Rhinitis Ozaena

4
TUGAS INDIVIDU RHINITIS ATROFI ( OZAENA) Nama : Dara Deanita Ayunis Npm : 11020007072 Rinitis atrofi (Ozaena) merupakan penyakit infeksi hidung yang kronis (rinitis kronis) dan ditandai oleh atrofi mukosa dan tulang konka hidung. Rinitis atrofi (Ozaena) lebih banyak ditemukan pada wanita, usia 1-35 tahun (terbanyak usia pubertas). Juga lebih sering terdapat pada masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi lemah dan lingkungan yang buruk. Penyebab rinitis atrofi (Ozaena) belum diketahui sampai sekarang. Namun ada beberapa keadaan yang dianggap berhubungan dengan terjadinya rinitis atrofi (Ozaena), yaitu : Infeksi setempat.Paling banyak disebabkan oleh Klebsiella Ozaena. Selain golongan Klebsiella, kuman spesifik penyebab lainnya antara lain Stafilokokus, Streptokokus, dan Pseudomonas aeuruginosa. Defisiensi.Defisiensi Fe dan vitamin A. Infeksi sekunder.Sinusitis kronis. Kelainan hormon. Penyakit kolagen. Penyakit kolagen yang termasuk penyakit autoimun. Perubahan histopatologi dalam hidung pada rinitis atrofi (Ozaena), yaitu : Mukosa hidung. Berubah menjadi lebih tipis.

description

free

Transcript of Rhinitis Ozaena

Page 1: Rhinitis Ozaena

TUGAS INDIVIDU

RHINITIS ATROFI ( OZAENA)

Nama : Dara Deanita Ayunis

Npm : 11020007072

Rinitis atrofi (Ozaena) merupakan penyakit infeksi hidung yang kronis (rinitis kronis) dan ditandai

oleh atrofi mukosa dan tulang konka hidung.

Rinitis atrofi (Ozaena) lebih banyak ditemukan pada wanita, usia 1-35 tahun (terbanyak usia

pubertas). Juga lebih sering terdapat pada masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi lemah dan

lingkungan yang buruk.

Penyebab rinitis atrofi (Ozaena) belum diketahui sampai sekarang. Namun ada beberapa keadaan

yang dianggap berhubungan dengan terjadinya rinitis atrofi (Ozaena), yaitu :

Infeksi setempat.Paling banyak disebabkan oleh Klebsiella Ozaena. Selain golongan

Klebsiella, kuman spesifik penyebab lainnya antara lain Stafilokokus, Streptokokus, dan

Pseudomonas aeuruginosa.

Defisiensi.Defisiensi Fe dan vitamin A.

Infeksi sekunder.Sinusitis kronis.

Kelainan hormon.

Penyakit kolagen. Penyakit kolagen yang termasuk penyakit autoimun.

Perubahan histopatologi dalam hidung pada rinitis atrofi (Ozaena), yaitu :

Mukosa hidung. Berubah menjadi lebih tipis.

Silia hidung. Silia akan menghilang.

Epitel hidung. Terjadi perubahan metaplasia dari epitel torak bersilia menjadi epitel kubik

atau epitel gepeng berlapis.

Kelenjar hidung. Mengalami degenerasi, atrofi (bentuknya mengecil), atau jumlahnya

berkurang.

Page 2: Rhinitis Ozaena

Gejala klinik rinitis atrofi (Ozaena), antara lain :

Napas. Napas berbau busuk.

Ingus / sekret. Ingus / sekret kental.

Kerak / krusta. Kerak / krusta berwarna hijau dan berbau busuk.

Penciuman. Penciuman menurun.

Hidung. Hidung rasa tersumbat.

Kepala. Kepala rasa sakit.

Pemeriksaan THT pada kasus rinitis atrofi (Ozaena) dapat kita temukan :

Rongga hidung. Rongga hidung sangat lapang.

Konka hidung. Konka nasi media dan konka nasi inferior mengalami hipotrofi atau atrofi.

Sekret. Sekret purulen dan berwarna hijau.

Krusta. Berwarna hijau.

Pemeriksaan penunjang pada kasus rinitis atrofi (Ozaena) yang dapat kita lakukan antara lain :

Transiluminasi.

Foto Rontgen. Foto sinus paranasalis.

Pemeriksaan mikroorganisme.

Uji resistensi kuman.

Pemeriksaan darah tepi.

Pemeriksaan Fe serum.

Pemeriksaan histopatologi.

Terapi rinitis atrofi (Ozaena) bertujuan untuk menghilangkan penyebab dan gejalanya. Ada 2 cara

yang dapat kita lakukan untuk mengatasi rinitis atrofi (Ozaena), yaitu :

Pengobatan konservatif. Meliputi pemberian antibiotik, obat cuci hidung, dan simptomatik.

Operatif. Meliputi tindakan implantasi dan menutup.

Pemberian antibiotik pada rinitis atrofi (Ozaena) sebaiknya menggunakan antibiotik spektrum luas

dan menyesuaikannya dengan hasil uji resistensi kuman.

Pemberian obat cuci hidung pada rinitis atrofi (Ozaena) bertujuan untuk menghilangkan bau busuk,

dan membersihkan sekret & krusta. Bahan obat cuci hidung tersebut terdiri atas 3 pilihan, yaitu :

Betadin. Larutan betadin 1 sdm dalam air hangat 100 cc.

NaCl, NH4Cl, NaHCO3 aaa 9, & aqua 300 cc. Keempat larutan ini dicampur dan diambil 1 sdm

lalu dicampur dalam 9 sdm air hangat. Larutan ini dihirup melalui hidung dan dikeluarkan dengan

dihembuskan kuat-kuat atau dikeluarkan melalui mulut bila larutan masuk ke dalam nasofaring. Hal

ini dilakukan 2 kali sehari.

Page 3: Rhinitis Ozaena

Larutan garam dapur yang hangat.

Pemberian obat simptomatik pada rinitis atrofi (Ozaena) biasanya dengan pemberian preparat Fe.

Tindakan operatif dengan implantasi untuk menyempitkan rongga hidung.

Tindakan menutup lubang hidung dilakukan pada nares anterior. Penutupan pada koana

menggunakan palatal flap. Penutupan ini berguna untuk mengistirahatkan mukosa hidung. Hal ini

dilakukan selama 2 tahun.

Sumber : http://hennykartika.wordpress.com/2007/12/29/ozaena-rinitis-atrofi/