Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Keilmuan

download Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Keilmuan

of 6

Transcript of Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Keilmuan

TN:01

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Keilmuan

Sejarah, Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

NIM NAMA

: 1141040006 : Rafiud ilmudinulloh

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2011Tujuan andragogi Page 1

BAB 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Mahasiswa ditingkatkan kesadaran bahwa bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh bangsa Indonesia. Hal ini mengigatkan bahasa Indonesia merupakan alat mengungkapkan diri baik secara lisan maupun tulis, dari segi rasa, karsa, dan cipta serta pikir, baik secara etis, estetis, maupun secara logis. Oleh karena itu kemahiran berbahasa Indonesia menjadi bagian dari kepribadian Indonesia. Bahasa Indonesia masuk kedalam kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian mahasiswa, yang kelak sebagai pemimpin dalam lingkungan masing masing. Oleh sebab itu mahasiswa kelak dapat menyebarkan pemikiran dan ilmunya, mereka di beri kesempatan melahirkan karya tulis ilmiah dalam berbagai bentuk dan menyajikanya dalam forum ilmiah. Mahasiswa perserta kuliah perlu di sadarkan akan kenyataan ini dan ditimbulkan kebanggannya terhadap bahasa nasional kita. Kemudian mahasiswa hendaknya juga ditingkatkan kesadaraannya akan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa nasional, dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa lingua franca yang berpotensi untuk mempersatukan seluruh bangsa. Untuk selanjutnya merekan hendak diminta untuk mengidentifikasi implikasi implikasi dari semua butir tentang bahasa Indonesia tersebut bagi mereka sebagai warga negara yang bertanggung jawab.

Tujuan andragogi

Page 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah bahasa Indonesia 1. Bahasa Indonesia sebelum Kemerdekaan Bahasa melayu adalah bahasa kebangsaan Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Bahasa indonesia sebagai bahasa kebangsaan dan bahasa resmi negara Republic Indoneisa merupakan sebuah dialek bahasa Melayu Riau (bahasa melayu di propinsi Riau, Sumatra, Indonesia). Namun melayu mula mula digunakan sebagai nama kerajaan tua di daerah Jambi di tepi Sungai Batanghari, yang pada pertengahaan abad ke- 7 di tahlukkan oleh kerajaan Sriwijaya. Berdasarkan prasasti yang ditemukan membuktikan bahwa Kerajaan Sriwijaya menggunakan bahasa Melayu Kuno, sebagai bahasa resmi dalam pemerintahannya. Berbicara tentang sejarah perkembangan Bahasa Indonesia, kita tidak bisa lepas dari sejarah bangsa Indonesia secara keseluruhan, mulai dari jaman Kerajaan Sriwijaya sampai sekarang ini, khususnya Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan titik tolak perkembangan bahasa Indonesia.

1.1 Zaman Kerajaan Pada abad VII sampai dengan abad XII, Kerajaan Sriwijaya menguasai perpolitikan dan ilmu pengetahuan di Asia Tenggara dengan adanya Perguruan Tinggi Agama Budha. Perguruan tinggi tersebut mempunyai bahasa pengantar dalam kuliah yakni bahasa Melayu. Buktinya, di Palembang, Jambi dan Bangka, ditemukan batu bersurat (piagam) bertanggal tahun Syaka 604, 605,608 (kira-kira sesuai dengan tahun 682,683,686 Masehi) yang menggunakan bahasa Melayu tertua.

Kemudian Kerajaan Malaka muncul pada abad ke-XV setelah Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran. Pada masa itu bahasa MelayuTujuan andragogi Page 3

mengalami kemajuan yang pesat, terutama dengan masuknya agama Islam yang menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar. Pada zaman itu mulai berkembang sastra tulis, seperti: Hikayat Muhammad Ali Hanafiah, Hikayat Amir Hamzah, dan Hikayat Iskandar Zulkarnaen.

Waktu itu, bahasa Melayu yang digunakan dibedakan atas 3 bagian, yaitu : a. Bahasa Melayu Pasar, yang dipakai di bidang perdagangan. b. Bahasa Melayu Tinggi (Riau) dipakai dalam administrasi

pemerintahan, kantor dan sekolah. c. Bahasa Melayu Dialek yang muncul di daerah tertentu, misalnya bahasa Melayu Dialek Ambon, bahasa Melayu Dialek Jakarta dan bahasa Melayu Diatek Medan. Pada Tahun 1511, Kerajaan Malaka ditaklukkan Portugis. Semua Sastra Melayu habis terbakar akibat penyerbuan besar-besaran yang dilakukan bangsa Portugis. Pada tahun 1824, Perjanjian London ditandatangani. Perjanjian ini membuat Malaysia yang sekarang, Singapura dan Indonesia terpisah. Semenjak itu aktivitas bahasa terbagi dua, yaitu pertama, bahasa Melayu Singapura dan Malaysia berkembang sesuai dengan kondisi di bawah penjajahan Inggris.

1.2 Zaman Kolonial (Penjajahan) Belanda. Pada zaman ini bahasa Melayu Indonesia berkembang sesuai dengan kondisi di bawah penjajahan Belanda. Ch. A. Van Ophuysen menyusun ejaan resmi bahasa Melayu pada tahun 1901. Hal ini semakin memantapkan kedudukan bahasa Melayu. Sebelumnya Gubernur Belanda telah

menetapkan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar di sekolah Bumiputera. Selanjutnya pemerintah Belanda mendirikan Taman Bacaan Rakyat pada tahun 1908, yang kemudian diubah menjadi Balai Pustaka padaTujuan andragogi Page 4

tahun 1917. Pada tanggal 25 Juni 1918 keluar ketetapan Ratu Belanda yang memberi kebebasan kepada anggota Dewan Rakyat (Volkstrad)

menggunakan bahasa Melayu dalam perundingan. Ketetapan ini merupakan reaksi Kerajaan Belanda atas gagasan yang dicetuskan anggota-anggota Dewan Rakyat bangsa Indonesia yang didorong oleh hasrat untuk memperjuangkan diakuinya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

1.3 Zaman Pergerakan Kemerdekaan Perjuangan partai politik mempunyai peranan yang besar. Karena sebagian besar partai politik menggunakan bahasa Melayu (Indonesia) dalam rapatrapat, dan dalam tulisan-tulisan. Partai politik yang ada waktu itu seperti, Budi Oetomo (1922), Partai Hindia (1912), Serikat Islam (1913). Ada juga Perhimpunan-Perhimpunan Pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatera, Jong Ambon, yang kemudian bersatu dalam Indonesia Muda. Mereka Inilah yang mencetuskan Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 mengumandangkan ke seluruh Tanah Air bahkan ke seluruh dunia bahwa Indonesia: Berbangsa Satu yaitu Bangsa Indonesia, Bertanah Air Satu yaitu Tanah Air Indonesia dan yang ketiga (terpenting) Menjungjung Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Butir ketiga, merupakan suatu karunia ilahi yang telah mengilhami putra-putri Indonesia untuk bersatu. Setiap orang Indonesia menyadari bahwa bahasa Indonesia telah berjasa mempercepat persatuan bangsa. Kini bangsa Indonesia telah memiliki bahasa kebangsaan, bahasa kesatuan dan bahasa yang dapat mempersatukan kehendak dan perasaan. Prof Dr. A Teeuw menyebutnya sebagai pembaptisan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia. Secara psikologis, peristiwa ini membuat rasa persatuan dan kesatuan semakin erat. Semua suku merasa mempunyai satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Sebagai realisasi dari Sumpah Pemuda ini,Tujuan andragogi Page 5

muncullah surat kabar dan majalah. Kemudian media massa ini sangat berperan besar dalam pembentukan dan perkembangan bahasa Indonesia. Pada tahun 1933 resmi berdiri suatu angkatan sastrawan yang menamakan dirinya Pujangga Baru. Nama ini diambil dari nama majalah sastra dan kebudayaan waktu itu yakni, Pujangga Baru. Pada masa itu dapat dikatakan bahwa bahasa Indonesia yang sebenarnya telah mulai dari bahasa Melayu Balai Pustaka yang masih khas Minangkabau berkembang menjadi bahasa modren yakni bahasa Indonesia. Masyarakat pun semakin mengenal dan secara tidak langsung mereka belajar dari surat kabar yang banyak bermunculan. Tokoh yang paling berperan, yaitu, S. Takdir Alisyahbana. Dia banyak mengarang buku dan pernah menulis artikel tentang jurnalistik Melayu Tionghoa dalam majalah Pujangga Baru.1.4 Zaman Penjajahan Jepang Masa penjajahan Jepang merupakan masa penting. Bahasa Indonesia menjadi bahasa utama karena bahasa Belanda (bahasa musuh) tak boleh lagi dipergunakan dalam percakapan sehari-hari dan urusan-urusan remi. Sementara itu bahasa Jepang belum dikuasai. Maka satu-satunya alat komunikasi adalah bahasa Indonesia. Di sisi lain perkembangan bahasa Indonesia menjadi tak teratur. Sebagian kaum terpelajar tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik karena belum pernah mempelajari bahasa Indonesia secara baik, teratur dan sungguh-sungguh. Mereka lebih menguasai bahasa Belanda. Itulah sebabnya bahasa Indonesia banyak dipengaruhi bahasa Belanda.

2. Bahasa Indonesia sesudah Kemerdekaan Setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, bahasa indonesia semakin mantap kedudukannya. Perkembangannya juga cukup pesat. Sehari sesudah proklamasi kemerdekaan, pada tanggal 18 agustus ditetapkan Undang undang dasar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal, yaitu pasal 36, yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa indonesia . Dengan demikian, di samping berkedudukan sebagai bahasa negara, bahasa indonesia dipakai dalam semua urusan yang berkaitan dengan pemerintah negara. Tujuan andragogi Page 6