasi pada invertebralis disk. Tumor intraspinal mencatat menyebabkan rasa sakit, kelemahan cepat dan kelumpuhan.Kompresi patah tulang dari satu atau lebih tulang telah teramati pada kuda, anjing dan babi. Jika medula belum diputus atau dirusak, rasa sakit dan paralisis spastik atau kekakuan merupakan gejala umum, tapi flaccid paralysis terjadi ketika medula ini hancur.Meningitis sering dikaitkan dengan ensefalitis / mielitis tetapi dapat terjadi sebagai lesi primer dalam sistem saraf. Palpasi atau membelai bagian kepala menyebabkan ketidaknyamanan. Sering terjadi kejang pada otot kepaladan leher. Kepala biasanya terangkat dan leher kaku karena iritasi serebral dan kongesti. Biasanya kehilangan kesadaran untuk sementara, serta koma. Muntah adalah gejala awal meningitis. Suhu dapat meningkat dan nadi cepat. Depresi dan pingsan merupakan tanda penyakit berkembang.Jika selaput tulang belakan terpengaruh, tidak terjadi gangguan mental. Namun karena rasa sakit akibat meningitis, anjing umumnya suka marah dan menolah dihandle serta enggan bergerak. Pachymeningitis kronis tidak jarang terjadi pada anjing jantan tua.Trombosit tulang cenderung terbentuk dalam dura, dan meneybabkan gangguan motorik dan sensorik jika menimpa akar saraf tulang belakang. Anjing yang terkena umumnya berdiri dengan punggung melengkung dan kaki belakang di perpanjang serta kesakitan setelah secara paksa diluruskan kembali. Mereka bergerak perlahan dan jika berbaring biasanya mengalami kesulitan untuk berdiri.Encephalitis dapat terjadi pada semua spesies hewan. Virus tertentu dan bakteri diketahui penyebab encephalitis, tetapi dalam banyak kasus penyebab penyakit tidak di ketahui. Rabies umum pada semua spesies. paling sering terjadi pada anjing dan setiap tahun dianggap penyebab encephalitis pada spesies hewan. Tapi sekarang encephalitis menyerang anjing di daerah bebas rabies. Kuda mungkin akan terserang oleh 2 tipe tertentu virus Equine encephamyelitis (Jenis Timur dan Barat). Virus Tesis mampu menyebabkan penyakit otak epidemi pada kuda. Untungnya, sekarang ada kemungkinan untuk mencegah hewan konstan terhadap Equine encephamyelitis dengan vaksinasi.Tumor dan kista dapat didiagnosis dengan pemeriksaan makroskopik otak, Hidrosefalus juga dapat didiagnosis dengan pengamatan anatomi penampang otak, namun penyebab hidrosefalus sering tidak jelas, disebut hydrosefalus idiopatic. Hydrosefalus internal paling sering pada anjing,Idiopatik epilepsi sering terjadi pada anjing. penyakit ketakutan pada anjing normal adalah meningtis atau ensefalitis sementara karena disebabkan oleh virus atau bakteri dan berbagai zat beracun. Berbagai penyebab myelitis. Lesi makroskopik biasa terlihat pada anjing merupakan ciri khas dari yang disebabkan oleh virus. sel-sel saraf hancur tiadk meregenerasi atau digantikan oleh sel-sel lain yang sejenis dan gejala penyakit syaraf yang sering terjadi hanya setelah banyak sel hancur. Oleh karena itu, pengobatan penyakit saraf secara keseluruhan sangat tidak memuaskan. sering mungkin untuk mempertahankan kehidupan tang normal tetapi tentu funsi tergnggu atau hilang.