Ringkasan P2M

5
KOMPRESOR Kompresor merupakan sebuah mesin yang digunakan untuk menaikkan tekanan dari suatu gas atau uap. Kompresor secara garis besar dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu : kompresor sentrifugal dan kompresor positive displacement. A. Kompresor Sentrifugal Secara umum, penggunaan pompa sentrifugal ditujukan untuk gas yang memiliki aliran radial dan gas yang transfer energinya memanfaatkan gaya-gaya sentrifugal. Pada pompa sentrifugal udara atau gas pada tekanan atmosfir masuk menuju impeller. Ketika kompresor beroperasi, elemen pemutar mempercepat laju gas sedangkan ruang gerak yang tercipta terbatas karena casing kompresor. Oleh karena itu tekanannya bertambah. Dinamika dari kompresor sentrifugal ditentukan oleh desainnya, seperti cantilever kompresor, centerline kompresor, dan bullgear kompresor. Kompresor dengan desain kantilever cenderung lebih tidak stabil dibandingkan centerline kompresor. Desain ini rentan mengalami defleksi pada bagian porosnya karena tidak memiliki bearing pada sisi luar. Variasi pada volume, beban inlet, serta aliran laminar dapat memaksa poros menjadi membengkok atau defleksi dari titik tengahnya. Kompresor dengan desain centerline lebih stabil dan memiliki range yang luas dalam

description

blablabla

Transcript of Ringkasan P2M

KOMPRESOR

Kompresor merupakan sebuah mesin yang digunakan untuk menaikkan tekanan dari suatu gas atau uap. Kompresor secara garis besar dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu : kompresor sentrifugal dan kompresor positive displacement.

A. Kompresor SentrifugalSecara umum, penggunaan pompa sentrifugal ditujukan untuk gas yang memiliki aliran radial dan gas yang transfer energinya memanfaatkan gaya-gaya sentrifugal. Pada pompa sentrifugal udara atau gas pada tekanan atmosfir masuk menuju impeller. Ketika kompresor beroperasi, elemen pemutar mempercepat laju gas sedangkan ruang gerak yang tercipta terbatas karena casing kompresor. Oleh karena itu tekanannya bertambah.Dinamika dari kompresor sentrifugal ditentukan oleh desainnya, seperti cantilever kompresor, centerline kompresor, dan bullgear kompresor. Kompresor dengan desain kantilever cenderung lebih tidak stabil dibandingkan centerline kompresor. Desain ini rentan mengalami defleksi pada bagian porosnya karena tidak memiliki bearing pada sisi luar. Variasi pada volume, beban inlet, serta aliran laminar dapat memaksa poros menjadi membengkok atau defleksi dari titik tengahnya. Kompresor dengan desain centerline lebih stabil dan memiliki range yang luas dalam pengaplikasiannya namun kompresor dengan desain ini tidak dapat beroperasi dengan beberapa variasi sistem. Terdapat dua faktor kritis yang mempengarungi operasional dari kompresor ini, yaitu : konfigurasi impeller dan aliran laminar. Konfigurasi impeller berpengaruh terhadap kestabilan dari kompresor. Konfigurasinya terdiri dari dua jenis yaitu, konfigurasi inline dan opposed. Selanjutnya kompresor dengan desain bullgear menggunakan penggerak langsung berupa gear heliks untuk mentransmisikan tenaga dari gear primer ke gear pinion. Kebanyakan kompresor ini didesain untuk beroperasi pada putaran gear 3600rpm. Namun pada kompresor bullgear fourth stage, putarannya dapat lebih besar yaitu dengan range 12.000rpm 70.000rpm.

B. Kompresor Positive DisplacementKompresor positive displacement dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu rotary dan reciprocating kompresor. Kompresor rotary mengadaptasikan sistem penggeraknya menggunakan motor induksi ataupun motor bakar dengan bahan bakar bensin dan diesel. Kompresornya lebih cendrung ringkas, murah, dan membutuhkan perawatan yang minim. Kompresor rotary diklasifikasikan lagi ke dalam tiga kelompok, yaitu : sliding vane, helical lobe, dan liquid-seal ring. Reciprocating kompresor secara luas digunakan di industry karena menawarkan range ukuran dan tipe yang luas. Variasi yang ditawarkan mulai dari kompresor dengan spesifikasi kurang dari 1hp hingga lebih dari 12.000hp. kapabilitas tekanan pada jalur intake nya pun juga bervariasi, mulai dari tekanan vakum hingga tekanan lebih dari 60.000psig. reciprocating kompresor diklasifikasikan berdasarkan volume yang konstan dan tekanan yang bervariasi. Kompresor ini adalah kompresor yang paling efisien dan bisa digunakan untuk berbagai kondisi kerja (variasi pembebanan dan reduksi kapasitas). Karena kompresor ini berpotensi untuk tidak stabil pada bagian piston dan part rotasi nya maka sangat disarankan untuk menyediakan mounting yang dapat menstabilkannya selama beroperasi. Kompresor ini juga harus disuplai dengan gas yang bersih, oleh karena itu pada bagian intake nya sangat disarankan untuk diberi filter. Kompresor ini juga menghasilkan aliran pulsating dan biasanya kondisi ini tidak menguntungkan karena dapat membahayakan komponen downstreamnya.masalah ini dapat diatasi dengan pemakaian pulsating dampers.

MIXERS DAN AGITATORS

Mixer adalah perangkat untuk mengaduk kombinasi atau campuran dari cairan dan padatan sehingga menjadi produk yang homogen. Perangkat ini divariasikan berdasarkan ukuran dan desain konfigurasi untuk pemakaian yang spesifik. Sedangkan agitator digunakan untuk menjaga kelarutan suatu padatan di dalam larutan dengan menggunakan prinsip mekanikal. Keduanya beroperasi dengan prinsip yang sama tetapi berbeda pada variasi desain dan kecepatan operasinya.Pada mixer terdapat dua konfigurasi yaitu propeller/paddle dan screw. Pada propeller mixer biasanya digunakan di dalam tangka, aliran pipa atau vessels. Perangkat ini tersusun oleh motor elektrik, mounting bracket, extended shaft dan propeller. Material yang digunakan untuk konstruksi biasanya kuningan dan stainless steel yang dipilih berdasarkan kriteria pemakaian. Mixer dengan propeller/paddle juga tersedia dalam konfigurasi side-entering yang pada umumnya digunakan untuk aliran perpipaan. Konfigurasi ini sama dengan konfigurasi top-entering hanya saja berbeda pada mountingnya. Mixer dengan propeller dapat beroperasi pada penggunaan kecepatan sedang-tinggi dimana viskositasnya relative rendah sedangkan mixer dengan paddle digunakan pada pemakaian kecepatan rendah dimana viskositasnya relative tinggi.Konfigurasi screw menggunakan satu atau dua susunan screw untuk mengaduk cairan, padatan, atau campuran keduanya. Perangkat ini terdiri dari dua knfigurasi dasar yaitu batch dan mixer-extruder. Screw mixer tipe batch tersusun dari pengaduk drum atau silinder, single.dual screw mixer, dan power supply. Mixer jenis ini biasanya memiliki pengaduk screw heliks berbentuk pita atau sekumpulan paddle yang terpasang pada suatu poros. Selanjutnya terdapat mixer dengan konfigurasi kombinasi mixer-extruder. Kombinasi ini menggabungkan fungsi dari sebuah mixer dan screw conveyot. Mixer jenis ini digunakan untuk mengaduk fluida viscous.

DUST COLLECTORS

Fungsi utama dari perangkat ini ialah memisahkan partikel dari aliran fluida berfase gas. Langkah-langkah pemisahannya membutuhkan kerja yang mampu menghasilkan perbedaan gaya antara partikel dan gas, menyesuaikan waktu untuk proses filtrasi dimana partikel akan terendapkan sepenuhnya pada lapisan endapan. Konfigurasi perangkat ini terdiri dari pneumatic conveyor sistem, media penyaring, sistem pembersih back-flush, dan blower yang mampu menyediakan laju aliran udara. Keefektifan performa dari perangkat ini ditentukan oleh pressure drop dan efisiensi pengumpulan. Komponen dust collector yang paling umum digunakan adalah cyclone separator. Komponen ini berbentuk chamber kerucut yang mana percepatan gravitasinya digantikan oleh percepatan sentrifugal. Udara yang mengandung partikel debu memasuki chamber ini secara memutar pada beberapa titik lalu keluar melalui satu celah tunggal yang terletak di bagian atas komponen. Konfigurasi cyclone separator ini yaitu, area inlet berbentuk cone sehingga aliran gas mengalir secara memutar, area transisi berupa silinder, decreasing taper yang mampu menaikan kecepatan udara, serta central return tube. Performa dari cyclone separator ini sama dengan parameter yang terdapat pada baghouse separator, hanya saja pola aliran fluida di komponen ini sangat menentukan efisiensi performa.