TIK Makalah Bahasa Indonesia Keilmuan
-
Upload
achmad-alfiyan-faqih -
Category
Documents
-
view
45 -
download
3
description
Transcript of TIK Makalah Bahasa Indonesia Keilmuan
“ Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas Pendidikan “
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah TIK
Dosen Pembimbing :
Drs. Syahmani, M.Si
Oleh:
Selvia Aryani
A1C311206
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
JUNI 2012
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah
dan inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah “ Dampak Teknologi Informasi dan
Komunikasi Terhadap Aktivitas Pendidikan “ untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bisa membantu bagi siapa saja yang membutuhkan
sedikit pengetahuan tentang “ Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas
Pendidikan “.
Namun demikian makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, segala kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk di masa yang akan datang.
Banjarmasin, 12 Juni 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala
aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia
pendidikan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan
banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam
bidang teknologi informasi sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi
yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya
diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk
hal negatif.
Kehadiran TIK dalam pendidikan bisa dimaknai dalam tiga paradigma, yaitu (1) TIK
sebagai alat atau berupa produk teknologi yang bisa digunakan dalam pendidikan, (2) TIK
sebagai konten atau sebagai bagian dari materi yang bisa dijadikan isi dalam pendidikan, dan (3)
TIK sebagai program aplikasi atau alat bantu untuk manajemen pendidikan yang efektif dan
efisien. Ketiga paradigma tersebut disinergikan dalam sebuah kerangka sumberdaya TIK yang
secara khusus diposisikan dan diarahkan untuk mencapai visi dan misi pendidikan di Indonesia.
Di era globalisasi pendidikan, disadari ataupun tidak, tantangan dunia pendidikan ke depan akan
lebih berat. Oleh karena itu, optimalisasi TIK menjadi salah satu alternatif solusi dalam
menopang dan menggerakkan dunia pendidikan di kancah persaingan global. Dalam dunia
pendidikan di Indonesia, ada beberapa alasan problematik yang melatarbelakangi pentingnya
pemanfaatan TIK, terutama dalam (1) meningkatkan mutu pendidikan di semua jenjang, (2)
mengatasi kesenjangan layanan pendidikan akibat kondisi geografis yang mana jika diabaikan
akan menimbulkan disparitas mutu layanan, dan (3) perubahan sosio-budaya masyarakat yang
bergerak dinamis, dan (4) memupuk rasa nasionalisme untuk menjaga kesatuan dan persatuan
bangsa.
B. Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang penulis angkat, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap aktivitas
pendidikan?
2. Bagaimana cara mengatasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap
aktivitas pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah TIK dan untuk
meningkatkan pengetahuan penulis dalam memahami dampak teknologi informasi dan
komunikasi terhadap aktivitas pendidikan.
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode penjabaran materi, adapun
teknik yang digunakan yaitu studi pustaka dengan mempelajari buku-buku, browsing internet
dan sumber lain untuk mendapatkan data untuk pembuatan makalah ini.
E. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,
metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II : Pembahasan yang terdiri dari perkembangan teknologi menurut para ahli, Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK), implementasi TIK dalam dunia pendidikan, dampak
TIK terhadap aktivitas pendidikan. permasalahan dan solusi internet dalam dunia
pendidikan.
BAB III : Penutup, yang terdiri dari kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Teknologi Menurut Para Ahli
Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah
ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan
kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan
teknologi,yaitu teknologi sederhana.
Terkait dengan teknologi, Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu
perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan
masalah. Ahli lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the art of utilizing scientific
knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap
tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia
dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat
lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia.
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan
tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih
sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah “teknologi
belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau
pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian
teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan
manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau
membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai”
keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap
bidang kegiatan manusia.
B. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Di era globalisasi peranan TIK menjadi semakin penting digunakan untuk mengungkapkan data
dan fakta menjadi sebuah informasi yang bisa dimanfaatkan. Kontribusi TIK tidak terlepas dari suatu
tanggung jawab agar data dan fakta pendidikan dapat dikumpulkan, dikelola, disimpan, diteliti,
dibuktikan dan disebarkan agar masyarakat mendapatkan informasi penting dengan benar secara efektif
dan efisien. TIK pada hakikatnya adalah alat untuk mendapatkan nilai tambah dalam menghasilkan suatu
informasi yang cepat, lengkap, akurat, transfaran dan mutakhir. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan
dalam kontribusi TIK adalah teknologi internet. Internet sebagai media informasi telah memberikan
peluang bagi setiap orang.
Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diharapkan dapat membuat perubahan
pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk
TIK. Melalui perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi, kita bisa mencari, mengeksplorasi,
menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif. TIK akan memudahkan kita,
mendapatkan ide dengan cepat dan bertukar pengalaman dari berbagai kalangan. Dengan demikian,
diharapkan dapat mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga kita dapat
memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan TIK secara tepat dan
optimal, termasuk implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.
Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan
Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan Teknologi
Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, Teknologi Informasi dan
Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas
tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
transfer/pemindahan informasi antar media.
Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:
Menyadarkan kita akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus
berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi ini sebagai dasar
untuk belajar sepanjang hayat.
Memotivasi kemampuan kita agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan TIK,
sehingga bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari hari secara mandiri dan
lebih percaya diri.
Mengembangkan kompetensi kita dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi
untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari hari.
Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat lebih
optimal, menarik, dan mendorong kita lebih terampil dalam berkomunikasi, terampil
mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung
jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan
pemecahan masalah sehari hari.
C. Implementasi TIK (ICT) dalam Dunia Pendidikan
Tidak bisa dipungkiri, keberadaan komputer saat ini bukan lagi merupakan barang
mewah, Alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan, termasuk dalam dunia
pendidikan.
Saat ini jumlah guru yang ada adalah 2.692.217, dari jumlah trsebut yang memenuhi
syarat sertifikasi 727.381 orang atau sekitar 27%, sehingga diperlukan sekitar 1.964.836 atau
73% guru yang harus itingkatkan kualifikasi pendidikan dan profesionalismenya. Dan yang juga
menjadi masalah adalah rendahnya tingkat pemanfaatan ICT di sekolah (Digital Divide) ICT
dapat menunjang optimalisasi sekolah, karena potensi ICT cukup besar, diantaranya
(1).Memperluas kesempatan belajar, (2) Meningkatkan efisiensi, (3) Meningkatkan kualitas
belajar, (4) Meningkatkan kualitas mengajar, (5) Memfasilitasi pembentukan keterampilan, (6)
Mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan, (7) Meningkatkan perencanaan kebijakan dan
manajemen, (8) Mengurangi kesenjangan digital. Begitu besar peran ICT dalam pendidkan
sehingga secara khusus pemerintah dalam Pustekkom Diknas membagi peran ICT di sekolah
modern menjadi 7 peran sekaligus sebagi pilar pendidikan. Ke-7 peran ICT tersebut yaitu :
1. ICT sebagai gudang ilmu pengetahuan. Artinya dengan ICT sumber ilmu pengetahuan
menjadi begitu kaya bahkan melimpah, baik ilmu pengetahuan inti (core content) dalam
pelajaran sekolah maupun sebagai materi pengaya pembelajaran (content suplement).Pada
fungsi ini internet memiliki peran besar sebagai sumber ilmu pengetahuan yang dapat diakses
secara luas yang didalamnya telah terkoneksi dengan ribuan perpustakaan digital, jutaan
artikel/jurnal, jutaan e-book, dan lan-lain.
2. ICT sebagai alat bantu pembelajaran. Artinya bahwa pembelajaran saat ini lebih mudah
dengan bantuan ICT, untuk menghadirkan dunia di kelas dan dapat disajikan kepada seluruh
siswa melalui peralatan ICT seperti multimedia dan media pembelajaran hasil olahan
komputer seperi poster, grafik, foto, gambar, display, dan media grafis yang lainnya.
Pemanfaatan CD Interaktif, Video Pembelajaran, Multimedia presentasi, e-learning termasuk
pada bagian ini.
3. ICT sebagai fasilitas pendidikan. Dalam hal ini ICT sebagai saran yang melengkapi fungsi
sekolah sebagai lembaga pendidikan, terutama fasilitasfasilitas yang bernuansa elektronik
seperti labolatorium komputer, peralatan di laboratorium bahasa, raung multimedia, studio
rekaman suara, studio musik, studio produksi video dan editing.
4. ICT sebagai standar kompetensi. Artinya ICT sebagai mata pelajaran yang kita kenal Mata
Pelajaran TIK. Mata pelajaran ini berisi standar kompetensi.
Selain peran TIK diatas, terdapat pendapat lain tentang peranan TIK dalam pendidikan yaitu :
1. TIK sebagai Keterampilan (skill) dan Kompetensi :
* Setiap pemangku kepentingan harus memiliki kompentensi dan keahlian menggunakan TIK
untuk pendidikan.
* Informasi merupakan “bahan mentah” dari pengetahuan yang harus diolah melalui proses
pendidikan.
* Membagi pengetahuan antar satu peserta didik dengan yang lainnya bersifat mutlak dan
tidak berkesudahan.
* Belajar mengenai bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien bagi pendidik, peserta
didik, dan stakeholder.
* Belajar adalah proses seumur hidup yang berlaku bagi setiap individu atau manusia.
2. TIK sebagai Infrastruktur Pendidikan
* Saat ini, bahan ajar banyak disimpan dalam format digital dengan model yang beragam seperti
multimedia.
* Para pendidik, instruktur dan peserta didik secara aktif bergerak dari satu tempat ke tempat
lainnya.
* Proses pendidikan seharusnya dapat dilakukan dimana dan kapan saja.
* Perbedaan letak geografi seharusnya tidak menjadi batasan pendidikan.
* “The network is the school” akan menjadi fenomena baru di dalam dunia pendidikan.
3. TIK sebagai Sumber Bahan Belajar
* Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian cepatnya.
* Pendidik yang hebat tersebar di berbagai belahan dunia.
* Buku-buku, bahan ajar, dan referensi diperbaharui secara kontinyu.
* Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran.
* Tanpa teknologi, proses peserta didikan yang “up-to-date” membutuhkan waktu yang lama.
4. TIK sebagai Alat Bantu dan Fasilitas Pendidikan
* Penyampaian pengetahuan seharusnya mempertimbangkan konteks dunia nyatanya.
Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan
bahan ajar.
* Peserta didik diharapkan melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih bebas
dan mandiri.
* Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi antarpeserta didik dan pendidik.
* Rasio antara pendidik dan peserta didik tidak dibatasi tergantung pada proses dan pemberian
fasilitas.
5. TIK sebagai Pendukung Manajemen Pendidikan
* Setiap individu memerlukan dukungan pendidikan tanpa henti setiap harinya.
* Transaksi dan interaksi interaktif antar-stakeholder memerlukan pengelolaan back-office yang
kuat.
* Kualitas layanan pada pengelolaan administrasi pendidikan seharusnya ditingkatkan secara
bertahap.
* Orang merupakan sumber daya yang sangat bernilai sekaligus terbatas dalam institusi.
* Munculnya keberadaan sistem pendidikan inter dan antar organisasi.
6. TIK sebagai Sistem Pendukung Keputusan
* Setiap individu memiliki karekteristik dan bakat masing-masing dalam pendidikan.
* Pendidik seharusnya meningkatkan kompetensi dan keterampilan pada berbagai bidang ilmu.
* Sumber daya terbatas, pengelolaan yang efektif seharusnya dilakukan.
* Institusi seharusnya tumbuh dari waktu ke waktu dalam hal jangkauan dan kualitas.
* Pemerintah seharusnya memiliki pengetahuan tentang profil institusi pendidikan.
Saat ini Depdiknas mempunyai program pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
secara besar besaran. Ada tiga posisi penting Depdiknas dalam program pengembangan TIK,
yaitu:
1. Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara teknis
baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan. Dibentuknya ICT center di
seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan sekolah sekolah di sekitar ICT center dibangun
WAN (Wireless Area Network) Kota.
2. Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV pendidikan interaktif,
E learning dan E SMA. Program ini bertujuan untuk mempersempit jurang perbedaan kualitas
pendidikan antara kota besar dengan daerah.
3. Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program
di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah di Indonesia.
Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah di Indonesia akan terkoneksi dengan
internet. Melihat program yang diadakan oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas
tersebut karena bersifat terbuka.
Pengembangan TIK untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah
sesuatu yang mutlak. Dalam Renstra Departemen Pendidikan Nasional tahun 2005-2009,
program pengembangan TIK bidang pendidikan akan dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai
berikut :
1. Tahap pertama meliputi (a) merancang sistem jaringan yang mencakup jaringan internet, yang
menghubungkan sekolah-sekolah dengan pusat data dan aplikasi, serta jaringan internet
sebagai sarana dan media komunikasi dan informasi di sekolah, (b) merancang dan membuat
aplikasi database, (c) merancang dan membuat aplikasi manajemen untuk pengelolaan
pendidikan di pusat, daerah, dan sekolah, dan (d) merancang dan membuat aplikasi
pembelajaran berbasis web, multimedia, dan interaktif.
2. Tahap kedua meliputi (a) melakukan implementasi sistem pada sekolah-sekolah di Indonesia
yang meliputi pengadaan sarana/prasarana TIK dan pelatihan tenaga pelaksana dan guru dan
(b) merancang dan membuat aplikasi pembelajaran.
3. Tahap ketiga dan keempat adalah tahap memperluas implementasi sistem di sekolah-sekolah.
Uraian di atas lebih berfokus pada tahapan-tahapan yang diharapakan dilakukan Depdiknas
dalam kurung waktu tahun 2005-2009 dalam rangka pengembangan TIK dalam pendidikan.
Dalam merealisasikan rencana ini, Depdiknas membangun ICT Center Kabupaten/Kota
melalui Program Jardiknas yang terdiri atas jaringan komputer, internet, dan TV Edukasi. ICT
Center ini akan terkoneksi dengan sekolah-sekolah dan kantor dinas pendidikan. Selain itu,
guru perlu juga diperlengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk
menggunakan perangkat TIK. Untuk itu, manajemen sekolah perlu mengetahui kesiapan dan
pelatihan TIK yang dibutuhkan guru.
D. Dampak TIK terhadap Aktivitas Pendidikan
Tahukah kita selain membawa manfaat yang besar Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) juga mempunyai pengaruh buruk yang besar pula pada perkembangan generasi anak
bangsa.
Saat ini perangkat yang paling mempengaruhi anak pelajar Indonesia saat ini antara lain :
Komputer
Handphone
MP4 player
Game Console
Media tontonan seperti Televisi dan Film
Namun kali ini kita akan membahas salah satu diantaranya yaitu pengaruh buruk
Teknologi Komputer. Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini tentu saja lebih
banyak tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer
secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan memberikan
pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana, yaitu membantu pengembangan intelektual
dan motorik anak.
Pengaruh buruk lewat internet
Mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi
pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi
buruk yang membanjiri internet. Melalui internetlah berbagai materi bermuatan seks, kekerasan,
dan lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Sebuah studi yang menunjukkan
bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima pesan yang berisi muatan seks, tawaran
seks, saat tengah berselancar di internet.
Pengaruh Buruk Terlalu Sering Bermain Komputer
Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis,
menggambar atau pun melakukan aktivitas sosial. Kecanduan bermain komputer bisa terjadi
terutama karena sejak awal orangtua tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya,
menurut Rizal, orangtua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer.
Misalnya, anak boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya
selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer
adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara
ketat oleh orangtua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar,
diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
* Menimbang untung ruginya mengenalkan komputer pada anak, pada akhirnya memang amat
tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi anak saat bermain
komputer.
* Selain itu juga pihak sekolah harus ikut andil dalam memberikan pengarahan terbaik agar
siswa/siswi dapat mempergunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi ke arah yang positif.
* Pemerintah sebagai pengendali semua sistem penyedia Informasi harusnya lebih aktif dalam
mengontrol penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Generasi Anak Bangsa.
Sadar atau tidak sadar Teknologi Informasi dan Komunikasi telah membawa perubahan besar
terhadap Generasi Penerus Bangsa, hanya tinggal kita yang bisa atau tidak membawa perubahan
itu ke arah yang positif atau negatif.
E. Permasalahan dan Solusi Internet dalam Dunia Pendidikan
Kendala bidang pendidikan ini dapat diatasi dengan adanya internet yang bisa diakses
oleh peserta didik di perguruan tinggi. Berbagai macam informasi seperti perpustakaan online,
jurnal online, majalah, dan bahkan buku-buku teks yang dapat di-download gratis dari berbagai
situs yang ada dalam dunia internet. Mahasiswa bisa mencari apapun yang berkaitan dengan
materi perkuliahan disampaikan dosen di kelas, untuk memperbandingkan, memperkaya
pengetahuan, dan mencari sesuatu yang memerlukan kejelasan dan pemahaman mendalam.
Permasalahan selalu timbul dalam dunia pendidikan adalah kekurangan informasi dan
referensi akibat terbatasnya jumlah sarana belajar. Ketersediaan buku – buku di perpustakaan
terutama pada lembaga pendidikan swasta cukup memprihatinkan dan sangat jauh dari harapan
jika yang menjadi tujuan adalah melahirkan sarjana-sarjana berkualitas dari universitas.
Namun pada praktiknya, sosialisasi internet bagi dunia pendidikan tidak semudah yang
dibayangkan dan diharapkan banyak pihak, menurut Rahardjo (2001), terbatasnya pemanfaatan
teknologi informasi ini dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya kurangnya penguasaan
bahasa Inggris, kurangnya sumber informasi dalam bahasa Indonesia, mahalnya biaya akses
internet, dan ketidaksiapan tenaga pendidik.
Faktor pertama, merupakan permasalahan utama dalam memanfaatkan segala teknologi
hasil karya masyarakat Barat. Produk-produk teknologi yang sampai ke tangan masyarakat dunia
umumnya menggunakan komunikasi berbahasa Inggris sehingga menyulitkan bagi para
pengguna seperti mahasiswa Indonesia yang Jurnal Ilmiah umumnya masih memiliki
kemampuan rendah dalam bahasa asing, sedangkan banyak informasi-informasi dan ilmu
pengetahuan direkayasa dalam bahasa internasional tersebut.
Faktor kedua, keterbatasan informasi dan ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia,
menjadi salah satu penyebab rendahnya penggunaan internet dalam negeri. Kesadaran
masyarakat Indonesia untuk berbagi ilmu pengetahuan masih sangat rendah dibanding di luar
negeri. Informasi masih dianggap suatu hal pribadi dan berharga mahal yang tidak dapat diakses
oleh seluruh orang, menjadikan pengetahuan hanya berkembang untuk diri pribadi dan
komunitas tertentu saja.
Faktor ketiga, adalah kendala mahalnya biaya untuk menggunakan internet di dalam
negeri. Untuk mengakses internet pribadi dengan menggunakan jaringan telepon milik
pemerintah seseorang harus mengeluarkan biaya hampir sepuluh ribu rupiah per jam sehingga
membatasi pemanfaatan internet tersebut. Solusi ini dapat dipecahkan dengan menggunakan
internet pada warung-warung internet dengan biaya yang lebih murah antara dua ribu sampai tiga
ribu rupiah per jam. Namun masih saja terlalu mahal untuk seorang mahasiswa apabila harus
menggunakan dalam frekuensi tinggi (selalu mengakses).
Faktor terakhir, permasalahan dari tenaga pendidik itu sendiri yang masih belum siap
menggunakan teknologi internet dalam proses pengajarannya akibat kurangnya kemampuan
dosen dalam bidang ini. Seorang dosen tidak akan pernah menyarankan kepada mahasiswa
memperkaya wawasan dengan fasilitas internet akibat kekurangmampuannya sendiri. Dampak
akhir yang terjadi mahasiswa tidak akan termotivasi untuk mengembangkan diri jika dosen tidak
pernah menyarankan pemanfaatan sumber ilmu non formal tersebut.
Masalah terpenting dari sekian faktor penghambat di atas terletak pada faktor ketiga dan
keempat yakni mahalnya biaya akses dan keterbatasan dosen. Jika kendala bahasa tidak menjadi
masalah, lambat laun mahasiswa akan terus belajar dengan sendirinya dengan tingginya
frekuensi penggunaan internet, sehingga mereka akan lebih memahami penguasaan istilah-istilah
asing dari internet tersebut. Sumber motivator utama dari dosen adalah faktor terpenting dalam
mensosialisasikan kegiatan penunjang pembelajaran. Misalnya untuk melengkapi informasi
tentang sebuah kajian masalah di dalam kelas, mahasiswa dianjurkan untuk membuka homepage
milik dosen, atau mengakses situs-situs lain yang disarankan dosen.
Dari segi mahalnya biaya kendala ini dapat diatasi dengan berperan penting lembaga
pendidikan/universitas untuk mengembangkan sistem pembelajaran internet dengan membangun
sebuah jaringan internet di lembaga pendidikan, menyediakan sarana penyewaan dengan biaya
yang lebih murah dibanding warung internet milik pengusaha bisnis.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan dewasa ini berlangsung
dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan
jam, bahkan menit atau detik, terutama berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi
yang ditunjang dengan teknologi elektronika. Pengaruhnya meluas ke berbagai bidang
kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat cepat ini memberikan dampak positif dan dampak negatif. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak positif dengan semakin terbuka dan tersebarnya
informasi dan pengetahuan dari dan ke seluruh dunia menembus batas ruang dan waktu. Dampak
negatifnya yaitu terjadinya perubahan nilai, norma, aturan, atau moral kehidupan yang
bertentangan dengan nilai, norma, aturan, dan moral kehidupan yang dianut masyarakat.
Menyikapi keadaan ini, maka peran pendidikan sangat penting untuk mengembangkan dampak
positif dan memperbaiki dampak negatifnya. Pendidikan tidak antipati atau alergi dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun sebaliknya menjadi subyek atau pelopor
dalam pengembangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Gairola, C. M. (2004). Information and Communications Technology for Development. New
Delhi: Elsevier.
S.P.Hariningsih. 2005. Teknologi Informasi. Penerbit Graha Ilmu.
Yuhetty, H. (n.d.). ICT and Education in Indonesia. Retrieved 11 20, 2008, from
http://www.lib.itb.ac.id/: http://www.lib.itb.ac.id/~mahmudin/e-list/Indonesia-ICT-paper.pdf
Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung, Penerbit:Alfabeta.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung,
Penerbit:Alfabeta.
http://www.depdiknas.go.id
http://www.wikipedia.org
http://www.google.co.id