RINDANG - LO NO 2 & 4
-
Upload
rindang-swandari-subagya -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of RINDANG - LO NO 2 & 4
-
7/26/2019 RINDANG - LO NO 2 & 4
1/4
LO NO 2
1. DIABETES MELLITUS (DM)
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan insulin
yang bersifat absolut dan relatif karena pengeluaran insulin yang rendah dari pankreas atau
kurangnya reaksi jaringan perifer terhadap insulin. Diperkirakan bahwa pada tahun 2003,
sekitar !" juta orang menderita diabetes mellitus di seluruh dunia, yaitu men#apai $,%
dari populasi dunia. ¨ah ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 333 juta',3%
dari populasi dunia tahun 202$ (International Diabetes Federation, 2003).
alah satu komplikasi diabetes mellitus yang #ukup serius di bidang kedokteran
gigi adalah oral diabetik, yang meliputi mulut kering, gusi mudah berdarah (gingi*itis),
kalkulus, resorbsi tulang al*eolaris, periodontitis dan lain sebagainya. Dari sekian banyak
komplikasi yang terjadi, periodontitis merupakan komplikasi yang paling sering terjadi
pada penderita diabetes mellitus dengan tingkat pre*alensi yang tinggi hingga men#apai
angka +$%. asil penelitian tingkat keparahan periodontitis pada 2 penderita diabetes
mellitus pada tahun 200- terdapat - orang (,3%) yang menderita periodontitis re*ersibel
dan - orang (!3,+%) yang menderita periodontitis irre*ersibel. Menurut penelitian idayati
ri, din Mu/afiro, &oko uwito (200-), penderita diabetes mellitus mempunyaike#enderungan untuk menderita periodontitis lebih besar dibandingkan dengan yang tidak
menderita diabetes mellitus.
ada penderita diabetes mellitus, dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah
dan #airan gingi*al berarti juga merubah lingkungan mikroflora, menginduksi perubahan
bakteri se#ara kualitatif. ehingga perubahan tersebut mengarah pada penyakit periodontal
yang berat, dan dapat teramati pada penderita diabetes melitus dengan kontrol buruk.
1erkaitan dengan jaringan periodontal, hiperglikemia kronik penderita diabetes melitus
akan meningkatkan akti*itas kolagenase, dan menurunkan sintesis kolagen. nim
kolagenase menguraikan kolagen, sehingga ligament periodontal rusak, dan gigi menjadi
goyah. åan periodontal akan menjadi kuat kembali apabila diabetes melitus diobati
dengan baik (4ingen M5, 6umar 7, 200").
8erdapat perubahan fungsi sel seperti neutrofil, monosit dan makrofag, pada orang
dengan diabetes mellitus. roses kemotaksis dan fagositosis neutrofil sering terganggu. el9
sel ini merupakan garis pertama dari pertahanan tubuh, dan penghambatan fungsi dari sel9
-
7/26/2019 RINDANG - LO NO 2 & 4
2/4
sel tersebut dapat men#egah penghan#uran bakteri dalam poket periodontal, sehingga
dapat meningkatkan kerusakan periodontal. Makrofag dan monosit sering menunjukkan
peningkatan produksi sitokin proinflamasi dan mediator lain seperti faktor nekrosis
tumor (8:;9a) dalam menanggapi bakteri periodontal yang dapat meningkatkan kerusakan
jaringan tubuh. eningkatan 8:;9a ditemukan dalam #airan sulkus gingi*a. 6ontrol
glikemik merupakan hal penting dari respons ini.
erubahan dalam proses penyembuhan luka adalah masalah umum pada orang
dengan diabetes. sel utama dalam periodonsium yaitu fibroblast tidak mampu berfungsi
pada lingkungan dengan kadar gula yang tinggi, selain itu, kolagen yang diproduksi
oleh fibroblas ini rentan terhadap kerusakan oleh enim matriks metalloproteinase, produksi
enim ini meningkat pada orang diabetes. roses penyembuhan luka pada jaringan
periodontal berubah pada orang dengan hiperglikemia yang berkelanjutan, yang
mengakibatkan meningkatnya bone loss dan kehilangan perlekatan jaringan periodontal.
alah satu karakteristik utama dari komplikasi diabetes adalah perubahan pada integritas
mikro*askuler. Orang dengan diabetes, terutama ada !"ntr"# g#i!emi! $ang buru!
terdaat ening!atan A%Es da#am åan, termasu! eri"d"ntium. A%Es ada#a'
#in! utama diantara berbagai !"m#i!asi diabetes, !arena A%Es mend"r"ng eruba'an
da#am se# dan !"m"nen matri!s e!strase#u#er. eruba'an ini, termasu! eruba'anertumbu'an abn"rma# dari ungsi se# end"te# dan r"#ierasi embu#u' dara'
!ai#er, &uga ter&adi da#am eri"d"nsium dari beberaa "rang dengan diabetes.
A!umu#asi A%Es ada asien dengan diabetes &uga mening!at!an intensitas res"n
immunoinflammatory untu! at"gen eri"d"nta#, !arena se#*se# in#amasi seerti
m"n"sit dan ma!r"ag memi#i!i reset"r untu! A%Es. Intera!si antara A%Es dan
reset"r ada se#*se# in#amasi da#am ening!atan r"du!si r"in#amat"r$ sit"!in
seerti IL*1 dan TN+*a $ang mening!at ada airan su#!us gingi-a# $ang daat di#i'at
ada sub$e! dengan diabetes dibanding!an dengan mere!a $ang tida! diabetes dan
mung!in memberi!an !"ntribusi ter'ada ening!atan re-a#ensi dan ting!at
!eara'an en$a!it eri"d"nta# $ang ditemu!an da#am berbagai ene#itian ada
"u#asi "rang dengan diabetes.
e#ara umum, hampir -$ % pre*alensi DM adalah DM tipe 2. ada DM tipe 2, penderita
tidak mengalami kerusakan pada sel9sel penghasil insulin, hanya saja sel9 sel tersebut
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. DM tipe 2 memiliki perhatian yang sangat
signifikan pada kesehatan masyarakat. enyakit periodontal telah diketahui se#ara
-
7/26/2019 RINDANG - LO NO 2 & 4
3/4
tradisional semata9mata sebagai konsekuensi dari penyakit diabetes. enelitian
epidemiologi menunjukkan bahwa diabetes meningkatkan resiko alveolar bone lossdan
atta#hment loss pada jaringan periodontal tiga kali lipat lebih besar dibandingkan dengan
penderita non diabetes (Mealey 1. 4., 49, >49 memasuki sirkulasi sistem. 8:;9= adalah sitokin utama
yang bertanggung jawab untuk resistensi insulin yang mengalami induksi pada le*el
reseptor. >49 penting dalam menstimulasi produksi 8:;9=, karena itu peningkatan produksi
>49 pada penderita diabetes mellitus tipe 2 akan menghasilkan le*el >49 dan 8:;9=
sirkulasi yang tinggi pula. eningkatan le*el sitokin ini juga menyebabkan peningkatan
produksi ?9reaktif protein yang berdampak pula pada resistensi insulin yang merupakan
proses patologis pada DM tipe 2. ening!atan TN+*, IL*/, dan 0 &uga daat
di!ata!an sebagai etanda adan$a in#amasi åan eri"d"nta# ada DM tie 2.
eriodontitis merupakan faktor berkembangnya DM 8ipe 2, demikian juga sebaliknya.
asien DM 8ipe 2 lebih sering menderita periodontitis dan lebih parah dibanding pasien
non9diabetes (ngebretson, 200+ @ tru#h ;, 200-). Menurut Central Disease Control(200+)
di merika usia diatas 20 A 0 tahun 23,$ juta (23,0%) penderita, dan usia diatas 0
tahun sebanyak 2,2 juta (0,+0%) penderita. enderita DM 8ipe 2 lebih sering danlebih parah jika menderita periodontitis dibanding dengan orang sehat (tru#h ;, 200-).
asil penelitian yang dilakukan oleh :andya (200!) menunjukan bahwa rata9rata
indeks B> pada penderita diabetes mellitus lebih tinggi dibandingkan indeks B> pada
penderita non9diabetes. asil rata9rata B> juga menunjukan bahwa dari 30 sampel dengan
diabetes mellitus memiliki rata9rata B> sebesar 3,-3 sedangkan pada penderita non9
diabetes memiliki rata9rata sebesar 2,3+"33. Cleh karena itu, disimpulkan bahwa
penderita diabetes mellitus memiliki tingkat kerusakan jaringan periodontal yang lebih
parah dibandingkan dengan penderita non diabetes. al ini disebabkan oleh karena
diabetes dapat meningkatkan risiko kerusakan pada jaringan periodontal yang berlanjut
dari waktu ke waktu. ebuah penelitian longitudinal menunjukkan bahwa pada pasien DM
tipe 2 terjadi peningkatan risiko empat kali lipat kehilangan tulang al*eolar yang progresif
pada orang dewasa dibandingkan dengan pada orang dewasa yang tidak memiliki
diabetes (Mealey 1. 4. 200). eperti gingi*itis, risiko perkembangan periodontitis lebih
besar pada pasien dengan diabetes yang memiliki kontrol glikemik yang rendah
dibandingkan dengan pasien diabetes yang terkendali dengan baik. 6ontrol glikemik
-
7/26/2019 RINDANG - LO NO 2 & 4
4/4
yang rendah pada pasien dengan diabetes juga telah dikaitkan dengan peningkatan
resiko progresif dari kehilangan perlekatan jaringan periodontal dan tulang al*eolar.
5irthlin MnE