Ringkasan Disertasi Eni Purwati1

41
1 Ringkasan Disertasi PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES SYSTEM (MIS) (Studi pada SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso Jawa Timur) DISERTASI Oleh: ENI PURWATI NIM. FO150710 PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2011

description

ringkasan disertasi pengembangan sdm

Transcript of Ringkasan Disertasi Eni Purwati1

1

Ringkasan Disertasi

PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES SYSTEM (MIS)

(Studi pada SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso Jawa Timur)

DISERTASI

Oleh:

ENI PURWATI NIM. FO150710

PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2011

2

Ringkasan Disertasi

PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES SYSTEM (MIS)

(Studi pada SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso Jawa Timur)

DISERTASI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Doktor dalam Program Dirosah Islamiyah

Konsentrasi Pendidikan Islam

Oleh

ENI PURWATI NIM. FO150710

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2011

3

PERSETUJUAN

DISERTASI INI TELAH DISETUJUI Pada tanggal 21 Juli 2011

Peneliti ENI PURWATI NIM. FO150710

Oleh

PROMOTOR

PROF. Dr. H. IMAM BAWANI, MA.

PROMOTOR

PROF. Dr. H. MUHAIMIN, MA.

4

PERSETUJUAN TIM PENGUJI

Disertasi ini telah diuji dalam tahap pertama pada tanggal 12 Agustus 2011

dan dianggap layak untuk diuji dalam tahap kedua

Tim Penguji: 1. Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si. (Ketua) : …………… 2. Prof. Dr. H. M. Ridlwan Nasir, MA. (Sekretaris) : …………… 3. Prof. Dr. H. Imam Bawani, M.A. (Promotor/Penguji) : …………… 4. Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A. (Promotor/Penguji) : …………… 5. Prof. Dr. H. Mujamil Qomar, M.A. (Penguji Utama) : …………… 6. Prof. Dr. Abd. Haris, M.Ag. (Penguji) : …………… 7. Masdar Hilmy, M.A. Ph.D. (Penguji) : ……………

5

PENGESAHAN DIREKTUR

Disertasi ini telah diuji dalam tahap pertama pada tanggal 12 Agustus 2011

dan dianggap layak untuk diuji dalam tahap kedua

Tim Penguji: 1. Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si. (Ketua) : …………… 2. Prof. Dr. H. M. Ridlwan Nasir, MA. (Sekretaris) : …………… 3. Prof. Dr. H. Imam Bawani, M.A. (Promotor/Penguji) : …………… 4. Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A. (Promotor/Penguji) : …………… 5. Prof. Dr. H. Mujamil Qomar, M.A. (Penguji Utama) : …………… 6. Prof. Dr. Abd. Haris, M.Ag. (Penguji) : …………… 7. Masdar Hilmy, M.A. Ph.D. (Penguji) : ……………

Surabaya, 25 Agustus 2011 Direktur

Prof. Dr. H.M. Ridlwan Nasir, MA. NIP. 195008171981031002

6

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, Tuhan Yang Maha Mengetahui, dan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada hamba-Nya. S}alawat dan salam terlimpah kepada Rasu>lullah Muh}ammad Saw. beserta keluarganya, inspirator penulis dalam menjalankan aktivitas. Disertasi ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si. selaku Rektor IAIN Sunan Ampel,

Prof. Dr. H. M. Ridlwan Nasir, MA, selaku Direktur Pascasarjana IAIN Sunan Ampel beserta para Asisten Direktur dan stafnya, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi program S3 pada PPS IAIN Sunan Ampel. Demikian juga kepada seluruh Tata Usaha dan karyawan PPS IAIN Sunan Ampel yang telah memberikan pelayanan kemudahan administrasi sejak penulis masuk kuliah hingga terselesaikannya penyusunan disertasi ini.

2. Prof. Dr. H. Imam Bawani, MA. dan Prof. Dr. H. Muhaimin, MA. selaku promotor. Beliau berdua dengan kepakaran yang melekat dan kesibukannya yang sangat padat telah berkenan meluangkan waktu dan memberikan kontribusi bagi terwujudnya disertasi ini.

3. Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si., Prof. Dr. H. Imam Bawani, MA., Prof. Dr. H. Muhaimin, MA., Prof. Dr. H. Bisri Affandi, MA., Prof. Dr. H. Amin Abdullah, MA., Mr. Backley, MA., Prof. Dr. Mohammad Sholeh, M.Pd, PNI., Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, M.Si., dan Prof. Dr. H. Muchlas Samani, M.Pd., yang telah memberikan bekal ilmu dan wawasan bagi penulis selama masa perkuliahan.

4. Bapak Munif Chatib, SH. MA., selaku Direktur SMP YIMI Full Day School Gresik sekaligus Konsultan Pendidikan MTs. YIMA Bondowoso, Ibu Gamar, M.Pd., selaku Direktur MTs. YIMA Bondowoso, beserta para “Guardian Angel”, para Bapak /Ibu

7

Guru, dan para staf administrasi SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, serta berkenan memberikan data yang penulis perlukan hingga disertasi ini terselesaikan.

5. Teman-teman seprofesi, Bapak/Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel dan teman-teman mahasiswa S3 angkatan 2007 program Dirosah Islamiyah Pendidikan Islam PPS IAIN Sunan Ampel, yang telah memberi, dukungan, dan harapan serta doa kepada penulis untuk segera menyelesaikan disertasi ini.

6. Ayahanda Muhammad Kaelani (almarhum) dan ibunda Umi Kalsum (almarhumah) yang telah membesarkan dan memberikan dasar-dasar utama pendidikan yang sangat penting dalam melanjutkan kehidupan yang lebih bermakna.

Akhirnya penghargaan tulus kepada suami tersayang Drs. M. Furqon, M.Si., yang selalu memfasilitasi dan memotivasi dalam penyelesaian studi ini. Tiga jagoanku terkasih, ananda Ahmad Fatih Jauhari, M. Nu’man El Fakhri, M. Alfan Nashrullah, yang telah memberi kehangatan dalam keluarga dan penyemangat hidup. Terima kasih anak-anakku, disertasi ini kupersembahkan untuk kalian, semoga kalian menjadi pecinta ilmu, hamba ilmu, dan dapat meraih cita-cita terbaik.

Tentunya masih banyak pihak yang turut berjasa dalam penyelesaian disertasi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan, Jaza>kumulla>h ah}san al-Jaza>’. Akhir kata hanya kepada Allah Swt. penulis berserah diri, memohon tambahan rahmat dan karuniaNya, semoga ilmu yang telah penulis peroleh mendapat Rida-Nya dan menjadi ilmu yang berkah dan manfaat. A>mi>n.

Surabaya, Agustus 2011 Penulis,

Eni Purwati

8

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi Arab-Indonesia Program Pascasarjana IAIN

Sunan Ampel Surabaya adalah sebagai berikut.

No Arab Indonesia Arab Indonesia 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11 12 13 14 15

ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض

‘ b t th j h} kh d dh r z s

sh s} d}

ط ظ ع غ ف ق ك ل م ت و ه ء ي

t} z} ‘

gh f q k l m n w h ‘ y

Sumber: Kate L. Turabian, A Manual of Writers of Term Paper, Theses, and Disertations (Chicago and London: The University of Chicago Press, 1987)

Untuk menunjukkan bunyi panjang (madd) dengan cara menuliskan tanda coretan di atas a>, i>, dan u> (ي ا, dan و ). Bunyi hidup dobel (diftong) Arab ditransliterasikan dengan menggabung dua huruf “ay” dan “au” seperti layyinah, lawwamah. Untuk kata yang berakhiran ta’ marbutah dan berfungsi sebagai sifat (modifier) atau mudaf ilayh ditranliterasikan dengan “ah”, sedang yang berfungsi sebagai mud}af ditransliterasikan dengan “at”

9

ABSTRAK

Judul : Pendidikan Islam Berbasis Multiple Intelligences System (Studi pada SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso Jawa Timur)

Peneliti/NIM : Eni Purwati/FO 150710 Promotor : - Prof. Dr. H. Imam Bawani, M.A. - Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A. Kata Kunci : Multiple Intelligences System, input, proses, output.

Penelitian ini bertolak dari satu pertanyaan: Bagaimana pengelolaan Pendidikan Islam berbasis Multiple Intelligences System (MIS) di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso Jawa Timur? Secara rinci penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan: Bagaimana pengelolaan input, proses, dan output pendidikan berbasis MIS di kedua lembaga pendidikan Islam tersebut?

Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, pengamatan partisipatif, dan telaah terhadap dokumen. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif.

Simpulan penelitian adalah: (1) Input siswa; tanpa tes, jumlah yang diterima berdasarkan daya tampung kelas yang disediakan untuk anak normal dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), kemudian diadakan tes Multiple Intelligences Research (MIR). Input guru; syarat utama adalah bersedia terus belajar dan komitmen, dilaksanakan dengan tes tulis, praktik (microteaching), dan wawancara. (2) Proses pembelajaran; guru menyusun lessonplan berdasarkan hasil MIR dan SOP, melaksanakan pembelajaran dengan strategi multiple intelligences berbasis cara kerja otak, dan mengevaluasi/menilai kompetensi siswa, didampingi oleh konsultan “Guardian Angel”. (3) Output siswa; kompetensi siswa meliputi kognitif, psikomotor, dan afektif, yang dinilai berdasarkan penilaian otentik dengan konsep ipsative-discovery ability. Output guru; kompetensi guru dinilai berdasarkan 4 komponen (hasil belajar siswa, lessonplan, kreativitas, dan perilaku guru). Setiap semester siswa dan guru menerima raport. Raport guru berfungsi sebagai penentu prestasi yang berkonsekuensi pada kenaikan pangkat dan gaji.

10

ABSTRACT

Title : Multiple Intelligences System based Islamic Education (A Study on Junior High School YIMI Gresik and Islamic Junior High School YIMA Bondowoso, East Java) Researcher : Eni Purwati Promotors : - Prof. Dr. H. Imam Bawani, M.A. - Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A. Keywords : Multiple Intelligences System, input, proses, output.

This research is conducted to answer main question: How is the management of Islamic Education based on Multiple Intelligences System (MIS) in Junior High School YIMI Gresik and Islamic Junior High School YIMA Bondowoso East Java? This research seeks to answer questions: How to manage the inputs, process, and outputs of MIS-based education in those two Islamic educational institutions?

This research is necessary to conduct qualitative research using a descriptive approach. The data was collected through in-depth interviews, participant observation, and review of documents. The data that had been collected were analyzed using qualitative data analysis techniques.

The conclusions of this research are: (1) The student input; without tests, the number of accepted enrollment is based on the capacity of the classes provided for normal children and Children with Special Needs (ABK), then held test of Multiple Intelligences Research (MIR). The teacher input; the main requirement for teachers is a willingness to keep learning and make commitment, teachers were selected through written tests, teaching practice (microteaching), and interviews. (2) The process of learning; teachers designed lesson plan based on the results of MIR and SOP, implement learning with multiple intelligences strategy-based the brain works, and evaluated/ assessed the students' competencies, accompanied by a consultant "Guardian Angel". Other than teaching, teachers continue to upgrade themselves through some professional development programs. (3) Students output; student competence including cognitive, psychomotor, and affective domains were evaluated using the authentic assessment that focuses on ipsative-discovery ability. Teachers output, teacher competence was assessed that was based on four components (student learning outcomes, lesson plan, creativity, and teacher behavior). Each semester students and teachers received report cards. Teacher report cards serve as measurement of teacher achievement that has a consequence in the promotion and salary.

11

التلخیص المدرسة في دراسة( المتعددة الذكاءات نظام على تقوم اإلسالمیة التربیة: العنوان الثانویة

المؤسسة الثانویة والمدرسة جریسیك إبراھیم مالك اإلسالمیة المؤسسة اإلسالمیة

)الشرقیة بجاوا بندووسو الخیریة الفالح فورواتي ایني: الباحثة مھیمن، الدكتورالحاج واألستاذ.الماجستیر بوانى إمام الدكتورالحاج األستاذ: المشرف .الماجستیر

.اإلخراج ، التطبیق اإلدخال، المتعددة، الذكاءات نظام: الرئیسیة الكلمة نظام على تقوم اإلسالمیة التربیة تدبیر كیف: سؤال من شئانا العلمي البحث ھذا كان والمدرسة جریسیك إبراھیم مالك اإلسالمیة المؤسسة الثانویة المدرسة في المتعددة الذكاءات إجابة الباحثة تحاول ؟ الشرقیة بجاوا بندووسو الخیریة الفالح اإلسالمیة المؤسسة الثانویة في المتعددة الذكاءات نظام على تقوم التربیة وإخراج یقتطب و إدخال تدبیر كیف:تفصیلیة المؤسسة الثانویة والمدرسة جریسیك إبراھیم مالك اإلسالمیة المؤسسة الثانویة المدرسة ؟ الشرقیة بجاوا بندووسو الخیریة الفالح اإلسالمیة الحقائق عوجم. الوصفي المنھج على الكیفي اإلستقراء تستعمل المذكورة األسئلة إلجابة بطریقة المجموعة الحقائق وتحلل. الوثائقیة والمطالعة المشاركة والمشاھدة العمیقة بالمقابلة . الكیفي التحلیل حسب وعددھم االختبارات دون الطالب؛ إدخال) 1: (فھى البحث ھذا من النتیجة وأما

اتبعوا ثم الخاصة، الحاجات ذوي واألبناء العادیة األبناء لجمیع المستعدة الفصول قدرة التعلم دوام استعداد على رئیسي بشرط المدرسین، وإدخال.المتعدد الذكاء بحث اختبار والعملیة) 2. (والمقابلة ،)المصغر( والتعلیم التحریري اإلختبار اتبعوا ثم. المھنة وإلتزام

المتعددة لذكاءا بحث اختبار حصول تستند الدرس اعداد مذكرة المدرسین إعداد ؛ التدریسیة یعمل التي الكیفیة على القائمة المتعددة بذكاءات التعلم استراتیجیة وتنفیذ العمل، وإجراءات

الطالب؛ إخراج) 3". (الحارس المالك" مستشار یرافقھ الطالب، كفاءة وتقییم الدماغ، بھا قدرة تشافاك أساس على تقییمھا والوجدانیة والحركیة المعرفیة على الطالب كفاءة یشمل الدرس، واعداد الطلبة، تعلم نتائج( عناصر أربعة على تقوم المدرسین مھنیة تقییم .أصیلة

ویؤثر. النتائج كشف والمدرسون الطالب ینال الدراسیة المرحلة كل). والسلوك واإلبداع، . والراتب الجاه یقرره الذي اإلنجاز نحو المدرس نتائج كشف

12

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR………………………………. 1 HALAMAN PRASYARAT………………………………… 2 PERSETUJUAN PROMOTOR……………………………… 3 PERSETUJUAN TIM PENGUJI…………………………… 4 PENGESAHAN DIREKTUR……………………………….. 5 UCAPAN TERIMA KASIH……………………………… 6 PEDOMAN TRANSLITERASI…………………………… 8 ABSTRAK…………………………………………………… 9 DAFTAR ISI………………………………………………… 12 BAG. I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………… 13 B. Rumusan Masalah………………………… 19 C. Tujuan Penelitian………………………… 19 D. Kegunaan Penelitian…………………… 20 E. Metode Penelitian……………………… 20

BAG. II : HASIL PENELITIAN

A. Simpulan………………………………… 24 B. Implikasi Hasil Penelitian……………… 26 C. Saran-saran…………………………… 29

DAFTAR PUSTAKA…………………………………… 30 RIWAYAT HIDUP……………………………………… 36

13

BAGIAN I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara filosofis, pendidikan nasional memandang manusia Indonesia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya, makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya dan makhluk sosial dengan segala tanggung jawabnya yang hidup di tengah-tengah masyarakat global dengan segala tantangannya. Dari filosofi pendidikan nasional itulah pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Untuk mewujudkan cita-cita mulia pendidikan, diperlukan sistem pembelajaran yang representatif, yaitu sistem yang mampu mengelola peserta didik mulai dari input, proses, dan output berbasis pemenuhan kebutuhan dan pengembangan potensi setiap unsur yang terdapat di dalam diri manusia. Apabila kebutuhan-kebutuhan manusia dapat terpenuhi, baik kebutuhan jasmani, akal, ruh maupun kebutuhan berinteraksi, maka akan tercipta keseimbangan yang akan berdampak pada kebahagiaan dan kedamaian. Menurut ‘Izz al-Di>n al-Tamimy, keseimbangan yang sempurna merupakan tujuan hakiki pendididikan Islam.2

Kenyataannya, pendidikan terutama di Indonesia belum mampu melakukan penyeimbangan dan pengembangan terhadap potensi-potensi yang terdapat dalam diri anak didik. Memang aturan-aturan penyelenggaraan pendidikan sudah mulai tertata terutama setelah

1 Depdiknas, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 (Jakarta: Pusat Data dan Informasi, Balitbang, 2004), 4. 2 ‘Izz al-Di>n al Tamimy, Kitab al-Karam wa al-Ju>d wa al-Sakha> al-Nufus. (Beirut: Da>r ibn H}azm. 1991), 37, dan Shaikh Muhammad Sa’id Murshi. “Fann Tarbiyah al-Awla>d fi al-Isla>m” dalam al-Gazira (terj). Seni Mendidik Anak (Jakarta: Arroyah, 2001), 7.

14

dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).3 Namun demikian sistem penyelenggaraan pendidikan yang digunakan belum ada perubahan yang signifikan sehingga masih banyak sekolah/madrasah yang beberapa elemen sistem pendidikannya masih kurang sejalan dengan "sistem pendidikan yang proporsional". Proporsional, tidak hanya sekadar seimbang, tetapi juga manusiawi, yakni mampu mengembangkan potensi-potensi fitrah manusia. Secara teoretis, sistem pendidikan yang tidak proporsional tersebut terdapat pada alur pendidikan, mulai dari input, proses, dan output.

Input adalah bagaimana pandangan sekolah/madrasah terhadap penerimaan siswa baru. Bagaimana memandang kondisi anak didik dalam kaitannya dengan hak mereka untuk dapat bersekolah dan menerima pendidikan. Proses adalah bagaimana pelaksanaan belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif. Hal ini terletak pada strategi pembelajaran yang berkaitan dengan relasi antara guru dan anak didik. Sedangkan output adalah bagaimana proses pengambilan nilai (assessment) terhadap aktivitas pembelajaran yang adil dan manu-siawi sehingga didapat hasil pembelajaran yang otentik dan terukur.

Pola umum sekolah/madrasah di Indonesia yang membuka pendaftaran sebanyak-banyaknya, kemudian mengadakan tes seleksi. Misalnya, dari 350 pendaftar, yang diterima hanya 100 siswa-siswi. Siapakah 100 siswa-siswi tersebut? Pastinya mereka adalah yang menduduki peringkat 1 sampai 100 dari 350 calon siswa-siswi atau mungkin yang mampu menyumbang dana dalam jumlah besar kepada sekolah/madrasah. Lalu, bagaimana nasib 250 siswa-siswi yang tidak lolos? Stigma sebagai anak yang gagal masuk sekolah favorit akan terus melekat seumur hidup dan membayang dalam pikiran selamanya.

3 Dalam UU nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan menyatakan bahwa penyelenggaraan pembelajaran haruslah dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

15

Tentu yang berani mendaftar di sekolah favorit adalah anak-anak yang IQ-nya normal dan secara fisik juga normal, padahal anak-anak Indonesia masih banyak yang berkebutuhan khusus (ABK),4 lantas ke mana anak-anak ABK mendapatkan pendidikan? Sekolah/madrasah secara umum tidak mau menerima ABK, sedangkan SLB belum tentu di setiap kabupaten/kecamatan ada. Pada hal mereka yang ABK adalah anak-anak Indonesia yang berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 70 tahun 2009, tidak diperbolehkan adanya diskriminasi bagi ABK terkait masalah pendidikan.5 Akan tetapi kenyataan di negeri ini masih sedikit sekali sekolah/madrasah yang bersedia mendidik mereka, sehingga mayoritas ABK masih belum mendapatkan pendidikan yang layak.

Bagi anak-anak yang diterima di sebuah sekolah/madrasah, kemudian dikelompok-kelompokkan menjadi beberapa rombongan belajar sesuai dengan kapasitas ruangan kelas yang tersedia. Namun masih banyak sekolah/madrasah yang membagi kelas mereka berdasarkan kemampuan kognitifnya, biasanya kelas A untuk anak yang paling pintar, kelas B untuk anak yang dibawahnya, dan demikian seterusnya, hingga kelas terakhir adalah untuk anak bodoh.

Disadari atau tidak pembagian kelas yang demikian berarti sekolah/madrasah telah memberi label kepada anak didik “kelompok anak pandai dan kelompok anak bodoh” yang sangat berpengaruh kepada psikologis mereka, terutama pada kelompok anak bodoh.

4 Pencapaian rata-rata angka partisipasi kasar di jenjang SMP/MTs secara nasional 2009/2010 mencapai 98,11 persen atau di atas target 95 persen. Artinya, masih ada sekitar 1,89 persen penduduk usia SMP yang tidak sekolah. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Nasional, jumlah siswa SMP sederajat sekitar 12 juta siswa. Jakarta, Kompas 4 Pebruari 2011. 5 Tentang pendidikan ABK, Direktur Pembinaan Pendidikan Luar Biasa Kementrian Pendidikan Nasional, Ekodjatmiko Sukarso mengeluhkan terkait perhatian pemerintah terhadap anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia yang masih minim. Dari 324.000 ABK, baru 75.000 anak yang sudah tersentuh, sedangkan sisanya sebanyak 249.000 belum tersentuh pendidikan. Harian Joglo Semar, Suara Pasoepati, Solo 3-2-2011.

16

Konsekuensinya, semangat anak didik di kelas ini untuk maju dan berhasil relatif kecil sebab sedari awal mereka sudah dicap sebagai siswa yang "bodoh" oleh sekolah, teman-teman, masyarakat, bahkan sering kali oleh orangtua mereka sendiri. Sekolah/madrasah seperti ini menurut Thomas Amstrong adalah sekolah yang telah terkena virus tracking.6

Dalam pelaksanaan pembelajaran, mayoritas guru masih cenderung mendominasi waktu belajar siswa dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya penjelasan dengan ceramah. Guru-guru yang sudah lulus sertifikasi pada menolak untuk mengikuti diklat/ workshop/seminar, karena merasa hal tersebut tidak diperlukan lagi. Ini sungguh sangat ironis, ketika para guru sudah tidak mau belajar lagi, dan merasa bahwa ilmunya sudah cukup untuk menjadi guru karena sudah lulus sertifikasi.

Padahal sekolah/madrasah dapat berhasil apabila didukung oleh kualitas guru yang profesional. Menjadi guru profesional berarti menjadi guru yang tidak pernah berhenti belajar.7 Aset terbesar dan paling bernilai di sebuah sekolah/madrasah adalah guru yang berkualitas. “Sebaik apapun kurikulumnya, sulit berhasil apabila tidak dijalankan dengan strategi pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan mampu menginspirasi anak didiknya",8

Kendala bagi dunia pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas adalah prestasi anak didik hanya diukur dari kemampuan kecerdasan intelektual yang menekankan pada kemampuan matematika dan bahasa.

6Tracking adalah pengelompokan siswa ke dalam beberapa kelas berdasarkan kemampuan kognitifnya. Output tracking adalah pembagian kelas menjadi kelas untuk anak pintar dan kelas untuk anak bodoh. Virus ini merupakan virus yang terdapat di hampir semua sekolah, terutama sekolah favorit. Thomas Amstrong, Awakening Genius in The Classroom (Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development, 1994), 175. 7 Thomas Amstrong, Awakening Genius ……,177. 8 Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2009), 109.

17

Kecerdasan intelektual tidak hanya mencakup dua parameter tersebut di atas, tetapi juga harus dilihat dari aspek kinestis, musical, visual-spasial, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis.9 Jenis-jenis kecerdasan intelektual tersebut dikenal dengan sebutan kecerdasan jamak (Multiple Intelligences) yang diperkenalkan oleh Howard Gardner pada tahun 1983. Gardner mengatakan bahwa kita cenderung hanya menghargai orang-orang yang memang ahli di dalam kemampuan logika (matematika) dan bahasa. Kita harus memberikan perhatian yang seimbang terhadap orang-orang yang memiliki talenta (gift) di dalam kecerdasan yang lainnya seperti artis, arsitek, musikus, ahli alam, designer, penari, terapis, entrepreneurs, dan lain-lain.10

Sangat disayangkan bahwa saat ini banyak anak-anak yang memiliki talenta (gift), kurang bahkan tidak mendapatkan penghargaan di sekolah/madrasahnya. Banyak sekali anak yang pada kenyataannya dianggap sebagai anak yang “Learning Disabled” atau ADD (Attention Deficit Disorder), atau Underachiever, atau yang disebut Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada saat pola pemikiran mereka yang unik tidak dapat diakomodasi oleh sekolah/madrasah. Pihak sekolah/madrasah hanya menekankan pada kemampuan logika (matematika) dan bahasa.

Hal ini berarti pula bahwa sistem pendidikan yang dilaksanakan oleh guru-guru di sekolah/madrasah masih tetap mementingkan kemampuan logika (matematika) dan bahasa, dan jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka anak didik yang tidak memiliki kedua kecerdasan tersebut akan dianggap bodoh, tidak diperhatikan potensi-potensi dan kecerdasan-kecerdasan lain yang dimilikinya, sehingga sekolah/madrasah hanya mampu mengembangkan potensi sebagian

9 Pada tahun 1983 Gardner memperkenalkan 8 jenis kecerdasan, yaitu: matematika-logika, bahasa, kinestik, music, visual-spasial, interpersonal, intra personal, dan naturalis. Pada tahun 1999 dengan perkembangan pemikirannya, Gardner menambahkan satu kecerdasan lagi yaitu kecerdasan eksistensial. Howard Gardner, Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk) (Batam: Interaksara, 2003), 23. 10 Gardner, Multiple Intelligences……, 25.

18

anak didik saja, belum mampu mengembangkan seluruh potensi dan kecerdasan (selain logika dan bahasa) yang dimiliki anak didik secara komprehensip.

Untuk memperbaiki pendidikan di negeri ini, maka berbagai potensi dan kecerdasan yang dimiliki anak wajib digali, dikembangkan, dan diarahkan dengan baik oleh orang tua, keluarga, lembaga pendidikan, masyarakat, pemerintah dan negara untuk mencetak generasi unggul dan ”sukses hidup” di tengah persaingan global. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menyelenggarakan pendidikan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, bakat, minat dan kecerdasannya yang berbeda-beda. Menyelenggarakan pendidikan yang memanusiakan anak, memperlakukan anak dengan ramah dan dapat mempersiapkan dan mengembangkan potensi (fit}rah) manusia sebagai hamba Allah di dunia dan khali>fatullah di muka bumi yang merupakan tujuan utama pendidikan Islam.11

Menyadari akan berbagai peristiwa di atas terdapat lembaga pendidikan Islam yang telah berusaha untuk membenahi sistem pendidikannya melalui “Pendidikan berbasis Multiple Intelligences System (MIS)”, yaitu merupakan suatu sistem pendidikan mulai dari input, proses dan output yang sangat menghargai setiap potensi anak didik. Dalam MIS guru dipantik menjadi inspirator bagi anak didik yang siap menghantarkan mereka untuk menemukan kompetensi terbaik lebih awal dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moral kemanusiaan.

Di Jawa Timur, terdapat beberapa lembaga pendidikan yang telah menggunakan MIS dalam memproses pendidikannya.12 Di 11 Tujuan utama pendidikan Islam adalah mendidik manusia ciptaan Allah, sebagaimana yang dikehendaki Allah dalam al-Qur’a>n surat adz-Dha>riya>t ayat 56 dan QS al-Baqarah ayat 30. 12 Lembaga pendidikan di Jawa Timur yang telah menggunakan MIS diantaranya: YIMI Gresik, YIMA Bondowoso, yayasan al-Abror Bangil, yayasan Mutiara Ilmu Bangil, yayasan al-Kautsar Malang, TK Bina Bangsa Sidoarjo, yayasan al-Khairiyah Surabaya, SD Islam Sabilillah Sidoarjo. Informasi diperoleh dari bagian administrasi PT Nextworldview, Graha Pangeran lt. 10 Surabaya.

19

antara beberapa lembaga pendidikan tersebut terdapat dua lembaga pendidikan yang telah menerapkan pendidikan berbasis Multiple Intelligences System (MIS) lebih dari 5 tahun untuk jenjang pendidikan menengah yaitu SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso.

Berangkat dari latar belakang masalah di atas, penelitian ini akan difokuskan pada ”Pengelolanan Input, Proses, dan Output Pendidikan Islam Berbasis Multiple Intelligences System (MIS) (Studi pada SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso Jawa Timur)” sebagai upaya pembenahan dan pengembangan sistem pendidikan di sekolah/madrasah. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian ini terdapat satu pertanyaan mayor: Bagaimana pengelolaan Pendidikan Islam berbasis Multiple Intelligences System (MIS) di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso Jawa Timur? Secara rinci penelitian ini berusaha menjawab tiga pertanyaan minor: 1. Bagaimana pengelolaan input pendidikan berbasis Multiple

Intelligences System di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso?

2. Bagaimana proses pendidikan berbasis Multiple Intelligences System di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso?

3. Bagaimana output pendidikan berbasis Multiple Intelligences System (MIS) di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan Pendidikan Islam berbasis Multiple Intelligences System (MIS) di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso Jawa Timur, dengan tiga ruang lingkup yaitu: 1. Pengelolaan input sistem pendidikan berbasis Multiple

Intelligences System di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso.

20

2. Proses pendidikan berbasis Multiple Intelligences System di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso.

3. Output pendidikan berbasis Multiple Intelligences System di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso.

D. Kegunaan Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian pendidikan berbasis MIS pada sekolah Islam ini: Pertama, dapat memberikan kontribusi dalam perumusan sistem pendidikan Islam yang inovatif dan aplikatif berbasis tuntutan zaman sesuai dengan perkembangan psikologi dan kecerdasan anak didik yang sedang mempersiapkan masa depan untuk profesi yang akan dipilihnya. Kedua, dapat merumuskan sistem pendidikan yang berkualitas, yang dapat membantu siswa-siswi segera menemukan kondisi akhir terbaiknya. Ketiga, sebagai rujukan bagi guru dan praktisi pendidikan dalam menggali potensi/kecerdasan siswa-siswinya untuk mendesain pembelajaran sesuai dengan gaya belajar mereka. Dan kempat, dapat digunakan oleh para penanggung jawab pendidikan sebagai panduan untuk meningkatkan penjaminan mutu pendidikan. E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan metode deskriptif,13 metode penelitian yang digunakan untuk pencarian fakta pada obyek yang alamiah dengan interpretasi yang tepat.14 Penelitian kualitatif cenderung memiliki karateristik antara lain: mempunyai natural setting sebagai sumber data langsung,

13Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD ( Bandung: Alfabeta, 2008), 1. Lihat juga Desain Penelitian Sosial (format kualitatif dan Kuantitatif), 4. Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada), 2. 14Whitney dalam Anselm Strauss & Corbin Juliet (terj), Dasar-dasar Penelitian Kualitatif Tata Langkah dan Teknik-teknik Teoritisasi Data (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, cet ke 2, 2007), 2.

21

peneliti merupakan instrument kunci (key instrument), bersifat deskriptif, lebih memperhatikan proses dari pada product, cenderung menganalisis data secara induktif, dan meaning (makna) adalah hal yang esensial di dalamnya.15

Penelitian kualitatif disebut juga penelitian dengan pendekatan naturalistik, karena situasi lapangan penelitian bersifat natural atau wajar, apa adanya, tanpa dimanipulasi, diatur dengan eksperimen atau test. Melalui pendekatan kualitatif, diharapkan terangkat gambaran mengenai aktualitas, realitas sosial dan persepsi sasaran penelitian tanpa tercemar oleh pengukuran formal.

2. Prosedur Penelitian

Prosedur kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi tiga tahap yaitu: a. Tahap persiapan

1) Menentukan subyek penelitian. Subyek utama penelitian adalah informan kunci (key informants) yang dapat memberi informasi kepada peneliti data yang terkait dengan sistem rekrutmen siswa dan guru baru, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian, dan kompetensi siswa dan guru. Subyek utama penelitian ini adalah direktur, kepala sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah, konsultan pendidikan, guru dan siswa-siswi sebagai pelaku utama pendidikan. Untuk mendapatkan data dan hasil penelitian secara komprehensip, peneliti juga melibatkan para orang tua dan komite sekolah/madrasah.

2) Pengembangan dan penyusunan instrumen pengumpulan data baik untuk wawancara, observasi, dan dokumentasi.

b. Tahap pelaksanaan 1) Penggalian dan pengumpulan data melalui:

15Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), 28-29.

22

a) wawancara kepada subyek penelitian, untuk mendapatkan data tentang komitmen pimpinan dan guru dalam menjalankan konsep sekolah/madrasah unggul berbasis MIS terkait input, proses, dan output.

b) observasi/pengamatan terhadap pelaksanakan tes MIR, konsultasi lesson plan, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan evaluasi dan penilaian siswa dan guru.

c) dokumentasi sebagai bukti atas terlaksananya MIS di sekolah/madrasah yang diperoleh: - dari Tata Usaha berupa; profil sekolah/madrasah,

hasil tes MIR, daftar rombongan belajar, absensi guru, dan pedoman penyelenggaraan pendidikan.

- dari Konsultan Pendidikan (Guardian Angel) berupa; lesson plan, SOP konsultasi lesson plan, rubrik penilaian siswa dan guru, hasil karya guru, daftar nilai guru, dan rapor guru.

- dari Guru berupa; daftar nilai perkembangan kecerdasan siswa, hasil karya siswa, rapor siswa.

2) Screening data. Data yang telah diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, diklasifikasi antara SMP YIMI dan MTs. YIMA. Kemudian diseleksi, dan dimasukkan ke dalam kelompok-kelompok sesuai dengan permasalahan yang dicari (input, proses, output).

c. Tahap analisis data 1) Selama di lapangan, data dianalisis secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, dengan kegiatan: a) Reduksi data; merangkum, memilih hal-hal pokok, dan

memfokuskan pada tema utama dalam permasalahan. b) Display data; penyajian dan pengorganisasian data secara

logis-sistematis c) Verifikasi data; menarik simpulan dari data-data yang

telah disajikan secara bertahap hingga menjadi temuan-temuan penelitian.

23

2) Setelah selesai di lapangan, simpulan-simpulan yang didapat dari tahap sebelumnya, selanjutnya dilakukan analisis dengan teknik deskriptif-eksploratif, dan menggunakan metode induktif-kualitatif. Yakni diawali dengan mengungkapkan kenyataan-kenyataan yang bersifat khusus berdasarkan pendapat dan tindakan subyek penelitian dalam melaksanakan MIS, kemudian diikuti dengan mengungkapkan kenyataan-kenyataan yang bersifat umum berdasarkan konsep Pengelolaan Pendidikan Islam dan konsep Multiple Intellegences System sehingga dapat disimpulkan dan dirumuskan sebagai temuan penelitian.

3) Pengecekan kredibilitas data dengan teknik: a) Persistent observation; untuk memahami

gejala/peristiwa yang mendalam, dilakukan pengamatan secara berulang-ulang.

b) Triangulasi (triangulation); mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dengan triangulasi sumber dan teknik.

c) Member check; diskusi teman sejawat (peer reviewing) secara langsung pada saat wawancara dan secara tidak langsung dalam bentuk penyampaian rangkuman hasil wawancara yang sudah ditulis oleh peneliti.

d) Referential adequacy checks; pengecekan kecukupan referensi dengan mengarsip data-data yang telah terkumpul selama penelitian di lapangan.

24

BAGIAN II HASIL PENELITIAN

A. Simpulan

Berdasarkan fokus penelitian, penyajian data, temuan penelitian, dan pembahasan temuan penelitian, kesimpulan hasil penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Pengelolaan input pendidikan berbasis Multiple Intelligences

System di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso dilaksanakan dengan pendidikan inklusi dengan paradigma education for all; a) Sistem rekrutmen siswa baru tanpa tes, jumlah siswa baru yang

diterima dibatasi jumlah daya tampung kelas yang disediakan. b) Siswa-siswi yang diterima di sekolah/madrasah tidak hanya

anak normal saja, akan tetapi juga menerima anak yang berkebutuhan khusus (ABK).

c) Setiap tahun menjelang dimulainya tahun ajaran baru diadakan tes Multiple Intelligences Research (MIR) untuk semua siswa. Tujuan MIR adalah untuk pengelompokan rombongan belajar, pedoman bagi guru untuk menyusun lesson plan, dan pedoman bagi orang tua untuk mengarahkan pendidikan anak sejalan dengan MIS di sekolah/madrasah.

d) Untuk melaksanakan pembelajaran berbasis MIS yang mampu mengubah dari kondisi siswa negatif ke kondisi positif dengan berbagai jenis kecerdasan dan kondisi siswa, dilaksanakan rekrutmen guru berkualitas, dengan syarat utama; bersedia terus belajar dan memiliki komitmen. rekrutmen diselenggarakan melalui tes tulis, praktik (microteaching), dan wawancara.

2. Proses pembelajaran berbasis Multiple Intelligences System di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso ini dilaksanakan dengan;

25

a) Penyusunan lesson plan berdasarkan hasil MIR dan SOP konsultasi lesson plan, dengan memperhatikan 8 kecerdasan tertinggi, gaya belajar, dan kondisi siswa.

b) Penggunaan strategi multiple intelligences dalam pembelajaran didasarkan pada cara kerja otak secara holistic activiteis dan whole brain dengan variasi metode, aktivitas, tugas, dan teaching aids yang disesuaikan dengan jenis kecerdasan dan kondisi siswa.

c) Materi pembelajaran dikaitkan dan diaplikasikan dengan kehidupan nyata sehari-hari, untuk menumbuh-kembangkan kepedulian lingkungan dan sosial yang berujung pada peningkatan kecerdasan spiritual menuju Islamic Character Building.

d) Waktu kerja guru di sekolah/madrasah 50-60 % untuk mengajar dan 40-50 % untuk menyusun perangkat pembelajaran, konsultasi dengan GA, dan koreksi tugas siswa.

e) Sekolah/madrasah bekerjasama dengan yayasan dan komite, memfasilitasi pendidikan dan pelatihan guru secara rutin, minimal 6 kali dalam 1 tahun. Materi pendidikan dan pelatihan disesuaikan dengan maping need assessment yang telah diusulkan oleh para guru.

f) Menciptakan suasana kondusif dan nyaman dalam pembelajaran. Menyediakan shadow teacher dan guru piket sebagai pendamping ABK dalam proses pembelajaran.

g) Dalam pelaksanaan pembelajaran guru dikonsultani oleh seorang konsultan “Guardian Angel”, yang bertugas membimbing penyusunan lesson plan, mengobservasi kelas, memberi feedback, dan menilai kompetensi guru.

3. Output pendidikan berbasis Multiple Intelligences System di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso dilaksanakan dengan konsep Penilaian Otentik dan Isaptive. a) Penilaian kompetensi siswa, meliputi ranah kognitif (daya

pikir/pemahaman materi), psikomotorik (produk/karya hasil belajar), dan afektif (sikap/respon siswa selama pembelajaran).

26

b) Siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran satu tema, di remidi dan diberi soal-soal lain hingga siswa mampu menjawab sesuai dengan apa yang dia bisa.

c) Penilaian kompetensi guru meliputi: hasil belajar siswa, kualitas lesson plan, kreativitas, dan perilaku/kinerja. Penilaian tersebut sesuai dengan profesionalisme guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.

d) Setiap semester siswa dan guru menerima rapor. Rapor guru berfungsi sebagai ukuran tingkat profesionalitas dan penentu prestasi yang berkonsekuensi pada kenaikan pangkat dan gaji.

B. Implikasi Hasil Penelitian

1. Implikasi Teoritis.

Penelitian ini secara teoritis berimplikasi pada perubahan paradigma dari teori kecerdasan “Multiple Intelligences”, sebuah teori psikologi yang digagas oleh Howard Gardner, psikolog dari Harvard University tahun 1983, dengan delapan macam kecerdasan, yakni (1) kecerdasan verbal/ linguistik, (2) logika matematik, (3) visual/spasial, (4) music/rhythmic, (5) bodi/kinestetik, (6) interpersonal, (7) intrapersonal, dan (8) naturalistic. Dalam dunia pendidikan 8 kecerdasan tersebut telah dijadikan alat tes Multiple Intelligences Research (MIR) untuk mengetahui kecerdasan tertinggi dan gaya belajar anak didik, sedangkan dalam proses pembelajaran, dijadikan sebagai strategi untuk membantu mempercepat menemukan kondisi akhir terbaik anak didik, yakni sebuah profesi yang akan menghasilkan kemanfaatan dan keuntungan dalam hubungannya dengan kehidupan bermasyarakat tanpa ada hubungannya dengan ketuhanan/kecerdasan spiritual.

Namun dalam penerapan pengelolaan pendidikan Islam berbasis MIS di SMP YIMI dan MTs. YIMA ini ditemukan bahwa 8 kecerdasan tersebut adalah suatu strategi yang digunakan dalam memproses pembelajaran dengan menggunakan whole brain (cara

27

kerja otak) sebagai penggalian potensi anak didik yang akan menjadi profesi/kemampuan akhir terbaiknya. Sedangkan tujuan utamanya adalah kecerdasan spiritual.

Cerdas spiritual sebagai tujuan utama dibuktikan dengan; waktu pembelajaran pukul 06.30 – 08.00 WIB secara rutin untuk pengembangan spiritual quotient dengan mengaji al-Qur’a>n, adanya mata pelajaran Islamic Character Building sebagai kurikulum muatan lokal, memproses pembelajaran dengan memperhatikan kecerdasan tertinggi masing-masing siswa dikaitkan dengan penyadaran fungsi manusia sebagai hamba Allah yang peduli dengan sosial dan lingkungan sekitar, serta memberi penilaian kepada siswa dan guru dengan penilaian otentik yang mengutamakan aspek afektif perubahan perilaku positif.

Kecerdasan spiritual dibelajarkan dengan cara, menambahkan minimal 1(satu) rumusan indikator hasil belajar dalam lesson plan sebagai penghujung kompetensi siswa dalam setiap tema pembelajaran. Rumusan indikator yang sesuai dengan pendidikan Islam adalah adanya kaitan antara tema pelajaran dengan eksistensi keberadaan manusia sebagai hamba Allah dan khali>fatullah.

Adanya tambahan indikator yang mencerminkan kecerdasan spiritual, otomatis akan berdampak pada metode, bentuk aktivitas pembelajaran dan teaching aids yang digunakan. Demikian juga dalam SOP konsultasi lesson plan dan instrument penilaian, harus ditambahkan rumusan yang jelas tentang ketercapaian kecerdasan spiritual ini.

Perubahan paradigma teori kecerdasan Gardner dengan hasil penelitian melahirkan paradigma baru bahwa, pada hakekatnya tujuan utama pengelolaan pendidikan Islam adalah kecerdasan spiritual, sedangkan cara untuk mencapai tujuan utama tersebut melalui Multiple Intelligences System (MIS). Sehingga terjadi perubahan dari tema ”Pendidikan Islam Berbasis MIS” menjadi ”Pendidikan Islam Berbasis Kecerdasan Spiritual melalui MIS”.

28

2. Implikasi Praktis. Implikasi praktis hasil penelitian Pengeloaan Pendidikan Islam

berbasis Multiple Intelligences System (MIS) pada lembaga pendidikan Islam adalah: a. Membantu para owner, para pemilik lembaga pendidikan/yayasan

dan warga sekolah/madrasah lainnya untuk memahami konsep Multiple Intelligences System dan aplikasinya di dalam dunia pendidikan dari pengelolaan input, proses belajar, dan output secara komprehensip.

b. Membantu para direktur dan kepala sekolah/madrasah dapat memahami indikator dari sekolah unggul (the great school) dan cara untuk mewujudkannya menjadi kenyataan.

c. Membantu guru memahami paradigma proses belajar mengajar yang benar dengan mengetahui bagaimana proses kerja otak dikaitkan dengan proses pembelajaran, dapat membuat lesson plan dan mengaplikasikannya sesuai dengan strategi Multiple Intelligences.

d. Hasil MIR; (1) membantu guru memahami gaya mengajar yang sesuai dengan gaya belajar siswa, dan menguasai berbagai strategi mengajar untuk menghadapi kecerdasan siswa yang majemuk, (2) membantu orang tua dalam mendidik dan mengarahkan anak-anaknya sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya, (3) membantu siswa menemukan kondisi akhir terbaiknya sejak dini yang bermanfaat untuk dirinya, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya.

e. Membantu guru dapat memberikan penilaian otentik dan obyektif kepada siswa sesuai dengan jenis kecerdasan dan kompetensinya.

f. Adanya penilaian dan raport guru, memantik guru terus belajar dan berkreatifitas untuk meningkatkan kualitas profesionalismenya.

g. Memberikan acuan yang jelas dan sistematis kepada para pengawas dan pengendali mutu pendidikan dalam menjalankan fungsinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan.

29

A. Saran-Saran 1. Kepada SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso

a. Agar tetap mempertahankan prestasi dan kualitas pendidikan yang telah diraihnya, dan terus meningkatkan kualitas lulusannya, karena masyarakat telah menaruh kepercayaan terhadap SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso, yang mampu bersaing dengan lembaga pendidikan negeri/swasta di kabupaten masing-masing.

b. Melakukan studi banding ke sekolah/madrasah yang telah menyelenggarakan pendidikan inklusi yang lebih maju, untuk sharing pengalaman sekaligus memacu semangat guru dalam menjalankan tugas mulia, memberikan yang terbaik bagi anak didiknya.

2. Kepada Konsultan dan Pengendali Mutu Pendidikan a. Bersama guru menambah kajian-kajian tentang pembelajaran

berbasis cara kerja otak, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang ditemukan oleh para pakar neuroscientist dan pendidikan Islam.

b. Bersama yayasan, direktur, kepala sekolah/madrasah, dan komite sekolah mereview pedoman penyelenggaran pendidikan, dan merumuskan kembali SOP sesuai dengan tujuan utama pendidikan Islam (kecerdasan spiritual)

3. Kepada Kementerian Agama a. Sebagai pembina pendidikan madrasah, diharapkan segera

mengakses layanan pendidikan madrasah inklusi, terutama untuk ABK.

b. Memfasilitasi tumbuh kembangnya pendidikan inklusi di madrasah

4. Kepada Peneliti lain. Agar diadakan penelitian lanjutan ke lembaga-lembaga pendidikan

Islam lain yang mampu mengungkap lebih luas tentang keberhasilan pengelolaan pendidikan dengan Multiple Intelligences System.

30

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abra>shi, Muh}ammad 'At}iyah. At-Tarbiyyah Al-Isla>miyah. Kairo: Da>r al Ma’>rif, 1985.

Agustian, Ary Ginanjar. Emotional Spritual Quotient (ESQ). Jakarta: PT Arga, 2002.

Albrecht, Karl. The Power Minds at Work; Organizational Intelligence in Action. Ner York: AMACOM, 2002.

Amstrong, Thomas. Awakening Genius in The Classroom. Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development, 1994.

______, Multiple Intelligences in the Classroom. Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development, 1992.

Arifin, M. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara,1993. ______, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum. Jakarta: Bumi

Aksara, 1991. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta, 1996. Bakhtiar, Wardi. Laporan Penelitian Perkembangan Pesantren di

Jawa Barat. Bandung: Balai Penelitian IAIN Sunan Gunung Djati,1990.

Balbaki, Munir. Al-Mawrid; a Modem English-Arabic Dictionary. Beirut: Dar al-Ilmi Lilmalayin, 1988.

Bloom, Benyamin S. Taxonomy of Educational Objective. New York: Hand Book II, 1976.

Bodenhamer, Bob G. and Hall, L. Michael. The User’s Manual For The Brain. British Library: Crown House Publishing Limited, 1999.

Bogdan, Robet L. dan Sari Kuop Biklen, Qualitative Research For Education: An Introduction To Theory And Methods. Boston: Allyn and Bacon, 1982.

31

Buzan, Tony. The Power of Creative Intelligence; 10 ways to tap into your creative genius. Thorsons: Harper Collins Publisher, 2001.

Chatib, Munif. Sekolahnya Manusia, Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia. Bandung: PT Mizan Pustaka, 2009.

_____, Gurunya Manusia, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2011. DePorter, Bobby dan Hernacki, Mike. Quantum Teaching:

Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung : Kaifa, 1999, 87.

Dhofir, Zamaksari. Tradisi Pesantren Tentang Pandangan Hidup Kiai. Jakarta: LP3ES,1982.

Djiwandono, Sri Esti Wuryani. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia, 2008.

Elain, B. Johnson. Contextual Teaching and Learning. California: Corwin Press, Inc. Asage Publication Company Thousand Oaks, 2002.

Fadlullah, Dinamika Sistem Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Diadit Media, 2008.

Faisal, Sanapiah. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Aplikasi. Malang: Yayasan Asah, Asih, Asuh,1990.

Gardner, Howard. Development and Education of the Mind. New York: Basic Books, 1992.

______. Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences. New York: Basic Books, 1983.

______. Intelligence Reframed: Multiple Intelligences for the 21st

Century. New York: Basic, 2000. ______. Multiple Intelligences: The Theory in Practice. New York:

Basic, 1993. Gronlund NE, Measurement and Evaluation in Teaching. New York:

MacMillan Publishing, 1976. Hanifudin, Ringkasan Disertasi Model Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) berbasis MMultiple Intellegences (MI), (Studi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang SMP.

32

Surabaya: Program Doktor Pascasarjana IAIN Sunan Ampel, 2010.

Hasan, ‘Abdul ‘Ali, At-Tarbiyah al-Isla>miyah fi < al-Qur’a>n. Mesir: Da>r al-Fikr al-‘Araby,1978.

Hickman, Brynie, Faith. Brain Sense: The Science of the Senses and How We Process the World Around Us. New York: AMACOM, 2010.

Hoerr, Thomas R. Becoming Multiple Intelligences. Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development, 2000.

Homby, AS. Oxfort Advanced Learner’s Dictionary of Current English, editor by Jonathan Crowther. New York: Oxford University Press, 1995.

Al Jamaly, Fad}il Muh}ammad. Dira>sah Muqa>ranah fit-Tarbiyah al-Isla>miyah. Kairo: Da>r al-Ma’a>rif, 1984.

Jannah, Miftahul. Implementasi Multiple Intelligences System pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Yayasan Islam Malik Ibrahim (YIMI) Full Day School Gresik Jawa Timur. Surabaya: Pascasarjana IAIN Sunan Ampel, 2009.

Jensen, Eric. Brain-Based Learning; The New Paradigm of Teaching, Second Edition. California: Corwin Press, 2008.

_____. Theaching with the Brain in Mind, 2nd Edition. Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development Alexandria, 2005.

Langgulung, Hasan, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam. Bandung: al-Ma'arif, 1980.

Lincoln dan Guba, Effective Evaluation, Improving the Usefulness of Evaluation Results Through Responsive and Naturalistic Approach. San Fransisco: Yossey-Bass, Inc,1985.

Mahdi bin Ibrahim, Amanah dalam Manajemen. Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1997.

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2008.

33

Malik Fadjar, A. Visi Pembaruan Pendidikan Islam. Jakarta: LP3NI, 1998.

Malik Fadjar, A. Madrasah dan Tantangan Modernitas. Bandung: Mizan, Cet. 2, 1999.

Manullang, Marihot AMH. Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE, 2002.

Marshal, Catherine and Rossman, Grethchen B. Designing Qualitative Research, Second Edition. London: Sage Publications, 1995.

Martinis Yamin, Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas. Jakarta: GP Press, 2009.

Muhajir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif . Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000.

Mujib, Abdul. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006.

Mulyadi, Seto. Taman Pendidikan Anak Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003.

Mulyasa, E. Kurikukulum Tingkat Satuan Pendidikan: Suatu Panduan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.

Muttaqin, Imamul. Analisis Multiple Intelligences dalam Pendidikan Agama Islam di SD Islam Sabilillah Sidoarjo Jawa Timur. Yogyakarta: Pascasarjana Universitas Islam Sunan Kalijaga, 2009.

Na>s}ih} ‘Ulwa>n, Abdullah. Tarbiyah al-Awla>d fi al-Isla>m. Kairo: Da>r as-Sala>m, 1997.

Nakosteen, Mehdi. Kontribusi Islam atas Dunia Intelektual Barat: Deskripsi Analisis Abad Keemasan Islam, Edisi Indonesia. Surabaya: Risalah Gusti: 1996.

Nurwadjah, Ahmad. Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan: Hati yang Selamat hingga Kisah Luqman. Bandung: Marja, 2007.

Pasiak, Taufik. Brain Management for Self Improvement. Bandung: Mizan, 2007.

______, Revolusi IQ/EQ/SQ Antara Neurosains dan Al Quran. Bandung: PT.Mizan Pustaka, 2004.

34

Prabhakar, Samson. “Toward an education for Peace with Justice: Problems and Prospects” dalam Bangalore Teological Forum, India : United Theological college, Vol. XXV No. 4 & Vol. XXVI No. 1 Dec 1993 & March 1994.

Prasetyono, D.S. Metode Membuat Anak Cerdas Sejak Dini. Yogyakarta: Garailmu, 2008.

Purwanto. Panduan Praktis; Mengajar Berbasis Multiple Intelligences, terj. judul asli “Profesional’s Guide; Teaching with Multiple Intelligences”. Bandung: Nuansa, 2007.

Qardhawi, Yusuf. Al-Qur’an Bicara tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Gema Insani Press, 1998.

Rakhmat, Jalaluddin. Belajar Cerdas; Belajar Berbasis Otak, Bandung: Mizan Learning Center, 2007.

Said Murshi, Shaikh Muh}ammad.“Fann Tarbiyah al-Awla>d fi al-Isla>m” dalam al-Gazira (terj). Seni Mendidik Anak. Jakarta: Arroyah, 2001.

Salim, Bairus. “Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences ; Telaah dari Sudut Pandang Pendidikan Islam” dalam Antologi Kajian Islam, seri 13. Surabaya: Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Press, 2008.

Strauss, Anselm & Juliet, Corbin (terj), Dasar-dasar Penelitian Kualitatif Tata Langkah dan Teknik-teknik Teoritisasi Data. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, cet ke 2, 2007.

Sugiono, Metodologi Penelitian Adminstrasi. Bandung: CV Alfabeta, 2005.

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003.

______. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.

Sylwester, R. A Celebration of Neurons: An Educator’s Guide to the Human Brain, Alexandria, VI: Association for Supervison and Curriculum Development, 1995.

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Persfektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994.

35

Al-Tamimy, ‘Izz al-Di>n. Kitab al-Karam wa al-Ju>d wa al-Sakha> al-Nufus. Beirut: Da>r ibn H}azm. 1991.

Thorndike R.L, & Hagen E., Measurement & Evaluation in Psychology and Education. Toronto: John Wiley and Sons Inc.,1992.

Tohirin. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005.

Zidayat, Maan. Al-Mawsu>’a>t al-Falsafiyah al-Arabiya>t, Riyad: Inma>’ al-Arabi>, 1986.

Zohar, Danah and Marshall, Ian. SQ: Spiritual Intelligence the Ultimate Intelligence. London: Vloomsbury Publishing, 2000.

The Reader’s Digest Great Encyclopedic Dictionary. Vol. 2. London: Oxford University Press, 1970.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: pusat Bahasa Depdiknas, 2008.

______, Naskah Akademik Sertifikasi Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: P2TK Ditjen Dikti, 2008.

______, Permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

______, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Pusat Data dan Informasi, Balitbang, 2004.

______, Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (life skill). Jakarta: Depdiknas, 2009.

______, Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, Standar Nasional Pendidikan Jakarta: Depdiknas, 2005.

______, Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005, Undang-undang Guru dan Dosen. Jakarta: Cemerlang, 2005.

______, Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, Jakarta: Depdiknas, 2007

______, Permendiknas nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, Jakarta: Depdiknas, 2009

36

RRIIWWAAYYAATT HHIIDDUUPP Identitas Diri Nama : ENI PURWATI Tempat/Tanggal Lahir : Ponorogo, 21 Desember 1965 Jenis Kelamin : Perempuan Warga Negara : Indonesia Agama : Islam NIP : 196512211990022001 Pangkat/Golongan : Pembina Tingkat I (IV/b) Jabatan Fungsional : Lektor Kepala Bidang Keahlian : Psikologi Agama Tempat Dinas PT : Fakultas Tarbiyah IAIN Supel Ampel Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani 117 Surabaya Telp./Faks. : 031-8437893 / 031-8437893 Alamat Rumah : Bulak Rukem 6/20 Wonokusumo Semampir Sby Telp. : 031-3766434 Hp. 0817309910 - 081231424411 E-mail : [email protected] Status Perkawinan : Kawin Nama Suami : Drs. Muhammad Furqon, M.Si. Nama Anak : 1. Ahmad Fatih Jauhari 2. Muhammad Nu’man El Fakhri 3. Muhammad Alfan Nashrullah Riwayat Pendidikan

Jenjang Tempat Pendidikan Jurusan/

Bidang Studi Tahun Lulus

Dasar SDN Coper Jetis Ponorogo - 1977

Menengah MTs. Al-Islam Joresan Ponorogo

- 1981

Atas MA Al-Islam Joresan Ponorogo

IPS 1984

Strata 1 (S-1)

Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang

Pendidikan Bahasa Arab

1989

Strata 2 (S-2)

Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya

Pendidikan Islam 1999

Strata 3 (S-3)

Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya

Pendidikan Islam 2011

37

Pelatihan Profesional Tahun Pelatihan Penyelenggara 2007 Training (Short Course)

Manejemen Pendidikan bagi Guru dan Kepala Sekolah Pesantren Indonesia

The University of Leeds Inggris (United Kingdom)

2007 Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) bagi Profesional

The ESQ WAY Ary Ginanjar Agustian

2007 Workshop Course Design Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel Surabaya

2007 Workshop Strategi dan Model Pembelajaran di Perguruan Tinggi

Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel Surabaya

2008 Workshop Penguatan Kapasitas Dosen PGMI Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya

Learning Assistence Program for Islamic Schools (LAPIS) PGMI- Australia Indonesia Partnership

2008 Workshop Pembuatan Media Pembelajaran

Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel Surabaya

2008 Workshop Penulisan Bahan Perkuliahan

LAPIS-PGMI

2008 TOT Bahasa Arab PTAI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Islam Depag RI

2009 Workshop e-learning Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel Surabaya

2009 Workshop Penelitian dan Statistik Pendidikan

Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel Surabaya

2009 TOT Universitas Bahan Perkuliahan PGMI

LAPIS-PGMI

2010 Extension Program “Guardian Angel” Konsultan Sekolah berbasis Multiple Intelligences

PT Nextworldview Education Center Surabaya

2010 Short Course Pengembangan Metodologi Penelitian di Perguruan Tinggi

Melbourne University Australia

2010 TOT Manajemen Pendidikan Madrasah

MEDP- PT Innerindo Dinamika Jakarta

38

Pengalaman Mengajar

Mata Kuliah Jenjang Institusi/Jurusan/Program Tahun s/d

Ilmu Jiwa Agama S-1 Fakultas Tarbiyah/ PAI dan PBA

1995 s/d 2004

Psikologi Belajar S-1 Fakultas Tarbiyah/ PAI STAI YPB-WI/ PAI

2000 s/d sekarang 2008 s/d sekarang

PPL 1 (Microteaching)

S-1 Fakultas Tarbiyah/ PBA dan PAI

1993 s.d sekarang

Evaluasi Pembelajaran

S-1 Fakultas Tarbiyah/ PBA 2007 s/d sekarang

PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

S-1 Fakultas Tarbiyah/PGMI 2009 s/d sekarang

Strategi Pembelajaran PAI

S-1 STAI YPB-WI/ PAI 2010 s/d sekarang

Perencanaan Pembelajaran PAI

S-1 STAI YPB-WI/ PAI 2008 s/d sekarang

Pengalaman Penelitian

Tahun Judul Penelitian Sumber Dana 2007 Pengarusutamaan Gender di IAIN Sunan

Ampel Surabaya DIPA IAIN Sunan Ampel

2007 Problematika Pernikahan Sirri dan Solusinya di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur

Departemen Agama RI

2008 Pendidikan Ramah Anak Di Kecamatan Wonocolo Surabaya (Analisis Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Dan Pendidikan Islam)

DIPA IAIN Sunan Ampel

2010 Madrasah Unggul Bebasis Multiple Intelligence di Jawa Timur

DIPA IAIN Sunan Ampel

2011 Pendidikan Islam Berbasis Multiple Intelligences System (Studi pada SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso)

Mandiri

39

Karya Tulis Ilmiah A. Jurnal

Tahun Judul Jurnal 2007 Problematika Pernikahan Sirri

dan Solusinya di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur

ISTIQRO’ Jurnal Penelitian Islam Indonesia Depag RI

2007 Dira>sah Muqa>ranah bayna Tarjamah Jawiyah wa Tarjamah Fauriyah fi Ta’allumi Lughoh ‘Arobiyah bi Ma’had Salafiyah Sidoarjo

NUN WAL QALAM Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Studi Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel

2007 Pendidikan Tanpa Kekerasan Perspektif Pendidikan Islam

PARAMEDIA Journal of Islamic Thought and Bibliography Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel

2008 At Tawa>zunu bayna al Rajuli wa al Mar`’ati fi al Isla>m

NUN WAL QALAM Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Studi Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Supel

2009 Meningkatkan Kecerdasan Emosi Anak Usia Dini dalam Pendidikan Islam

PARAMEDIA Journal of Islamic Thought and Bibliography Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel

2011 Implementasi Mastery Learning pada Proses Pembelajaran PAI

Jurnal Pemikiran dan Pendidikan EL-BANAT, STAI YPB-WI Surabaya

B. Buku

Tahun Judul Bentuk

Buku/Penerbit/ISBN 2009 Bahan Perkuliahan “Psikologi

Belajar” Buku Teks/ A.Printa Surabaya/ ISBN: 978-979-25-6205-7

2010 Bahan Perkuliahan “Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran PAI”

Buku Teks/ A.Printa Surabaya/ ISBN: 978-979-25-6206-4

2009 Pendidikan Ramah Anak di Hasil Penelitian/ IAIN

40

Kecamatan Wonocolo Surabaya (Analisis Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pendidikan Islam)

Press/ ISBN: 978-602-8895-03-3

2010 Madrasah Unggul Berbasis Multiple Intelligences di Jawa Timur

Hasil Penelitian/ IAIN Press/ ISBN: 978-602-9047-13-4

Peserta Konferensi/Seminar/Lokakarya/Simposium

Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara 2007 Sosialisasi Undang-undang

Perlindungan Anak bagi Guru Lintas Agama

Komisi Perlindungan Anak Indonesia

2007 Seminar Hasil Penelitian Kompetitif Terpadu

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Islam Depag RI

2007 Simposium Regional “Pendidikan Dasar Sekolah Islam di Indonesia Menjembatani Celah – Visi 2025”

Kerjasama antara LAPIS Australia-Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah, dan Depag RI

2007 Seminar Nasional “Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Guru-Dosen”

Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya

2007 Seminar “Arah Kebijakan Penelitian dan Penjaminan Kualitas Penelitian”

Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel Surabaya

2008 Lokakarya Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tinggi Agama Islam Swasta

KOPERTAIS Wilayah IV Surabaya

2008 Semiloka “Penelitian” Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel

2008 Halaqah Pendidikan Nasional 2008 Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel

2008 Seminar Nasional “Sita Harta Marital dalam Sistem Hukum di Indonesia”

Pusat Informasi dan Kajian Islam (PIKI) IAIN Sunan Ampel

2009 Konsorsium Dosen Profesi Fakultas Tarbiyah IAIN Supel

41

Kegiatan Profesional/Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Kegiatan 2007 Nara Sumber Seminar Nasional “Manajemen Pendidikan bagi

Pimpinan dan Guru Pesantren” di Pesantren Putri Al-Mawaddah Ponorogo Jatim

2007 Nara Sumber Seminar “Manajemen Pendidikan bagi Pimpinan dan Guru Pesantren” di Pesantren Qamarul Huda Bagu Lombok Tengah NTB

2008 Nara Sumber Seminar dan Workshop “Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sertifikasi Guru” di Pondok Pesantren Nurul Huda Surabaya

2008 Nara Sumber Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diselenggarakan oleh MGMP-PAI SMP Kabupaten Bangkalan Madura

2008-sekarang

Nara Sumber Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) dalam Jabatan LPTK Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel

2009 Nara Sumber Strategi Peningkatan Kreatifitas Guru PAI bagi Widyaswara Kemenag Jawa Timur di Balai Diklat Kemenag Jatim

2010 Nara Sumber Peningkatan Kompetensi Guru PAIS oleh Balai Diklat Kementerian Agama Propinsi Jawa Timur di Batu Malang

2010 Nara Sumber Sosialisasi Permendiknas Standar Pelayanan Minimal Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan bagi Kepala RA dan MI, yang diselenggarakan oleh Mapenda Kanwil Kemenag Jatim

2011 Nara Sumber Peningkatan Kompetensi Guru PAIS yang diselenggarakan oleh LPTK Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel

Penghargaan/Piagam

Tahun Bentuk Penghargaan Pemberi 2006 Satyalancana Karya Satya Presiden Republik Indonesia

Organisasi Profesi/Ilmiah

Nama Organisasi Jabatan Tahun Pusat Studi Gender IAIN Sunan Ampel Wakil Ketua 2004-2007 Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel Tim Ahli 2007-2010 Pusat Kajian dan Pengembangan Madrasah (PKPM) IAIN Sunan Ampel

Ketua 2011-Sekarang

Surabaya, Juli 2011

Eni Purwati