Rinda Aulia Utami Penyakit Kulit Part II

7
KADAS/KURAP Definisi Penyakit kadas atau kurap adalah suatu infeksi jamur pada kulit. Penyakit ini bisa mengenai semua bagian kulit tetapi biasa ditemukan pada kulit kepala, kuku, lipat lengan, lipat paha atau kaki. Merupakan kelainan pada kulit tidak berambut oleh jamur dermatofita terutama spesies Trichophyton dan Microsporum. Lesi berbentuk bulat atau lonjing dengan batas tegas terdiri dari eritema, kadang-kadang vesikel dari papel tepi. Lesi kadang-kadang pinggirnya polisiklis karena beberapa lesi kulit bersatu. Penularannya melalui kontak langsung. Derajat keasaman kulit juga memengaruhi pertumbuhan jamur. Apabila jamur tumbuh pada lapisan kulit mati bagian dalam (keratin) maka pertumbuhannya bersifat mengarah ke dalam karena toksin yang dihasilkan menyebabkan jaringannya hidup. Epidemis dan dermis yang kaya pembuluh darah berusaha melawan alergen yang berbentuk toksin tersebut sehingga terjadi radang kulit. Infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur menurut tempatnya ada beberapa jenis penyebab kurap yaitu : tinea capitis (dikepala), tinea corporis (ditubuh), tinea crusis (lipatan paha) tinea pedis (dikaki)

Transcript of Rinda Aulia Utami Penyakit Kulit Part II

Page 1: Rinda Aulia Utami Penyakit Kulit Part II

KADAS/KURAP

Definisi

Penyakit kadas atau kurap adalah suatu infeksi jamur pada kulit. Penyakit ini

bisa mengenai semua bagian kulit tetapi biasa ditemukan pada kulit kepala, kuku,

lipat lengan, lipat paha atau kaki. Merupakan kelainan pada kulit tidak berambut

oleh jamur dermatofita terutama spesies Trichophyton dan Microsporum. Lesi

berbentuk bulat atau lonjing dengan batas tegas terdiri dari eritema, kadang-

kadang vesikel dari papel tepi. Lesi kadang-kadang pinggirnya polisiklis karena

beberapa lesi kulit bersatu.

Penularannya melalui kontak langsung. Derajat keasaman kulit juga

memengaruhi pertumbuhan jamur. Apabila jamur tumbuh pada lapisan kulit mati

bagian dalam (keratin) maka pertumbuhannya bersifat mengarah ke dalam karena

toksin yang dihasilkan menyebabkan jaringannya hidup. Epidemis dan dermis

yang kaya pembuluh darah berusaha melawan alergen yang berbentuk toksin

tersebut sehingga terjadi radang kulit.

Infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur menurut tempatnya ada beberapa

jenis penyebab kurap yaitu :

tinea capitis (dikepala),

tinea corporis (ditubuh),

tinea crusis (lipatan paha)

tinea pedis (dikaki)

Gejala- gejala kadas/kurap yaitu :

Lesi berbentuk bulat dengan pinggir meninggi dan bersisik, bagian

tengah agak cekung dan sering bebas dari peradangan.

Sangat gatal, terutama saat berkeringat

Peradangan kulit , biasanya akibat garukan.

Pada kepala : Lesi berupa bercak-bercak kebotakan kadang-kadang

beradang jelas, kadang-kadang tidak beradang

Pada kuku : Penebalan kuku/jaringan dibawah kuku, lama-lama kuku

akan rusak dan lepas

Page 2: Rinda Aulia Utami Penyakit Kulit Part II

Gambar 3. Kadas/Kurap

1. Patofisiologi

Dermatofita adalah golongan jamur yang menyebabkan dermatofitosis.

Golongan jamur ini mempunyai sifat mencerna keratin. Dermatofita termasuk

kelas fungi imperfecti yang terbagi menjadi tiga genus, yaitu Trichophyton spp,

Microsporum spp, dan Epidermophyton spp. Walaupun semua dermatofita bisa

menyebabkan tinea korporis, penyebab yang paling umum adalah Trichophyton

Rubrum dan Trichophyton Mentagrophytes.

Infeksi dermatofita melibatkan 3 langkah utama. Pertama perlekatan ke

keratinosit, jamur superfisial harus melewati berbagai rintangan untuk bisa

melekat pada jaringan keratin di antaranya sinar UV, suhu, kelembaban, kompetisi

dengan flora normal lain, sphingosin yang diproduksi oleh keratinosit. Dan asam

lemak yang diproduksi oleh kelenjar sebasea bersifat fungistatik. Kedua penetrasi

melalui ataupun di antara sel, setelah terjadi perlekatan spora harus berkembang

dan menembus stratum korneum pada kecepatan yang lebih cepat daripada proses

deskuamasi. Penetrasi juga dibantu oleh sekresi proteinase lipase dan enzim

mucinolitik yang juga menyediakan nutrisi untuk jamur. Trauma dan maserasi

juga membantu penetrasi jamur ke jaringan. Fungal mannan di dalam dinding sel

dermatofita juga bisa menurunkan kecepatan proliferasi keratinosit. Pertahanan

baru muncul ketika jamur mencapai lapisan terdalam epidermis.

Langkah terakhir perkembangan respon host, derajat inflamasi dipengaruhi

oleh status imun pasien dan organisme yang terlibat. Reaksi hipersensitivitas tipe

IV atau Delayed Type Hypersensitivity (DHT) memainkan peran yang sangat

Page 3: Rinda Aulia Utami Penyakit Kulit Part II

penting dalam melawan dermatifita.pada pasien yang belum pernah terinfeksi

dermatofita sebelumnya inflamasi menyebabkan inflamasi minimal dan

trichopitin test hasilnya negatif. Infeksi menghasilkan sedikit eritema dan skuama

yang dihasilkan oleh peningkatan pergantian keratinosit. Dihipotesakan bahwa

antigen dermatofita diproses oleh sel langerhans epidermis dan dipresentasikan

oleh limfosit T di nodus limfe. Limfosit T melakukan proliferasi dan bermigrasi

ke tempat yang terinfeksi untuk menyerang jamur. Pada saat ini, lesi tiba-tiba

menjadi inflamasi dan barier epidermal menjadi permaebel terhadap transferin dan

sel-sel yang bermigrasi. Segera jamur hilang dan lesi secara spontan menjadi

sembuh.

1. Sasaran dan Strategi Terapi Panu, Kadas/Kurap

- Sasaran pengobatan yaitu :

Organ Kulit

- Strategi Terapi :

Terapi Farmakologi

Terapi Non-Farmakologi

2. Terapi Farmakologi Panu, Kadas/Kurap

Dapat diberikan obat kulit-anti jamur seperti :

1. Obat yang mengandung Klotrimazol 1 %

Kegunaan obat : untuk infeksi jamur pada kulit

Pemakaian :

a.Cairan : beberapa tetes cairan dioleskan pada daerah yang

terkena infeksi jamur, gunakan 2-3 kali sehari, sampai

infeksi hilang

b. Krim : Oleskan secara tipis pada daerah yang terkena

infeksi jamur, gunakan 2-3 kali sehari, sampai

infeksi hilang

2. Obat yang mengandung Mikonasola nitrat 2 %

Page 4: Rinda Aulia Utami Penyakit Kulit Part II

Kegunaan Obat : Untuk infeksi ringan akibat jamur pada kulit

seperti panu, kutu air, kadas kurap dan

infeksi jamur pada kuku

Pemakaian : Oleskan krim atau serbuk sehari sekali sambil

digosokkan perlahan. Biasanya sembuh

setelah 2-5 minggu, tetap perpanjang

pengobatan selama 10 hari, untuk mencegah

kambuh.

3. Obat yang mengandung Asam undesilenat, Seng undesilenat,

kalsium propionat, natrium propionat

Kegunaan obat : Untuk mengobati penyakit kulit luar yang

ditimbulkan oleh jamur misalnya panu, kadas,

kurap, kutu air.

Cara pemakaian : Cuci dan keringkan sela-sela jari kaki, lalu

gunakan obat 2-3 kali sehari

Nama Kandungan

Nama Dagang

Golongan Obat

Dosis

Klotrimazol 1% Bernesten T 2-3 kali sehari, oleskan tipis pada bagian yang sakit sampai infeksi hilang

Canesten TFungiderm TMedisten T

Mikonasola nitrat 2 %

Mexoderm T 2-3 kali sehari pada daerah yang terinfeksi

Kalpanax TDaktarin TMycorine T

Asam undesilenat

Baspan B 2 kali sehari, dioleskan secukupnyaDecycline T

3. Terapi Non Farmakologis Panu Kadas dan Kurap

Terapi non-farmakologi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

Mandi teratur dengan sabun antiseptik.

Page 5: Rinda Aulia Utami Penyakit Kulit Part II

Menghindari keringat berlebih dan menjaga kebersihan

lingkungan.

Tidak menggaruk bagian yang gatal karena akan menimbulkan

infeksi lain.

Jangan tidur dalam keadaan rambut basah dan rutin mengganti

sprei dan sarung bantal.

Rutin mengganti handuk (jika mungkin usahakan seminggu

sekali).

Tidak menggunakan handuk atau baju secara bergantian

dengan orang lain.

Oleskan krim anti jamur.

Periksa dokter bila menyerang kuku atau gejala menetap